Anda di halaman 1dari 8

Tugas Biosistematika Tumbuhan

Kelompok : II B

Aryo Nur Rizki (F1D018013)


Intan Octovia A (F1D018016)
Fepta Aryanti (F1D018024)
Maria (F1D018026)
Elsi Silvia (F1D018040)

Khasiat dan Manfaat Kelor ( Moringa oleifera)

Sejarah Tanaman Kelor

Menurut sejarahnya bahwa tanaman kelor yang sudah mulai dimanfaatkan sekitar
2000 tahun SM atau 5000 tahun silam di India Utara ini, masyarakat di daerah tersebut
memanfaatkan tanaman kelor sebagai bahan ramuan obat-obatan. Dalam salah satu sistem
pengobatan dan perawatan kesehatan kuno (Ayurveda), kelor mampu mencegah atau
mengobati 300 macam penyakit, di antaranya: anemia, asma, komedo, kotoran darah,
bronkhitis, radang selaput lendir hidung, sesak nafas, kolera, konjungtivitas, batuk, diare,
infeksi mata dan telinga, demam, pembengkakan kelenjar, sakit kepala, tekanan darah
abnormal, histeria, nyeri pada sendi, jerawat, psoriasis, gangguan pernapasan, penyakit kudis,
sakit tenggorokan,keseleo, serta TBC. Selain itu, ekstrak daun kelor diyakini dapat
memberikan stamina dan tenaga ekstra. Oleh karena itu, para prajurit di daerah tersebut selalu
mengonsumsi ekstrak daun kelor ketika sedang berperang.
Di Filipina misalnya, daun kelor terkenal dikonsumsi sebagai sayuran dan
meningkatkan jumlah air susu ibu (ASI) pada ibu menyusui. Sampai-sampai daun ini disebut
dengan julukan mother’s best friend karena mengandung unsur zat gizi mikro yang sangat
dibutuhkan oleh ibu hamil, seperti beta (B3), kalsium, zat besi, fosfor, magnesium, zink, dan
vitamin C. Dengan kandungan nutrisi yang tinggi, kelor di Filipina lumrah dijadikan
alternatif untuk meningkatkan status gizi ibu hamil, sedangkan bangsa Romawi, Yunani, dan
Mesir, misalnya mengekstrak minyak dari biji dan menggunakannya untuk parfum dan lotion
kulit. Di mesir, kelor juga dipakai untuk melndungi kulit dari sengatan cuaca gurun yang
panas.

Kandungan Tanaman Kelor

Daun kelor berkhasiat untuk mengobati beberapa jenis penyakit, menambah stamina
tubuh, di samping itu juga mengatasi masalah gizi buruk. Berdasarkan sebuah penelitian,
daun kelor memiliki kandungan senyawa aktif yang diduga berfungsi sebagai obat, yaitu
arginin, leusin, metionin dan beberapa senyawa lain. Dengan kandungan senyawa aktif
tersebut menunjukkan daun kelor dapat berfungsi sebagai antidiabetes, antioksidan, anti
tumor.
Beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa daun kelor memiliki kandungan vitamin
C tujuh kali lebih banyak daripada jeruk, potasiumnya tiga kali lebih banyak dari pada
pisang, kadar vitamin A empat kali lebih banyak daripada wortel, dan mengandung kalsium
empat kali lebih banyak daripada kalsium susu. Kandungan protein setiap 100gr daun kelor
setara dengan zat gizi protein satu butir telur. Tanaman kelor mengandung metabolik
sekunder berupa flavonoid, alkoloid, tanin, steroid/triterpenoid, fenolat. Akar dan daun kelor
mengandung zat yang berasa pahit, getir, dan pedas. Biji kelor mengandung minyak lemak
dan lemak (Wasito Hendri, 2011) .
Kulit akar kelor mengandung minyak terbang, sedangkan pada sel-sel tertentu
mengandung myrosinin, emulsine, alkaloida pahit tidak beracun, dan vitamin (A, B1, B2, dan
C ) (Arief Heriana 2013). Daun kelor kaya akan kandungan kalsium yang berguna untuk
tulang dan potasium sebagai zat yang mampu menjaga kesehatan otak dan saraf. Hasil
percobaan pembuatan sirup daun kelor, didapatkan hasil kadar protein 6,09 %, lemak 1,7 %,
karbohidrat 13,59%, serat 4,7%, kalsium 0,2165%, magnesium 1,2 %, kalium 0,7%, vitamin
A 0,03%, vitamin B 0,04%, vitamin c 0, 25% ( EPP Saputra, 2016). Hasil uji fitokimia
ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) menunjukkan bahwa terdapat senyawa alkaloida,
flavonoida, saponin, fenol, steroida/triterpenoida, tanin ( Haryadi, 2011)

Manfaat dan Resepnya

Pada tahun 1997-1998, Alternative Action for African Development (AGADA) dan
Church World Service, menguji kemampuan tepung daun kelor untuk melindungi atau
menyembuhkan malnutrisi pada wanita hamil atau menyusui dan anak-anak mereka di
Senegal bagian barat daya. Dari tes tersebut menghasilkan efek:
(1) Memelihara dan meningkatkan
(2) Pada wanita hamil menyembuhkan dari anemia dan berat badan bayinya lebih tinggi
(3) Meningkatkan produksi ASI pada ibu yang sedang menyusui.

