Keseimbangan
Cairan dan
Elektrolit
Ns. Veronika Papo Bage., M.Kep
Pendahuluan
Memfasilitasi
reaksi kimia dalam
tubuh, misalnya
metabolisme
tubuh
Distribusi Cairan Tubuh
Cairan dalam tubuh didistribusikan dalam dua kompartemen yang berbeda.
Cairan dan elektrolit secara terus menerus bergerak dari satu kompartemen ke kompartemen
lainnya untuk memfasilitasi proses tubuh seperti oksigenasi jaringan, keseimbangan asam
basa, dan membentuk urine.
Semakin besar
molekul sel Membran sel bersifat permiabel sehingga air mudah berpindah
semakin lama
waktu yg dari satu sel ke sel lainnya
dibutuhkan untuk
berpindah dari sel
ke sel
• Natrium adalah kation • Kalium adalah elektrolit • Kalsium disimpan dalam • Magnesium berguna
terbesar dan kation utama tulang, plasma, dan sel tubuh untuk aktivitas enzim,
yang paling banyak • 99% kalsium berada di tulang
pada intraselular aktivitas neurokimia,
(90%) dalam cairan dan 1% di cairan ekstraselular,
ekstraselular. • Berfungsi mengatur 50% berada di plasma, 40% serta eksitabilitas otot
banyak aktivitas kalsium bebas. jantung dan rangka
• Berperan untuk metabolism, menyimpan • Berfungsi dalam pembentukan • 50-60% berada di tulang
mempertahankan glikon pd otot rangka, tulang dan gigi, pembekuan dan 1% di cairan
keseimbangan cairan konduksi impuls saraf, darah, sekresi hormone, ekstraselular dan sisanya
konduksi jantung dan integritas membrane sel,
• Konsentrasi natrium konduksi jantung, transmisi berada di dalam sel.
ekstrasel adalah 135- kontraksi rangka.
• Konsentasi kalium serum
impils saraf, kongraksi otot. • Konsentrasi magnesium
145 mEq/L • Jumlah normal 4,5-5,5 mg/dl dalam plasma sebesar
adalah 3,5-5 mEq/L
1,5-2,5vmEq/L
BIKARBONAT
FOSFOR-FOSFAT
KLORIDA
Melalui
Regulasi Regulasi
regulasi
Fisiologis Fisiologis
Kimia
GANGGUAN KESEIMBANGAN ELEKTROLIT
Ketidakseimbangan
Natrium
Hiponatremia Keadaan dimana Hipernatremia Keadaan konsentrasi
konsentrasi natrium dalam Natrium melebihi kadar
darah (serum0 lebih rendah normal yang dapat
dari kadar normal yang disebabkan oleh
terjadi karena kehilangan kehilangan cairan yang
natrium dan kelebihan berlebihan atau kadar
cairan natrium yang berlebihan
Hipokalemia Hiperkalemia
Merupakan
ketidakseimbangan
Keadaan konsentrasi
elektrolit yang paling
kalium dalam darah
sering terjadi yaitu
melebihi kadar normal.
jumlah kalium tidak
adekuat.
Hiperkalemia berat
Penyebab utama adalah
menyebabkan
muntah dan penggunaan
abnormalitas konduksi
diuretik. Menyebabkan
jantung. Penyebab utama
gangguan konduksi dan
adalah hiperkalemia
fungsi jantung
adalah gagal ginjal
Ketidakseimbangan
Kalsium
Hipokalsemia Hiperkalsemia
Penyebabnya penyakit
kelenjar tiroid dan
paratiroid dan isufisiensi Penyebabnya
ginjal. Tanda dan gejala penyakithiperparatiroidis
penurunan fungsi me atau neoplasma.
neuromuscular dan
jantung.
Ketidakseimbangan
Magnesium
Hipomagnesemia Hipermagnesemia
Penyebabnya asupan
magnesium yang
Tanda dan gejala berlebihan pada pasien
berhubungan dengan ginjal. Menyebabkan
gangguan neuromuscular gangguan irama jantung,
efek sedatif, kecepatan
dan kedalaman respirasi.
Ketidakseimbangan
Klorida
Hipokloremia Hiperkloremia
Terjadi Ketika kadar
serum klorida
Terjadi Ketika kadar
meningkat diatas
serum klorida berada
kadar normal, yang
dibawah batas normal.
biasanya terjadi Ketika
natrium meningkat.
Menyebabkan
terjadinya alkalosis
metabolisme.
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN
• Riwayat diet meruapakan faktor penting yang harus dikaji karena berhubungan
dengan asupan cairan, garam, kalim ,kalsium, magnesium, karbohidrat, lemak,
5. Diet
protein yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit.
• Kaji perubahan nafsu makan klien, kemampuan mengunyah, kemampuan menelan,
dapat mempengaruhi status nutrisi dan cairan.
Risiko cedera
Klien akan mencapai status hidrasi yang normal saat keluar dari
rumah sakit
Akses vascular
Transfusi darah
Perawatan perbaikan
Dukungan nutrisi
Keamanan medikasi
Evaluasi Evaluasi efektivitas intervensi melalui tujuan yang diharapkan
terhadap proses mempertahankan dan emnegmbalikan
keseimbangan cairan dan elektrolit
Evaluasi status klinis klien, faktor risiko yang mungkin dialami
klien, efektivitas regimen terapi, serta agen penyebab.