Anda di halaman 1dari 4

B.

Gametogenesis pada Tumbuhan Tingkat Tinggi

Pada tumbuhan berbunga, gametogenesis diperlukan dalam pembentukan gamet jantan dan
pembentukan gamet betina. Pembentukan gamet jantan disebut mikrosporogenesis, sedangkan
pembentukan gamet betina disebut megasporogenesis.

1. Mikrosporogenesis

Mikrosporogenesis berlangsung di dalam benang sari, yaitu pada bagian kepala sari atau anthera. Kepala
sari ini menghasilkan serbuk sari, yang mengandung sel sperma. Pembentukan sel sperma dimulai dari
sebuah sel induk mikrospora diploid yang disebut mikros porosit di dalam anthera. Mikrosporosit ini
mengalami meiosis I menghasilkan sepasang sel haploid. Selanjutnya, sel ini mengalami meiosis II dan
menghasilkan 4 mikrospora yang haploid. Keempat mikrospora ini berkelompok menjadi satu sehingga
disebut sebagai tetrad.

Setiap mikrospora mengalami pembelahan mitosis. Pembelahan ini menghasilkan dua sel, yaitu sel
generatif dan sel vegetatif. Sel vege tatif ini mempunyai ukuran yang lebih besar daripada sel generatif.
Struktur bersel dua ini terbungkus dalam dinding sel yang tebal. Kedua sel dan dinding sel ini bersama-
sama membentuk sebuah butiran serbuk sari yang belum dewasa.

Setelah terbentuk serbuk sari, inti generatif membelah secara mitosis tanpa disertai sitokinesis, sehingga
terbentuklah dua inti sel sperma. Sementara itu, inti vegetatifnya tidak membelah. Pembentukan sel
sperma ini dapat terjadi sebelum serbuk sari keluar dari anthera atau pada saat serbuk sari sampai di
kepala putik (stigma). Pada saat inilah, tangkai serbuk sari mulai tumbuh. Pada umumnya, pembelahan
mitosis sel generatif terjadi setelah buluh serbuk sari menembus stigma atau mencapai kantung embrio
di dalam bakal biji (ovulum).

gametogenesis

2. Megasporogenesis

Proses megasporogenesis terjadi di dalam bagian betina bunga, yaitu bakal biji (ovulum) yang dibungkus
oleh bakal buah (ovarium) pada pangkal putik. Di dalam bakal biji terdapat sporangium yang
mengandung megasporofit yang bersifat diploid. Selanjutnya, megasporofit mengalami meiosis
menghasilkan 4 megaspora haploid yang letaknya berderet. Tiga buah megaspora mengalami
degenerasi dan mati, tinggal sebuah megaspora yang masih hidup.

Megaspora yang hidup ini mengalami pembelahan kromosom secara mitosis 3 kali berturut-turut, tanpa
diikuti pembelahan sitoplasma. Hasilnya berupa sebuah sel besar yang disebut kandung lembaga muda
yang mengan dung delapan inti haploid. Kandung lembaga ini dikelilingi kulit (integumen). Di ujungnya
terdapat sebuah lubang (mikropil) sebagai tempat masuknya saluran serbuk sari ke dalam kandung
lembaga.
Selanjutnya, tiga dari delapan inti tadi menempatkan diri di dekat mikropil. Dua di antara tiga inti yang
merupakan sel sinergid mengalami degenerasi. Sementara itu, inti yang ketiga berkembang menjadi sel
telur. Tiga buah inti lainnya bergerak ke arah kutub kalaza, tetapi kemudian mengalami degenerasi pula.
Ketiga inti ini dinamakan inti antipoda. Sisanya, dua inti yang disebut inti kutub, bersatu di tengah
kandung lembaga dan terjadilah sebuah inti diploid (2n). Inti ini disebut inti kandung lembaga sekunder.
Ini berarti kandung lembaga telah masak, yang disebut megagametofit dan siap untuk dibuahi.
Gametogenesis pada Tumbuhan
Posted on 25 Juli 2012by Cerita Biologi

16 Votes

Kejadian meiosis dengan pembentukan gamet kadangkala terpisah. Tanaman berbunga


umumnya adalah sporofit. Sporofit menghasilkan bunga dan beberapa sel pada bunga
menghasilkan sel induk spora (sel induk megaspora dan sel induk mikrospora) yang
diploid. Sel-sel spora tersebut kemudian membelah secara mitosis menghasilkan
gametofit (bagian tanaman atau bunga yang menghasilkan gamet) yang haploid.

Alat kelamin pada tumbuhan darat, misalnya Gymnospermae dan Angiospermae adalah
bunga. Suatu struktur bunga lengkap terdiri dari alat kelamin betina yang dinamakan
putik (pistillum), alat kelamin jantan yang dinamakan benang sari (stamen), dan
dilengkapi dengan perhiasan bunga (mahkota bunga dan kelopak bunga). Putik atau alat
kelamin betina tersusun dari bakal buah (ovarium), tangkai putik (stilus), dan kepala
putik (stigma). Bakal buah terletak di atas atau di bawah dasar bunga. Bakal buah
merupakan tempat sel telur berkembang, kemudian diikuti pembuahan dan
perkembangan biji. Struktur bakal buah menyempit menjadi tangkai putik (stilus).
Tangkai putik berisi buluh serbuk sari pada saat terjadi penyerbukan. Tangkai putik
berujung pada kepala putik. Kepala putik merupakan tempat jatuhnya serbuk sari.
Benang sari tersusun dari tangkai sari (filamen) dan kepala sari (anthera). Di kepala
kantung sari terdapat ruang-ruang sari. Kepala sari merupakan tempat butir-butir serbuk
sari (polen) berkembang.
Mikrosporogenesis
Gametogenesis pada alat kelamin jantan tumbuhan dinamakan
mikrosporogenesis. Mikrosporogenesis adalah proses
pembentukan mikrospora (serbuk sari). Mikrosporogenesis dimulai dari sel induk
mikrospora yang membelah melalui meiosis I dan meiosis II, serta menghasilkan empat
mikrospora yang dinamakan tetrad (karena keempat mikrospora menempel menjadi
satu). Masing-masing mikrospora akan berkembang terpisah satu sama lain menjadi
butir serbuk sari (polen). Pada tiap serbuk sari, intinya mengadakan pembelahan mitosis
menjadi inti vegetatif dan inti generatif. Pada tumbuhan Angiospermae (berbiji
tertutup), inti generatif membelah sekali lagi membentuk dua inti generatif setelah
terjadi penyerbukan. Gametofit jantan yang lengkap terjadi saat serbuk sari
berkecambah, yaitu mengandung satu inti vegetatif dan dua inti generatif. Kedua inti
generatif inilah yang siap membuahi sel-sel gamet betina.
Megasporogenesis
Gametogenesis pada alat kelamin betina dinamakan
megasporogenesis. Megasporogenesis merupakan proses pembentukan megaspora.
Proses megasporogenesis dimulai dari pembelahan meiosis I dan meiosis II sel induk
megaspora diploid, menghasilkan empat sel megaspora yang haploid. Pada tumbuhan
Angiospermae hanya satu megaspora saja yang fungsional, sedangkan tiga lainnya
mengalami degenerasi. Selanjutnya satu sel megaspora yang haploid mengalami tiga kali
pembelahan mitosis berturut-turut menghasilkan 8 sel megaspora di dalam gametofit
betina. Delapan sel tersebut selanjutnya tersusun menjadi tiga sel antipoda, dua inti
kutub, satu sel telur (ovum), dan dua sel sinergid

Anda mungkin juga menyukai