Disusun Oleh:
( ) ( )
Pathways
Bayi lahir prematur
Kekurangan nutrisi
4. Manifestasi Klinis
Menurut Martin, 1999 manifestasi klinis pada bayi yang menderita RDS
dantaranya :
a. Kesulitan dalam memulai respirasi normal
b. Dengkingan (grunting) pada saat ekspirasi, diamati pada saat bayi tidak
dalam keadaan menangis (disebabkan oleh penutupan glotis)
merupakan tanda/indikasi awal penyakit, berkurangnya dengkingan
mungkin merupakan tanda pertama perbaikan.
c. Refraksi sternum dan interkosta
d. Nafas cuping hidung
b. Sianosis pada udara kamar
c. Respiarasi cepat atau kadang lambat jika sakit parah
d. Auskultasi; udara yang masuk berkurang
e. Edema ekstremitas
f. Pada foto rontgen ditemukan retikulogranular, gambaran bulat-bulat
kecil dengan corakan bronkogram udara.
5. Komplikasi
Komplikasi yang timbul akibat RDS yaitu antara lain :
a. Ruptur Alveoli
Bila dicurigai terjadi kebocoran udara (pneumothorak,
pneumomediastinum, pneumopericardium, emfisema intersisiel), pada
bayi dengan RDS yang tiba-tiba memburuk dengan gejala klinis
hipotensi, apnea, atau bradikardi atau adanya asidosis yang menetap.
b. Dapat timbul infeksi yang terjadi karena keadaan penderita yang
memburuk dan adanya perubahan jumlah leukosit dan trombositopeni.
Infeksi dapat timbul karena tindakan invasif seperti pemasangan jarum
vena, kateter, dan alat respirasi.
c. Perdarahan intrakranial dan leukomalasia periventrikular.
Perdarahan intraventrikuler terjadi pada 20-40% bayi prematur dengan
frekuensi terbanyak pada bayi RDS dengan ventilasi mekanik.
d. PDA dengan peningkatan shunting dari kiri ke kanan merupakan
komplikasi bayi dengan RDS terutama pada bayi yang dihentikan
terapi surfaktannya
2. Diagnosa Keperawatan
a. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imaturitas neurologis
(defisiensi surfaktan dan ketidakstabilan alveolar)
b. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran
kapiler-alveolar
c. Resiko gangguan termoregulasi : hipotermia berhubungan dengan
berada di lingkungan yang dingin
d. Kekurangan nutrisi berhubungan dengan intake yang tidak adekuat
e. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan gangguan
mekanisme regulasi
3. Perencanaan Keperawatan
a. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imaturitas neurologis
(defisiensi surfaktan dan ketidakstabilan alveolar)
Rencana Tindakan
Intervensi Rasional
Intervensi Rasional
Batasi pengunjung
Mengurangi tingkat kecemasan
Segera ganti pakaian bayi yang Pakaian yang dingin dan basah
dingin dan basah dengan pakaian akan membuat bayi
yang hangat dan kering, berikan memperburuk kondisi bayi
selimut.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Riezkhy. 2014. Sindrom Gangguan Pernafasan. https://riezkhyamalia.
files.wordpress.com/2014/11/sindrom-gangguan-pernafasan.pdf (Diunduh
pada tanggal 5 Oktober pukul 06:45 WIB)
Anonim. Chapter I. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/
53413/Chapte%20I.pdf;jsessionid=3D616D9A9CCC48C8259AEFC0D0
6C126?sequenc=5 (Diunduh pada tanggal 5 Oktober pukul 06:43 WIB)
Putriyana, Mega. 2015. Asuhan Keperawatan RDS. https://megaputriyana0912.
wordpress.com/2015/05/03/asuhan-keperawatan-rds/ (Diakses pada
tanggal 5 Oktober pukul 06:48)
Surasmi, Asrining, dkk. 2003. Perawatan Bayi Resiko Tinggi. Jakarta: EGC
Suriadi dan Yuliani, R. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak, edisi 1. Jakarta :
CV Sagung Seto