Anda di halaman 1dari 15

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

“Pendekatan Behavioral (Klasikal dan Operan)”

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu : Eka Damayanti, S.Psi., M.A.

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Iga Ayu Mawarni (20500119003)

Aynun Atira (20500119018)

Rika Afrianti Kahar (20500119032)

Risky Nurfadillah Ayusari (20500119046)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2021
PEMBAHASAN

A. Tokoh Teori Belajar : Edward Lee Thorndike


1. Teori yang Dilahirkan

Behavioristik adalah studi mengenai tingkah laku manusia. Dimana fokus


dari behavioristik adalah perilaku yang nampak dan stimulus dari luarnya. 1
Seorang psikolog asal Amerika serikat yang menjadi salah satu tokoh pengusung
teori belajar behavioristik yang hampir seluruh karirnya ia habiskan di teachers
college, Columbia universitas, melahirkan sebuah teori pembelajaran.
Koneksionisme, begitulah teori itu dikenal, pencetusnya bernama Edward Lee
Thorndike.2 Thordike lahir pada tanggal 31 Agustus 1874.3 Thordike adalah
seorang pendidik dan psikolog. Ia mengemukakan bahwa belajar adalah peristiwa
terbentuknya asosiasi-asosiasi antara sebuah peristiwa yang kemudian disebut
sebagai stimulus (S) dengan respon (R).4

Prinsip pertama dari teori yang dilahirkan oleh Edward yaitu belajar
sebagai suatu kegiatan membentuk asosiasi atau connection antara kesan dari
panca indera dengan kecenderungan bertindak. Adapun menurut Edward bentuk
belajar yang menjadi khas bagi hewan maupun bagi manusia yaitu “trial and error
learning atau bisa juga disebut selecting and connecting learning”.5

1
Ali Mustadi. Landasan Pendidikan Sekolah Dasar. (Yokyakarta : UNY Press, 2020) hal.31
https://books.google.co.id/books?
id=WZsPEAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onep
age&q&f=false (17 April 2021)
2
Hermansyah, “Analisis Teori Behavioristik (Edward Thordinke) dan Implementasinya dalam
pembelajaran SD/MI” Jurnal Program Studi PGMI 7, no 1 (2020) h.17
3
Yoga Anjas Pratama. “Relevensii Teori Belaar Behaviorisme Terhadap Pendidikan Agama
Islam” Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah 4, no 1 (2019) h.40
4
Lefudin. Belajar dan Pembelajaran. (Yogyakarta:Deepublish, 2017) h.29
https://books.google.co.id/books?
id=adwwDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=lefudin+belajar+dan+pembelajaran&hl=id&sa=
X&ved=2ahUKEwj5jfuOwYTwAhURVysKHaS2DVYQ6AEwAHoECAIQAw#v=onepage&q=le
fudin%20belajar%20dan%20pembelajaran&f=false (17 April 2021)
5
Rahmatul Ulfa Auliya, “Teori Behavioral dalam Perspektif Bimbingan Konseling Islam”, .Jurnal
Al-Taujih : Bingka Bimbingan dan Konseling 4, no 1 (2018) h.63
Dalam teorinya Edward mengemukakan bahwasanya kegiatan belajar
dapat berjalan dengan baik saat ada motivasi. Sebagaimana pada percobaannya
pada hewan yang sedang kelaparan, dimana hewan yang berada dalam kotak itu
akan termotivasi untuk keluar mencari makanan.6

2. Implikasi Teori dalam Pendidikan

Menutut Rochman Natawidjaja dkk (1993) implikasi teori belajar dari


Thorndike yaitu :

a. Prinsip Efek Kepuasan

Prinsip efek kepuasan atau disebut juga “law of effect”. Prinsip ini
menjelaskan bahwasanya hasil belajar akan diperkuat apabila menghasilkan
rasa senang, dan akan diperlemah apabila menghasilkan perasaan tidak
senang. Proses dari kepuasan ini akan terus diulang sampai memperoleh
kepuasan baru.

