Anda di halaman 1dari 85

+

PROSES FERTILISASI, NIDASI (IMPLANTASI)


DAN TUMBUH KEMBANG FETUS SERTA
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Oleh : DR. dr. Hj. Yusrawati, Sp.OG-K
+ FROM EGG TO EMBRYO
 Agardapat mempertahankan jenisnya, mahkluk
hidup perlu bereproduksi dan berkembang biak
 Proses reproduksi dimulai dari proses
pembelahan sel-sel gamet (oogenesis dan
spermatogenesis), pematangan sampai terjadi
fertilisasi.
 Hasil
fertilisasi sel telur oleh sperma
menghasilkan zigot yang akan tumbuh melalui
proses embriogenesis
 Embriogenesis meliputi pembelahan zigot
(cleavage), morula, blastula, gastrula serta
diferensiasi sel
+

KONSEPSI atau FERTILISASI terjadi pada saat sebuah sperma


melakukan penetrasi pada SEL TELUR YANG TELAH MATANG.
+ OVULASI

 Setiap bulan, sebuah sel telur yang matang dilepaskan oleh


salah satu diantara kedua ovarium →PROSES OVULASI
 Ovulasi umumnya terjadi 2 minggu setelah hari pertama
haid terakhir.
+
PERJALANAN DALAM TUBA FALOPII

Setelah ovulasi, sel telur berjalan didalam TUBA FALOPII dan tetap
berada disana sampai bertemu dengan sperma yang akan mengadakan
penetrasi dalam proses FERTILISASI

