Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MITOSIS SEL DARAH MERAH

Disusun oleh

Malika Putri Aprilia

P177440223026

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA TEKNOLOGI BANK DARAH

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

2022
Kata Pengantar

Alhamdulilah puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas
berkat rahmat dan petunjuknya penulis dapat menyelesaikan makalah Mitosis Sel
Darah Merah. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya
kepada dosen mata kuliah Biologi Sel dan Genetika yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan Makalah ini, penulis juga mengharapkan kritikan
dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan kearah yang lebih baik.
penulis berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat kepada penulis dan
juga para pembacanya.

Malang, 17 Agustus 2022

ii
Daftar Isi
Kata Pengantar.........................................................................................................ii

Daftar Isi.................................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................3

PENDAHULUAN...................................................................................................3

1.1. Latar Belakang..........................................................................................3

1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................3

1.3. Tujuan........................................................................................................4

BAB II......................................................................................................................5

PEMBAHASAN DAN ISI......................................................................................5

2.1. Interfase.....................................................................................................5

2.2. Pengertian Pembelahan Mitosis................................................................6

2.3. Tahapan Pembelahan Mitosis....................................................................6

2.4. Hasil dari Pembelahan...............................................................................9

2.5. Pembentukan Sel Darah Merah...............................................................10

2.6 pembentukan sel darah putih...................................................................11

BAB III..................................................................................................................12

KESIMPULAN......................................................................................................12

3.1. Kesimpulan..............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya


sama dengan jumlah kromosom induknya, pembelahan mitosis terjadi pada
sel somatic (sel penyusun tubuh). Pada sel-sel organisme multi seluler,
proses pembelahan sel memiliki tahap-tahap tertentu yang disebut siklus sel.
Sel-sel tubuh yang aktif melakukan pembelahan memiliki siklus sel yang
lengkap. Siklus sel tersebut dibedakan menjadi dua fase (tahap) utama, yaitu
interfase dan mitosis. Interfase terdiri atas 3 fase yaitu fase G (growth atau
gap), fase S (synthesis), fase G2 (growth atau gap2). Mitosis adalah suatu
pembelahan sel melalui tahap-tahap profase, metafase, anafase, dan telofase.
Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan
membrane sel. Sitokinesis adalah pembelahan sitoplasma yang terjadi saat
pembelahan sel. Pada mitosis, sitokinesis terjadi di akhir tahap telofase.
Tujuan mitosis adalah untuk pertumbuhan dan regenerasi yang yaitu
menghasilkan dua sel anak yang identik dengan sel induk semula. Mitosis
hanya terjadi sekali dan hanya berlangsung selama somatisasi.

I.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Pembelahan Mitosis?


2. Bagaimana proses tahapan-tahapan Pembelahan Mitosis?
3. Bagaimana hasil dari tahapan-tahapan dari Pembelahan Mitosis?
4. Bagaimana pembentukan Sel Darah Merah dan Sel Darah Putih?
5. Apakah Sel Darah Merah mengalami Mitosis.

3
I.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Pembelahan Mitosis.


2. Untuk mengetahui proses tahapan tahapan Pembelahan Mitosis.
3. Untuk mengetahui hasil dari tahapan-tahapan dari Pembelahan Mitosis.
4. Untuk mengetahui bagaimana proses Pembentukan Sel Darah Merah dan
Sel Darah Putih.
5. Untuk mengetahui apakah Sel darah Merah melakukan Pembelahan
Mitosis.