b. Prinsip Pengulangan

Prinsip pengulangan atau dikenal juga dengan sebutan “law of


exercise”. Prinsip ini menjelaskan bahwasanya hasil belajar akan menjadi baik
ketika sering diulang dan dilatih.

c. Prinsip Kesiapan

Law of radiness atau prinsp kesiapan. Prinsip ini menyatakan


bahwa ketika individu siap belajar maka akan tercipta tingkah laku baru.
Kesipan yang dimaksud disini adalah kematangan fisik dan kesiapan
psikologisnya.7

3. Kekurangan dan Kelebihan

Adapun kelemahan atau kekurangan dari teori ini yaitu :

6
Yudianto Erfan.Teori-Teori Belajar Matematika Diktat (Jember: Universitas Jember,2018)
7
Ali Makki, “Mengenal Sosok Edward Lee Thorndike Aliran Fungsionalisme dalam Teori
Belajar”, Jurnal Studi Islam 14, no 1 (2019) h 85-86
a. Teori koneksionisme bersifat hafalan atau ekanistis. Dimana anak didik
hanya menguasai materi saja, sehingga banyak dari anak didik yang
hanya menghafal materi pelajaran tapi tidak mengerti bagaimana
pemakaiannya.
b. Teori ini bersifat teacher centered. Dimana guru yang aktif dalam
memberiri pelajaran pada anak didiknya, sementara anak didik hanya
mendengarkan saja. 8

Kelebihan teori ini yaitu:

a. Teori ini sangatlah cocok digunakan untuk kemampuan yang


membutuhkana praktek dan pembiasaan. Contohnya seperti percakapan
dengan menggunakan Bahasa asing, olahraga dan sebagainya.
b. Teori ini juga sangat cocok digunakan untuk anak-anak yangmasih
membutuhkan peran dari orang dewasa, suka mengulangi, suka meniru
dan senang bila diberi penghargaan langsung baik seperti pujian
ataupun pemberian hadiah.9

B. Tokoh Teori Belajar : Ivan Petrovich Pavlov

1. Teori yang Dilahirkan

Ivan Petrovich terkenal dengan teori pengkondisian klasiknya. Teori


tersebut percaya bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku. Teori
dikembangkan dengan mengamati perilaku yang dapat diamati. Pavlov
mempelajari proses pembelajaran melalui eksperimen pada anjing dan
memenangkan Hadiah Nobel untuk itu. Dia sering memberi makan daging anjing
sebelum membunyikan bel. Setiap kali diberi makan daging, bel akan berbunyi.
Setelah beberapa saat, setiap kali bel berbunyi, anjing itu mengeluarkan air liur.

8
Muhtafi Muktar, “Pendidikan Behavioristik dan Aktualisasinya”, Jurnal Pendidikan Islam 1, no
1 (2019) h.19
9
Lefudin. Belajar dan Pembelajaran. (Yogyakarta:Deepublish, 2017) h.36
https://books.google.co.id/books?
id=adwwDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=lefudin+belajar+dan+pembelajaran&hl=id&sa=
X&ved=2ahUKEwj5jfuOwYTwAhURVysKHaS2DVYQ6AEwAHoECAIQAw#v=onepage&q=le
fudin%20belajar%20dan%20pembelajaran&f=false (17 April 2021)
Bahkan jika bel berbunyi dan tidak ada daging, anjing itu mengeluarkan air liur.
Dapat disimpulkan bahwa anjing dapat mengaitkan suara lonceng dengan daging.
Ketika mendengar suara bel, anjing akan membayangkan daging masuk, sehingga
mengeluarkan air liur. Proses dimana anjing mengaitkan suara bel dengan daging
disebut respon, yang disebut belajar.10

Teori pengkondisian klasik merupakan proses yg ditemukan sang Pavlov


melalui eksperimen dalam anjing, dimana rangsangan netral primitif berulang kali
dipasangkan dengan rangsangan terkondisi untuk menghasilkan respons yang
berguna. Pavlov percaya bahwa hukum regulasi dapat dijelaskan dengan aktivitas
timbal balik dari dua proses utama di otak, yaitu kegembiraan dan
penghambatan.11