 Terjadi pada 2/3 tuba falopii

 Oosit sekunder mampu bertahan 24 jam

setelah ovulasi, sedangkan sperma

mampu bertahan 48 jam di dalam tubuh wanita

 Fertilisasi berlangsung hanya 1 hari


+
+
PERJALANAN SPERMA

 Melaluiejakulasi dikeluarkan 40 – 150 juta sperma


yang segera berenang dengan cepat menuju TUBA
FALOPII untuk membuahi sel telur.
 Dengan
berenang secara cepat, sperma dapat
mencapai telur dalam waktu 30 menit.
 Sperma dapat bertahan hidup selama 48 – 72 jam.
 Jumlah spermayang dapat mendekati sel telur
hanya berjumlah ratusan saja akibat adanya
penghalang yang berada didalam saluran
reproduksi wanita.
+
Pergerakan sperma di dalam saluran
reproduksi wanita dibantu oleh gerakan
kontraksi otot uterus akibat stimulasi hormon
prostaglandin dari cairan semen
 Ovum mengeluarkan zat kimia yang berperan
menarik sperma.
 Terjadi persaingan untuk dapat memfertilisasi
ovum dan hanya satu sperma saja yang
berhasil memfertilisasinya
 Sebelum fertilisasi, sperma mengalami proses
kapasitasi, yaitu pembukaan molekul reseptor
dan penglepasan inhibitor serta hanya enzim
proteinase pada permukaan sperma.
+
 Proses kapasitasi terjadi di dalam uterus dan
tuba falopii, selama 7 jam.
 Sebelum terjadi penetrasi sperma ke dalam sel
telur terjadi reaksi akrosom, yaitu reaksi
menghancurkan lapisan-lapisan telur.
 Akrosom memiliki enzim hidrolisis hialuronidase
yang dapat menghancurkan kumulus ooforus
serta enzim penetrasi korona yang dapat
menghancurkan korona radiata, dan enzim
akrosin yang akan menghancurkan zona
pelusida.
+
+ Fertilisasi:
SPERMA MENGADAKAN PENETRASI
TERHADAP SEL TELUR
• Bila sel sperma bertemu dan mengadakan penetrasi sel
telur maka terjadilah sebuah proses pembuahan atau
fertilisasi.
• Proses fertilisasi memerlukan waktu sekitar 24 jam.
• Setelah proses fertilisasi terjadi perubahan pada
permukaan sel telur untuk mencegah terjadinya penetrasi
oleh sperma lain.
• Saat penetrasi, proses genetik telah berlangsung sempurna
termasuk dalam hal jenis kelamin mudigah.
+
+
+
+
Penempelan pertama sperma terjadi reaksi
responsif sel telur
Diawalidengan depolarisasi ion kalsium dari
dalam sel ke luar sel sehingga granula korteks
pecah dalam sitoplasma telur
Granula korteks beserta lapisan vitelina dan
membran plasma membentuk lapisan membran
pencegah fertilisasi (membran fertilisasi) atau
antifertilisin.
lapisan antifertilisin terjadi dalam waktu kurang
dari satu detik
+
+
Akrosom yang telah berhasil menembus
lapisan-lapisan pada telur akan membentuk
saluran akrosom untuk menyalurkan materi
genetik inti sel
terjadi
aktivasi untuk melanjutkan pembelahan
meiosis II, sehingga terbentuk sel ovum dan
satu badan polar
Terjadipenggabungan materi genetik induk
pada zigot
+
EMBRIOGENESIS
Proses embriogenesis adalah rangkaian
proses yang terjadi sesaat setelah terjadi
pembuahan sel telur oleh sperma
Proses embriogenesis meliputi; fase cleavage
(pembelahan) zigot, fase morula, blastula,
gastrula dan diferensisai sel
Tahapan cleavage terjadi selama zigot di tuba
falopii menuju endometrium. Saat masuk
tahapan blastula zigot siap berimplantasi di
dinding endometrium
+
Fase Cleavage
Sel telur terbagi menjadi dua belahan yang
berbeda, yaitu animal hemisphere dan vegetal
hemisphere akibat kandungan sitoplasma yang
tidak menyebar merata,yang dipisahkan oleh
gray crescent
Animal hemisphere akan terfertilisasi oleh
sperma dan biasanya akan tampak lebih gelap
dibandingkan vegetal hemisphere
+
+
 Fasecleavage merupakan pembelahan sel scr
mitosis menghasilkan 2, 4, 8 dan 16 blastomer
 tahap
16 blastomer disebut dengan tahapan cleavage
(pembelahan).
 Pembelahan zigot 2 dan 4 blastomer terjadi pada
sumbu anterior dan posterior
 pembelahan 8 dan 16 blastomer terjadi pada sumbu
ventral dan dorsal
 Pembelahan sel ini berlangsung cepat namun tidak
menambah ukuran zigot. Pada tahap pembelahan ini,
zigot masih diselubungi oleh zona pelusida.
+
+
Fase Morula
terjadi setelah pembelahan zigot menjadi 16 sel,
terjadi pembelahan menjadi 32 sel yang disebut
morula
Fase morula merupakan bola padat yang penuh
dengan sel-sel hasil pembelahan dan masih
diselimuti oleh zona pelusida
Blastomer terus mengalami pembelahan,
menjadi 64
Pembelahan terus berlangsung sepanjang tuba
falopii
+
+
Fase Blastula
Setelah 4 sampai 5 hari zigot berubah
menjadi bola padat yang diikuti dengan migrasi
sel-sel blastomer menuju vegetal pore,
sehingga terbentuk rongga di bagian animal
pore yang disebut blastocoel.
Tahapan menghasilkan blastosit.
Pada hari ke 6 atau 7 setelah fertilisasi,
blastocyt siap berimplantasi di dalam dinding
rahim (uterus).
+
 Implantasi
blastosit ke dinding endometrium
memerlukan waktu yang sangat singkat
 lapisan zona pelusida melebur
 Blastosit
mengeluarkan enzim yang berpenetrasi ke
dalam dinding endometrium, untuk memudahkannya
menempel di dinding tersebut
 Selblastosit mendapatkan makanan dari pembuluh
darah pada dinding endometrium, yang terjadi pada hari
ke 7 setelah implantasi
 Sel-sel trophoblast pada tepi zigot berinvaginasi ke
dinding basal uterus untuk memperkokoh kedudukan
zigot di dinding uterus.
+
+
+
Fase Gastrula
 Setelah blastosit berimplantasi, sel-sel trophoblast dari
blastosit berinvaginasi ke dinding endometrium
 Blastosit
berkembang membentuk lapisan dari dalam
ke luar yaitu; hipoblast, epiblast dan trophoblast
 Selanjutnyazigot memasuki fase gastrula dengan
terbentuknya rongga gastrocoel akibat involusi
(pelekukan) bibir dorsal blastopor ke bagian dalam
rongga blastocoel
 Involusi
tersebut mengakibatkan terbentuknya rongga
gastrocoel atau arkenteron.
+
Rongga arkenteron kelak akan menjadi
saluran pencernaan
Bibir
dorsal tempat involusi tersebut
membentuk blatoporus, yang kelak akan
menjadi anus
Involusisel-sel bibir dorsal ini akan terus
mendesak rongga blastocoel menjadi lebih
sempit dan terbentuklah 3 lapisan
embrional yaitu ektoderm, mesoderm dan
entoderm
+
+
+
+
 lapisanepiblast, hipoblast dan trophoblast berekspansi
di dinding endometrium
 Hasil ekspansi tersebut membentuk
 rongga amnion yang berasal dari epiblast dan trophoblast
 kantong yolk sac dari hipoblast
 sel-sel chorion dari trophoblast
 sel mesoderm ekstra embrionik dari epiblast
 lapisan embrionik (endoderm, mesoderm dan ektoderm) dari
epiblast
 kantong alantois

