Anda di halaman 1dari 6

Fertilisasi:

Sperma Mengadakan Penetrasi Terhadap Sel Telur


• Bila sel sperma bertemu dan mengadakan penetrasi sel telur maka terjadilah sebuah
proses pembuahan atau fertilisasi.
• Proses fertilisasi memerlukan waktu sekitar 24 jam.
• Setelah proses fertilisasi terjadi perubahan pada permukaan sel telur untuk mencegah
terjadinya penetrasi oleh sperma lain.

PROSES :
• Pada saat Coitus antara pria dan wanita dengan ejakulasi, sperma dari saluran reproduksi
pria didalam vagina wanita akan melepaskan cairan mani berisi sel sperma ke dalam
saluran reproduksi wanita.
• Jika senggama terjadi pada masa ovulasi (masa subur wanita), maka kemungkinan
sperma akan bertemu dengan ovum yang disebut sebagai pembuahan atau fertilisasi..
• Proses pembuahan terjadi didalam tuba fallopi, umumnya didaerah
ampula/infundibulum
• Ovum yang dilepaskan saat ovulasi dikelilingi oleh zona pelusida yang diluarnya ada sel
yang membentuk corona radiata.
• Setelah terjadi pembuahan, zona pelusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat
ditembus oleh sperma yang lain
• Pada proses fertilisasi, beberapa sperma berusaha masuk melewati tiga lapisan
pelindung sel telur menuju inti sel telur. Ketiga lapisan tersebut adalah korona
radiata (berupa selubung dari sel-sel folikel), zona pelusida (larutan jeli), dan
membran plasma sel telur.

• Untuk menembus ketiga lapisan pelindung sel telur, sperma mengeluarkan enzim-
enzim yang tersimpan pada akrosom. Misalnya hialuronidase, enzim untuk
melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata dan akrosin, enzim untuk
melarutkan dan membuat lubang pada zona pelusida sehingga spermatozoa dapat
menerobos masuk.
• Ketika satu sperma berhasil membuahi sel telur (fertilisasi) maka bagian permukaan
sel telur akan melepaskan senyawa kimia ke zona pelusida. Senyawa kimia tersebut
berfungsi untuk mencegah sperma lainnya masuk ke dalam sel telur.
Kehamilan Dan Persalinan
 IMPLANTASI
o Setelah berada dalam uterus, sel telur yang
telah mengalami fertilisasi menempel pada endometrium,
Sel-sel telur terus membelah diri.
• Kontak antara zigot stadium Blastokista dengan dinding rahim akan menimbulkan
berbagai reaksi seluler sehingga sel trofoblas dapat menempel dan mengadakan infiltrasi
pada lapisan epitel endometrium uterus.
• Tahap ini disebut sebagai implantasi / nidasi yang terjadi kurang lebih enam hari setelah
konsepsi. Apabila sudah terjadi implantasi / nidasi maka baru dikatakan terjadi
kehamilan (Gravid)
• Hari ke empat inti blastokista telah sampai pada permukaan stoma endometrium. Hari
ke enam  blastokista mulai masuk kedalam stoma endometrium. Hari ke sepuluh 
blastokista telah terbenam seluruhnya ke dalam stroma endometrium, sehingga tahap
implantasi / nidasi berakhir.
• Pada minggu ketiga, Bagian embrioblas membentuk dua lapisan, yaitu lapisan luar
(ektodermis) dan lapisan dalam (endodermis). Bagian permukaan dari lapisan
ektodermis mengadakan pelekukan ke dalam (invaginasi) membentuk lapisan tengah
(mesodermis). Proses ini disebut gastrulasi,
• Perkembangan berikutnya, dari ketiga lapisan dasar terbentuk jaringan, organ dan sistem
tubuh. Hal ini terjadi mulai dari minggu keempat sampai dengan kedelapan, periode ini
disebut masa organogenesis. Mudigah disebut sebagai janin setelah kehamilan 8 minggu atau
sekitar 2.5 cm.
• Pada ± minggu ke 16 seluruh kantong rahim telah ditutupi oleh vili korialis. Setelah kantung
membesar, vili diseberang janin (daerah desidua capsularis) terjepit, mengalami degenerasi,
sehingga menjadi halus (korion halus). Vili di desidua basalis berkembang dengan cepat
membentuk plasenta (Plasenta Pars Fetalis).
• Pemeriksaan Ultrasonografi umumnya dilakukan pada kehamilan 20 minggu. Dokter
mengamati keadaan dan lokasi plasenta. Mengamati tingkat pertumbuhan janin dalam rahim.
Dapat dilihat gerakan jantung, gerakan janin. Umumnya sudah dapat dilihat jenis kelamin
• Persalinan aterm terjadi pada kehamilan 40 minggu
Tahap-Tahap Persalinan Normal

1.   Tahap Pembukaan
Ketika serviks terbuka lebar maka darah akan keluar. Namun berlangsung lambat hingga
tiga sentimeter. Pembukaan pada kehamilan pertama biasanya berlangsung selama dua
belas hingga empat belas jam. Tetapi lain hal nya dengan kehamilan ke dua dan
seterusnya lebih singkat yaitu enam hingga sepuluh jam saja.
Kontraksi pada saat menjelang melahirkan akan semakin sering jika pembukaan
mencapai pembukaan akhir. Pembukaan akhir kurang lebih sepuluh sentimeter. Itu
merupakan pembukaan sempurna.
Kontraksi yang semakin sering dan kuat akan mendorong bayi untuk keluar. Masa ini
merupakan masa paling berat yang di alami oleh setiap wanita. Jika bisa di ungkapkan
rasanya seperti ingin buang air besar.
2.   Tahap Pengeluaran bayi
Tahap ini sakit perut atau mulas yang di rasakan ibu makin sering. Rasa mulas itu bisa di
rasakan hingga dua hingga tiga menit sekali. Tahap ini ibu juga akan mengedan karena
tekanan yang kuat yang di berikan oleh bayi. Agar tidak robek paksa di daerah
episiotomi. Biasanya bidan akan melakukan tindakan pengguntingan akibat tekanan bayi
yang kuat.
3.   Tahap Pengeluaran Plasenta
Proses kelahiran biasanya terjadi dari lima hingga tiga puluh menit. Kelahiran yang
terjadi antara bayi dan plasenta bersamaan karena plasenta menempel pada perut bayi.
Plasenta yang keluar disertai dengan darah. Banyak nya darah kurang lebihnya antara
100-200cc. Kontraksi semakin kuat ketika plasenta keluar.
Setelah itu dengan sigap bidan akan membersihkan darah yang keluar dan bayinya. Pada
era yang modern ini bayi yang di lahirkan tidak langsung di bersihkan. Melainkan di
letakkan di atas dada ibu nya. Gunanya adalah mencari puting susu ibunya yang
mempunyai tujuan agar kerjalin kedekatan ibu dan anak yang baru di lahirkan.
4.   Tahap pengawasan
Tahap pengawasan di lakukan oleh bidan selama kurang lebih dua jam setelah
melahirkan. Terjadinya proses pendarahan itu karena lemah nya kontraksi dan juga otot-
otot yang berada di rahim tidak berkontraksi.

Anda mungkin juga menyukai