Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKERIN JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

OTOMOTIF TAHUN 2021-2022

NAMA KELOMPOK : MJM CREW

NAMA ANGGOTA :

1. Rendi (05)
2. Rizky Zainal Ram Dhani (16)
3. Ruli Muhammad Syahrul Rizal (18)
4. Zico Bintang Hardian (35)

TUNE UP MESIN TOYOTA KIJANG 5K

TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF

SMK NEGERI 1 BENDO

Jl. Raya Kec. Bendo, Kec. Bendo, Belotan, Kec. Magetan, Kab. Magetan, Jawa Timur 63384

TAHUN AJARAN 2021/2022


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL……………………………………………….. i

DAFTAR ISI………………………………………………………….. ii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………. iii

KATA PENGANTAR………………………………………………… iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pkl…………………………………………………………. 1


B. Maksud Dan Tujuan………………………………………………………... 2
C. Nama Anggota Tempat Dan Waktu Pelaksanaan………………………….. 3

BAB II PELAKSANAAN

A. Dasar Teori…………………………………………………………………. 4
B. Analisa Gangguan………………………………………………………….. 5
C. Proses Perbaikan…………………………………………………………… 6
D. Kesimpulan Perbaikan……………………………………………………... 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………… 8
B. Saran……………………………………………………………………….. 9

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………. 10

LAMPIRAN………………………………………………………… 11
DAFTAR GAMBAR
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kegiatan PRAKERIN ini dapat terlaksana dengan baik tanpa ada suatu halangan apapun
shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga
dan para sahabatnya.
Dengan diadakannya PRAKERIN siswa di harapkan mampu mencapai tujuan yang
diinginkan.Diantaranya siswa mampu mengenal dunia kerja dan mampu menerapkan materi yang
dipelajari disekolah dan dapat diterapkan di dunia kerja, mampu menerapkan materi dan praktek
yang sesungguhnya serta dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam dunia kerja/industri.
Alhamdulillah tanpa ada suatu halangan apapun laporan yang penulis buat selesai pada
waktu yang diinginkan. Penulis menyadari bahwa laporan PRAKERIN ini tidak dapat tersusun
dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis dengan
tulus menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. S. Eko Soeprajitno, M.Pd. selaku kepala SMK Negeri 1 Bendo
2. Ibu Rohyana Marga, S.Pd
3. Bapak Ketut Dwi Hartono selaku pimpinan DU/DI
4. Ibu Lelly Rizkyta Muliawati S, Pd selaku walikelas XII TKR 4
5. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan motivasi dan doa kepada saya
6. Untuk semua dewan guru dan kawan seperjuangan yang telah mendukung segala kegiatan
dan aktifitas yang saya kerjakan selama ini
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun dari pembaca sangat diharapkan oleh penulis untuk penyusunan laporan yang
lebih baik ke depannya.
Akhir kata, semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan saya harap
Laporan ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi kita semua.

Magetan, 07 Januari 2023


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PKL


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Salah ssatu usaha dalam melaksanakan
pendidikan adalah adanya sekolah, dan dalam hal ini adalah SMK.
Sekolah Menengah Kejuruan adalah sebuah Lembaga Pendidikan Menengah Atas, yang
memiliki kegiatan-kegiatan di bidang pendidikan yang mengarah kepada keterampilan dan
penguasaan ilmu pengetahuan di bidang kejuruan yang bertujuan agar siswa dapat memiliki
keterampilan dan keahlian untuk memasuki dunia usaha industri atau dunia kerja.
Maka dari itu, setiap Sekolah Menengah Kejuruan dianjurkan untuk melakukan Praktek
Kerja Industri ( PRAKERIN ) untuk memperkenalkan siswa pada dunia kerja yang nyata, juga
untuk mempersiapkan siswa agar dapat bersaing di dunia industri. Karena prakerin merupakan
salah satu bentuk implementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di
sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara
langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.
Dunia kerja yang sekarang tengah berkembang adalah dunia industri di bidang otomotif
seperti bidang jasa perbaikan, dan perawatan ( servis ) pada kendaraan. Oleh karena itu, siswa –
siswa lulusan Jurusan Teknik Kendaraan Ringan ( TKR ) di SMK sangatlah dibutuhkan oleh
dunia industri.
Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) sebagai perwujudan kebijaksanaan dari “Link
and match” dalam prosesnya dilaksanakan dalam dua tempat yaitu di sekolah dan dunia usaha
atau dunia industri. Upaya ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan untuk tamatan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Khususnya SMK Negeri 1 Bendo dalam mencapai tujuan relevasi
dengan kebutuhan tenaga kerja.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Dengan adanya PRAKERIN penulis dapat melihat sampai di manakah kemampuan dan
pengetahuan yang penulis dapatkan selama berada di Sekolah dan penulis dapat mempraktekkan
langsung cara bekerja saat berada di dunia kerja sehingga penulis mendapat pengetahuan yang lebih
mendalam dalam bidang OTOMOTIF. Sehingga  penulis mengerti akan hal seperti itu, dan
jika penulis telah lulus dari SMK dan mendapatkan suatu pekerjaan maka penulis bisa
lebih mudah mengerjakannya karena telah berpengalaman di dunia kerja.

