Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia,serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pembelahan
Mitosis dan Meiosis dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih pada Bapak Tjipto Haryono, Dr., Drs., M.SI selaku Dosen mata kuliah
BIOLOGI STIKES Dr.SOETOMO yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

     Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Pembelahan meiosis dan mitosis. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Sidoarjo, 23 September 2016

Achmad Subahtiyar

i
DAFTAR ISI
Halaman Judul..............................................................................................i
Kata Pengantar.............................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1................................................................................................ Latar Belakang 1
1.2................................................................................................ Perumusan
Masalah................................................................................. 1
1.3................................................................................................ Tujuan 1

BAB II ISI
2.1. Pembelahan Mitosis............................................................ 2
2.1.1. Kariokinesis............................................................. 3
2.1.2. Sitokinesis................................................................ 4
2.2. Pembelahan Meiosis........................................................... 5
2.2.1. Meiosis I................................................................... 5
2.2.2. Meiosis II................................................................. 7
2.3 Perbandingan Pembelahan Mitosis dan Meiosis................. 7

BAB III KESIMPULAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sel dibagi menjadi 2 kelas utama, yaitu eukariot dan prokariot. Perbedaan utama diantara
keduanya terletak pada ada atau tidaknya membran inti yang membatasi inti sel dan
sitoplasma. Organisme prokariot tidak memiliki membran inti dan eukariot memiliki
membran inti. Semua sel hewan dan tumbuhan adalah eukariot dan bakteri, cyanobacteria
dan mycoplasma adalah prokariot. Organisme prokariot tidak mengalami pembelahan sel
berupa mitosis atupun meiosis, ia hanya mengalami pembelahan sel berupa amitosis, salah
satu contohnya adalah pembelahan biner. Organisme eukariot mengalami pembelahan sel
secara mitosis pada sel somatisnya dan meiosis pada sel gametnya. Organisme eukariot
membutuhkan kemampuan untuk dapat tumbuh, dan proses ini dapat terjadi melalui
pembelahan sel dan pertumbuhan sel. Pertumbuhan terkadang merupakan hasil dari satu atau
komponen lain saja, tetapi sering terjadi juga bahwa pertumbuhan sel dan perkembangan sel
tergabung dalam satu proses yang dinamakan siklus sel.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu pembelahan Mitosis dan Meiosis?
2. Bagaimana proses pembelahannya dan apa tujuannya?
3. Apa perbedaandan persamaan antara pembelahan mitosis dan meiosis?
1.3 Tujuan
 Mendeskripsikan dan memahami pembelahan mitosis dan meiosis
 Memahami bagaimana proses pembelahannya beserta fase-fasenya
 Memahami apa tujuan dibalik pembelahan tersebut
 Memahami perbandingan antara pembelahan mitosis dan
meiosis

ii
BAB II
ISI

2.1 Pembelahan Mitosis


Pada sel – sel organisme multiseluler, proses pembelahan sel memiliki tahap – tahap
tertentu yang disebut siklus sel. Sel – sel tubuh yang aktif melakukan pembelahan memiliki
siklus sel yang lengkap. Siklus sel tersebut dibedakan menjadi dua fase(tahap ) utama, yaitu
interfase dan mitosis. Interfase terdiri atas 3 fase yaitu fase G, ( growth atau gap), fase S
(synthesis), fase G2 (growth atau Gap2).
Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung.Hal ini dikarenakan
pada pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-
tahapan yang terdapat pada pembelahan mitosis ini meliputi: profase, metafase, anafase, dan
telofase. Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama
dengan jumlah kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi pada sel somatis (sel
penyusun tubuh).
Pembelahan mitosis dibedakan atas dua fase, yaitu kariokinesis dan sitokinesis,
kariokinesis adalah proses pembagian materi inti yang terdiri dari beberapa fase, yaitu
Profase, Metafase, dan Telofase. Sedangkan sitokinesis adalah proses pembagian sitoplasma
kepada dua sel anak hasil pembelahan

