Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

KETAHANAN NASIONAL
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan yang diampu oleh H.Wuryantoyo, S.Pd.I,M.Pd.

Disusun oleh :

1. Yessy Yulia Kahfi 161120001833

Kelompok 6 Kelas AA Akuntansi

UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA


Jln. Taman Siswa (Pekeng) Tahunan Jepara 59427
Telp. (0291)59530 Fax (0291)592630
e-mail : inf0@unisnu.ac.id web : www.unisnu.ac.id
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa


ta’ala., yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan
makalah yang berjudul “Ketahanan Nasional” ini dapat kami selesaikan tepat
pada waktunya.
Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dan
mempelajari lebih dalam mengenai tentang geostrategi di Indonesia dengan baik
serta memenuhi tugas mata kuliah pendidikan kewarnegaraan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih memiliki banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan waktu dan
kemampuan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi sempurnanya makalah ini.
Akhir kata kami berharap tugas makalah yang kami susun ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Jepara, 26 November 2016

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bangsa Indonesia yaitu bangsa yang kaya dalam hal apapun, baik dalam
kekayaan alam, budaya, serta beragam kesenian yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia. Negara-negara lain tidak memiliki semua itu, sehingga negara
asing seperti Belanda dan Inggris ingin merebut negara Indonesia sebagai
negara mereka. Dan pada akhirnya negara-negara asing tersebut satu persatu
menjajah negara Indonesia selama bertahun-tahun. Tujuan mereka menjajah
Negara Indonesia yaitu untuk merebut semua kekayaan yang ada di Indonesia
dan dimiliki oleh mereka maka dari itu negara asing sangat ingin memiliki
Negara Indonesia yang kaya akan sumber daya alam dan budayanya.
Selama bertahun-tahun negara Indonesia di jajah oleh bangsa asing
yang ingin merebut kekayaan Indonesia, selama bertahun-tahun pula bangsa
Indonesia mempertahankan dirinya supaya tetap berdiri dan tangguh untuk
menghadapi segala tindakan-tindakan yang mengamcam warga Indonesia.
Semua warga Indonesia sangat menderita dengan datangnya warga asing
tersebut, mereka hanya di jadikan budak oleh bangsa asing yang menjajah
Indonesia. Ketika warga Indonesia bertani, berkebun,ataupun beternak hewan
sebagian hasilnya wajib di setorkan kepada bangsa asing yang sedang
menjajah kita sebagai warga Indonesia.
Masyarakatpun tidak kuat menghadapi tindakan yang di berikan sang
penjajah tersebut dan semua warga Indonesia yang mengaku dirinya adalah
bangsa dan warga Indonesia bersatu untuk menghadapi penjajah-penjajah
yang seenaknya menguasai bangsa Indonesia yaitu bangsa kita. Dengan
demikian warga Indonesia bangkit dari keterpurukan yang melamda mereka.
Penjajahpun di lawan oleh warga Indonesia sehingga warga Indonsia mampu
untuk mengusir penjajah yang bertahun-tahun menjajah kita, dan
Indonesiapun merdeka.
Meskipun bangsa Indonesia di hadapkan pada tantangan, Negara
Kesatuan Republik Indonesia masih tetap tegak berdiri sebagai satu bangsa
dan Negara yang merdeka, bersatu, dan berdaulat. Hal tersebut membuktikan
bahwa bangsa Indonesia memiliki keuletan dan ketangguhan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam mengatasi setiap bentuk tantangan,
ancaman, hambatan, dan gangguan dari mana pun datangnya.
Dengan sedikit uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk membahas
lebih lanjut mengenai” KETAHANAN NASIONAL”.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Sejarah Ketahanan Nasional?
2. Apa pengertian Ketahaan Nasional?
3. Apa saja hakikat Ketahanan Nasional?
4. Apa saja konsepsi dan Fungsi Ketahanan Nasional?
5. Apa saja Asas-asas Ketahanan Nasional?
6. Apa saja Sifat-sifat ketahanan Nasional?
7. Apa pengaruh Gatra dalam ketahanan Nasional terhadap kehidupan
Berbangsa dan Bernegara?
8. Apa Pengertian Pembina Ketahanan Nasional Indonesia?
9. Apa saja asas-asas Pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia?
10. Apa saja langkah-langkah Pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia?