Adapun tujuan lain dari Praktek Kerja Industri yang diadakan oleh SMK adalah untuk
dapat memiliki pengetahuan daya pikir, keterampilan dalam bekerja, dapat
mengemukakan pendapat, semangat dalam bekerja, berlaku jujur, sopan dan sabar serta
dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah dipelajari di sekolah.
C. NAMA ANGGOTA, TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
Nama Anggota :
1. Rendi
2. Rizky Zainal R
3. Ruli Muhammad Syahrul R
4. Zico Bintang Hardian
Tempat Prakerin :
Muna Jaya Motor (Jl. Wiyatayasa No.02, RT.07Rw, Kraton, Kec. Maospati, Kabupaten Magetan,
Jawa Timur 63392)
Waktu Pelaksanaan :
Hari Masuk Selama di DU/DI : Senin – Sabtur
Hari Libur kerja                       : Setiap hari minggu dan hari besar
KETERANGAN WAKTU
Masuk 08.00 WIB
Istirahat 12.00-14.00 WIB
Pulang 16.30 WIB
BAB II

PELAKSANAAN

A. DASAR TEORI
1. SEJARAH KIJANG DI INDONESIA
Sebelum Toyota Kijang diluncurkan pada Pekan Raya Jakarta 1977, Toyota sebetulnya telah
memiliki dua jenis mobil lain yang didatangkan oleh Toyota Motor Corporation, selaku prinsipal
dari Toyota Astra Motor sebagai pemegang merek Toyota di Indonesia - langsung dari Jepang.
Namun, presiden Indonesia kala itu, Soeharto, sedang mendorong pertumbuhan industri dalam
negeri yang dicanangkan oleh departemen perindustrian, sehingga kedua mobil itu tidak jadi
dipajang di arena Pekan Raya Jakarta. Soeharto menerapkan larangan impor mobil secara utuh,
khususnya sedan. Sebagai imbalnya, Soeharto memberikan insentif pada kendaraan niaga dengan
pengembangan industri kendaraan niaga berbasis lokal dengan harga murah atau bisa disebut
sebagai Basic Utility Vehicle (BUV) atau pada saat itu disebut sebagai Kendaraan Bermotor Niaga
Serbaguna (KBNS).
Menanggapi kebijakan insentif tersebut, William Soerjadjaja, pendiri dan direktur PT. Astra
International saat itu, di mana Toyota Astra Motor berdiri sebagai perusahaan patungan antara PT.
Astra dan Toyota Motor Corporation, memberikan jawaban atas kebijakan tersebut dengan
memprakarsai kelahiran Toyota Kijang dengan bantuan prinsipal Toyota.
Penamaan Kijang berawal dari hasil sayembara ketika Toyota menggelar konferensi internal
pertemuan para distributor produk Toyota. Pada konferensi itu, ada dua opsi nama, yaitu kancil dan
kijang, namun dikarenakan nama "Kancil" memiliki konotasi yang negatif, maka nama "Kijang"
yang dipilihnya.] Jusuf Kalla, selaku CEO dari NV Hadji Kalla atau kini bernama PT Haji
Kalla saat itu, ikut andil dalam memillih nama "Kijang", dalam kapasitasnya sebagai salah satu
pemilik perusahaan distributor kendaraan Toyota di Indonesia.

