Anda di halaman 1dari 38

Kebutuhan

Keseimbangan
Cairan dan
Elektrolit
Ns. Veronika Papo Bage., M.Kep
Pendahuluan

▪ Keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam-basa dalam tubuh


berfungsi untuk mempertahankan kesehatan dan fungsi semua
sistem tubuh
▪ Keseimbangan cairan dipertahankan melalui asupan dan keluaran
cairan dan elektrolit, penyebarannya dalam tubuh, serta diatur
melalui sistem perkemihan dan pernapasan
▪ Faktor fisik, perilaku, dan lingkungan mempengaruhi kemampuan
seseorang untuk mengatur keseimbangan cairan, elektrolit dan
asam-basa.
Pengertian

Keseimbangan cairan adalah keseimbangan


antara asupan dan keluaran cairan (intake-
output balance)

• Cairan merupakan komponen terbesar yang


membentuk tubuh; 60% dari BB orang dewasa
terdiri atas cairan.
• Cairan rendah pada wanita, orang obesitas, dan
orang tua dan tinggi pada anak-anak.
Fungsi cairan tubuh
Transportasi:
nutrient, partikel
kimiawi, partikel
darah, energy dan
lain-lain

Kekurangan cairan tubuh


dapat menyebabkan Pengatur suhu
kematian sel. Sementar unit tubuh
dasar fungsional tubuh
adalah sel. Sel-sel inilah
yang membentuk struktur
tubuh. Dengan demikian,
keberlangsungan proses
pembentukan atau
perbaikan jaringan tubuh Pembentuk
tidak terlepas dari peranan struktur tubuh
cairan tubuh.

Memfasilitasi
reaksi kimia dalam
tubuh, misalnya
metabolisme
tubuh
Distribusi Cairan Tubuh
Cairan dalam tubuh didistribusikan dalam dua kompartemen yang berbeda.

Cairan Interstisial, yang


Cairan terdiri atas cairan limfa :
Cairan adalah cairan yang berada di
Ekstraselule
Intrasel/in
Terdiri atas semua r/ekstracell antara sel dan diluar sistem
tracellular ular fluid
Fluid (ICF) cairan yang berada Adalah semua vascular.
(ECF)
dalam sel tubuh, cairan yang berada
sekitar 42% dari diluar sel Cairan Intravaskular adalah
jumlah total BB plasma darah yang
ditemukan pada sistem
Kira-kira 28 liter
vascular
pada rata-rata BB
pria dewasa dan
Cairan transelular adalah cairan
20 liter pada terpisah dari cairan tubuh lainnya yang
wanita dewasa dilindungi oleh selaput sel dan terdiri
dari cairan cerebrospinal, peritonial,
gastrointestinal, pleural, intraokuler,
dan sinovial.
Komposisi Cairan Tubuh
Elektrolit
• Adalah bagian yang sangat penting dalm fungsi tubuh. ▪ Kation : Elektrolit yang
• Satuan Miliekuivalen per liter (mEq/L) yang bermuatan positif, Contoh :
menyatakan jumlah gram yg terdapat dalam larutan
elektrolit.
Natrium (Na+), Kalium (K+),
Pelarut
Kalsium (Ca2+).
• Adalah zat yang melarutkan zat terlarut dalam suatu
larutan
▪ Anion: Elektrolit yang
• Dalam tubuh, air merupakan pelarut dan zat bermuatan negatif, Contoh :
terlarutnya adalah elektrolit, oksigen, karbondioksida, Klorida (CL-), Bicarbonat
glukosa dan protein
(HCO3-), Sulfat (SO4-)
Mineral
• Adalah senyawa yang berada dalam jaringan dan
cairan tubuh
• Berfungsi untuk mempertahankan proses fisiologis
• Mineral mengatur keseimbangan elektrolit dan
produksi hormon serta memperkuat struktur rangka
• Contoh: zat besi dan seng
Distribusi Elektrolit dalam cairan tubuh
Pergerakan Cairan Tubuh

Kompartemen tubuh dipisahkan oleh dinding sel dan


membrane kapiler

Cairan dan elektrolit secara terus menerus bergerak dari satu kompartemen ke kompartemen
lainnya untuk memfasilitasi proses tubuh seperti oksigenasi jaringan, keseimbangan asam
basa, dan membentuk urine.

