Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PEMBELAHAN MEIOSIS
Untuk memenuhi tugas Biologi Sel
oleh Ibu Fika Aryati, S.Farm., M.Farm., Apt.

Disusun oleh:
Rizki Putri Pembajeng
Delia Alifia Farreza
Syafiiyah Tajmulya
Nurul Hasmi
Jihan Thalia

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur tidak henti-hentinya kita panjatkan kehadirat Allah
yang telah memberikan rahmat, nikmat, dan anugerah-Nya sehingga Makalah
Pembelahan Meiosis ini dapat terselesaikan dengan baik, meski jauh dari kata
sempurna.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan terlibat dalam proses pembuatan Laporan ini, terkhusus kepada:
1. Ibu Fika Aryati, S.Farm., M.Farm., Apt. selaku dosen mata kuliah Biologi Sel
2. Orang tua yang tak pernah putus mendoakan agar pembelajaran saya
berjalan dengan baik.
3. Dan seluruh teman-teman yang berkenan membantu hingga Laporan
Praktikum Uji Urine ini dapat selesai.

Demikianlah Laporan ini saya buat dengan sepenuh hati. Tidak lupa kritik dan
saran saya harapkan agar laporan ini dapat menjadi lebih baik lagi.
Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi semua dan terkhusus bagi selaku
penulis. Terimakasih.

Batu Engau, 26 September 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar 1.....................................................................................................

Daftar Isi...................................................................................................................

BAB 1 Pendahuluan................................................................................................

a. Latar Belakang...................................................................................................

b. Rumusan Masalah..............................................................................................

c. Tujuan................................................................................................................

BAB 2 Pembahasan.................................................................................................

a. Pengertian Pembelahan Meiosis.........................................................................

b. Tahapan Pembelahan Meiosis............................................................................

BAB 3 Penutup........................................................................................................

a. Kesimpulan.........................................................................................................

b. Saran..................................................................................................................

Daftar Pustaka.........................................................................................................

2
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada tubuh kita dapat ditemukan sel-sel tubuh (sel somatis) dan sel-sel
kelamin (sel gamet). Sel tubuh maupun sel kelamin terbentukmelalui proses
pembelahan sel. Pembelahan sel terkait erat dengan kromosom (Sembiring,
Langkah, 2009: 83).
Kromosom tidak terlihat jika sel tidak membelah atau sel dalam keadaan
istirahat. Namun, materi kromosom terlihat dengan jelas saat membelah,
khususnya dengan pewarnaan inti. Bagian kromosom yang berwarna ini
dinamakan kromatin. Kromatin berbentuk benang dengan panjang antara 0,25–
50 mm. Setiap kromosom tampak seperti dua kumpulan benang yang disebut
kromatid dan dihubungkan oleh sentromer (Sembiring, Langkah, 2009: 83).
Pertumbuhan merupakan pertambahan sel sehingga suatu individu
bertambah besar. Pertumbuhan sel ini terjadi, karena proses pembelahan sel
atau reproduksi sel. Pembelahan sel dibagi menjadi dua, yaitu pembelahan sel
secara langsung dan tidak langsung. Pembelahan sel secara langsung terjadi
tanpa melalui tahap-tahap tertentu. Sedangkan, pembelahan tak langsung
terjadi melalui beberapa tahap, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.
Pembelahan sel secara tak langsung dibagi menjadi dua macam, yaitu mitosis
dan meiosis (Rachmawati, Faidah, 2006: 60).

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pembelahan meiosis?
2. Apa saja tahapan pada pembelahan meiosis?

C. Tujuan
Adapun tujuan berdasarkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian pembelahan meiosis.
2. Untuk mengetahui tahapan pembelahan meiosis.

