Kompetensi Dasar :
3.2. Memahami dasar-dasar pemetaan, Pengindraan Jauh dan Sistem Informasi Geografi
(SIG)
4.2.Membuat peta tematik wilayah provinsi dan / atau salah satu pulau di Indonesia
berdasarkan peta rupa Bumi.
Tujuan Pembelajaran :
Melalui proses pembelajaran pemetaan, Pengindraan Jauh dan Sistem Informasi Geografi
(SIG), diharapkan siswa memperoleh pengalaman belajar tentang :
1. Pengertian Peta
2. Penggolongan Peta
3. Komponen- komponen Peta
4. Proyeksi Peta
5. Fungsi Peta
6. Komponen- komponen Penginderaan Jauh
7. Manfaat Penginderaan Jauh
8. Komponen- komponen Sistem Informasi Geografi
9. Manfaat Penginderaan Jauh
Materi Pembelajaran :
1. Pengertian Peta
Menurut Agus Hermawan Atmadilaga, kartografer Bakosurtanal, Peta adalah
penyederhanaan gambar (planimetri) suatu daerah yang dilihat langsung dari udara atau
gambar yang memperlihatkan segala sesuatu dari atas.
Pengertian Peta secara umum adalah gambaran seluruh atau sebagian permukaan bumi
pada bidang datar yang diperkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi dengan simbol-
simbol.
Ada beberapa cara untuk membuat peta, mulai dari tehnik sederhana yaitu dengan
membuat sketsa atau denah, menggunakan alat teodolit, tehnik foto udara, sampai cara
yang tercanggih, yaitu tehnik penginderaan jauh menggunakan citra satelit.
Sedangkan tehnik pemetaan dipelajari dalam ilmu yang disebut Kartografi.
Kunci : A
Uji Kompetensi 1
Dengan membaca buku atau searching internet, coba kalian cari pengertian Peta
yang dikemukakan oleh para ahli (minimal 5)
2. Penggolongan Peta :
a. Berdasarkan isinya, peta dibedakan menjadi 2 yaitu :
1). Peta Umum : peta yang menggambarkan seluruh kenampakan permukaan bumi
secara umum, baik kenampakan alam maupun kenampakan budaya.
Peta umum dibedakan menjadi 2, yaitu :
a). Peta Topografi : peta yang menggambarkan relief permukaan bumi, biasanya
dilengkapi dengan garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang
menghubungkan tempat- tempat yang memiliki ketinggian sama. Peta topografi
biasanya berskala besar.
b). Peta chorografi : peta topografi yang digambar dengan skala kecil.
2). Peta Tematik/ Peta Khusus : peta yang menggambarkan kenampakan tertentu.
0 1 2 3 4 cm
A.
B.
C.
D.
E.
Kunci : D
Uji Kompetensi 1
Jelaskan penggolongan peta berdasarkan isinya !
jarakdipeta
Jarak sebenarnya (JS) = skala atau jarak di peta x penyebut skala
Contoh : Pada peta skala 1 : 100. 000, jarak kota X dan Y 5 cm, maka jarak
sebenarnya kedua kota tersebut adalah
5 cm
(1). 1 /100000 = 5 cm x 100000 = 500000 cm = 5 km
(2). 5 cm x 100.000 = 500.000 cm = 5 km
jaraksebenarnya
Jarak di peta (JP) = (1) penyebutskala atau (2) jarak sebenarnya x skala
Contoh : Pada peta skala 1 : 500.000, jarak kota P dan Q 30 km, maka jarak kedua
kota tersebut akan tergambar ... cm di peta.
30 km 3000000
(1). 500000 = 500000 = 6 cm
1 3000000
(2). 3000000 cm x 500000 = 500000 = 6 cm
2). 3 jenis skala, yaitu :
a). Skala angka/ numeric scale. Contoh 1 : 100 ( 1 cm di peta mewakili 100 cm atau
1 m jarak sebenarnya )
b). Skala grafik/ graphic scale. Contoh : 0 1 2 3 cm
0 2 4 6 km
00 1 cm mewakili 2 = 1 : 200.000
c). Skala verbal/ verbal scale. Contoh 1 inci to 1 mil ( 1 inci mewakili 1 mil )
3). Cara mencari skala peta yang skalanya belum ada :
a). Dengan membandingkan jarak dipeta dengan jarak sebenarnya.