Semakin besar
molekul sel Membran sel bersifat permiabel sehingga air mudah berpindah
semakin lama
waktu yg dari satu sel ke sel lainnya
dibutuhkan untuk
berpindah dari sel
ke sel

Molekul dan ion berpindah dengan lambat


Homeostatis cairan tubuh
Keseimbangan fisiologis cairan tubuh tergantung pada faktor-
faktor:
PENGATURAN CAIRAN
TUBUH

Terdiri dari Mekanisme haus berperan dalam mengatur asupan cairan

Pusat control haus berada di hipotalamus (otak)

Rasa haus adalah perasaan sadar untuk menginginkan air


1. Asupan Cairan
Asupan Cairan rata-rata orang dewasa adalah sekitar 2.200
hingga 2.700 ml/hari:
Asupan peroral : 1.100 hingga 1.400 ml
Asupan cairan dari makanan padat : 800 hingga 1.000 ml
Metabolisme oksidatif sebanyak 300ml/hari
(Heitz dan Horne, 2005)
Antidiuretic • Hormon yang bekerja langsung pada tubulus ginjal
Hormone / ADH untuk mencegah terjadinya diuresis
2. Pengaturan Hormonal Hormon • Dihasilkan oleh korteks adrenal di ginjal untuk
Aldosteron mencegah terjadinya hypovolemia

• Disekresikan dari sel atrial jantung berperan dalam


Atrial Natriuretic
mempertahankan keseimbangan cairan dan
Peptide (ANP)
elektrolit.

Haluaran cairan terjadi melalui 4


3. Keluaran Cairan organ yaitu Ginjal, Kulit, Paru dan
traktus gastrointestinal

• Organ utama dalam keseimbangan cairan


Ginjal • Menghasilkan 1200-1500 ml urine atau 0,5
ml/kg/jam
• Kehilangan cairan yang tampak adalah melalui
Paru paru
• Paru mengekspirasi sekitar 500 ml air setiap hari

• Dalam keadaan normal orang dewasa rata-rata


kehilangan 200 ml dari 3-6 L cairan setiap hari
Traktus melalui feses.
Gastrointestinal
• Jika terjadi diare maka akan mengalami
kehilangan cairan yang besar.
Kation utama dalam
cairan tubuh adalah
Natrium ( Na+),
PENGATURAN ELEKTROLIT kalium (K+), kalsium
(Ca2+), dan
magnesium (Mg2+)

• Natrium adalah kation • Kalium adalah elektrolit • Kalsium disimpan dalam • Magnesium berguna
terbesar dan kation utama tulang, plasma, dan sel tubuh untuk aktivitas enzim,
yang paling banyak • 99% kalsium berada di tulang
pada intraselular aktivitas neurokimia,
(90%) dalam cairan dan 1% di cairan ekstraselular,
ekstraselular. • Berfungsi mengatur 50% berada di plasma, 40% serta eksitabilitas otot
banyak aktivitas kalsium bebas. jantung dan rangka
• Berperan untuk metabolism, menyimpan • Berfungsi dalam pembentukan • 50-60% berada di tulang
mempertahankan glikon pd otot rangka, tulang dan gigi, pembekuan dan 1% di cairan
keseimbangan cairan konduksi impuls saraf, darah, sekresi hormone, ekstraselular dan sisanya
konduksi jantung dan integritas membrane sel,
• Konsentrasi natrium konduksi jantung, transmisi berada di dalam sel.
ekstrasel adalah 135- kontraksi rangka.
• Konsentasi kalium serum
impils saraf, kongraksi otot. • Konsentrasi magnesium
145 mEq/L • Jumlah normal 4,5-5,5 mg/dl dalam plasma sebesar
adalah 3,5-5 mEq/L
1,5-2,5vmEq/L

NATRIUM KALIUM KALSIUM MAGNESIUM


Anion utama dalam
tubuh adalah Klorida
(Cl-), bikarbonat
(HCO3-), dan fosfat
(PO43-)

• Merupakan anion • Merupakankompone • Merupakan anion

BIKARBONAT

FOSFOR-FOSFAT
KLORIDA

n utama penyangga penyangga yang


utama di ruang ditemukan terutama pada
(buffer) kimia yang
ekstraselular utama dalam tubuh
cairan intraselular dan
dalam jumlah kecil
• Transport klorida • Ditemukan dalam ditemukan pada
mengikuti intraselular dan ekstrasel.
Natrium ekstraselular • Membantu dalam regulasi
asam basa
• Konsentrasi • Kadar bikarbonat
• Diabsorbsi melalui
erteri adalah 22-26
normal klorida mEq/L dan vena
gastrointestinal
• Kadar fosfat serum adalah
95-105 mEq/L adalah 24-30 mEq/L 2,9-4,5 mg/dl
KESEIMBANGAN ASAM-BASA

Melalui
Regulasi Regulasi
regulasi
Fisiologis Fisiologis
Kimia
GANGGUAN KESEIMBANGAN ELEKTROLIT
Ketidakseimbangan
Natrium
Hiponatremia Keadaan dimana Hipernatremia Keadaan konsentrasi
konsentrasi natrium dalam Natrium melebihi kadar
darah (serum0 lebih rendah normal yang dapat
dari kadar normal yang disebabkan oleh
terjadi karena kehilangan kehilangan cairan yang
natrium dan kelebihan berlebihan atau kadar
cairan natrium yang berlebihan

Sering terjadi pada pasien-


pasien dengan penyakit
parah
Ketidakseimbangan
Kalium

Hipokalemia Hiperkalemia
Merupakan
ketidakseimbangan
Keadaan konsentrasi
elektrolit yang paling
kalium dalam darah
sering terjadi yaitu
melebihi kadar normal.
jumlah kalium tidak
adekuat.

