MASYARAKAT
MADANI
MADANI
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Dosen Pengampu : ROBIYANOOR, S.H
Konsepsi
Masyarakat Madani (Civil Society)
• Independen;
• Mandiri;
• Swaorganisasi;
• Transparan;
• Idealis;
• Demokratis; dan
• Disiplin.
Bentuk institusi/lembaga masyarakat madani
dapat diklasifikasi dalam tiga macam:
1. Instiusi/lembaga sosial :
• lembaga sosial;
• masyarakat (LSM) dan partai politik;
• oraganisasi kepemudaan, seperti KNPI,
KAMMI, HMI, PMII;
• organisasi kemahasiswaan;
• organisasi profesi, seperti LBH, PWI dll;
• organisasi kemasyarakatan, seperti
MKGR, SOKSI, FORKOT, DLL
2. Institusi/lembaga Keagamaan :
- Islam (NU, Muhammadiyah, MUI dll)
- Kristen, seperti PGI;
- Budha, seperti Walubi;
- Hindu, seperti Parasida Hindu Darma;
- Katholik, seperti KWI.
3. Institusi/lembaga Paguyuban :
adalah institusi/lembaga yang dibentuk oleh
masyarakat untuk melakukan pengelolaan
dan penenggalian program-program untuk
meningkatkan rasa keluargaan.
Masyarakat Madani dan Investasi
Demokrasi :
• Masyarakat madani menjadi pemimpin
pendapat (opini leader) dalam kehidupan
masyarakat dan negara.
• Masyarakat madani mendorong
terciptanya masyarakat demokrasi dan
inovatif.
• Masyarakat madani terbentuk bila
masyarakat realistis dalam menghadapi
konflik.
Karakteristik Masyarakat Madani
1. Free public sphere (ruang publik yang
bebas)
2. Demokratisasi
3. Toleransi
4. Pluralisme
5. Keadilan sosial (social justice)
6. Partisipasi sosial
7. Supremasi hukum
Merujuk pada Bahmueller (1997), ada beberapa
karakteristik masyarakat madani, diantaranya:
• Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok ekslusif kedalam
masyarakat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial.
• Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan yang mendominasi
dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan alternatif.
• Dilengkapinya program-program pembangunan yang didominasi oleh negara
dengan program-program pembangunan yang berbasis masyarakat.
• Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara karena
keanggotaan organisasi-organisasi volunter mampu memberikan masukan-
masukan terhadap keputusan-keputusan pemerintah.
• Tumbuhkembangnya kreatifitas yang pada mulanya terhambat oleh rejim-rejim
totaliter.
• Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga individu-individu
mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri.
• Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga-lembaga sosial
dengan berbagai ragam perspektif
Tujuh Prasyarat Masyarakat Madani sbb:
• Terpenuhinya kebutuhan dasar individu, keluarga, dan kelompok dalam masyarakat.
• Berkembangnya modal manusia (human capital) dan modal sosial (socail capital) yang
kondusif bagi terbentuknya kemampuan melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan
terjalinya kepercayaan dan relasi sosial antar kelompok.
• Tidak adanya diskriminasi dalam berbagai bidang pembangunan; dengan kata lain
terbukanya akses terhadap berbagai pelayanan sosial.
• Adanya hak, kemampuan dan kesempatan bagi masyarakat dan lembaga-lembaga
swadayauntuk terlibat dalam berbagai forum dimana isu-isu kepentingan bersama dan
kebijakan publik dapat dikembangkan.
• Adanya kohesifitas antar kelompok dalam masyarakat serta tumbuhnya sikap saling
menghargai perbedaan antar budaya dan kepercayaan.
• Terselenggaranya sistem pemerintahan yang memungkinkan lembaga-lembaga
ekonomi, hukum, dan sosial berjalan secara produktif dan berkeadilan sosial.
• Adanya jaminan, kepastian dan kepercayaan antara jaringan-jaringan
kemasyarakatan yang memungkinkan terjalinnya hubungan dan komunikasi antar
mereka secara teratur, terbuka dan terpercaya.
Menjadi Masyarakat Madani Indonesia