Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH GENETIKA

“MITOSIS DAN MEIOSIS”

Dosen pembimbing:

Neti Kusumawati Ir.M.Si

Disusun Oleh:

Dierzi Franata (2254211015)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTENAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah


Subhanahuwata’ala yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik dan
hidayah-Nya. Sehingga saya mampu menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta
salam kepada sang pendidik sejati Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, serta para
sahabat, tabi’in dan para umat yang senantiasa berjalan dalam risalahnya.
Terimakasih juga kepada teman-teman yang telah memberikan ide-idenya
sehingga makalah ini bisa disusun dengan rapi. Kami berharap semoga makalah yang
berjudul “mitosis dan meiosis” bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Bengkulu, 17 Agustus 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2

A. Pengertian Mitosis ..........................................................................................2


B. Pengertian Meiosis..........................................................................................2
C. Proses Pembelahan Mitosis.............................................................................3
D. Proses Pembelahan Meiosis.............................................................................8

BAB III...........................................................................................................................14

A. Kesimpulan....................................................................................................14
B. Saran..............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman disebabkan oleh pembelahan
pada sel. Pembelahan ini terbagi kedalam mitosis dan meiosis. Umumnya sel
pada tanaman maupun organisme hidup lainnya akan mengalami proses
pengkopian yang persis sama dimana kromosom asli tetap berjumlah sama.
Proses sederhana yang menyebabkan tanaman tumbuh disebut mitosis
(pembelahan pada sel somatik), sel membelah menjadi dan sama persis dengan
aslinya.
Dalam mitosis, jumlah kromosom tetap dalam sel anak yang dihasilkan
dari pembelahan sister chromatid pada sentromernya. Sedangkan untuk dapat
memperbanyak diri melalui proses seksual, sel harus membelah secara meiosis.
Meiosis merupakan proses pembelahan akibat pengurangan jumlah setengah
jumlah kromosom dari diploid menjadi haploid. Mitosis dan meiosis merupakan
cara sel untuk memperbanyak diri dan setiap proses tersebut memiliki tujuan
berbeda-beda tergantung jumlah kromosom yang dibutuhkan oleh setiap sel
anak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Mitosis?
2. Apa pengertian Meiosis?
3. Bagaimana proses pembelahan Mitosis?
4. Bagaimana proses pembelahan Meiosis?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui pengertian Mitosis.
2. Untuk Mengetahui pengertian Meiosis.
3. Untuk Mengetahui proses pembelahan mitosis.
4. Untuk Mengetahui proses pembelahan Meiosis.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mitosis
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel
ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya
diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini
menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki distribusi organel dan
komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis merupakan fasa mitosis
(fase M) pada siklus sel, dimana sel awal terbagi menjadi dua sel anakan yang
memiliki genetik yang sama dengan sel awal.
Mitosis terjadi hanya pada sel eukariot. Pada organisme multisel, sel
somatik mengalami mitosis, sedangkan sel kelamin (yang akan menjadi sperma
pada jantan atau sel telur pada betina) membelah diri melalui proses yang
berbeda yang disebut meiosis. Sel prokariot yang tidak memiliki nukleus
menjalani pembelahan yang disebut pembelahan biner. Mitosis adalah cara
reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu
Profase-Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase
berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinamakan Interfase (tahap ini tidak
termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis
bahan-bahan inti.
B. Pengertian Meiosis
Pengertian pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang
menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom setengah dari jumlah
induknya.
Definisi meiosis adalah pengurangan jumlah kromosom menjadi
separuhnya sehingga sel anak yang berdiri sendiri itu hanya mengandung
separuh jumlah kromosom yang secara karakteristik dimiliki oleh suatu jenis
hewan. Pembelahan ini untuk memastikan bahwa ketika terjadi pembuahan,
telur yang dibuahi akan membawa jumlah normal kromosom, bukannya
menyebabkan aneuploidi (jumlah abnormal kromosom).