ii
2.1.1 .Kariokinesis
Kariokinesis selama mitosis menunjukkan ciri yang berbeda – beda pada tiap fasenya.
Beberapa aspek yang dapat dipelajari selama proses pembagian materi inti berlangsung
adalah berubah – ubah pada struktur kromosom,membran inti, mikro tubulus dan sentriol.
Ciri dari tiap fase pada kariokinesis adalah:
a) Profase
Profase dimana tahapan pembelahan pertama, permulaan profase – profase kromosom
menjadi lebih pendek dan tebal. Pada akhir profase mulai terbentuk benang – benang spindel/
gelendong inti pada masing – masing kutub sel, yang letaknya berlawanan.
Ciri –ciri:
1. Benang – benang kromatin berubah menjadi kromosom. Kemudian setiap kromosom
membelah menjadi kromatid dengan satu sentromer.
2. Dinding inti (nucleus) dan anak inti (nucleolus) menghilang.
3. Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju
kutub yang berlawanan.
4. Serat – serat gelendong atau benang – benang spindle terbentuk diantara kedua kutub
pembelahan.
b) Metafase
Pada metafase, kromosom menyusun diri secara acak pada satu bidang ekuator atau
tengah-tengah sel. Pada awal fase ini, membran nukleus dan nukleolus lenyap. Sentromer,
suatu daerah vital bagi pergerakan kromosom, melekat pada serabut gelendong yang
bertanggung jawab terhadap arah pembelahan kromosom selama pembelahan.
c) Anafase
Pada anafase, kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah dan mengumpul
pada masing-masing kutub, sehingga telihat adal dua kumpulan kromosom. Satu kromatid
dari setiap pasang digerakkan ke salah satu kutub, sementara kromatid yang satunya
digerakkan ke kutub yang berlawanan
d) Telofase
Pada telofase terjadi peristiwa berikut:
1. Kromatida yang berada jpada kutub berubah menjasadi benang – benangkromatin
kembali.
2. Terbentuk kembali dinding inti dan nucleolus membentuk dua inti baru.
3. Serat – serat gelendong menghilang.

ii
4. Terjadi pembelahan sitoplasma (sitokenesis) menjadi dua bagian, dan terbentuk
membrane sel pemisah ditengah bidang pembelahan. Akhirnya , terbentuk dua sel
anak yang mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan kromosom induknya
e) Interfase
Interfase disebut pula fase istirahat namun sebutan ini kurang tepat karena justru pada
saat ini sel mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan mengumpulkan materidan
energi . apda fase ini kromosom tidak tampak lagi.

2.1.2. Sitokinesis
Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui
terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel.
Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan
menghasilkan dua sel anak.Masing – masing sel anak yang terbentuk ini mengandung inti
sel,beserta organel – organel selnya.Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya
dinding pemisah ditengah – tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukkan dalam
tahap telofase.
Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom sel awal kepada dua sel anakan.
Genom terdiri dari sejumlah kromosom, yaitu kompleks DNA yang berpilin rapat yang
mengandung informasi genetik vital untuk menjalankan fungsi sel secara benar. Karena tiap
sel anakan harus identik secara genetik dengan sel awal, sel awal harus menggandakan tiap
kromosom sebelum melakukan mitosis. Proses penggandaan terjadi pada pertengaha
intefase, yaitu fase sebelum fase mitosis pada siklus sel.
Setelah penggandaan, tiap kromosom memiliki kopi identik yang disebut sister kromatid,
yang berlekatan pada daerah kromosom yang disebut sentromer. Sister kromatid itu sendiri
tidak dianggap sebagai kromosom.

ii
2.2 Pembelahan Meiosis
Meiosis adalah tipe khusus dari pembelahan nukleus yang melakukan pemisahan tiap
kromosom homolog menjadi gamet yang baru. Jika mitosis menghasilkan sel anak yang
identik dengan induk, maka meiosis menghasilkan sel anak dengan reduksi jumlah
kromosom. Selain itu, meiosis menghasilkan sel anak yang berbeda dengan induknya.
Terjadi dua jenis pembelahan pada meiosis, yaitu pembelahan reduksi (meiosis 1) dan
pembelahan sel (meiosis 2). meiosis 2 melakukan pembelahan sel layaknya mitosis, karena
itulah perbedaan antara mitosis dan meiosis lebih terlihat pada meiosis 2.2.1

