Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

KETAHANAN
NASIONAL

Disusun Oleh :

1. Riana Nurjanah
2. Rinata Putri Ramadhanti
3. Rinrin Asmayani

Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati


Fakultas Ushuluddin
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dab
hidayahnya kepadav suluruh umat manusia, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Ketahanan Nasional” dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi tugas yang telah
diberikan oleh Bapak Drs. Yumna, M.Ag. dalam mata kuliah PPKN.

Dalam penyusunannya kami melibatkan banyak pihak, baik dalam ranah kampus maupun
di luar kampus. Maka dengan itu, kami mengucapkan terimakasih atas waktu dan dukungannya
sehingga makalah dapat terselesaikan. Kami sangat menyadari bahwa makalah jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik maupun
saran yang dapat menjadikan kami lebih baik lagi untuk kedepannya.

Demikian yang dapat kami sampaikan, terimakasih atas perhatiannya dan mohon maaf
jika terdapat salah kata maupum ucapan.

Bandung, 20 September 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
BAB I...................................................................................................................................6
PENDAHULUAN..............................................................................................................6
A. Latar Belakang.........................................................................................................6

B. Rumusan Masalah....................................................................................................7

C. Tujuan......................................................................................................................7

BAB II.................................................................................................................................8
KETAHANAN NASIONAL.............................................................................................8
1. Pengertian Ketahanan Nasional...............................................................................8

2. Konsep Ketahanan Nasional....................................................................................10

3. Fungsi Ketahanan Nasional.....................................................................................11

4. Sifat ketahanan Nasional.........................................................................................11

5. Pentingnya Ketahanan Nasional..............................................................................12

6. Sumber Sejarah, Sosiologi, Politik Mengenai ketahanan Nasional Dan

Bela Negara.............................................................................................................13

7. Argumen Dinamika Ketahanan Nasional Dan Bela Negara....................................16

8. Deskripsi Esensi dan Urgensi ketahanan Nasional & Bela Negara.........................17

9. Asas ketahanan Nasional.........................................................................................20

10. Ketahanan Nasional dalam RPJP dan RPJM...........................................................21

BAB III...............................................................................................................................26
PENUTUP..........................................................................................................................26
A. Kesimpulan..............................................................................................................26
B. Saran........................................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................27
Abstrak :
Ketahanan nasional dan bela negara merupakan dua hal yang saling berkakaitan dan
berperan penting bagi kelangsungan hidup bangsa indonesia. Kita sebagai generasi muda
indonesia harus memiliki jiwa bela negara yang tinggi agar bisa merealisasikan ketahanan
nasional. Maka dari itu di dalam makalah ini, (dengan penuh harap) dapat membuat masyarakat
menyadari pentingnya persatuan, rasa nasionalisme, dan rasa cinta terhadap tanah air dalam jiwa
jiwa masyarakat indonesia.

Kata Kunci : Ketahanan Nasional, Bela Negara

Abstract :
National defense and state defense are two things that are interrelated and play an
important role in the survival of the Indonesian nation. We as Indonesia's young generation must
have a high spirit of defending the country in order to realize national security. Therefore, in this
paper, (hopefully) can make people realize the importance of unity, a sense of nationalism, and a
sense of love for the homeland in the souls of the Indonesian people.

Keyword : National Defense, State Defense


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap bangsa niscaya memiliki keinginan yang ingin pada wujudnya pada hayati dan
kehidupan nyata. Cita-cita itu adalah arahan atau tujuan yang sebenar-benarnya dan
memiliki fungsi menjadi penentu arah menurut tujuan nasionalnya tetapi
demikian,pencapaian cita-cita dan tujuan nasional itu bukan suatu yang gampang pada
wujudkan lantaran pada perjalanannya ke arah itu akan ada tenaga baik yang positif juga
negatif yang memaksa suatu bangsa buat mencari solusi terbaik,terarah,konsisten,efektif
dan efisien.
Energi positif mampu ada menurut dua situasi dan syarat yaitu pada negeri dan luar
negeri. Kedua situasi itu akan sebagai mentor dan stimulan buat membangkitkan
pencerahan dalam bangsa buat membentuk ketahanan nasional yang keseluruhan dan
komprehersif.
Disisi lain, tenaga negatif pula akan ada berdasarkan 2 situasi dan syarat yang
tadi,yang umumnya sebagai pengambat dan rintangan buat membentuk ketahanan nasional.
Energi negatif umumnya ada secara parsial namun tetapi tidak bisa di pungkiri dalam
banyak hal suatu produk yang sistem dan terstruktur dengan rapih pada sistem operasional
yang memakan ketika lama.
Indonesia menjadi bangsa yang merdeka bertekad mewujudkan impian dan
pencapaian tujuan nasionalnya sebagaimana dinyatakan pada pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945, suatu impian yang mengingatkan adanya kehidupan yang
bebas,bersatu,berdaulat ,adil dan makmur.
Untuk itu bangsa indonesia mengatur dan menyelenggarakan kehidupannya pada
suatu sistem kehidupan nasional yang mencerminkan tatanan kehidupan
bermasyarakat,berbangsa,ideologi,nasional dan dasar negara. Dan Undang-Undang Dasar
1945 yang merupakan dasar dalam rangka pengalaman pancasila.
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan ketahanan nasional dan bela negara?


2. Apa yang di maksud dengan konsep ketahanan nasional?
3. Apa saja sifat ketahanan nasional?
4. Apa alasan perlakuan ketahanan nasional dan bela negara?
5. Apa yang di maksud historis,sosiologi,dan politik ketahanan?
6. Apa itu argumen dinamika ketahanan nasional?
7. Apa saja deskripsi esensi danurgensi ketahanan nasional?
8. Apa itu asas ketahanan nasional?

C. Tujuan

Adapun tujuan ditulisnya makalah ini adalah diharapkan para pembaca dapat mengetahui

dan juga memahami perihal ketahanan nasional sehingga dapat menerapkannya dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara.