2
Sel-sel yang hanya mengandung separuh jumlah kromosom adalah sel
kelamin utama spermatozoa dan ovum. Semua sel dari suatu jenis hewan
mengandung jumlah kromosom tertentu. Jumlah kromosom yang menentukan
karakteristik jenis hewan dipertahankan melalui pembelahan mitosis. Jumlah
kromosom tidak mungkin dipertahankan secara uniform dari suatu generasi ke
generasi berikutnya, kecuali sel-sel kelamin hanya mengandung separuh jumlah
kromosom induk.
Pada manusia spermatozoon dan ovum masing-masing hanya
mengandung 23 kromosom, pada cacing gelang Ascaris lumbricoides masing-
masing sel kelamin hanya mengandung 4 kromosom. Jadi pembentukan
spermatozoa dan ovum itu melalui proses meiosis, kemudian setelah dua sel
kelamin itu bersatu melalui proses meiosis dan kemudian setelah dua sel
kelamin itu bersatu, pelipatgandanya berlangsung melalui mitosis.
C. Proses Pembelahan Mitosis.

1. Fase Kariokinesis
Kariokinesis adalah proses pembagian materi inti yang terdiri
dari beberapa tahap diantaranya : Profase, Metafase, Anafase Telofase
serta Interfase. Dan setiap tahap - tahap tersebut terdapat pula ciri-ciri
yang berbeda didalam tahap – tahap tersebut. Diantara beberapa aspek
yang berbeda adalah pada kromosom, membran inti, mikro tubulus dan
sentriol. Berikut tahap – tahapannya :

3
a. Interfase
Pada fase ini sel belum melakukan kegiatan pembelahan
tetapi sel sudah siap untuk membelah. Selama interfase sel
tampak keruh dan benang-benang kromatin halus lama-kelamaan
akan kelihatan. Beberapa ahli menganggap interfase bukan
merupakan salah satu tahap dalam mitosis sehingga interfase
sering disebut fase istirahat.

1) Fase Pertumbuhan Primer ( Growth 1 disingkat G1 )


Sel yang baru terbentuk mengalami pertumbuhan
tahap pertama. Pada subfase ini, sel-sel belum
mengadakan replikasi DNA yang masih bersifat 2n
(diploid). Sementara organel-organel yang ada di dalam
sel, seperti mitokondria, retikulum endoplasma, kompleks
golgi, dan or-ganel lainnya memperbanyak diri guna
menunjang kehidupan sel.
2) Fase Sintesis (S)
Pada subfase ini, sel melakukan sintesis materi
genetik. Materi ge-netik adalah bahan-bahan yang akan
diwariskan kepada keturunannya, yaitu DNA. DNA dalam
inti sel mengalami replikasi (penggandaan jumlah
salinan). Jadi, subfase sintesis (penyusunan) menghasilkan
2 salinan DNA.
3) Fase Pertumbuhan Sekunder ( Growth 2 disingkat G2 )

4
Setelah DNA mengalami replikasi, subfase berikutnya
adalah per-tumbuhan sekunder (G2). Pada subfase ini, sel
memperbanyak organel-organel yang dimilikinya. Ini
bertujuan agar organel-organel tersebut dapat diwariskan
kepada setiap sel turunannya. Pada subfase ini, rep-likasi
DNA telah selesai dan sel bersiap-siap mengadakan
pembelahan secara mitosis. Selain itu, inti sel (nukleus)
telah terbentuk dengan jelas dan terbungkus membran inti.
Pada subfase ini, inti sel mempunyai satu atau lebih
nukleolus (membran inti sel). Di luar inti terdapat dua sentrosom
yang terbentuk oleh replikasi sentrosom pada tahap sebelumnya.
Sentrosom mengala-mi perpanjangan menyebar secara radial
yang isebut aster (bintang). Pada sentrosom terdapat sepasang
sentriol yang berfungsi menentukan orientasi pembelahan sel.
Walaupun kromosom telah diduplikasi pada fase S, namun pada
fase G2, kromosom belum dapat dibedakan secara individual
karena masih berupa benang-benang kromatin.
b. Profase
1) Fase terlama dan paling banyak memerlukan energi-energi
yang terkumpul selama interfase digunakan untuk
membentuk gelondong-gelondong pembelahan
2) Pada profase selaput inti dan membran inti melebur sehingga
sel tidak tampak memiliki membran inti
3) Benang kromatin memendek dan menebal membentuk
kromosom. Setiap kromosom melakukan duplikasi menjadi
kromatid
4) Pada sel manusia dan sel hewan, sentriol berpisah kemudian
menuju kutub berlawanan dan terbentuk benang spindle

