Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BIOLOGI

PEMBELAHAN MEIOSIS DAN

PEMBELAHAN GAMETOGENESIS

DI DUSUN OLEH :

1. PUJA EKA WATY


2. JUFITA SUTIARNI
3. BAYU EKA PERMANA
4. GILANG PRATAMA

SMAN 07 OKU TIMUR


KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR
TAHUN AJARAN 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala likpahan
rahmat,taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya sangat sederhana. Semoga makalah ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
para pembaca.

Dalam penulisan makalah ini penulis masih banyak kekurangan-


kekurangan baik pada teknis penulisan maupun isi/materi, mengingat kemampuan
yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran pihak sang penulis harapkan
demi penyempurnaan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyampaikan Terima kasih yang


tak terhingga kepada pihak-pihak yang mendukung dalam menyelesaikan makalah
ini.

ii
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PEMBELAHAN MEIOSIS.......................................................................1
A. Pembelahan Meiosis dan Tahapannya…………………...…………………..1

BAB ll PEMBELAHAN GAMETOGENESIS....................................................3


A. Mengenal Gametogenesis pada Manusia, Hewan, dan Tumbuhan..............3
Reproduksi.....................................................................................................3

iii
BAB I
PEMBELAHAN MEIOSIS

A. Pembelahan Meiosis dan Tahapannya

Seorang dokter sekaligus ahli biologi asal Jerman, Rudolf Virchow


mengatakan bahwa sel berasal dari sel yang sudah ada sebelumnya.
Pembentukannya melalui proses pembelahan sel.

Salah satu metode pembelahan sel adalah pembelahan meiosis. Dilansir


dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
pembelahan meiosis hanya terjadi pada organ kelamin.

Pembelahan meiosis berfungsi untuk menghasilkan sel gamet (sel telur


dan sel sperma). Dengan pembelahan ini kemudian dihasilkan sel anak yang
memiliki kromosom setengah dari kromosom sel induk. Jumlah kromosom yang
dimiliki oleh sel anakan adalah n atau disebut haploid. Maka, pembelahan sel
meiosis disebut sebagai pembelahan reduksi.

Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel


anakan yang masing-masing sel memiliki separuh dari jumlah kromosom sel
induk.

- Pembelahan Sel: Mitosis dan Meiosis


- Tahapan pembelahan meiosis

Pembelahan meiosis mirip dengan fase-fase pembelahan mitosis.


Tahapan pembelahan meiosis berlangsung dalam 2 tingkat, yaitu:

1. Meiosis I

Fase pembelahan meiosis I adalah:

2. Profase I

Membran inti mulai rusak menjadi bagian-bagian kecil (fragmen) dan


terbentuk gelendong pembelahan;

a. Benang-benang kromatin memadat menjadi kromosom dan kromosom


homolog berpasangan;
b. Terjadi pindah silang (pertukaran segemen molekul DNA yang sesuai di
antara kromatid non saudara).
3. Metafase I

Kromosom berjejer pada bidang pembelahan.

1
4. Anafase I

Kromosom homolog memisah dan bergerak ke kutub-kutub yang berlawanan.

5. Telofase I
Kromosom homolog memisah dan bergerak ke kutub-kutub yang berlawanan;
Membran inti mulai terbentuk kembali;
6. Meosis ll

Fase pembelahan meiosis II adalah:

a. Profase II
 Membran inti mulai rusak menjadi bagian-bagian kecil (fragmen) dan
terbentuk gelendong pembelahan;
 Kromatid mulai bergerak ke bidang pembelahan.
b. Metafase II
Kromosom berjejer pada bidang pembelahan.
c. Anafase II

Kromatid terpisah dan bergerak ke kutub-kutub yang berlawanan.

d. Telofase II

Nukleus terbentuk, kromosom terurai membentuk kromatin, dan sitokinesis


terjadi.

2
BAB ll

PEMBELAHAN GAMETOGENESIS

A. Mengenal Gametogenesis pada Manusia, Hewan, dan Tumbuhan

Reproduksi
“Gametogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin pada
makhluk hidup yang penting untuk reproduksi. Pada manusia dan hewan,
gametogenesis dibagi menjadi pembentukan gamet jantan (spermatogenesis) dan
gamet betina (oogenesis), sedangkan pada tumbuhan, yaitu mikrosporogenesis
dan megasporogenesis.”

1. Mengenal Gametogenesis pada Manusia, Hewan, dan Tumbuhan

Baik manusia, hewan, dan tumbuhan semuanya bereproduksi agar bisa


terus ada dari generasi ke generasi. Nah, gametogenesis adalah sebuah proses
yang berperan penting untuk mendukung kelangsungan generasi makhluk hidup.

Gametogenesis adalah proses biologis yang terjadi dalam sel organisme


hidup untuk membentuk gamet. Sel gamet atau dikenal juga dengan sel kelamin
merupakan sel-sel reproduksi yang digunakan dalam proses reproduksi. Lantas,
apakah gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan sama? Simak
penjelasannya di sini.

a. Mengenal Gametogenesis

Gametogenesis adalah proses produksi gamet atau sel reproduksi pada


makhluk hidup. Ada dua langkah dasar yang terjadi dalam proses tersebut, yaitu
pembentukan gamet jantan dan pembentukan gamet betina.

Pada manusia dan hewan, kedua proses tersebut disebut spermatogenesis dan
oogenesis. Spermatogenesis merupakan pembentukan spermatozoa pada kelenjar
kelamin jantan atau testis. Sementara oogenesis adalah proses pembentukan sel
telur atau ovum pada kelenjar betina.