Contohnya : pada sebuah denah, panjang sebuah jalan 0,5 km. Tergambar 10 cm
10 cm 1
maka skala denah tersebut adalah 50000 cm = 5000 atau 1 : 5000
b). Dengan membandingkan dengan peta sejenis yang sudah berskala, dengan rumus
P1.d1 = P2.d2 P1 : penyebut skala peta 1 dan d1 : jarak dipeta 1
P2 : penyebut skala peta 2 dan d2 : jarak di peta 2
Contoh : sebuah peta ukuran 40 cm x 60 cm berskala 1 : 1.000.000 akan
diperbesar 2 x, maka skalanya harus diubah menjadi …
P1.d1 = P2.d2
1.000.000 x 40 cm = P2 x 80 cm
P2 = 40.000.000 cm / 80 cm
P2 = 500.000
Jadi peta yang dimaksud berskala 1 : 500.000
c).Dengan menggunakan selisih derajad lintang/ bujur. Setiap 1 0 = 111 km ( keliling
bumi / 360 0 = 2 x 3,14 x 6370 km / 360 0 = 110,56 km, dibulatkan 111 km )
A
Contoh : A 2 0 LU
B 00
c. Garis astronomis
Terdiri 2, yaitu garis lintang dan garis bujur
1). Garis Lintang.
Lintang 0 0 adalah daerah katulistiwa/ ekuator/ lini, yang membagi bumi menjadi 2
bagian, yaitu belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. Garis lintang
berpengaruh terhadap pembagian iklim, yaitu :
Iklim tropis ( 23,50 LU - 23,50 LS )
Iklim subtropis ( 23,50 LU - 400 LU dan 23,50 LS - 400 LS )
Iklim sedang (400 LU – 66,50 LU dan 400 LS – 66,50 LS )
iklim dingin (66,50 LU – 900 LU dan 66,50 LS – 900 LS ).
2). Garis Bujur.
Adanya perbedaan siang dan malam, bumi dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bumi
bagian timur (BT) dan bumi bagian barat (BB). Berdasarkan kesepakatan, yang
menjadi acuan penentuan waktu adalah kota Greenwich, London yang dikenal
dengan Meridian 0 0. Melalui kota ini dapat diketahui waktu berbagai kota di dunia.
Tanda waktu internasional dikenal sebagai GMT (Greenwich Mean Time) atau UTC
(Universal Time Clock). Setiap perbedaan 1 0 bujur antar tempat, berselisih waktu 4
d. Orientasi
Adalah petunjuk arah. Letaknya ditempat yang kosong, pada sisi atas bagian dalam
peta. Ada 4 titik utama atau titik kardinal kompas adalah arah Utara (N=North), Selatan
(S= South), Timur (E=East) dan Barat (W=West). Titik tambahan lainnya adalah Timur
Laut (NE=North East), Tenggara (SE=South East), Barat Daya (SW=South West) dan
barat Laut (NW=North West).
menit. Keterangannya : waktu rotasi bumi 24 jam menempuh 360 0 1 0 = 24 jam/
360 0 = ( 24 x 60 menit) / 360 0 = 4 menit/ 1 0.
Contoh : kota A berada pada 105 0 BT dan kota B berada pada 120 0 BT, maka selisih
waktu antara kedua kota tersebut adalah : (120 – 105) x 4 menit = 60 menit = 1 jam.
Catatan : jika letak bujur berbeda (BT dan BB), jarak bujur ditambah.
Pada penggunaan peta rupa bumi (topografi) dikenal beberapa petunjuk arah sbb. :
1). Utara Sebenarnya (US), yaitu arah menuju kutub utara geografis bumi
2). Utara Grid (UG), yaitu arah semua garis vertikal di peta rupa bumi. Arah ini biasa
untuk mengukur sudut.
3). Utara Magnetis (UM), yaitu arah utara yang ditunjukkan oleh titik jarum kompas.
e. Simbol
Merupakan tanda/ lambang/ bentuk/ warna yang menunjukkan kenampakan yang
tergambar pada peta. Berdasarkan bentuknya, simbol dibedakan menjadi 3, yaitu :
1). Simbol titik, memperlihatkan obyek disuatu tempat, seperti jembatan, bank, toko,
masjid, dll (pada wilayah sempit) sampai obyek seperti gunung, bandara, kota, dll
pada lingkup luas.
2). Simbol linear/ garis, memperlihatkan simbol yang membentuk garis, seperti jalan,
sungai, rel kereta api, batas wilayah, dll.
3). Simbol luasan/ area, memperlihatkan obyek yang meluas, seperti area
permukiman, hutan, danau, waduk, sawah, laut, rawa, gurun, dll.
Selain penggolongan simbol diatas, ada juga simbol piktorial, yaitu simbol yang
wujudnya mirip dengan keadaan aslinya. Misalnya simbol yang sering digunakan pada
peta wisata. Obyeknya difoto atau gambar obyek yang disederhanakan, misalnya
simbol rumah makan dengan gambar sendok- garpu.