3
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelahan Meiosis


Menurut Pujiyanto, Sri (2018: 128) pembelahan meiosis terjadi pada
sel-sel kelamin (gamet), yaitu sperma dan ovum. Pembelahan meiosis
bertujuan untuk menjaga keturunan hasil reproduksi seksual tetap memiliki
jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Untuk tujuan itu, pada
pembelahan meiosis terjadi pengurangan jumlah kromosom induk sehingga
pembelahan ini disebut juga pembelahan reduksi.
Sama halnya dengan Pujiyanto, menurut Sembiring, Langkah (2008:
90) meiosis atau pembelahan reduksi adalah pembelahan sel yang
menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom setengah jumlah
kromosom sel induk. Pembelahan meiosis sangat penting bagi organisme
yang berkembang biak secara seksual, yaitu dalam proses pembentukan
gamet (gametogenesis).
Pembelahan meiosis berlangsung pada saat pembentukan sel gamet
pada organisme diploid atau pada saat pembentukan spora nonseksual pada
jamur. Meiosis berlangsung di jaringan organ reproduksi seksual atau pada
jaringan nutfah. Pada pembelahan meiosis, setiap sel anak akan menerima
separuh dari jumlah kromosom yang terdapat pada sel induk. Misalnya,
manusia memiliki 46 kromosom dalam sel tubuhnya. Setelah terjadi
pembelahan meiosis pada organ reproduksinya, seperti testis atau ovarium,
akan terbentuk gamet yang mengandung hanya 23 kromosom (Rachmawati,
Faidah, 2006: 64).
Oleh karena itu, dari beberapa pendapat dapat diambil kesimpulan
bahwa pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel
anak dengan jumlah kromosom setengah dari induknya. Pembelahan meiosis
disebut juga sebagai pembelahan reduksi karena dalam proses
pembelahannya terjadi pengurangan atau reduksi jumlah kromosom akibat
pembagian yang bertujuan memelihara jumlah kromosom agar tetap sama.

B. Tahapan Pembelahan Meiosis


Menurut Lestari, Endang Sri (2009: 106) pembelahan meiosis disebut
juga dengan pembelahan reduksi karena pada pembelahan ini terjadi
pengurangan jumlah kromosom menjadi separuhnya. Pembelahan meiosis ini
memiliki sifat-sifat berikut.
1. Pembelahan berlangsung dua kali.
2. Jumlah sel anak yang dihasilkan adalah 4 buah.
3. Jumlah kromosom sel anak adalah setengah dari jumlah kromosom induk,
yaitu n (haploid).
4. Sifat sel anak berbeda dengan sel induknya.
5. Terjadi pada sel kelamin (sel gamet).
6. Tujuan pembelahan meiosis yaitu agar generasi berikutnya mempunyai
jumlah kromoson tetap.

Adapun pendapat Sembiring Langkah (2008: 90) pembelahan meiosis


berlangsung dalam dua tahap pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II.

4
Pada meiosis I terjadi reduksi (pengurangan) jumlah kromosom, sedangkan
pada meiosis II terjadi proses sama dengan pembelahan mitosis.

Diploten
Leptoten Zigoten Pakiten

Diakinesis Metafase I Awal Anafase I Akhir Anafase I

Telofase I Interfase Profase II Metafase II

Anafase II Telofase II Tetrad 4 sel anakan

Gambar 2.1 Tahapan Pembelahan Meiosis

1. Meiosis I
Meiosis I terdiri atas empat tahap yaitu profase I, metafase I, anafase I,
dan telofase I. Pada awal meiosis I, nukleus membesar sehingga
penyerapan air dari sitoplasma oleh inti mencapai 3 kali lipat. Berikut akan
dibahas tahap pembelahan meiosis pada sel hewan yang memiliki dua
kromosom atau sepasang kromosom homolog.
a. Profase I
1) Leptonema (Leptoten)
Terlihat benang-benang halus di bagian inti sel dan mulai terbentuk
kromosom.
2) Zigonema (Zigoten)
- Pembentukan kembaran kromosom (geminus).
- Kromosom homolog yang berpasangan disebut bivalen,
sedangkan peristiwa berpasangannya antarkromosom
homolog dinamakan sinapsis.
3) Pakinema (Pakiten)
Geminus (kembaran kromosom) terbentuk secara sempurna.
4) Diplonema (Diploten)
- Kromosom membelah membujur sehingga setiap kelompok
sinapsis terbentuk empat kromatid dan letaknya saling
menjauh. Namun, pada titik-titik tertentu masih ada hubungan

