Disusun Oleh :
1. Robain 20194030099
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis diberikan kemudahan dan kelancaran
dalam penyusunan laporan hasil pengkajian stase manajemen keperawatan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak terlepas dari
bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis menghaturkan banyak terimakasih kepada :
1. Dr. dr. Wiwik Kusumawati M. Kes. selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Arianti, M.kep, Ns., Sp. Kep. MB selaku kepala Program Studi Pendidikan
Profesi Ners Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
3. Syahruramdhani, S. Kep., Ns., MAN. selaku dosen pembimbing akademik
stase manajemen keperawatan.
4. Agung Widiatmoko, S. Kep., Ns selaku pembimbing klinik stase manajemen
keperawatan.
5. Ranoto, S. Kep., Ns selaku pembimbing klinik stase manajemen keperawatan.
6. Iwan Sutrisno, S. Kep., Ns selaku PJ ruangan bangsal Dahlia 5 yang telah
membimbing kami selama berada di bangsal Dahlia 5.
7. Seluruh perawat di bangsal Dahlia 5 yang telah bekerjasama dan
berkontribusi dalam penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan hasil pengkajian stase
manajemen masih banyak terdapat kekurangan, sehinga kritik dan saran sangat
diharapkan guna kesempurnaan penulisan laporan kedepannya. Akhir kata penulis
berharap laporan hasil pengkajian ini dapat bermanfaat bagi rumah sakit, serta
perkembangan ilmu keperawatan.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Penulis
Kelompok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................1
B. TUJUAN....................................................................................................................................2
C. MANFAAT...............................................................................................................................3
menerus dikembangkan.
keperawatan dan sebagai bagian yang selalu ada dalam proses manajemen
mencapai hasil yang optimal. Komunikasi saat handover atau timbang terima
sudah ada dan yang belum dilaksanakan, serta respon yang terjadi pada
perawat dan tim kesehatan lainnya seperti dokter, ahli gizi, fisioterapis dll.
Timbang terima adalah komunikasi antara perawat pada shift pagi, sore dan
patient safety ada beberapa standar yang perlu diimplementasikan, salah satu
Pre conference adalah komunikasi antara Perawat Primer atau PJ shift dan
Perawat Asosiet setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift
tersebut yang dipimpin oleh PP atau koordinator shift. Tujuan dilakukan pre
tempat tidur yang berdekatan. Bila ada satu shift PP didampingi oleh dua
dengan Perawat Asosiet tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum
operan kepada shift berikut. Isi post conference adalah hasil asuhan
keperawatan tiap perawat dan hal penting untuk operan atau tindak lanjut.
yang sudah, belum dan akan dilakukan pada shift berikut. Mendiskusikan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
pelayanan
Pengkajian ini sebagai acuan dan bahan evaluasi sebagai upaya untuk
rumah sakit
BAB II
RSUD Tidar Kota Magelang semula milik Yayasan Zending pada masa
menjadi Rumah Sakit Umum pada tanggal 25 Mei 1932, dipimpin oleh
Poli VIP)
e. Dapur/instalasi Gizi
f. Gedung Tengah/pendopo
(perda No.7 Th. 1992) berlangsung sampai dengan tahun 2006 dan
VISI
berkeadilan”
Misi
dan harmonis.
RSUD Tidar Magelang. Bangsal ini merupakan bangsal rawat inap VIP
tengah rumah sakit yang menghadap ke bagian Dapur. Bangal dahlia ini
memiliki jumlah ruangan sebanyak 8 tempat tidur untuk pasien yang
1) Man/Tenaga/SDM
a. Kajian Teori
Manajemen SDM sangat berkaitan erat dengan pengelolaan
daerah masing-masing.
Doktor/Konsultan.
Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan
Depkes.
b. Analisa data
n
1 Iwan Sutrisno, S. Kep,. Ns 22 th Ners PJ
2 Wiwi Ridawati, S. Kep,. Ns 22 th Ners Ka tim
3 Siwi Eko Cahyo L, AMK 31 th D3 Ka jaga
4 Endah Widyastuti, AMK 22 th D3 Ka jaga
5 Supriyati, AMK 10 th D3 Ka jaga
6 Erni Yuliati, AMK 10 th D3 Ka jaga
7 Erlin Krismawati, AMK 10 th D3 Ka jaga
8 Rudy Ferry Yanto, AMK 3 th D3 PA
9 Bella Tiara C, AMK 3 th D3 PA
10 Dwi Nurnaningsih, AMK 3 th D3 PA
11 Purna Tri Kurniawan, 3 th D3 PA
AMK
12 Dinaya Rizky E.N, AMK 0 th D3 PA
No Nilai
1 9
2 9
3 9
4 8
5 9
6 8
7 9
Keterangan :
<5 : Buruk
5-7 : Sedang
>7 : Baik
9.2
9
8.8
8.6
8.4
8.2
8
7.8
7.6
7.4
1 2 3 4 5 6 7
Nilai
rasa malas yang dirasakan oleh perawat membuat perawat merasa tidak
timbang terima sesuai teori secara baik dan benar (Triwibowo, 2016).
terima dengan baik dan benar. Hal ini selaras dengan data temuan yang
yang ada.
(a) Bangunan rawat inap harus terletak pada lokasi yang tenang,
aman dan nyaman, tetapi tetap memiliki kemudahan
aksesibiltas atau pencapaian dari sarana penunjang rawat
inap.
Denah.
Persyaratan umum:
Persyaratan khusus:
Lokasi Pos perawat sebaiknya tidak jauh dari ruang rawat inap yang
dilayaninya, sehingga pengawasan terhadap pasien menjadi lebih
efektif dan efisien.
Lantai.
(b). Bahan penutup lantai dapat terdiri dari bahan tidak berpori,
seperti vinyl yang rata atau keramik dengan nat yang rapat
sehingga debu dari kotoran-kotoran tidak mengumpul, mudah
dibersihkan, tidak mudah terbakar.
(a) Pintu masuk ke ruang rawat inap, terdiri dari pintu ganda,
masing-masing dengan lebar 90 cm dan 40 cm. Pada sisi
pintu dengan lebar 90 cm, dilengkapi dengan kaca jendela
pengintai (observation glass).
Jendela
3) Method/Metode
a. Kajian Teori
MPKP adalah suatu metode pelayanan dari system struktur, proses dan
dalam keperawatan:
a. Metode kasus
b. Metode fungsional
Metode ini dimana setiap perawat akan diberi satu atau beberapa
c. Metode tim
d. Metode primer
professional.
10 klien.
dasar manusia
4. SP2KP
ruang, ketua tim dan anggota tim dalam metode penugasan tim terdiri
dari:
dipimpinnya
asuhan keperawatan
7) Melakukan komunikasi terbuka untuk setiap staf yang
dipimpinnya.
yang tepat
dilakukan
serta oleh seluruh perawat yang sedang bertugas saat itu dan yang akan
bertugas
asuhan keperawatan baik yang sudah dan yang akan dilakukan oleh
pelaksana. Pada tahap ini harus dilakukan secara singkat namun jelas
pasien terkini)
diagnosis keperawatan
pasien
R. Recommendation
C. Hasil pengkajian
1. Model penugasan asuhan keperawatan
Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat dan kepala ruang
jaga pagi serta 4 perawat saat jaga siang pada tanggal 13 november
pelaksanaan handover.
shift pagi yang dilakukan oleh 7 orang perawat yang terdiri dari 1
2019 terkait proses dan pelaksanaan handover saat shift sore ke shift
malam yang dilakukan oleh 7 orang perawat yang terdiri dari 1 karu,
katim dan 5 orang perawat pelaksana terdapat 3 orang perawat yang
lima menit per pasien sehingga proses timbang terima menjadi lama.
perawat saat shift sore ke shift malam yang terdiri dari 1 orang kepala
shift pagi yang dilakukan oleh 7 orang perawat yang terdiri dari 1
yang diberikan perawat, tidak tahu DPJP, tidak tahu penyakit serta
cara menanggulanginya.
dicantumkan.
pada tanggal 12-14 November 2019 saat shift pagi dan sore yang
i. Panduan tuberculosis
l. Panduan laundry
a. Penyakit dalam
b. Penyakit anak
c. Penyakit bedah
D. Analisis Data
METHOD MATERIAL
Pelaksanaan
handover Belum ada Belum ada form
belum optimal langkah/cara evaluasi
Kurang handover dengan Handover yang
optimalnya benar baik dan benar
penggunaan
teknik
handover di Handover merupakan kebiasaan
bangsal
pengalaman
masa kerja
MAN
Analisis SWOT
terkait proses dan pelaksanaan handover saat shift sore ke shift malam
shift sore waktunya lebih dari lima menit per pasien sehingga proses
serta perawat c yang tidak menyebutkan jenis cairan atau terapi IVFD
dengan baik akibat kepala jaga lupa untuk membagi tugas kelolaan
sudah seperti itu, sehingga mereka mengikuti proses yang ada. Dari
diberikan perawat, tidak tahu DPJP, tidak tahu penyakit serta cara
menanggulanginya.
F. Prioritas Masalah
L : Seberapa besar pengaruh criteria yang satu dengan yang lain dalam
proses handover
dan form
evaluasi
handover
2. Pembuatan form Membantu Kepala Mahasiswa 16 Diskusi Perpustakaan 100%, yaitu Desy
evaluasi proses
handover Ruang untuk November dan study terbentuknya
ruang Dahlia 5
3. Melakukan Agar perawat dapat Perawat 20-21 Presentasi Nurse station 80%, yaitu 8 dari Siska
sosialisasi terkait memaksimalkan bangsal November Dahlia 5 12 perawat dapat
handover yang baik
dan benar pemahaman dan Dahlia 5 2019 hadir dan
handover yang
bersedia
mengaplikasikan
form evaluasi
handover dengan
sesuai teori
5. Evaluasi Untuk mengetahui Perawat 27-30 Observasi Bangsal 80%, yaitu 8 dari Niken,
pelaksanaan
handover di Ruang sesuai atau tidaknya bangsal November Dahlia 5 12 perawat Tiara
Dahlia 5
proses hand over di Dahlia 5 2019 mampu
dalam sehari
selama 4 hari
observasi.
Time Line Kegiatan Mahasiswa Stase Manajemen Keperawatan di
BAB IV
Bangsal Dahlia 5IMPLEMENTASI
pada tanggal 11 November – 7 Desember 2019
DAN EVALUASI
A. TIMELINE KEGIATAN
No Kegiatan 11 12 13 14 15Time
16 Line
17 Kegiatan
18 19 Mahasiswa
20 21 22 Stase
23 Manajemen
24 25 26 Keperawatan
27 28 29 di 30 1 2 3 4 5 6 7
2. Mentoring
3. MTE
4. Presentasi
jurnal
5. Presentasi
hasil
pengkajian
dan POA
kegiatan
inovasi
6. Revisi
laporan
7. Ronde
keperawatan
8. Askep 1 pre
conference
9. Askep 2 pre
conference
10. ACC hasil
POA
11. Penyusunan
form
evaluasi
hand over
12. Laporan
conference
dan post
conference
askep 1
13. Laporan
conference
dan post
conference
askep 2
14. Konsultasi
form
evaluasi
hand over
15. Sosialisasi
POA
(komunikasi
SBAR dalam
handover)
16. Revisi form
evaluasi
hand over
17. Role play
DOMS
18. Role play
POA
19. Evaluasi
POA
(roleplay dan
form
roleplay)
20. Penyusunan
laporan bab
4-5
21. Presentasi
hasil
22. Revisi
laporan hasil
23. Refleksi
24. Portofolio
B. IMPLEMENTASI KEGIATAN
proses handover kepada perawat Dahlia 5, proses roleplay handover yang baik
dan benar oleh mahasiswa & pengaplikasian lembar form evaluasi kegiatan
handover oleh kepala ruang atau ketua tim, evaluasi pelaksanaan handover
yang disampaikan, ditandai dengan sesi tanya jawab yang dilakukan oleh perawat
sosialisasi menunjukkan bahwa 83% bersedia hadir dan tertarik dengan kegiatan
adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk menarik minat, pemahaman
dan motivasi perawat ruang rawat inap dalam melakukan kegiatan timbang terima
tanggal 27 November 2019 jam 08.00 dan jam 14.00 wib kami melihat 6-8
Hasil kegiatan roleplay yang dilakukan oleh mahasiswa 80% tercapai ditandai
komunikasi SBAR sesuai teori dan kepala ruang bersedia untuk menerapkan form
evaluasi handover sesuai teori yang telah dicontohkan sebelumnya. Hal ini selaras
bahwa kegiatan roleplay handover di bangsal X RSUD ciamis tahun 2018 mampu
prosedur dan teori yang ada sebanyak 55 % dari sebelumnya yang hanya berkisar
38 %.
dilakukan selama 4 hari pada tanggal 27-30 November 2019, pada kegiatan ini
terutama saat pagi dan siang hari. Selama kegiatan dilakukan mahasiswa
menemukan pada hari 1 terlihat 3 dari 5 perawat shift pagi semangat dan sudah
sedangkan pada siang hari terlihat perawat masih belum melakukan tindakan
handover dan komunikasi SBAR sesuai dengan teori, dimana terdapat unsur
Pada hari ke 2 terlihat 1 dari 5 perawat shift pagi semangat dan sudah menerapkan
kegiatan dan komunikasi SBAR saat handover perawat mulai menerapkan unsur S
dan B lebih lengkap dari sebelumnya namun ada perawat yang masih lupa dan
sedikit tidak terbiasa untuk menerapkan komunikasi SBAR yang baik dan benar
sedangkan untuk shift siang terdapat 1 dari 2 perawat sudah menerapkan tindakan
Pada hari ke 3 dan 4 terlihat 2 dari 5 perawat shift pagi sudah menerapkan
lengkap dan benar sesuai teori. Pada tahap ini target pencapaian evaluasi
pelaksanaan handover oleh perawat dahlia yang dilakukan masih belum tercapai.
menerapkan kegiatan handover dan komunikasi SBAR. Hal ini sesuai dengan
Melati RS. X di Blitar mencapai 67 % dimana memiliki arti kurang baik yang
kepala ruang dan ketua tim. Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa selama 4 hari
evaluasi handover. Hal ini mungkin disebabkan beban kerja kepala ruangan yang
tinggi sehingga tidak sempat mengisi form evaluasi handover yang sudah
dilakukan selama 4 hari. Menurut Asdiyatul (2016), beban kerja yang tinggi
C. EVALUASI
Sosialiasi handover ini dilaksanakan pada saat operan jaga sehingga perawat
yang akan menjalani shift sebelumnya maupun perawat yang shift selanjutnya
dapat hadir dan memperhatikan sosialisasi terkait handover yang baik dan
benar setelah dilakukan sosialisasi pada 2 hari itu, target sosialisasi handover
yang baik dan benar sudah tercapai, hal ini dapat dilihat dari daftar hadir
baik serta beberapa perawat tampak antusias selama proses sosialisasi dengan
pada hari Rabu, 27 November 2019. Dalam pelaksanaan role play serta
kegiatan role play serta pengaplikasian form evaluasi handover yang sudah
dilakukan oleh mahasiswa coners UMY didapatkan 80% target sudah tercapai
dan komunikasi SBAR sesuai teori yang sudah diberikan serta kepala ruang
dan katim bersedia untuk menerapkan form evaluasi handover sesuai teori
Dalam proses role play serta pengaplikasian form evaluasi handover yang
role play dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala. Untuk rencana tindak
lanjutnya yaitu dengan mengevaluasi pelaksanaan handover di ruang Dahlia 5
pada tanggal 27-30 November 2019 yang mana kegiatan tersebut untuk
mahasiswa dilakukan selama 4 hari pada tanggal 27-30 November 2019, pada
perawat melakukan kegiatan handover terutama saat pagi dan siang hari.
Target evaluasi handover di ruang Dahlia 5 yaitu sebesar 80% yakni 8 dari 12
perawat mampu melakukan handover dengan baik dan benar sesuai teori
namun target ini belum bisa tercapai dikarenakan selama kegiatan dilakukan
handover dengan baik, sedangkan pada siang hari terlihat perawat masih
teori, dimana terdapat unsur komunikasi SBAR yang terlewat seperti unsur S
dan B. Pada hari ke 2 terlihat 1 dari 5 perawat shift pagi semangat dan sudah
siang hari terlihat 1 dari 2 perawat sudah melakukan tindakan handover dan
komunikasi SBAR sesuai dengan teori. Pada hari ke 3 dan 4 terlihat 2 dari 5
melakukan handover dengan baik dan benar hanya terdapat 7 orang perawat
yang bisa melakukan hand over dengan baik dan benar hal ini dapat diartikan
pengaplikasian form evaluasi handover ini dilakukan oleh kepala ruang dan
juga ketua tim. Berdasarkan target dari kegiatan evaluasi pengaplikasian form
evaluasi handover target kami yaitu sebesar 70% dimana kepala ruang dan
selama 4 hari observasi. Target ini belum tercapai karena menurut hasil
observasi kami, kepala ruang dan katim tidak mengisi form evaluasi handover.
Hambatan dari kegiatan ini adalah karena beban kerja kepala ruang yang
tinggi sehingga tidak sempat mengisi form evaluasi handover yang sudah
dilakukan selama 4 hari. Solusi untuk kegiatan ini sebaiknya kepala ruang dan
katim saling mengingatkan satu sama lain dan berbagi tugas ketika kepala
ruang sibuk atau tidak ada di ruangan maka katim yang melakukan evaluasi
sebaliknya.
A. Kesimpulan
1.Sosialisasi handover
kegiatannya sudah tercapai yaitu 83%, hal ini dapat dilihat dari daftar
capaian kegiatannya sebesar 80%, hal ini dapat dilihat sebanyak 8 dari
dengan baik dan benar hal ini dapat diartikan bahwa target evaluasi
form evaluasi handover target kami yaitu 70% dimana kepala ruang
sehari selama 4 hari observasi, namun target ini belum tercapai karena
menurut hasil observasi kami, kepala ruang dan katim tidak mengisi
B.Saran
1. Sosialisasi handover
Diharapkan kepala ruang dan katim selalu mengingatkan kepada
perawat ketika perawat lupa tentang handover yang baik dan benar
handover dan komunikasi SBAR sesuai teori sehingga tidak ada data
di ruangan Dahlia 5
lain dan berbagi tugas ketika kepala ruang sibuk atau tidak ada di
EGC
LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Observasi
2019 terkait pelaksanaan handover dari shift malam ke shift pagi, di nurse station
dan benar saat pelaksanaan handover dilakukan. Keempat perawat tersebut dua
pasien, diagnose medis pasien serta masalah keperawatan yang sudah atau belum
teratasi. Sedangkan untuk kedua perawat yang lain kurang optimal dalam
menyebutkan alat invasif yang terpasang pada pasien, respon pasien intervensi
reaksi tranfusi.
Hasil observasi mahasiswa profesi pada tanggal 12 November 2019 terkait proses
dan pelaksanaan handover saat shift sore ke shift malam terdapat 3 orang perawat
yang kurang fokus dalam proses timbang terima. Dimana perawat a dalam
melaporkan pasien kelolaannya saat shift sore waktunya lebih dari lima menit per
pasien sehingga proses timbang terima menjadi lama. Perawat b kurang fokus
dalam mendengarkan proses hand over karena sibuk mengisi buku injeksi, serta
perawat c yang tidak menyebutkan jenis cairan atau terapi IVFD yang terpasang
pada pasien.
Hasil observasi mahasiswa profesi pada tanggal 13 November 2019 terkait proses
berjalan dengan baik akibat kepala jaga lupa untuk membagi tugas kelolaan
kepada perawat shift selanjutnya serta perawat shift sebelumnya kurang optimal
pengambilan darah.
Hasil observasi yang dilakukan oleh mahasiwa profesi pada tanggal 14 November
2019 saat pelaksanaan handover shift malam ke shift pagi. Saat proses handover 2
dimana perawat c dan d tidak menyampaikan kondisi pasien seperti tanda vital,
kesulitan dalam proses timbang terima dengan lengkap. Hasil observasi yang
dilakukan oleh mahasiswa Ners saat pelaksanaan timbang terima pada tanggal 23
November 2019 jam 14.00 WIB, ditemukan kepala ruang jarang memberikan
kurang memberikan semangat kepada setiap anggotanya. Selain itu, menurut hasil
observasi proses timbang terima pada tanggal 23 November 2019 jam 21.00 yang
wawancara yang dilakukan oleh mahasiswa pada tanggal 22 November 2019 jam
yang terkadang asik mengobrol sendiri sehingga kirang fokus dalam jalannya
pasien sehingga kadang kurang mood dalam melakukan timbang terima. Perawat
timbang terima karena kurang adanya reward khusus serta sudah menjadi
kebiasaan perawat ketika pelaksanaan timbang terima sudah seperti itu, sehingga
mereka mengikuti proses yang ada. Dari hasil wawancara pada tanggal 21
November 2019, 5 pasien dan keluarga terdapat 3 orang merasa tidak puas terkait
pelayanan yang diberikan perawat, tidak tahu DPJP, tidak tahu penyakit serta cara
menanggulanginya.
Lampiran 2. Kuesioner Pengetahuan Perawat Tentang Handover Pasien
………….……...20…
…………………………………
(nama & ttd)