Disusun Oleh:
KELOMPOK 11
1. MUHAMMAD ZAKI MUJAHIDIN (2230402052)
2. MIFTAHUL JANNAH (2230402044)
3. RONA DWI PUTRI (2230402067)
DOSEN PENGAMPU:
FAWZA RAHMAT, SHI., M.A
Syukur Alhamdulillah kita ucapkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Ketahanan Nasional Dan Bela
Negara”. Shalawat serta salam juga kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa
umatnya dari alam kebodohan kealam yang berilmu pengetahuan seperti saat ini.
Pada kesempatan ini, dengan penuh rasa hormat kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih
yang setulus-tulusnya dan sebesar-besarnya kepada Bpk. Fawza rahmat SHI., M.A selaku dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan. Semoga Makalah ini dapat
bermanfaat.
Kelompok 11
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................2
BAB 1.........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................5
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................6
C. Tujuan..............................................................................................................................................7
BAB II........................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................9
A. Konsep pertahanan nasional dan bela negara.................................................................................10
B. Alasan perlunya ketahanan nasional dan bela negara....................................................................11
C. Sumber Historis, Sosiologis, Politik Tentang Ketahanan Nasional dan Bela Negara.....................12
D. Dinamika dan Tantangan Ketahanan Nasional dan Bela Negara...................................................13
E. Esensi dan Urgensi Ketahanan Nasional dan Bela Negara............................................................14
F. Menjaga Ketahanan Nasional dan Praktik bela negara..................................................................15
BAB III.....................................................................................................................................................16
PENUTUP................................................................................................................................................17
A. Kesimpulan....................................................................................................................................17
B. Saran..............................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang Keahanan Nasional Terbentuknya Negara Indonesia dilatar belangi oleh
para pejuang seluruh bangsa Indonesia. Sekian lama nya bangsa indoneisa menjadi inhcaran
banyak Negara atau bangsa – bangsa lain, karena potensinya yang dangat besar dilihat dari
wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak. Kebenarannya ancaman datang tidak
hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Harta, waktu dan nyawa mereka korbankan demi
kemerdekaan Negara Indonesia. Sejak Negara Indonesia merdeka, Indonesia tidak luput dari
gejolak dan ancama yang membahayakan rakyat Indonesia. Tetapi selama ini bangsa Indonesia
mampu memepertahankan kemerdekaaan dan kedaulatannya serta mampu menegakkan wibawah
pemerintahan.
Ketahanan nasional adalah kondisi bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek
kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan mengembangkan kekuatan
nasional, dalam menggapai dan mengatasi seagla tantangan, ancaman, hambatan, dam gangguan
baik yang datang dari luar dan dari dalam untuk menjamin identitas, integrasi, kelangsungan
hidup bangsa dan Negara Indonesia serta perjuangan mencapai tujuan nasional Negara Indonesia.
Bela Negara merupakan sikap dan perilaku warga Negara yang di jiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan
undang-undang dasar dalam menjamin Kelangsungan hidup dan bernegara, Seluruh masyarakat
Indonesia wajib dan berhak ikut serta dalam pembelaan negara bertujuan untuk untuk membekali
setiap warga negara Indonesia dengan nilai-nilai bela negara dalam rangka membentuk karakter
bangsa yang ulet tangguh, berwawasan kebangsaan dan memiliki kesadaran untuk menjiwai
negara, sikap dan tindakan warga negara yang teratur dan menyeluruh, dan terpadu secara
sendiri-sendiri maupun berkelompok sebagai bagian dari rasa cinta tanah air, kesadaran
berbangsa dan bernegara , keyakinan terhadap pancasila dan kerelaan berkorban untuk bangsa
dan negara. Dengan demikian, bela negara yang dimaksud di sini, tidak selalu dalam bentuk fisik
dalam suatu perang mempertahankan kedaulatan Indonesia. Tetapi dapat berwujud segala sesuatu
yang dilakukan oleh warga negara untuk memajukan bangsanya, membantu warga negara lain
yang termasuk bangsanya, dan ikut serta dalam kegiatan pembangunan nasional sesuai profesi
dan kemampuannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja konsep ketahanan nasional dan bela negara?
