Anda di halaman 1dari 41

KOMPOSISI PETA

Oleh :
Bambang Sulistyo.
Ahli Penginderaan Jauh dan SIG
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu

Korespondensi:
Email : bsulistyo@unib.ac.id
HP : 0813 6839 9675
Gambar 2: Komposisi Peta Tematik di
Badan Pertanahan Nasional
SKALA PETA
Skala peta dapat diartikan sebagai
perbandingan jarak antara dua titik
sembarang di peta dengan jarak
mendatar kedua titik itu di
permukaan bumi (dengan satuan
ukuran yang sama).

Skala sangat penting dicantumkan


untuk melihat tingkat ketelitian dan
kedetailan objek yang dipetakan.
SKALA PETA
Sebuah belokan sungai akan
tergambar jelas pada peta
1:10.000 dibandingkan dengan
pada peta 1:50.000 misalnya.

Kemudian bentuk-bentuk
pemukiman akan lebih rinci dan
detail pada sekala 1:10.000
dibandingkan peta sekala 1:50.000.
PENYAJIAN SKALA PETA
Ada beberapa cara untuk menyatakan
skala peta, dua diantaranya adalah :
Skala angka (numerical scale)/skala

pecahan (representative fraction). Sebagai


contoh, skala 1 : 50000 menunjukkan
bahwa satu satuan jarak pada peta
mewakili 50000 satuan jarak horisontal di
permukaan bumi. Jadi berarti 1 cm pada
peta mewakili 50000 cm (= 500 m = ½
km) di permukaan bumi.
PENYAJIAN PETA
 Skala grafis (graphical scale).
Sebagai contoh, skala 1 : 50000
disajikan seperti pada Gambar 3
berikut :

Gambar 3. Contoh Penyajian Skala


Grafis
E. Mengubah skala
1. Skala angka ke skala grafik Dalam
peta tertulis skala 1 : 300.000, ubahlah
ke dalam skala grafik/garis.
2. Mengubah skala garis menjadi skala
angka

 Skala garis
digambarkan seperti di
samping ini, ubahlah
menjadi skala angka!

Penyelesaian:
2 cm = 2 km
1 cm = 1 km
1 cm = 100.000 cm
Sehingga skala
angkanya menjadi 1 :
100.000
Mengubah skala angka menjadi
skala inci - mil
 Skala angka 1 : 500.000, ubahlah menjadi skala
inci-mil!
Penyelesaian:
Skala 1 : 500.000 ini berarti tiap 1 inci = 500.000
inci di lapangan. 500.000 inci dijadikan mil
=7,89, yang kemudian dibulatkan menjadi 8 mil.
 Jadi skala inci-milnya = 1 : 8
Peta Topografi (peta Kontur)
 Garis Kontur yaitu
garis-garis pada peta
yang menghubungkan
titik-titik yang memiliki
ketinggian yang sama
dari permukaan air
laut.
 CI (Contour Interval)
adalah selisih
ketinggian antara dua
garis kontur yang
dinyatakan dalam
meter.
 Skala grafis (graphical scale) pada
suatu peta disajikan dengan gambar
berikut.
 
 
 Jika jarak di peta yang diukur antara
angka 0 dan 10000 adalah 10 cm,
maka berapakah skala numeriknya?
 Pada peta Topografi Indonesia
yang berskala 1 : 100.000,
berapakah CI
 Suatu peta kontur dengan Ci =
50 meter
Berapakah skala peta tersebut!
SOLUSI PETA TANPA SKALA
 Namun demikian sering dijumpai bahwa kita
mempunyai atau memperoleh peta yang
tidak ada skalanya atau ada skalanya tetapi
masih meragukan.
 Ini bisa terjadi karena, misalnya peta
tersebut merupakan hasil fotokopi sebagian
saja dari peta yang mencakup kawasan yang
lebih besar, atau peta tersebut telah
mengalami perkecilan (reduction) atau
pembesaran (enlargement) dari peta aslinya
akan tetapi kita tidak mengetahui secara
pasti berapa prosentase
pengecilan/pembesarannya.
SOLUSI PETA TANPA SKALA
Ada beberapa cara untuk mengatasi hal ini diantaranya yaitu
(Sukoco dan Yusron, 1995):
Membadingkan dengan peta lain yang berskala yang memuat

daerah yang sama dengan peta yang belum ada skalanya.


Pada cara ini rumus yang digunakan :
 

P2 = (d1/d2) x P1
 
Dalam rumus tersebut :
P1 = penyebut skala peta yang telah diketahui skalanya
P2 = penyebut skala peta yang akan dicari skalanya
d1 = jarak pada peta yang telah diketahui skalanya
d2 = jarak pada peta yang akan dicari skalanya
SOLUSI PETA TANPA SKALA
 Membandingkan dengan suatu jarak
mendatar di lapangan dan jarak yang
mewakilinya pada peta.