GENERASI PERTAMA ( 1977 – 1981)

Gambar 1
Toyota Kijang diluncurkan pada Pekan Raya Jakarta 1977 dengan disaksikan oleh Presiden
RI, Soeharto, dan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, yang mana pada saat itu terdapat keraguan
dari para perancangnya tentang apakah Toyota Kijang dapat diterima oleh pasar Indonesia.
Keraguan tersebut disebabkan karena Mitsubishi Colt merupakan jenis kendaraan yang
mendominasi pasar mobil minibus di Indonesia pada saat itu. Toyota Kijang menerapkan
konsep pick up dengan bentuk kotak mendasar. Model ini sering dijuluki "Kijang Buaya" karena
model buka-tutup kap mesin depan pada hidung mobil (bonnet) yang mirip dengan mulut buaya
apabila kap mesin depan sedang dibuka. Kijang generasi perdana ini diproduksi sejak 1977 hingga
1981.

Pada awal peluncurannya, total produksi Toyota Kijang hanya berjumlah 1.168 unit.
Kemudian, perlahan-lahan, jumlahnya meningkat menjadi 4.624 unit pada tahun 1978. Jumlah
produksi Toyota Kijang terus meningkat dari tahun ke tahun. Kehadiran Toyota Kijang sebagai
kendaraan multifungsi/serbaguna yang mudah perawatannya membuat permintaan terus meningkat.

Model Toyota Kijang KF10 nyaris berbentuk mirip dengan kotak buah yang ditempeli
dengan 4 buah roda dan jendela yang ditutupi dengan kain terpal pada sisi-sisi pinggirnya.
Rancangan awal kendaraan ini sangat sederhana. Toyota Kijang ini memiliki pintu yang seolah-olah
ditempelkan begitu saja dengan badannya, dengan engsel pintu yang mirip engsel pintu rumah yang
berbunyi mendecit bila dibuka. Terlebih lagi, pada saat itu, pintu mobil tidak dilengkapi kunci
maupun alarm sebagai sistem keamanannya, meski pada generasi selanjutnya yang sudah
dimodifikasi dilengkapi dengan kunci pintu serta engkol pintu yang masih mirip pintu rumah serta
kaca pada pintu mobil.

GENERASI KEDUA ( 1981 – 1986 )

Gambar 2
Toyota Kijang KF20 mulai dijual pada 1 Juni 1981. Bentuk model ini tidak terlalu berbeda
dibanding model KF10, namun memiliki beberapa perubahan yang di antaranya adalah peningkatan
kapasitas silinder mesin sebanyak 100 cc menjadi 1300 cc, kemudian kapastias silinder dinaikkan
kembali sebanyak 200 cc menjadi 1500 cc
Toyota Kijang KF20 ini akrab dengan julukan "Doyok" (sebutan yang diambil dari sebuah
iklan kuku bima TL pada masanya ) sehingga dikenal juga sebagai "Kijang Doyok". Pintu lebih
manis dengan dilengkapi kaca serta engselnya tidak lagi mirip engsel pintu rumah dan dilengkapi
kunci. Dengan mesin 4K berkapasitas 1300 cc, Toyota Kijang masih mempertahankan transmisi 4
percepatan dan suspensi double wishbone dengan pegas daun yang dipasang melintang pada bagian
depan dan pegas daun under axle yang ditempatkan di bawah gardan pada bagian belakang mobil.
Kijang generasi kedua berhenti diproduksi pada akhir tahun 1986.

GENERASI KETIGA ( 1986 – 1996 )

Gambar 3
Menurut Toyota, Kijang Generasi ke-3 dianggap sebagai generasi emas dalam sejarah
kiprah Toyota Astra Motor (TAM) di Indonesia. Penjualannya telah mencapai 500.000 unit lebih
selama 10 tahun produksi. Dari mobil inilah Kijang dikenal luas hingga ke pelosok daerah hingga
membuat harga bekas mobil ini masih tergolong stabil dari tahun ke tahun.