1.3 Maksud dan Tujuan


1. Mengetahui Sejarah Ketahanan Nasional.
2. Mengetahui Pengertian Ketahaan Nasional.
3. Mengetahui Hakikat Ketahanan Nasional.
4. Mengetahui Konsepsi dan Fungsi Ketahanan Nasional.
5. Mengetahui Apa saja Asas-asas Ketahanan Nasional.
6. Mengetahui Apa saja Sifat-sifat ketahanan Nasional.
7. Mengetahui Pengaruh Gatra dalam ketahanan Nasional terhadap
kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
8. Mengetahui Pengertian Pembina Ketahanan Nasional Indonesia.
9. Mengetahui Asas-asas Pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia.
10. Mengetahui Langkah-langkah Pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

Para pendiri Negara (founding father) mengamanatkan kepada kita dalam


Pembukaan UUD 1945 bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, oleh sebab
itu penjajahan harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan suatu bangsa. Pemerintah Negara Indonesia bertugas untuk
melindungi segenap masayarakat indoneisa dan seluruh tumpah darah Indonesia,
serta turut melaksanakan ketertiban dunia, tiap – tiap warga Negara berhak dan
wajib membela Negara antara lain bumi, air, udara dan kekayaan alam yang
terkandung yang didalamnya memenuhi hajat hidup orang banyak dikuasai
Negara dan sebesar – besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi lingkungan
dalam upaya mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
Geostrategi Indonesia dapat di artikan sebagai metode untuk mewujudkan
cita-cita proklamasi sebagaimana yang di amanatkan dalam pembukaan dan UUD
1945. Geostrategi Indonesia berawal dari kesadaran akan terbentuknya bangsa
Indonesia yang majemuk dan heterogen, artinya setiap suku bangsa mempunyai
hubungan historis dan psikologis dengan daerahnya. Geostrategi Indonesia
dirumuskan dalam wujud ketahanan nasional.

2.1 Sejarah Ketahanan Nasional


a. Sejarah Ketahanan Nasional di mulai dari tekad dan semangat untuk
menyatukan wilayah nusantara kearah persatuan dan kessatuan bangsa
telah tumbuh sejak masa kejayaan kerajaan sriwijaya pada VII.
b. Upaya menyatukan wilayah nusantara kearah persatuan dan kesatuan
bangsa di bidang politik, di mulai pada era kerajaan Majapahit abat XIV
sebagaimana di ungkapkan dalam tekad Gajah Mada yang di kenal sebagai
Sumpah Palapa.
c. Lahirnya Budhi Utomo pada tahun 1908 yang di kenal dengan sebagai
sebutan Kebangkitan Nasiona ltelah memperkuat tekat dan menggelorakan
semangat kebangsaan melalui gerakan pendidikan nasional.
d. Dikumandangkannya sumpah pemuda oleh eksponen generasi muda pada
tahun 1928 telah semakin membangkitkan kesadaran untuk membina dan
menata kehidupan berbangsa serta mengembangkan kemampuan dan
kekuatan secara terpadu di bidang sosial politik dan budaya dalam ikatan
persatuan dan kesatuan nasioanal.
e.  Pergerakan nasional mencapai puncaknya pada saat diproklamasikannya
kemerdekaan oleh bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus tahun 1945.

2.2 Pengertian Ketahanan Nasional


Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi
segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari
luar maupun dalam serta langsung maupun tidak langsung membahayakan
integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan
mengejar tujuan perjuangan nasionalnya.
Ketahanan Nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa
Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi,
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam
maupun dari luar, secara langsung maupun tidak langsung, yang dapat
membahayakan kehidupan nasional untuk menjamin identitas, integritas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta pejuangan mencapai tujuan
nasional Indonesia.
Pengertian Ketahanan Nasional dapat dilihat dalam tiga “wajah”, yakni :
a. Ketahanan Nasional sebagai suatu kenyataan yang nyata atau real.
b. Ketahanan Nasional sebagai konsepsi. Yang ditunjukkan dengan definisi
tentang Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia, yakni konsep pengaturan
dan penyelenggaraan negara.
c.  Ketahanan Nasional sebagai metode berfikir atau metode pendekatan.
Yang ditunjukkan dengan konsepnya dalam melihat keseluruhan aspek
sebagai satu kesatuan utuh yang haus terpelihara dan dijaga keamanan dan
kelangsungannya.