Secara umum, hukum teoritis Pavlov meliputi: hukum kondisi responden,


yaitu hukum habituasi yang diperlukan dan hukum kepunahan responden, yaitu
hukum permusuhan yang sudah ditentukan.12

Eksperimen Pavlov di atas menyimpulkan bahwa jika retensi stimulus


(CS) selalu disertai dengan stimulus yang diperkuat (US), maka stimulus
sebelumnya (CS) cepat atau lambat akan mengarah pada respons atau perubahan
yang diinginkan (CR).13

10
Herpratiwi. Teori Belajar dan Pembelajaran. (Yogyakarta: Media Akademi,2016) h.3
11
Molli Wahyuni dan Nini Ariyani. Teori Belajar dan Implikasinya Dalam Pembelajaran. (Jawa
Barat: Edu Publisher,2020) h. 18-19
https://books.google.com/books/about/TEORI_BELAJAR_DAN_IMPLIKASINYA_DALAM_PE
M.html?hl=id&id=vTYDEAAAQBAJ (18 April 2021)
12
Mahasiswa Tadris Matematika Angkatan 2019. Ruang Ketik Mahasiswa. (Jawa Tengah: PT.
Nasya Expanding Management 2020) h.18
https://books.google.com/books/about/RUANG_KETIK_MAHASISWA.html?
hl=id&id=jqwEEAAAQBAJ (18 April 2021)
13
Izzatur, Rusuli,"Refleksi Teori Belajar Behavioristik Dalam Perspektif Islam" Jurnal
Pencerahan 8 no 1 (2014) h. 44
2. Implikasi Teori dalam Pendidikan.

Menurut Isti'adah (2020: 52-53) Implementasi teori belajar dari Ivan


Petrovich Pavlov (classical conditioning) dalam pendidikan yaitu:

a. Memberikan suasana yang menyenangkan ketika memberikan tugas tugas


pengkajian.
b. Membantu anak didik mengatasi secara bebas dan sukses situasi-situasi
yang mencemaskan atau menekan..
c. Membantu siswa untuk mengenal perbedaan dan persamaan terhadap
situasi-situasi sehingga dapat membedakan dan menggeneralisasikan
secara tepat.14
3. Kekurangan dan Kelebihan

Menurut Lefudin (2017:43) kelemahan teori belajar Pavlov sebagai


berikut:

1) Guru sebagai sentral dan bersikap otoriter.


2) Komunikasi berlangsung satu arah.
3) Pengajar melatih dan memilih apa yang wajib dipelajari murid.
4) Murid ditinjau pasif dan perlu motivasi berdasarkan luar.
5) Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru, dan
6) Hafalan dipandang sebagai cara belajar yang efektif.15

14
Noorlaila Frida, Isti'adah. Teori-teori Belajar Dalam Pendidikan. (Jawa Barat: Edu Publisher,
2020) h.52-53 https://books.google.co.id/books?
id=pInUDwAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepa
ge&q&f=false (18 April 2021)
15
Lefudin. Belajar dan Pembelajaran. (Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2017) h.43
https://books.google.com/books/about/Belajar_dan_Pembelajaran_Dilengkapi_deng.html?
hl=id&id=adwwDwAAQBAJ
(18 April 2021)
Kelebihan teori ini yaitu:

1) cocok diterapkan untuk pembelajaran yang menghendaki penguasaan


ketrampilan dengan latihan. Atau dalam pembelajaran yang menghendaki
adanya bias atau menciptakan perilaku tertentu. Selain itu pula
memudahkan pendidik pada mengontrol pembelajaran karena individu
tidak menyadari bahwa beliau dikendalikan sang stimulus yg dari
berdasarkan luar beliau. Pada sisi lain, teori ini juga tepat kalau digunakan
untuk melatih kepandaian binatang.16
2) Cocok diterapkan buat melatih anak-anak yg masih membutuhkan
penguasaan perang orang dewasa senang mengulangi & wajib dibiasakan
senang meniru & bahagia menggunakan bentuk penghargaan pribadi
misalnya diberi permen atau pujian.17