4
BAB II
PEMBAHASAN DAN ISI

II.1. Interfase

Pada interfase, terjadi proses persiapan dan penimbunan energi oleh sel
untuk melakukan pembelahan. Proses ini memerlukan waktu yang sangat
lama dibanding fase lainnya, selama interfase, inti sel (nukleus) dan anak
inti sel (nukleolus) tampak terlihat jelas. Namun, kromosom pada sel tidak
terlihat karena masih dalam bentuk kromatin, yaitu benang-benang halus
yang tersusun atas molekul DNA, RNA, dan protein. Di bagian luar inti
sel terdapat sentrosom, yaitu organel sel yang berfungsi untuk
mempertahankan jumlah kromosom antara sel induk dan sel anak agar
tetap sama selama pembelahan sel. kalau pada sel hewan, setiap sentrosom
akan mengandung sepasang sentriol yang berbentuk seperti badan silindris
kecil.

Tahap interfase terbagi menjadi tiga, yaitu fase G1 (gap pertama), fase
S (sintesis), dan fase G2 (gap kedua).  

 Fase G1 disebut juga dengan fase pertumbuhan dan


perkembangan sel. Hal ini ditandai dengan berkembangnya

5
sitoplasma (cairan sel), organel sel, serta sintesis bahan-
bahan yang akan digunakan untuk fase berikutnya, yaitu fase
S. 

 Pada fase S, terjadi replikasi atau duplikasi DNA sebagai


materi genetik yang akan diturunkan kepada sel anak,
sehingga nantinya akan dihasilkan dua salinan DNA.    

 Fase terakhir, yaitu fase G2, replikasi DNA telah selesai.


Terjadi peningkatan sintesis protein sebagai tahap akhir
persiapan sel untuk melakukan pembelahan.

II.2. Pengertian Pembelahan Mitosis

Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke
dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya
diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membrane sel. Proses ini
menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki distribusi organel
dan komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokinesis merupakan
fase mitosis (fase M) pada siklus sel, di mana sel awal terbagi menjadi dua
sel anakan yang memiliki genetik yang sama dengan sel awal.

II.3. Tahapan Pembelahan Mitosis

 Profase
Pada tahap profase, terjadi perubahan pada nukleus dan sitoplasma. Di
dalam nukleus, benang-benang kromatin menebal dan memendek

6
membentuk kromosom. Tiap lengan kromosom, berduplikasi
membentuk dua kromatid (kromatid kembar) yang terikat pada
sentromer. Selama profase, nukleolus dan membrane nukleus
menghilang. Mendekati akhir profase, terbentuklah spindle (gelendong
pembelahan yang terdiri atas mikrotubula dan protein). Dengan
berakhirnya profase, kromosom-kromosom yang dobel dan memanjang
itu menempatkan diri di bidang ekuator dari sel.

 Metafase
Pada metafase, kromosom menyusun diri secara acak pada satu bidang
ekuator (bidang pembelahan) atau tengah-tengah sel. Pada awal fase
ini, membran nukleus dan nukleolus lenyap. Sentromer, suatu daerah
vital bagi pergerakan kromosom, melekat pada spindel yang
bertanggung jawab terhadap arah pembelahan kromosom selama
pembelahan. Metafase dicirikan oleh barisan kromosom yang amat
rapi sepanjang bidang equatorial. Pada tahapan ini sedikit terlihat
adanya gambaran benang-benang spindelnya dan kromosom atau
kromatid mudah diamati atau dipelajari.

7
 Anafase
Pada fase ini, sentromer membelah dan kedua buah kromatid
memisahkan diri dan bergerak menuju ke kutub sel dari spindel yang
berlawanan. Tiap kromatid hasil pada akhir anafase sekat sel mulai
terbentuk dekat bidang equator. Sentromer dari setiap kromosom
membelah menjadi dua dengan masing-masing satu kromatida.
Kemudian setiap kromatida berpisah dengan pasangannya dan
menuju ke kutub yang berlawanan. Pada akhir nanfase, semua
kromatida sampai pada kutub masing-masing.

8
 Telofase
Datangnya kromosom anakan yang tunggal di kutub spindel
merupakan tanda dimulainya telofase. Terbentuklah membran
nukleus baru, spindle menghilang dan nukleolus dibentuk oleh
nucleolar organizer dari sebuah kromosom. Dengan terbentuknya dua
buah nuklei baru, maka di tengah sel terjadi dinding baru.
Berlangsunglah sitokinesis (pembelahan sel).