2.3 Hakikat Ketahanan Nasional


Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan
ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
negara dalam mencapai tujuan nasional.
Hakikat konsepsi nasional Indonesia adalah pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan
selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional.
Pada hakikatnya Ketahanan Nasional Indonesia adalah kemampuan dan
ketangguhan bangsa dan negara Indonesia untuk dapat menjamion
kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara Indonesia.
Berhasilnya Pembangunan Nasional akan meningkatkan Ketahanan
Nasional, dan Ketahanan Nasional yang tangguh akan lebih mendorong lagi
Pembangunan Nasional.

2.4 Konsepsi dan Fungsi Ketahanan Nasional.


a). Konsepsi
Konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan
selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan terpadu
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dan wawasan nusantara dengan
kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk
meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan
kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai
kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai
nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata,
rohaniah dan jasmaniah. Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa
melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari
dalam.
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan
politik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan
nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara
langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan
kehidupan politik bangsa dan negara Republik Indonesia berdasar
Pancasila dan UUD 1945.
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang
meliputi segenap kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar,
untuk menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan
negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan seperti
dibawah ini :
1.    Ketangguhan
Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat
bertahan, kuat menderita atau dapat menanggulangi beban yang
dipikulnya.
2.    Keuletan
Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam
menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
3.    Identitas
Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan.
Negara dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat
yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk, sejarah, pemerintahan,
dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.
4.    Integritas
Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa
baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun
fungsional.
5.    Ancaman
Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau
merombak kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual,
kriminal dan politis.
6. Hambatan dan gangguan
Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang
bersifat dan bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak
konsepsional.

b).Fungsi
a. Ketahanan Nasional yang berfungsi sebagai Doktrin Dasar Nasional
adalah untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola
tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa, baik yang
bersifat interregional (wilayah), intersektoral maupun multi disiplin.
Doktrin ini diperlukan untuk menghindari cara berpikir yang
terkotak – kotak (sektoral) dan memerlukan upaya secara
integralnasional serta menghindari kesimpangsiuran dalam arah dan
tindakan, tidak konsistennya dengan falsafah yang telah disepakati,
sehingga menimbulkan pemborosan waktu, tenaga, sarana, yang
mengakibatkan terjadinya penyesatan bahkan penyimpangan dari tujuan
nasional Indonesia.
b. Ketahanan Nasional yang berfungsi sebagai Metode Pembinaan
Kehidupan Nasional adalah merupakan metode integral yang mencakup
seluruh aspek dalam kehidupan negara yang dikenal dengan Astagatra
(8 aspek), yakni tiga gatra alamiah (geografi, kekayaan alam dan
kependudukan) dan lima gatra sosial (ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan) yang bersifat dinamis.
c. Konsepsi Ketahanan Nasional yang berfungsi sebagai Pola Dasar
Pembangunan Nasional pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman
dalam pelaksanaan pembangunan nasional di segala bidang dan sektor
pembangunan nasional secara terpadu, yang dilakukan sesuai dengan
rancangan program pembangunan.

2.5 Asas-asas Ketahanan Nasional


Asas ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku berdasarkan nilai-nilai
Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara yang terdiri dari:
a) Asas kesejahteraan dan keamanan
Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat
dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar
dalamkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tanpa
kesejahteraan dan keamanan, system kehidupan nasional tidak akan
berlangsung. Dalam kehidupan nasional tingkat kesejahteraan dan
keamanan yang dicapai merupakan tolak ukur ketahanan nasional. Asas
ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi
individu maupun masyarakat atau kelompok.
b) Asas komprehensif/menyeluruh terpadu
Ketahanan Nasional mencakup kehidupan bangsa secara
komprehensif integral dalam bentuk perwujudan kesatuan dan perpaduan
yang seimbang, serasi, dan selaras dari seluruh aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan matriks Astragatra.
Tujuan asas ini adalah untuk mewujudkan Ketahanan Nasional secara
berlanjut agar terwujudnya cita – cita bangsa dan negara.
c) Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong
royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas
kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini
dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari
konflik yang bersifat merusak/destruktif.
d) Asas Mawas diri ke Dalam dan Mawas ke Luar.
Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan
kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai
kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat
kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal ini tidak berarti bahwa
Ketahanan Nasional mengandung sikap isolasi atau nasionalisme sempit.
Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisifasi dan berperan
serta mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri dan menerima
kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan dengan dunia
internasional. Kehidupan nasional harus mampu mengembangkan
kekuatan nasional untuk memberikan dampak ke luar dalam bentuk daya
tangkal dan daya tawar. Interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam
bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.
e) Asas Kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan,
kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Asas ini mengakui
adanya perbedaan. Perbedaan tersebut harus dikembangkan secara serasi
dalam hubungan kemitraan agar tidak berkembang menjadi konflik yang
bersifat saling menghancurkan.

