A. Latar Belakang
A. Spermatogenesis
Proses spermatogenensis berlangsung di tubulus seminiferus pada organ testis.
Dalam tubulus seminiferus terdapat berbagai stadium sel gamet yaitu
Spermatogonium merupakan sel gamet jantan yang memiliki kromosom 2n,
spermatosit primer merupakan sel gamet jantan hasil meiosis I dengan jumlah
kromosom 2n,spermatosit sekumder merupakan sel gamet jantan hasil meiosis
II dengan jumlah kromosom n, spermatid merupakan spermatosit sekunder
yang sedang mengalami transformasi spermatozoa
B. Oogenesis
Proses oogenensis berlangsung dalam ovarium. Prosesnya sudah berlangsung
sejak perioda janin kemudian diteruskan pada saat hewan masuk ke stadium
dewasa. Dengan demikian dalam ovarium dewasa terdapat se telur dari berbagai
tahap perkembangan sel telur mulai dari tahap oosit I sampai oosit II, pada tahap
meiosis II (disamping polosit I). Setelah ovulasi, meiosis II akan di selesaikan,
bila terjadi penetrasi oleh sperma, dimana akan terbentuk polosit II.
B. TUJUAN
1. Memahami bagaimana masing-masing gamet bisa mengandung
material genetik yang berbeda sebagai implikasi dari pembelahan sel
2. Dapat menggambarkan dan menjelaskan proses gametogenesis dan
3. Dapat menggambarkan dan menjelaskan proses fertilisasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
3. Fase pemasakan
Fase dimana gametosit primer mengalami dua kali pembelahan meiosis pertama
menghasilkan gametosit sekunder, sedang membelah meiosis kedua menghasilkan
gamet yang haploid. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa tujuan utama dari fase
pemasakan imi yaitu agar individu baru yang akan berkembang dari sel telur yang
sudah dibuahi akan mempunyai kromosom yang sama jumlahnya dengan
kromosom induk. Gamet yang haploid ini disebut ootid atau ovum dan spermatid.
(Yarnelly Gani.1989)
C. Langkah Kerja
a. Lokus, Kromosom homolog dan sistem kromatid