BAB II

KETAHANAN NASIONAL

1. Pengertian Ketahanan Nasional


Ketahanan berartimampu,tahan,dan bertenaga dalam menghadapi segala bentuk
tantangan maupun ancaman yang ada untuk mengklaim kelangsungan hidupnya.
Sedangkan istilah “nasional” dari menurut istilah nation yag berarti bangsa menjadi
pengertian politik adapun bela negara menurut UUD, bela negara pasal ayat (1 UU No
tiga tahun 2002) mengenai pertahanan negara,bela negara pada di definisikan menjadi
perilaku dan konduite rakyat negara yang menjiwai sang ke cintaannya pada NKRI yang
pada tawarkan pancasila.

Ketahanan nasionalmenurut Daoed Joesoef, yaitu:“ Kekuatan, kemampuan, daya


tahan, dan keuletan, yang menjadi tujuan suatu bangsa untuk menghadapi tantangan,
ancaman, hambatan, maupun gangguan yang datang dari luar dan dalam, dengan cara
langsung atau tidak langsung yang dapat membahayakan kelansungan hidup suatu bangsa
dan negara.”1
Sementara, Ketahanan Nasional itu sendiri memiliki sejumlah asas yang
terdiri dari dan, berikut pengertiannya, yang menjelaskan bahwa Ketahanan Nasional
adalah bersifat multi dimensi.2
Ketahanan Nasional secara antropologis memiliki arti kemampuan manusia atau
suatu kesatuan kemampuan manusia untuk tetap memperjuangkan kehidupannya.
Rumusan ketahanan nasional Indonesia yang disusun oleh Lemhamnas, mengungkapkan
bahwa kondisi dinamis Bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek, kehidupan
nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang di dalamnyaterdapat

1
Lihat Daoed Joesoef, Studi Strategi: Logika Ketahanan dan Pembangunan Nasional. Jakarta:
Kompas Media Nusantara, 2014. Halaman 19. Lalu, bandingkan dengan definisi berikut: “Ketahanan
nasional (tannas) Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek
kehidupan nasional yang terintegrasi berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan dan gangguan , baik yang datang dari dalam maupun luar untuk menjamin
identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara, serta perjuangan mencapai tujuan
nasional.” http://www.pusakaindonesia.org/konsepsi-ketahanan-nasional-indonesia/
2
https://frillyfayraitaru.wordpress.com/2013/04/23/asas-asas-ketahanan-nasional/. Perihal undang-
undang ketahanan nasional
kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi juga
mengatasi segala macam ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan,baik yang datang
dari luar maupun dari dalam untuk menjamim identitas, integritas, kelangsungan hidup
bangsa dan negara, serta perjuangan untuk mencapai tujuan nasional.3
Ketahanan militer merupakan kekuatan primer pertahanan negara yang di bangun
dan di persiapkan untuk menghadapi ancaman militer, tersusun dalam komponen primer
dan komponen cadangan dan komponen pendukung.
Pertahanan militer menjadi kekuatan bersenjata pada tampilan melalui SDM dan
alutsista, pada bangun dan pada kembangkan secara propesional upaya penangkalan nir
bersifat pasif,namun pada kembangkan pada suatu taktik penangkalan yang mempunyai
sifat bergerak maju.Strategi Pertahanan diperlukan untuk menghadapi ancaman militer
berupa serangan militer tidak sinkron menggunakan taktik pertahanan pada menghadapi
ancaman yang jenisnya bukan serangan militer.
ketahanan ekonomi merupakan syarat dinamika kehidupan perekonomian suatu
bangsa yang berisi ke uletan dan ketangguhan yang di dalamnya terkandung kemampuan
untuk menyeimbangkan kekuatan nasional tersebut dalam menghadapi dan mengatasi
segala ancaman,rintangan,gangguan,kendala,dan tantangan yang datang dariluar negeri
maupundalam negeri.
Wajah ketahanan nasional indonesia, konsep ketahanan nasional (Tannas)
indonesia merupakan konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang,harmonis dan selaras pada
semua aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh.
Dimensi dan ketahanan nasional indonesia pada dasarnya ketahanan nasional
mengandung 2 dimensi nilai,yaitu nilai syarat dan nilai konsep adalah perangkat kerja
analisis buat melihat dan tahu dan menuntaskan duduk perkara kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Bela negara menjadi upaya mewujudkan ketahanan nasional kegiatan pembelaan
negara buat mewujudkannya ketahanan nasional. Bela negara pada umumnya

3
Sumarsono, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta: 2007.
selalumenggunakan militer atau militerisme,yang dimana sebuah kewajiban dan
tanggung jawab untuk membela negara hanya terletak dalam tentara nasional indonesia.

2. Konsep Ketahanan Nasional

Konsep Ray Cline4 menyebut 6 gatra yang diperlukan untuk membangun


ketahanan suatu bangsa, yaitu :
a. Perceived power, kekuatan nasional sebagaimana dipersepsikan oleh negara lain
b. Critical mass, yaitu strategi antar potensi penduduk dengan geografi,
c. Kemampuan militer
d. Kemampuan ekonomi
e. Strategi nasional
f. Tekad rakyat untuk mewujudkan strategi nasional

Ketahanan nasional merupakan sebuah tanggug jawab kepada semua rakyat


indonesia. Ketahanan nasional harus terus dibina dan dikembangkan secara terus
menerus agar kehidupan rakyat semakin terjamin.
Ancaman terhadap ketahanan nasional ada masanya datang menghampiri dan
selalu berubah. Ancaman itu tidak selalu berbentuk sebuah serangan militer saja, namun
bisa pula berbentuk bala alam,pertarungan antar etnis atau agama, penggunaan narkoba
dan lain sebagainya.
Syarat ideal suatu negara mempunyai kemampuan berbagi kekuatan nasional
adalah bisa menghadapi segala macam bentuk ancaman dan gangguan untuk
kelangsungan hayati bangsa yang bersangkutan.Bentuk ancaman yangbesifat eksklusif
ataupun tidak itu tetap sangat membahayakan integritas, bukti diri, bahkan kelangsungan
hayati berangsa dan bernegara.
Istilah ketahanan nasional pertama kalidiketahui pada tahun 1960-an. Namun,itu
belum di beri definisi eksklusif. Definisi itu mengalami revisi dalam beberapa bagian
pengucapannya hingga terus di pakai sampai saat ini.

4
Supriatnoko. Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta, Penaku: 2008.
3. Fungsi ketahanan nasional
Dalam jurnal pembudayaan nilai-nilai pacasila bagi masyarakat menjadi modal
dasar pertahanan nasional NKRI (2016) karya purwito adi, ketahanan nasional
mempunyai 3 fungsi utama5,yakni :
a. Daya cegah menjadi konsepsi penangkalan,berarti ketahanan nasional berfungsi
sebagai sebuah penangkal berdasarkan segala bentuk ancaman,gangguan ataupun
kendala yang terdapat integritas, bukti diri dan keberlangsungan hayati berbangsa dan
bernegara.
b. Ketahanan nasional menjadi pengarah, berarti ketahanan nasional memiliki fungsi
mengarahkan potensi kekuatan yang di miliki Bangsa Indonesia pada bidang
ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, untuk
tercapainya kesejahteraan hayati rakyat Indonesia.
c. Pengarah pada pernyatuan pola pikir, pola tindak dan cara kerja yang intersektor dan
multidisipliner, merupakan hal yang sanggup di capai bangsa Indonesia berdasarkan
kebijakan yang dibentuk pemerintah dan menerapkannya di dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara,agar masyarat dapat hidup adil dan makmur.

4. Sifat Ketanan Nasional

Ketahanan nasional memiliki sifat-sifat yang di bentuk oleh nilai-nilai


kemandirian,dinamis,berwibawa,serta konsulatif dan kerja sama. 6 Sifat-sifat tersebut
adalah sebagai berikut :

a. Mandiri
Ketahanan nasional bertumpu pada kepercayaan pada
kemampuan,kekuatan,keuletan serta ketangguhan diri sendiri yang mengandung
prinsip pantang menyerah,sesuai dengan identitas, integritas, dan kepribadian bangsa.
Kemandirian merupakan persyaratan untuk menjalin kerja sama saling
menguntungkan.

5
Purwito Adi, “pembudayaan nilai-nilai pacasila bagi masyarakat menjadi modal dasar pertahanan nasional NKRI”(2016)
6
Sumarsono, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta: 2007.
b. Dinamis
Ketahanan nasional tidak bersifat statis, akan tetapi bersifat aktif tergantung pada
situasi dan keadaan bangsa,negara,dan lingkungan strateginya. Kondisi yang di namis
didasarkan pada argumentasi bahwa dalam pergaulan internasional terkadang sulit
untuk memprediksi terjadinya perubahan global. Oleh karena itu, ketahanan yang
dinamis sangat dibutuhkan untuk mencapai kehidupan nasional yang lebih baik
dengan kedaulatan yang kuat.
c. Wibawa
Ketahanan terhadap ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan akan
meningkatkan kemampuandan kekuatan bangsa. Kemampuan yang lebih, sebagai
bangsa yang berdaulat dan bermartabat, dalam mengatasi ancaman, gangguan,
hambatan dan tantangan dapat menumbuhkan dan menumpuk kewibawaan bangsa
Indonesia.
d. Kerja sama
Ketahanan nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap saling bertentangan dan
bermusuhan akan tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerja sama, serta
saling menghargai dengan kemampuan dan kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

5. Pentingnya Ketahanan Nasional dan Bela Negara


Ketahanan nasional suatu negara adalah faktor krusial dan determinan terhadap
keberadaan suatu bangsa dan negara yang bersangkutan. Ketahanan nasional adalah
benteng pertahanan bangsa dan negara didalam menghadapi dan memecahkan aneka
macam dan perkara yang dihadapi sang bangsa dan negara yang bersangkutan,tidak
terkecuali bagi bangsa Indonesia. Hal ini krusial,mengingatkan ketahanan nasional ini
berkaitan menggunakan aneka macam aspek kehidupan bangsa, termasuk aspek
penyelenggaraan negara dan pemerintah negara.

Secara filosofis, ketahanan nasional mengandung makna yang sangat dalam dan
fundamental bagi kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI),sedangkan secara realitas ketahanan nasional menghadapi aneka macam perkara
yang bergerak maju seiring menggunakan dinamika kehidupan bangsa dan negara
Indonesia,baik lantaran dinamika kehidupan bangsa dan negara Indonesia,baik lantaran
dinamika perubahan yang terjadi didalamnya juga perubahan dunia luar negari. Sebagai
bangsa yang besar,bangsa dan negara 13 deology 13 wajib bisa memecahkan aneka
macam perkara menggunakan memperkuat dan memperkukuh syarat ketahanan nasional
menggunakan dilandasi semangat persatuan dan kesatuam,nasionalisme,dan cinta tanah
air dari Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.7

Untuk menciptakan ketahanan nasional yang andal atau bertenaga lemahnya


ketahanan nasional sangat ditentukan sang unsur-unsur ketahanan nasional sebuah bangsa
dan negara. Menurut para ahli ketahanan nasional bisa di uraikan pada di bawah ini.

Basrie (2002) mengemukakan bahwa yang diperlakukan buat bisa menciptakan


ketahanan nasional merupakan unsur-unsur seagai berikut :

1) Ketahanan Individu,yaitu ketahanan yang dimiliki sang seseorang rakyat negara yang
sehat jasmani dan rohani.
2) Ketahanan Keluarga,yaitu ketahanan yang memiliki sang suami,istri dan anak pada
family serasi pada membangun kerukunan pada tempat tinggal tangga.
3) KetahananWilayah,yaitu ketahanan yang memiliki sang rakyat pada wilayah
menggunakan membangun stabilitas daerah secara sejahtera dan aman.
4) Ketahanan Nasional,yaitu ketahanan yang dimikiliki sang negara buat membangun
stabilitas nasional.
5) Ketahanan nasional adalah pendekatan yang utuh menyeluruh atau komprehensif integral
yang mencerminkan keterpaduan antara segala aspek kehidupan nasional bangsa yang
terangkum pada asta gatra.

6. Sumber Sejarah,Sosiologi,Politik Mengenai Ketahanan Nasional Dan


Bela Negara
Secara historis, gagasan ketahanan nasional di mulai pada awal 1960-an di
kalangan militer di SSKAD (Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat) dan sekarang
di sebut SESKOAD. Saat itu,pengaruh komunisme sedang menyebar dari Uni Soviet dan
Cina. Pengaruh komunisme menyebar sampai kawasan Indo Cina menjadi negara
komunis seperti Laos, Vietnam, dan Kamboja.

7
http://www.lemhannas.go.id.
Pada tahun 1960-an, terjadi gerakan komunis di Filipina, Singapura, dan Thailand.
Gerakan Komunis Indonesia juga mengadakan pemberontakan pada tangga 13
September 1965, tetapi akhirnya berakhir. Keberhasilan bangsa Indonesia dalam
menangkis ancaman komunis menginspirasi para pejabat negara (Pejabat militer) untuk
merumuskan sebuah konsep yang dapat menjelaskan mengapa bangsa Indonesia masih
mampu bertahan dari gempuran ideologi Komunis, meskipun banyak negara lain telah
jatuh?
Jawabannya karena bangsa Indonesi memiliki ketahanan nasional,terutama dalam
aspek ideologi. Belajar dari pengalaman ini,ide tentang pentingnya ketahanan sebagai
bangsa di mulai dan semakin kuat setelah berakhirnya gerakan Gerakan 30 September
/PKI. Pada tahun 1968,gagasan di lingkungan SSKAD digagas oleh Lemhanas
(Lemabaga Pertahanan Negara) dengan munculnya istilah kekuatan bangsa yang
kemudian memperoleh kemajuan koseptual berupa ditemukannya unsur-unsur dari tata
kehidupan nasional yang berupa ideologi, politik, ekonomi, sosial dan militer. Pada tahun
1969 lahir istilah ketahanan nasionall yang pada dasarnya berarti keuletan dan daya tahan
suatu bangsa untuk menghadapi segala ancaman. Kesadaran terhadap ancaman tersebut
kemudian di perluas pada tahun 1972 menjadi Ancaman,Tantangan,Hambatan,dan
Gangguan (ATHG) sebuah konsep keamanan nasional yang di perbaharui. Pada tahun
1973,konsep ketahanan nasional secara resmi di masukan dalam GBHN, yaitu ketetapan
MPR No.IV/MPR/1978.
Berdasarkan perkembangan tersebut, kita mengenal tiga perkembangan dalam
konsepsi ketahanan nasional, yaitu konsepsi ketahanan nasional tahun 1968, konsepsi
ketahanan nasional tahun 1969,dan konsepsi ketahanan nasional 1972. Menurut konsepsi
1968 dan 1969, ketahanan nasional ialah keuletan dan daya tahan, sedangkan menurut
konsepsi 1972, ketahanan nasional ialah suatu kondisi dinamik yang di dalamnya
terdapat keuletan dan ketangguhan. Sementara dua konsepsi sebelumnya mengakui
IPOLEKSOM (ideologi, politik, ekonomi, sosial, militer) sebagai Panca Gatra,konsepsi
1972 di perluas dengan ketahanan nasional berdasarkan asas Asta Gatra (delapan gatra).
Perkembangan berikutnya yaitu rumusan ketahanan nasional masuk dalam GBHN
1973, GBHN 1978,GBHN 1983, GBHN 1988. Rumusan GBHN 1998 merupakan
rumusan terakhir,karena sekarang ini GBHN tidak lagi digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan pembangunan. Saat ini, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) menggantikan Rencana Kebijakan Negara (GBHN),yang pada
hakikatnya merupakan pejabaran dari visi,misi,dan rencana presiden terpilih. Sebagai
contoh dokumen RPJM 2010-2014 tertuang dalam Peraturan Presiden RI No. 5 Tahun
2010. Dalam dokumen tersebut,tidak ada lagi rumusan ketahanan nasional dan istilah
ketahanan nasional tidak lagi eksplisit.
Perkembangan berikutnya yaitu rumusan ketahanan nasional masuk dalam GBHN
sebagai hasil ketetapan MPR yang di mulai pada GBHN 1973, GBHN 1978,GBHN
1983,GBHN 1988,GBHN 1998. Rumusan GBHN 1998 merupakan rumusan
terakhir,karena sekarang ini GBHN tidak lagi di gunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan pembangunan. Pada saat ini, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) menggantikan Rencana Kebijakan Negara (GBHN), yang pada
dasarnya merupakan penjabaran dari visi,misi dan rencana presiden terpilih. Sebagai
contoh dokumen RPJMN 2010-2014 tertuang dalam Peraturan Presiden RI No.5 Tahun
2010. Dalam dokumen tersebut,tidak ada lagi rumusan ketahanan nasional dan istilah
ketahanan nasional tidak lagi eksplisit.
Namun jika kita telusuri teks RPJMN 2010-2014 kita masih dapat menemukan
kata-kata yang berkaitan dengan ketahanan nasional,seperti istilah ketahanan
panagan,karena rumusan ketahanan nasional sudah tidak ada lagi dalam sebuah dokumen
negara karena GBHN tidak lagi digunakan. Mendirikan pengertian ketahanan nasional
sebagai kondisi dinamis bangsa yang tangguh dan ulet dalam menghadapi berbagai
ancaman, konsepsi ini tetap relevan untuk kajian ilmiah, karena bentuk-bentuk ancaman
di era modern semakin luas dan kompleks. Ancaman non fisik maupun non militer juga
lebih banyak dan secara masif mempengaruhi kodisi keamanan nasional,misalnya
ancaman kekeringan berkepanjangan di suatu daerah akan memengaruhi kodisi
ketahanan pangan di daerah yang terkena bencana. Ketahanan pangan di daerah yang
terkena bencana. Ketahanan Nasional tetaplah relevan sebagai kekuatan penangkalan
dalam suasana sekarang maupun nanti,karena setelah berakhirnya perang dingin ancaman
lebih banyak bergeser kearah non-fisik seperti budaya dan kebangsaan.
Inti dari ketahanan Indonesia terutama terletak pada “mindset” bangsa Indonesia
sendiri dalam menghadapi dinamika masyarakat yang menuntut persaiangan disegaa
bidang. Ini selalu penting bagi lita aga benar-benar memeiliki ketahanan yang sangat
tangguh. Konsep ketahanan tidak hanya ketahanan nasional, tetapi sebgai konsep mulvi
level (berlapis), atau ketahanan multi level, yaitu ketahanan individu, ketahanan
keluarga, ketahnan nasional (Basrie,2002).
Ketahanan juga mencakup berbgai aspek, dimensi atau bidang, misalnya istilah
ketahanan pangan dan ketahanan energi, istilah-istilah yang dapat ditemukan dalam
susunan kata RPJMN 2010-2015 yang berarti konsep ketahanan nasional masih diakui
juga diterim, hanya saja lebih terarah atau mengedepankan pada asep ketahaan yang lebih
rinci, seperti ketahanan pangan dan ketahanan keluarga.
Saat ini, wajar resiliensi yang paling ditekankan adalah resiliensi sebagai suatu
kondisi. Oleh karena itu penting untuk kita ketahui dalam kondsi apa suatu derah suatu
negra atau daerah memeiliki tingkat ketahanan tertentu. Tingkat ketahanan nasional
sangat dipengeruhi oleh unsur-unsur ketahanan nasional itu sendiri. Unsur tersebut
dikenal dengan astra gatra yang berati delapan unsur, elemen, atau faktor saat ini.
Lembaga Ketahanan Nasional Indonesia (Lemhanas) merupakan lembaga negara yang
mengembangkanan konsep ketahanan nasional indonesia dengan membentuk badan
khusus yang bertugas untuk mengukur tingkat ketahanan nasional Indonesia, Lembaga
ini Bernama Labolaturium Pengukuran Ketahanan Nasional, dalam kerangka Lemhanas
RI.

7. Argumen Dinamika Ketahanan Nasional & Bela Negara


Dalam sejarah, bangsa Indonesia telah membuktikan pada kita bahwa konsep
ketahanan nasional terbukti mampu menangkal segala bentuk ancaman yang berujung
akan menyebabkan kehancuran bangsa atau berakhirnya NKRI. Ini terbukti pada tahun
1965 dan yang lebih 16deolo menghadapi krisis ekonomi dan politik dalam tahun 1997-
1998. Sampai ketika ini kita bertenaga bertahan pada wujud NKRI. Bandingkan dengan
pengalaman Yugo slavia saat menghadapi ancaman perpecahan tahun 1990-an. Namun
demikian,16 deolo halnya kehidupan berbangsa pula mengalami perubahan,
perkembangan dan dinamika yang terus menerus. Ketahahanan nasional Indonesia akan
selalu menghadapi aneka tantangan dan ancaman yang terus berubah. Ketahanan nasional
menjadi kondisi,galat satu paras Tannas, akan selalu menunjukan dinamika sejalan
menggunakan keadaan atau obyektif yang terdapat pada masyarat kita. Sebagai kondisi,
gambaran Tannas sanggup berubah-ubah kadang tinggi,kadang rendah. Berikut ini
pemberitaan terkait dengan Tannas menjadi kondisi :

Lemhannas : Ketahanan Nasional Indonesia Rapuh (Rabu ,13 november 2013


17:35) [JAKARTA] Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) pada kajiannya
menemukan keterangan bahwa ketahanan Nasional Indonesia andal alias ringkih.
Kesimpulan itu di ambil menurut pengkajian pengukuran ketahanan nasional menurut 33
provinsi yang terdapat pada 17deology17 menggunakan 847 indikator. “Hasilnya hingga
tahun 2012 ,ketahanan nasional kita andal. Apa lantaran struktur kelembagaan
negara,kultur kita selesainya reformasi,atau prosesnya yang galat,” istilah Deputi Bidang
Pendidikan Lemhannas,Mayjen TNI (Purn) Itu sastra pada diskusi bertajuk “Menata
Uang Sistem Bernegara” pada Gedung DPD RI,Jakarta,Rabu (13/10). Hadir menjadi
pembicaraan beserta Sekretaris Tim Pengkajian Sistem Kebangsaan RI Partai
Golkar,Agun Gunajar Sudarsa,pengamat politik Yudi Latif,dan anggota DPD RI, AM
Fatwa. Menurut putu,output pengkajian ini bersifat kuantitatif ,lantaran kultur atau
struktur galat, lembaganya yang galat atau prosesnya keliru . “ Ada 8 gatra yang sebagai
berukuran ketahanan nasional,pada antaranya geografi, demografi, 17deology, politik
ekonomi,sosial, budaya, pertahanan dan keamanan (Hakam),” ujarnya,Putu
mengatakan,solusi buat mengatasi hal ini merupakan perlu dilakukan amendemen
Undang-Undang Dasar 1945. “Persoalannya tinggal bagaimana mekanismenya,kapan
waktunya,dan sebagainya”8

Berdasarkan pemberitaan diatas ,dinyatakan bahwa syarat Tannas dalam konsep


ketahanan nasional Indonesia saat ini berdasarkan bidang hukum,bidang pertanian,bidang
transportasi,bidang informasi dan sebagainya.

8. Deskripsikan Esensi dan Urgensi Ketahanan Nasional & Bela Negara


a. Esensi & Urgensi Ketahanan Nasional

8
http://www.suarapembaruan.com/home/lemhannas-ketahanannasionalindonesia-rapuh/44880
Sudah dikemukakan sebelumnya, masih ada tiga cara padang untuk melihat ketahanan
nasional. Ketiganya membentuk tiga paras ketahanan nasional yakni ketahanan nasional
menjadi konsepsi, ketahanan nasional menjadi kondisi, dan ketahanan nasional menjadi
konsepsi atau doktrin. Ketiganya sangup saling berkaitan lantaran diikat pemikiran
bahwa kehidupan nasional ini ditentukan oleh delapan gatra. “Ketahanan nasional
berlandasan ajaran asta gatra”. Konsepsi ini selanjutnya dipakai menjadi strategi cara
atau pendektannya mengupayakan ketahanan nasional indonesia. Kedelapan gatra ini
juga dipakai menjadi kondisi. Esensi berdasarkan ketahanan nasional dalam hakikatnya
merupakan kemampuan uang dimiliki bangsa dan negara untuk menghadapi segala
bentuk ancaman yang deasa ini spektrumnya semakin luas dan kompleks.

b. Esensi dan Urgensi Bela Negara


Terdapat interaksi antara ketahanan nasional menguakan pembelaan negara atau bela
negara. Bela negara adalah perwujudan rakyat negara dengan upaya mempertahankan
dan menaikan ketahanan nasional bangsa indonesia. Keikut sertaan rakyat negara adalah
upaya menghadapi atau menaggulangi ancaman, hakekat ketahanan nasionl dilakukan
sebgai wujud upaya bela negara. Pada uraian sebelumnya sudah dikatakan bahwa bela
negra meliputi penertian ela negara secara fisik dan nonfisik. Bela negara secara fisik
yaitu memanggul sejata untuk menghadapi musuh (secara 266 militer) Bela negara secra
fisik pengertiannya leih sempit dari pada bela negara secara nonfisik.
1) Bela Negara secara fisik
Menurut undang-undang no 3 Tahun 2002 mengenai Pertahanan Negara, keikut
sertaan rakyat negara pada bela negara secara fisik bisa dilakukan sebagai anggota
TNI dan Pelatihan Dasar kemiliteran diselenggarakan melalu acara rakyat Terlatih
(Ratih), meskipun konsep rakyat Terlatih merupakan amanat berdasarkan undang-
undang No 20 tahun 1982. Rakyat Terlatih terdiri dari aneka macam unsur, misalnya
Resisme Mahasiswa (Menwa), Perlawanan Rakyat (Wanra), Pertahanan Sipil
(Hansip), Mitra Babinsa, dan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang sudah
mengikuti Pendidikan dasar Militer dan lain-lain. Rakyat terlatih memilih empat
fungsi yaitu ketertiban Umum, Perlindungan Masyarakat, dan Perlawanan rakyat.
Tiga fungsi yang diklaim pertama biasanya dilakukan dalam masa tenang atau ketika
terjadinya bala alam atau darurat sipil, unsur-unsur rakyat terlatih membantu
pemerintah wilayah menangani kemanan dan ketertiban masyarakat. Sementara
fungsi perlwanan rakyat dilakukan untuk keadaan darurat perang.

2) Bela Negara Secara Nonfisik


Sebagimana sudah diuraikan seelumnya,bela negara berarti “memanggul senjata
menghadapi musuh” atau belanegara militeristik. Menurut undang-undang No.3
tahun 2002 mengenai pertahanan negara keikutsertaan masyarakat negara pada bela
negara secara nonfisik bisa diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan
dan darma sinkron menggunakan profesi. Pendidikan kewarganegaraan diberikan
dengan maksud menanamkan semangat kebangsaan dan inta tanah air.Pendidikan
kewarganegaraan bisa dilaksanakan melalu jalur formal (sekolah, perguruan tinggi)
dan jalur non formal (sosial kemasyarakatan). Berdasarkan hal itu maka keterlibatan
masyarakat negara pada bela negra secara nonfisik bisa dilakukan menggunakan
aneka macam bentuk, sepanjang masa dan segala situasi, contoh menggunakan cara:
a. Mengikuti pendidikan kewarganegaraan baik melalui jalur formal dan nonformal.
b. Melaksanakan kehidupan berdemokrasi yaitu menghargai disparitas pendapat dan
tidak memaksa kehendak pada memecahkan kasus bersama.
c. Pengabdian yang lapang dada pada lingkungan kurang lebih menggunakan
menanam, memelihaa, dan melestarikan.
d. Berkarya konkret untuk humanisme demi memajukan bangsa dan negara.
e. Berperan aktif dengan cara ikut menanggulangi ancaman terutama ancaman
militer, contohnyamenjadi sukarelawan banjir.
f. Mengikuti aktivitas mental spritual pada kalangan warga supaya bisa menagkal
dampak-dapak budaya asing yang tidak sinkron menggunakan kebiasaaan-
kebiasaan kehidupan bangsa indonesia.
g. Membayar pajak dan retribusi yang berfungsi menjadi asal pembiayaan negara
untuk melaksankan pembangunan
9. Asas Ketahanan Nasioanal
Ketahanan nasional merupakan suatu perilaku bangsa Indonesia berdasarkan
nilai-nilai Pncasila, UUD 19455 dan Wawasan Nusantara, yang tercermin dalam Asas
Ketahanan Nasional Indonesia9, yaitu:

a. Asas Kesejahteraan dan Keamanan


Kesejahteraan dan Kemanan merupakan kebutuhan dasar dalam kehidupan.Bagi
mayarakat Indonesia,gangguan keamanan yang terjadi akan menghabat negra untuk
memajukan pembangunanya yang pada akhirnya dapat berdampak pada terhambatnya
upaya untuk menjamin kehidupan yang sejahtera untuk warga.Negara yang terganggu
perkembangannya pasti akan berdampak pada upaya pencapaian kesejahteraan warganya.

b. Asas Komprehensif, Integral, menyeluruh atau terpadu


Sistem kehidupan nasional meliputi seluruh aspek kehidupan bangsa dalam
bentuk perwujudan dan kesatuan serta perpaduan yang seimbang dan serasi dalam segala
aspek kehidupan masyarakat.negara. shingga konsep idela tersebut dapat terwujud dalam
kehidupan sehari-hari.bangsa indonesia harus mengambil pelajran dari krisis
multidimensi yang muncul pada taun 1998, karena pemerintah masih mengedepankan
konsisi kehidupan yang ideal yang serasi,seimbang dan ekonomi indonesia yang kuat.
Indonesia telah mengalami dampak kriris yang lebih lama dari pada negara-negara Asia
lainnya yang terkena dampak kriris yang sama. Konsep ideal perlu diterapkan secara
konkret dalam kehidupan masyarakat.

c. Asas mawas kedalam dan keluar


Mawas kedalam bertujuan untuk mengemangkan sifat,dan kondisi kehidupan
nasioanal berdasarkan nilai-nilai kemandirian sebagai bangsa yang ulet dan tangguh.
Sedangkan mawas keluar bertujuan untuk mengantisipasi dan berpartisipasi dalam
mengatasi dampak lingkungan strategis asing. Serta menerima kenyataan interaksi

9
Kansil. Pancasila dan UUD 1945, Jakarta, Pradnya Paramita: 1977.
dengan dunia internasional. Bentuk kerjasama bilateral atau multilateral yang saling
menguntukan.

d. Asas kekeluargaan
Mengandung makna keadilan, kebijaksanaan, perstuan dan persamaan, gotong royong
toleransi dan tanggung jawab dalm kehidupan berangsa dan bernegara. Pada hakekatnya
dapat memecah belah persatuan dan kesatuan angsa. Perbedaan sebaga khazanah
kekayaan bangsa harus kita hadapi sebagai bagian dari mencari solusi terbaik bagi
persatuan bangsa dan negara indonesia.

10. Ketahanan Nasional Dalam RPJP dan RPJM


a. Ketahanan nasional dalam RPJP
Pembangunan pertahanan dan keamanan dalam RPJP 10 beramanat tercapainya rasa aman
dan damai bagi semua, serta terpeliharanya keutuhan wilayah ngara terhadap ancaman,
baik internal maupun external.ditandai dengan hal-hal sebagai beikut:
1. Tercapainya kemanaa nasional yang menjamin harkat dan martabat manusia,
kemanan warga negara,,dan keutuhan wiyah dari ancaman baik diluar negri maupun
didalm negri.
2. TNI Profesional unsur cadangan dan pembela pertahanan yag kuat, khussnya
membela negara dan masyarakat dengan dukungan industri pertahanan yang andal.
3. Polri yang profesioanl, partisipasi publik yang kuat dibidang kemamanan, intelijen
dan kontra intelijen yang efekstif, dan koordinasi yang kuat antara lembaga
pertahanan dan keamanan.

b. Ketahanan Nasional dalam RPJM


I. Masalah
1) Kebijakan dan Strategi pertahanan belum selesai.
2) Partisipasi masyarakat sipil dalam pembangunan pertahanan belum stabil.
3) Sarana dan prasarana yang belum memadai peningkatan profesionalisme dan
kesejahteraan angota TNI yang rendah

10
Asa Mandiri. Undang-Undang RPJP Nasional 2005-2025, Asa Mandiri, Jakarta: 2007
21
4) Negara dan jumlah alutsista yang tidak mencukupi
5) Embargo senjata oleh negra produsen utama dan endahnya penggunaan industri
pertahanan nasional.
6) Anggran pertahanan belum sepenuhnya dipatuhi.
7) Belum optimalnya pemanfaatan potensi masyrakat dalam bela negara.

II. Sasaran
Sasran peningkatan kapasitas negara selama 5 tahun kedepan yaitu:
1) Pembangunan posisi petahanan Indonesia berdasarkan Defense Strategi Review
(SDR) dan strategi pertahanan perode 2005-2006 yang disusun menyusul
kerjasama antara masyarkat sipil dibidang militer.
2) Peningkatan kesejahteraan prajurit TNI terutama dalam hal kecukupan
perumahan,pendidikan dasar keluarga prajurut, dan jaminan akhir tugas.
3) Meningkatkan jumlah dan kondisi peralatan pertahanan kearah modernisasi alat
terutama sistem persenjataan dan kesiapan operasional.
4) Meningkatnya pengunaan alutsita produksi dalam negri dan dapat ditanganinya
pemeliharaan alutsita oleh industri dalam negri.
5) Teroptimasi anggaran perrtahanan srta terukupi anggaran minimal serta simultan
dengan selesainya reposisi bisnis TNI.
6) Terdayagunakannya potensi masyarakat dalam bela negra, sebagai salah satu
komponen utama pertahanan negara.

III. Arah kebijkan


Sasaran terseut dicapai dengan arah kebijakan berikut:
1) Menajamkan dan mensikonkran kebijakan pertahanan negara.
2) Meningkatkan keikut sertaan masyarakat dan meningkatkan profesionalisme
institusi yang berhubungan dengan pertahanan negara.
3) Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme TNI menakup dimensi
alutsita,mateial,personil,serta prasarana dan sarana.
4) Meningkatkan kesejahteraan anggota TNI dan pendirian sistem asurasi prajurit.
5) Meningkatankan kemampuan insutri pertahanan nasionall, dalam hal penyediaan
kebutuhan dan perawatan alutsita yang sudah ada.
6) Mengoptimalkan dan meningkatkan anggran pertahanan menuji rasio kecukupan
secara silmultan dengan penataan bisnis TNI.
7) Melakukan permasyrakatan dan pendidikan bela negara secara formal dan
informal.

IV. Program-program pembangunan


Arah kebijakan dalam peningkatan kemampuan pertahanan negara dijelaskan
melalui program-program pembangunan, yaitu:
1) Pogram pengembangan sistem dan stategi pertahanan
Tujuan program ini untuk mewujudkan rumusan kebijakan umum dan
kebijjakan pelaksanaan serta perencanaan stategis yang meliputi pembinaan dan
pemberdayagunaan komponen pertahanan negara dalam hal menghadapi
ancaman dan gangguan termasuk pencegahan serta penanggulangan separtisme
kegiatan pokok yang dilakukan yaitu:
 Penyususnan Stratgic defene review (SDR) strategi daya pertahanan,
postur pertahanan kompartemen dan stategis.
 Penyusunan manjemen aset sistem pertahanan termasuk alutsita.
 Pengembangan sistem, berupa pembinaan sistem dan metide dalam
rangka mendukung tugas pokok organiasi atau satuan, pelaksaan survai
tegas batas antar RI dengan PNG,Malaysia dan RDTL.Pelaksaan survai
pemetaan darat,laut dan udara serta pengembangan sistem informatika.
 Peningkatan fungsi yang meliputi dukunga kebutuhan yang sesuai fungsi
oranisasi, teknik tata kerja, tenaga manusia dan peralatan.
 Pengembangan sistem dan strategi nasional yang meliputi sistem politik
ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.
 Telaahan/perkiraan/apersepsi strategi nasional dalam bidang politik,
ekonomi,sosial budaya, pertahanan keamanan.
2) Program pengembangan pertahanan intergrative
Tujuan program ini untuk mewujudkan kesiapan TNI yang melingkupi
matra darat,laut dan udara secara terintegrasi agar mampu menyelenggarakan
pertahanan negara secara terpadu kegiatan pokok yang dilakukan yaitu:
 Pengemangan sistem berupa pengembangan sistem dan metode
untuk mendukung tugas pokok organisasi/unit
 TNI Menjamin pemeliharaan personel dalam rangka menjamin
pehormatan terhhadap hak-hak militer dan melaksanakan operasi
manuver bagi TNI Perwira Karier (PK) Perwira militer
Sukarelawan Prajurit Pendek (PSDP) Pilot dan Pejabat Publik
 Pemangunan alutsila TNI Meliputi pembelian/pemeliharaan
senjata dan amunisi, kendaraan tempur, alat komunikasi,alutsista
khusus (alpasus),alutsista darat dan udara (alpal)
 Pembangunan peralatan berupa pembanguna.renovasi perlatan
untuk mendukung operasional satuan pendidikan, serta sarana dan
prasarana penunjang,serta kantin,asrama, dan rumah dinas.
 Pengaktifan fungsi yang meliputi dukungan sesuai fungsi baan
teknis,tatakerja,sumer daya manusia dan peralatan.
 Pelaksanaan operasional dan latihan militer tambahan untuk
memperkuat kekuatan dan kapasitas serta menjaga kesiapan
operasional.
 Pelaksanaan operasional militer selain perang berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan keputusan
politik.

3) Program pembangunan bela negara


Program ini bertujuan untuk mewujudkan potensi ketersediaan dukungan
pertahanan masyarakat untuk ditranformasikan menjadi kekuatan kesatuaan
komponen pertahanan negara.kegitan pokok yang dilakukan yaitu:
 Penyusunan berbagai kegiatan kebijakan pelaksanaan dibidang
pembinaan dan pendayagunaan seluruh potensi sumber daya nasional.
 Peningkatan kekuatan komponen pertahan bela negara dengan diduung
oleh kemampuan SDA/SBD Nasional dan kempuan sarana dan prasarana
nasional yang memadai, peningkatan kemampuan sumber daya manusia
untuk mendukung pertahanan negara.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Negara indonesia merupakan negara yang saling membantu satu sama lain terdiri
menurut banyak sekali suku,bangsa dan kebudayaan yang ada di Indonesia. Terdiri
menurut poly pula-pula dan samudera yang membentang luas. Apalagi itu menjadi rakyat
negara ingin mempertahankan wilayah kita menurut gangguan bangsa atau negara yang
lain,maka kita sebagai warga negara indonesia wajib memperkuat ketahanan nasional
kita. Ketahanan Nasional kita. Ketahanan nasional kita. Ketahanan nasional merupakan
cara paling ampuh lantaran meliputi poly landasan seperti : Pancasila menjadi landasan
ideal,Undang-Undang Dasar 1945 menjadi landasan konstitusional dan wawasan
Nusantara menjadi landasan visional,jadi menggunakan demikian ketahanan nasional kita
sangat saling membantu.

B. Saran
1. Dalam rangka memberikan konstribusi yang optimal pada bangsa dan negaran,maka
kekuatan,kemampuan serta fasilitas yang digunakan melalui konsep ketahanan
nasional.
2. Kestabilan, keamanan dan kesejahteraan harus di bangun secara bertahap dan
seimbang, agar bangsa indonesia yang memiliki aspek dalam kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA

Asa Mandiri. 2007. Undang-Undang RPJP Nasional 2005-2025, Asa Mandiri, Jakarta: 2007

Cholisin, Kewarganegaraan, Jakarta, Dirjen Didasmen:2003

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan


Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. 2016. Pendidikan kewarganegaraan untuk perguruan
tinggi, Jakarta : RISTEKDIKTI

Joesoef, Daoed. 2014. Studi Strategi: Logika Ketahanan dan Pembangunan Nasional.
Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Kaelan (Editor).Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi,


Yogyakarta, Paradigma: 2002.

Kaelan, Pendidikan Pancasila, Yogyakarta, Paradigma:2008

Kamal Pasha, Musthafa.2002.Pendidikan Kewarganegaraan (Civics Education),Citra Karsa


Mandiri, Jogjakarta: 2002.

Otto Syamsuddin Ishak. 2016. Pancasila, Hak Asasi Manusia dan Ketahanan Nasional,
Jakarta: 2016

Panitia Lemhanas. 1980. Bunga Rampai Ketahanan Nasional. Konsepsi dan Teori. Jakarta.
PT Ripres Utama.
Pranowo, MB. 2010. Multidimensi Ketahanan Nasional. Jakarta: Pustaka Alvabet.

PressWahab A.A. & Sapriya.2007. Teori dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan.


Sekolah PascaSarjana UPI. Bandung: UPI Press.

Rahayu, Minto. Pendidikan Kewarganegaraan, Grasindo, Jakarta: 2007

Sarbaini & Akhyar. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan untuk perguruan tinggi membina
karakter warga negara yang baik, Banjarmasin: Penerbit UPT MKU (MPK-MBB) Universitas
Lambung Mangkurat
Sumarsono, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta: 2007

Sunardi. 1997. Teori Ketahanan Nasional. Jakarta: HASTANAS.

Supriatnoko, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta, Penaku:2008

Usman, Sunyoto .1998. “Integrasi Masyarakat Indonesia dan Masalah Ketahanan


Nasional” dalam Sumbangan Ilmu Sosial Terhadap Konsepsi Ketahanan Nasional. Yogyakarta:
Gajah Mada Universitas

Anda mungkin juga menyukai