5
disebut kiasma. Adanya kiasma ini memungkinkan terjadinya
pindah silang (crossing over).
- Pasangan kromosom homolog memisahkan diri.
5) Diakinesis
Kromosom makin tebal dan geminus menyebar di sepanjang inti.

b. Metafase I
Pada metafase I terjadi tahap-tahap sebagai berikut:
1) Dinding inti dan nukleolus (anak inti) menghilang.
2) Terbentuk benang-benang spindel.
3) Kromosom homolog (geminus) bergerak ke bidang ekuator dengan
sentromer mengarah ke kutub.

c. Anafase I
Kromosom homolog bergerak ke arah kutub yang berlawanan
dengan dua kromatid bersaudara masih tetap terikat pada
sentromernya.

d. Telofase I
Dua kelompok gugus kromosom tiba di dua kutub yang
berlawanan, masing-masing memiliki separuh jumlah gugus kromosom
sel induk. Masing-masing kromosom masih membawa dua kromatid
bersaudara. Selaput inti mulai terbentuk dan sel-sel anakan memisah.

2. Meiosis II
Menurut Rachmawati, Faidah (2006: 65) pada meiosis II, tahap-tahap
yang terjadi dalam meiosis I terulang kembali. Agar berbeda, tahap-tahap
meosis II dinamakan Profase II, Metafase II, Anafase II, dan Telofase II.
a. Profase II
Selaput inti dan nukleus dalam sel mulai menghilang dan
benang-benang spindel menarik sentromer kedua kutub yang berbeda.

b. Metafase II
Kromosom terletak pada bidang equator dan setiap sentromer
pada kromosom diikat oleh benang spindel.

c. Anafase II
Sentromer membelah dan dua kromatid berpisah, kemudian
bergerak kearah berlawanan menuju kutub.

d. Telofase II
Kromosom berkumpul pada kutub yang berbeda, dan membran
inti muncul membungkus kelompok kromosom tersebut. Setelah
melewati 2 kali pembelahan, maka dari satu sel akan dihasilkan 4 sel
dengan masing-masing sel mengandung kromosom separuh jumlah
sel induknya.

6
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah di dapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembelahan Meiosis adalah adalah pembelahan sel yang menghasilkan
sel anak dengan jumlah kromosom setengah dari induknya. Pembelahan
meiosis disebut juga sebagai pembelahan reduksi karena dalam proses
pembelahannya terjadi pengurangan atau reduksi jumlah kromosom
akibat pembagian yang bertujuan memelihara jumlah kromosom agar
tetap sama.
2. Tahapan pembelahan meiosis adalah sebagai berikut:
a. Meiosis I, meliputi profase I (Leptonema, zigonema, pakinema,
diplonema, dan diakinesis), metafase I, anafase I, dan telofase I.
b. Meiosis II, meliputi profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II.

B. Saran
Berharap dengan adanya makalah ini, kami serta teman-teman semua
menjadi lebih paham dan mendapat ilmu dari membaca makalah ini.
Khususnya pengetahuan yang lebih tentang pembelahan meiosis.

7
DAFTAR PUSTAKA

Pujiyanto, Sri. 2014. Menjelajah Dunia Biologi untuk kelas XI SMA dan MA
Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam 2. Solo: PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.

Lestari, Endang Sri, dkk. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya SMA /
MA. Jakarta: CV Putra Nugraha.

Rachmawati, Faidah, dkk. 2006. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XII Program IPA.
Jakarta: Ricardo Publishing and Printing.

Sembiring, Langkah, dkk. 2009. Biologi Kelas XII Untuk SMA dan MA. Jakarta: Intan
Pariwara

Anda mungkin juga menyukai