Anda di halaman 1dari 14

Fertilisa

si KELOMPOK 5
SRI ALFIRA 2050019033
TANG SILMY ZAHRAH 20500119034
KURNIADI ANDINI 20500119006
Pengertian Fertilisasi
Fertilisasi adalah proses peleburan
spermatozoon dan sel telur yang meliputi inti
(genom) dan sitoplasma.Fertilisasi juga
mempunyai pengertian suatu proses
penyatuan atau fusi dari dua sel gamet yang
berbeda, yaitu sel gamet jantan dan betina,
yang akan membentuk zygot yang
mengandung satu sel. Secara embriologi,
fertilisasi merupakan pemasukan faktor-
faktor hereditas pejantan ke ovum, dan
melibatkan penggabungan sitoplasma dan
bahan nucleus
Syarat Fertilisasi
(Pembuahan)
Syarat fertilisasi yaitu adanya ovum yang matang dan siap
di buahi oleh sperma. Proses fertilisasi dapat dibagi
menjadi empat aktivitas utama :
1. Hubungan (kontak) serta pengenalan sperma dan sel
telur
2. Pengaturan pemasukan sperma ke dalam sel telur
3. Peleburan bahan genetik dari sperma dan sel telur
4. Aktivasi metabolik telur untuk memulai perkembangan
Jenis Fertilisasi
(Pembuahan)
Pembuahan tersebut terbagi atas 2(dua) yakni pembuahan
diluar tubuh (fertilisasi eksternal) serta juga pembuahan
didalam tubuh (fertilisasi internal)

Fertilisasi Fertilisasi internal


eksternal
Fertilisasi eksternal (Pembuahan Fertilisasi internal 
diluar tubuh) adalah suatu proses (Pembuahan didalam tubuh)
pembuahan ovum oleh sel sperma adalah suatu proses
yang pembuahannya tersebut terjadi pembuahan ovum oleh sel
di luar tubuh suatu organisme sperma yang pembuahannya
tersebut. Contohnya katak tersebut terjadi di dalam tubuh
serta ikan. suatu organisme tersebut.
Proses Fertilisasi
(Pembuahan)
 Fase Persiapan Sperma dan Fase Persiapan Ovum
a. Persiapan Sperma
Sperma pada laki-laki dibentuk di tubulus seminiferous yang
terdapat pada bagian testis yang dibungkus oleh skrotum,
selanjutnya sperma dari tubulus seminiferous ini sperma
disalurkan ke saluran saluran yang menggulung yang disebut
epididimis. Setelah dari Epididimis sperma akan disalurkan ke
saluran yang bernama vas deferens. Sebelum sperma
disalurkan ke uretra, 3 kelenjar akan menjalankan tugasnya,
yaitu vesikula seminalis, kelenjar prostat dan juga kelenjar-
kelenjar bulbouretra.3 kelenjar tersebut membantu dalam
pembentukan cairan semen.
b. Persiapan Ovum

Ovum yang dihasilkan dari tahap oogenis dari ovarium akan


dikeluarkan menuju oviduk. Ovum yang dikeluarkan oleh ovarium
akan ditangkap oleh fimbria bagian dari tuba fallopi. Selanjutnya
ovum yang telah dibawa akan disalurkan oleh cilia pada tuba
fallopi untuk disalurkan ke bagian ampula isthmus untuk siap
dibuahi oleh sperma
 Masuknya sperma ke dalam vagina betina (Ejakulasi)
Sebelum terjadi proses fertilisasi, akan terjadi ejakulasi terlebih
dahulu yaitu keadaan di mana ditandai dengan keluarnya cairan semen
yang mengandung sperma dari suatu penis dan keadaan ini lazim
disertai dengan keadaan tubuh yang disebut sebagai orgasme.
Pada proses fertilisasi ini, sperma disalurkan ke tubuh betina melalui media yang
dimasukkan atau kontak langsung dengan kelamin betina. Spermatozoa harus
mempunyai kemampuan untuk mencapai tempat terjadinya fertilisasi di bagian
ampula dari Tuba fallopi.
 Setelah melewati vagina, spermatozoa yang telah terseleksi akan memasuki
serviks. Dalam serviks, hanya spermatozoa yang normal yang dapat lewat, hal ini
dikarenakan spermatozoa yang normal dapat bergerak melewati cincin-cincin
anulir pada serviks. Sampai akhirnya menuju uterus, dimana mengalami kapasitasi
yakni proses pendewasaan spermatozoa oleh cairan endometrium sehingga
spermatozoa dapat menembus lapisan-lapisan sel telur
 Proses Penetrasi Sel Sperma kedalam Sel Ovum
Tempat terjadinya penyatuan ovum dengan spermatozoa
adalah di dalam ampula dari tuba fallopii. Pada pertemuan
ini, ovum masih terbungkus oleh sel-sel granulose yang
berasal dari folikel dan selubung ovum 
Proses penetrasi ovum yang terdiri dari tiga tahap
yaitu :
1. Penetrasi korona radiate
2. Penitrasi Zona Pelusida
3. Penyaatuan membrane sel oosit dan sperma
Perjalanan Spermatozoa Ketempat
 Dalam Tubuh Jantan
Fertilisasi
Spermatozoa yang telah dihasilkan di dalam tubulus seminiferus melalui proses spermatogenesis
akan keluar dari tubulus seminiferus bercampur dengan plasma semen masuk ke vas efferent.
Dari vas efferent, spermatozoa selanjutnya masuk ke duktus epididimis. Dalam tahapan ini,
spermatozoa juga mengalami proses maturasi atau pematangan.
Tahap perjalanan selanjutnya sebelum diejakulasikan dalam bentuk semen, spermatozoa juga
akan menerima sekreta dari kelanjar prostate dan bulbouretralis.
 Di Luar Tubuh Jantan
Peristiwa ini hanya ditemukan pada hewan-hewan tertentu, yaitu pada hewan yang mengalami
pembuahan diluar tubuh seperti ikan, amfibia. Peristiwa ini diawali dengan dikeluarkannya
spermatozoa oleh hewan jantan ke dalam medium berupa air dan secara serentak juga betina
akan mengeluarkan ovum. Spermatozoa yang dikeluarkan kemudian bergerak aktif untuk
melakukan pembuahan. Untuk hewan-hewan lainnya yaitu reptilia, aves dan mamalia, peristiwa
Ini tidak terjadi karena proses pembuahannya terjadi di dalam tubuh betina
 Dalam Tubuh Betina
Dari sekian banyak spermatozoa yang diejakulasikan, hanya sedikit
yang mampu mencapai ampula dan kebanyakan mati pada saluran
reproduksi betina. Hal ini mungkin sebagai akibat adanya fagositosis
oleh sel darah putih dan arah balik ke vagina. Spermatozoa yang
dideposisikan pada vagina harus melewati serviks sebelum mencapai
oviduk.
Perjalanan spermatozoa melintasi uterus sampai ke tautan uterus tuba
sangat cepat dan hal ini disebabkan oleh adanya bantuan kontraksi
otot uterus. Seperti pada  serviks, isthmus pada oviduk diperkirakan
juga sebagai tempat penampungan spermatozoa untuk beberapa waktu
sebelum bergerak ke ampula berlangsungnya fertilisasi. Pergerakan
spermatozoa dari isthmus ke ampula berlangsung terutama akibat
kontraksi otot.
Enzim Berperan dalam
Proses Fertilisasi
Hyaluronid Antifertiliz
Hyaluronidase, enzimase
yang
dihasilkan dalam testis. Untuk
in sebagai lawan dari
Antifertilizin,
melarutkan asam hyaluronad yang fertilizin yang dihasilkan oleh ovum.
meyelimuti sel-sel granulosa pada Jika fertilizin bertindak sebagai
sekeliling ovum (corona radiata). antigen maka antifertilizin merupakan
Peranan hyaluronidase banyak juga antibodinya. Oleh adanya interaksi
yang meragukan, karena meski antara kedua zat tersebut terjadi
beberapa hewan tidak mengandung agglutinasi spermatozoa yang ada
enzim ini, namun masih dapat disekitar ovum, sehingga ada sebagian
membuahi ovum. yang menumbuk ovum lalu mencoba
untuk menerobos masuk.
Akrosin Zat
Akrosin, merupakan semacam protease penelur untuk merangsang
Zat penelur,bekerja
yang dapat memecah protein mirip betina agar mengeluarkan telur,
dengan tripsin yang dihasilkan oleh sebagai zat penyeimbang zat yang
pancreas, untuk mencernakan protein dikeluarkan oleh betina, ini terdapat
dalam usus. Zat ini keluar dari akrosom pada hewan yang melakukan
spermatozoa , ketika terjadir reaksi pembuahan eksternal. Selain zat yang
akrosom zat ini dapat menghancurkan dsebutkan diatas, spermatozoa juga
zona pellucida. Dan tidak seluruh daerah meiliki flagellum yang dapat
zona ini akan dihancurkan, hanya membantunya dalam bergerak
disuatu tempat kecil yang cukup sebagai mendekati ovum, dan memungkinnya
jalan masuk spermatozoa kedalam ovum. aktif berenang dalam lendir semen
hingga menerobos zona pellucida dari
ovum.
Kelainan dalam Fertilisasi
(Pembuahan)
Contoh kelainan fertilisasi yang mungkin terjadi adalah :
a. Zigot Haploid
Zigot haploid adalah suatu perkembangan yang tidak sempurna dimana hanya
salah satu dari sel gamet yang berperan dalam perkembangan berikutnya.
b. Zigot Poliploidi
Poliploid adalah keadaan dimana jumlah kromosom embrio hasil fertiiisasi
berjumlah 3n (Triploid), 4n (Tetraploid) atau lebih.
c. Embrio Partenogenesis
 embrio partenogenetik hanya mempunyai unsur genetik dari betina (bisa
haploid alau diploid). Untuk memperoleh embrio parthenogenesis yang diploid
maka proses pelepasan benda kutub II dihambat schingga sel telur yang
teraktivasi telap akan memiliki kromosom 2n.
TERIMA
KASIH 

Anda mungkin juga menyukai