5
c. Metafase
1) Dinding inti benar-benar melebur, benang gelendong meluas
2) Terdapat bidang pembelahan (ekuator)
3) Kromatid menuju bidang pembelahan berkumpul/berderet
pada bidang pembelahan
4) Terbentuk benang antar kromatid / benang interkromosom
(interzonal)
5) Tegangan serat spindel membuat kromosom berada satu
bidang pada pusat sel

d. Anafase
1) Dimulai dengan pemisahan kromatid pada sentromernya
2) Sentromer dari masing-masing kromatid membelah menjadi
dua
3) Kromatid memisah dari bidang pembelahan kromoson

6
4) Kromosom bergerak ke kutub yang berlawanan (pergerakan
ini dibantu oleh kontraksi benang kromosom dan dorongan
benang interkromosomal)

e. Telofase
1) Kromosom yang telah sampai di kutubnya mulai memanjang
kembali kromatid
2) Anak inti dibentuk kembali
3) Dinding inti dibentuk kembali
4) Benang-benang gelendong hilang

2. Sitokinesis
Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi
menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh
aktin dan miosin pada bagian tengah sel. Cincin kontraktil ini
menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan
menghasilkan dua sel anak. Masing-masing sel anak yang terbentuk ini

7
mengandung intisel, beserta organel-organel selnya. Pada tumbuhan,
sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah-
tengah sel.
Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukkan dalam tahap telofase.
Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom sel awal kepada dua
sel anakan. Genom terdiri dari sejumlah kromosom, yaitu kompleks
DNA yang berpilin rapat yang mengandung informasi genetik vital untuk
menjalankan fungsi sel secara benar. Karena tiap sel anakan harus
identik secara genetik dengan sel awal, sel awal harus menggandakan
tiap kromosom sebelum melakukan mitosis.
Proses penggandaan terjadi pada pertengahan intefase, yaitu fase
sebelum fase mitosis pada siklus sel. Setelah penggandaan, tiap
kromosom memiliki kopi identik yang disebut sister kromatid, yang
berlekatan pada daerah kromosom yang disebut sentromer. Sister
kromatid itu sendiri tidak dianggap sebagai kromosom.

Gambar diagram Pembelahan Mitosis


3. Hasil dari Pembelahan Mitosis
a) Satu sel induk (diploid) menjadi dua sel anak yang masing-masing
diploid
b) Jumlah kromosom sel anak sama setelah pembelahan tadi, sama
dengan jumlah kromosom sel induknya
D. Proses Pembelahan Meiosis
1. Meiosis I

8
Sebelum memasuki meiosis I, terlebih dahulu terjadi interfase.
Interfase I pada meiosis I sama dengan interfase pada mitosis, yaitu
terjadi sintesis dan replikasi DNA serta terjadi pembentukkan protein –
protein yang bermanfaat untuk tahap – tahap setelahnya. Tahap – tahap
pada meiosis I adalah:
a. Profase I
Pada fase ini secara bertahap membran inti melebur,sentrosom
berpisah, dan serat gelendong terbentuk. Namun, ternyata proses
profase pada meiosis lebih rumit dari pada mitosis. Oleh karena
itu, pada profase I terjadi beberapa tahap, diantaranya :
a) Leptoten
Pasangan-pasangan kromosom masih berupa
kromatin yang panjang dan tipis, namun masing-masing
sudah mengalami duflikasi menjadi 2 kromatid
b) Zygoten
Tiap kromosom mendekati pasangannya lalu bersatu
(saling melilit) yang disebut sinapsis.
c) Pakiten
Tiap kromosom pembentuk sinapsis membelah
menjadi 2 kromatid. Berarti pada tiap sinapsis kini
terdapat 4 kromatid yang disebut tetrad.
d) Diploten
Kromatid yang berasal dari satu kromosom mulai
menjauhi pasangan kromatid dari kromosom lainnya,
kecuali pada kiasma atau titik persilangan antar kromatid
yang satu dengan yang lainnya.
e) Diakenesis
Ditandai dengan adanya pindah silang (crossing
over) dari bagian kromosom yang telah mengalami
duplikasi. Hal ini hanya terjadi pada meiosis saja, yang
dapat mengakibatkan terjadinya rekombinasi gen.

