Anda di halaman 1dari 19

PEMBUAHAN

SPOROGENESIS

DRA. ROCHMAH SUPRIATI. M.Sc


Mikrosporogenesis

Mikrosporogenesi merupakan
proses pembentukan gamet
jantan. Terjadi di dalam kepala
sari. Di dalam kepala sari,
terdapat kantung serbuk sari
yang di dalamnya ada berbagai
sel-sel induk serbuk sari
(mikrospora) yang diploid. 2
Tahapan pembentukan
mikrosporogenesis :
• Sel induk mikrospora
melakukan pembelahan meiosis I dan
menghasilkan sepasang sel haploid.
• Sepasang sel haploid membelah meiosis II
menghasilkan 4 mikrospora haploid yang
berkelompok menjadi satu (tetrad).
• Setiap mikrospora mengalami pembelahan
kariokinesis sehingga menghasilkan 2 inti
haploid. Yaitu inti vegetatif (inti saluran
serbuk sari) dan inti generatif.
• Inti generatif membelah secara mitosis
sehingga membentuk dua inti sperma yang *PowerPoint SmartArt graphic

dikenal dengan inti generatif I dan inti 4


Megasporogenesis

Proses ini diawali oleh


Megasporogenesis merupakan muncul sel primordia ovul
pembentukan gamet pada jaringan meristematik
dinding ovari (bakal buah).
betina. Berlangsung di dalam Pada primordial ovul itu
terdapat sel khusus yang
ovarium (bakal buah) Di dalam dinamai sel arkesporial,
ovarium, terdapat bakal biji yang kemudian akan
berkembang membentuk
(ovulum) yang mengandung sel “sel megaspora”
induk megaspora.

5
Tahapan megasporogenesis :

1. Sebuah sel induk megaspora dengan inti diploid di


ovarium mengalami pembelahan meiosis I dan
menghasilkan dua sel haploid.
2. Kedua sel haploid tersebut mengalami
pembelahan meiosis II sehingga menghasilkan 4
megaspora haploid.
3. Tiga anakan di antaranya mengalami degenerasi
(mati).
4. Megaspora yang masih hidup mengalami 3 kali
mitosis diikuti kariokinesis tanpa sitokinesis dan
dihasilkan sel besar (kandung lembaga muda) dan
8 inti haploid.
5. 8 inti anakan tersebut adalah 2 kandung lembaga
sekunder, 3 antipoda, 2 sel sinergid, dan 1 ovum.
Setelah 8 inti sel tersebut menempati tempatnya masing-masing, akan mulai terbentuk dinding sel yang
memisahkannya dengan inti sel yang lain. Dinding sel ini akan memisahkan masing-masing inti sel
kecuali pada inti kandung lembaga sekunder yang tetap berdua tidak terpisahkan. Hasil akhir proses ini
adalah 7 sel dengan 8 inti sel gamet betina.

Pada pembuahan ganda, terjadi dua pembuahan pada bakal biji angiosperma. Pembuahan pertama terjadi
antara avum dengan inti generatif 1 menghasilkan zigot, sedangkan pembuahan kedua terjadi antara inti
kandung lembaga sekunder dan inti generatif 2 menghasilkan endosperma atau cadangan makanan.
Sinergid dan antipoda yang terbentuk pada bakal biji belum diketahui fungsinya oleh ahli biologi.
PERKEMBANGA
N EMBRIO
PEMBUAHAN TUNGGAL
(GYMNOSPERM)
Serbuk sari akan sampai pada tetes penyerbukan,
kemudian dengan mengeringnya tetes penyerbukan,
serbuk sari yang telah jatuh di dalamnya akan diserap
masuk ke ruang serbuk sari melalui mikrofil. Serbuk sari
ini sesungguhnya terdiri atas dua sel, yaitu sel generatif
atau yang kecil dan sel vegetatif yang besar, hampir
menyelubungi sel generatif. Serbuk sari ini kemudian
tumbuh membentuk buluh serbuk sari, yang kemudian
bergerak ke ruang arkegonium. Karena pembentukan
buluh serbuk sari maka sel-sel yang terdapat di antara
Sementara itu di dalam buluh ini sel
generatif membelah menjadi dua
dan menghasilkan sel dinding atau
sel dislokator, dan sel spermatogen
atau calon spermatozoid. Sel
spermatogen kemudian membelah
menjadi dua sel permatozoid.
Setelah sampai di ruang
arkegonium, sel vegetatif lenyap,
dan kedua sel spermatozoid lepas
ke dalam ruang arkegonium yang
berisi cairan, sehingga
spermatozoid dapat berenang di
dalamnya. Pada ruang arkegonium
terdapat sejumlah sel telur yang
besar. Tiap sel telur bersatu dengan
satu spermatozoid, sehingga
Mikrogametogenesis
Pada Gymnospermae
Pinus roxburghii
PEMBUAHAN GANDA (ANGIOSPERM)

