NPM : 5020035
KELAS : 5A
PRODI : PGSD
PEMBELAJARAN IPA SD
IPA mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada dipermukaan bumi, di dalam
perut bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat diamati indera maupun yang tidak dapat
diamati indera. Oleh karena itu, dalam menjelaskan hakikat fisika, pengertian IPA dipahami
terlebih dahulu. Kardi dan Nur mengemukakan IPA atau ilmu kealaman adalah ilmu tentang
dunia zat, baik makhluk hidup maupun benda mati yang diamati, Pembelajaran IPA, harus
disesuaikan dengan kebijakan yang berlaku sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah.
Berdasarkan Lampiran Permendiknas nomor 22 tahun 2006 mata pelajaran IPA berkaitan
dengan cara mencapai tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
1Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), 136
17penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (inquiry).
Pada hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang
dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui
suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. Dan IPA juga memberikan pemahaman
kepada kita bagaimana caranya agar kita dapat hidup dengan cara menyesuaikan diri
terhadap hal-hal tersebut.Hakikat sebagai produk dan proses tidak bisa dibedakan atau
dipisahkan, karena produk dan proses mempunyai hubungan terikat satu dengan yang
satunya lagi dalam melakukan pengamatan ilmiah.
Teori psikologi kognitif adalah merupakan bagian terpenting dari sains kognitif yang
telah memberi konstribusi yang sangat berarti dalam perkembangan psikologi pendidikan.
Piaget merupakan salah satu pioner konstruktivis. Piaget berpendapat bahwa anak
membangun sendiri pengetahuannya dari pengalamannya sendiri dengan lingkungan.
Dalam pandangan Piaget, pengetahuan datang dari tindakan, perkembangan kognitif
sebagian besar bergantung kepada seberapa jauh anak aktif memanipulasi dan aktif
berinteraksi dengan lingkungannya.
Piaget beranggapan anak bukan merupakan suatu botol kosong yang siap untuk diisi,
melainkan anak secara aktif akan membangun pengetahuan dunianya. Suatu hal lagi, teori
Piaget mengajarkan kita pada suatu kenyataan bahwa seluruh anak mengikuti pola
perkembangan yang sama tanpa mempertimbangkan kebudayaan dan kemampuan anak
secara umum. Hanya umur anak di mana konservasi muncul sering berbeda. Poin yang
penting ini menjelaskan kita mengapa pembelajaran IPA di SD banyak menggunakan
percobaan nyata dan berhasil pada anak yang lemah dananak yang secara kebudayaan
terhalangi. Penerapan selanjutnya adalah guru harus selalu ingat bahwa anak menangkap
dan menerjemahkan sesuatu secara berbeda. Sehingga walaupun anak mempunyai umur
yang sama tetapi ada kemungkinan mereka mempunyai pengertian yang berbeda terhadap
suatu benda atau kejadian yang sama. Jadi setiap individu anak adalah unik (khas).
Implikasilainnya yang perlu diperhatikan, apabila hanya kegiatan fisik yang diterima anak,
tidak cukup untuk menjamin perkembangan intelektual anak yang bersangkutan. Ide- ide
anak harus selalu dipakai.
Piaget memberikan contoh sementara, beliau menerima seluruh ide anak dan juga
mempersiapkan pilihan-pilihan yang dapat dipertimbangkan oleh anak. Tetapi guru harus
dapat mengarahkan sesuai dengan apa yang seharusnya, jadi guru harus selalu secara tidak
langsung memberikan ide nya tetapi tidak memaksakan kehendaknya. Dengan demikian
anak akan menyadari bagaimana anak tersebut bisa mendapatkan idenya tersebut. untuk
menilai sumber ide-idenya akan memberikan kesempatan kepada mereka untuk menilai
proses pemecahan masalah. Hal ini juga perlu dilakukan di dalam kelas. Sebagai contoh,
apabila kelas telah menyelesaikan suatu masalah, sebaiknya guru menanyakan kembali
kepada siswa tentang cara mendapatkan jawaban tersebut.
2. Menurut Bruner
Bruner mengemukakan, bahwa belajar melibatkan tiga proses yang berlangsung hampir
bersamaan. Ketiga proses itu ialah :
3. Menurut Vygotski
Penerapan teori belajar Vygotsky dalam interaksi belajar mengajar mungkin dapat
dijabarkan sebagai berikut :
1. Walaupun anak tetap dilibatkan dalam pembelajaran aktif, guru harus secara aktif
mendampingi setiap kegiatan anak-anak. Dalam istilah teoritis, ini berarti anak-anak bekerja
dalam Zone of Proximal Developmnet dan guru menyediakan Scaffolding bagi anak selama
melalui ZPD.
2. Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru, teman sebaya juga
berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak, kerja kelompok secara kooperatif
tampaknya mempercepat perkembangan anak.
3. Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluas menjadi pengajaran pribadi oleh
teman sebaya (peer tutoring), yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang agak
tertinggal dalam pelajaran. Satu anak bisa lebih efektif membimbing anak lainnya melewati
ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati tahap itu sehingga bisa dengan mudah
melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak lain dan menyediakan scaffolding yang
sesuai.