 Semua hasil ekspansi tersebut memiliki peranan


melindungi embrio dan memberi makanan kepada
embrio.
+
+
+
IMPLANTASI
Setelah beradadalam uterus, sel telur yang
telah mengalami fertilisasi menempel pada
endometrium.
Proses tersebut dinamakan IMPLANTASI.

Sel-sel telur terus membelah diri..


+
Implantasi / Nidasi
Kontak antara zigot stadium Blastokista dengan
dinding rahim akan menimbulkan berbagai
reaksi seluler sehingga sel trofoblas dapat
menempel dan mengadakan infiltrasi pada
lapisan epitel endometrium uterus.
 Tahap ini disebut sebagai implantasi / nidasi
yang terjadi kurang lebih enam hari setelah
konsepsi.
 Apabila sudah terjadi implantasi / nidasi maka
baru dikatakan terjadi kehamilan (Gravid)
+
 Hari ke empat inti blastokista telah
sampai pada permukaan stoma
endometrium.
 Hari ke enam  blastokista mulai masuk
kedalam stoma endometrium
 Hari ke sepuluh  blastokista telah
terbenam seluruhnya ke dalam stroma
endometrium, sehingga tahap
implantasi / nidasi berakhir.
+
Selaput janin terdiri atas korion, amnion,
kantung kuning telur, alantois.
 Bagian korion fili tetap berkembang yang kelak
akan menjadi plasenta.
 Plasenta, selain terdiri dari komponen janin
juga yerdiri dari komponen maternal yang
disebut desidua (desidua basalis).
+
HORMON KEHAMILAN

 hCG – human chorionic


gonadotropin adalah hormon
yang berada dalam darah
dalam waktu beberapa minggu
pasca konsepsi.
 hCG merupakan hormon yang
dapat di deteksi dalam darah
atau air seni setelah beberapa
minggu
 hCG diproduksi
oleh sel sel
pembentuk plasenta
+
PLASENTA
Pada ± minggu ke 16 seluruh kantong
rahim telah ditutupi oleh vili korialis.
 Setelah kantung membesar, vili diseberang
janin (daerah desidua capsularis) terjepit,
mengalami degenerasi, sehingga menjadi
halus (korion halus).
 Vili di desidua basalis berkembang
dengan
cepat membentuk plasenta (Plasenta Pars
Fetalis).
+
Fungsi plasenta

Nutrisi  alat yang menyalurkan makanan dari ibu ke


janin
Ekskresi alat yang menyalurkan hasil metabolisme dari
janin ke ibu.
Respirasi  menyalurkan O2 dari ibu ke janin
Alat pembentuk hormone (Endokrin)
Alat penyalur antibody dari ibu ke janin (Imunologi)
Farmakologi  menyalurkan obat yang dibutuhkan janin,
dari sang ibu
+
CAIRAN AMNION (AIR KETUBAN)

Rongga yang diliputi selaput janin


disebut sebagai rongga amnion.
Didalamruang ini terdapat cairan
amnion  AIR KETUBAN
+
FAAL AIR KETUBAN

Cairan amnion , normalnya berwarna


putih, agak keruh
mempunyai bau yang khas agak amis dan
manis.
 mempunyai berat jenis 1,008 yang
seiring dengan tuannya kehamilan akan
menurun dari 1,025 menjadi 1,010.
+
Fungsi cairan amnion
1. Melindungi janin dari trauma
2. tempat perkembangan musculoskeletal janin
3. menjaga suhu tubuh janin
4. meratakan tekanan uterus pada partus
5. membersihkan jalan lahir sehingga bayi
kurang mengalami infeksi
6. Menjaga perkembangan dan pertumbuhan
normal dari paru-paru dan traktus gastro
intestinalis
+
Pengukuran Cairan amnion

Untuk melihat adanya resiko kematian


janin.
Ultrasonografi telah digunakan dalam
mengukur jumlah cairan amnion, seperti
indeks cairan amnion, kantong vertika
terbesar , dan pengukuran biofisik profil
Volume cairan amnion pada saat aterm
berkisar antara 1000-1500 ml
+
PERKEMBANGAN JANIN

• Setelah proses implantasi, sejumlah sel berkembang menjadi plasenta


dan sel lainnya menjadi mudigah.

• Sekitar 3 minggu pasca ovulasi, mulai terjadi pembentukan otak,


sumsum tulang belakang, dan jantung.

• Sekitar minggu ke 5 sudah terjadi detak jantung janin

• Talipusat terlihat setelah minggu ke 7

• Mudigah disebut sebagai janin setelah kehamilan 8 minggu atau sekitar


2.5 cm.

• Persalinan aterm terjadi pada kehamilan 40 minggu


+
PERKEMBANGAN JANIN PADA
KEHAMILAN 4 MINGGU
• Sudah mulai terlihat struktur yang
akan membentuk muka dan leher.
• Terjadi perkembangan
pembentukan jantung dan
pembuluh darah
• Terjadi pula pembentukan paru,
lambung dan hepar.
• Umumnya tes kehamilan sudah
positif.
+
+
PERKEMBANGAN JANIN PADA
KEHAMILAN 8 MINGGU

 Ukuran mencapai seukuran buah


anggur – diameter sekitar 2.5 cm.
 Telah terjadi pembentukan
kelopak mata dan telinga ;
kadang-kadang terlihat adanya
pangkal hidung
 Tungkai dan lengan sudah
terbentuk secara lengkap
 Jari-jari sudah semakin panjang
dan terpisah satu sama lain. .
+
+
PERKEMBANGAN JANIN PADA
KEHAMILAN 12 MINGGU
• Panjang janin sekitar 5 cm,
mulai terlihat gerakan janin.
• Rahim mulai dapat diraba
pada perabaan dinding perut.
• Dengan alat khusus, sudah
dapat didengar detik jantung
janin.
+
+
PERKEMBANGAN JANIN PADA
KEHAMILAN 16 MINGGU

• Panjang janin sekitar 11-12 cm dan


berat sekitar 250 gram
• Rahim teraba sekitar pertengahan
simfisis pusat
• Mata sudah dapat berkedip dan
proses pembentukan jantung dan
pembuluh darah sudah sempurna.
• Jari-jari tangan sudah memiliki
sidik jari.
+
PERKEMBANGAN JANIN PADA
KEHAMILAN 20 MINGGU

 Panjang sekitar25 cm dan berat


sekitar 450 gram
 Tinggi rahim sekitar pusar
 Janin sudahdapat mengisap ibu
jari, menyeringai.
 Terasa gerakan janin
+
+
PERKEMBANGAN JANIN PADA
KEHAMILAN 24 MINGGU

 Berat janin sekitar 600 gram.


 Memberikan respon terhadap
suara, gerakan.
 Seringkali
dapat dirasakan adanya
gerakan – gerakan janin
 Dapat merasakan gerakan naik atau
turun oleh karena organ telinga
yang sudah terbentuk dengan baik.
+
KEHAMILAN 28 MINGGU

• Berat janin sekitar 1 kilogram


• Umumnya sudah berada pada
posisinya
• Kesempatan hidup cukup
besar karena sudah
dimulainya pematangan paru
janin
• Waspada terhadap gejala
persalinan preterm
+
Perkembangan
Pada Kehamilan 32 minggu
• Berat janin sekitar 2
kg.
• Kulit sudah tidak
terlampau keriput
oleh karena sudah
mulai terjadi
pembentukan lemak
dibawah kulit
• Persiapkan laktasi.
Agar janin dalam kandungan dapat tumbuh dan berkembang
menjadi anak sehat maka selama intra uterin seorang ibu
diharapkan:

• Menjaga kesehatannya dengan baik


• Selalu berada dalam ingkungan yang menyenangkan
• mendapat nutrisi yang sehat untuk janin yang dikandungnya
• ANC secara teratur
• Memberi stimulasi dini terhadap janin
• Tidak mengalami kekurangan kasih sayang dari suami dan
keluarganya
• Menghindari stres baik fisik maupun psikis
• Tidak bekerja berat yang dapat membahayakan kondisi
kehamilannya
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh
+ Kembang Janin
A. Faktor Genetik
 Modal
dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh
kembang anak.
 Ditandai dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat
sensitivitas jaringan terhadap ransangan, umur pubertas dan
berhentinya pertumbuhan tulang.
 Negara maju  faktor genetik, negara berkembang  faktor
genetik + lingkungan yang kurang memadai untuk tumbuh
kembang anak yang optimal.
 Disamping itu, banyak penyakit keturunan yang disebabkan
oleh kelainan kromosom, seperti sindrom Down, sindrom
Turner, dll.
+
B. Faktor Lingkungan
 Faktoryang sangat menentukan tercapai atau
tidaknya potensi bawaan.
 Lingkungan baik  tercapainya potensi bawaan,
kurang baik  menghambatnya.
 Lingkungan ini merupakan lingkungan “bio-fisiko-
psiko-sosial” yang mempengaruhi individu setiap
hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayat.
+
Gizi ibu pada waktu hamil

 Kenaikan berat badan wanita hamil selama kehamilan adalah sekitar


10-12,5 kg.

 Kalori yang dimakan dengan tambahan 300kkal/hari, atau sekitar satu


porsi makanan lebih banyak daripada sebelum hamil
+ 1. Glukosa
 Smith et al (1992) melaporkan bahwa transpor ini difasilitasi oleh GLUT1
yang sifatnya spesifik terhadap glukosa.

 Sedangkan Simmons et al (1979) menunjukkan gradien konsentrasi


glukosa dalam plasma arteri dari ibu ke janin yang menentukan
pengambilan glukosa tersebut melalui pertukaran di plasenta dan kapiler
ibu.

 Kapasitas transfer oleh plasenta ke janin meningkat seiring pertambahan


masa kehamilan (Molina et al, 1991, Figure 1), tentunya juga bagi
konsentrasi transporter GLUT1 (Morris et al, 1985).

 Jika terdapat tekanan/stress hipoksik/hipertensi atau hipoglikemi plasenta


persistent terjadi, sekresi katekolamin janin mengawali proses terjadinya
glukogenesis dan daapat menurunkan konsentrasi insulin janin yang
berguna untuk proses metabolisme glukosa. Keadaan hipoksia atau
hipoglikemi pada janin seperti itu akan meningkatkan resiko terjadinya
BBLR.
+ 2. Asam Amino
 Nitrogen disuplai ke janin melalui transport asam amino. Transport Asam
amino terjadi karena proses bergantung energi mellaui trasporter protein.
(Yudilevich and Sweiry, 1985).

 Plasenta tak hanya berfungsi untuk memompa asam amino untuk masuk
ke janin, namun juga dapat memetabolisme setiap asam amino Carter et
al, 1991).

 Kebanyakan asam amino, konsentrasinya di dalam plasma janin lebih


tinggi dibandingkan di plasma ibu didasarkan pada terjadinya kondisi
yang bergantung energi. Namun terdapat kondisi dimana transport asam
amino ini ke janin berkurang.