II.4. Hasil dari Pembelahan

1. Satu sell induk (diploid) menjadi dua sel anak yang masing-masing diploid
2. Jumlah kromosom sel anak sama setelah pembelahan tadi, sama dengan
jumlah kromosom sel induknya.

9
II.5. Pembentukan Sel Darah Merah

Sel darah merah berasal dari sel induk di sumsum tulang merah. Produksi


sel darah merah baru, juga disebut eritropoiesis, dipicu oleh rendahnya kadar
oksigen dalam darah. Tingkat oksigen yang rendah dapat terjadi karena
berbagai alasan termasuk kehilangan darah, keberadaan di dataran tinggi,
olahraga, kerusakan sumsum tulang, dan kadar hemoglobin yang rendah.

Ketika ginjal mendeteksi kadar oksigen yang rendah, mereka memproduksi


dan melepaskan hormon yang disebut eritropoietin. Erythropoietin
merangsang produksi sel darah merah oleh sumsum tulang merah. 

Semakin banyak eritrosit memasuki sirkulasi darah, kadar oksigen dalam


darah dan jaringan meningkat. Ketika ginjal merasakan peningkatan kadar
oksigen dalam darah, mereka memperlambat pelepasan
eritropoietin. Akibatnya, produksi sel darah merah menurun.

Sel darah merah beredar rata-rata selama sekitar empat bulan. Orang


dewasa memiliki sekitar 25 teriliun sel darah merah yang beredar pada
waktu tertentu. Karena kurangnya nukleus dan organel lainnya, sel darah
merah dewasa tidak dapat menjalani mitosis untuk membelah atau
menghasilkan struktur sel baru. 

Ketika menjadi tua atau rusak, sebagian besar sel darah merah dikeluarkan
dari sirkulasi oleh limpa, hati, dan kelenjar getah bening. Organ dan jaringan
ini mengandung sel darah putih yang disebut makrofag yang menelan dan
mencerna sel darah yang rusak atau sekarat. Degradasi sel darah merah dan
eritropoiesis biasanya terjadi pada kecepatan yang sama untuk memastikan
homeostasis dalam sirkulasi sel darah merah.

10
2.6 pembentukan sel darah putih

Sel lekosit yang dibentuk di dalam sumsum tulang disebut granulopoiesis.


Bertambahnya jumlah lekosit terjasi dengan mitosis, yaitu suatu proses
pertumbuhan dan pembelahan secara berurutan yang kemudian dilepaskan
oleh sumsum tulang ke dalam sirkulasi (Sacher, 2004). Pembentukan sel
darah putih dimulai dari diferensiasi dini dari sel sitem hemopoietik
pluripoten menjadi berbagai tipe sel stem committed.

Selain sel-sel committed tersebut, untuk membentuk eritrosit dan membentuk


leukosit. Dalam pembentukan leukosit terdapat dua tipe yaitu mielositik dan
limfositik. Pembentukan leukosit tipe mielositik dimulai dengan sel muda
yang berupa mieloblas sedangkan pembentukan leukosit tipe limfositik
dimulai dengan sel muda yang berupa limfoblas.Leukosit yang dibentuk di
dalam sumsum tulang, terutama granulosit, disimpan dalam sumsum sampai
sel-sel tersebut diperlukan dalam sirkulasi. Masa hidup granulosit setelah
dilepaskan dari sumsum tulang normalnya 4-8 jam dalam sirkulasi darah, dan
4-5 jam berikutnya dalam jaringan. Pada keadaan infeksi jaringan yang berat,
masa hidup keseluruhan sering kali berkurang.