Sebagai contoh apabila jarak A ke B pada


peta yang belum diketahui skalanya
adalah 4 cm, kemudian jarak A ke B
tersebut diukur langsung di lapangan
diperoleh jaraknya 100 m,
 maka skala petanya adalah : 4
cm/10.000 cm = ½.500 atau 1 : 2.500
ARAH MATA ANGIN
 Simbol arah dicantumkan dengan tujuan
untuk orientasi peta. Arah utara lazimnya
mengarah pada bagian atas peta.
 Kemudian berbagai tata letak tulisan
mengikuti arah tadi, sehingga peta nyaman
dibaca dengan tidak membolak-balik peta.
 Lebih dari itu, arah juga penting sehingga si
pemakai dapat dengan mudah mencocokan
objek di peta dengan objek sebenarnya di
lapangan.
 Beberapa bentuk penyajian arah mata angin
disajikan pada Gambar 4.
GRID/KOORDINAT/GRATIKUL (BUJUR DAN LINTANG)

Pengertian Bujur
Bujur atau meridian adalah garis-

garis khayal yang menghubungkan


antara Kutub Utara dan Kutub
Selatan dimana garis-garis tersebut
berupa lingkaran besar yang sama
panjangnya.
Besarnya bujur suatu tempat (titik)
adalah busur yang diukur (dalam
derajad) pada suatu paralel antara
meridian tempat tersebut dengan
miridian utama (= Meridian
Greenwich).
Meridian Greenwich mempunyai harga
Bujur 0o (nol derajad).
Bujur dari suatu titik tertentu pada bola
bumi diukur ke Timur atau ke Barat dari
Meridian Greenwich, besarnya berkisar
dari 0o sampai 180o ke Timur atau ke
Barat.
 Bujur Timur adalah garis bujur
yang berada di sebelah timur
Greenwich (0-1800BT)
 Bujur Barat adalah garis bujur
yang berada di sebelah barat
Greenwich (0-1800BT)
 Garis equator adalah garis yang
membagi bumi menjadi dua bagian
yaitu belahan bumi bagian utara dan
bagian selatan.
 Garis balik utara atau Tropic Cancer
adalah garis lintang 23,50 LU yang
merupakan titik tertinggi matahari di
bumi bagian utara.
 Garis balik selatan atau Tropic
Capricorn adalah garis lintang 23,50 LS
yang merupakan titik tertinggi
matahari di bumi bagian selatan.
 Garis Lingkar Artik adalah
garis lintang 66,50 LU.
 Garis Lingkar Antartika

adalah garis lintang 66,5 0


LS.
Ekuador Brasil

Indonesia Meridian
Pengertian Lintang
Lintang atau paralel adalah garis-

garis khayal yang sejajar garis


khatulistiwa dimana garis-garis
tersebut berupa lingkaran yang
tidak sama panjangnya, semakin
jauh dari khatulistiwa lingkarannya
semakin kecil. Jadi lingkaran yang
terbesar adalah khatulistiwa.
 Besarnya lintang suatu tempat (titik) adalah
busur yang diukur (dalam derajad) pada
suatu meridian antara meridian tempat
tersebut dengan khatulistiwa.
 Lintang dari suatu titik tertentu pada bola
bumi diukur ke Kutub Utara atau ke Kutub
Selatan, besarnya berkisar dari 0o (pada
khatulistiwa) sampai 90o ke Kutub Utara atau
ke Kutub Selatan.
 Apabila suatu tempat diketahui Bujur dan
Lintangnya berarti lokasinya dapat
ditentukan dengan teliti yang merupakan
koordinat geografis.
 1 derajad = 60 menit
 1 menit = 60 detik
 1 derajad = 3.600 detik
PROYEKSI PETA
Oleh :
Bambang Sulistyo
Ahli Penginderaan Jauh dan SIG
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu

Korespondensi:
Email : bsulistyo@unib.ac.id
HP : 0813 6839 9675
 Untuk daerah yang kecil
(maksimum 30 km x 30 km)
dapat dianggap sebagai daerah
yang datar, sehingga pemetaan
daerah tersebut dapat langsung
digambar dari hasil pengukuran di
lapangan, tanpa memakai salah
satu sistem proyeksi peta
PROYEKSI UNIVERSAL TRANSVERSE MERCATOR (UTM)

Salah satu proyeksi peta yang saat ini banyak


digunakan adalah proyeksi Universal Transverse
Mercator (UTM) yang mempunyai spesifikasi sebagai
berikut :
Bidang silinder akan memotong bola bumi di dua

buah meridian, yang disebut meridian standart


dengan faktor sekala (k) = 1
Lebar zone (wilayah) sebesar 6o , dengan demikian

bumi dibagi dalam 60 zone.


Tiap zone mempunyai meridian tengah sendiri.

Perbesaran di meridian tengah = 0,9996

Zone nomor 1, dimulai dari daerah yang dibatasi oleh


meridian 180oBB dan 174o BB dilanjutkan ke arah
Timur sampai nomor 60
RUMUS PENENTUAN ZONA UTM
CONTOH HITUNGAN
INSTALASI PROGRAM GIS
ArcView
 Ada link untuk

mengunduh program
 Dibantu Co Ass

1.Meildy

2.Teja
PERSIAPAN KULIAH MINGGU
DEPAN :
 Mencetak 3 Peta dari file 3_Peta untuk
Analisis AFL.PDF
 Membawa transparansi, minimal 1
lembar
 Membawa OHP Marker ukuran F (Fine),
minimal 1 warna
 Membawa Kertas Milimeter ukuran A4
yang sudah dipertebal garis-garisnya
untuk setiap 0,5 cm X 0,5 cm

Anda mungkin juga menyukai