Anda di halaman 1dari 3

DISPLASIA BRONKOPULMONER

Level Komptensi 1

1. DEFINISI
Displasia Bronkopulmoner adalah cedera pada paru-paru akibat terapi oksigen
konsentrasi tinggi dan pemakaian ventilator. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada
bayi prematur.

2. ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI

Displasia bronkopulmoner terjadi pada bayi yang telah menerima terapi oksigen
konsentrasi tinggi dalam jangka panjang dan menggunakan ventilator dalam jangka
panjang (biasanya lebih dari 1 minggu), untuk mengobati sindroma gawat pernafasan
pada bayi baru lahir.
Cedera paru-paru yang menyebabkan terjadinya displasia bronkopulmoner bisa
disebabkan oleh meningkatnya tekanan di dalam paru-paru karena ventilator mekanik
atau karena keracunan oksigen yang terjadi akibat pemaparan oksigen konsentrasi tinggi
dalam jangka panjang.

3. FAKTOR RISIKO

 Prematuritas

 Infeksi saluran pernafasan

 Penyakit jantung bawaan

 Penyakit berat lainnya pada bayi baru lahir yang memerlukan terapi oksigen atau
ventilator

4. MANIFESTASI KLINIS
– Pernafasan yang cepat
– Warna kulit kebiruan
– Sesak nafas

Ada 3 kriteria untuk menegakkan BPD ( BronkoPulmonary Displasia) :

1) Ketergantungan terhadap oksigen


2) Abnormalitas radiografik
3) Gejala respiratorik berulang yang berlangsung melebihi 28 hari pada bayi dengan
gagal nafas saat lahir

5. DIAGNOSA
1) Anamnesis

Dengan menanyakan keluhan, etiologi, faktor risiko dan manifestasi klinis


tentunya

2) Pemeriksaan Fisik
- sianosis
- ada nyeri saat di palpasi
- dan tanda-tanda yang menandakan adanya kerusakan paru.

3) Pemeriksaan Penunjang
- rontgen dada
- gas darah arteri
- CT scan dada
- oksimetri

6. PENGOBATAN
Ventilator biasanya diperlukan untuk memberikan tekanan pada paru-paru agar
jaringan paru-paru mengembang dan untuk memberikan oksigen tambahan.
Jika bayi sudah dapat menyesuaikan diri, maka tekanan dan konsentrasi oksigen secara
berangsur-angsur dikurangi. Ketika ventilator dilepas, oksigen bisa terus diberikan
melalui masker atau selang kecil yang dimasukkan ke lubang hidung, selama beberapa
minggu atau beberapa bulan.

Makanan biasanya diberikan melalui selang yang dimasukkan ke lambung.


Diperlukan ekstra kalori karena bayi memerlukan kalori yang lebih untuk bisa bernafas.
Cairan cenderung tertimbun di dalam paru-paru yang meradang, sehingga asupan cairan
agak dibatasi dan kadang diberikan diuretik untuk meningkatkan pembuangan cairan
dari tubuh.

Setelah dirawat beberapa bulan, kadang bayi meninggal. Pada bayi yang selamat,
gangguan pernafasan secara berangsur-angsur akan menghilang. Tetapi pada
tahun-tahun pertama, bayi ini memiliki resiko tinggi menderita pneumonia (terutama
yang disebabkan oleh virus).
Bisa diberikan imunisasi dengan antibodi untuk RSV (respiratory syncytial virus).

7. PENCEGAHAN
Untuk mencegah terjadinya displasia bronkopulmoner, sebaiknya alat bantu
pernafasan dilepaskan secepat mungkin atau pemakaiannya dipersingkat.

DAFTAR PUsTAKA (jika perlu, tapi lebih baik tidak usah dimasukkan, karena hanya
blogger)

Etd.repository.ugm.ac.id

https://doktersehat.com/displasia-bronkopulmoner/

https://yunnyervianty09.blogspot.com/2012/11/displasia-bronkopulmoner.html

https://bimaariotejo.wordpress.com/2009/05/23/displasia-bronkopulmoner/

https://tanpa---batas.blogspot.com/2010/08/displasia-bronkopulmoner.html

Anda mungkin juga menyukai