C. Tokoh Teori Belajar : Teori Burrhus frederic skinner

1. Teori yang Dilahirkan

Salah seorang pencetus teori behavioristik terlahir di Amerika ,yang


menekankan suatu perubahan tingkah laku adalah Burrhus Frederic Skinner. 18
Penjelasan sederhana beliau mampu memahami tentang konsep belajar yang
lebih komprehensif dan objektif.19

16
Titin, Nurhidayati, "Implementasi Teori Belajar Ivan Petrovich (Classical Conditioning) Dalam
Pendidikan" Jurnal Falasifa 3, no 1(2012) h. 21-43
17
Ali Mudlofir dan Evi Rusydiyah Fatimatur. Pembelajaran Inovatif Dari Teori Ke Praktek.
(Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2017) h.7 https://books.google.co.id/books?
id=8vodEAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepa
ge&q&f=false (18 April 2021)
18
Rifnon Zaini, “Studi Atas Pemikiran B.F. Skinner Tentang Belajar”. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Dasar, no 1 (2014): h. 119-120
19
Fera Andriyan, “Teori Belajar Behavioristik dan Pandangan Islam Tentang Behavioristik”.
Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam, no 2 (2015): h. 173
Teori yang dilahirkan atau dikemukakan Burrhus frederic skinner di kenal
dengan Operant Conditioning.20 Beliau memperkenalkan teori “operant
conditioningnya”,setelah scinner melakukan sebuah eksperimen dengan
meggunakan seekor tikus lapar dan kemudian diletakkan dalam sebuah kotak
yang di kenal sebagai kotak eksperimen skinner. 21

Operant conditioning dapat didefinisikan sebagai suatu pengkondisian


dalam prilaku positif dan negative sehingga suatu karakter bisa di ubah, di
kembalikan , ataupun juga di hapuskan sesuai dengan kehendak kita. 22

Burrhus Frederic Skinner menyatakan bahwa suatu rangsangan maupun


respon akan semakin kuat jika adanya suatu konsilidasi positif dan negative.
Apabila suatu Lingkungannya buruk maka juga akan menghasilkan individu yang
buruk, dan sebaliknya apabila lingkungannya baik maka juga akan
mempengaruhi dan juga menghasilkan individu yang baik pula. 23

Menurut pendapat Burrhus Frederic Skinner bahwa untuk memicu suatu


respon belajar baik itu dengan konsekuensinya sebagai hadiah maupun suatu
teguran dan hukuman .dengan cara memberikan suatu kesempatan terjadinya
peristiwa. 24

2. Implikasi Teori dalam Pendidikan

Burrhus Frederic Skinner reward dan reinforcement merupakan suatu


faktor penting dalam belajar . pendapat Skinner bahwa tujuan psikologi yaitu
meramal dan mengontrol tingkah laku . pada teori ini guru memberi suatu
20
Ervia Baby Shahbana dkk, “Implementasi Teori Belajar Behavioristik Dalam Pembelajara”.
Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan, no 1 (2020): h. 28
21
Novi Irwan Nahar, “Penerapan Teori Belajar Behavioristik Dalam Proses Pembelajaran” Jurnal
Ilmu Pengetahuan Sosial, no 1 (2016): h. 70
22
Dina Amsari Mudjiran, “Implikasi Teori Belajar E.Thorndike (Behaviorisstik) Dalam
Pembelajaran Matematika”. Jurnal Basicedu, no 2 (2018): h. 56
23
Erfan Yudianto, “Teori-teori Belajar Matematika”. Digital Responsitory Universitas Jember,
(2018): h.21
24
Muh Sain Hanafy, “Konsep Belajar dan Pembelajaran”. Lentera Pendidikan, no 1 (2014): h. 69
penghargaan hadiah atau nilai tinggi sehingga anak - anak akan lebih rajin .
Teori ini juga disebut dengan operant conditioning . operant conditioning
merupakan suatu proses penguatan perilaku operant yang dapat mengakibatkan
perilaku tersebut dapat diulang kembali atau menghilangkan sesuai dengan
keinginan. 25

