Di susun oleh:
Linda Hayati, S.kep
20901900053
PROYEK INOVASI
Dengan Judul:
“Lembar Balik Pengunaan APD“
Linda Hayati
20901900053
Mengetahui,
…………………………………… ……………………………………
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq
dan hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Manajemen
Keperawatan dalam memenuhi tugas Pendidikan Profesi Ners Stase Manajemen Keperawatan.
Penulis menyadari bahwa dengan selesainya proposal ini adalah berkat bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankanlah peneliti untuk mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Ibu Ns. Dyah Wiji Puspita Sari, M.Kep selaku Koordinator Stase Manajemen Program
Pendidikan Profesi Ners Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung
Semarang.
2. Bapak Ns. Moh. Abdur Rouf, M.Kep selaku pembimbing Akademi stase Manajemen
Program Pendidikan Profesi Ners Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan
Agung Semarang.
3. Ibu Ns. Retno Isroviatiningrum, S.Kep selaku pembimbing Akademi stase Manajemen
Program Pendidikan Profesi Ners Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan
Agung Semarang.
4. Ibu Ns. Maya Dwi Yustini, M.Kep selaku Pembimbing Klinik Stase Manajemen Program
Pendidikan Profesi Ners Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung
Semarang.
5. Heni Yuliawati, AMK selaku Kepala Ruang Baitussalam 2 RSI Sultan Agung Semarang
6. Perawat Baitussalam 2 yang telah membantu dalam pengkajian dan bersedia menjadi
responden
7. Teman-teman kelompok 6 Profesi Ners XI yang saling memberikan bantuan dan motivasi.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal manajemen keperawatan ini.
Dalam penyusunan proposal ini, penulis berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuan, dan penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna perbaikan dan
Penyusun
(Linda Hayati )
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Rumah sakit merupakan salah satu tempat pemberian pelayanan kesehatan kepada
masyarakat terutama untuk masyarakat yang sedang sakit. Tujuan utama rumah sakit adalah
memberikan pelayanan berkualitas demi tercapainya kepuasan pasien yang ditandai dengan
berkurangnya keluhan dari pasien, sehingga menunjukkan kinerja perusahaan yang tinggi.
Pelayanan rumah sakit saat ini tidak saja bersifat kuratif (penyembuhan) tetapi juga pemulihan
(rehabilitatif). Oleh karena itu, harapan utama masyarakat datang ke rumah sakit adalah untuk
mencapai keseimbangan dan kesehatan (Hayulita & Paija, 2014). Rumah sakit mungkin
dapat menjadi tempat berkembang biak dan tumbuh suburnya berbagai jenis mikroorganisme.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan suatu upaya pengendalian infeksi yang
efektif di rumah sakit sehingga kemungkinan terjadinya penularan infeksi di dalam lingkungan
rumah sakit dapat diminimalisir. Peran perawat selalu penting dalam mengontrol infeksi
dimana perawat yang menyediakan perawatan setiap waktu secara konsisten pada klien yang
dirawat di rumah sakit. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
kontaminasi antara perawat dengan klien adalah penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
dalam setiap tindakan keperawatan yang dilakukan. Penggunaan APD sangatlah mutlak
diperlukan, disamping penggunaan alat-alat medis yang steril dalam setiap pemberian tindakan
perawatan. Meskipun terkesan sebagai alat yang sederhana, namun harus dipakai dalam
setiap tindakan medis invasif(Fitriani et al., 2019).
Perawat merupakan petugas kesehatan terbanyak dengan komposisi hampir 60% dari seluruh
petugas kesehatan di rumah sakit dan salah satu profesi yang sering terkena penyakit akibat kerja
karena perawat tenaga kesehatan yang 24 jam berada di samping dan bersentuhan dengan pasien
(Sudarmo, 2016, p.11). Kontaminasi penyakit dapat berisiko terjadi pada seorang perawat maupun
dokter apabila selama melakukan interaksi dengan pasien tidak memperhatikan tindakan pencegahan
(universal precaution) dengan cara menggunakan alat pelindung diri (APD)seperti sarung tangan,
masker, kaca mata (Riyanto, 2011).
Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting untuk dipakai oleh seorang perawat dalam
melaksanakan tugas, alat pelindung diri digunakan oleh petugas memiliki dua fungsi yaitu untuk
kepentingan perawat dan sekaligus untuk kepentingan petugas itu sendiri(Darmadi, 2008, dalam Yulita
dkk, 2014, p.2).Menurut Kusmiyati (2009), faktor yang mempengaruhi rendahnya perilaku perawat
dalam tindakan universal precautions yaitu pengetahuan, sikap, ketersediaan sarana alat pelindung
pribadi dan motivasi perawat. Ketidakpatuhan untuk melakukan prosedur universal precautions adalah
karena dianggap terlalu merepotkan dan tidak nyaman. Penggunaan APD di RS di Indonesia ternyata
lebih dari 40%, dan kenyataan di lapangan para perawat rata-rata hanya menggunakan salah satu APD
(jas lab, sarung tangan, atau masker saja) saat menangani pasien. Adapun alasan perawat tidak
menggunakan APD ketika menangani pasien, pada umumnya (52%) di rumah sakit tidak tersedia
APD yang lengkap. Tidak tersedianya APD di rumah sakit kemungkinan di sebabkan karena
kurangnya perhatian dari kepala ruang dalam penyediaan APD, atau anggaran rumah sakit yang
terbatas sehingga dana untuk pengadaan APD juga menjadi terbatas. Alasan lain perawat karena
malas, lupa, tidak terbiasa dan repot. Alasan-alasan tersebut sangat terkait dengan kesadaran/perilaku
perawat dalam penggunaan APD. Penyebab utamanya kemungkinan karena kurangnya pemahaman
perawat terhadap bahaya yang akan timbul sebagai akibat dari adanya penyakit yang berbahaya
(Sukarjo, 2012).