9
Nucleolus dan dinding inti menghilang. Sentriol berpisah
menuju kutub yang berawanan, terbentuk serat gelendong
diantara dua kutub.
b. Metafase I
Pada fase ini, hampir sama dengan metafase mitosis.
Kromosom- kromosom menempatkan dirinya di tengah- tengah
sel, yaitu di bidang equator dari sel. Namun, terdapat perbedaan
antar metafase I meiosis dengan metafase mitosis. Pada metafase
mitosis, yang terdapat pada bidang equator adalah kromosom –
kromosom tunggal. Sedangkan pada metafase I meiosis, yang
terdapat pada bidang equator adalah pasangan – pasangan
kromosom homolog sehingga pada metafase I meiosis tidak
terjadi pembelahan sentromer.
c. Anafase I
Sama halnya dengan yang terjadi pada anafase mitosis,
anafase I meiosis dimulai ketika kromosom bergerak ke kutub
yang berlawanan. Tiap kromosom dari pasangan kromosom
homolog bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Masing –
masing kutub menerima setengah jumlah kromosom yang ada,
sehingga pada fase inilah dimulai terjadinya reduksi kromosom.
Cara pergerakkan kromosom homolog ke arah kutub yang
berlawanan oleh benang gelendong terjadi secara bebas dan
kebetulan, tidak ada yang memerintahkan untuk suatu kromosom
bergerak ke atas atau ke bawah. Hal ini sesuai dengan hukum
mendel yang terkenal, yaitu “The law of segregation of allelic
genes” dan “The law of independent assortment of genes”.
Sebagai contoh, jika terdapat alel dominan (A) dan alel resesif
(a). Maka, mereka akan memisah secara bebas ke kutub yang
berlawanan menjadi (A) atau (a). Hal yang sama juga terjadi pada
alel dominan (B) dan alel resesif (b) yang akan memisah secara

10
bebas menjadi (B) atau (b). Maka, kombinasi antar keduanya
akan terbentuk AB, Ab, aB, atau ab.
d. Telofase I
Pada fase ini, dinding nukleus dan nukleolus terbentuk
kembali seperti pada telofase mitosis. Akan tetapi, pada telofase
meiosis, jumlah kromosom haploid lah yang terdapat pada
nukleus yang baru ini. Pada masing – masing nukleus yang baru
ini terdapat dua kromosom yang haploid yang terdiri dari empat
kromatid. Sehingga menandakan bahwa reduksi jumlah
kromosom masih belum berlangsung sempurna. Agar dapat
tercapai reduksi yang sempurna, maka diperlukanlah pembelahan
meiosis II.
2. Meiosis II
Apabila dilihat dengan mengguinakan mikroskop cahaya, maka
terdapat dugaan bahwa berbagai fase yang berlangsung pada meiosis II
ini sama dengan berbagai fase yang terjadi selama mitosis. Bahkan ada
orang yang memiliki anggapan bahwa meiosis II adalah pembelahan
mitosis.
Anggapan yang demikian tidak benar sama sekali dikarenakan
beberapa alasan, yaitu:
a) Kromosom yang double pada profase mitosis merupakan hasil
duplikasi dari bahan selama interfase. Sedangkan kromosom
yang terlihat dauble pada profase II meiosis bukan merupakan
hasil duplikasi bahan genetik.
b) Kromosom – kromosom yang menyusun kromosom mitosis
adalah sister chromatic, sehingga merupakan kromatid yang
identik. Sedangkan kromosom yang menyusun kromosom
profase II meiosis bukan merupakan sister chromatic sempurna
oleh karena adanya crossing over yang terjadi pada meiosis I.
c) Meiosis II bertujuan untuk memisahkan kromatid – kromatid
yang berbeda dari tiap kromosomnya

