Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN MAGANG

GAMBARAN PENGELOLAAN ABSENSI


DI UNIT SUMBER DAYA MANUSIA
RUMAH SAKIT UMUM BUNDA SIDOARJO

Disusun Oleh:

Achmad Subahtiyar
201612040

PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
YAYASAN RUMAH SAKIT Dr. SOETOMO
TAHUN 2020
HALAMAN PENGESAHAN

Dengan ini mengesahkan bahwa Laporan Kegiatan Magang Mahasiswa Prodi S1


Administrasi Rumah Sakit STIKES Yayasan RS Dr. Soetomo dengan judul
Gambaran di Rumah Sakit Umum Bunda Sidoarjo, yang disusun oleh:

Nama : Achmad Subahtiyar

NIM : 201612040

Telah disetujui dan disahkan pada tanggal :

Surabaya, 12 Februari 2020

Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademik

Syapi'I, S.Kep. Ners Bambang Nudji, M.Si

Mengetahui,
Kaprodi S1 Administrasi Rumah Sakit

Sri Nawangwulan, S.KM., M.Kes

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah


memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Magang dengan judul gambaran Pengelolaan absensi di Unit Sumber Daya
Manusia Program Studi S1 Administrasi Rumah Sakit STIKES Yayasan Rumah
Sakit Dr. Soetomo.
Dalam Laporan Magang ini, penulis dapat mengidentifikasi kegiatan-
kegiatan yang ada di Rumah Sakit Umum Bunda Sidoarjo. Dengan adanya
dukungan dan bantuan dari dosen pembimbing akademik, dosen pembimbing
lapangan, dan teman sejawat sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini
dengan lancar dan baik. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Fatchur Rochman, Sp. KFR (K) selaku Ketua STIKES Yayasan Rumah
Sakit Dr. Soetomo.
2. dr. Aditya Aridita, SH selaku Direktur Rumah Sakit Umum Bunda
Sidoarjo.
3. Ibu Sri Nawangwulan, SKM., M. Kes selaku ketua Program Studi S1
Administrasi Rumah Sakit STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr. Soetomo.
4. Bambang Nudji, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan petunjuk, koreksi, serta saran guna penyusunan laporan
magang.
5. Syapi’i, S.Kep. Ners selaku pembimbing lapangan yang menyediakan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk membantu Penulis menyelesaikan
penelitiannya.
6. Seluruh pegawai di Rumah Sakit Umum Bunda Sidoarjo yang telah
memberikan pengarahan dan bimbingan selama menjalani praktik di
lapangan.
7. Staff unit Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Umum Bunda yang telah
membantu penulis selama kegiatan magang berlangsung.
8. Semua pihak yang telah turut membantu baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam memberikan informasi dan pembuatan laporan ini.
Dan semua pihak yang telah turut membantu baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam memberikan informasi dan pembuatan laporan ini. Penulis

iii
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan Laporan Magang,
oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan semoga hasil
Laporan Magang ini dapat bermanfaat khususnya bagi mahasiswa S1 Administrasi
Rumah Sakit. Serta kritikan dan saran yang membangn agar penyusunan Laporan
Magang ini untuk kedepan nantinya dapat ditingkatkan lagi.

Surabaya, 12 Februari 2020

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii


KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 8
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 8
1.2 Tujuan ....................................................................................... 10
1.2.1 Tujuan Umum .................................................................... 10
1.2.2 Tujuan Khusus ................................................................... 10
1.3 Manfaat ..................................................................................... 10
1.3.1 Manfaat Bagi Mahasiswa ................................................... 10
1.3.2 Manfaat Bagi Rumah Sakit ................................................ 10
1.3.3 Manfaat Bagi Perguruan Tinggi ......................................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 12
2.1 Mesin Absensi Wajah................................................................ 12
2.1.1 Pengertian Absensi Wajah .................................................. 12
2.1.2 Penggunaan Mesin Absensi Wajah (face detection) ........... 13
2.1.3 Keunggulan dan Kelemahan Mesin Absensi Wajah
Fingerspot .......................................................................... 16
2.1.4 Tujuan penggunaan fingerspot. .......................................... 18
2.1.5 Tujuan dari penggunaan Software ...................................... 18
2.1.6 Dasar Hukum yang mengatur tentang Disiplin Pegawai ..... 19
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN ....................................................... 20
3.1 Lokasi Kegiatan......................................................................... 20
3.2 Waktu Kegiatan ........................................................................ 20
3.3 Gantt Chart Pelakasanaan Magang ......................................... 20
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN ....................................................... 21
4.1 Analisis Situasi Umum .............................................................. 21
4.1.1 Profil Rumah Sakit Umum Bunda Sidoarjo ........................ 21

vi
4.1.2 Visi, Misi, Motto, Tujuan ................................................... 22
4.1.3 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Bunda ................. 24
4.1.4 Pelayanan di RSU Bunda ................................................... 26
4.1.5 Sumber Daya Manusia RSU Bunda .................................... 27
4.1.6 Jumlah Bed Rawat Inap RSU Bunda .................................. 28
4.2 Hasil Kegiatan ........................................................................... 29
4.1.2 Unit Sumber Daya Manusia ............................................... 29
4.1.3 Proses pengelolaan absensi di RSU Bunda ......................... 31
4.3 Pembahasan ............................................................................... 35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 37
5.1 Kesimpulan ................................................................................ 37
5.2 Saran .......................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal pelaksanaan Magang ........................................................... 22


Tabel 4.1 Sumber Daya Manusia RSU Bunda Sidoarjo tahun 2019 ................ 27
Tabel 4.2 Jumlah Tempat Tidur Rawat Inap RSU Bunda Sidoarjo................. 28
Tabel 4.3 Jumlah Keterangan Absensi Periode Desember 2019 ...................... 36

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi RSU Bunda ....................................................26


Gambar 4.2 Alur Pendaftaran Absensi Karyawan baru RSU Bunda .................33
Gambar 4.3 Alur Pengelolaan Absensi Karyawan RSU Bunda ........................34
Gambar 4.4 Absensi di RSU Bunda Pada tanggal 24 sampai 30 desember 2019
...............................................................................................................35

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr. Soetomo merupakan perguruan
tinggi swasta yang mengelola Program Studi Strata Satu Administrasi Rumah
Sakit. Beragam teori yang telah diberikan selama masa perkuliahan dari
semester satu hingga semester enam diantaranya, manajemen SDM,
manajemen perencanaan, manajemen keuangan, manajemen mutu,
manajemen asuransi, manajemen logistik, manajemen aset, manajemen
pemasaran dan lain sebagainya.
Dari teori yang di dapat selama perkuliahan dapat di implementasikan
di dunia kerja, yang biasa di sebut dengan Magang. Pelaksanaan Magang
akan membawa Mahasiswa pada sebuah pengalaman nyata, yakni dunia kerja
dengan profesi yang akan di tempuh khususnya di Program Administrasi
Rumah Sakit.
Kegiatan magang merupakan pelaksanaan dari salah satu Tri Dharma
Perguruan Tinggi yaitu untuk memfasilitasi Mahasiswa dalam
mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh selama perkuliahan di
tempat kerja seperti rumah sakit pemerintah atau swasta. Program Studi
Administrasi Rumah Sakit STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr. Soetomo pada
semester VIII menyelenggarakan kegiatan magang Mahasiswa.
Kegiatan magang ini merupakan pelaksanaan proses pembelajaran
sesuai kurikulum di Program Studi Administrasi Rumah Sakit yang harus di
ikuti oleh Mahasiswa semester VIII. Magang menjadi wadah bagi Mahasiswa
untuk mencoba mengenal lingkungan kerja yang akan mereka hadapi setelah
mereka lulus nanti serta berbaur dan mengabdi pada masyarakat serta
mengaplikasikan segala teori yang telah diajarkan di bangku kuliah. Wadah
yang akan menjadi front vision bagi mahasiswa untuk mendasari mereka
dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan.

8
9

Dalam dunia informasi dan teknologi yang canggih seperti sekarang,


para ahli teknologi banyak menciptakan perangkat-perangkat yang dapat
membantu dan meringankan pekerjaan manusia terutama pada sebuah kantor
atau instansi. Seringkali instansi mempunyai kendala dalam menangani
kehadiran jam kerja karyawan pada instansi tersebut. Sistem manual yang
dahulu pernah di terapkan dengan penggunaan tanda tangan pada setiap
karyawan dengan mudah dimanipulasi, sehingga instansi tidak bisa
mengetahui dengan jelas jam kerja karyawan-karyawannya.
Sejak akhir tahun 2019 pada bulan November Instansi Rumah Sakit
Umum Bunda telah menerapkan penggunaan absensi pengenalan wajah
untuk memantau kehadiran karyawan. Diterapkannya pemakaian absensi
pengenalan wajah maka diharapkan karyawan akan lebih disiplin dan
bertanggung jawab atas pekerjaan.
Seiring dengan perkembangan teknologi maka dilakukan
pengembangan berbagai aplikasi yang dapat merubah sistem kerja dari suatu
instansi dengan mengutamakan fleksibelitas serta mengandalkan sistem
keamanan. Salah satunya adalah pengguanaan mesin absensi wajah.
Untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dari ilmu yang telah
di dapat pada masa kuliah, maka pada kegiatan magang ini saya memilih
Rumah Sakit Umum Bunda Sidoarjo Provinsi Jawa timur di Unit Sumber
Daya Manusia .
Rumah Sakit Umum BUNDA Sidoarjo merupakan salah satu unit usaha
dibawah PT. Permata Bunda Bersama (PBB). PT. PBB didirikan oleh Drs.
Arief Djulianto, MBA pada Tahun 2010 yang beralamatkan di Jl Raya
Kandangan no 23–24 Surabaya dan telah disahkan melalui Menteri Hukum
dan HAM no: AHU-16667. AH.01.02. Maksud dan Tujuan didirikannya PT.
PBB adalah memusatkan manajerial kepengurusan 3 Unit Usaha (Rumah
Bersalin Bunda Surabaya, Rumah Sakit Bunda Kandangan Surabaya dan
Rumah Sakit Bunda Sidoarjo).
Mahasiswa magang diharapkan dapat belajar mengenai perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap
pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengelolaan absensi,
10

pengintegrasian, rekruitmen, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka


mencapai tujuan organisasi, selain itu juga diharapkan dapat membantu
pekerjaan pegawai dibidang SDM agar dapat memperoleh pengalaman dalam
bekerja di Rumah Sakit Umum Bunda Sidoarjo.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mendapatkan pengalaman bekerja dengan kesepadanan pengetahuan
yang ada di rumah sakit terutama pada Unit Sumber Saya Manusia dengan
ilmu administrasi rumah sakit yang telah dipelajari pada masa kuliah.
1.2.2 Tujuan Khusus
Untuk mencapai tujuan umum magang, maka diperlukan pencapaian
dari tujuan khusus, yaitu :
1. Mengetahui Gambaran Umum Unit Sumber Daya Manusia di Rumah
Sakit Umum Bunda Sidoarjo.
2. Mengamati dan memahami sistem kerja mesin absensi pengenalan
wajah di Rumah Sakit Umum Bunda Sidoarjo
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Bagi Mahasiswa
1. Memberikan pengetahuan dan pengalaman baru tentang dunia kerja
untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi situasi pekerjaan yang
akan dijalani kelak.
2. Mahasiswa mendapatkan gambaran persaingan di dunia kerja,
sehingga mahasiswa dituntut untuk terus mengembangkan ilmu dan
pengetahuan agar mampu bertahan dalam persaingan di dunia kerja.
1.3.2 Manfaat Bagi Rumah Sakit
1. Memperoleh gambaran baru dalam pengembangan ilmu administrasi
rumah sakit.
2. Dengan adanya pelaksanaan Magang bisa membantu dalam pekerjaan
tugas-tugas pegawai di Rumah Sakit.
3. Menjadi momentum sebagai penyambung hubungan yang baik bagi
pihak rumah sakit dengan pihak STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr.
Soetomo.
11

1.3.3 Manfaat Bagi Perguruan Tinggi


1. Untuk meningkatkan keterkaitan dan kesesuaian antara substansi
akademik yang disampaikan pada mahasiswa, agar di kemudian hari
ilmu dan pengetahuan bisa diterapkan dan bahkan dicari oleh rumah
sakit.
2. Dapat dijadikan acuan bagi praktek kerja lanjutan di masa mendatang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mesin Absensi Wajah


2.1.1 Pengertian Absensi Wajah
Absensi atau jam hadir adalah dokumen yang mencatat jam hadir
setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir karyawan tersebut dapat
berupa daftar hadir biasa, dapat juga berbentuk kartu hadir yang diisi dengan
mesin pencatat waktu. Pekerjaan mencatat waktu pada dasarnya dapat
dipisahkan menjadi dua bagian yakni pencatatan waktu hadir (attendance
time keeping ) dan juga pencatatan waktu kerja (shop time keeping).
Pencatatan jam hadir pada kartu jam hadir yang dilakukan oleh para
pegawai dan pekerja bisa mempengaruhi gaji bersih atau take home pay
yang akan diterima oleh si pegawai atau pekerja setiap bulannya. Karena
jika pegawai atau pekerja lupa ataupun tidak mencatatkan jam hadirnya
pada kartu jam hadir akan dapat mempengaruhi komponen-komponen yang
ada pada gaji, terutama sekali pada pos tunjangan, dikarenakan tunjangan
yang diberikan perusahaan pada setiap pegawai atau pekerja tergantung dari
beberapa banyak pegawai atau pekerja hadir pada jam kerja, seperti
tunjangan makan dan juga transportasi.
Apabila pegawai atau pekerja tidak mencatatkan jam hadirnya pada
kartu jam hadir maka tunjangan makan dan juga transportasinya yang
diterima pegawai atau pekerja setiap bulannya akan berkurang dan juga
akan mempengaruhi gaji yang diterima.
Pencatatan waktu hadir tersebut dimaksudkan untuk mengumpulkan
data mengenai jumlah jam hadir pekerja dalam suatu periode pembayaran
dan kadang-kadang juga tentang tarif upah untuk pekerja yang dilakukan.
Catatan waktu kerja tersebut dapat digunakan untuk mengecek catatan
waktu hadir serta juga mendapatkan data produksi yang diperlukan untuk
dapat distribusi upah serta gaji dan juga perhitungan intensif.

12
13

Pencatatan absensi pekerja dapat dilakukan dengan beberapa cara,


yakni :
1. Absensi Catatan Tangan
Absensi catatan tangan biasanya terdapat diperusahaan-perusahaan kecil
setiap karyawan tiba maupun pulang kantor.
2. Absensi Almano (Sistem Ceklok)
Absensi tersebut menggunakan mesin almano atau mesin absensi dengan
sistem ceklok. Jadi pekerja yang ingin mengisi kartu jam hadir harus
memasukkan kartu jam hadir ke mesin almano, dan secara otomatis kartu
jam hadir akan mencetak jam hadir maupun pulang karyawan sesuai
dengan jam kantor.
3. Absensi Wajah ( face detection )
Biasanya absensi pendeteksi wajah ini digunakan oleh perusahaan
menengah keatas. Cara kerja pada sistem face detection ini ialah dengan
cara mendekatkan wajah ke area monitor / kamera pada mesin setelah itu
memasukkan nomer identitas pekerja.
Mesin absensi Wajah ( face detection ) merupakan sistem informasi
manajemen yang mengandung elemen-elemen fisik. Mesin absensi Wajah (
face detection ) adalah mesin absensi yang menggunakan wajah seseorang ,
dimana wajah setiap orang berbeda, oleh karena itu dengan mesin tersebut
otomatis tidak akan dapat dimanipulasi proses yang dilakukan sehingga
menghasilkan suatu laporan yang dibuat dengan cepat dan tepat.
Software yang menunjang untuk keperluan absensi, yang
didalamnya mencangkup pemasukan, penyimpanan data jam masuk dan
jam pulang, serta memproses data tersebut menjadi sebuah laporan yang
nantinya dapat digunakan untuk pengambilan kebijakankebijakan yang
dilakukan oleh pimpinan.

2.1.2 Penggunaan Mesin Absensi Wajah (face detection)


Mesin absensi berteknologi canggih kini sudah marak digunakan
untuk kebutuhan kantor, sekolah, pabrik, restoran, hotel, dan lain-lain.
Dibandingkan dengan mesin absensi manual, tentunya mesin absensi sidik
jari dan wajah Finger spot sebagai vendor terkemuka mesin absensi di
14

Indonesia telah terbukti lebih unggul dan menguntungkan. Mesin absensi


Finger spot memberikan kemudahan bagi para admin HRD dalam
mengolah data kehadiran karyawan secara cepat, tepat, dan akurat.
Penggunaan mesin absensi Fingerspot sangatlah mudah dan simpel.
Yang lebih menguntungkan lagi, setiap p embelian mesin absensi Finger
spot, Anda juga akan mendapatkan bonus berupa aplikasi personalia dan
penggajian Finger spot Personnel. Berikut ini alur umum penggunaan mesin
absensi yang dapat digunakan sebagai panduan penggunaan sistem absensi
di Rumah Sakit.
1. Registrasi sidik jari/wajah/kartu/password di mesin absensi
Anda bisa mendaftarkan 1 karyawan dengan satu atau lebih
verifikasi. Misalnya, Anda mendaftarkan karyawan A dengan verifikasi
sidik jari. Kemudian, karyawan A tersebut bisa didaftarkan lagi untuk
verifikasi wajah, kartu, maupun password. Yang perlu diingat, Anda
tidak bisa mendaftarkan sidik jari atau wajah yang sudah terdaftar di
mesin absensi karena langsung terdeteksi bila ada sidik jari atau wajah
yang dobel alias ganda.
2. Install Aplikasi Fingerspot Personnel dan koneksikan mesin absensi
ke komputer atau laptop
Aplikasi Finger spot Personnel bisa di-install di Windows
XP/7/8/10. Aplikasi ini memiliki fitur dashboard yang berguna untuk
melihat berbagai statistik kehadiran karyawan dengan mudah dan cepat
(terlambat, pulang awal, tidak masuk, status kontrak, status pernikahan,
rentang usia, dan berbagai informasi lain tentang karyawan) dalam
bentuk diagram. Sesudah install aplikasi Fingerspot Personnel,
koneksikan mesin absensi Fingerspot ke komputer atau laptop (bisa
menggunakan kabel LAN, kabel USB, atau flashdisk tergantung tipe
mesin yang digunakan).
3. Download atau edit data karyawan dari mesin absensi ke aplikasi
Fingerspot Personnel
Setelah mendaftarkan semua karyawan di mesin absensi,
selanjutnya Anda download data karyawan dari mesin absensi ke
15

aplikasi Fingerspot Personnel. Di aplikasi ini data karyawan bisa Anda


lengkapi seperti nama lengkap, tempat lahir, tanggal lahir, jabatan,
departemen, kantor dan sebagainya.
4. Buat jam kerja dan jadwal kerja di aplikasi Fingerspot Personnel
Langkah ketiga, buatlah jam kerja dan jadwal kerja di aplikasi
Fingerspot Personnel agar data kehadiran karyawan bisa diolah
menjadi laporan yang akurat. Pertama, tambahkan jam kerja untuk
mengatur waktu kerja, misalnya Anda bekerja mulai jam 08.00 – 16.00
WIB. Selanjutnya jam kerja yang sudah dibuat dimasukkan ke jadwal
kerja yang bisa diatur polanya misalnya diberlakukan harian, mingguan
atau bulanan yang akan berulang secara terus menerus. Lalu, bagaimana
jika perusahaan Anda memiliki jam kerja shift? Aplikasi Fingerspot
Personnel bisa menanganinya, tentunya harus sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. Oleh karena itu, jam kerja dan jadwal kerja harus dibuat
dengan benar.
5. Lakukan scan kehadiran di mesin absensi sesuai jam kerja yang berlaku
di perusahaan.
Kemudian, lakukan scan kehadiran di mesin absensi sesuai jam
kerja yang berlaku di perusahaan. Kami sarankan untuk
melakukan scan kehadiran dengan lengkap, maksudnya karyawan
melakukan scan masuk dan scan pulang agar data kehadiran bisa
diproses menjadi laporan yang lengkap dan tepat.
6. Download data kehadiran dan proses laporan di aplikasi Fingerspot
Personnel.
Proses download data kehadiran bisa dilakukan kapan saja
sesuai yang Anda inginkan menggunakan koneksi kabel LAN, kabel
USB, dan flashdisk yang nantinya diproses menjadi laporan di
aplikasi Fingerspot Personnel. Aplikasi ini juga dilengkapi
fitur auto download untuk mengambil data kehadiran dari mesin
absensi secara otomatis berdasarkan jam yang sudah jadwalkan.
16

7. Penggajian (optional).
Aplikasi Fingerspot Personnel juga bisa Anda gunakan untuk
mengolah penggajian karyawan secara GRATIS. Anda bisa
menyesuaikannya dengan kebutuhan perusahaan seperti menambah
komponen gaji, rumus dan kondisi penggajian sesuai ketentuan yang
berlaku, proses penggajian berdasarkan data kehadiran yang nantinya
akan menghasilkan slip gaji.
8. Backup Database.
Untuk berjaga-jaga sebaiknya Anda melakukan backup
database secara rutin dan berkala. Jadi, bila suatu waktu komputer
sedang bermasalah atau ganti ke komputer yang baru data kehadiran
karyawan Anda masih ada dan bisa dilihat kembali melalui aplikasi
Fingerspot Personnel.
2.1.3 Keunggulan dan Kelemahan Mesin Absensi Wajah Fingerspot
Keunggulan dari mesin absensi fingerspot
1. Lebih Akurat
Akurat yang dimaksud disini dalam artian lebih sulit lagi untuk
kemungkinan karyawan melakukan titip absen, sehingga perusahaan
dapat memperoleh data absensi karyawan yang benar - benar sesuai
dengan kenyataan. Pada tipe identifikasi menggunakan sidik jari
atau fingerprint sebenarnya sudah sulit bagi karyawan untuk titip
absen, namun pada face recognition lebih sulit lagi untuk titip absen
karena jumlahnya hanya satu dan benar - benar tidak dapat diwakilkan
sama sekali walaupun dengan foto wajah seukuran wajah aslinya.
2. Contactless
Hal ini berimplikasi pada 2 hal yaitu: lebih mudah dan lebih
steril atau higienis. Scan absensi dengan metode face
recognition tidak memerlukan kontak langsung dengan mesin sama
sekali. Tidak perlu menyentuh sensor pada mesin ataupun menyentuh
media lain seperti kartu yang harus didekatkan ke sensor pembaca,
juga tidak perlu menyentuh keypad pada mesin seperti saat
memasukkan password. Untuk melakukan absensi, karyawan cukup
17

menatap layar kamera yang terdapat pada mesin absensi, tanpa


menyentuh apapun.
3. Lebih Sulit Berubah atau Hilang
Selalu ada saja alasan bagi karyawan yang kurang disiplin untuk
tidak melakukan scan absensi, mulai dari lupa password, kartu
ketinggalan, hilang atau rusak, hingga masalah sidik jari yang sulit
dibaca. Sidik jari memang terkadang bisa rentan hilang atau rusak jika
bersentuhan dengan sabun cuci atau bahan kimia lain, atau juga
kondisi jari yang sering bergesekan dengan benda keras seperti yang
biasa dialami pada karyawan pabrik atau laboratorium. Untuk
mengantisipasi hal ini diperlukan tipe identifikasi lain yang mampu
menjawab segala permasalahan tersebut, yakni penggunaan face
recognition yang lebih sulit berubah ataupun hilang.
4. Lebih Menujukkan Jati Diri Seseorang
Pada mesin absensi yang memiliki tipe identifikasi wajah,
biasanya foto akan diambil dan disimpan ke dalam memory saat
registrasi template wajah tersebut, sehingga pada sistem kerjanya bisa
menjadi lebih mudah untuk mengenal seseorang yang
melakukan scan absensi. Dengan demikian, tak membutuhkan waktu
yang lama untuk mengenali wajah karyawan yang sedang
melakukan scan absensi. Kecepatan dalam membaca wajah tersebut
mampu menghemat waktu dan tenaga sehingga karyawan bisa lebih
mengoptimalkan waktu yang dimilikinya untuk segera bekerja.
Kelemahan dari mesin absensi fingerspot
Harga masih merupakan faktor kelemahan utama dari mesin
absensi jenis ini. Fitur yang canggih membuat vendor harus
menggunakan komponen dengan harga yang lebih mahal bila
dibandingkan dengan teknologi biasa, akibatnya harga produk juga
mengikuti. Face recognition yang diterapkan pada mesin absensi turut
dipengaruhi kondisi pencahayaan ketika melakukan scan absensi.
Untuk itu, sebaiknya pilih mesin absensi wajah yang dilengkapi
dengan kamera infra merah sehingga dapat dengan mudah
18

membaca scan wajah di dalam ruangan yang minim cahaya.


2.1.4 Tujuan penggunaan fingerspot.
Tujuan dari penggunaan fingerprint sebagai mesin absensi yaitu:
1. Meningkatkan produktivitas pegawai terhadap organisasi yang
berawal dari kedisiplinan atas kehadiran pegawai ditempat kerja.
2. Memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam proses absensi pada
karyawan dan dapat meningkatkan efesiensi waktu dalam pembuatan
laporan absensi bagi unit kerja.
3. Meningkatkan sistem paperless pada organisasi yang dimulai dengan
sistem absensi sidik jari yang dapat mengurangi biaya dalam materi
maupun operasional.
4. Memberi informasi yang selengkap-lengkapnya kepada pimpinan dan
karyawan bagian kedisiplinan berupa absensi kehadiran kerja yang
merupakan salah satu dari syarat kerja serta memberikan informasi
loyalitas karyawan yang dapat dijadikan dasar dalam penilaian kinerja
karyawan.
2.1.5 Tujuan dari penggunaan Software
1. Melakukan evaluasi dan monitoring kehadiran para pegawai sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, dengan kata lain adalah untuk melihat
tingkat disiplin para karyawan.
2. Kemudahan dan kenyamanan dalam proses absensi pada karyawan
dan dapat meningkatkan efisiensi waktu dalam pembuatan laporan
absensi bagi unit kerja, khususnya bagian kekaryawanan.
3. Memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya kepada pimpinan
dan bagian kekaryawanan yang berhubungan dengan kedisiplinan
karyawan berupa absensi kehadiran kerja yang merupakan salah satu
dari syarat kerja serta memberikan informasi loyalitas karyawan yang
dapat dijadikan dasar dalam penilaian karyawan.
19

2.1.6 Dasar Hukum yang mengatur tentang Disiplin Pegawai


Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
4 tahun 2013 tentang Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan
Kementrian dalam Negeri, yaitu :
1. Bagian Kedua Mekanisme Pasal 11
a. PNS mengisi daftar hadir pada setiap hari kerja dengan
menggunakan system daftar hadir elektronik (finger print) di
satuan kerja masing-masing.
b. Pengisian daftar hadir dilakukan satu kali pada saaat masuk kerja
dan satu kali saat pulang kerja.
2. Bagian kedua Mekanisme Pasal 12, Pengisian daftar hadir secara
menual dapat dilakukan apabila terdapat hal-hal sebagai berikut:
a. Sistem daftar hadir elektronik (finger print) mengalami kerusakan
atau tidak berfungsi.
b. PNS belum terdaftar dalam sistem daftar hadir elektronik.
c. Sidik jari tidak terekam dalam sistem daftar hadir elektronik
(finger print) atau
d. Terjadi keadaan kahar (force majeure)
3. Bagian kedua bagian Mekanisme pasal 14, pengisian daftar hadir PNS
yang tidak masuk kerja, diberikan keterangan sebagai berikut :
a. S (sakit) yang dibuktikan dengan surat keterangan Dokter;
b. I (izin) yang dibuktikan dengan izin tertulis;
c. D (dinas) yang dibuktikan dengan surat perintah tugas;
d. C (cuti) yang dibuktikan dengan surat izin cuti:
e. TB (tugas belajar) yang dibuktikan dengan surat tugas belajar
dan;
f. TK (tanpa keterangan) tanpa diketahui alasanya.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Lokasi Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan magang dilakukan di beberapa rumah sakit. Pada
kegiatan magang ini, penulis memilih Rumah Sakit Umum Bunda Sidoarjo
Jawa Timur yang berlokasi di Jalan Raya Kundi No. 70, Kepuhkiriman, Kec.
Waru, Kabupaten Sidoarjo, JawaTimur, pada bagian Unit Sumber Daya
Manusia .
3.2 Waktu Kegiatan
Kegiatan magang dilaksanakan selama 4 minggu, dimulai pada tanggal
13 Januari 2020 hingga 7 Februari 2020. Hari kerja Unit Sumber Daya
Manusia yaitu Senin s/d Sabtu . Untuk jam masuk mengikuti sesuai jam kerja
Rumah Sakit jam 08.00 sampai 16.00
3.3 Gantt Chart Pelakasanaan Magang
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Magang

13 Januari - 07 februari 2020


No Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu
1 2 3 4
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Pelaporan

20
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Analisis Situasi Umum


4.1.1 Profil Rumah Sakit Umum Bunda Sidoarjo

Nama Rumah Sakit : RS Umum Bunda Sidoarjo


Alamat : JL. Kundi No. 70 Kepuh Kiriman - Waru – Sidoarjo
Telpon : (031) 8668880
Kelas Rumah Sakit : Kelas C
SK Penetapan Kelas :
Ijin Operasional : 551.4.1/007/404.3.2/2014
Kapasitas TT : 81
Luas : Bangunan 1,830 m2 , diatas tanah seluas 1.000 m2

Rumah Sakit Umum Bunda Sidoarjo merupakan salah satu unit


usaha dibawah PT. Permata Bunda Bersama (PBB). PT. PBB didirikan oleh
Drs. Arief Djulianto, MBA pada Tahun 2010 yang beralamatkan di Jl Raya
Kandangan no 23–24 Surabaya dan telah disahkan melalui Menteri Hukum
dan HAM no: AHU-16667. AH.01.02. Maksud dan Tujuan didirikannya
PT. PBB adalah memusatkan manajerial kepengurusan 3 Unit Usaha
(Rumah Bersalin Bunda Surabaya, Rumah Sakit Bunda Kandangan
Surabaya dan Rumah Sakit Bunda Sidoarjo).
Bidan Ny. Kohar pada tahun 1986 membuka praktek swasta untuk
membantu persalinan di wilayah Banyu Urip Kidul Surabaya pada saat itu
hanya terdapat 2 tempat tidur untuk melayani pasiennya. Berkat
ketekunannya pada tahun 1992 beliau mendirikan “Rumah Bersalin Bunda”
diwilayah Bibis Tama Surabaya. Rumah Bersalin tersebut hanya memiliki
10 tempat tidur untuk membantu persalinan. Berbekal pengalaman selama
20 tahun di Rumah Sakit Swasta sebelum beliau pensiun, pada tahun 2002
beliau merencanakan pengembangan layanan kesehatan dan berharap bisa
memberikan pelayanan dalam “MEDICAL-HEALTH”. Untuk itu beliau
mendirikan Rumah Sakit Umum Bunda Kandangan di Jl. Raya Kandangan

21
22

No. 23-24 Surabaya yang awalnya merupakan rumah sakit ibu dan anak
kemudian berubah menjadi rumah sakit umum. Dan dilanjutkan lagi pada
tahun 2012 didirikanlah Rumah Sakit Umum Bunda Sidoarjo di Jl. Kundi
No. 70 Kepuh Kiriman Waru Sidoarjo.
Rumah Sakit Umum Bunda menggunakan kata “Bunda” yang
berarti Ibu, dimana kata “Ibu” identik dengan sebuah Kasih sayang yang
tulus, murni dan sepanjang masa tidak pernah putus terhadap keluarganya.
Kasih sayang seorang Ibu itulah yang menjadi acuan bagi pelayanan rumah
sakit Kami untuk senantiasa melayani dengan penuh kasih sayang dan tulus
kepada pasien yang datang berobat.

Logo dari Rumah Sakit Umum BUNDA berupa tempat tidur bayi yang
merupakan simbol / perlambang dari perlindungan dan perawatan seorang
Ibu terhadap anaknya.
4.1.2 Visi, Misi, Motto, Tujuan
1. Visi
“Menjadi Rumah Sakit yang mampu memberikan pelayanan secara
tepat guna dan inovatif yang di dukung oleh sumber daya insani yang
berahklak menuju pelayanan kesehatan berbasis syariah”.
2. Misi
“Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu berorientasi pada
keamanan dan kenyamanan berlandaskan akhlakul karimah dengan
biaya terjangkau” “Mengembangkan Sumber Daya Insani
yang Fathonah, Amanah, Siddhiq dan Tabligh (FAST)”.
23

3. Motto
Bekerja sebagai ibadah, ikhsan dalam pelayanan (Ad-dzariyat : 56)
4. Tujuan
a. Umum
Memberikan pelayanan kesehatan paripurna yang berkualitas dan
memuaskan kepada pasien atau pelanggan berdasarkan keilmuan
dengan landasan moral dan etika.
b. Khusus :
1) Meningkatkan Pembinaan dokter dan dokter spesialis yang
professional, visioner, inovatif, dan berakhlak mulia
2) Meningkatkan pengembangan SDM yang berkesinambungan.
3) Mengembangkan pelayanan rumah sakit seiring perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
4) Meningkatkan kualitas dan mempertahankan standar pelayanan
Rumah Sakit.
5) Melakukan kerja sama dengan lembaga instititusi pendidikan,
terutama di bidang kesehatan.
6) Melaksanakan penelitian ilmu kedokteran secara terus –
menerus dan terbaik.
7) Mengembangkan kelembagaan dan peningkatan fasilitas sarana
dan prasarana rumah sakit.
8) Membangun system akuntabilitas keuangan yang inovatif dan
akuntable.
9) Menumbuhkembangkan sinergi pengawasan internal yang solid
melalui penciptaan system supervisi kinerja berbasis reward and
punishment.
24

4.1.3 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Bunda


1. Direktur Utama : Drs. Arief Djulianto, MBA.
2. Direktur RSU Bunda Sidoarjo : dr. Aditya Aridita, S.H.
3. Manager Keperawatan : Syafi’i, S.Kep.,Ns.
4. Manager Pelayanan : drg. Sally Monica
5. Manager Humas dan Marketing : Sofyan, S.Th.I.
6. Manager Accounting : Elly Setyawati, S.E.
7. Manager HRD : Ita Kusumawati, Amd.,Keb.
8. Manager Jangmed : dr. Shinta Firani.
25

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Bunda

Gambar 4.1 Struktur Organisasi RSU Bunda


26

4.1.4 Pelayanan di RSU Bunda


1. Pelayanan Poli Spesialis
a. Poli Penyakit Dalam
b. Poli Kandungan
c. Poli Anak
d. Poli Bedah Umum
e. Poli Orthopedi
f. Poli Jantung
g. Poli Syaraf
h. Poli THT
i. Poli Kejiwaan
j. Poli Mata
k. Poli Paru
2. IGD dan Penunjang Medis
a. Instalasi Gawat Darurat (24 Jam)
b. Instalasi Farmasi
c. Laboratorium
d. Radiologi
27

4.1.5 Sumber Daya Manusia RSU Bunda


Tabel 4.1 Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Umum Bunda Sidoarjo tahun 2019

No. Jenis SDM Jumlah Keterangan

1 Perawat 82
2 Perawat Gigi 0
3 Bidan 28
4 Apoteker 6
5 Ass. Apoteker 5
6 Analis Kesehatan 8
7 Radiografer 4
8 Fisioterapi 2
9 Nutrisions 4
10 D3 Perekam Medik 4
11 AKL 1
12 Elektromedik 1
13 Dokter Umum 5
14 Dokter Gigi 1
15 Dokter Spesialis
a. Rehab Medik 3
b. Penyakit Dalam 3
c. Obgyn 4
d. Bedah Umum 3
e. Anestesi 2
f. Anak 3
g. Otrhopedi 2
h. Jantung 2
i. Kejiwaan 1
j. Mata 1
k. Paru 2
l. THT 2
m. Saraf 2
n. Patologi Klinik 1
o. Radiologi 1
28

4.1.6 Jumlah Bed Rawat Inap RSU Bunda


Tabel 4.2 Jumlah Tempat Tidur Rawat Inap RSU Bunda Sidoarjo Tahun 2019

Ruang Fatimah Ruang Khodijah


Nomor Tempat Tempat
Kelas Nomor Kamar Kelas
Kamar Tidur Tidur
1 VIP 1 2 I 1
8 Isolasi 1 3 I 1
7 I 1 9 I 1
10 I 1 10 I 1
2 II 3 4 II 3
3 II 3 5 II 3
4 II 3 8 II 3
5 III 6 7 II 3
6 III 6 1 III 6
9 III 7 Jumlah Bed 22
Jumlah Bed 32

Ruang Aisyah NICU


Nomor Tempat Tempat
Kelas Nomor Kamar Kelas
Kamar Tidur Tidur
3 I 2 10
1 II 3 Jumlah Bed 10
2 II 3 ICU/OK
4 III 5 Nomor Kamar Kelas Isi Bed
Jumlah Bed 13 4
Jumlah Bed 4
29

4.2 Hasil Kegiatan


4.1.2 Unit Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia rumah sakit adalah aset rumah sakit yang
sangat berharga karena manusialah yang mengendalikan seluruh kegiatan
yang ada di rumah sakit. Salah satu tugas dari sumber daya manusia adalah
mengembangkan sumber daya manusia atau pekerja dalam RSU Bunda.
1. Uraian Tugas
a. Rekrutmen pegawai
1) Melakukan penyaringan calon pegawai sesuai dengan kebutuhan
yang diinputkan ke Bagian Sumber Daya Manusia.
2) Melakukan pengecekan kepada lamaran kerja yang masuk.
3) Merekap lamaran kerja yang masuk untuk memudahkan akses bila
dibutuhkan.
4) Melakukan pemanggilan kepada calon pegawai yang dikehendaki
/ sesuai kebutuhan.
5) Melakukan wawancara kepada pegawai terkait status kepegawaian
yang ada dan kualifikasinya.
6) Melakukan rapat bersama tim rekruitmen untuk menetapkan hasil
seleksi pegawai, membuat berita acara.
7) Melakukan pemanggilan kepada pegawai yang diterima,
melakukan test kesehatan kepada pegawai yang diterima.
8) Memberikan penjelasan status kepegawaian pada pegawai baru.
9) Memberikan program orientasi sesuai dengan tahapan orientasi.
10) Memastikan jadwal orientasi berjalan baik.
11) Pengurusan perubahan status kepegawaian
12) Membuat konsep rencana penetapan status kepegawaian,
berkonsultasi dengan karumkit.
13) Memanggil tim terkait, melakukan rapat bersama terkait penepatan
status kepegawaian dengan tim.
14) Memanggil pegawai bersama kepala unit kerja, melakukan
wawancara untuk hasil penilaian yang kurang.
30

15) Mencetak surat keputusan yang di perlukan untuk status


kepegawaian yang telah ditetapkan.
16) Mendistribusikan SK yang terbuat kepada pegawai
b. Penetapan pegawai, penempatan pegawai, disiplin kerja, dan peraturan
kepegawaian lainnya.
1) Memastikan penetapan status kepegawaian dengan berkonsultasi
dengan karumkit.
2) Memastikan jadawal orientasi pegawai terjadwal dengan baik yang
dilakukan oleh admin diklat.
3) Melakukan proses orientasi pegawai sesuai dengan peran dan
jadwal yang telah ada.
4) Memantau pelaksanaan orientasi kepada pegawai di unit kerja,
menghimpun evaluasi pelaksanaan orientasi pegawai.
5) Memastikan seragam pegawai dan atribut lainnya dilengkapi
kepada pegawai baru melalui mekanisme yang ada.
6) Memantau pelaksanaan jadwal dinas, jam efektif, dan cuti sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
7) Berperan dalam proses pendisiplinan pegawai : pembuatan surat
teguran, surat peringatan.
8) Membuat SK pemberhentian pegawai.
c. Mengembangkan file / data kepegawaian semakin baik,
d. Mengembangkan data induk kepegawaian sehingga mudah akses untuk
kebutuhan statistik dan pelayanan.
2. Tanggung jawab
a. Rencana kerja bagian HRD dan UMUM terlaksana sesuai jadwal.
b. Proses rekrutmen berjalan dengan lancar.
c. Penilain kinerja tepat sesuai dengan jadwal didapat dari laporan.
3. Wewenang
a. Mengatur pembagian tugas, mekanisme kerja du bagian SDM sehingga
terjadi kerja sama yang baik.
b. Membuat surat – surat keputusan.
c. Mengupdate dan melakukan penilaian kinerja.
31

4.1.3 Proses pengelolaan absensi di RSU Bunda


Dalam proses pengelolaan absensi Rumah sakit umum bunda sidoarjo
mempunyai Mesin absensi Fingerspot. Mesin absensi finger spot ini
memberikan kemudahan bagi para admin HRD dalam mengolah data
kehadiran karyawan secara cepat, tepat, dan akurat.
Penggunaan mesin absensi Fingerspot sangatlah mudah dan simpel.
Yang lebih menguntungkan lagi, setiap pembelian mesin absensi
Fingerspot, Anda juga akan mendapatkan bonus berupa aplikasi personalia
dan penggajian Fingerspot Personnel.
Berikut ini alur pendaftaran absensi sampai dengan pengelolaan
absensi yang ada di Rumah Sakit Umum Bunda :
32

Karyawan baru

Input data diri karyawan


baru di unit SDM

Setelah Pendataan
kemudian diserahkan ke
unit EDP

Di unit EDP, Cek validasi


Belum Valid
data karyawan baru

Melakukan
face detection Di Mesin
fingerspot

Edit data karyawan baru


dengan membuat jam
kerja dan jadwal kerja

Melakukan face detection


Saat jam kerja

Gambar 4.2 Alur Pendaftaran Absensi Karyawan baru RSU Bunda


33

Melakukan face detection


Saat jam kerja dan pulang
kerja

Download Data
Kehadiran Pegawai
Seminggu Sekali

Download Data Kehadiran Pegawai


dari Aplikasi Seminggu Sekali Oleh
Unit EDP kirim ke Unit SDM

Unit SDM mengelola daftar hadir


pegawai ( cuti, ijin, sakit, tugas
belajar, dinas luar )

evaluasi dan tindak


lanjut

Gambar 4.3 Alur Pengelolaan Absensi Karyawan baru RSU Bunda


34

Selama magang di bagian kepegawaian RSU Bunda Sidoarjo,


mahasiswa meneliti tentang pengelolaan absensi, di RSU Bunda Sidoarjo
telah menggunakan mesin absensi finger spot dengan menggunakan absensi
wajah (face detection). Dalam beberapa minggu mahasiswa menemukan
beberapa masalah di sistem pengelolaannya yaitu absensi face detection
belum dikategorikan sebagai indikator untuk membuat remunerasi, sehingga
antara pegawai yang disiplin masuk kerja dan tidak disiplin kerja tidak ada
bedanya dan sistem pengumpulan data absensi karyawan yang belum terpilah

Tabel 4.3 Jumlah Keterangan Absensi Periode Desember 2019

No Kategori Ketidak hadiran Jumlah


1 Cuti 74 orang
2 Cuti Khusus (Menikah) 4 orang
3 Sakit (S) 12 orang
4 Tugas Belajar (TB) 3 orang

Dari data yang didapatkan pada bulan Desember 2019 mengenai


absensi yang di RSU Bunda Sidoarjo terdapat Pegawai dengan keterangan
Cuti (C) sebanyak 74 orang, Cuti Khusus Sebanyak 4 orang, Sakit (S)
sebanyak 12 orang, Tuga Belajar (TB) 3 orang.
35

Gambar 4.4 Absensi di RSU Bunda Pada tanggal 24 sampai 30 desember 2019

Keterangan :

L : Libur
PS : Pagi Siang
SM : Siang Malam
C : Cuti
Warna : Untuk Membedakan

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa jam masuk pegawai bagian
Manajement dimulai pada jam 08.00 Pagi sampai 16.00, untuk perawat atau
dokter terdapat 3 shift yaitu mulai jam 07.00 sampai 14.00, jam 14.00 sampai
21.00, dan shift terakhir pada jam 21.00 sampai 07.00.

4.3 Pembahasan
Sistem absensi yang digunakan di RSU Bunda Sidoarjo yaitu Face
detection, sistem ini sudah digunakan sejak november 2019. Mesin absensi
finger spot dengan menggunakan face detection ini dianggap lebih efektif,
efisien, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 tahun 2013
tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Isi Peraturannya adalah
Sistem Informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan
informasi dengan lebih produktif, transparan, cepat, mudah, akurat, terpadu,
aman dan efisien, khususnya membantu dalam meperlancar dan
36

mempermudah pemberntukan kebijakan dalam meningkatkan sistem


pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang pelenggaraan rumah sakit.
Pelaksanaan absensi menggunakan Mesin absensi finger spot
dengan menggunakan face detection sangat efektif yaitu dapat mengurangi
kecurangan - kecurangan dalam mengabsensi diri masing – masing karena
absensi face detection secara elektronik telah diprogram sedemikian rupa
sehingga sulit bagi pegawai yang terlambat datang dan menitip diabsenkan
oleh temannya sendiri.
Selama magang di bagian kepegawaian RSU Bunda Sidoarjo,
mahasiswa meneliti tentang pengelolaan absensi, di RSU Bunda Sidoarjo
telah menggunakan mesin absensi finger spot dengan menggunakan absensi
wajah (face detection). Hasil observasi yang dilakukan oleh Penulis
ditemukan beberapa masalah di sistem pengelolaannya yaitu absensi face
detection belum dikategorikan sebagai indikator untuk membuat remunerasi,
sehingga antara pegawai yang disiplin masuk kerja dan tidak disiplin kerja
tidak ada bedanya dan sistem pengumpulan data absensi karyawan yang
belum terpilah.
Data absensi akan diperiksa apakah pegawai tersebut tidak absen
karena lupa absen, cuti, izin, tugas belajar, sakit, dinas luar atau tidak ada
alasan (tidak ada keterangan). Jika pegawai melakukan cuti, izin, sakit atau
dinas luar dibuktikan dengan surat keterangan yang diberikan di sub bagian
kepegawaian. Jumlah hari kerja di RSU Bunda Sidoarjo yaitu 24 hari kerja.
Bagi Perawat yang tidak hadir atau tidak masuk kerja akan dilakukan
pemotongan uang jasa pelayanan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan; dan pembahasan mengenai absensi
maka dapat diambil kesimpulan sebagai barikut :
1. Sub bagian kepegawaian yang diberi tugas untuk mengelola data absensi
melalui sistem face detection dengan melakukan pengunduhan data tiap
minggu di unit EDP dan dilakukan rekapitulasi pada akhir bulan. Dengan
adanya program face detection ini memudahkan para staff sub bagian
kepegawaian untuk melihat daftar absensi seluruh pegawai RSU Bunda
Sidoarjo dan bertujuan untuk mengetahui tepat waktu, pegawai yang
tidak absen menggunakan face detection.
2. Tujuan data absensi kehadiran dikelola untuk pemberian uang makan
atau uang jasa pelayanan sesuai kehadiran pegawai yaitu selama 24 hari
kerja. Uang jasa pelayanan tidak diberikan pada pegawai dengan
ketentuan yaitu tidak hadir kerja, sedang melaksanakan perjalanan dinas,
cuti, tugas belajar, diperbantukan atau dipekerjakan di luar instansi
pemerintahan.
3. Pada penerapannya mesin absensi Face detection sangat mudah
digunakan sebab pegawai hanya perlu mendekatkan wajahnya pada
mesin absensi, maka secara otomatis data pegawai tersebut akan
terdownload dan tersimpan secara online dalam database aplikasi.
4. Penerapan absensi Face Detection sangat efektif dalam menangurangi
kecurangan-kecurangan pada absensi manual ketika pegawai melakukan
absensi karena absensi Face Detection secara elektronik telah diprogram
sedemikian rupa sehingga sulit dimanipulasi oleh pegawai yang datang
terlambat dan pulang lebih awal maupun pegawai yang menitip di
absenkan oleh pegawai lain.

37
38

5. Untuk pengelolaan absensi dengan Face Detection di RSU Bunda


Sidoarjo belum dikategorikan sebagai indikator untuk membuat
remunerasi dan sistem pengumpulan data absensi karyawan yang belum
terpilah.

5.2 Saran
5.2.1 Bagi rumah Sakit
1. Melakukan pengawasan yang harus selalu dilakukan oleh pimpinan
pada pegawai tentang kedisiplinan pegawai.
2. Tingkat keberhasilan Face Detection dalam meningkatkan kedisiplinan
pegawa perlu diberikan reward baik berupa bonus dan penghargaan
kepada pegawai yang disiplin. Dengan pemberian bonus dan
penghargaan kepada pegawai yang disiplin akan lebih memotivasi
pegawai untuk lebih disiplin dalam bekerja dan hadir tepat waktu dan
yang tidak disiplin akan merasa malu dan berusaha agar menjadi lebih
disiplin
3. Mengefektifikan sanksi berupa teguran dan sanksi lain sesuai dengan
pelanggaran yang dilanggar oleh pegawai, dan memberikan reward
seperti penambahan uang jasa pelayanan.
4. Pimpinan dapat meningkatkan disiplinan pegawai dengan pembinaan
secara langsung yang dilakukan oleh pimpinan dinilai dapat
memotivasi pegawai yang tidak disiplin.
5. Untuk memudahkan merekap data absensi karyawan diharapkan unit
kepegawaian memaksimalkan aplikasi yang sudah tersedia dari mesin
fingerspot tersebut di unit EDP, aplikasi tersebut sudah memiliki
banyak fitur yaitu fitur komponen gaji, absensi karyawan yang telat,
dan menggelompokkan diunit masing-masing agar proses evaluasi
karyawan menjadi mudah.
DAFTAR PUSTAKA

Analisis Perbandingan Penerapan Sistem Absensi Manual Dan Finger Print


Terhadap Disiplin Pegawai Negeri Sipil Di Kantor Dinas Perindustrian Dan
Perdagangan Kabupaten Gowa

https://fingerspot.com

penerapan absensi finger print dalam mendisiplisikan kerja


repository.radenintan.ac.id

permendagri 4 tahun 2013 tentang Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil di


Lingkungan Kementrian dalan Negeri

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 tahun 2013 tentang Sistem Informasi


Manajemen Rumah Sakit

repositori.uin-alauddin.ac.id

39
40

Anda mungkin juga menyukai