 Hal tersebut dapat disebabkan karena aliran darah uterin berkurang secara
kronik, yang mungkin merupakan efek dari hipertensi selama kehamilan
(Lang et al, 1994), atau ketika ibu mengalami hipoglikemi kronik (Carver
et al, 1993).
+
3. Lipid
 Plasenta juga dapat mentransfer lipid ke janin
dengan dibantu oleh transporter asam lemak
spesifik.
 Di
dalam Jalur transpor tersebut terjadi
pemecahan lipoprotein, pengambilan lipase dan
metabolisme trigliserida (Coleman, 1986).
 Lipid
dikeluarkan ke dalam plasma janin dalam
bentuk asam lemak bebas atau lipoprotein.
Konsentrasinya bergantung pada diet maternal.
+
4. Tiamin
Defisiensitiamin pada kehamilan
menyebabkan BBLR ynag parah (Fournier
and Butterworth, 1990; Heinze and Weber,
1990).
Hal tersebut dikarenakan bnyak enzim
yang bekerja yang bergantung tiamin untuk
proses metabolisme energi selular, sintesis
lipid, dan nukleotida pada pembentukan
otak.
+
Radiasi
Ada 3 prinsip efek biologisnya yaitu :
 1.
Kematian sel yang mempengaruhi
embryogenesis.
 2. Karsinogenesis.
 3.Efek terhadap generasi selanjutnya dan mutasi
sel germinal
Sebelum fase oragnogenesis, radiasi dengan dosis
10 rad dapat menyebabkan kematian janin
+
 Efek teratogen pengion telah diketahui sejak bertahun-tahun
lalu, dan telah diketahui benar bahwa mikrosefali, cacat
tengkorak, spina bifida, kebutaan, celah palatum, dan cacat
anggota badan dapat terjadi karena pengobatan wanita hamil
dengan sinar-x atau radium dosis tinggi.
 Sifat
kelainan tergantung pada dosis radiasi dan tingkat
perkembangan janin pada saat penyinaran.
 Selain
akibat radiasi langsung pada mudigah, akibat tak
langsung terhadap sel-sel benih patut dipertimbangkan.
 Bahkan dosis yang relatif kecil dapat menyebabkan mutasi
yang selanjutnya menimbulkan kelainan kongenital pada
generasi berikutnya.
+ Obat-obatan, toksin, atau zat-zat
kimia
 Pengaruh obat yang diberikan kepda ibu hamil terhadap janin sangat
tergantung pada umur kehamilan, jumlah obat, waktu dan lama
pemberian.

 Bila pada kehamilan trimester I (masa organogenesis) ibu minum obat


teratogenik, maka akan terjadi keguguran atau cacat bawaan. Beberapa
obat yang mempunyai efek sinergistik dengan yang lainnya mungkin akan
mempunyai teratogenik.

 Obat tertentu yang diberikan pada beberapa minggu terakhir kehamilan


atau pada waktu persalinan, dapat mempengaruhi fungsi organ atau sistem
enzim tertentu pada bayi baru lahir.

 Contoh obat-obatan yang bersifat teratogenik antara lain talidomit,


aminopterin, anti kejang difenilhidantoin (fenitoin), asam valproat, dan
trimetadion, zat-zat antiansietas meprobamat, klordiazepoksid, dan
diazepam, antikoa gulan warfarin, kokain, rokok.
+ Hormon Sintetik
 Agen-agen androgenik : progestin sintetik sering digunakan selama
kehamilan untuk mencegah abortus  kasus maskuliniasi alat kelamin
pada mudigah wanita. Kelainan yang ditimbulkan antara lain pembesaran
klitoris yang erat berkaitan dengan derajat-derajat penyatuan lipatan
labioskrotal.

 Dietilstilbestrol : dietilbestrol, suata estrogen sintetik yang sering


digunakan pada tahun 1940-an dan 1950-an untuk mencegah abortus,
potensi teratogenik.

 Kontrasepsi oral : pil-pil pengendali kelahiran yang mengandung estrogen


dan progesteron, tampaknya mempunyai potensi teratogenik yang kecil.

 Kortison : kortison yang disuntikkan pada mencit dan kelinci pada tingkat
kehamilan tertentu dapat menyebabkan palatoskisis pada keturunannya.
Akan tetapi, belumlah mungkin menuduh kortison sebagai faktor
lingkungan yang menyebabkan palatoksis pada manusia
+
Penyakit ibu
Infeksi

 Hampir semua penyakit berat yang diderita ibu pada waktu hamil, dapat
mengakibatkan keguguran, lahir mati, atau BBLR.

 Infeksi yang sering mengakibatkan cacat bawaan, yang terkenal adalah TORCH
(toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes simplex). Infeksi lain pada ibu
hamil yang dapat menimbulkan penyakit pada janin atau neonatus, misalnya
penyakit Chagas, varisela, herpes zoster, cirus Coxsackie-B, hepatitis, listerosis,
malaria (abortus), poliomielitis (keguguran, paralisis bawaan, atau poliomeileitis),
campak (keguguran, KMK, campak janin, mungkin juga cacat bawaan), sifilis, HIV,
dll.

Bukan infeksi 

 Ibu yang menderita hipertensi tidak diobati, akan mengakibatkan retardasi


pertumbuhan intrauterin dan lahir mati.

 Ibu menderita goiter endemik, bayinya bisa menderita hipertiroid kongenital.

 Fenilketonuria pada ibu hamil yang tidak diobati akan mengakibatkan keguguran,
cacat bawaan, atau cedera otak pada janin yang tidak menderita fenilketonuria
+
Mekanis

 Kelainan posisi janin dan kekurangan cairan


ketuban dapat mengakibatkan cacat bawaan,
misalnya kelainan talipes, mikrognatia, dislokasi
panggul, tortikikolis kongenital, palsi fasialis,
kranio tabes, dll.
 Kesalahan implantasi dari ovum dapat
mengakibatkan gangguan nutrisi sehingga terjadi
retardasi.
+
Imunitas
 Rhesus atau ABO inkomtabilitas sering menyebabkan abortus,
hidrops fetalis, kern ikterus, atau lahir mati. Pada rhesus dan
ABO antagonisme sering mengakibatkan hydrops foetalis,
bayi lahir mati.
 Pada umumnya terjadi setelah plasenta terbentuk yaitu
trimester II kehamilan. Pada rhesus antagonisme antibodi
yang terbetntuk ukuran kecil 7 S-globulin sehingga mudah
menembus plasenta dengan akbiat terjadi “erythroblastosis
foetalis”.
 Pada ABO antagonisme antibodi yang terbentuk berukuran 19
S-globulin ukurannya lebih besar untuk menembus plasenta
yang utuh sehingga reaksi pada bayi tidak terlalu berat.
+
Anoksia & Stres
 Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan
pada plasenta dan tali pusat, dapat mengakibatkan
BBLR. Keadaan ini terdapat pada ibu hamil dengan
hipertensi, kehamilan serotinus, kehamilan dengan
penyakit jantung, ginjal, asma, diabetes melitus, dll.
 Keadaan kejiwaan ibu selama hamil dapat
mempengaruhi janin yang dikandungnya. Suatu
kehamilan sebaiknya dalah kehamilan yang benar-
benar dikehendaki.
+ Endokrin
 Hormon-hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin adalah somatotropin,
hormon plasenta, hormon tiroid, insulin dan peptida-peptida lain dengan aktivitas mirip
insulin (Insulin-like groeth factor/IGFs).

 Hormon plasenta (human placental lactogen = hormon chorionic


somatromammotropic), disekresi oleh plasenta di pihak ibu dan tidak dapat masuk ke
janin.

 Keguanaannya mungkin dalam fungsi nutrisi plasenta. Hormon-hormon tiroid seperti


TRH (Thyroid Releasing Hormon), TSH (Thyroid Stimulating Hormon), T3 dan T4
diproduksi oelh janin sejak minggu ke-12.

 Pengaturan oleh hipofisis sudah terjadi pada minggu ke-13. Kadar hormon ini makin
meningkat sampai minggu ke-24, lalu konstan.

 Perannya belum jelas, tetapi jika terdapat defisiensi hormon tersebut, dapat terjadi
gengguan pada pertumbuhan susunan saraf pusat yang dapat mengakibatkan retardasi
mental. Insulin mulai diproduksi oleh janin pada minggu ke-11, lalu meningkat sampai
bulan ke-6 dan kemudian konstan.

 Berfungsi untuk pertumbuhan janin melalui pengaturan keseimbangan glukosa darah,


sintesa protein janin, dan pengaruhnya pada pembesaran sel sesudah minggu ke—30.

 Sedangkan fungsi IGFs pada janin belum diketahui dengan jelas

Anda mungkin juga menyukai