Pada generasi ini, konsep Kijang sebagai kendaraan angkut mulai bergeser sebagai
kendaraan penumpang sekalipun banyak Kijang generasi sebelumnya juga dimodifikasi sebagai
kendaraan penumpang. Pada generasi ini juga masih terdapat varian pick up, meski tidak lagi
menjadi konsep utama Toyota Kijang seperti generasi sebelumnya. Di zaman/masa ini, bisa
dikatakan sebagai generasi kejayaan Kijang sebagai mobil penumpang, terutama sebelum banyak
mobil penumpang Built Up impor meramaikan pasar kendaraan di Indonesia serta puncak dominasi
Toyota atas model-model kuat seperti Mitsubishi Colt L300 dan minibus tanpa bonnet lainnya
seperti Suzuki Carry dan Daihatsu Zebra di mana Kijang menjadi pilihan kuat konsumen saat itu.
Toyota mengeluarkan dua tipe Kijang pada generasi ini yakni tipe Super Kijang dan Grand Extra
dengan memiliki life cycle cukup panjang (lebih dari satu dekade) dibandingkan generasi
sebelumnya. Peluncuran logo baru Toyota pada bulan Oktober 1989, yang menjadi ciri khas mobil
Toyota sampai saat ini.

Pada tanggal 1 Agustus 1992, Toyota memasuki generasi perbaikan bodi mobil yang disebut
sebagai Toyota Original Body, ditandai dengan peluncuran Toyota Kijang Grand Extra. Sebuah
proses pembuatan bodi mobil dengan mesin press dan metode las titik. Bisa dikatakan pelopor
minibus yang bebas dempul, serta mengadopsi konsep sedan. Pada masa ini terjadi perubahan letak
tangki bensin yang awalnya berada di bawah bemper belakang menjadi di tengah samping kiri,
sedangkan posisi ban serep yang semula diletakan di tengah samping kiri dipindah menjadi di
bawah bemper belakang. Mesin yang digunakan masih memakai tipe 5K namun memiliki daya
kuda (horse power) yang lebih tinggi yakni 72ps pada putaran mesin 5000 rpm dan torsi maksimal
120Nm pada putaran mesin 3200 rpm. Di tahun 1995, Toyota menghadirkan mesin tipe 7K
berkapasitas 1800 cc karburator dengan tenaga maksimal 80 HP pada putaran mesin 4600 rpm dan
torsi maksimal sebesar 139 Nm pada putaran mesin 2800 rpm. Pada tahun yang sama, tepatnya di
tanggal 24 Maret 1995 Toyota meluncurkan Kijang versi facelift dengan mesin 1800 cc yang
dipasarkan dengan Toyota Kijang 1800 dan mulai dijual pada awal bulan April 1995. Mesin 1800
cc tersebut dipakai hingga Kijang Kapsul Bensin pre-facelift (1997-1999) dan sejak tahun 2000
sudah dilengkapi injeksi. Pilihan varian pada Kijang 1800 antara lain Grand Extra 1.8 (LGX dan
SGX), Kijang G 1.8 (LSX-G dan SSX-G), Kijang Deluxe 1.8 (LSX dan SSX), serta Kijang
Standard (LX dan SX). Selain itu, Toyota Kijang generasi ketiga juga menyediakan banyak
rentang varian seperti: LX, LSX, LGX (untuk sasis panjang) SX, SSX, SGX (untuk sasis pendek),
khusus LX, SX (Kijang Standar) dan pick up transmisinya menggunakan 4 speed manual dan
menggunakan dashboard Kijang Super (versi sebelumnya).

Selain tipe-tipe tersebut di atas juga terdapat beberapa tipe buatan karoseri lokal, yaitu
Rover (berubah menjadi RoverAce setelah mendapat keberatan dari produsen mobil Rover,
Inggris), Jantan (Roda Nada Karya), dan Toyota Kencana. Raider dan Jantan kebanyakan
menggunakan sasis panjang, Rover sasis pendek, dan Toyota Kencana mempunyai atap yang lebih
tinggi dibanding Kijang biasanya.

Sampai saat ini, Toyota Kijang ketiga (baik seri Super dan Grand Extra) masih banyak di
pasaran mobil di Indonesia dan harga bekasnya masih sangat bertahan.

GENERASI KEEMPAT ( 1997 – 2004 )


Gambar 4

Setelah bertahan dengan rancangan generasi ketiga, pada bulan Januari 1997 Toyota Kijang
meluncurkan model berikutnya dengan perubahan pada eksterior dan interiornya menjadi lebih
aerodinamis. Model ini dikenal sebagai "Kijang Kapsul". Total varian awalnya mencapai 18 model
dengan pilihan sasis (panjang/pendek) dan mesin yang berbeda (bensin/diesel).
Mulai Kijang generasi keempat ini, dominasi Jepang semakin besar. Kalau
sebelumnya Toyota Astra Motor memanfaatkan perakitan bodi mobil banyak menggunakan
karoseri. Pada generasi ini sudah dikatakan menyiratkan mobil yang sesungguhnya. Desainnya
membulat seperti kapsul dan lebih aerodinamis dan menjadi loncatan desain pada masanya.
Berbeda dengan generasi sebelumnya, pintu bagasi bagian belakang pada Kijang generasi ini
dibuka ke atas seperti pada hatchback, bukan lagi ke kanan. Pada Kijang yang dikenal
sebagai Kijang baru ini, Toyota mengeluarkan dua tipe mesin yakni Mesin bensin 1800cc (tipe 7K)
seperti generasi sebelumnya dan Mesin diesel 2400cc (tipe 2L) tanpa turbo milik Toyota
HiAce yang membuat persaingan dengan Isuzu Panther untuk mobil keluarga bermesin diesel yang
saat itu mendominasi pasaran Indonesia.
Pada Kijang versi tahun 1997 - 1999, mesin bensin masih menggunakan karburator, barulah
pada tahun 2000, tersedia mesin bensin dengan sistem injeksi elektronik, Electronic Fuel Injection
(EFI). Ada dua pilihan untuk mesin bensin EFI, yaitu 7K-E dengan kapasitas 1800cc bertenaga
80 hp dan 1RZ-E dengan kapasitas 2000 cc bertenaga 100 hp yang diambil dari Toyota Hilux.
Meskipun mesin 1RZ-E secara teknologi lebih canggih jika dibandingkan dengan mesin 7K-E,
namun mesin bensin 2000cc ini kurang laku di pasaran Indonesia karena konsumsi bahan bakarnya
yang dinilai lebih boros dibandingkan dengan tipe 7K-E. Kijang 2000cc ini hanya terdapat pada tipe
LGX, dan Krista.
Pada generasi keempat inilah Kijang mulai diekspor ke mancanegara dengan berbagai nama,
kecuali untuk Brunei Darussalam yang tetap menggunakan nama Kijang,
yaitu Malaysia dan Singapura (Toyota Unser), Filipina (Toyota Revo), Taiwan (Toyota Zace
surf), Vietnam (Toyota Zace) dan Afrika Selatan (Toyota Condor 4x4)
Setelah Toyota Kijang Kapsul Minibus digantikan oleh Toyota Kijang Innova pada tanggal
1 September 2004,[9] Toyota Kijang Kapsul Pickup 1.800cc masih diproduksi hingga awal tahun
2007,[10][11] dan Toyota Hilux Single Cabin 2.0 VVT-i diluncurkan sebagai penerus Toyota Kijang
Kapsul Pickup 1.800cc untuk memenuhi standar emisi Euro 2.

GENERASI KELIMA ( 2004 – 2015 )