Sedangkan gametogenesis pada tumbuhan terjadi di kepala sari untuk


menghasilkan gamet jantan (mikrosporogenesis), dan di putik atau bakal buah
untuk menghasilkan gamet betina (megasporogenesis).

1) Gametogenesis pada Manusia dan Hewan


Pada manusia dan hewan, gametogenesis dibagi menjadi dua, yaitu
spermatogenesis dan oogenesis.

3
(a) Spermatogenesis

Spermatogenesis atau pembentukan sel gamet jantan pada manusia dan


hewan terjadi di testis. Proses ini biasanya dimulai pada saat pubertas dan bisa
berlanjut sampai usia dewasa.

Saat pubertas, sel germinal atau spermatogonia yang belum matang diubah
menjadi sperma melalui proses spermatogenesis. Spermatogonia adalah sel
diploid yang mengalami pembelahan mitosis dan jumlahnya bertambah.

Spermatosit primer mengalami meiosis dan menghasilkan sel haploid,


yaitu spermatosit sekunder. Spermatosit sekunder ini menjalani pembelahan
meiosis kedua untuk menghasilkan sperma yang belum matang atau
spermatid. Spermatid ini menjalani spermiogenesis untuk berubah menjadi
sperma. Berbagai hormon seperti GnRH, LH, FSH dan androgen terlibat
dalam merangsang spermatogenesis.

(b) Oogenesis

Sedangkan oogenesis merupakan proses perubahan oogonia menjadi sel


telur yang matang. Di ovarium wanita, ada jutaan oogonia atau sel ibu
terbentuk selama perkembangan janin. Sel induk ini akan menjadi dua buah sel
oosit primer melalui pembelahan meiosis.

Pada masa pubertas, oosit primer akan mengalami pembelahan kembali,


dan akan menghasilkan sebuah ootid, yang nantinya menjadi ovum yang siap
dibuahi oleh spermatozoa.

2) Gametogenesis pada Tumbuhan

Sedangkan pada tumbuhan berbunga, gametogenesis dibagi menjadi dua,


yaitu mikrosporogenesis (pembentukan gamet jantan) dan megasporogenesis
(pembentukan gamet betina).

a. Mikrosporogenesis

Mikrosporogenesis berlangsung di dalam benang sari, yaitu pada bagian


kepala sari atau anthera. Kepala sari ini menghasilkan serbuk sari, yang
mengandung sel sperma. Pembentukan sel sperma dimulai dari sebuah sel
induk mikrospora diploid yang disebut mikrosporosit di dalam anthera.

Mikrosporosit ini mengalami meiosis I menghasilkan sepasang sel


haploid. Selanjutnya, sel ini mengalami meiosis II dan menghasilkan 4

4
mikrospora yang haploid. Keempat mikrospora ini berkelompok menjadi satu
sehingga disebut sebagai tetrad.

Setiap mikrospora mengalami pembelahan mitosis. Pembelahan ini


menghasilkan dua sel, yaitu sel generatif dan sel vegetatif. Struktur bersel dua
ini terbungkus dalam dinding sel yang tebal. Kedua sel dan dinding sel ini
bersama-sama membentuk sebuah butiran serbuk sari yang belum dewasa.

Setelah terbentuk serbuk sari, inti generatif membelah secara mitosis tanpa
disertai sitokinesis, sehingga terbentuklah dua inti sel sperma. Sementara itu,
inti vegetatifnya tidak membelah. Pembentukan sel sperma ini dapat terjadi
sebelum serbuk sari keluar dari anthera atau pada saat serbuk sari sampai di
kepala putik (stigma).

Pada saat inilah, tangkai serbuk sari mulai tumbuh. Pada umumnya,
pembelahan mitosis sel generatif terjadi setelah buluh serbuk sari menembus
stigma, atau mencapai kantung embrio di dalam bakal biji (ovulum).

b. Megasporogenesis
Proses megasporogenesis terjadi di dalam bagian betina bunga, yaitu
bakal biji (ovulum) yang dibungkus oleh bakal buah (ovarium) pada pangkal
putik. Di dalam bakal biji terdapat sporangium yang mengandung
megasporofit yang bersifat diploid.
Selanjutnya, megasporofit mengalami meiosis menghasilkan 4
megaspora haploid yang letaknya berderet. Dari keempat sel anak tersebut,
hanya satu yang dapat berkembang, sementara tiga lainnya tidak.
Megaspora yang berkembang akan mengalami pembelahan inti, sehingga
menghasilkan 8 inti haploid dari pembelahan tersebut yang disebut dengan
kandung lembaga muda. Kandung lembaga ini dikelilingi kulit (integumen).
Di ujungnya terdapat sebuah lubang (mikropil) sebagai tempat masuknya
saluran serbuk sari ke dalam kandung lembaga.
Selanjutnya, tiga dari delapan inti tadi menempatkan diri di dekat
mikropil. Dua di antara tiga inti yang merupakan sel sinergid mengalami
degenerasi. Sementara itu, inti yang ketiga berkembang menjadi sel telur.
Tiga buah inti lainnya bergerak ke arah kutub kalaza, tetapi kemudian
mengalami degenerasi pula.
Ketiga inti ini dinamakan inti antipoda. Sisanya, dua inti yang disebut inti
kutub, bersatu di tengah kandung lembaga dan terjadilah sebuah inti diploid
(2n). Inti ini disebut inti kandung lembaga sekunder. Ini berarti kandung
lembaga telah masak, yang disebut megagametofit dan siap untuk dibuahi.

5
6

Anda mungkin juga menyukai