Berdasarkan jenis kenampakannya, simbol dapat dikelompokan menjadi 4 golongan :
a. Hypsography symbols : simbol untuk kenampakan relief, misal dataran rendah-
warna hijau, dataran tinggi- warna kuning, pegunungan- warna coklat, pegunungan
bersalju- warna putih.
b. Hidrography simbols : simbol untuk kenampakan berupa air. Misal biru muda –
untuk selat, pantai, laut dangkal; biru tua- untuk lautan/ samodra; biru kehitaman-
untuk palung.
c. Simbol untuk kenampakan kultur/ hasil karya manusia, seperti jalan, jembatan,
waduk, dll.
d. Simbol untuk kenampakan vegetasi, digunakan warna hijau muda atau hijau.
f. Legenda
Kumpulan semua simbol yang digunakan dalam sebuah peta. Letaknya pada tempat
yang kosong di dalam peta, dengan diberi garis batas.
g. Inset
Merupakan peta berukuran kecil yang diletakkan didalam sebuah peta. Ada beberapa
tujuan menyisipan inset, seperti menunjukkan wilayah yang lebih luas dari wilayah
yang tergambar dalam peta, menunjukkan wilayah yang memiliki catatan penting,
menyatukan wilayah yang lokasinya terpisah jauh dengan wilayah yang tergambar pada
peta, dll.
h. Tahun Pembuatan
Tahun pembuatan penting dicantumkan karena dapat memberikan informasi kepada
pengguna/ pembaca peta akan kemutakhiran data yang ditampilkan dalam peta. Data
peta yang bersifat sosial, ekonomi, budaya seperti penduduk bersifat dinamis/ cepat
mengalami perubahan, oleh karena itu Peta terbaru menunjukkan data yang lebih akurat
dari pada peta yang sudah lama dibuat. Sedangkan kenampakan yang bersifat fisis/
alami, seperti gunung, danau, sungai, dll kurang dinamis atau enderung statis, karena
jika terjadi berubahan akan berlangsung sangat lama.
i. Sumber Pembuatan
Sumber yang dimaksud adalah sumber data. Hal ini penting karena berkaitan dengan
kebenaran data yang disajikan dalam peta atau kebenaran dalam membuat peta. Misal
peta persebaran penduduk, sumber yang tepat dari BPS/ Biro Pusat Statistik, peta curah
hujan, sumber yang tepat dari BMKG.
j. Nama Pembuat Peta
Nama pembuat peta tekait dengan siapa atau badan apa yang menerbitkan / membuat
peta. Beberapa badan pembuat peta yang berkompeten dalam pembuatan peta di
Indonesia antara lain Bakosurtanal, Jawatan Topografi Angkatan Darat.
k. Garis tepi
Garis tepi peta harus dibuat untuk membingkai peta agar memiliki penampilan yang
baik.
4. Proyeksi Peta
Bumi merupakan bidang bulat, sedangkan peta berupa bidang datar, oleh karena itu usaha
menggambarkan permukaan bumi yang lengkung ke bidang datar diperlukan proyeksi,
agar dapat memperkecil kesalahan/ distorsi.
Pemakaian jenis proyeksi tergantung pada daerah yang dipetakan. Sistem proyeksi peta
digolongkan menjadi 2, yaitu berdasarkan geometrik dan sifatnya.
Geometrik peta dibagi menjadi proyeksi azimuthal/ proyeksi pada bidang datar, proyeksi
conic/ proyeksi pada bidang kerucut, dan proyeksi silinder/ proyeksi pada bidang tabung.
Peta yang baik dan benar harus memenuhi 3 syarat berikut :
a. Ekuivalen : luas di peta harus sesuai dengan luas sebenarnya, setelah diskalakan.
b. Ekuidistan : jarak di peta harus sesuai dengan jarak sebenarnya, setelah diskalakan.
c. Konform : bentuk peta sama dengan bentuk sebenarnya, setelah diskalakan.
Sebuah peta tidak dapat memiliki ketiga sifat sekaligus, seperti proyeksi Goode berikut.
Luas dan bentuk benua dapat dipertahankan kebenarannya, tetapi jaraknya menjadi
salah terutama pada daerah kutub wilayah (harusnya jaraknya lebih pendek).
5. Fungsi Peta :
- Menunjukkan posisi/ lokasi suatu wilayah di permukaan bumi
- Menggambarkan bentuk dan persebaran berbagai gejala di permukaan bumi
- Menggambarkan kondisi fisik dan social budaya suatu wilayah, dll.
=> Peta adalah gambaran pernukaan bumi pada bidang datar sedangkan globe adalah gambaran bumi
pada bola.
=>
4. Menurut bentuknya simbol peta dibedakan menjadi ... . Jelaskan, beri contoh masing-masing 2
=> Peta umum adalah jenis peta yang menggambarkan kenampakan bumi, baik fenomena alam atau
budaya. Contoh : peta wilayah, peta dunia, peta korografi, dan peta topografi
7. Peta yang baik dan benar harus memenuhi syarat sebagai berikut :
- ekuivalen
- orientasi
jelaskan artinya
2. Buatkan sket peta Bantul. Lengkapi dengan 10 komponen peta yang ada
900 BT 1100 BT
a. jarak sebenarnya
b. skalanya,jika PQ di peta 10 cm
c. selisih waktu P-Q
7. Peta yang baik dan benar harus memenuhi syarat ekuidistan dan konform. Jelaskan artinya