Hiperkalemia berat
Penyebab utama adalah
menyebabkan
muntah dan penggunaan
abnormalitas konduksi
diuretik. Menyebabkan
jantung. Penyebab utama
gangguan konduksi dan
adalah hiperkalemia
fungsi jantung
adalah gagal ginjal
Ketidakseimbangan
Kalsium

Hipokalsemia Hiperkalsemia

Menggambarkan Keadaan meningkatnya


penurunan pada jumlah konsentrasi total kalsium
total kalsium serum. serum

Penyebabnya penyakit
kelenjar tiroid dan
paratiroid dan isufisiensi Penyebabnya
ginjal. Tanda dan gejala penyakithiperparatiroidis
penurunan fungsi me atau neoplasma.
neuromuscular dan
jantung.
Ketidakseimbangan
Magnesium

Hipomagnesemia Hipermagnesemia

Penurunan kadar serum Peningkatan kadar


magnesium terjadi dalam magnesium serum yang
keadaan malnutrisi dan dapat mendepresi otot
malabsorbsi. skeletal dan fungsi saraf.

Penyebabnya asupan
magnesium yang
Tanda dan gejala berlebihan pada pasien
berhubungan dengan ginjal. Menyebabkan
gangguan neuromuscular gangguan irama jantung,
efek sedatif, kecepatan
dan kedalaman respirasi.
Ketidakseimbangan
Klorida

Hipokloremia Hiperkloremia
Terjadi Ketika kadar
serum klorida
Terjadi Ketika kadar
meningkat diatas
serum klorida berada
kadar normal, yang
dibawah batas normal.
biasanya terjadi Ketika
natrium meningkat.

Menyebabkan
terjadinya alkalosis
metabolisme.
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN

Ketidakseimbangan cairan terjadi karena adanya


penyakit atau cedera yang mengganggu
kemampuan tubuh untuk mempertahankan
homeostatis.
KESEIMBANGAN ASAM-BASA

 Keseimbangan asam basa terjadi Ketika tubuh


mampu mempertahankan pH (konsentrasi
Hidrogen) pada rentang normal 7,35-7,45.
 Analisa Gas Darah Arteri (AGD) adalah cara yang
paling efektif untuk mengevaluasi
keseimbangan asam-basa dan oksigenasi.
Jenis ketidakseimbangan Asam-Basa

Asidosis Alkalosis Asidosis Alkalosis


Respiratorik Respiratorik Metabolik Metabolik
Adalah keadaan
dimana
konsentrasi Terjadi akibat
Merupakan hasil
karbon dioksida Keadaan yang tingginya kadar
dari kehilangan
arterial ditandai dengan asam dalam
asam dari tubuh
meningkat penurunan darah
atau
(PaCO2), PaCO2, pH lebih menyebabkan
meningkatnya
kelebihan asam dari 7,45 deficit
kadar bikarbonat.
karbonat bicarbonate.
(H2CO3) serta pH
kurang dari 7,35.
PROSES KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
• Pengkajian dimulai dengan mengkaji Riwayat klien,
1. Riwayat
• Keadaan yang berisiko menyebabkan gangguan
Keperawatan
keseimbangan cairan dan elektrolit dan cara mengatasi
keadaan tersebut
• Kaji pengetahuan klien tentang cairan dan elektrolit

• Umur merupakan salah satu pengkajian yang harus didapatkan


• Bayi dan anak-anak rentan mengalami gangguan volume cairan (deficit volume
2. Umur cairan)
• Anak usia 2-12 tahun memiliki respon regulasi keseimbangan cairan yang kurang
stabil
• Pada remaja perempuan keseimbangan cairan dihubungkan dengan siklus
menstruasi
• Orang dewasa memiliki proses metabolisme dan produksi air yang meningkat
• Lansia cenderung mengalami gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit yang
serius
3. Riwayat Medis • Pembedahan baru, trauma dada dan kepala, syok, luka
sebelumya bakar derajat 2-3 adalah keadaan yg berisiko tinggi
Penyakit Akut terjadinya gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Risko terjadi sejak fase akut hingga proses penyembuhan
teratasi.
• Pasien berisiko mengalami kehilangan cairan selama prosedur
Pembedahan pembedahan dan paska pembedahan berisiko mengalami
asidosis respiratorik, alkalosis metabolik

• Semakin luas permukaan tubuh yang terkena luka bakar maka


Luka Bakar
semakin besar cairan yang hilang dari tubuh.