1. Perkembangan serbuk sari


Serbuk sari yang jatuh di kepala putih terdiri
atas satu sel dengan dua dinding pembungkus,
yaitu: eksin (selaput luar) dan intin (selaput
dalam). Eksin pecah, kemudian intin tumbuh
memanjang membuat buluh serbuk sari. Buluh
serbuk sari ini akan tumbuh menuju ke ruang
bakal biji. Bersamaan dengan ini inti sel serbuk
sari membelah menjadi 2, yang besar didepan
adalah inti vegetatif sebagai penunjuk jalan, dan
yang kecil di belakang adalah inti generatif. Inti
generatif membelah lagi menjadi dua inti
generatif atau spermatozoid, yaitu inti generatif
1 dan inti generatif 2.
2. Pembentukan sel telur
Bersamaan dengan perkembangan serbuk sari dalam buluh serbuk sari, di
dalam ruang bakal biji sel induk megaspora (megasporosit/makrosporosit) 
membelah secara meiosis menjadi 4 sel. Tiga di antaranya mati dan yang
satu tumbuh menjadi sel megaspora/makrospora (inti kandung lembaga
primer). Inti sel megaspora ini selanjutnya membelah mitosis 3 kali,
sehingga terbentuklah 8 inti.
Ke-8 inti tersebut kemudian masing-masing akan terbungkus membran
sehingga menjadi sel yang terpisah. Karena itu sel-sel di dalam bakal biji
sering disebut multigamet. Langkah berikutnya, 8 sel tersebut membentuk
formasi di dalam bakal biji. Tiga sel menempatkan diri di bagian atas bakal
biji disebut antipoda. Yang di bagian bawah dekat mikrofil, 3 sel
menempatkan diri berdekatan. Yang tengah adalah ovum, sedang
mengapitnya sebelah kanan dan kiri adalah sinergid.
Dua sel yang tersisa bergerak ke tengah bakal biji dan bersatu melebur
membentuk inti kandung lembaga sekunder sehingga menjadi sel yang 
Sementara itu inti vegetatif akan mati setelah sampai di bakal biji.
inti generatif 1 (n) + ovum (n) —–> zigot (2n)
inti generatif 2 (n) + inti kandung lembaga sekunder (2n) —–> endosperm (3n)
Masuknya inti generatif ke dalam ruang bakal biji ada beberapa cara, yaitu:
Porogami : bila dalam pembuahan masuknya spermatozoid melalui mikrofil.
Aporogami : bila masuknya spermatozoid tidak melalui mikrofil. Bila masuknya spermatozoid melalui
kalaza, maka disebut kalazogami.
Embrio pada tumbuhan berbiji dapat terjadi karena:
a) Amfiksis (amfmiksis), yaitu terjadinya embrio melalui peleburan antara ovum dan sel
spermatozoid.
b) Apomiksis,embrio terjadi bukan dari peleburan sel telur dengan sel spermatozoid.
Apomiksis dapat terjadi karena:
Partenogenesis, yaitu pembentukan embrio dari sel telur tanpa adanya pembuahan.
Apogami, yaitu embrio yang terjadi dari bagian lain dari kandung lembaga tanpa adanya
pembuahan, misalnya dari sinergid atau antipoda.
Embrioni adventif, yaitu embrio yang terjadi dari selain kandung lembaga.
Misalnya, dari sel nuselus.
Terjadinya amfimiksis dan apomiksis secara bersama-sama menyebabkan terdapatnya lebih dari satu
embrio dalam satu biji. Peristiwa ini disebut poliembrioni. Poliembrioni sering dijumpai pada jeruk,
mangga, nangka, dan sebagainya

Anda mungkin juga menyukai