2.6 Sifat-sifat ketahanan Nasional


Ketahanan nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang
terkandung dalam landasan dan asas-asasnya, yaitu:
a) Mandiri
Ketahanan Nasional percaya pada kemanpuan dan kekuatan sendiri serta
pada keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip
tidakmudahmenyerah dengan tumpuan pada identitas, integritas dan
kepribadian bangsa. Kemandirian (independency) ini merupakan prasyarat
untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam
perkembangan global (interdependent).
b) Dinamis
Ketahanan Nasional tidaklah tetap, ia dapat meningkat atau turun
tergantung pada situasi dan kondisi bangsa, Negara serta lingkungan
strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat bahwa segala sesuatu di dunia
ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa berubah pula. Oleh
karena itu, upaya peningkatan Ketahanan Nasional harus senantiasa
diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk
pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
c) Manunggal
Ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang diartikan terwujudnya
kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara
seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
d) Wibawa
Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia secara berlanjut
dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan
bangsa. Dengan demikian diharapkan agar bangsa Indonesia mempunyai
harga diri dan mendapat perhatian dari bangsa lain sesuai dengan kualitas
yang melekat padanya. Berdasarkan dasar pemikiran diatas, maka berlaku
logika, semakin tinggi tingkat ketahanan nasional, maka akan semakin
tinggi wibawa negara dan pemerintah sebagai penyelenggara kehidupan
nasional.
e) Konsultasi dan Kerjasama
Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap
konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan
fisik semata tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama serta
saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan moral dan kepribadian
bangsa.
2.7 Pengaruh Gatra dalam ketahanan Nasional terhadap kehidupan
Berbangsa dan Bernegara
Model Asta Gatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang
kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung diatas bumi ini dengan
memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat dicapai dengan
menggunakan kemampuannya. Model hasil pengkajian Lembaga Ketahanan
Nasional (Lemhanas) menyimpulkan adanya 8 unsur atau aspek kehidupan
nasional.
Ada 3 aspek (tri gatra) kehidupan alamiah :
a. Gatra letak dan kedudukan geografi
Gatra letak geografi atau wilayah menentukan kekuatan nasional negara.
Hal yang terkait dengan wilayah negara meliputi :
a. Bentuk wilayah negara : dapat berupa negara pantai, negara
kepulauan atau negara kontinental
b.  Luas wilayah negara : ada negara dengan wilayah yang luas dan
negara dengan wilayah yang sempit (kecil)
c. Posisi geografis, astronomis, dan geologis negara
d. Daya dukung wilayah negara : ada wilayah yang habittable dan ada
wilayah yang unhabittable

Dalam kaitannya dengan wilayah negara, pada masa sekarang perlu


dipertimbangankan adanya kemajuan teknologi transportasi, informasi
dan komunikasi. Suatu wilayah yang pada awalnya sama sekali tidak
mendukung kekuatan nasional, karena penggunaan teknologi bisa
kemungkinan menjadi unsur kekuatan nasional negara

b. Gatra keadaan dan kekayaan alam


Sumber kekayaan alam dalam suatu wilayah, baik kualitas maupun
kuantitasnya sangat diperlukan bagi kehidupan nasional. Oleh karena itu
keberadaannya perlu dijaga kelestariannya. Kedaulatan wilayah nasional,
merupakan sarana bagi tersedianya sumber kekayaan alam dan menjadi
modal dasar pembangunan. Selanjutnya pengelolaan dan pengembangan
sumber kekayaan alam merupakan salah satu indikator ketahanan
nasional.