Metode penguatan behavioristic sangat efektif dalam menciptakan perilaku


positip pada lingkungan belajar. 26

Tingkah laku individu terbentuk atau dipertahankan sangat di tentukan


oleh konsekuensi menyenangkan maka tingkah lakunya cenderung dipertahankan
dan diulang , sebaliknya jika konsekuensinya tidak menyenangkan maka tingkah
lakunya akan dikurangi atau dihilangkan. 27

3. Kekurangan dan Kelebihan

Beberapa kekurangan dalam penerapan teori scinner adalah penggunaan


hukuman .

a. Karena Pengaruh hukuman terhadap perubahan tingkah laku bersifat


sangat sementara .
b. Dampak psikologis yang buruk mungkin akan terkondisi (menjadi bagian
dari jiwa si terhukum ) apabila suatu hukuman berlangsung lama .
c. Hukuman akan dapat mendorong si terhukum mencari cara lain
( meskipun salah dan buruk) agar ia terbebas dari hukuman .dengan kata
lain , hukuman dapat mendorong siterhukum melakukan hal –hal lain yang
kadang kala lebih buruk dari pada kesalahan yang diperbuatnya. 28

25
Kholik dan Rusli, “Teori Belajar Dalam Psikologi Pendidikan”. Jurnal Sosial Humaniora, no 2
(2013): h. 66
26
Ervia Baby Shahbana dkk, “Implementasi Teori Belajar Behavioristik Dalam Pembelajara”.
Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan, no 1 (2020): h. 31
27
Suriati dkk. Teori dan Teknik Bimbingan dan Konseling. (Sinjai: CV.Latinulu, 2020), h. 62-63
28
Herpratiwi. Teori Belajar dan Pembelajaran. (Yogyakarta : Media Akademi, 2016) h.7
Adapun Kelebihan dari teori yang dicetuskan oleh Burrhus Frederic
Skinner ini yaitu pendidik di arahkan mampu untuk menghargai setiap anak- anak
didiknya dalam hal usaha yang telah mereka lakukan. Hal ini ditunjukkan dengan
dihilangkannya sistem hukum yang di dukung dengan adanya pembentukan
lingkungan yang baik serta prinsip Reinforcement. 29

D. Tokoh teori Belajar: Robert Gagne

1. Teori yang dilahirkan

Robert gagne merupakan seorang profesor dan ahli psikologi yang telah
banyak membantu penyelidikan tentang fase dalam rangkaian pembelajaran dan
jenis pembelajaran. Beliau lahir di Andover Utara, Massachusetts. 30

2. Implikasi Teori dalam Pendidikan

Kegiatan pembelajaran ini akan menjadi bermakna bagi peserta didik


apabila metode yang guru lakukan itu dapat memberikan kenyamanan serta rasa
aman bagi mereka. Proses belajar mengajar dilakukan agar peserta didik dapat
berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan pendidikan, serta memberikan ruang
atau sarana kepada peserta didik yang ingin mengembangkan bakat dan minatnya.
Dalam proses belajar mengajar, guru atau seorang pendidik di tuntut agar dapat
meningkatkan motivasi dalam diri setiap peserta didiknya. 31

Ada Lima karegori kapabilitas belajar yang dapat dipelajarai oleh si-
belajar menurut Gagne,yaitu yang meliputi:

a) Informasi verbal

29
Rifnon Zaini, “Studi Atas Pemikiran B.F. Skinner Tentang Belajar”. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Dasar, no 1 (2014): h. 127
3030
Hunainah dan Nur Hidayati . “Psikologi Neo Behavoir Dalam Pembelajaran” Jurnal UIN
Banten 5, no 2 (2018) h.2
31
Bambang Wasita.“Teori Belajar Belajar Robert M. Gagne dan Implikasinya Pada Pentingnya
Pusat Sumber Belajar” Jurnal Teknodik 12, no 1 (2008) h.65

31
Kapabilitas belajar informasi verbal adalah kapabilitas yang paling
rendah tingkatannya.

b) Keterampilan Intelektual

Kapabilitas belajar keterampilan intelektual memiliki dimensi


yanag penting dalam proses belajar.

c) Strategi Kognitif.

