Disusun Oleh:
ALFIAN MANDA EKO SURYANTO
201612042
Prodi S1 Administrasi Rumah Sakit STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr. Soetomo
di susun oleh :
NIM : 201612042
Mengetahui,
Segala syukur dan puji hanya bagi Tuhan Yang Maha Esa oleh karena
terselesaikan. Laporan Magang ini disajikan dengan bahasa yang tepat, lugas, dan
jelas sehingga mudah di pahami. Laporan Magang ini disusun untuk memenuhi
Penyusunan Laporan Magang Ini tidak lepas dari berbagai pihak yang
membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, pada
Soetomo Surabaya.
penelitiannya.
di lapangan.
Penulis
5
BAB I
PENDAHULUAN
swasta yang mengelola Program Studi Strata Satu Administrasi Rumah Sakit.
Beragam teori yang telah diberikan selama masa perkuliahan dari semester
sebagainya.
dunia kerja, yang biasa di sebut dengan Magang. Pelaksanaan Magang akan
Rumah Sakit.
tempat kerja seperti rumah sakit pemerintah atau swasta. Program Studi
Studi Administrasi Rumah Sakit yang harus di ikuti oleh Mahasiswa semester
VIII.
lingkungan kerja yang akan mereka hadapi setelah mereka lulus nanti serta
yang telah diajarkan di bangku kuliah. Wadah yang akan menjadi front vision
dapat pada masa kuliah, maka pada kegiatan magang ini saya memilih Rumah
Sakit Jiwa Menur Provinsi Jawa timur di Sub Komite Keselamatan Pasien.
Rumah Sakit Jiwa Menur merupakan Rumah Sakit Jiwa kelas A Pendidikan,
Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta
1.2 Tujuan
yang ada di rumah sakit terutama pada Sub Komite Keselamatan Pasien
dengan ilmu administrasi rumah sakit yang telah dipelajari pada masa
kuliah.
1.3 Manfaat
semua pihak terutama Mahasiswa, Rumah Sakit, dan pihak Program Studi.
rumah sakit;
pihak rumah sakit dengan pihak STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr.
Soetomo.
ilmu dan pengetahuan bisa diterapkan dan bahkan dicari oleh rumah
sakit;
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
fungsi:
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
seharusnya diambil.
a. Hak Pasien
terjadinya insiden.
asuhan pasien.
11
pasien.
Keselamatan Pasien.
(nasional).
siapa yang harus disalahkan tetapi bagaimana dan mengapa insiden itu
terjadi.
pasien.
timbul cedera.
penanganan Insiden.
seseorang.
dan melakukan Root Cause Analysis (RCA) dengan metode baku untuk
Laporan
Insiden Kejadian
(2x24 jam)
Tangani Atasan
Segera Langsung
Grading
Biru/ Merah/
Hijau Kuning
Investigasi
Sederhana
Laporan
Kejadian Hasil
Rekomendasi Investigasi
Analisis/
Regrading
RCA
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
R.M Soejoenoes.
c) dr. Daldiri;
d) dr. Moeljono.
19
Surabaya.
Notosoedirdjo, Sp.S.,Sp.KJ., MPH.
20
sudah tidak layak pakai ("bouwvallig") ke Jl. Menur No. 120 Surabaya.
tentang Organisasi dan Tata Kerja RS Jiwa Daerah, Pusat Kesehatan Jiwa
Sakit Jiwa Daerah Menur Surabaya berubah menjadi Rumah Sakit Jiwa
Pemerintah Propinsi Jawa Timur dan bereselon IIA dengan tempat tidur
Desember 2008, Rumah Sakit Jiwa Menur telah berubah menjadi Badan
Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur sebagai Badan Layanan Umum Daerah.
awal 2008 telah diaudit dan lulus sertifikasi ISO 90001:2000 oleh PT.