Perawat yang seharusnya mengguna- kan APD secara lengkap ternyata tidak menggunakan
secara lengkap walaupun telah disediakan oleh pihak rumah sakit. Banyak alasan yang dikemukakan,
salah satunya yaitu karena mereka merasa kurang nyaman dalam penggunaan APD tersebut bahkan tidak
sedikit perawat menganggap bahwa penggunaan APD hanya bisa menghambat dan mengganggu kerja
mereka selain itu juga perawat yang menganggap remeh penggunaan APD sehingga tidak sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan (Hayulita & Paija, 2014)
setelah melakukan observasi pada setiap ruangan di baitussalam 2 didapatkan hasil bahwa
perawat seringkali mengunakan APD tidak sesuai SPO yang berlaku , hal ini menjadikan
penulis dalam membuat proyek inovasi berupa “ Lembar balik pengunaan APD “tujuannya
untuk meningkatkan kesadaran perawat untuk lebih memperhatikan keselamatan kerja perawat
dan juga meminimalisir resiko penularan penyakit ataupun infeksi nosocomial
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
untuk meningkatkan kesadaran perawat untuk lebih memperhatikan keselamatan kerja
perawat dan juga meminimalisir resiko penularan penyakit ataupun infeksi nosocomial
b. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktek profesi manajemen keperawatan di ruang Baitul salam 2 ,
mahasiswa mampu :
a) Melakukan pengkajian untuk menemukan masalah yang ada diruang Baitussalam
2 RSI Sultan Agung Semarang.
b) Melakukan analisa dan identifikasi terhadap masalah yang ditemukan dan
menyusun dalam bentuk SWOT sehingga akan ditemukan prioritas masalah
diruang Baitussalam 2 RSI Sultan Agung Semarang.
c) Membuat POA ( Plan of Action ) dari masalah yang ditemukan diruang
Baitussalam 2 RSI Sultan Agung Semarang.
d) Mengimplementasikan hasil POA yang telah dibuat sesuai dengan priotritas
masalah.
3. Manfaat
a) Mahasiswa
Mahasiswa mampu menganalisa masalah diruang Baitussalam 2 RSI Sultan
Agung dengan melakukan pengkajian, menyusun SWOT dan menyusun rencana
strategi (POA) untuk menyelesaikan masalah yang didapat.
b) Bagi perawat dan ruangan
Perawat lebih meningkatkan kesadaran perawat untuk lebih memperhatikan
keselamatan kerja perawat dan juga meminimalisir resiko penularan penyakit
ataupun infeksi nosocomial
BAB II
PA PA PA PA
1.Yuni Kristiani, AMK 1.Zuliari A.S, AMK 1.Dwi Sri S, AMK 1. Mulyono, AMK
2. Iwan Dwi, AMD.
2.Subkhiyatur R, AMK 2.Dewi Aridiana, AMK 2.Kasminto, AMK
Kep
3.Dhafri Maulana, 3. Ida N, AMD. Kep
3.Lia Nurdiani, AMK 3.Novi Dwi F, AMK
AMK 4. Dwi R, AMK
4.Nia Indriyanti, S. Kep 4.Fitri Nur Ani, AMK
4. Ns. Eko Setiawan
M, s. Kep
D. Jenis Pelayanan
Metode tim merupakan merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan dimana
Ruang Baitussalam 2 merupakan salah satu bangsal penyakit dalam yang terletak di
gedung B lantai 2 di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Di ruang Baitussalam
2 terdapat 22 tempat tidur dari 7 kamar yang terdiri dari 6 kamar kelas II,1 kamar kelas
III.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada kepala ruang bahwa tenaga yang ada di
orang.
profesi dan vokasi, dimana dalam 1 ruang dibagi 2 TIM yaitu TIM A dan TIM B, setiap
TIM memiliki penanggung jawab sebagai ketua TIM dan Ketua Shift, dan setiap ketua
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) termasuk faktor lingkungan karena APD
merupakan salah satu alat untuk melidungi diri para pekerja guna mengurangi resiko
kecelakaan kerja. Jadi, kepatuhan dalam penggunaan alat pelindung diri merupakan perilaku
keselamatan spesifik terhadap objek lingkungan kerja. Kepatuhan penggunaan alat pelindung
diri memiliki peran yang penting dalam menciptakan keselamatan di tempat kerja.
Pengguna APD yang tepat dan benar adalah salah satu cara untuk mengendalikan resiko
tersebut, bila pengendalian secara teknis dan admnistratif belum dapat mengurangi dampak
resiko yang ada resiko kecelakaan kerja adalah kemungkinan terjadinya kecelakaan atau
kerugian pada periode waktu tertentu.(Fitriani et al., 2019)
Pemakaian APD yang tidak tepat dapat mencelakakan tenaga kerja yang memakainya,
bahkan mungkin lebih membahayakan dibandingkan tanpa memakai APD. Oleh karena itu agar
dapat memilih APD yang tepat, maka perusahaan harus mampu mengidentifikasi bahaya
potensial yang ada, khususnya yang tidak dapat dihilangkan ataupun dikendalikan.(Hayulita &
Paija, 2014)
Menurut Smet (2011) berbagai strategi telah dicoba untuk meningkatkan kepatuhan adalah:
A. Hasil pengkajian
setelah melakukan observasi pada setiap ruangan di baitussalam 2 didapatkan hasil bahwa
perawat seringkali mengunakan APD tidak sesuai SPO yang berlaku , hal ini menjadikan
penulis dalam membuat proyek inovasi berupa “ Lembar balik pengunaan APD
“tujuannya untuk meningkatkan kesadaran perawat untuk lebih memperhatikan
keselamatan kerja perawat dan juga meminimalisir resiko penularan penyakit ataupun
infeksi nosocomial
B. Identifikasi masalah
ANALISA SWOT
Total
Weakness 1,3 11 4,8
1. Beban kerja
perawat yang tinggi
2. Kurangnya jumlah 0,4 3 1,2
perawat belum
sebanding dengan
jumlah pasien
3. Perawat seringkali 0,3 3 0,9
mengunakan APD
tidak sesuai sop
yang berlaku
3,7
1,1 10
b. Eksternal Faktor (EFAS) O – T = 2- 2,4 =
Opportunity -0,4
Adanya kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan ke 0,4 5 2
jenjang yang lebih tinggi
Total
Treathened
1. Semakin tinggi
kesadaran
masyarakat akan 0,4 5 2
kepentingan
kesehatannya
2. Semakin 0,3 4 1,2
banyaknya
persaingan antar
pelayanan
kesehatan lain
0,4 3 1,2
Total
2,4 7 2,4
Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan pendekatan SWOT maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Perawat seringkali mengunakan APD tidak sesuai SPO yang berlaku
2. Resiko penularan penyakit ataupun infeksi nosocomial
3. Tingginya resiko kecelakaan kerja untuk perawat
C. Prioritas Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat diambil prioritas masalah yang akan
diselesaikan yaitu Perawat seringkali mengunakan APD tidak sesuai SPO yang berlaku,
permasalahan tersebut diatasi dengan cara menyediakan lembat balik pengunaan APD,
supaya dapat meningkatkan kesadaran perawat untuk lebih memperhatikan keselamatan
kerja perawat dan juga meminimalisir resiko penularan penyakit ataupun infeksi nosocomial
D. POA
N Program / Indikator
Masalah Tujuan Target sasaran Waktu P.Jawab
o Kegiatan Keberhasilan
1 Perawat 1. untuk Lembar balik Perawat mengunakan Perawat Pekan ke-2 Linda hayati
pengunaan APD sesuai sop
seringkali meningkatkan APD
mengunak kesadaran
an APD perawat untuk
tidak lebih
sesuai sop memperhatika
yang n keselamatan
berlaku kerja perawat
2. meminimalisir
resiko
penularan
penyakit
ataupun infeksi
nosocomial
DAFTAR PUSTAKA
Fitriani, E., Sudewi, S., & Sitio, P. (2019). Hubungan Motivasi Dengan Sikap Dalam Penggunaan Alat
Pelindung Diri Pada Perawat. Jurnal Penelitian Kesmasy, 1(2), 48–53.
Hayulita, S., & Paija, F. (2014). Pelindung Diri Oleh Perawat Pelaksana Di Ruangan Rawat Inap Rsi
Ibnu Sina Bukittinggi Tahun 2014.
Muchlis, S., & Yusuf, M. (2019). Kesadaran Perawat Dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri (Apd). 1–
8.
Riyanto, D.A., (2011). Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Perawat Dalam Penggunaan
Alat Pelindung Diri Di Rumah Sakit Sari Asih Serang Provinsi Banten.Diakses Dari
Http://Ejournal.Stikesborromeus.Ac.Id/ File/5-8.Pdf, Pada Tanggal 25 Oktober
Smet, Lukman Sarfino, .2011.Srategi untuk meningkatkan kepatuhan manusia. EGC :Jakarta.
Sukarjo., (2012). Hubunganmotivasi Kerja Perawat Dengan Penggunaan Apd Di Rumah Sakit Islam
Sultan Agung Semarang. Diakses Darihttp://Sukardjoskmmkes.Blogspot.
Co.Id/2012/10/Hubunganmotivasi- Kerja-Perawat-Dengan.Html. Pada Tanggal 25 Oktober 2020.