Peserta didik yang belajar dan telah memiliki kapabilitas belajar


strategi kognitif apabila ia telah mengembangkan cara-cara untuk
meningkatkan keefektifan dan efisiensi proses berfikir dan proses
belajarnya.

d) Sikap

Sikap adalah keadaan mental yang kompleks dari pembelajar


dengan guru atau orang yang yang sedang membagi ilmunya kepada orang
lain.

e) Keterampilan Motorik

Kapabilitas belajar keterampilan motorik pada Si-belajar (orang


yang melakukan belajar) di tandai dengan kemampuan mengembangkan
ilmunya dalam bidang yang sedang dipelajari saat itu.32

Fase-fase proses pembelajaran menurut Robert Gagne yaitu:

a. Fase motivasi

b. Fase pemahaman

c. Fase pemerolehan

d. Fase penahanan

3232
Moh Sutomo. “Kapabilitas Belajar Dalam Proses Pembelajaran Kajian Konsep Teori Gagne
Dalam Praktik Pembelajara” Jurnal Pendidikan Islam 10, no 1 (2017) h.35-40
e. Fase ingatan kembali

f. Fase generalisasi

g. Fase perlakuan

h. Fase umpan balik.33

3. Kelebihan Teori Robert Gagne

Menurut Gagne (1990), sebaiknya pembelajaran itu mampu


menumbuhkan kegiatan belajar mengajar dan proses kognitif yang baik. Proses
pembelajaran (instructional events) adalah sebagai berikut:

a. Menumbuhkan minat dan memfokuskan perhatian siswa;

b. Menyampaikan tujuan darikegiatan belajar;

c. Mereview pelajaran sebelumnya;

d. Menyampaikan materi-materi pada proses pembelajaran;

e. Memberikan arahan kepada siswa tentang petunjuk belajar;

f. Memberikan stimulus agar siswa tergugah untuk memberikan respon;

g. Memberikan penguatan atau umpan balik atas pekerjaan yang diberikan


kepada siswa;

h. Melakukan evaluasi pembelajaran; dan

i. Memperkuat retensi proses belajar siswa.34

3333
Rifqiyyatush Sholihah Al-Mahiroh dan Suyadi. “Kontribusi Teori Kognitif Robert M. Gagne
Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam” Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama 12, no.2
(2020) h.119
3434
Suyono dan Hariyanto (2011) Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Mahiroh Rifqiyyatush Sholihah dan Suyadi, “Kontribusi Teori Kognitif Robert


M. Gagne Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam” Jurnal
Pendidikan, Sosial, dan Agama 12, no.2 (2020) h.117-126
Andriyani Fera, “Teori Belajar Behavioristik dan Pandangan Islam Tentang
Behavioristik”. Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam, no 2 (2015): h.
165-180
Auliya, Rahmatul Ulfa, “Teori Behavioral dalam Perspektif Bimbingan Konseling
Islam”, .Jurnal Al-Taujih : Bingka Bimbingan dan Konseling 4, no 1
(2018) h.61-75

Hanafy, Muh Sain, “Konsep Belajar dan Pembelajaran”. Lentera Pendidikan, no


1 (2014): h. 66-79

Hermansyah, “Analisis Teori Behavioristik (Edward Thordinke) dan


Implementasinya dalam pembelajaran SD/MI” Jurnal Program Studi
PGMI 7, no 1 (2020) h.15-25

Herpratiwi, Teori Belajar dan Pembelajaran. (Yogyakarta : Media Akademi,


2016) h.1-71

Hunainah dan Nur Hidayati, “Psikologi Neo Behavoir Dalam Pembelajaran”


Jurnal UIN Banten 5, no 2 (2018) h.1-13

Isti'adah, Noorlaila Frida, Teori-teori Belajar Dalam Pendidikan. (Jawa Barat:


Edu Publisher, 2020) h.52-53 https://books.google.co.id/books?
id=pInUDwAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_sum
mary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false (18 April 2021)