11
d) Meiosis II menghasilkan reduksi yang sempurna
e) Meiosis II menghasilkan kombinasi yang baru yang dari gen –
gen yang berasal tetua jantan dan betina pada generasi
sebelumnya
f) Meiosis II sangat penting untuk proses seksual
Fase-fase pada meiosis II diantaranya :
a) Profase II
Fase ini dapat dimulai setelah selesainya interfase I yang
berlangsung sangat pendek. Pada beberapa organisme bahkan
tidak mengalami interfase, sehingga dari telofase I langsung
dilanjutkan ke profase II, dan kadang – kadang juga terjadi dari
telofase I langsung ke metafase II.
b) Metafase II
Pada fase ini, kromosom yang terdiri dari dua kromatid
berada di bidang equator. Benang – benang gelendong yang
berasal dari masing – masing kutub mengikat sentromer masing –
masing kromatid. Keadaan kromosom pada metafase II meiosis
hampir mirip pada keadaan kromosom pada metafase mitosis,
akan tetapi dengan jumlah kromosom yang hanya setengahnya
saja.
c) Anafase II
Pada fase ini, sentromer terbelah menjadi dua. Masing –
masing kromatid tertarik oleh benang – benang gelendong ke
kutub yang berlawanan. Pada saat inilah terjadi reduksi
kromosom yang sebenarnya, sehingga reduksi kromosom saat ini
sudah sempurna. Bergeraknya kromatid ke arah kutub yang
berlawanan ini seperti yang terjadi pada anafase mitosis, namun
dengan jumlah kromosom yang hanya setengahnya saja.
d) Telofase II
Pada fase ini terjadi pembelahan sel, sehingga dihasilkan
empat sel anak yang haploid (n), yang disebut juga tetrad. Setiap

12
inti dari sel – sel tersebut memiliki hanya setengahnya saja dari
jumlah kromosom tetuanya. Pada fase ini pula, terbentuk kembali
nukleolus dan membran nukleus. Membran nukleus mengelilingi
ke empat inti hasil pembelahan. Kromosom pun mulai
mengendur kembali. Setelah itu, terjadi modifikasi lebih lanjut
untuk menghasilkan sel gamet.

13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada pembelahan sel secara tidak langsung mitosis, pembelahan terjadi
di sel-sel somatis (sel tubuh). Sebagai contoh pembelahan mitosis yaitu pada
saat penyalinan DNA sebelum pembelahan sel terjadi. Penyalinan DNA ini
diharuskan agar setiap sel anak memiliki ganom yang lengkap. Replikasi dan
distribusi DNA dalam jumlah banyak itu terkelola dengan baik, karena molekul-
molekul DNA dikemas menjadi kromosom.
Meiosis merupakan proses pembelahan sel gamet untuk menghasilkan
sel haploid, jumlah kromosom setengah dari jumlah krosomom sel asli. Meiosis
terjadi dua kali, pertama sel akan mengalami pengurangan jumlah kromosom
(Meiosis I) dan sister chromatids terpisah, proses ini identik dengan mitosis
(Meiosis II).
Kedua proses pembelahan sel ini (mitosis dan meiosis) pada dasarnya
akan mengalami tahapan yang sama selama proses pembelahan seperti
kromosom menebal, kromosom berada di tengah-tengah sel dan kemudian
bergerak ke arah kutub dan akhirnya membelah. Perbedaan keduanya adalah
pada bagaimana interaksi kromosom homolog.
B. SARAN
Demikian yang dapat penulis sajikan, mungkin banyak kesalahan atau
kekeliruan dalam menulis karena ini semua jauh dari kesempurnaan penulis.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
agar penulis bisa memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik. Dan semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

14
DAFTAR PUSTAKA

Bandiati, Sri. 2007. Buku Ajar Genetika Ternak. Sri Lestari Network. Bandung.
Pratiwi, D.A, dkk. 2006. Biologi. Erlangga. Jakarta.
http://ilmubiologiqu.blogspot.com/2012/09/pembelahan-mitosis-dan
meiosis.html diakses pada 17Agustus 2023.

15

Anda mungkin juga menyukai