2009 untuk kategori Trust dari UK Petra. Pada April 2010 RS Jiwa
Menur telah melakukan upgrade dan lulus sertifikasi ISO dari ISO 9001 :
2000 menjadi ISO 9001 : 2008 oleh PT TUV NORD Indonesia. Pada
Pelayanan.
kelulusan ISO 9001 : 2008 oleh PT TUV NORD Indonesia. Pada tahun
2011 RSJ Menur juga telah lulus Akreditasi Penuh Tingkat Lengkap 16
Rumah Sakit No : YM.01.10 / III/ 489/ 2011 dan berlaku hingga 5 tahun
kedepan. Disamping itu pada Tahun 2011 RSJ Menur juga telah
Pada tahun 2012 RS Jiwa Menur juga telah berhasil melakukan Re-
Sertifikasi ISO 9001 : 2008 oleh TUV Nord pada tanggal 10 - 12 April
2012 dan dinyatakan lulus. Selanjutnya pada tahun 2012 ini RS Jiwa
2.
4.1
4.1.1
4.1.2
4.1.3
4.1.2 Visi, Misi,Motto, Falsafah dan Nilai-nilai Budaya Rumah Sakit Jiwa
Menur Surabaya
Provinsi Jawa Timur, oleh karena itu perlu adanya suatu visi dan misi
prima.
c. Motto
d. Falsafah
MENUR
taqwa;
berdisiplin tinggi;
lingkungan.
Panca Malu
a) Malu Karena pulang sebelum waktunya, tidak masuk
kerja, sering datang terlambat, dan berperilaku kurang
sopan;
b) Malu Karena disiplin produktifitas kerjanya yang
rendah;
c) MalubKarena lebih mementingkan kepentingan pribadi
dari pada kepentingan dinas;
d) Malu Karena kurang memahami prosedur kerja dan
peraturan yang berlaku;
e) Malu Karena tidak mau belajar untuk peningkatan
kemampuan dan keterampilan.
4.1.3 Sumber Daya Manusia (SDM)
1 Tenaga Medis
Apoteker Orang 10
Nutrisionis Orang 11
Kesehatan
Radiografer Orang 4
Elektromedis Orang 5
Pengemudi Orang 4
SEKSI PELAYANAN SEKSI ASUHAN DAN SEKSI PENUNJANG SUBBAG UMUM SUBBAG PENYUSUNAN SUBBAG PENERIMAAN
RAWAT INAP DAN MUTU MEDIK DAN PROGRAM DAN ANGGARAN PENDAPATAN &
REHABILITASI KEPERAWATAN KEPEGAWAIAN PERBENDAHARAAN
INSTALASI IPS/
INSTALASI INSTALASI INSTALASI INSTALASI INSTALASI KESWAMAS & PEMELIHARAAN
FARMASI REHABILITASI RAWAT INAP ELEKTROMEDIK & PKRS
RADIOLOGI
Gambar 4.1 Struktur Organisasi RSJ Menur Menurut Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 113 Tahun 2008.
28
g. Spesialis Psikogeriatri;
a Intalasi Farmasi;
b Intalasi Laboratrium;
d Intalasi Gizi;
29
4.2 Profil Sub Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit Jiwa Menur
Provinsi Jawa
4.2.1 Deskripsi Bagian Sub Komite Keselamatan Pasien
Berdasarkan Keputusan Direktur Rumah Sakit Jiwa Menur
Surabaya Nomor : 188.4 / 9735 / 305 / 2018 tentang Sasaran
Keselamatan Pasien Rumah Sakit bahwa dalam rangka
meningkatkan pelayanan kesehatan maka perlu adanya penerapan
keselamatan pasien di Rumah Sakit Jiwa Menur Provinsi Jawa
Timur.
Dengan meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan
kesehatan oleh masyarakat maka tuntutan pengelolaan program
kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit semakin tinggi
karena sumber daya manusia rumah sakit, pengunjung/pengantar
pasien, pasien dan masyarakat sekitar rumah sakit ingin
mendapatkan perlindungan dari gangguan kesehatan dan
kecelakaan kerja, baik sebagai dampak proses kegiatan pemberi
pelayanan maupun karna kondisi sarana dan prasarana yang ada di
rumah sakit yang tidak sesuai standar.