Lefudin. Belajar dan Pembelajaran. (Yogyakarta:Deepublish, 2017) h.36


https://books.google.co.id/books?
id=adwwDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=lefudin+belajar+dan+p
embelajaran&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj5jfuOwYTwAhURVysKHa
S2DVYQ6AEwAHoECAIQAw#v=onepage&q=lefudin%20belajar
%20dan%20pembelajaran&f=false (17 April 2021)

Mahasiswa Tadris Matematika Angkatan 2019, Ruang Ketik Mahasiswa. (Jawa


Tengah: PT. Nasya Expanding Management 2020) h.18
https://books.google.com/books/about/RUANG_KETIK_MAHASISWA
.html?hl=id&id=jqwEEAAAQBAJ (18 April 2021)

Makki, Ali, “Mengenal Sosok Edward Lee Thorndike Aliran Fungsionalisme


dalam Teori Belajar”, Jurnal Studi Islam 14, no 1 (2019) h.78-91

Mudlofir Ali dan Rusydiyah Fatimatur Evi, Pembelajaran Inovatif dari Teori Ke
Praktek. (Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2017) h.7
https://books.google.co.id/books?
id=8vodEAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_sum
mary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false (18 April 2021)

Muktar, Muhtafi, “Pendidikan Behavioristik dan Aktualisasinya”, Jurnal


Pendidikan Islam 1, no 1 (2019) h.14-30

Mustadi, Ali, Landasan Pendidikan Sekolah Dasar. (Yokyakarta : UNY Press,


2020) hal.31 https://books.google.co.id/books?
id=WZsPEAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_su
mmary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false (17 April 2021)

Nahar, Novi Irwan, “Penerapan Teori Belajar Behavioristik Dalam Proses


Pembelajaran” Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, no 1 (2016): h. 64-74

Nurhidayati, Titin, "Implementasi Teori Belajar Ivan Petrovich (Classical


Conditioning) Dalam Pendidikan" Jurnal Falasifa 3, no 1(2012) h. 21-43

Pratama, Yoga Anjas, “Relevensii Teori Belaar Behaviorisme Terhadap


Pendidikan Agama Islam” Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah
4, no 1 (2019) h.38-49
Rusli dan Kholik, “Teori Belajar Dalam Psikologi Pendidikan”. Jurnal Sosial
Humaniora, no 2 (2013): h. 62-67

Rusuli, Izzatur, "Refleksi Teori Belajar Behavioristik Dalam Perspektif Islam"


Jurnal Pencerahan 8 no 1 (2014) h. 38-54

Shahbana, Ervia Baby dkk, “Implementasi Teori Belajar Behavioristik Dalam


Pembelajara”. Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan, no 1 (2020): h.
24-33

Suriati dk,. Teori dan Teknik Bimbingan dan Konseling. (Sinjai: CV.Latinulu,
2020), h. 1-153

Sutomo, Moh,. “Kapabilitas Belajar Dalam Proses Pembelajaran Kajian Konsep


Teori Gagne Dalam Praktik Pembelajara” Jurnal Pendidikan Islam 10,
no 1 (2017) h.30-44

Suyono dan Hariyant,. Belajar dan Pembelajaran. (Bandung: Remaja


Rosdakarya.2011)

Wahyuni Molli dan Ariyani Nini, Teori Belajar dan Implikasinya Dalam
Pembelajaran. (Jawa Barat: Edu Publisher,2020) h. 18-19
https://books.google.com/books/about/TEORI_BELAJAR_DAN_IMPLI
KASINYA_DALAM_PEM.html?hl=id&id=vTYDEAAAQBAJ (18
April 2021)

Wasita, Bambang, “Teori Belajar Belajar Robert M. Gagne dan Implikasinya Pada
Pentingnya Pusat Sumber Belajar” Jurnal Teknodik 12, no 1 (2008) h.64-
78

Yudianto, Erfa,. Teori-Teori Belajar Matematika.Diktat. (Jember: Universitas


Jember, 2018)

Zaini, Rifnon, “Studi Atas Pemikiran B.F. Skinner Tentang Belajar”. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, no 1 (2014): h. 118-129

Anda mungkin juga menyukai