Hal-hal yang berkaitan dengan unsur sumber daya alam sebagai elemen
ketahanan nasional adalah meliputi :

a.  Potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan ; mencakup


sumber daya alam hewani, nabati, dan tambang
b.   Kemampuan mengeksplorasi sumber daya alam
c.  Pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhitungkan masa
depan dan lingkungan hidup

c. Gatra keadaan dan kemampuan penduduk


Gatra penduduk sangat besar pengaruhnya terhadap upaya membina dan
mengembangkan ketahanan nasional. Penduduk yang produktif, atau
yang sering disebut sebagai sumber daya manusia yang berkualitas,
mempunyai korelasi positif dalam pemanfaatan sumber daya alam serta
menjaga kelestarian lingkungan hidup (geografi), baik fisik maupun
sosial.

Lima aspek kehidupan sosial (panca gatra) yaitu :

a. Pengaruh Gatra Ideologi


Ketahanan Nasional gatra Ideologi adalah kondisi dinamik bangsa
Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasiona dalam menghadapi
tantangan, ancaman, hambatan, gangguan yang datang dari luar maupun
dari dalam, langsung maupun tidak langsung membahayakan
kelangsungan kehidupan ideoogi bangsa dan negara Indonesia.
Pengaruh gatra ideologi (contohnya ideologi dunia seperti liberalism dan
komunisme) dalam kehidupan berbagsa dan bernegara menunjukkan :
a. Menjunjung tinggi kepentingan harkat dan martabat manusia,
menuntut kebebasan secara mutlak, kebahagiaan hidup diukur hanya
dengan kekayaan material yang melimpah dan dicapai dengan bebas.
b. Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas atau
golongan lain, golongan ekonomi kuat menindas ekonomi lemah,
penonjolan golongan, pertentangan antargolongan, konflik dan jalan
kekerasan, perebutan kekuasaan negara.
Ir. Soekarno (dalam dekrit presiden 1 juli 1945) menyatakan bahwa
Pancasila merupakan tatanan nilai yang dikristalisasikan dari nilai –
nilai dasar budaya bangsa Indonesia, yang sudah sejak ratusan tahun
lalu tumbuh dan berkembang dalam masyarakat di Indonesia.
b. Pengaruh Gatra Politik
Ketahanan Nasional gatra politik adalah sebagai kondisi dinamik
bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan,
gangguan dari dalam maupun luar, langsung maupun tidak langsung
membahayakan kehidupan politik bangsa dan NKRI berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
Adapun pengaruh gatra politik terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara, nampak pada situasi yang menggambarkan :
a. Perkembangan politik dalam negeri Indonesia, baik dalam struktur,
proses, budaya maupun komunikasi politiknya.
b. Perkembangan politik luar negeri sebagai sarana pencapaian
kepentingan nasional, poitik luar negeri sebgai integral dari strategi
nasional, kejelasan garis politik luar negeri.
c.  Kondisi nyata ketahanan politik Indonesia. Untuk mewujudkannya
diperlukan kehidupan politik bangsa yang sehat dan dinamis, yang
mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
c. Pengaruh Gatra Ekonomi
Ketahanan Nasional dalam gatra ekonomi adalah kondisi dinamik
bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan,
gangguan yang datang dari luar maupun dalam, langsung maupun tidak
langsung membahayakan kehidupan ekonomi bangsa dan negara
Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Sistem ekonomi yang dianut dan dikembangkan di Indonesia
diharapakan dapat memiliki ketahanan nasional yang mengacu pada
UUD 1945 pasal 33 yang menyebutkan bahwa sistem ekonomi
Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan (cabang produksi yang penting, bumi, air dan kekayaan
alam dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar – besarnya untuk
rakyat).
Pengaruh gatra ekonomi dalam kehidupan negara Indonesia
terwujud dalam upaya bersama dan setiap warga negaranya mempunyai
hak dan kesempatan untuk mensejahterakan bangsa.
d. Pengaruh Gatra Sosial Budaya
Ketahanan Nasional dalam gatra sosial budaya diartikan sebagai
kondisi dinamik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan, gangguan dari luar maupun dalam, langsung maupun tidak
langsung membahayakan negara Indonesia berdasarkan pada Pancasila
dan UUD 1945.
Wujud pengaruh gatra ini adalah suatu kondisi sosial budaya
dimana kebudayaan suku – suku yang mendiami wilayah nusantara ini
saling berkomunikasi dan berinteraksi dalam kesetaraan.
e. Pengaruh Gatra Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah keseluruhan daya
upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem pertahanan dean
kemanan negara, dalam mempertahankan dan megamankan negara
demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Ketahanan Nasional dalam gatra Pertahanan Keamanan diartikan
sebagai kondisi dinamik kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa
Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, didalam menghadapi
dan mengatasi segaa tantangan, ancaman, hambatan, gangguan yang
datang dari dalam maupun luar, langsung maupun tidak langsung
membahayakan identitas, integritas dan kelangsungan hidup bangsa dan
negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pengaruh gatra
ini ditandai dengan :
a.  Indonesia cinta damai dan ingin bersahabat dengan sema bangsa
didunia, tidak menghendaki terjadinya perang.
b. Penyelenggaraan pertahanandan keamanan NKRI dilandasi oleh
Pancasila, UUD 1945, dan wawasan nusantara.
c.  Pertahanan dan keamanan negara merupakan upaya nasional terpadu
yang melibatkan semua potensi dan kekuatan nasional.
d.  Pertahanan dan keamanan NKRI diselenggarakan dengan Siskamnas
(Sishankamrata)
e.  Segenap kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan rakyat
semesta diorganisasikan kedalam suatu wadah tunggal yang
dinamakan TNI dan Polri yang jati dirinya sebagai tentara rakyat,
tentara pejuang dan tentara nasional, yang perannya untuk
kepentingan NKRI.

Secara matematis model Asta Gatra dapat dirumuskan sebagai berikut :


K (t) = f (Tri Gatra, Panca Gatra) t
= f ([G, D, A], [I, P, E, S, H]) t
Keterangan :
K (t) : Kondisi ketahanan nasional yang dinamis
G : Geografis
D : Demografi
A : Alam/Kekayaan Alam
I : Ideologi
P : Politik
E : Ekonomi
S : Sosial Budaya
H : Hukum
f : fungsi, dalam pengertian matematis
t : dimensi waktu

2.8 Pengertian Pembina Ketahanan Nasional Indonesia


Pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia adalah proses transformasi
sumber daya secara efisien dan ekonomis, untuk menghasilkan spektrum
kemampuan dan kekuatan yang berupa daya kekebalan, daya berkembang
dan daya tangkal atau daya kena dalam sistem kehidupan nasional.

2.9 Asas-asas Pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia


Asas pembinaan Ketahaanan Nasional Indonesia adalah tata laku yang
relatif telah tersusun bagi tindakan dan kegiatan pembinaan Ketahanan
Nasional yang member ciri khas kepada bangsa Indonesia dalam upayanya
untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan
kehidupannya.
Adapun asas – asas pembinaan ketahanan nasional Indonesia ini adalah
sebagai berikut :
a.  Asas Geopolitik dan Geostrategi, yang dilandasi Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara sebagai geostrategi dan geopolitik bangsa yang
merupakan konsekuensi dari stratifikasi kebijaksanaan nasional, dimana
Wawasan Nusantara berkedudukan sebagai pemberi arah bagi Ketahanan
Indonesia.
b.  Asas Holistik, yang dilakukan secara serentak pada segi - segi kehidupan
nasional secara holistik dan komprehensif integral.
c. Asas Menyeluruh Terpadu, dilakukan oleh seluruh lapisan rakyat.
d. Asas Proyektif, harus diproyeksikan dalam skenario masa depan, yang
dimaksud skenario ini adalah gambaran perubahan kondisi sistem
kehidupan nasional yang disebabkan oleh dampak dari dalam atau dari
luar.
e. Asas Efisiensi, perlu di perhatikan kriteria efisiensi atau ekonomis.
Kriteria efisiensi berarti bahwa dengan menggunakan sejumlah sumber
daya tertentu, harus dapat di capai tingkat ketahanan nasional Indonesia
yang setinggi-tingginya. Kriteria ekonomis berarti bahwa untuk mencapai
tingkat ketahanan nasional tertentu, harus dapat digunakan jumlah sumber
daya sekecil - kecilnya. Dengan kriteria efisiensi atau ekonomis tersebut,
maka 1). Strategi ketahanan nasional harus seimbang dengan tuntutan
skenario masa depan yang di perkirakan, 2). Tuntutan kebutuhan sumber
daya untuk mewujudkan ketahanan nasional harus seimbang dengan
strategi ketahanan nasional yang sudah digariskan, 3). Program-program
untuk mewujudkan ketahanan nasional harus seimbang dengan sumbaer
daya yang tersedia, 4). Anggaran yang di sediakan harus sesui dengan
kebutuhan untuk melaksanakan program-program tersebut.
f.  Asas Normatif, harus diikuti norma kesatuan pola tindak. Agar dicapai
aspek efisiensi atau ekonomis dalam kegiatan nasional tersebut, perlu
dilakukan kesatuan pola tindak yang meliputi: 1). Kesatuan konsep yang
terdiri atas keseragaman dalam pangkal tolak berfikir, keseragaman dalam
metode dan keseragaman dalam bahasa, 2). Kesatuan upaya, yang terdiri
atas keterpaduan rencana dan program serta keterpaduan dalam kegiatan.

2.10 Langkah-langkah Pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia


a. Pembinaan Ketahanan Nasional Gatra Ideologi
1.  Pengalaman pancasila secara obyektif dan subyektif terus
dikembangkan serta ditingkatkan.
2.  Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu terus direlevansikan dan
diaktualisasikan nilai instrumentalnya, agar tetap mampu
membimbing dan mengarahkan kehidupan dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara selaras dengan peradaban dunia yang
beruabh dengan cepat tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa
Indonesia.
3.  Bhineka Tunggal Ika dan konsep wawasan nusantara yang
bersumber dari Pancasila harus terus dikembangkan dan ditanamkan
dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk selalu
menjaga persatuan bangsa dan persatuan wilayah serta moralitas
yang loyal, utuh dan bangga terhadap bangsa dan Negara.
4.  Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar-dasar Negara
Republik Indonesia yang harus dipahami dan diaktualisasikan secara
nyata untuk menjaga kelestarian dan keampuhanya demi
terwujudnya tujuan nasional serta cita-cita nasional, oleh setiap
penyelanggara Negara, setiap lembaga kenegaraan, lembaga
kemasyarakatan dan setiap warga Negara Indonesia.
5. Pembangunan sebagai pengalaman Pancasila, harus menunjukan
keseimbangan fisik material dengan pembangunan mental spiritual
untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan sekularisme.
6.  Pendidikan Pancasila dan pendidikan kewarganegaraan harus di
kembangkan, guna mengembangkan peserta didik menjadi manusia
yang dewasa dan menjadi warga Negara yang baik.

b. Pembinaan Ketahanan Nasional Gatra Politik.


1.  Mengembangkan kehidupan kewarganegaraan dan politik dalam
negeri berdasarkan Pancasila dan UUD 1945yang mampu menyerap
aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat.
2.  Mengembangkan kehidupan politik luar negeri sebagai sarana
pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antarbangsa yang
belandaskan pada pembukaan UUD 1945.
c. Pembinaan Ketahanan Nasional Gatra Ekonomi
1.   Mengembangkan sistem ekonomi Indonesia yang dapat mewujudkan
kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata diseluruh
wilayah nusantara melalui ekonomi kerakyatan.
2.   Implementasi sistem ekonomi kerakyataan harus dihindarkan
berkembangnya: system free figh liberalism, system etatisme dan
pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk
monopoli.
3. Memantapkan struktur ekonomi secara seimbang dan saling
seimbang dalam keselarasan dan keterpaduan antar sector pertanian
dengan perindustrian dan jasa.
4.    Melaksanakan pembangunan ekonomi sebagai usaha bersama atas
dasar asas kekeluargaan dibawah pengawasan anggota masyarakat
serta memotivasi dan mendorong peran serta masyarakat secara
aktif.
5.   Memeratakan pembangunan dan memanfaatkan hasil - hasilnya yang
dilaksanakan secara seimbang dan serasi antar wilayah dan antar
sektor.
6. Mengembangkan dan menumbuhkan kemampuan bersaing secara
sehat dan dinamis dalam mempertahankan serta meningkatkan
eksistensi dan kemandirian perekonomian nasional.
d. Pembinaan Ketahanan Nasional Gatra Sosial Budaya
1.   Mengembangkan sistem sosial budaya yang dapat mewujudkan
nilai-nilai budaya nasional dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara guna memantapkan jati diri dan integritas
bangsa.
2.  Mengkondisikan dan membina manusia dan masyarakat Indonesia
yang berjiwa Pancasila.
3.   Mengembangkan kehidupan keagamaan, sehingga nilai-nilai agama,
Ketuhanan Yang Maha Esa meresap dan mewarnai tingkah laku
sehari-hari serta menjadi landasan moral yang kokoh dalam
pelaksaan dalam pembangunan nasional.
4.  Pembinaan identitas bangsa melalui pemanfaatan nilai luhur budaya
bangsa yang bersumber pada kebhinekaan budaya daerah dan
budaya bangsa lain.
5.    Mengembangkan sistem pendidikan nasional yang mampu
meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia serta mampu
meningkatkan mutu manusia Indonesia dengan kesadaran mental dan
penguasaan teknologi yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan
pembangunan.

e. Pembinaan Ketahanan Nasional Gatra Pertahanan Keamanan


1.  Mengembangkan sistem pertahanan dan keamanan yang dapat
mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara.
2.    Mengembangkan nilai, sikap dan perilaki cinta damai, cinta
kemerdekkan, kedaulatan pada seluruh kekuatan pertahanaan
keamanan nasiona.
3.    Melakukan pembangunan kekuatan kemampuan pertahanan dan
keamanan yang bermanfaat menjamin perdamaian dan stabilitas
keamanaan untuk kesinambungan pembangunan nasional dan
kelangsungan hidup bangsa dan negara.
4.  Melindungi potensi nasional dan hasil - hasil pembangunan yang
telah di capai dari segala ancaman dan gangguan dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin segenap lapisan
masyarakat bangsa Indonesia.
5.  Mengembangkan perlengkapan dan perlengkapan yang mendukung
pembangunan kekuatan dan kemampuan perthanan dan keamanan
yang di hasilkan oleh industri dalam negeri.
6.   Melaksanakan pembanguna dan penggunaan kekuatan dan
kemampuan pertahanan dan keamanan oleh manusia yang berbudi
luhur, arif bijaksana, menghormati HAM dan memahami makna
nilai dan hakikat perang dan damai.
7.   Mengembangkan TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang dan
tentara nasional yang berpedoman pada sapta marga, yang
merupakan penjabaran pancasila.
8.  Mengembangkan polri sebagai kekuatan inti kamtibnas, yang
berpedoman pada tri brata dan catur prasetiya.
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Ketahanan nasional (tannas) Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa
Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan , baik yang datang dari dalam
maupun luar untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa
dan Negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
Ketahanan nasional adalah kondisi kehidupan nasional yang harus
diwujudkan, dibina terus menerus dan sinergis, mulai dari pribadi, keluarga,
lingkungan, daerah dan nasional bermodalkan keuletan dan ketangguhan yan
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional. Proses
berkelanjutan untuk mewujudkan kondisi tersebut dilakukan berdasarkan
pemikiran geostrategic yang dirancang dengan memerhatikan kondisi bangsa
dan konstelasi georafi Indonesia.
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan
kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam selurh aspek kehidupan
secara utuh dan menyelurh serta terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945
dan wawasan nusantara. Konsepsi ini merupakan pedoman untuk
meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan
kesejahteraan dan keamanan.

1.2 Saran
Ketahanan nasional adalah hal mutlak yang harus dimiliki setiap bangsa. Jika
bangsa Indonesia ingin mempertahankan Negara dari ganguan bangsa/negara
lain, maka harus memperkuat Ketahanan Nasionalnya. Dengan memperkuat
Ketahanan Nasional merupakan cara paling ampuh, karena telah mencakup
banyak landasan seperti; Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai
landasan konstitusional dan wawasan nusantara sebagai landasan visional.
DAFTAR PUSTAKA

http://tamanpintarbaca.blogspot.co.id/2015/03/makalah-ketahanan-
nasional.html

http://allamandakathriya.blogspot.co.id/2012/04/geostrategi-indonesia.html

http://muhammadgafur841.blogspot.co.id/2013/11/makalah-ketahanan-
nasional.html

https://deluk12.wordpress.com/makalah-ketahanan-nasional/

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/196604251992032-
ELLY_MALIHAH/Silabi,_SAp,_Bahan_Kuliah_PKN,_Elly_Malihah/
BAB_7_PKN.pdf

Anda mungkin juga menyukai