4.2.2 Kedudukan Sub Komite Keselamatan Pasien
Komite PMKP
30
Direktur
Ketua PMKP
Seketaris
Champion
Keselamatan Pasien;
sakit;
rumah sakit.
4.2.4
keselamatan pasien;
keselamatan pasien;
32
pasien;
rumah sakit;
keselamatan pasien;
keselamatan pasien;
33
terkait;
melaksanakan kegiatannya.
34
yaitu :
terjadinya insiden.
Rawat Inap;
pasien.
kesehatan.
pasien.
36
Keselamatan Pasien
Standar :
mengurangi insiden;
keselamatan pasien.
Multi Profesi;
Standar :
jelas;
38
tugasnya masing-masing;
insiden;
Keselamatan Pasien
Standar:
sakit harus merancang proses baru atau memperbaiki proses yang ada,
dan pelatihan;
dan lingkungan. Sistem manajemen risiko ini harus di dukung oleh strategi
A.
B.
C.
(nasional).
Pasien (KNKP).
yang tepat, dalam memilih fasilitas yang aman dan berpengalaman, dan
Keselamatan
siapa yang harus disalahkan tetapi bagaimana dan mengapa insiden itu
terjadi. Salah satu hal yang terpenting yang harus kita pertanyakan adalah
a. Ada staf yang sudah terlatih melakukan investigasi insiden secara tepat
Keselamatan Pasien
yang terjadi di satu Fasilitas pelayanan Kesehatan bisa menjadi cara untuk
yang lain.
atau sistem. Untuk sistem yang sangat komplek seperti Fasilitas pelayanan
dan komitmen yang tinggi bagi seluruh staf dalam waktu yang cukup
lama.
44
sebagai berikut :
d. Gelang identitas warna biru untuk pasien laki-laki dan warna merah
bertuliskan "Allergy” pada gelang dan atau cover rekam medik dan
"Fall Risk" pada gelang dan atau cover rekam medik dan atau badge
berwarna putih dan atau badge yang ditempelkan pada baju pasien
koma;
l. Pasien yang tidak sadar atau tanpa tanda pengenal diberikan nomor
n. Pasien dengan nama sama di ruang rawat diberi label "Hati-hati pasien
nama sama";
melalui telpon.
/ informasi (T);
c. Perintah lengkap secara lisan atau melalui telepon atau informasi lain
alphabet;
staf analis medis kepada perawat ruangan rawat inap atau perawat igd
radiographer kepada perawat ruangan rawat inap atau perawat igd atau
48
i. Hasil pelaporan nilai kritis dicatat di berkas rekam medik oleh perawat
dalam lampiran;
instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan, dan instalasi gawat darurat;
SOAP;
Diwaspadai
LASA).
c. Rumah Sakit Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur membuat daftar obat
event) dan obat yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak
(IGD) dan Ruang Intensive, obat High Alert disımpan dalam trolly
emergency terkunci dan bersegel. Tidak ada obat High Alert di Ruang
Tenang;
Kesalahan ini adalah akibat dari komunikasi yang tidak efektif atau tidak
dalam penandaan lokasi (site marking), dan tidak ada prosedur untuk
berikut:
dan atau foto panoramic ( bila ada ) serta selalu melakukan komunikasi
dengan pasien untuk menentukan dan memastikan tepat lokasi dan tepat
d. Site marking dilakukan oleh stat medis Gigi yang melakukan tindakan;
dengan ventilasi mekanis). Pokok dari eliminasi infeksi ini maupun infeksi
b. Rumah Sakit Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur membuat program hand
c. Rumah Sakit Jiwa Menur Provinsi Jawa timur memastikan semua staff
dan handwash di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan pasien.
Evaluasi bisa meliputi riwayat jatuh, obat dan telaah terhadap obat
b. Pada pasien rawat jalan dan gawat darurat dilakukan screening risiko
jatuh;
1. Hak Pasien;
Keselamatan Pasien;
Pasien;
Keselamatan Pasien.
55
Pasien;
Keselamatan Pasien.
Waspadai;
Timur.
unit kerja dan melalui laporan insiden yang ada sebagai indikator
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran