Disusun Oleh:
Achmad Subahtiyar
201612040
NIM : 201612040
Mengetahui,
Kaprodi S1 Administrasi Rumah Sakit
ii
KATA PENGANTAR
iii
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan Laporan Magang,
oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan semoga hasil
Laporan Magang ini dapat bermanfaat khususnya bagi mahasiswa S1 Administrasi
Rumah Sakit. Serta kritikan dan saran yang membangn agar penyusunan Laporan
Magang ini untuk kedepan nantinya dapat ditingkatkan lagi.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
vi
4.1.2 Visi, Misi, Motto, Tujuan ................................................... 22
4.1.3 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Bunda ................. 24
4.1.4 Pelayanan di RSU Bunda ................................................... 26
4.1.5 Sumber Daya Manusia RSU Bunda .................................... 27
4.1.6 Jumlah Bed Rawat Inap RSU Bunda .................................. 28
4.2 Hasil Kegiatan ........................................................................... 29
4.1.2 Unit Sumber Daya Manusia ............................................... 29
4.1.3 Proses pengelolaan absensi di RSU Bunda ......................... 31
4.3 Pembahasan ............................................................................... 35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 37
5.1 Kesimpulan ................................................................................ 37
5.2 Saran .......................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
8
9
12
13
7. Penggajian (optional).
Aplikasi Fingerspot Personnel juga bisa Anda gunakan untuk
mengolah penggajian karyawan secara GRATIS. Anda bisa
menyesuaikannya dengan kebutuhan perusahaan seperti menambah
komponen gaji, rumus dan kondisi penggajian sesuai ketentuan yang
berlaku, proses penggajian berdasarkan data kehadiran yang nantinya
akan menghasilkan slip gaji.
8. Backup Database.
Untuk berjaga-jaga sebaiknya Anda melakukan backup
database secara rutin dan berkala. Jadi, bila suatu waktu komputer
sedang bermasalah atau ganti ke komputer yang baru data kehadiran
karyawan Anda masih ada dan bisa dilihat kembali melalui aplikasi
Fingerspot Personnel.
2.1.3 Keunggulan dan Kelemahan Mesin Absensi Wajah Fingerspot
Keunggulan dari mesin absensi fingerspot
1. Lebih Akurat
Akurat yang dimaksud disini dalam artian lebih sulit lagi untuk
kemungkinan karyawan melakukan titip absen, sehingga perusahaan
dapat memperoleh data absensi karyawan yang benar - benar sesuai
dengan kenyataan. Pada tipe identifikasi menggunakan sidik jari
atau fingerprint sebenarnya sudah sulit bagi karyawan untuk titip
absen, namun pada face recognition lebih sulit lagi untuk titip absen
karena jumlahnya hanya satu dan benar - benar tidak dapat diwakilkan
sama sekali walaupun dengan foto wajah seukuran wajah aslinya.
2. Contactless
Hal ini berimplikasi pada 2 hal yaitu: lebih mudah dan lebih
steril atau higienis. Scan absensi dengan metode face
recognition tidak memerlukan kontak langsung dengan mesin sama
sekali. Tidak perlu menyentuh sensor pada mesin ataupun menyentuh
media lain seperti kartu yang harus didekatkan ke sensor pembaca,
juga tidak perlu menyentuh keypad pada mesin seperti saat
memasukkan password. Untuk melakukan absensi, karyawan cukup
17
20
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
21
22
No. 23-24 Surabaya yang awalnya merupakan rumah sakit ibu dan anak
kemudian berubah menjadi rumah sakit umum. Dan dilanjutkan lagi pada
tahun 2012 didirikanlah Rumah Sakit Umum Bunda Sidoarjo di Jl. Kundi
No. 70 Kepuh Kiriman Waru Sidoarjo.
Rumah Sakit Umum Bunda menggunakan kata “Bunda” yang
berarti Ibu, dimana kata “Ibu” identik dengan sebuah Kasih sayang yang
tulus, murni dan sepanjang masa tidak pernah putus terhadap keluarganya.
Kasih sayang seorang Ibu itulah yang menjadi acuan bagi pelayanan rumah
sakit Kami untuk senantiasa melayani dengan penuh kasih sayang dan tulus
kepada pasien yang datang berobat.
Logo dari Rumah Sakit Umum BUNDA berupa tempat tidur bayi yang
merupakan simbol / perlambang dari perlindungan dan perawatan seorang
Ibu terhadap anaknya.
4.1.2 Visi, Misi, Motto, Tujuan
1. Visi
“Menjadi Rumah Sakit yang mampu memberikan pelayanan secara
tepat guna dan inovatif yang di dukung oleh sumber daya insani yang
berahklak menuju pelayanan kesehatan berbasis syariah”.
2. Misi
“Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu berorientasi pada
keamanan dan kenyamanan berlandaskan akhlakul karimah dengan
biaya terjangkau” “Mengembangkan Sumber Daya Insani
yang Fathonah, Amanah, Siddhiq dan Tabligh (FAST)”.
23
3. Motto
Bekerja sebagai ibadah, ikhsan dalam pelayanan (Ad-dzariyat : 56)
4. Tujuan
a. Umum
Memberikan pelayanan kesehatan paripurna yang berkualitas dan
memuaskan kepada pasien atau pelanggan berdasarkan keilmuan
dengan landasan moral dan etika.
b. Khusus :
1) Meningkatkan Pembinaan dokter dan dokter spesialis yang
professional, visioner, inovatif, dan berakhlak mulia
2) Meningkatkan pengembangan SDM yang berkesinambungan.
3) Mengembangkan pelayanan rumah sakit seiring perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
4) Meningkatkan kualitas dan mempertahankan standar pelayanan
Rumah Sakit.
5) Melakukan kerja sama dengan lembaga instititusi pendidikan,
terutama di bidang kesehatan.
6) Melaksanakan penelitian ilmu kedokteran secara terus –
menerus dan terbaik.
7) Mengembangkan kelembagaan dan peningkatan fasilitas sarana
dan prasarana rumah sakit.
8) Membangun system akuntabilitas keuangan yang inovatif dan
akuntable.
9) Menumbuhkembangkan sinergi pengawasan internal yang solid
melalui penciptaan system supervisi kinerja berbasis reward and
punishment.
24
1 Perawat 82
2 Perawat Gigi 0
3 Bidan 28
4 Apoteker 6
5 Ass. Apoteker 5
6 Analis Kesehatan 8
7 Radiografer 4
8 Fisioterapi 2
9 Nutrisions 4
10 D3 Perekam Medik 4
11 AKL 1
12 Elektromedik 1
13 Dokter Umum 5
14 Dokter Gigi 1
15 Dokter Spesialis
a. Rehab Medik 3
b. Penyakit Dalam 3
c. Obgyn 4
d. Bedah Umum 3
e. Anestesi 2
f. Anak 3
g. Otrhopedi 2
h. Jantung 2
i. Kejiwaan 1
j. Mata 1
k. Paru 2
l. THT 2
m. Saraf 2
n. Patologi Klinik 1
o. Radiologi 1
28
Karyawan baru
Setelah Pendataan
kemudian diserahkan ke
unit EDP
Melakukan
face detection Di Mesin
fingerspot
Download Data
Kehadiran Pegawai
Seminggu Sekali
Gambar 4.4 Absensi di RSU Bunda Pada tanggal 24 sampai 30 desember 2019
Keterangan :
L : Libur
PS : Pagi Siang
SM : Siang Malam
C : Cuti
Warna : Untuk Membedakan
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa jam masuk pegawai bagian
Manajement dimulai pada jam 08.00 Pagi sampai 16.00, untuk perawat atau
dokter terdapat 3 shift yaitu mulai jam 07.00 sampai 14.00, jam 14.00 sampai
21.00, dan shift terakhir pada jam 21.00 sampai 07.00.
4.3 Pembahasan
Sistem absensi yang digunakan di RSU Bunda Sidoarjo yaitu Face
detection, sistem ini sudah digunakan sejak november 2019. Mesin absensi
finger spot dengan menggunakan face detection ini dianggap lebih efektif,
efisien, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 tahun 2013
tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Isi Peraturannya adalah
Sistem Informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan
informasi dengan lebih produktif, transparan, cepat, mudah, akurat, terpadu,
aman dan efisien, khususnya membantu dalam meperlancar dan
36
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan; dan pembahasan mengenai absensi
maka dapat diambil kesimpulan sebagai barikut :
1. Sub bagian kepegawaian yang diberi tugas untuk mengelola data absensi
melalui sistem face detection dengan melakukan pengunduhan data tiap
minggu di unit EDP dan dilakukan rekapitulasi pada akhir bulan. Dengan
adanya program face detection ini memudahkan para staff sub bagian
kepegawaian untuk melihat daftar absensi seluruh pegawai RSU Bunda
Sidoarjo dan bertujuan untuk mengetahui tepat waktu, pegawai yang
tidak absen menggunakan face detection.
2. Tujuan data absensi kehadiran dikelola untuk pemberian uang makan
atau uang jasa pelayanan sesuai kehadiran pegawai yaitu selama 24 hari
kerja. Uang jasa pelayanan tidak diberikan pada pegawai dengan
ketentuan yaitu tidak hadir kerja, sedang melaksanakan perjalanan dinas,
cuti, tugas belajar, diperbantukan atau dipekerjakan di luar instansi
pemerintahan.
3. Pada penerapannya mesin absensi Face detection sangat mudah
digunakan sebab pegawai hanya perlu mendekatkan wajahnya pada
mesin absensi, maka secara otomatis data pegawai tersebut akan
terdownload dan tersimpan secara online dalam database aplikasi.
4. Penerapan absensi Face Detection sangat efektif dalam menangurangi
kecurangan-kecurangan pada absensi manual ketika pegawai melakukan
absensi karena absensi Face Detection secara elektronik telah diprogram
sedemikian rupa sehingga sulit dimanipulasi oleh pegawai yang datang
terlambat dan pulang lebih awal maupun pegawai yang menitip di
absenkan oleh pegawai lain.
37
38
5.2 Saran
5.2.1 Bagi rumah Sakit
1. Melakukan pengawasan yang harus selalu dilakukan oleh pimpinan
pada pegawai tentang kedisiplinan pegawai.
2. Tingkat keberhasilan Face Detection dalam meningkatkan kedisiplinan
pegawa perlu diberikan reward baik berupa bonus dan penghargaan
kepada pegawai yang disiplin. Dengan pemberian bonus dan
penghargaan kepada pegawai yang disiplin akan lebih memotivasi
pegawai untuk lebih disiplin dalam bekerja dan hadir tepat waktu dan
yang tidak disiplin akan merasa malu dan berusaha agar menjadi lebih
disiplin
3. Mengefektifikan sanksi berupa teguran dan sanksi lain sesuai dengan
pelanggaran yang dilanggar oleh pegawai, dan memberikan reward
seperti penambahan uang jasa pelayanan.
4. Pimpinan dapat meningkatkan disiplinan pegawai dengan pembinaan
secara langsung yang dilakukan oleh pimpinan dinilai dapat
memotivasi pegawai yang tidak disiplin.
5. Untuk memudahkan merekap data absensi karyawan diharapkan unit
kepegawaian memaksimalkan aplikasi yang sudah tersedia dari mesin
fingerspot tersebut di unit EDP, aplikasi tersebut sudah memiliki
banyak fitur yaitu fitur komponen gaji, absensi karyawan yang telat,
dan menggelompokkan diunit masing-masing agar proses evaluasi
karyawan menjadi mudah.
DAFTAR PUSTAKA
https://fingerspot.com
repositori.uin-alauddin.ac.id
39
40