UNIVERSITAS NASIONAL
JUMAT, 29 JANUARI 2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
PENUTUP......................................................................................................................................9
A. Kesimpulan...........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap bangsa sudah pasti mempunyai cita-cita yang ingin diwujudkan dalam hidup dan
kehidupan nyata. Cita-cita itu merupakan arahan dan atau tujuan yang sebenar-benarnya dan
mempunyai fungsi sebagai penentu arah dari tujuan nasionalnya. Namun demikian, pencapaian
cita-cita dan tujuan nasional itu bukan sesuatu yang mudah diwujudkan karena dalam
perjalanannya kearah itu akan muncul energi baik yang positif maupun negatif yang memaksa
suatu bangsa untuk mencari solusi terbaik, terarah, konsisten, efektif, dan efisien. Energi positif
bisa muncul dari dua situasi kondisi yaitu dalam negeri dan luar negeri. Kedua situasi kondisi itu
akan menjadi semangat untuk membangkitkan kesadaran pada bangsa untuk membangun
ketahanan nasional yang holistik dan komprehensif. Di sisi lain, energi negatif juga akan muncul
dari dua situasi kondisi tadi, yang biasanya menjadi penghambat dan rintangan untuk
membangun ketahanan nasional. Energi negatif biasanya muncul secara parsial tetapi tidak bisa
dipungkiri dalam banyak hal merupakan suatu produk yang tersistem dan terstruktur dengan rapi
dalam system operasional yang memakan waktu lama.
Energi positif tersebut diatas dalam banyak wacana biasanya disebut dengan daya dan upaya
penguatan pembangunan suatu bangsa dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya.
Sementara itu, energi negatif cenderung untuk menghambat dengan tujuan akhir melemahkan
bahkan menghancurkan suatu bangsa. Kemampuan, kekuatan, ketangguhan dan keuletan sebuah
bangsa melemahkan dan atau menghancurkan setiap tantangan, ancaman, rintangan dan
gangguan itulah yang yang disebut dengan Ketahanan Nasional. Oleh karena itu, ketahanan
nasional mutlak senantiasa untuk dibina dan dibangun serta ditumbuhkembangkan secara terus-
menerus dengan simultan dalam upaya mempertahankan hidup dan kehidupan bangsa. Lebih
jauh dari itu adalah makin tinggi tingkat ketahanan nasional suatu bangsa maka makin kuat pula
posisi bangsa itu dalam pergaulan dunia. Bangsa dan negara Indonesia sejak proklamasi pada
tanggal 17 Agustus 1945 pun tidak lepas dan luput dari persoalan yang berkaitan dengan
ketahanan nasional karena dalam perjalanan sejarahnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia
mengalami pasang surut dalam menjaga eksistensi dan kelangsungan hidup sebagai sebuah
bangsa dan negara yang merdeka dan berdaulat. Apabila dilihat dari geopolitik dan geostrategi
yang kemudian dikaitkan dengan potensi-potensi yang dimilikinya maka bangsa Indonesia
berada pada posisi yang rawan dengan instabilitas nasional yang diakibatkan dari berbagai
kepentingan seperti persaingan dan atau perebutan pengaruh baik dari dalam negeri maupun dari
luar negeri. Hal itu sudah dipastikan akan memberikan dampak bagi hidup dan kehidupan bangsa
dan negara Indonesia dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Indonesia adalah negara yang bersandar pada kekuatan hukum sehingga kekuasaan dan
penyelenggaraan hidup dan kehidupan kenegaraan diatur oleh hukum yang berlaku. Dengan kata
lain, hukum sebagai pranata sosial disusun untuk kepentingan seluruh rakyat dan bangsa yaitu
menjaga ketertiban bagi seluruh rakyatnya. Kondisi kehidupan nasional itu menjadi salah satu
kekuatan ketahanan nasional karena adanya jaminan kekuasaan hukum bagi semua pihak yang
ada di Indonesia dan lebih jauh daripada itu adalah menjadi cermin bagaimana rakyat Indonesia
mampu untuk tumbuh dan berkembang dalam suatu wilayah yang menempatkan hukum sebagai
asas berbangsa dan bernegara dengan menyandarkan
1.1. Rumusan Masalah
1. Pengertian Ketahanan Nasional
2. Konsep Ketahanan Nasional
3. Tujuan Ketahanan Nasional
4. Pengertian Ketahanan Nasional Bidang Sosial Budaya
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan berasal dari kata “tahan”. Tahan menderita, tabah, kuat, dapat menguasai diri,
tidak kenal menyerah. Ketahanan Nasional berbicara tentang peri hal kuat, keteguhan hati, atau
ketabahan. Jadi, Ketahanan Nasional adalah peri hal kuat, teguh, dalam rangka kesadaran,
sedangkan pengertian Nasional adalah penduduk yang tinggal disuatu wilayah dan berdaulat.
Dengan demikian istilah ketahanan nasional adalah peri hal keteguhan hati untuk
memperjuangkan kepentingan nasional.
Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasioanal dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gagasan baik yang datang
dari luar dan dalam yang secara langsung dan tidak langsung membahayakn integritas, identitas,
kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan Nasionalnya.Keadaan
atau kondisi nasional selalu berkembang dan keadaan berubah-ubah, oleh karena itu ketahanan
nasional harus dikembangkan dan dibina agar sesuai dengan perkembangan zaman .
Ketahanan nasional mempunyai makna yang amat luas. Bagi bangsa Indonesia yang terdiri
atas berbagai macam suku, bangsa, dan adat istiadat, ketahanan nasional perlu dipahami secara
konfeherensif dan terpadu, baik secara personal maupun sosial, untuk kemuadian di wujudkan
secara nyata dibumi nusantara.
Dalam konteks inilah, maka ketahanan nasional merupakan sebuah amanat yang harus
diperjuangkan bersama-sama oleh setiap komponen bangsa, sesuai dengan kemampuan dan
kapasitas masing-masing. Dengan kata lain, ketahanan nasional adalah tanggung jawab kita
semua, bukan hanya tanggung jawab kementrian pertahanan atau tentara nasional Indonesia.
Kenapa demikian ? karena ketahanan nasional bukan hanya persoalan ketentaraan, melainkan
juga terkait dengan persoalan lain, seperti persoalanan agama, budaya, ekonomi, politik, dan lain
sebagainya. Dengan begitu, semua komponen bangsa, apakah itu agamawan, ekonom,
3
cendikiawan, wiraswastawan, wartawan, dan lain-lain dapat memberikan sumbangsi maksimal
bagi ketahanan nasional.
4
a) Ketangguhan
Adalah kekuatan yang meyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita
atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.
b) Keuletan
Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan
tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
c) Identitas
Yaitu ciri khas suatu bangsa atau Negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam
pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk,
sejarah, pemerintah, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.
d) Integritas
Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun
alamiah, baik bersifat potensial maupun fungsional.
e) Ancaman
Yaitu dimaksud disini adalah hal/ usaha yang bersifat mengubah atau merombak
kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, criminal dan politis.
Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
kondisi kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia yang menjiwai kepribadian nasional
berdasarkan Pancasila yang mengandung kemampuan membentuk dan menegmbangkan
5
kehidupan sosial budaya menusia dan masyarakat yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, hidup rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas,maju dan sejahtera dalam
kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta menangkal penetrasi budaya asing yang
tidak sesuai dengan budaya nasional.
Pengawasan Sosial
Pengawasan sosial atau sosial kontrol, merupakan sistem dan prosedur yang mengatur
kegiatan dan tindak-tindakan anggota masyarakat. Dalam praktek kehidupan masyarakat tertentu
kontrol sosial ini dijadikan pula sebagai suatu sistem ilmu pengetahuan dan pengalaman teknik
empiris yang digunakan sebagai penangkal ATM (Ancaman Tantangan Halangan) pada
lingkungan sosialnya. Dalam kondisi tertentu juga bisa digunakan dalam mengontrol sikap dan
perilaku anggota masyarakat yang berkaitan dengan aspek kehidupan beragama, idiologi, sitem
hukum, yang berlaku/ dianut.
Media Sosial
Media sosil atau perantara interelasi antar angggota masyarakat dalam upaya mewujudkan
ketahanan sosial bersama yang dilakukan oleh struktur sosial tertentu dalam kondisi yang
6
terintegrasi. Secara faktual media sosial juga dapat dipandang sebagai alat, materiil maupun
spritual yang mampu membentuk bahasa dan isyarat dalam rangka komunikasi antar anggota
masyarakat.
Standar Sosial
Standar sosial yaitu menunjukan kepada suatu ukuran dalam meneliti, menyeleksi sikap dan
cara hidup yang mengandung sistem nilai. Sistem nilai tersebut menyangkut kualitas suatu obyek
yang dipandang berguna dalam memanfaatkan cara untuk mencapai tujuan dalam kehidupan
bermasyarakat. Faktor-faktor tersebut secara bersama-sama akan dijalankan oleh semua anggota
masyarakat menurut struktur dan fungsinya masing- masing dalam rangka membentuk kesatuan
kebudayaan tertentu. Tidak menutup kemungkinan faktor- faktor di atas, walaupun
kedudukkannya bergeser fungsinya secara ganda menjadi fungsi dasar dalam membentuk
kebudayaan.
BAB III
GAMBAR
7
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
Menuntut peningkatan Ketahanan Nasional. Upaya peningkatan pembinaan Ketahanan Nasional
itu sendiri dalam kehidupan di dalam Iinkungan masyarakat luas, gatra sosial budaya merupakan
gatra yang dekat dan berkaitan erat dengan peningkatan Ketahanan Nasional, sehingga titik berat
peningkatan Ketahanan Nasional Jewat jalur lingkungan masyarakat difokuskan pada bidang
sosial-budaya. Tetapi segala aspek Ketahanan Nasional itu kait-mengait dan tak dapat dipisahkan
satu dengan yang Jain.
DAFTAR PUSTAKA
1. Materi minggu ke-14
2. https://www.kompasiana.com/kartika.asmara/552a4f4cf17e613379d623bd/pertahanan-
nasional-dalam-sosialbudaya-indonesia
9
10