Selain itu, daun kelor mengandung pterigospermin yang bersifat merangsang kulit
(rubifasien) sehingga sering digunakan sebagai param yang menghangatkan dan mengobati
kelemahan anggota tubuh seperti tangan atau kaki. Jika daun segarnya dilumatkan, lalu
dibalurkan ke bagian tubuh yang lemah, maka bisa mengurangi rasa nyeri karena bersifat
analgesik. Selain itu, daun kelor berkhasiat sebagai pelancar ASI. Oleh karena itu, untuk
melancarkan ASI, seorang ibu menyusui dianjurkan makan daun kelor yang disayur.
Selain dipergunakan sebagai bahan makanan untuk mengatasi kondisi kurang energi
protein oleh beberapa organisasi non pemerintah di wilayah afrika, kelor juga dipergunakan
sebagai bahan makanan bagi para penderita HIV/AIDS karena manfaat daun kelor yang dapat
meningkatkan fungsi imun tubuh sehingga menyebabkan penderita HIV/ AIDS lebih sehat
dan memiliki harapan hidup lebih lama (International Moringa Conference, 2000)

Berikut adalah beberapa manfaat daun kelor bagi kesehatan beserta cara mengolahnya:

1. Reumatik, nyeri dan pegal linu


 Bahan: 2-3 gagang daun kelor dan 1/2 sdm kapur sirih.
 Cara membuat dan menggunakan: Tumbuk kedua bahan tersebut hingga halus,
lalu hasil tumbukkan dioleskan pada bagian tubuh yang terkena sakit.
2. Sakit mata
 Bahan: 3 gagang daun kelor.
 Cara membuat dan menggunakan: Tumbuk daun kelor hingga halus, lalu aduk
dengan 1 gelas air sampai merata. Diamkan hingga ampasnya mengendap.
Setelah itu, air ramuan dapat langsung digunakan seperti menggunakan obat
mata pada umumnya.
3. Biduran/alergi
 Bahan: siapkan 1 sampai 3 gagang daun kelor, 1 siung bawang merah dan adas
pulosari.
 Cara membuat dan menggunakan: Rebus semua bahan tersebut dengan 3 gelas
air sampai mendidih hingga tersisa 2 gelas. Setelah itu, saring sampai bersih.
Setelah dingin, minumlah ramuan tersebut 2 kali sehari, pagi dan sore
4. Cacingan
 Bahan: 3 gagang daun kelor, 1 gagang daun cabai dan 1-2 batang meniran.
 Cara membuat dan menggunakan: Semua bahan dicampur dengan 2 gelas air
putih. Angkat setelah air yang tersisa hanya 1 gelas saja kemudian saring.
Hasil saringan kemudian diminum sampai habis.
5. Luka nanah
 Bahan: 3 sampai 7 gagang daun kelor
 Cara membuat dan menggunakan: Remas-remas daun kelor hingga cairannya
keluar. Setelah itu, tempelkan pada bagian yang luka.
6. Rabun ayam
 Bahan: 3 gagang daun kelor
 Cara membuat: Tumbuk halus daun kelor, lalu seduh dengan 1 gelas air masak
kemudian disaring. Air saringan lalu dicampurkan dengan madu lalu aduk
hingga merata. Minum ramuan ini sebelum tidur.
Khasiat dan Manfaat Kayu Manis

Sejarah Tanaman Kayu Manis


tanaman kayu manis adalah salah satu tanaman perkebunan yang mempunyai banyak
manfaat. Tanaman kayu manis digolongkan ke salah stu tanaman hutan industri yang
mempunyai peluang pasar yang tinggi. Asal mula tanaman kayu manis adalah tanamn dari
hutan. Lambat laun tanaman kayu manis dimanfaatkan dalam industri karena permintaan
pasar yang tinggi. Kayu manis dikenal sebagai tanaman rempah-rempah tertua dan sebagai
tanaman pertama yang dimanfaatkan manusia. Kayu manis berasal dari Srilanka, khususnya
jenis Cinnamomum zeylanicum atau Cinnamomum verum kayu manis jenis ini selanjutnya
menyebar ke Mesir dan Eropa pada kurun abad ke 50 sebelum masehi. 12 genus dari 250
tanaman kayu manis yang dikenal di dunia, terdapat di Indoonesia. Di Indonesia kayu manis
mulai dikenalkan di jawa pada tahun 1825 setelah sebelumnya dibudidayakan di India,
Madagaskar, Brazil, daerah Asia Tenggara, serta daerah tropis lainnya. Kayu manis kerap
menjadi bahan penambah rasa untuk berbagai masakan dan kue. Kayu manis adah rempah
yang berasal dari cabang pohon Cinnamomum, kayu manis telah dikenal dengan sifat
obatnya selama ribuan tahun. Kayu manis dapat dikonsumsi dalam bentuk minuman. Batang
kayu manis bisa direbus atau diiseduh dengan air mendidih dan diminum.