Hal ini dikarenakan granulosit dengan cepat menuju jaringan yang terinfeksi,
melakukan fungsinya, dan masuk dalam proses dimana sel-sel itu sendiri
harus dimusnahkan. Monosit memiliki masa edar yang singkat, yaitu 10-20
jam, berada di dalam darah sebelum berada dalam jaringan.Begitu masuk ke
dalam jaringan, sel-sel ini membengkak sampai ukurannya yang sangat besar
untuk menjadi makrofag jaringan.Dalam bentuk ini, sel-sel tersebut dapat
hidup hingga berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Makrofag jaringan
ini akan menjadi dasar bagi sistem makrofag jaringan yang merupakan system
pertahanan lanjutan dalam jaringan untuk melawan infeksi.

11
BAB III
KESIMPULAN

III.1. Kesimpulan

Pada pembelahan sel secara tidak langsung mitosis, pembelahan terjadi


di sel-sel somatis (sel tubuh). Sebagai contoh pembelahan mitosis
yaitu pada saat penyalinan DNA sebelum pembelahan sel terjadi.
Penyalinan DNA ini diharuskan agar setiap selanak memiliki ganom
yang lengkap. Replikasi dan distribusi DNA dalam jumlah banyak itu
terkelola dengan baik, karena molekul-molekul DNA dikemas menjadi
kromosom.Setiap spesies sel eukariotik memiliki jumlah kromosom
yang khas di dalam setiapnukleus sel.

Misalnya sel somatik pada manusia (semua sel tubuh kecuali sel
reproduktif atau gamet) mengandung 46 kromosom. Sel sperma dan
sel telur manusia memiliki jumlah kromosom setengah kromosom sel
somatik, yaitu 23 kromosom. Siklus sel pada sel-sel organisme
multiseluler yang eukariotik terjadi dua macam reproduksi sel.

Pembelahan mitosis adalah pembelahan yang terjadi pada perbanyakan


sel tubuh (sel somatis). Sel yang membelah secara mitosis akan
menghasilkan dua sel anak yang masing-masing memilki sifat dan
jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Pemebelahan mitosis
melalui beberapa fase, yaitu interfase, profase, metafase, anafase dan
telofase. Pada pembelahan ini terjadi pembelahan inti (kariokinesis)
dan pembelahan plasma (sitokinesis). Pada makhluk hidup bersel

12
banyak, mitosis merupakan mekanisme memperbanyak sel atau
pertumbuhan. Sedangkan organisme bersel satu, mitosis merupakan
cara bereproduksi. Eritrosit tidak dapat mengalami pembelahan sel
dikarenakan eritrosit tidak memiliki inti sel (nukleus). Sel yang dapat
mengalami pembelahan hanya sel yang memiliki inti sel karena terjadi
penggandaan kromosom. Selain itu, leukosit tidak bisa membelah
diri atau bereproduksi dengan cara mereka sendiri, melainkan mereka
adalah produk dari sel punca hematopoietic pluripotent yang ada
pada sumsum tulang.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://ilmubiologiqu.blogspot.com/2012/09/pembelahan-mitosis-dan-
meiosis.html diakses pada 19 Agustus 2022

Pratiwi, D.A, dkk. 2006. Biologi, Erlangga. Jakarta.

https://www.utakatikotak.com/Fase-Fase-Pembelahan-Sel-Secara-
Mitosis-dan-Meiosis-Lengkap/kongkow/detail/14937 diakses pada 19
Agustus 2022

https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/pembelahan-sel-secara-mitosis
diakses pada 19 Agustus 2022

https://hasrilatifah109.wordpress.com/2015/08/23/346/ diakses pada 19


Agustus 2022

https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_darah_putih diakses pada 26 Agustus

https://www.dictio.id/t/bagaimana-proses-hematopoiesis/6151/2
diakses pada 26 Agustus

https://www.gramedia.com/literasi/pembelahan-sel/ diakses pada 26


Agustus

14

Anda mungkin juga menyukai