2. Apa alasan perlunya ketahanan nasional dan bela negara?
3. Apa saja sumber historis, sosiologis, politik tentang ketahanan nasional dan bela negara?
4. Apa dinamika dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara?
5. Apa esensi dan urgensi ketahanan nasional dan bela negara?
6. Bagaimana menjaga ketahanan nasional dan praktik bela negara?
C. Tujuan
1. Mengetahui konsep ketahanan nasional dan bela negara.
2. Mengetahui alasan perlunya ketahanan nasional dan bela negara.
3. Menegetahu sumber historis, sosiologis, politik tentang ketahanan nasional dan bela negara.
4. Menegetahui dinamika dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara.
5. Mengetahui esensi dan urgensi ketahanan nasional dan bela negara.
6. Menjaga ketahanan nasional dan praktik bela negara.
BAB II
PEMBAHASAN
Sejak awal kemerdekaan hingga era reformasi sekarang ini, peristiwa sejarah sebagai
wujud hak dan kewajiban bela negara itu dapat dikelompokkan berdasarkan periodisasi
sebagai berikut;
a) Periode 1945 – 1949, yakni perang kemerdekaan menghadapi Belanda yang ingin
kembali menjajah Indonesia. Pada periode ini wujud hak dan kewajiban warga
negara dalam pembelaan negara lebih terlihat bdalam keikutsertaan dalam perang
kemerdekaan, baik bersenjata maupun tidak bersenjata.
b) Periode 1950 – 1965. Pada periode ini bangsa Indonesia mengalami berbagai bentuk
gangguan keamanan dalam negara. Periode ini juga diwarnai dengan perjuangan
Trikora merebut kembali Irian barat dan perjuangan Dwikora.
c) Periode 1966 – 1998 atau periode Orde Baru. Bangsa Indonesia memasuki periode
pembangunan dengan tantangan yang semakin kompleks dan penuh ketidakpastian.
Pada periode ini perwujudan hak dan kewajibanwarga negara dalam pembelaan 13
negara tampak dalam kegiatan terpadu keamanan dan pertahanan, yang terfokus pada
stabilitas nasional.
d) Periode reformasi sejak tahun 1998, tantangan kebangsaan Indonesia semakin maya
karena pengaruh arus globalisasi yang menuntut transparansi dan kehidupan bangsa
yang lebih demokratis. Pada periode ini hakikat dan hak dan kewajiban bela negara
terarahkan kepada peningkatan ketahanan nasional.
Dari rangkaian peristiwa sejarah upaya bela negara sebagaimana diuraikan, tampak
dinamika kehidupan bangsa untuk mencapai tujuan dan cita-cita nasional. Seluruh warga
negara menjalankan hak dan kewajibannya dalam wujud yang sesuai dengan situasi dan
kondisi yang terjadi dan berkembang pada zamannya. (Zainal A. dkk. 2014: 10-13)
b. Sumber sosiologis
Di dalam ketentuan-ketentuan sosial, manusia individual berinteraksi dengan sesamanya
di dalam lingkungan sekitar tempat ia tinggal dan beraktivitas. Di dalam kesatuan-kesataun
sosial, manusia individual menjalani proses personisasi, proses penyempurnaan diri sebagai
pribadi. Di sana pula ia mewujudkan dimensi politis kehidupannya dengan melakoni peran-
peran sosial demi kebaikan umum masyarakat. Dengan peran-peran sosial itu serta seluruh
kehidupannya, ia membaktikan diri bagi kebaikan umum seluruh masyarakat, bangsa dan
negara. Dalam konteks negara sebagai kesatuan atau ikatan sosial terbesar yang dibentuk oleh
rakyat atas dasar konsensus bersama, individu warga negara bertumbuh dalam kesempurnaan
dirinya sebagai manusia.
Hubungan simetris ini dimaksudkan sebagai hubungan yang didasari motivasi kerjasama
saling menguntungkan dan saling menghormati, dalam arti “duduk sama rata dan tegak sama
tinggi. Sebagai contoh hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara Eropa dan Amerika
Serikat. Hubungan itu pada umumnya bersifat asymetris. Indonesia dianggap hanya berpotensi
sebagai negara menegah atau kekuatan “regional” dimana ekonominya belum begitu kuat dalam
percaturan internasional.
Indonesia dianggap sebagai negara phery-phery dalam sistem politik internasional yang
dikuasai negara ini dalam hal ini Amerika Serikat. Selain itu permasalahan ketahanan nasional
Indonesia terletak pada masalah sengketa perbatasan, pengaturan zona ekonomi eksklusif, Sea
Lane of Communication (SLOC), penguasaan sumber kekayaan alam, maupun pengaturan
fasilitas atau sarana perdagangan yang mengandung dimensi kepentingan internasional.
Terdapat tiga cara pandang dalam melihat ketahanan. Ketiganya menghasilkan tiga wajah
ketahanan nasional yakni ketahanan nasional sebagai konsepsi, ketahanan nasional sebagai
kondisi, dan ketahanan nasional sebagai konsepsi atau doktrin. Ketiganya bisa saling berkaitan
karena diikat oleh pemikiran bahwa kehidupan nasional ini dipengaruhi oleh delapan gatra
sebagai unsurnya atau dikenal dengan nama “Ketahanan Nasional berlandaskan ajaran Asta
Gatra.” Konsepsi ini selanjutnya digunakan sebagai strategi, cara atau pendekatan di dalam
mengupayakan ketahanan nasional Indonesia. Kedelapan gatra ini juga digunakna sebagai tolok
ukur dalam menilai ketahanan nasional Indonesia sebagai kondisi. (Herman. dkk. 2015: 254)
Perihal unsur-unsur kekuatan nasional ini telah mendapat banyak kajian dari para ahli.
Morgentahu dalam bukunya “Politics Among Nations: The Struggle for Power and Peace”
mengemukakan bahwa menurutnya ada dua faktor yang memberikan kekuatan bagi suatu negara,
yakni faktor-faktor yang relatif stabil (stable factors), terdiri atas geografi dan sumber daya alam,
dan faktor-faktor yang relatif berubah (dinamic factors), terdiri atas kemampuan industri, militer,
demografi, karakter nasional, moral nasional, kualitas diplomasi, dan kualitas pemerintah.
Esensi adalah hakikat, inti atau hal yang pokok dari sesuatu. Kaitannya dengan bela negara
maka esensi bela negara adalah inti atau hal yang pokok dari bela negara itu sendiri. Kita pahami
bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam bela negara adalah: cinta terhadap tanah air, sadar
berbangsa dan bernegara, yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk
bangsa dan negara, serta memiliki kemampuan awal bela negara. Maka setiap warga negara yang
memahami dan mengahayati serta mengimplementasikan nilai-nilai bela negara tersebut maka dia
telah menghayati esensi bela negara. Dengan kata lain esensi atau hal yang pokok dari bela
negara adalah bersikap dan berbuat serta bertindak yang terbaik bagi negara dan bangsa. Dalam
setiap perbuatan, sikap dan perilaku warga negara telah dilandasi dengan nilai-nilai bela negara.
(Zainal A. dkk. 2014: 31)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bela Negara merupakan sikap dan perilaku warga Negara yang di jiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan
undang-undang dasar dalam menjamin Kelangsungan hidup dan bernegara, Seluruh masyarakat
Indonesia wajib dan berhak ikut serta dalam pembelaan negara bertujuan untuk untuk membekali
setiap warga negara Indonesia dengan nilai-nilai bela negara dalam rangka membentuk karakter
bangsa yang ulet tangguh, berwawasan kebangsaan dan memiliki kesadaran untuk menjiwai
negara, sikap dan tindakan warga negara yang teratur dan menyeluruh, dan terpadu secara
sendiri-sendiri maupun berkelompok sebagai bagian dari rasa cinta tanah air, kesadaran
berbangsa dan bernegara , keyakinan terhadap pancasila dan kerelaan berkorban untuk bangsa
dan negara.
Ketahanan nasional adalah kondisi bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek
kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan mengembangkan kekuatan
nasional, dalam menggapai dan mengatasi seagla tantangan, ancaman, hambatan, dam gangguan
baik yang datang dari luar dan dari dalam untuk menjamin identitas, integrasi, kelangsungan
hidup bangsa dan Negara Indonesia serta perjuangan mencapai tujuan nasional Negara Indonesia.
B. Saran
Dengan selesainya makalah ini kami menngucapkan banyak terimakasih kepada pihak-
pihak yang ikut terlibat dalam penyelesaian makalah ini. Tentunya penulis menyadari bahwa
terdapat masih banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan, karna kesempurnaan hanyalah
milik Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Herman. dkk. 2015. Urgensi Ketahana Nasional Sebagai Geostrategi Indonesia. Jurnal Ilmu
Pengetahuan Sosial. Makasar: Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas
llmu Sosial UNM
Subagyo A. 2014. Bela Negara; Peluang dan Tantangan di Era Globalisasi. Yogyakarta: GRAHA
ILMU
Suryatni L. 2019. Bela Negara Sebagai Penjewatan Dalam Ketahanan Nasional Berdasarkan UUD
NRI.Jurnal Ilmiah Ilmu Dirgantara. Jawa Timur: 10 (1)
Widodo S. 2011. Implementasi Bela Negara Untuk Mewujudkan Nasionalisme. Jurnal Ilmiah CIVIS:
1 (1)
Zainal A, dkk. 2014. Buku Ajar Bela Negara; Pendidikan Bela Negara. Jawa Timur: Universitas
Pembangunan Nasional