Gambar 5
Kijang kembali diperbaharui pada tahun 2004 dan dipasarkan dengan nama "Kijang
Innova". Selain di Indonesia, model ini juga dipasarkan ke pasar luar negeri dengan nama "Innova"
(tanpa "Kijang") kecuali Brunei Darussalam. Model ini telah mengalami perubahan yang cukup
drastis dibandingkan dengan model dari generasi sebelumnya. Jika pada awal konsep Kijang
generasi pertama adalah Basic Utility Vehicle atau kendaraan kelas bawah, maka Kijang Innova
lebih dikategorikan sebagai kendaraan kelas menengah. Bentuk model fisiknya jauh lebih modern
dan futuristik, terutama di bagian depan kendaraan, di mana tidak lagi menonjolkan bentuk lekukan
tajam seperti pada model-model sebelumnya.
Model ini dikeluarkan oleh Toyota Astra Motor pada tahun 2004, yang dipasarkan dengan
konsep mobil keluarga jenis MPV (Multi Purposes Vehicle) masa kini, dengan bentuk bodi yang
lebih aerodinamis beserta kenyamanan setaraf dengan sedan mewah. Posisi pengendaraan lebih
akurat, letak shift knob terjangkau dan panel instrumen yang lebih user friendly. Generasi ini
menerapkan Mesin VVT-i 2000 cc dengan jenis 1TR-FE berkatup 16 DOHC dengan tenaga yang
jauh lebih besar daripada Kijang bensin generasi sebelumnya, yaitu sebesar 136 hp, sedangkan
untuk varian dieselnya menerapkan mesin diesel 2500 cc berkode 2KD-FTV dengan turbocharger
dan sistem penyaring solar Common Rail Direct Injection, memiliki tenaga sebesar 102 hp,
menggantikan jenis K/RZ Dan L pada generasi sebelumnya. Kijang generasi ini dirancang dengan
sistem Direct Ignition System (DIS) dan merupakan penerapan dari teknologi pedal gas tanpa kabel
atau Throttle Control System-Inteligent dan dilengkapi oleh mesin membujur dengan penggerak
roda belakang (Rear Wheel System) Penyempurnaan model , Mesin dengan VVT- i , Mesin diesel
D4D , Immobilizer , Single Belt , Pedal Gas Elektronik dan Sensor Ultrasonik

GENERASI KEENAM ( 2015 – 2022 )

Gambar 6
All New Kijang Innova diluncurkan pada tanggal 23 November 2015 di Hotel Fairmont,
Jakarta. Kijang generasi keenam ini dipasarkan dengan 3 varian utama, yaitu G sebagai varian
paling murah, V sebagai varian menengah, dan Q sebagai varian tertinggi, Venturer sebagai varian
sport. Untuk varian G dan V memiliki 2 pilihan mesin, yaitu mesin bensin 2.000cc berkode 1TR-FE
dengan teknologi Dual VVT-i dan mesin diesel 2.400cc berkode 2GD-FTV dengan intercooler dan
VNT, sementara untuk model Q hanya memiliki 1 pilihan mesin, yaitu mesin bensin 2.000cc 1TR-
FE. Ada pula varian Venturer, yang merupakan versi sport dari Kijang generasi ini, meskipun
menghilangkan emblem Kijang di mana digantikan dengan logo Venturer. Dan warna merah yang
tidak bisa Anda temukan di Kijang biasa. Setelah generasi ke-7 mulai diproduksi di tahun 2022,
generasi ini masih dipasarkan bersamaan dengan generasi ke-7 terutama untuk memenuhi
konsumen yang menginginkan varian bermesin diesel maupun transmisi manual, dikarenakan
generasi ke-6 ini merupakan Kijang generasi terakhir yang memiliki kedua opsi tersebut.
Fitur
o Mesin 1TR-FE Dual VVT-i
o Mesin 2GD-FTV Turbodiesel
Sistem Immobilizer
Mobil ini dilengkapi dengan Theft Different System yang biasa disebut Engine Immobilizer
System untuk tipe V hingga Venturer. Fitur ini mencegah mesin hidup apabila kode ID kunci tidak
sesuai dengan yang terdapat di ECU. Sistem ini menggunakan Chip Transponder pada setiap anak
kuncinya. Di mana coil yang dipasang pada setiap rumah kunci, amplifier dan Transfonder Key
ECU, akan menolak menyalakan mesin apabila kode ID yang didapatkan tidak sesuai dengan kode
ID yang terdapat pada kuncinya. Sebagai contoh apabila mobil dipaksa untuk dibuka dengan kunci
palsu atau kunci T.
Keamanan

 ABS
ABS atau anti-lock braking system, mencegah roda mengunci saat pengereman, bahkan pada
pengereman ekstrem sekalipun.

 EBD
EBD adalah Electronic braking distribution. Di mana perangkat komputer akan membagi beban
pengereman yang bervariasi tergantung kebutuhan tiap roda.
Vehicle Stability Control
Teknologi komputer yang membantu untuk menstabilkan kendali mobil jika terjadi
understeer atau oversteer dengan cara mengerem roda secara individual hingga mobil dapat
dikendalikan (hanya pada tipe Q dan Venturer diesel dan semua tipe untuk facelift).
Hill Assist Control
Teknologi yang menahan mobil di jalan menanjak selama beberapa detik, sembari kaki
pengemudi berpindah dari pedal rem ke pedal gas (hanya untuk tipe Q dan Venturer diesel dan
semua tipe untuk facelift).
Single Belt
Penggunaan Single Belt mengurangi panjang dimensi mesin, bobot mesin, jumlah
komponen dan beban kerja mesin dibandingkan dengan 3 belt (AC, power steering dan altenator)
pada generasi sebelumnya.
Telescopic Steering Wheel
Pengaturan setir yang bisa diatur jauh-dekatnya sesuai postur badan pengemudi (semua
tipe).
Pedal Gas Elektronik
Sistem pedal gas elektronik (Electronics Throtle Control System 'ETCS-i') membuat
generasi ini dilengkapi sensor pedal gas yang dapat mengubah setiap gerak mekanik menjadi sinyal
elektrik untuk dikirim ke ECU, di mana ECU akan menghitung setiap pembukaan throttle valve
lewat motor penggeraknya yang terletak di throttle body agar lebih optimal untuk setiap kondisi
jalan.
Bila terjadi malafungsi pada salah satu sensor, ECU akan memerintahkan throttle body bekerja pada
mode limp (minimal) agar mobil tetap bisa dijalankan.
Ultrasonic Parking Sensor
Sensor ini digunakan untuk memudahkan pengedara saat parkir di tempat, sensor ini
terletakkan pada bumper belakang dan depan yang akan memberikan peringatan kepada pengendara
apabila mendekati benda atau rintangan dengan radius deteksi berjarak 150 cm dan tinggi antara
22–82 cm. pada
Shark Fin Antenna
Antenna radio yang terpasang di atap mobil yang berbentuk seperti sirip hiu untuk
membantu aerodinamika.

GENERASI KETUJUH ( 2022 – SEKARANG )

Gambar 7

Toyota Kijang Innova Zenix dengan kode bodi AG10 memulai debut dunia di Hotel
Grand Hyatt, Jakarta Pusat pada tanggal 21 November 2022. Tersedia dalam tiga pilihan tipe: G, V
dan Q TSS, dengan dua pilihan mesin: bensin (G dan V) dan hibrida (semua tipe). Hanya tersedia
dengan transmisi CVT saja.

PENGERTIAN TUNE-UP
Pengertian Tune Up Sebuah kendaraan terdiri dari sejumlah komponen yang digunakan untuk
beroperasional dalam kurun waktu tertentu kemampuan ataupun fungsional komponen tersebut
akan menurun, hal tersebut dikarenakan terjadinya keausan pada komponen yang terjadi gesekan
atau komponen yang mendapatkan tekanan, selain itu ada juga beberapa bagian komponen yang
perlu dilakukan penyetelan dan pembersihan. Tune up adalah kegiatan menyetel ulang,
membersihkan, serta mengganti komponen yang telah rusak atau aus dan melakukan perawatan
berkala akibat penggunaan mobil yang terus menerus.

Dengan kata lain tune up mesin adalah kegiatan untuk mengembalikan kondisi mesin mobil
pada kinerja mesin yang optimal. Sedangkan pekerjaan yang dilakukan antara lain adalah menyetel
ulang, membersihkan serta mengganti komponen yang telah rusak atau aus. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam melakukan tune up mesin antara lain, menyiapkan peralatan yang
diperlukan, tempat kerja atau bengkel yang tentunya harus bersih. Pastikan kabel dari terminal
baterai (accu) dilepas. Gunakan penunjang tetap (jack stand) jika kendaraan didongkrak. 8 Jangan
menggunakan pahat atau palu untuk membuka mur baut yang susah dibuka, gunakanlah obeng
ketok untuk menghindari mur baut lecet atau rusak. Jika diperlukan penggantian spare parts,
gantilah dengan spare parts yang asli dan sesuai spesifikasi yang dianjurkan.
B. ANALISA GANGGUAN
ADAPUN PEKERJAAN / PEMERIKSAAN YANG HARUS DILAKUKAN SAAT TUNE UP
DIANTARANYA SEBAGAI BERIKUT :
A. SISTEM PENDINGIN
B. OLI MESIN
C. SISTEM BAHAN BAKAR
D. OLI MESIN
E. BUSI
F. KABEL BUSI
G. DISTRIBUTOR
H. KARBURATOR
I. KONSENTRASI CO IDLE ( GAS BUANG )

