Anda di halaman 1dari 4

GAMETOGENESIS

Gametogenesis merupakan proses pembentukan sel-sel gamet di dalam tubuh


makhluk hidup. Pada proses perkembangbiakan generatif (seksual) hewan
maupun tumbuhan, bahan baku tersebut berupa sel kelamin yang disebut
gamet. Gamet jantan dan betina diperlukan untuk membentuk zigot, embrio,
kemudian individu baru. Gametogenesis melibatkan pembelahan meiosis dan
terjadi pada organ reproduktif. Pada hewan dan manusia, gametogenesis
terjadi pada testis dan ovarium, sedangkan pada tumbuhan terjadi pada putik
dan benang sari. Hasil gametogenesis adalah sel-sel kelamin, yaitu gamet
jantan (sperma) dan gamet betina (ovum atau sel telur).

GAMETOGENESIS PADA HEWAN


Gametogenesis pada hewan yang dibagi menjadi dua, yaitu spermatogenesis
dan oogenesis. Spermatogenesis merupakan proses pembentukan gamet
jantan (sperma). Sementara oogenesis adalah proses pembentuk an gamet
betina (ovum atau sel telur).
1. Spermatogenesis
Di dalam testis terdapat saluran-saluran kecil yang disebut tubulus
seminiferus. Pada dinding sebelah dalam saluran inilah, terjadi proses
spermatogenesis. Di bagian tersebut terdapat sel-sel induk sperma yang
bersifat diploid (2n) yang disebut spermatogonium.

 Spermatogenesis dimulai dari pembelahan sel yang belum matang


(Spermatogonia) secara mitosis selama16 hari. Satu spermatogonia akan
disimpan dan satunya akan menjadi spermatogonia b

 Spermatogonia b akan mengalami pembelahan secara mitosis menghasilkan


sel anal yang bersifat diploid. Spermatogonia hasil mitosis kemudian tumbuh
menjadi spermatosit.

 Spermatosit kemudian mengalami pembelahan meiosis selama 24 hari dan


menghasilkan dua spermatosit sekunder yang bersifat haploid atau hanya
setengah identik dengan induknya.

 Spermatosit sekunder kemudian membelah Kembali secara meiosis selama


beberapa jam dan menghasilkan 4 spermatid

2. Oogenesis
Oogenesis terjadi di dalam ovarium, sel induk telur yang disebut oogonium
tumbuh besar sebagai oosit primer sebelum membelah secara meiosis.
Berbeda dengan meiosis I pada spermatogenesis yang menghasilkan 2
spermatosit sekunder yang sama besar. Meiosis I pada oosit primer
menghasilkan 2 sel dengan komponen sitoplasmik yang berbeda, yaitu 1 sel
besar dan 1 sel kecil. Sel yang besar disebut oosit sekunder, sedangkan sel
yang kecil disebut badan polar (polar body) atau kutub primer.

 Oogenesis dimulai dari sel awal yang membelah menjadi oogonium, oogonium
tersebut membelah Kembali secara mitosis menghasilkan oosit primer.Oosit
primer adalah sel diploid atau memiliki materi genetikc yang identic dengan
oogonium

 Oosit primer masuk ke tahap pernatal yaitu terbentuknya lapisan epitel sel yang
disebut dengan folikel primodial dan berkembang menjadi folikelprimer. Saat
oosit primer mulai matang, oosit primer membelah secara meiosis I
membentuk oosit sekunder yang haploid

GAMETOGENESIS PADA TUMBUHAN


1. Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis berlangsung di dalam benang sari, yaitu pada bagian kepala sari
atau anthera. Kepala sari ini menghasilkan serbuk sari, yang mengandung sel sperma.
Pembentukan sel sperma dimulai dari sebuah sel induk mikrospora diploid yang
disebut mikros porosit di dalam anthera. Mikrosporosit ini mengalami meiosis I
menghasilkan sepasang sel haploid. Selanjutnya, sel ini mengalami meiosis II dan
menghasilkan 4 mikrospora yang haploid. Keempat mikrospora ini berkelompok
menjadi satu sehingga disebut sebagai tetrad.

 Sel induk mikrospora melakukan pembelahan meiosis I dan


menghasilkan sepasang sel haploid.
 Sepasang sel haploid membelah meiosis II menghasilkan 4 mikrospora
haploid yang berkelompok menjadi satu (tetrad).
 Setiap mikrospora mengalami pembelahan kariokinesis sehingga
menghasilkan 2 inti haploid. Yaitu inti vegetatif (inti saluran serbuk sari)
dan inti generatif.
 Inti generatif membelah secara mitosis sehingga membentuk dua inti
sperma yang dikenal dengan inti generatif I dan inti generatif II.

2. Megasporogenesis
Proses megasporogenesis terjadi di dalam bagian betina bunga, yaitu bakal biji
(ovulum) yang dibungkus oleh bakal buah (ovarium) pada pangkal putik. Di
dalam bakal biji terdapat sporangium yang mengandung megasporofit yang
bersifat diploid. Selanjutnya, megasporofit mengalami meiosis menghasilkan
4 megaspora haploid yang letaknya berderet. Tiga buah megaspora mengalami
degenerasi dan mati, tinggal sebuah megaspora yang masih hidup.

 Sebuah sel induk megaspora dengan inti diploid di ovarium mengalami


pembelahan meiosis I dan menghasilkan dua sel haploid.
 Kedua sel haploid itu kemudian mengalami pembelahan meiosis II
sehingga menghasilkan 4 megaspora haploid.
 Tiga anakan di antaranya mengalami degenerasi (mati).
 Megaspora yang masih hidup mengalami 3 kali mitosis diikuti
kariokinesis tanpa sitokinesis dan dihasilkan sel besar (kandung lembaga
muda) dan 8 inti haploid.
 Secara rinci, delapan inti anakan itu terdiri dari 2 kandung lembaga
sekunder, 3 antipoda, 2 sel sinergid, dan 1 ovum.

Anda mungkin juga menyukai