Kandungan Dari Kayu Manis


Kayu manis mengandung kalsium, serat dan banyak mineral seperti mangan. Oleh
karena itu, kayu manis sangat cocok untuk kesehatan pencernaan, usus, serta melindungi dari
penyakit jantung dan kolesterol.
Kayu manis memiliki kandungan seperti polifenol yang tinggi, antioksidan dipercaya
bermanfaat untuk penyakit Alzheimer. Selain kandungan antioksidan tinngi, kandungan lain
yang terdapat pada kayu manis dipercaya juga dapat menghambat penumpukan protein di
otak, yang merupakan salah satu penyebab utama Alzheimer.
Air kayu manis kaya akan zat antioksidan septi polifenol dan proanthocyanidins untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu kandungan cinnamaldehyde yang terdapat
pada kayu manis ditakini mampu membantu melawan berbagai infeksi.
Menurut dapartemen pertanian A.S satu sendok teh kayu manis bubuk seberat 2,6 g
mengandung: energi, karbohidrat, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, potasium dan
vitamin A. Kayu manis juga mengandung vitamin B dan K dan antioksidan choline, beta-
caroten, alpha- carotene, likopen lutein dan zeaxanthin.

Manfaat dan Resep dari kayu manis

1. Rebusan madu kayu manis


Keuntungan mengonsumsi madu dan kayu manis sangat menyehatkan.
Caranya:
Tambahkan satu sendok teh madu ke dalam cangkir yang berisi air rebusan kayu
manis untuk menjaga daya tahan tubuh.
2. Rebusan lemon kayu manis
Lemon penuh dengan vitamin dan antioksidan penting yang membuang racun
dari tubuh hingga menjaga sistem pencernaan lancar.
Caranya:
Campurkan perasan lemon dan satu sendok teh bubuk kayu manis ke air mendidih
dan diminum selagi hangat agar lebih menambah khasiat.

3. Rebusan kunyit kayu manis


Caranya:
Rendam satu batang kayu manis dan setengah sendok teh bubuk kunyit ke dalam air.
Lalu rebuslah bersama hingga mendidih, sifat gabungan dari kedua rempah-rempah
membuat minuman ini benar-benar bergizi.
4. Rebusan kayu manis, jahe dan cengkeh
Caranya:
Ambil setengah batang kayu manis, sepotong jahe dan dua buah cengkeh, campurkan
dalam air mendidih. Saring dan minumlah selagi hangat. Lalu bisa menambahkan
madu dalam rebusan ini.
Manfaat kayu manis bagi kesehatan

1. Kaya akan antioksidan


Antioksidan berfungsi melindungi tubuh dari kerusakn oksidatif yang
disebabkan oleh radikal bebas. Kayu manis sarat antioksidan yang kuat, seperti
polifenol
2. Kayu manis memiliki sifat anti-inflamasi
sifat anti-inflamasi membatu tubuh melawan infeksi dan memperbaiki
kerusakan jaringan. Namun peradangan bisa menjadi masalah kronis atau justru
melawan jaringan tubuh sendiri. Jadi sebelum digunakan terlebih dahulu mengetahui
kandungan dosis yang tepat dan berkonsultasi terlebih dahulu.
3. Menurunkan risiko penyakit jantung
kayu manis telah dikaitkan dengan pengurangan risiko penyakit jantung.
Kabar baiknya 1 gram atau sekitar setengah sendok teh kayu manis per hari telah
terbukti memiliki efek yang baik saat pemeriksaan darah bagi penderita diabetes tipe
2. Tidak bisa dipungkiri diabetes berkaitan dengan penyakit jantung, apabila kadar
gula yang tinggi dan dibiarkan tidak terkontrol bisa meningkatkan risiko penyakt
jantung menyerang.
4. Meningkatkan sensitivitas terhadap hormon insulin
insulin merupakan salah stu hormon utama yang mengatur metabolisme dan
penggunaan energi. Hormon ini juga penting untuk mengangkut gla darah dari aliran
darah ke sel-sel seluruh tubuh.

5. Menurunkan kadar gula darah dan memiliki efek anti diabetes yang kuat
Kayu manis terkenal kerena sifat penurun gula darahnya. Terlepas dari
manfaatnya pada resistensi insulin, kayu manis dapat menurunkan gula darah dengan
beberapa mekanisme lain. Pertama kayu manis telah terbukti mengurangi jumlah
glukosa yang masuk ke aliran darah setelah makan, ini dilakukan menggunakan
sejumlah enzim pencernaan, yang memperlambat penguraian karbohidrat di saluran
pencernaan anda. Kedua, senyaw adalam kay manis dapat bekerja pada sel dengan
meniru insulin, cara ini mengikatkan penyerapan glukosa oleh sel-sel.

Anda mungkin juga menyukai