C. PROSES PERBAIKAN

1. SISTEM PENDINGIN

Pemeriksaan bagian ini meliputi :


a) Pemeriksaan Tutup Radiator dan Selang

Periksa tutup radiator kemungkinan terdapat kotoran dan karat

Periksa selang atas dan bawah kemungkinan terjadi kerusakan atau retak
2. OLI MESIN

Pemeriksaan bagian ini meliputi :


1. Pemeriksaan Kuantitas Oli
Angkat dipstick dari tempatnya kemudian lap permukaan dipstick dengan kain.
Kemudian masukkan lagi dipstick ke lubang oli, lalu angkat Kembali dan periksa secara visual
VOLUME OLI ( diantara H dan L )
2. Pemeriksaan Kualitas Oli
Pada waktu yang berssamaan periksa kualitas oli dengan cara teteskan setetes oli ke
tangan kemudian gesek gesek oli dengan tangan yang lain dan amati perubahan warna oli ( warna
harus hitam pekat )

SISTEM BAHAN BAKAR

Pemeriksaan bagian ini meliputi :


A. Pemeriksaan saringan bahan bakar

Lepas saringann bahan bakar dengan cara melepas baut kleman lalu ambil saringan dan bersihkan
dengan KOMPRESOR dari lubang EX-IN-EX
B. Pemeriksaan saringan udara

Lepas saringan udara dengan cara melepas baut kupu lalu ambil elemen saringan udara dan
bersihkan bagian dalam – bagian luar – dan bagian dalam

D. KESIMPULAN PERBAIKAN
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Prakerin merupakan salah satu materi yang diberikan kepada siswa, khususnya program
keahlian yang ada di Sekolah Kujuruan yang diterapkan secara kerja nyata dan langsung
dipraktekkan. Penulis banyak mendapat ilmu pengetahuan, keterampilan, wawasan dan
pengalaman kerja di DU/DI yang sebelumnya tidak didapatkan di sekolah.
Setelah penulis melaksanakan Praktek Kerja Industri selama 12 bulan sejak tanggal 10
Januari s/d 28 December 2022 di Bengkel Muna Jaya Motor penulis dapat
mengambil kesimpulan yaitu bahwa PRAKERIN ini dapat :
 Meningkatkan pemahaman siswa terhadap aspek-aspek usaha yang potensial dalam
lapangan pekerjaan.
 Memperlihatkan yang sebenarnya kepada siswa tentang dunia lapangan kerja.

B. SARAN
Penulis mencoba memberikan saran-saran yang mungkin ada manfaatnya bagi
perkembangan dalam melaksanakan PRAKERIN dimasa mendatang.

1.      Untuk Sekolah
 Dengan adanya program Praktik kerja Industri (PRAKERIN) ini diharapkan terjadi
hubungan kerja sama yang baik antara pihak SMK NEGERI 1 BENDO dengan
instansi tempat pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).
 Hendaknya Guru pembimbing harus lebih sering memotoring keperusahaan dimana
siswa-siswi yang ingin melaksanakan Praktek Kerja industri (PRAKERIN).
2.      Untuk adik-adik kelas yang akan praktik
 Pembekalan yang diberikan oleh sekolah harus diikuti dengan baik dan tertib
sehingga memudahkan saat pelaksanaan praktik kerja.
 Persiapan kemampuan maupun ketrampilan sebaik mungkin sebelum masuk
dunia kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Smk Negeri 1 Bendo


https://smkn1bendo.sch.id/
Bab III, tentang TUNE-UP MESIN TOYOTA KIJANG 5K

LAMPIRAN
ISI :
1. FOTO PKL
2. SCAN ABSEN
3. SCAN BUKU LAPORAN

Jenis Huruf: Times New Romance


Size Huruf : 12
Size Judul : 14
Rata kanan – kiri
Line Space : 1.5

Ukuran Kertas : A4
Margin: Atas : 3 cm
Kiri : 3 cm
Kanan : 2 cm
Bawah : 2 cm

Anda mungkin juga menyukai