2.2.1 Meiosis 1

 Profase I
Kromosom menjadi terlihat, persimpangan-over terjadi, nucleolus menghilang, bentuk
spindle meiosis, dan amplop nuklir menghilang.
• Profase adalah fase terpanjang meiosis, biasanya memakan 90% dari waktu untuk dua
divisi. Profase trebagi lagi menjadi fase-fase berikut:
A. Leptoten
Kromosom terlihat sebagai benang-benang panjang, yang ujung-ujungnya mengarah
ke suatu tempat (polarisasi). Benang-benang tersebut terlihat ada daerah yang tebal
(kromomer) dan daerah yang tipis. Sister kromatid sangat dekat sehingga sulit
dibedakan (dilihat)
B. Zigoten
Kromosom-kromosom homolog (paternal dan maternal) saling berdekatan dan
berpasangan  sinapsis . setiap pasangan kromosom homolog disebut bivalen.
C. Pachyten (Pakinema)
Benang-benang (kromosom) homolog (bivalen) melekat erat dan mengganda sehingga
masing-masing bivalen terdiri dari 4 benang kromatid (tetrad) tapi masih dalam satu
ikatan sentromer.
D. Diploten
Benang-benang kromosom homolog meregangkan diri (2 kromatid  4 kromatid),
namun masih ada bagian-bagian yang melekat (khiasmata). Pada khiasmata terjadi
proses crossing over (pindah silang).

ii
E. Diakinesis
Kromosom mengalami kondensasi yang maksimal. Sentrosom membentuk dua
sentriol yang masing-masing membentuk benang gelendong pembelahan. Satu sentriol
tetap, sedangkan sentriol yang lain bergerak ke arah kutub yang berlawanan.
Membran inti dan nukleolus hilang. Empet krometid bivalebn tadi terjerat oleh benang
gelendong.
 Metafase I
Pasangan kromosom (bivalen) menjadi diatur pada pelat metafase dan melekat pada meiosis
membentuk poros sepenuhnya sekarang.
• Para sentriol berada di kutub yang berlawanan dari sel.
• Pasangan kromosom homolog (yang bivalen), sekarang sebagai melingkar erat dan kental
karena mereka akan berada dalam meiosis, menjadi diatur pada pesawat berjarak sama dari
kutub disebut pelat metafase.
 Anafase I
Dua kromosom dalam setiap terpisah bivalen dan bermigrasi ke arah kutub yang berlawanan.
• Anafase saya dimulai ketika dua kromosom setiap bivalen (tetrad) yang terpisah dan mulai
bergerak menuju kutub yang berlawanan dari sel sebagai akibat dari aksi kumparan
 Telofase I
Pasangan kromosom homolog mencapai kutub sel, bentuk amplop nuklir di sekitar mereka,
dan sitokinesis berikut untuk menghasilkan dua sel.. Sekarang satu set haploid kromosom
adalah pada kutub masing-masing, dengan kromosom masing-masing masih memiliki dua
kromatid

ii
Meiosis II

 ProfaseII
Masanya pendek sekali. Selaput inti hilang. Sentriol mengganda dan menuju ke kutub
berseberangan inti. Kromatid disetiap kromosom belum terpisah. Sentromer masih satu.
 Metafase II
Serat gelondong terbentuk antara pasangan sentriol. Kromosom (sepasang kromatid) yang
menggatung pada serat gelondong lewat sentromer pindah ke bidang equator.
 Anafase II
Sel memanjang dari kutub ke kutub menurut poros serat gelondong. Sentromer pada setiap
pasangan kromatid membelah sehingga kromatid bersaudara lepas. Kromatid berpisah dan
bergerak dan bergerak ke kutub berseberangan
 Telofase II
Kromatid terbuka kembali pilinannya, terlepas-lepas, menjadi jala halus: kromatin. Selaput
inti terbentuk kembali. Nucleolus muncul, melekat pada kromatin. Terjadi sitokinesis,
sehingga dari dua gametosit II terbentuk 4 gametid.

Untuk diingat:
 Gametogenesis pada tumbuhan terjadi melalui mitosis, bukan meiosis.
 Meiosis pada tumbuhan tidak menghasilkan gamet, melainkan spora.
 Spora selalu berkembang menjadi gametofit haloid multiseluler.
 Hewan tidak pernah memiliki fase haploid multiseluler, sedangkan tumbuhan selalu
memiliki fase haploid multiseluler

2.4 Perbandingan Pembelahan Mitosis dan Meiosis

ii
Mitosis dan meiosis merupakan dua tipe pembelahan sel yang berbeda, dengan
beberapa ciri yang sama. Persamaan pertama adalah perlunya duplikasi seluruh isi kromosom
sel sebelum pembelahan dan keduanya juga menggunakan mesin sel dari sel induk untuk
membuat DNA, RNA dan protein baru yang akan terlibat dalam pembelahan sel.

Aspek yang dibedakan Mitosis Meiosis


Tujuan  Pada organisme bersel satu,  Pada organisme bersel
untuk memperbanyak diri banyak untuk membentuk
(reproduksi) sel kelamin (gamet).
 Pada organisme bersel Meiosis berfungsi
banyak untuk perbanyakan mengurangi jumlah
sel dan pertumbuhan kromosom agar
keturunannya memilki
jumlah kromosom yang
sama

Hasil pembelahan  2 sel anak yang memiliki  4 sel anakan yang


jumlah kromosom seperti memiliki setengah jumlah
induknya kromosom induknya

Sifat sel anak  Diploid (2n)  Haploid (n)

Tempat terjadinya  Pada tumbuhan terjadi di  Pada tumbuhan terjadi di


jaringan meristematis. benang sari dan putik
Misalnya di ujung batang,  Pada hewan terjadi di alat
ujung akar dan kambium. kelaMin.
 Pada hewan dan manusia
terjadi di sel-sel somatis
(tubuh)

ii
BAB III
KESIMPULAN

Siklus sel pada sel-sel organisme multiseluler yang eukariotik terjadi dua macam
reproduksi sel. Yaitu pembelahan mitosis dan meiosis.
Pembelahan mitosis adalah pembelahan yang terjadi pada perbanyakan sel tubuh (sel
somatis). Sel yang membelah secara mitosis akan menghasilkan dua sel anak yang masing-
masing memilki sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Pemebelahan mitosis
melalui beberapa fase, yaitu profase, metafase, anafase dan telo fase. Pada pembelahan ini terjadi
pembelahan inti (kariokinesis) dan pembelahan plasma (sitokinesis). Pada makhluk hidup bersel
banyak, mitosis merupakan mekanisme memperbanyak sel atau pertumbuhan. Sedangkan
organisme bersel satu, mitosis merupakan cara bereproduksi.
Pembelahan meiosis adalah pembelahan yang melakukan pemisahan kromosom
homolog menjadi gamet baru. Pembelahan ini berlangsung dalam dua tahap pe,mbelhan tanpa
melalui interfase, dikenal dengan meiosis I dan meiosis II. Meiosis pada organisme bersel
banyak untuk membentuk sel kelamin dengan mengurangi jumlah kromosom agar keturunannya
memiliki jumlah kromrosom yang sama.
Kedua pembelahan ini juga dapat ditinjau perbedaannya dari beberapa aspek, di
antaranya tujuan, tempat terjadi, tahap pembelahan, hasil dan sifat sel anak. Namun, keduanya
juga memiliki persamaan. Yaitu perlunya duplikasi seluruh isi kromosom sel sebelum
pembelahan dan membutukan benang gelendong dalam pembelahan.

ii

Anda mungkin juga menyukai