Gangguan • Hiperventilasi dapat terjadi pada keadaan demam dan ansietas


pernapasan menyebabkan klien mengalami alkalosis respiratorik

• Cedera kepala menyebabkan edema cerebral, edema dapat


Cedera Kepala menyebabkan tekanan pada kelenjar pituitary sehingga
mengganggu sekresi ADH.

• Kanker, berisiko megalami keseimbangan cairan dan elektrolit


karena proses radiasi dan kemotherapi (diare, anoreksia)
Penyakit Kronis • Penyakit kardiovaskular
• Gangguan ginjal
• Gangguan gastrointestinal
4. Faktor • Kaji informasi yang berhubungan dengan lingkungan klien
Lingkungan • Klien yang melakukan Latihan fisik yg berlebihan atau terpapar dengan suhu yg ekstrim
dapat menunjukan tanda klinis gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit ( terpapar
panas 28-30 derajat, kehilangan melalui keringat mencapai 2liter/hari).
• Penggunaan cairan yang tidak adekuat menurunkan volume cairan

• Riwayat diet meruapakan faktor penting yang harus dikaji karena berhubungan
dengan asupan cairan, garam, kalim ,kalsium, magnesium, karbohidrat, lemak,
5. Diet
protein yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit.
• Kaji perubahan nafsu makan klien, kemampuan mengunyah, kemampuan menelan,
dapat mempengaruhi status nutrisi dan cairan.

6. Gaya Hidup • Kaji kebiasaan merokok, alcohol,

• Kaji Riwayat penggunaan obat-obatan


7. Obat-obatan
• Jika dalam pengkajian ditemukan penggunaan obat-obatan yang mempengaruhi
keseimbangan cairan dan elektrolit maka lakukan test laboratorium.
• Kaji tingkat pemahaman klien terhadap obat yang digunakan , efek samping.
Pengkajian Fisik
Hasil laboratorium
Keadaan klinis klien menentukan diagnosis yang aman dan prioritas
utama. Sebagian besar diagnosis keperawatan yang berhubungan
dengan keseimbangan cairan, elektrolit merupakan priorotas utama
karena akibat yang ditimbulkan pada klien sangat serius dan
mengancam kehidupan.

Diagnosis Menurunnya curah jantung


Keperawatan
Kebingungan akut

Defisit volume cairan

Kelebihan volume cairan

Gangguan pertukaran gas

Risiko cedera

Kurang pengetahuan tentang manajemen penyakit

Kerusakan membrane mukosa oral

Kerusakan integritas kulit

Ketidakefektifan perfusi jaringan


Tujuan dan Hasil

Klien akan mencapai status hidrasi yang normal saat keluar dari
rumah sakit

Klien bebas dari komplikasi yang berhubungan dengan peralatan


IV line selama pemberian therapi IV

Klien menunjukan membrane mukosa yang lembab, hasil


perhitungan asupan dan keluaran seimbang dan BB klien stabil
selama 48 jam

Klien memiliki nilai elektrolit serum yang berada pada batas


normal selama 48 jam
Implementasi
Promosi Kesehatan
• Aktivitas promosi Kesehatan terutama focus pada Pendidikan klien. Klien dan perawat perlu mengenali faktor risiko berkembangnya
ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dan mengimplementasikan Tindakan preventif.
Perawatan akut
• Perawatan akut dilakukan sedini mungkin secara kritis dan kompeten dalam penanganan klien dengan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit

Penggantian cairan enteral


• Saat mengganti cairan per oral pada klien yang mengalami deficit cairan sangat penting untuk memilih cairan yang banyak elektrolit dan kalori
(jus buah, pengganti cairan)
• Jika dilakukan melalui pemasangan selang perhatikan kebutuhan elektrolit dan kalori

Penggantian cairan elektrolit parenteral

Akses vascular

Transfusi darah

Perawatan perbaikan

Terapi intravena di rumah

Dukungan nutrisi

Keamanan medikasi
Evaluasi Evaluasi efektivitas intervensi melalui tujuan yang diharapkan
terhadap proses mempertahankan dan emnegmbalikan
keseimbangan cairan dan elektrolit
Evaluasi status klinis klien, faktor risiko yang mungkin dialami
klien, efektivitas regimen terapi, serta agen penyebab.

Evaluasi tentang pengetahuan klien, efek pengobatan

Kaji kesuksesan klien dalam memenuhi harapannya terhdapa


perawatan kesehatan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai