Pencatatan Ciptaan atau produk Hak Terkait dalam Daftar Umum Ciptaan bukan merupakan
pengesahan atas isi, arti, maksud, atau bentuk dari Ciptaan atau produk Hak Terkait yang dicatat. Menteri
tidak bertanggung jawab atas isi, arti, maksud, atau bentuk dari Ciptaan atau produk Hak Terkait yang
terdaftar. (Pasal 72 dan Penjelasan Pasal 72 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta)
Salah satu ‘’masalah’ yang seringkali muncul pada saat menyusun proposal
adalah ketika mencari teori yang tepat untuk kajian kita. Dalam penelitian
positivism, teori menjadi sangat penting untuk meneropong masalah penelitian.
Buku ini dengan cukup komprehensif menyajikan sejumlah teori-teori utama
dalam kajian bidang ilmu Akuntansi, yang tentu saja akan sangat membantu kita
dalam menyusun tugas akhir
Indayani, kandidat Doktor, dosen Unsyiah Aceh
Materi di buku ini sebagian adalah bahan kuliah yang pernah saya dapatkan
ketika menempuh matakuliah metpen yang diajar oleh penulis. Dengan gaya dan
caranya yang khas, pak Ulum dan pak Juanda sukses memprovokasi mahasiswa
untuk mengelaborasi ide-ide baru dalam menyusun skripsi dan mengantarkan
saya (juga banyak teman yang lain) dalam menyelesaikan skripsi kurang dari 4
bulan.
Hafiez Sofyani, dosen Univeristas Muhammadiyah Yokyakarta, alumni Prodi
Akuntansi Univ. Muhammadiyah Malang
Buku ini tidak hanya menyajikan bagaimana menyusun skripsi dengan baik dan
benar, tetapi juga memberikan tips hemat, cepat, dan selamat dalam ber-skripsi.
Dengan berbekal buku ini, menyusun skripsi akan b’rasa lebih mudah dan
menyenangkan. – Soni Agus Irwandi, dosen STIE Perbanas Surabaya
Meskipun buku ini lebih banyak membahas tentang penyusunan tugas akhir
untuk mahasiswa S1, tetapi buku ini telah menginspirasi saya dalam
membimbing murid-murid saya dalam menyusun karya ilmiah yang baik. -
Fatihul Ihsan, guru Madrasah Aliyah Negeri Babat, Lamongan
Skripsi plus PKM? Kalau saja banyak mahasiswa dapat melakukannya, pasti
skripsi tidak hanya akan jadi mudah dan murah, tetapi malah menguntungkan!
Penulis sukses memaparkan ide kreatif tersebut dalam buku ini dengan baik.
Saya rasa, semua mahasiswa dan dosen harus baca buku ini. – Luluk M. Ifada,
dosen Unisula Semarang
Ide ‘Skripsi Rombongan” yang ditawarkan dalam buku ini sangat menarik dan
inovatif. Dengan ide ini, proses penyusunan skripsi akan jauh lebih murah dan
mudah. Dengan pola ini, sekelompok mahasiswa yang tengah menyusun skripsi
dapat memanfaatkan 1 data untuk digarap bersama dari berbagai sisi yang
berbeda. Buku ini juga memberikan beberapa contoh yang sangat kreatif dalam
menerapkan ‘ide’ skripsi rombongan ini. – Manatap Berliana Lumban Gaol,
kandidat Doktor, dosen Universitas HKBP Nomensen Medan.
Buku ini memberikan gambaran yang sangat jelas dan mudah dimengerti
tentang beberapa terminologi yang sering tumpang tindih. Misalnya tentang
penggunaan kata ‘objek penelitian’ dan kata ‘populasi dan sampling’. Atau
tentang konsep ‘ unit analisis’. Anne Putri, kandidat Doktor, dosen STIE Haji Agus
Salim Bukit Tinggi.
Hal paling keren dari buku ini – yang membedakannya dari buku-buku metpen
lainnya – adalah bahwa buku ini dilengkapi dengan contoh-contoh yang disajikan
dengan bahasa yang sederhana tentang bagaimana seharusnya menyajikan bab
per bab dalam skripsi. Bagaimana menyusun latar belakang, paragraf per
paragraf. Itu keren sekali!! – Dona Primasari, dosen Universitas Jendral
Soedirman Purwokerto
Menarik untuk menyimak argumentasi yang ditawarkan oleh mas Ulum dan pak
Juanda di buku ini tentang bidang kajian (penjurusan) di jurusan akuntansi.
Sejauh ini memang ada beberapa jurusan akuntansi yang membuat konsentrasi-
konsentrasi keilmuan. Misalnya dengan membuat konsentrasi akuntansi
keuangan, akuntansi manajemen, akuntansi sektor publik, dll. Buku ini
menawarkan untuk membuat konsentrasi dalam penelitian bidang ilmu
akuntansi yang didasarkan pada objek kajian, yaitu akuntansi (di) perusahaan
(privat), akuntansi (di) sektor publik, dan akuntansi (di sektor perusahaan)
syari’ah – Aries Tanno, dosen Universitas Andalas Padang
Google scholar! Buku ini memberikan informasi sangat penting bahwa sebagai
akademisi, kita perlu agak ‘narsis’ di google scholar. Google scholar memberikan
data tentang naskah akademik kita yang dikutip oleh orang lain. Google scholar
pula yang digunakan dasar oleh webometrics untuk melakukan perangkingan
terhadap para ilmuan di seluruh dunia, berdasarkan skor h-index yang dimiliki. –
Dr. Pupung Purnamasari, dosen Universitas Islam Bandung (Unisba)
Meskipun contoh-contoh dalam buku ini lebih banyak tentang bidang ilmu
ekonomi, khususnya akuntansi, namun saya memperoleh banyak pencerahan
untuk menyusun skripsi di bidang ilmu TI yang saya geluti. – Abdur Rozaq, alumni
jurusan Teknik Informatika ITS Surabaya
~~oo~~
Kata Pengantar
Provokasi pola pikir bahwa skripsi itu mudah, skripsi itu murah, skripsi itu
menguntungkan, dan sebagainya saya sajikan di bagian awal buku ini (Bagian I).
sengaja topik ini saya letakkan di awal kajian untuk membongkar paradigma dan
anggapan lama tentang skripsi yang selama ini cenderung susah, lama, dan mahal.
Setelah menyajikan pola pikir baru tentang skripsi, baru saya membahas tentang
topik menggali ide dan gagasan di Bagian II.
Pada Bagian VII, saya membahas tentang kaidah penulisan karya ilmiah,
termasuk bagaimana cara mengutip dan menyajikan sumber kutipan di daftar
pustaka. Hal ini penting untuk disajikan karena ada sangat banyak kesalahan yang
sering terjadi, yang itu terkait dengan aspek kebahasaan, bukan konten
penelitiannya. Pada bagian ini saya juga memberikan link untuk dapat mengakses
software GLOSARIUM, sebuah software yang diciptakan oleh Pusat Bahasa
Kemdiknas RI yang berisi tentang kata-kata serapan dari bahasa asing yang sudah
dibakukan dalam bahasa Indonesia. Buku ini saya tutup dengan beberapa tips
“hemat, cepat & selamat” ber-skripsi.
Saya sadar dan meyakini bahwa ada banyak celah kekurangan dan
(mungkin) kesalahan dalam buku ini. Bagaimanapun, kajian tentang metodologi
penelitian sangat beragam. Oleh Karena itu, saya membuka diri dengan sangat
senang hati untuk menerima kritik dan masukan dari semua pihak untuk
memperbaiki isi buku ini. Kritik dan masukan dapat langsung dikirim kepada saya
melalu email: mas_ulum@yahoo.com atau ihyaul@umm.ac.id.
Terimakasih kepada guru, senior, kolega, dan mitra saya dalam mengampu
matakuliah MPA (Dr. Ahmad Juanda) atas diskusi-diskusi hangatnya dalam
menyusun materi perkuliahan. Terimakasih telah membimbing saya dalam banyak
hal. Terimakasih juga kepada semua dosen di lingkungan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UMM untuk segala dukungannya selama ini.
Terakhir, tentu saja saya harus berterimakasih kepada istri saya (Nining
Fadliyah), anak pertama saya (Najwa Ihfada NA.), dan calon anak kedua yang
masih di dalam rahim bunda… untuk segala pengertian dan kesabarannya selama
proses penyusunan buku ini, karena waktu-waktu istirahat yang harusnya untuk
kalian, harus digunakan untuk menyusun naskah buku ini.
Selain itu, di edisi 2 ini disajikan dua kutub besar pendekatan penelitian
(akuntansi), yaitu penelitian survei dan penelitian studi kasus. Masing-masing
pendekatan diuraikan secara sangat detil mulai dari bagaimana menyusun latar
belakang penelitian hingga menyajikan dan mendiskusikan hasil penelitian. Untuk
memudahkan dalam memahami kedua pendekatan tersebut, penyajian dalam buku
ini dibuat terpisah dalam dua bagian.
Terima kasih kepada semua pihak atas dukungannya kepada kami untuk
menyelesaikan buku ini. Terutama, terima kasih kepada mahasiswa-mahasiswi
kami di kelas Metodologi Penelitian Akuntansi (MPA). Terima kasih karena
kalianlah sumber inspirasi dan motivasi kami. Terima kasih juga buat para kolega
kami di jurusan akuntansi UMM, terutama dosen senior kami, pak Dhaniel Syam
yang tetap semangat untuk mengajar di depan kelas.
~~oo~~
BAB 1
AKUNTANSI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN
Keputusan apa ?
Siapa yang mengambil keputusan ?
Bagaimana perilaku pengambil
keputusan ?
Perspektif Klasik
Peneliti-peneliti paling awal yang dikategorikan sebagai peneliti
akuntansi klasik memusatkan pada “ true income” theories. Termasuk dalam
kelompok ini adalah Paton (1922), Canning (1929), Sweeney (1936), MacNeal
(1939), Moonitz (1961), dan Sprouse dan Moonitz (1962). Pada umumnya teori
ini menjelaskan bahwa dasar penilaian tunggal berupa angka income merupakan
merupakan dasar penilaian terbaik untuk semua pengguna laporan. Kategori lain
yang masih termasuk dalam perspektif klasik berkaitan dengan penelitian
tentang perbandingan praktik-praktik akuntansi yang berbeda dan dampaknya
terhadap pelaporan akuntansi keuangan (Hatfield 1927; Gilman 1939).
Perspektif Model Keputusan
Para peneliti mulai mengakui secara eksplisit pihak-pihak yang
berkentingan terutama pemberi modal dalam hal transaksi modalnya dan
kebutuhannya terhadap informasi. Kelompok ini menyatakan asumsi dasar
tentang model keputusan pemberi modal dan bagaimana informasi akuntansi
mempengaruhi keputusannya. Pada akhir 60-an dan awal 70-an perspektif ini
berkembang secara dramtis dengan banyaknya penelitian decision model yang
menghubungkan dengan disiplin ilmu ekonomi, keuangan dan keperilakuan.
Perspektif Policymaker
Dalam perspektif teori agen, secara implisit menjelaskan, me-ngapa
penyususnan standar akuntansi merupakan political process. Oleh karena itu,
bagi pihak-pihak yang berwenang untuk menetapkan standar akuntansi (GAAP),
proses lobbying dan negosiasi diantara pihak-pihak yang berkentingan menjadi
faktor pertimbangan penting dalam menjalankan tugasnya.
Dari sejumlah perkembangan pemikiran dalam peneltian akuntansi
dengan berbagai perspektifnya, terlihat bahwa setelah perspektif klasik, para
penelti mulai berupaya mencari bukti empiris terhadap toeri yang ada, bahkan
berupaya untuk melihat praktik akuntansi yang berkembang di masyarakat
sebagaimana adanya. Pada prinsipnya seluruh perspektif, kecuali perspektif
klasik, secara epitimologis cenderung menganut filsafat yang menggunakan
pendekatan positivistik.
Dia tidak pernah diajar oleh dosen tersebut, dia juga belum tahu
bagaimana sesungguhnya tu dosen. Dia hanya pernah mendengar cerita dari
kawannya bahwa dosen itu begini dan begitu, yang cerita itu sungguhlah sangat
subjektif. Cerita yang ia dengar itu adalah bahwa sang dosen yang akan menjadi
dosen pembimbingnya itu (a) sangat hobi mempersulit mahasiswa bimbingannya,
(b) susah ditemui, (c) [sok] super sibuk, dan (d) galaknya minta ampun.
Singkatnya, dialah sosok ‘dosen killer’ yang sesungguhnya.
~~oo~~
Saya pernah menguji skripsi mahasiswa yang waktu itu statusnya berada
di semester 10. Ketika saya cek kartu kendali bimbingannya, ternyata dia sudah
memulai proses bimbingan skripsi sejak awal semester 8. Berarti sudah lebih satu
tahun waktu yang dia habiskan untuk ‘sekedar’ menyusun skripsi.
Ketika saya ajukan pertanyaan “mengapa sampai begitu lama untuk
menyusun skripsi yang biasa-biasa saja ini?”. Saya menemukan indikasi bahwa
dia ‘sengaja’ membuat skripsinya lama. ‘Sengaja’ yang ‘tidak disengaja’!
~~oo~~
Di sisi lain, saya menemukan ‘alat’ untuk menekan mahasiswa itu supaya
lebih cepat menyelesaikan skripsinya. Saya mendapatkan informasi bahwa dia
ternyata membiayai sendiri kuliahnya sejak dia masuk semester 5, karena ayahnya
telah wafat. Situasi itu saya manfaatkan untuk mendorong dia secepatnya
menyelesaikan skripsinya, agar tidak lagi harus membayar biaya kuliah, kos, dan
segala macamnya.
Dengan topik yang menurut saya di atas rata-rata temannya waktu itu, dia
akhirnya berhasil menyelesaikan skripsinya persis dalam waktu dua bulan. Di
minggu pertama bulan ketiga dia maju ujian skripsi dan lulus dengan nilai A.
(kisah 3).
~~oo~~
SKRIPSI ITU MUDAH! Pola pikir ini yang setiap saat harus ditanamkan,
karena jika berpikir bahwa skripsi itu mudah, maka Anda akan menganggapnya
memang mudah. Ada beberapa catatan untuk meyakinkan bahwa skripsi itu
mudah.
Pertama, skripsi itu pada dasarnya adalah latihan meneliti, latihan menulis, dan
latihan mengutip dengan baik dan jujur. Karena sifatnya ‘hanya’ latihan, maka
jangan dibuat susah karena memang tidak ada yang susah.
Kedua, skripsi itu akan menjadi seolah-olah susah jika Anda menganggapnya
susah. Pelajaran dari kisah 1 menunjukkan bahwa kesalahan pertama dari
mahasiswa adalah terlalu percaya pada cerita kakak kelas tentang dosen
pembimbing. Ingatlah bahwa cerita senior itu didasarkan pada pengalaman
pribadinya dengan sang dosen. Dan pengalaman itu sifatnya sangat subjektif,
tergantung bagaimana kemampuan dia dalam berkomunikasi dengan dosen
pembimbing dan kapasitas keilmuannya dalam bidang yang dia teliti.
Ketiga, skripsi juga akan menjadi mudah jika Anda tidak mempersulit diri. Kisah
2 memberikan pelajaran bahwa perlu ada strategi dalam memilih topik dan objek
penelitian. Ketergantungan yang terlalu tinggi terhadap salah satu objek penelitian
membuat Anda tidak bisa melakukan apapun, sementara waktu terus berjalan.
Selain itu, mempertahankan mood skripsi adalah penting. Jangan menganggap
bahwa skripsi sudah selesai jika belum benar-benar telah selesai.
1. Jika Anda lama dalam proses penyusunan skripsi, artinya Anda juga akan
lama menyandang gelar sarjana. Dalam masa itu, sudah akan lahir ratusan
bahkan mungkin ribuan sarjana baru di bidang ilmu yang Anda tekuni. Dan
ketika Anda benar-benar meraih gelar sarjana, maka Anda akan bersaing
tidak hanya dengan teman-teman sebaya Anda, tetapi juga dengan adik-adik
Anda. Dan itu artinya tingkat persaingannya akan jauh lebih ketat.
Tentu saja ini jika Anda berpikir untuk mendapatkan pekerjaan dari orang
lain. Bagaimana jika Anda bermaksud untuk bekerja pada diri sendiri? Sama
saja! Masa yang Anda habiskan untuk ‘sekedar’ menyusun skripsi itu telah
melahirkan puluhan atau ratusan wirausaha baru di bidang yang mungkin
akan Anda masuki. Dan itupun artinya persaingan sudah semakin ketat di saat
Anda meraih gelar sarjana.
2. Dari sisi keuangan, jelas Anda ‘rugi’ jika membutuhkan waktu yang lebih
lama untuk menyusun skripsi. Jika skripsi Anda bisa selesai dalam waktu 3-4
bulan, atau lebih cepat dari itu, artinya Anda bisa menghemat banyak biaya.
Sebaliknya, jika waktu yang Anda butuhkan lebih dari 6 bulan (satu
semester), maka berarti Anda harus membayar ‘ekstra’ biaya SPP untuk
kampus.
Selain biaya SPP, ada banyak elemen biaya ekstra lainnya yang harus Anda
bayar, misalnya: biaya kos-kosan (jika Anda pendatang di kampus Anda),
biaya listrik yang Anda pakai di kos-kosan, biaya makan di warung [karena
kalau Anda sudah selesai menyusun skripsi, Anda tidak perlu makan di
warung lagi, tapi makan di rumah orang tua], biaya untuk bersih-bersih
[sabun mandi, sikat gigi, parfum, dan sebagainya], dan lain-lain.
3. Dari aspek pergaulan, ketika Anda tidak secepatnya menyelesaikan proses
penyusunan skripsi, maka Anda akan teralienasi dari lingkungan Anda. Pada
saat teman-teman Anda sudah sibuk menciptakan atau mendapatkan
pekerjaan untuk hidup mandiri, Anda masih terlilit dengan persoalan skripsi
dan tetap menjadi beban bagi orang lain [mungkin orang tua, saudara, atau
wali]. Anda tidak memiliki kebanggaan atas diri sendiri.
4. Dalam perspektif agama, dengan semakin berlama-lama Anda dalam
menyusun skripsi, berarti semakin lama pula Anda ‘menyiksa’ orang tua
Anda untuk membiaya hidup dan kuliah Anda. Apapun dan bagaimana status
ekonomi orang tua Anda! Sekaya apapun orang tua Anda, mereka pasti
berharap Anda segera lulus dan bisa mandiri serta membanggakan orang tua.
Maka niatkanlah proses mempercepat menyusun skripsi itu sebagai bagian
dari upaya untuk menyenangkan hati orang tua…dan itu adalah ibadah.
“Apakah kamu masih ingin meneruskan kuliah?” Tanya saya waktu itu.
Dia bilang bahwa sesungguhnya dia ingin menyelesaikan kuliahnya, dan memang
seharusnya begitu. Inilah kemudian kalimat-kalimat saya kepada mahasiswa saya
yang kurang mampu itu:
Saya paling benci kepada mahasiswa yang anaknya orang kaya, namun dia
tidak pandai ‘memanfaatkan’ kekayaan orang tuanya untuk membuatnya jadi
pintar. Anaknya orang kaya harusnya jadi anak pintar secara akademik. Kenapa?
Karena dia bisa memiliki fasilitas untuk itu. Kalau dia mau mahir komputer, orang
tuanya mampu memfasilitasinya dengan membelikannya komputer/laptop dan
kemudian membiayainya untuk kursus komputer. Jika dia mau fasih berbahasa
asing (Inggris, misalnya), orang tuanya juga mampu memfasilitasinya dengan
menyediakan biaya untuk dia mengambil les bahasa di sela-sela waktu kuliah. Dia
juga sangat mungkin ber-indeks prestasi (IP) bagus, karena orang tuanya mampu
memberikan fasilitas belajar yang cukup. Singkatnya, anaknya orang kaya,
harusnya bisa jadi anak pintar. Bodoh betul jika ada mahasiswa kaya yang tidak
pandai!
Saat ini, tidak ada lagi alasan bagi mahasiswa - artinya dia sudah masuk
dan berada di dalam kampus, karena proses masuk di perguruan tinggi juga adalah
sebuah perjuangan tersendiri – miskin untuk tidak bisa melanjutkan kuliah.
Belakangan ini sangat banyak jenis dan ragam beasiswa yang ditawarkan untuk
mahasiswa kurang mampu, dan hampir semuanya mensyaratkan standar IP yang
cukup tinggi (biasanya IPK minimal 3.00). Ini artinya, hanya mahasiswa miskin
yang pintar saja yang bisa mengambil kesempatan untuk mendapatkan beasiswa
dan tetap melanjutkan kuliahnya.
Jadi, masihkah ada alasan bagi mahasiswa miskin untuk tidak bisa
melanjutkan kuliah? Masihkah ada alasan untuk tidak bisa membeli buku?
Masihkah ada alasan untuk tidak menjadi mahasiswa pintar dan unggul secara
akademik?!
~~oo~~
PKM merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Ditlitabmas Ditjen
Dikti untuk meningkatkan mutu peserta didik (mahasiswa) di Perguruan Tinggi
agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
akademis dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan
meyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta
memperkaya budaya nasional. PKM dilaksanakan pertama kali pada tahun 2001,
yaitu setelah dilaksanakannya program restrukturisasi di lingkungan Ditjen Dikti.
Kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang selama
ini sarat dengan partisipasi aktif mahasiswa, diintegrasikan ke dalam satu
wahana,yaitu PKM.
Pada awalnya, dikenal lima jenis kegiatan yang ditawarkan dalam PKM,
yaitu PKM-Penelitian (PKM-P), PKM-Kewirausahaan (PKM-K), PKM-
Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T)
dan PKM-Penulisan Ilmiah (PKM-I). Sejak Januari 2009, Ditlitabmas mengelola
6 (enam) PKM. Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) yang semula menjadi
tugas Direktorat Akademik dalam pengelolaannya, dilimpahkan kepada
Ditlitabmas. Karena sifatnya yang identik dengan PKM-I, KKTM selanjutnya
dikelola bersama-sama PKM-I dalam PKM-Karya Tulis (PKM-KT). Dengan
demikian, di dalam PKM-KT terkandung dua program penulisan, yaitu: PKM-
Artikel Ilmiah (PKM-AI) dan PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT). PKM-I atau
selanjutnya disebut PKM-AI yang merupakan artikel hasil kegiatan, tidak lagi
ditampilkan dalam PIMNAS, namun dimuarakan pada e-journal. Sedangkan
PKM-GT yang berpeluang didiskusikan dalam forum terbuka, diposisikan sebagai
pengganti PKM-AI di PIMNAS.
Pada tahun 2011, jumlah bidang PKM bertambah menjadi tujuh dengan
terbitnya bidang PKM-Karsacipta. PKM dialokasikan di Ditlitabmas Ditjen Dikti
bagi seluruh Perguruan Tinggi melalui penyediaan dana yang bersifat kompetitif,
akuntabel dan transparan. Kriteria yang meliputi inti kegiatan seperti materi
kegiatan, strata pendidikan, jumlah anggota, dosen pendamping, alokasi biaya,
laporan akhir, dan luaran dari ketujuh kegiatan PKM disajikan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Kriteria Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)
JENIS KEGIATAN
No KRITE-RIA
PKMP *) PKMK*) PKMM*) PKMT*) PKMKC*) PKM-AI PKM-GT*)
1 Inti Kegiatan Karya kreatif, Karya kreatif, Karya kreatif, Karya kreatif, Karya kreatif, Karya kreatif, Karya tulis dalam
inovatif dalam inovatif dalam inovatif dalam inovatif dalam inovatif dalam dalam penulisan penuangan
penelitian membuka peluang membantu menciptakan IPTEK artikel ilmiah gagasan/ ide kreatif
usaha masyarakat karya teknologi
2 Materi kegiatan Sesuai bidang ilmu, Semua bidang Semua bidang Sesuai bidang Semua bidang Karya kelompok Karya kelompok
lintas bidang di- ilmu atau yang ilmu atau yang ilmu, lintas ilmu atau yang yang telah
anjurkan relevan relevan bidang relevan dilaksanakan
dianjurkan
3 Strata Pendidikan Diploma, S1 Diploma, S1 Diploma, Si Diploma, S1 Diploma, S1 Diploma, S1 Diploma, S1
4 Jumlah Anggota 3-5 orang 3-5 orang 3-5 orang 3-5 orang 3-5 orang 3-5 orang 3-5 orang
5 Alokasi Pendanaan Rp2,5 juta s.d Rp2,5 juta s.d Rp2,5 juta s.d Rp2,5 juta s.d Rp2,5 juta s.d Insentif Rp 3 juta Insentif Rp 3 juta
Rp12,5 juta Rp12,5 juta Rp12,5 juta Rp12,5 juta Rp12,5 juta
6 Laporan Akhir Hasil Kerja Hasil Kerja Hasil Kerja Hasil Kerja Hasil Kerja Artikel Artikel
7 Luaran Artikel, paten Barang, jasa Jasa, desain, Paten, model Sistem, desain, Artikel Ilmiah Gagasan kreatif
komersial, dan barang, dan desain, piranti barang, prototip yang tertulis dan
artikel artikel lunak, jasa, dan dan artikel artikel
artikel
*) Program yang bermuara di Pimnas
Sumber: DPPM-Ditjen Dikti (2014)
Tujuh jenis kegiatan PKM seperti telah diringkas pada Tabel 2.1 memiliki misi
dan tuntunan teknis pelaksanaan yang berbeda. Perbedaan tersebut ditunjukkan
melalui karakteristik masing-masing PKM sebagaimana dirinci pada Tabel 2.2.
Walaupun demikian, secara garis besar PKM dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu PKM Proposal kegiatan yang meliputi PKM-P, PKM-M, PKM-K, PKM-T
dan PKM-KC yang selanjutnya disebut PKM 5 bidang, dan PKM Proposal karya
tulis yang selanjutnya disebut PKM-KT.
Tabel 2.2. Karakteristik Umum setiap Bidang PKM
Jenis PKM Penjelasan Umum
Merupakan program penelitian yang dimaksudkan untuk mampu
menjawab berbagai macam permasalahan yang berkaitan dengan
isu terkini, misalnya mengidentifikasi faktor penentu mutu
produk, pengembangan metode pembelajaran, inventarisasi atau
eksplorasi sumber daya, modifikasi produk, identifikasi dan
PKM-P pengujian khasiat senyawa kimia bahan alam, atau merumuskan
teknik pemasaran. PKM-P juga dapat berbentuk upaya
pemecahan masalah humaniora, misalnya, survei kesehatan anak
jalanan, metode pembelajaran aksara daerah di siswa sekolah
dasar, laju pertumbuhan ekonomi di sentra kerajinan, atau faktor
penyebab tahayul yang mewarnai perilaku masyarakat daerah
dan hal-hal yang berkaitan dengan kearifan lokal.
Merupakan program pengembangan ketrampilan mahasiswa
dalam berwirausaha dan berorientasi pada profit. Komoditas
usaha yang dihasilkan dapat berupa barang atau jasa yang
PKM-K selanjutnya merupakan salah satu modal dasar mahasiswa
berwirausaha dan memasuki pasar. Jadi pemeran utama
berwirausaha dalam hal ini adalah mahasiswa, bukan
masyarakat, ataupun mitra lainnya.
Merupakan program penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni dalam upaya peningkatan kinerja, membangun keterampilan
usaha, penataan dan perbaikan lingkungan, penguatan
kelembagaan masyarakat, sosialisasi penggunaan obat secara
PKM-M rasional, pengenalan dan pemahaman aspek hukum adat, upaya
penyembuhan buta aksara dan lain-lain bagi masyarakat baik
formal maupun non-formal, yang sementara ini dinilai kurang
produktif. Disyaratkan dalam Proposal program ini adanya
komitmen bekerjasama secara tertulis dari komponen masyarakat
yang akan dibantu/menjadi khalayak sasaran.
Merupakan program bantuan teknologi (mutu bahan baku,
PKM-T prototipe, model, peralatan atau proses produksi, pengolahan
limbah, sistem jaminan mutu dan lain-lain) atau manajemen
48
(pemasaran, pembukuan, status usaha dan lain-lain) atau lainnya
bagi industri berskala mikro atau kecil (industri rumahan,
pedagang kecil atau koperasi), menengah atau bahkan berskala
besar, yang menyangkut kepentingan masyarakat luas dan sesuai
dengan kebutuhan calon mitra program.
Mitra program yang dimaksud dalam hal ini adalah kelompok
masyarakat yang dinilai produktif, misalnya: pedagang, penjual
jasa dan sebagainya. PKM-T mewajibkan mahasiswa bertukar
pikiran dengan mitra terlebih dahulu, karena produk PKM-T
merupakan solusi atas persoalan prioritas mitra. Dengan
demikian, di dalam usul program harus dilampirkan Surat
Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Mitra.
Merupakan program penciptaan yang didasari atas karsa dan
nalar mahasiswa, bersifat konstruktif serta menghasilkan suatu
PKM-KC sistem, desain, model/barang atau prototipe dan sejenisnya.
Karya cipta tersebut bisa saja belum memberikan nilai
kemanfaatan langsung bagi pihak lain.
Merupakan program penulisan artikel ilmiah yang bersumber
PKM-AI dari suatu kegiatan kelompok dalam bidang pendidikan,
penelitian atau pengabdian kepada masyarakat (misalnya studi
kasus, praktik lapang, KKN, PKM, magang).
Merupakan program penulisan artikel ilmiah yang bersumber
dari ide atau gagasan visioner kelompok mahasiswa. Gagasan
PKM-GT yang dituliskan dapat mengacu kepada isu aktual yang ada di
masyarakat dan memerlukan solusi sistem yang berjangka
panjang berdasarkan hasil karya pikir yang cerdas dan
implementatif.
Catatan : Kesemua program di atas mensyaratkan ide kreatif mahasiswa sebagai
salah satu unsur penilaian utamanya.
~~oo~~
49
BAB 3
MENGGALI IDE DAN GAGASAN
A. Menulis yuk...
Hal mendasar yang harus kita kuasai kalau kita ingin aktif di dunia
jurnalistik adalah mengenal dan memahami tradisi tulis. Karena itu kita harus
segera beranjak dari tradisi lama – yang menurut Mohammed Arkoun dianggap
sebagai tingkat peradaban terendah umat manusia – yaitu tradisi lisan menuju
tradisi tulis. Tradisi tulis adalah suatu tradisi berkomunikasi yang menempatkan
kebiasaan tulis-menulis atau catat-mencatat sebagai pijakan utama media
komunikasinya. Di sini yang paling penting adalah adanya kebiasaan untuk
menulis. Artinya ada proses merekam semua peristiwa yang penting dan
pergulatan pemikiran dalam bahasa tulis. Dalam hal yang sederhana ia bisa
berwujud kebiasaan menulis buku harian, menulis surat kepada siapapun (bisa
kepada pacar, orang tua, kawan, atau bahkan kepada ‘musuh’ sebagai bentuk
intimidasi!), atau menulis catatan perjalanan. Kalau mau agak serius sedikit bisa
berbentuk menulis laporan ilmiah, artikel, kolom, atau berita. Untuk menulis tidak
harus menjadi wartawan, karena dunia jurnalistik bukan monopoli wartawan!
50
Intinya adalah membiasakan diri untuk melakukan transformasi
komunikasi menuju media tulis. Prosesnya bisa ditempuh dengan belajar
mengungkapkan pengalaman, ide, atau mendeskripsikan suasana (lingkungan
maupun batin) ke dalam bahasa tulis. Pekerjaan ini sepertinya gampang dan
sederhana, namun bagi orang yang tidak biasa menjalaninya tentu hal ini
merupakan kesulitan tersendiri. Jalan satu-satunya untuk bisa terampil hanyalah
berlatih dan berlatih. Perkara tulisan itu nanti akan dituangkan dalam jenis tulisan
kolom, berita, atau artikel, hal itu merupakan perkara sekunder. Karena kalau
seseorang sudah menguasai tradisi tulis amatlah mudah baginya untuk
menyesuaikan diri dengan jenis-jenis tulisan yang dikehendaki.
Menjemput Gagasan
Sebelum kita menulis, biasanya kita akan berurusan dengan dunia ide. Ide
atau gagasan itu yang nanti bakal mendasari tulisan kita. Sebenarnya banyak cara
bagaimana kita bisa menangguk gagasan. Asal kita mau peka ‘lingkungan’ sedikit
dan kaya wawasan, maka dapat dipastikan ide-ide akan bertaburan menari-nari di
sekitar kita.
Ide bisa kita jemput dari masalah-masalah yang mengemuka setelah kita
membaca banyak hal, mulai dari buku teks, jurnal ilmiah, majalah, koran, maupun
selebaran gelap. Membaca menjadi syarat pertama untuk memulai aktivitas
menulis. Mustahil orang akan bisa menulis, sebelum ia menjadi ‘pembaca’. Ide
juga bisa kita tangguk dari fenomena yang menonjol di lingkungan sekitar kita.
Kita bisa menangkap dan mengangkat masalah dari obrolan ringan kita dengan
sopir mikrolet yang kita kendarai. Bisa juga berasal dari keluhan Mbok penjual
wedang kopi langganan kita. Atau juga dari pemilik rumah tempat kita
‘menumpang’. Ide juga sering tiba-tiba muncul setelah kita menyaksikan fim di
televisi atau bioskop. Gagasan bisa muncul dan kita temukan dari mana saja dan
kapan saja. Kuncinya adalah kepintaran kita untuk ‘membaca’ segala sesuatu yang
ada di sekitar kita. Membaca setiap yang tercipta maupun yang terucap dan
tertulis. Dengan rajin membaca dan ‘sedikit’ kemampuan analisis, maka kita akan
51
dapat menjemput gagasan yang berseliweran di sekitar kita. Tinggal, bagaimana
kita memanfaatkannya dengan maksimal.
Banyak orang yang kaya ide, tapi celakanya hanya sedikit yang mampu
mengkomunikasikannnya pada khalayak. Agar ide kita bisa menebar dan sampai
kepada orang lain, maka ide itu harus diberi “kaki” dan “sayap”. Salah satu
“sayap” dari ide kita bisa berbentuk tulisan. Dengan dituangkannya ke dalam
tulisan, ide kita bisa dipahami orang lain. Dalam format sebuah tulisan, ide kita
juga berpeluang untuk awet menmbus lintasan jaman. Berkat media tulis, dasar-
dasar pengetahuan klasik yang penting dari peradaban Yunani dan Romawi bisa
digali dan dilanjutkan oleh peradaban Islam. Sebagai pembanding, kalau ide kita
komunikasikan dalam bahasa lisan, maka selain akan lebih sulit untuk dimengerti
secara utuh oleh orang lain, ide itu juga akan gampang menguap tak membekas.
Itulah salah satu kelebihan tradisi tulis dibandingkan tradisi lisa.
52
menulis! Anda tidak dapat hanya membaca dan menghafalkan berjuta kaidah
tentang tata-cara menulis, tetapi Anda harus memulai untuk benar-benar menulis.
Menulis, menulis, dan menulis!
Dalam dunia tulis-menulis ada juga cara lain yang efektif kalau kita ingin
belajar menguasainya, yaitu dengan menyimak pengalaman penulis sukses.
Dengan mengenal perjalanan hidup dan perjalanan sukses seseorang, kita dapat
belajar banyak darinya. Ambil contoh pengalaman pemenang Nobel Sastra, John
Steinbeck, yang pernah dipergoki aktor Inggris John Mills di lokasi syuting film
mereka (Nurtanio, 1997). Menurut John Mills, Steinbeck pagi-pagi selalu menulis
memenuhi kertas dan lantas kertas itu dibuangnya ke keranjang sampah. Beberapa
waktu kemudian Steinbeck mulai menulis lagi dan kertas yang terakhir ini
disusunnya secara rapi dalam filenya.
Yang menarik dari cerita ini, ternyata penulis sekaliber Steinbeck masih
sangat hati-hati dalam menulis. Pada kertas pertama yang kemudian dibuangnya
itu ternyata ia hanya melakukan pemanasan. Ia melatih dirinya untuk
menggambarkan secara tepat, jelas dan hidup suasana kamarnya sendiri, cuaca di
luarnya, letak meja, gorden, jendela, dan pintu. Kalau penggambaran hal-hal yang
nyata dan konkret itu saja masih gagal dilakukan, bagaimana dia bisa
menggambarkan hal-hal yang lebih muskil?
53
Masalah lain yang harus dipahami dalam dunia tulis adalah aturan main
yang khas dalam media ini. Setiap media komunikasi selalu punya karakter atau
aturan mainnya sendiri yang khas. Aturan main media tulis, dalam beberapa hal
sangat berbeda dengan aturan main komunikasi lisan. Seseorang yang jago dalam
komunikasi lisan, ketika mencoba untuk menulis seringkali terjebak dalam pola
komunikasi lisan. Hal ini tentu saja menyulitkan orang lain untuk memahami isi
tulisannya.
Dengan penguasaan pada sistem tanda baca serta diksi yang tepat, kita
akan leluasa memainkan irama dan greget tulisan. Kemampuan kita memainkan
nada dan irama tulisan akan membantu kita mencapai maksud kita dalam
berkomunikasi lewat bahwa tulis. Kita bisa memancing emosi dan empati
pembaca. Kita bisa juga membuka kelopak pemahaman pembaca terhadap apa
yang kita sampaikan dalam media tulis itu.
54
B. Mengapa sulit mencari ide penelitian?
Kesulitan dalam mencari ide penelitian ini, bisa jadi karena salah satu dari tiga
hal berikut:
Ada sangat banyak topik yang dapat diteliti oleh mahasiswa untuk keperluan
menyusun skripsi. Saking banyaknya, mahasiswa seringkali justru tidak bisa
menentukan pilihan.
55
Mahasiswa yang memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam tentang
bidang ilmu yang ditekuninya, tentu tidak akan mengalami kesulitan dalam
jenis ini. Artinya, untuk terhindar dari kebingungan karena banyaknya topik
penelitian, mahasiswa harus memiliki bacaan yang cukup kuat. Jangan
membatasi diri dengan hanya topik-topik yang umum di matakuliah (misalnya:
akuntansi keuangan saja, atau akuntansi manajemen saja, pokokna auditin).
Hal kedua yang sering membuat mahasiswa menemui kesulitan dalam mencari
ide penelitian adalah karena terbatasnya penguasaan atas bidang ilmu yang
akan diteliti. Mahasiswa jurusan akuntansi misalnya, jika tahunya hanya soal
jurnal, soal debet-kredit, atau maksimal sampai soal jenis laporan keuangan,
tentu saja akan mengalami kesulitan.
Terkait dengan hal ini, solusinya adalah dengan meningkatkan kapasitas diri
terkait dengan penguasaan bidang ilmu yang akan diteliti. Semakin mendalam
penguasaan materi, akan semakin memudahkan mahasiswa dalam mencari ide
penelitian.
Hal lain yang tidak kalah sering terjadi adalah terkait dengan penguasaan
metode penelitian. Tidak bisa dipungkiri bahwa penelitian merupakan aktivitas
yang harus tertata sedemikian rupa, untuk dapat dipertanggungjawabkan secara
akademik. Salah satu kaidah akademiknya menyatakan bahwa penelitian untuk
skripsi harus dilakukan secara sistematis, metodologis, dan tidak asal-asalan.
Solusinya? Tambah alokasi waktu untuk baca buku. Baca materi tentang
metodologi penelitian sebanyak-banyaknya dan sedetil-detilnya.
56
C. Darimana memeroleh ide penelitian?
Sebenarnya terdapat dua syarat utama untuk menjadi peneliti pada
umumnya dan bidang akuntansi pada khususnya. Syarat pertama adalah
menguasai materi yang akan diteliti, dalam hal ini adalah bidang akuntansi, dan
syarat kedua adalah menguasai metodologi. Tanpa menguasai kedua hal tersebut,
maka penelitian atau penyusunan skripsi akan sulit dilakukan. Bagi peneliti
pemula syarat tersebut tidaklah bersifat mutlak, karena penelitian yang dilakukan,
masih dianggap sebagai media pembelajaran. Dengan demikian, kekhawatiran
yang berlebihan karena belum menguasai bidang akuntansi dan metodologi, justru
akan menghambat peneliti sebagai peneliti pemula untuk berkarya. Oleh karena
itu, bagi peneliti pemula atau penyusun skripsi masih disediakan dosen
pembimbing.
Pada dasarnya, ide penelitian dapat diperoleh dari manapun. Ide penelitian
juga bisa saja muncul begitu saja dalam situasi apapun. Namun secara umum, ide
penelitian setidaknya bisa diperoleh dari salah satu sumber berikut:
Ide penelitian bisa muncul dari pengalaman empirik peneliti. Sumber ini lebih
cocok untuk para praktisi karena pengalaman sehari-hari. Untuk kepentingan
skripsi yang disusun oleh mahasiswa S1, mungkin agak langka pengalaman
empirik menjadi sumber munculnya ide penelitian. Namun bisa juga hal ini
diperoleh melalui aktivitas magang yang dilakukan oleh mahasiswa.
57
Sumber ide penelitian yang paling populer adalah dari bahan bacaan, bisa
arikel jurnal, simpsium, thesis, majalah, koran, buku, dan sebagainya.
Membacalah, maka kau akan kaya akan ide. Dengan membaca bahan bacaan,
mahasiswa dapat menemukan ide penelitian yang pas untuk kapasitas dan
ketertarikan bidangnya.
Sumber lainnya adalah berupa saran dari senior atau dosen. Semakin sering
Anda berdiskusi dengan teman, kakak tingkat, atau dengan dosen, akan
semakin memperkaya ide-ide penelitian Anda. Itulah fungsinya punya teman,
dan itulah fungsinya ada dosen pembimbing dalam penyusunan skripsi. Dosen
pembimbing – sebagaimana namanya – bertugas untuk membimbing,
membantu, dan mengarahkan penelitian mahasiswa. Dosen pembimbing
menjadi tempat pertama bagi mahasiswa untuk bertanya tentang sesuatu yang
ia tidak pahami terkait dengan skripsinya. Maka menjadi aneh jika ada
mahasiswa takut menghadap/bertemu dengan dosen pembimbingnya.
Kesalahan bisa saja bersumber dari mahasiswa, atau bisa juga karena faktor
sang dosen pembimbing.
Poin terakhir ini mungkin tidak populer dalam ranah akademik. Namun harus
diakui bahwa ide bisa juga lahir melalui sebuah perenungan untuk memeroleh
inspirasi. Perenungan dalam konteks ini jelas berbeda dengan semedi atau
bertapa.
58
tentang bidang ilmu yang akan diteliti. Misalnya, setelah membaca beberapa
bahan bacaan, mahasiswa bisa melakukan kontemplasi dan perenungan untuk
menghadirkan intisari menarik dari bahan bacaan yang telah dia selesaikan.
Perenungan yang didahului dengan pengayaan diri atas bidang ilmu yang dikaji
tentu berpeluang untuk melahirkan sebuah inspirasi tentang ide penelitian.
~~ooOoo~~
Sumber yang dapat digunakan untuk mencari ide bisa diperoleh dari
berbagai jenis. Antara lain dari pengalaman secara empirik dan dari sumber
bacaan. Pengalaman empirik adalah pengalaman yang diperoleh oleh peneliti
karena terlibat dalam praktik akuntansi atau telah melakukan penelitian
sebelumnya. Bagi peneliti pemula, cara ini sulit dilakukan karena peneliti pemula
masih kurang dalam hal pengalaman empirik tersebut. Namun, pengalaman
empirik tersebut bisa digunakan ketika peneliti pemula melakukan konsultasi
kepada pihak yang dianggap mempunyai pengalaman. Dengan konsultasi dan
komunikasi tersebut, maka bukan tidak mungkin akan diperoleh ide yang menarik
untuk diteliti.
Cara yang lebih sering digunakan adalah memperkaya bahan bacaan
terutama bahan bacaan ilimiah hasil penelitian (jurnal, thesis, dan skripsi). Ide
penelitian akan diperoleh dari sumber tersebut, terutama ketika membaca
kesimpulan dan saran untuk peneliti selanjutnya. Mencari ide melalui cara seperti
ini akan memperoleh hasil yang lebih banyak. Diataranya adalah kekayaan
literatur dan bahan-bahan secara teoritis. Disamping itu kekayaan tentang
penerapan metode peneltian. Ide yang diperoleh bisa berupa replikasi atau
ekstensi.
Pengembangan ide yang bersifat replikasi merupakan ide untuk
melanjutkan peneltian sebelumnya dengan menggunakan teori dan metode yang
sama, namun menggunakan waktu dan tempat yang berbeda. Pengembangan de
seperti ini sah-sah saja dalam penelitian, karena ada kemungkinan teori yang sama
akan diterapkan dengan cara yang berbeda pada waktu sdan tempat yang berbeda.
Sedangkan pengembangan ide yang bersifat ekstensif, merupakan pengembangan
59
ide yang berdasarkan pada penelitian sebelumnya, tapi berusaha mengembangkan
atau memperbaiki apa yang sudah ada. Misalnya mengembangkan variabel,
memodifikasi motode penelitian, memperbanyak data, atau bahkan memodifikasi
landasan teorinya.
1. Personal/subyektif/selera
60
topik auditing. Tentukan topik penelitian Anda berdasarkan selera Anda
sendiri!
2. Up to date
Kalaupun tidak sama sekali baru dan hangat, topik penelitian bisa juga dicari
yang masih kontroversi dan belum ada solusinya. Jika penelitian Anda tentang
topik yang masih kontroversi, maka hasil penelitian Anda bisa menjadi
monumental. Apalagi jika hasil penelitian Anda benar-benar dapat menjawab
kontroversi topik tersebut.
Tentu tidak mudah untuk menemukan topik yang seperti ini. Akses dan
pengetahuan mahasiswa harus benar-benar luas. Penelitian dengan pendekatan
studi kasus nampaknya akan sulit untuk memeroleh topik penelitian yang
berdasarkan kriteria ini, karena penelitian studi kasus biasanya digerakkan oleh
61
masalah dari objek penelitian (pembahasan tentang penelitian studi kasus
disajikan pada bab 9 dan 10).
Jika mungkin, cari topik yang belum pernah diteliti oleh penelitian lain, atau
minimal objeknya. Misalnya Anda mereplikasi hasil penelitian di Australia,
maka upayakan topik yang akan Anda replikasi itu adalah merupakan
penelitian pertama di Indonesia. Dalam hal ini, maka penelitian Anda adalah
sesuatu yang baru untuk konteks Indonesia.
Namun perlu dicatat, bahwa pustaka yang dimaksud dalam konteks ini tidak
terbatas pada buku-buku atau artikel berbahasa Indonesia. Seringkali
mahasiswa ‘menyerah’ dalam mencari pustaka setelah tidak menemukan
referensi berbahasa Indonesia.
62
akuntansi manajemen, sistem informasi akuntansi, auditing dan akuntansi sektor
publik.
Proses identifikasi adalah proses memberi nama atau ciri-ciri transaksi yang
terjadi dalam organisasi. Bentuk nyata dari proses tersebut adala nama-nama
rekening. Proses memberi nama rekening beserta atribut kredit dan debit bukanlah
proses yang mudah, karena anyak transaksi-transaksi yang samar dan sulit
diidentifkasikan. Sementara itu, proses measurement adalah proses melekatkan
ukuran rupiah pada saat transaksi terjadi. Seanjutnya proses recognation berkaitan
dengan proses pengakuan kapan seharusnya transaksi tersebut dicatat. Dan
terakhir adalah proses valuasi yang berkaitan dengan pemberian nilai ketika
transaksi dilaporkan.
Ruang lingkup penelitian pada jenis ini lebih menekankan pada proses
akuntansi secara komprehensif dengan menggunakan siklus akuntansi mulai dari
pencatatan dokumen sampai dengan penyajian laporan. Penelitian jenis ini
biasanya digunakan untuk menentukan proses penyusunan laporan pada
organisasi tertentu. Variasi organisasi di dunia nyata sangat beragam atas dasar
jenis usaha maupun jenis badan hukumnya. Variasi tersebut menuntut adanya
proses penyusunan informasi akuntansi yang bervariasi. Misalnya pelaporan
keuangan pada perusahaan kecil, perbankan, rumah sakit, perhotelan,
pemerintahan, perseroan, dagang, jasa dan lain-lain. Dengan demikian, ruang
lingkup penelitian ini lebih menekankan pada spesifikasi organisasi dimana
akuntansi digunakan.
63
Penelitian pada ruang lingkup ini agak sulit dilakukan oleh peeliti pemula,
karena memerlukan waktu lama dan menggunakan pendekatan yang
komprehensif. Disamping itu dalam pelaksanaannya lebih menekankan pada
metode action reseach (penelitian tindakan). Beberapa penelitian yang termasuk
dalam ruang lingkup ini misalnya, desain sistem informasi, rancangan pelaporan
keuangan manual/komputer dsb.
Penelitian pada ruang lingkup ini merupakan ruang lingkup yang paling
sering dan paling banyak diteliti. Penekanannya pada pemilihan dan penentuan
prinsip, metode, teknik dan prosedur akuntansi untuk peristiwa atau traksaksi
tertentu. Dalam akuntansi kita mengenal berbagai metode dan tehnik yang dapat
digunakan untuk mencatat dan menyajikan peristiwa yang sama. Ruang lingkup
penelitian ini dapat diterapkan pada seluruh bidang kajian akuntansi. Dengan kata
lain, perlakuan akuntansi (accounting treatment) dapat dikaji dari bidang
akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, akuntansi sektor publik, sistem
informasi akuntnsi dan auditing.
64
Termasuk dalam ruang lingkup penelitian ini adalah evaluasi kebijakan
akuntansi yang diterpakan organisasi. Misalnya evaluasi sistem informasi,
evaluasi kebijakan penjualan kredit, evaluasi kebijakan penilaian kinerja berbasis
akuntansi, evaluasi kebijakan ssistem pengedalian dsb.
~~ooOoo~~
65
Salah satu cara paling ampuh untuk mendeteksi topik-topik terbaru di bidang
ilmu tertentu adalah dengan menelusuri tulisan di jurnal-jurnal dan konferensi
bidang ilmu terkait pada 2-3 tahun terakhir. Di bidang ilmu Akuntansi misalnya,
penelusuran topik-topik hangat bisa dilakukan melalui jurnal-jurnal Akuntansi
nasional, maupun dari prosiding simposium nasional akuntansi (SNA) dan
sejenisnya.
66
3) Inferensi, diterbitkan oleh STAIN Salatiga yang memiliki kajian topik
ekonomi Islam dan agama setiap tahunnya, dapat diakses di:
http://inferensi.stainsalatiga.ac.id
4) JRAK (jurnal reviu akuntansi dan keuangan) diterbitkan oleh progra studi
akuntansi FEB Universitas Muhammadiyah Malang, dapat diakses di:
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jrak
1) IFRS adoptions
2) Earning Management – Earning Quality
3) Internal audit – SPI
4) Good (corporate/government) Governance
5) PP 71 (ASP Akrual)
6) Fraud dan Forensic Accounting
7) Akuntabilitas
8) Intellectual Capital (Performance/Disclosure)
9) KAP (independensi, fee audit, disfungsional audit, dll)
10) CSR (disclosure quality)
11) ICR (internet corporate reporting)
12) University (control, governance, performance, etc.)
13) Ethics
14) Tax avoidance
Selain dari sumber nasional, untuk menelusuri topik-topik hangat juga bisa
dilakukan melalui sumber internasional. Misalnya dari jurnal-jurnal dan
konferensi internasional. DOAJ (directory of open access journal) menyediakan
ratusan jurnal internasional yang free access. Namun hati-hati, karena banyak
jurnal yang terdapat di DOAJ masuk dalam kategori jurnal predator versi Jeffry
Beall (lihat daftar lampiran untuk mengetahui daftar lengkapnya).
67
SSRN (social science research network) juga dapat dimanfaatkan untuk
mengakses paper-paper terbaru. Biasanya, paper yang dimuat di SSRN
(www.ssrn.com) adalah paper yang telah dipresentasikan di suatu konferensi dan
atau paper yang sedang dalam proses akan terbit di sebuah jurnal. Gambar 3.1
merupakn tampilan home dari website SSRN.
Selain DOAJ dan SSRN, informasi tentang topik-topik hangat juga dapat
diperoleh dengan berlangganan TOC (table of content alert) dari jurnal-jurnal
yang diterbitkan di Emerald dan ScienceDirect misalnya. Dengan berlangganan
TOC, kita akan mendapatkan email secara otomatis setiap kali jurnal-jurnal
internasional yang kita pilih menerbitkan edisi terbarunya.
68
Gambar 3.2. Tampilan home dari www.emeraldinsight.com
Cara yang sama dapat kita lakukan untuk berlangganan TOC dari jurnal-jurnal
yang terdapat di sciencedirect. Yaitu dengan masuk ke www.sciencedirect.com
kemudian pilih (klik) register untuk mendaftar, kemudian isikan identitas diri kita.
Berbeda dengan di emerald yang mengharuskan kita untuk memilih nama-nama
jurnal yang kita inginkan langganan TOCnya, di sciencedirect kita hanya diminta
untuk memilih topik-topik yang kita inginkan. Nantinya, sciencedirect akan
mengirim email kepada kita setiap kali ada jurnal yang memuat artikel tentang
topik yang kita pilih.
69
Gambar 3.3. Tampilan home dari www.sciencedirect.com
Berikut ini adalah topik-topik hangat yang muncul di emerald dan sciendirect
dalam 3-5 tahun terakhir:
1) Earning Management
2) Value relevant of intangible assets
3) Intellectual capital, knowledge management, knowledge sharing
4) Corporate disclosure (quantity and quality of disclosure)
5) Tax planning & CSR
6) R&D investment
7) Online reporting
8) Politically connected firms
9) IFRS across nation, standard setter
10) Audit: audit delay, industry specialization
11) Innovation
12) Risk management committees
13) Conservatism
14) Management control systems
70
BAB 4
Populasi
dan sampel
Analisis Kesim-
Pendefinisi Perum Pengum Data pulan
an dan Studi -pulan
Perumu- Penda- usan Dan dan
Hipote- Data pemba Rekom
san huluan
Masalah sis hasan endasi
Instrumen
Penelitian
Penyusu
-nan
Laporan
Pengujian Hasil
Validitas dan
Reliabilitas
Penelitia
n
71
Gambar 5.1. Proses Penelitian Ilmiah
Bagian paling awal dari bab 1 berisi tentang Latar Belakang Masalah (LBM)
yang merupakan ‘pintu’ masuk dari seluruh rangkaian penelitian. Seringkali
dalam proses bimbingan skripsi, bagian LBM inilah yang membutuhkan waktu
paling lama. LBM berisi hal-hal sebagai berikut (secara berurutan dalam tiap
paragraf):
72
yang sama isunya dengan objek yang berbeda, atau jika studi kasus Anda bisa
memilih penelitian yang objeknya sama meskipun isunya tidak sama persis.
Jumlah penelitian yang direviu pada bagian ini sebaiknya tidak kurang dari
dua judul.
4. Positioning
Pada bagian akhir LBM, uraian tentang apa yang akan dikaji dalam penelitian
Anda, termasuk kelebihan dan pentingnya penelitian ini dilakukan.
Tunjukkan dimana posisi penelitian Anda diantara penelitian-penelitian yang
sudah dilakukan tentang isu terkait. Yakinkan bahwa penelitian Anda
memang penting untuk dilakukan.
Berikut contoh penulisan LBM (tema riset: intellectual capital dan kinerja
keuangan) (Ulum 2015a)
paragraf 1 (fenomena):
73
Dalam penelusuran praktek pencatatan intangible
tersebut, Guthrie et al. (1999) dan IFA (1998)
menemukan bahwa akuntansi tradisional tidak dapat
menyajikan informasi tentang identifikasi dan
pengukuran intangibles dalam organisasi, khususnya
organisasi yang berbasis pengetahuan. Jenis intangible
baru seperti kompetensi karyawan, hubungan dengan Penjelasan
pelanggan, model-model simulasi, sistem administrasi lebih lanjut
dan komputer tidak diakui dalam model pelaporan tentang isu
manajemen dan keuangan tradisional. Bahkan dalam utama
prakteknya, beberapa intangible tradisional, seperti
pemilikan merek, paten dan goodwill, masih jarang
dilaporkan di dalam laporan keuangan (IFA, 1998;
IASB, 2004). Kenyataannya, IAS 38 tentang Intangibles
assets melarang pengakuan merk yang diciptakan
secara internal, logo (mastheads), judul publikasi, dan
daftar pelanggan (IASB, 2004).
74
Paragraf 6 (positioning):
75
Paper ini menguji pengaruh langsung (direct effect)
kinerja IC (dengan ukuran yang berbeda dari
penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu menggunakan
MVAIC) terhadap kapitalisasi pasar dan pengaruh tidak
langsung (indirect effect) melalui ICD dan profitabilitas
sebagai variabel pemediasi dengan mengambil sampel
dari perusahaan publik sektor perbankan. Selain Positioning
menempatkan ICD dan profitabilitas sebagai variabel terkait
pemediasi dalam hubungan antara ICP dan nilai pasar orisinalitas
(yang dalam penelitian ini menggunakan proksi nilai penelitian
kapitalisasi pasar/MCAP), orisinalitas paper ini adalah
terkait dengan ukuran kinerja IC (ICP) yang digunakan.
Proksi ICP yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Modified VAIC (diberi label “MVAIC”) yang
menambahkan komponen relational capital (RC) dalam
model VAIC™-nya Pulic (2000a).
(2007).
76
Ingat baik-baik bahwa skripsi ‘hanyalah’ salah satu dari sekian matakuliah
yang hasil akhirnya akan disajikan di transkrip nilai. Oleh karena itu, maka
waktu untuk menyusun skripsi juga tidak boleh lebih lama dari rata-rata
matakuliah yang lain. Jika matakuliah yang lain selesai dalam satu semester
(dengan asumsi lulus dan tidak mengulang), maka skripsi juga maksimal
harus sudah selesai dalam waktu satu semester (6 bulan), tidak boleh lebih!.
Ketika menentukan permasalahan penelitian, pastikan bahwa Anda memiliki
waktu yang cukup untuk menyelesaikannya. Pastikan bahwa penelitian
skripsi Anda akan selesai dalam kurun waktu maksimal 6 bulan itu. Rugi
besar jika hanya karena faktor skripsi, masa tinggal Anda di kampus menjadi
lebih panjang, karena hal itu bisa berimplikasi pada banyak hal.
77
pendanaan untuk level skripsi. Jangan sampai gara-gara menyusun skripsi,
Anda harus ‘menyekolahkan’ surat-surat tanah dan rumah orang tua Anda!
Terkait dengan hal ini, kecerdasan dalam menentukan permasalahan
penelitian sangat dibutuhkan. Karena ada permasalahan-permasalahan yang
pada dasarnya memang membutuhkan pendanaan yang besar, namun juga ada
permasalahan penelitian yang hanya membutuhkan dana kecil. Tinggal
bagaimana kecerdasan Anda dalam memilih dan menentukan permasalahan
penelitian Anda untuk skripsi.
5. Tersedianya Data
Sia-sia suatu permasalahan penelitian yang bagus dari sisi kebaruan, masih
kontroversi, unsolvable, namun tidak ada data yang tersedia. Ketersediaan
data menjadi mutlak dibutuhkan untuk memastikan bahwa suatu
permasalahan penelitian dapat dilaksanakan. Karena ide yang baik tanpa ada
dukungan data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan akan menjadi
tidak berguna, tidak dapat dilaksanakan.
78
beberapa ketentuan yang menurut saya mendasar terkait dengan penulisan sub bab
‘Perumusan Masalah’:
79
- kalimat pertanyaannya:
80
Contoh 3 (Ulum 2015b):
Untuk contoh 3 di atas, sebelum kalimat tersebut tentu saja disajikan penelitian-
penelitian terdahulu yang hasilnya masih bervariasi dan cenderung saling
bertentangan. Baru kemudian kalimat perumusan masalah tersebut disajikan untuk
merespon hasil penelitian terdahulu.
81
pihak-pihak yang berkepentingan; apakah masalah tersebut dapat diteliti; kendala
waktu dan dana; serta kemampuan peneliti itu sendiri.
Contoh 1:
82
Contoh 2:
83
Secara khusus, penelitian ini memperkenalkan dan
menawarkan formula baru untuk mengukur kinerja modal
intelektual yang merupakan perluasan dari model VAIC-nya
Pulic (1998). Model pengukuran kinerja IC yang ditawarkan
dalam penelitian ini diberi label MVAIC (Modified VAIC).
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan bahwa IC
merupakan pemicu (driver) dan faktor tersembunyi (hidden
factor) yang menghasilkan nilai perusahaan. Oleh karena
itu maka manajemen harus (mulai) memperhatikan faktor
ini dalam mengelola organisasi, dan tidak hanya fokus pada
hasil akhir.
Terkait ICD, diharapkan penelitian ini dapat memberikan
bukti empiris tentang praktik pengungkapan informasi IC
dalam laporan tahunan perusahaan publik di Indonesia.
Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
penegasan kepada manajemen tentang urgensi
pengungkapan sukarela (voluntary disclosure), khususnya
ICD.
Contoh 4
Manfaat utama penelitian ini dapat dirumuskan dalam tiga
hal, yaitu:
Pertama, analisis dalam penelitian ini tidak hanya menguji
area penting dari pengungkapan akuntansi yang diminta oleh
para stakeholders, tetapi lebih jauh akan diinvestigasi hal-hal
substansial lainnya.
Kedua, hasil penelitian terdahulu telah menyajikan bukti
adanya hubungan antara kinerja perusahaan dalam tema
ekonomi, lingkungan, dan masalah sosial dengan tingkat Manfaat
pengungkapan tema yang sama di dalam laporan penelitian
keuangan/tahunan perusahaan. Temuan dari penelitian ini
akan menunjukkan apakah terdapat hubungan antara tingkat
pengungkapan informasi tentang IC (ICD) dengan kinerja
aktual IC suatu perusahaan.
Terakhir, beberapa model pengukuran IC yang diajukan hanya
aplikatif dalam basis yang terbatas. Hasil penelitian ini akan
bermanfaat dalam mendefinisikan akurasi penggunaan Value
84
Added Intellectual Capital (VAIC™) dalam spektrum
perusahaan yang lebih luas dan dari berbagai jenis industri.
~~oo~~
85
BAB 5
LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
Atas dasar penjelasan di atas, ada tiga peran yang dimiliki oleh tinjauan
teori dalam kaitannya dengan kegiatan penelitian: (1) tinjuan teori dapat
membantu untuk mempetajam peneliti dalam merumuskan permasalahan dan
hipotesis penelitian; (2) tinjauan teori dapat membantu untuk memperjelas
pemahaman terhadap variabel-variabel yang diteliti, definisi operasional dan
variabel pengukurannya; (3) tinjauan teori dapat digunakan untuk menjelaskan
dan meramalkan praktek-praktek akuntansi secara spesifik maupun secara umum
jika kondisi yang sama ditemukan di tempat dan waktu yang berbeda.
86
yang didasarkan pada rumusan permasalahan tersebut dapat dilakukan melalui
kajian teori dan kajian beberapa penelitian terdahulu, publikasi jurnal, atau karya
ilmiah yang tidak dipublikasikan (skripsi, thesis, dan disertasi).
Dengan menggunakan logika deduktif, semua teori yang telah ada harus
mampu diuji secara empiris. Kemungkinan yang terjadi adalah teori yang sedang
berkembang akan diganti oleh teori yang lebih baru karena masalah
kemampuannya dalam menjelaskan dan meramalkan fenomena lebih baik
dibandingkan dengan yang lama. Konsep yang baru tersebut tidak harus
menghilangkan sama sekali teori yang lama, karena mungkin hanya sekedar
menyesuaikan atau memodifikasi teori yang lama. Dengan demikian, setiap saat
teori itu, termasuk teori akuntansi, harus diuji secara empiris, apakah teori-teori
tersebut masih dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena
yang ada dalam dunia nyata.
87
sebuah teori yang telah mapan. Dengan demikian, maka pada salah satu bagian di
dalam skripsi (biasanya pada Bab II) mestinya ada sub bagian yang menyatakan
secara eksplisit teori yang akan diuji dalam penelitian tersebut. Hubungan antara
teori dan riset dapat diilustrasikan sebagai berikut:
Benar
Teori
Penyajian teori dalam hal ini adalah sebuah short overview, yang cukup
untuk menjelaskan kepada pembaca tentang teori yang akan dijadikan dasar dalam
melakukan penelitian. Dalam konteks ini, tentu saja peneliti perlu mengkaitkan
teori tersebut dengan topik penelitian yang akan dilakukan.
Stakeholder Theory
Istilah stakeholder dalam definisi klasik (yang paling
sering dikutip) adalah definisi Freeman dan Reed (1983, h.91)
yang menyatakan bahwa stakeholder adalah:
“any identifiable group or individual who can affect the
achievement of an organisation’s objectives, or is affected
by the achievement of an organisation’s objectives”.
88
Berdasarkan teori stakeholder, manajemen organisasi
diharapkan untuk melakukan aktivitas yang dianggap penting
oleh stakeholder mereka dan melaporkan kembali aktivitas-
aktivitas tersebut pada stakeholder. Teori ini menyatakan bahwa Penjelasan
seluruh stakeholder memiliki hak untuk disediakan informasi tentang teori
tentang bagaimana aktivitas organisasi mempengaruhi mereka
(sebagai contoh, melalui polusi, sponsorship, inisiatif
pengamanan, dll), bahkan ketika mereka memilih untuk tidak
menggunakan informasi tersebut dan bahkan ketika mereka
tidak dapat secara langsung memainkan peran yang konstruktif
dalam kelangsungan hidup organisasi (Deegan, 2004).
Tujuan utama dari teori stakeholder adalah untuk
membantu manajer korporasi mengerti lingkungan stakeholder
mereka dan melakukan pengelolaan dengan lebih efektif di
antara keberadaan hubungan-hubungan di lingkungan
perusahaan mereka. Namun demikian, tujuan yang lebih luas
dari teori stakeholder adalah untuk menolong manajer korporasi
dalam meningkatkan nilai dari dampak aktifitas-aktifitas mereka,
dan meminimalkan kerugian-kerugian bagi stakeholder. Pada
kenyataannya, inti keseluruhan teori stakeholder terletak pada
apa yang akan terjadi ketika korporasi dan stakeholder
menjalankan hubungan mereka.
Teori ini dapat diuji dengan berbagai cara dengan
menggunakan content analysis atas laporan keuangan
perusahaan (Guthrie et al., 2006). Menurut Guthrie et al. (2006),
laporan keuangan merupakan cara yang paling efisien bagi
organisasi untuk berkomunikasi dengan kelompok stakeholder
yang dianggap memiliki ketertarikan dalam pengendalian aspek-
aspek strategis tertentu dari organisasi. Content analysis atas
pengungkapan IC dapat digunakan untuk menentukan apakah
benar-benar terjadi komunikasi tersebut. Apakah perusahaan
merespon ekspektasi stakeholder, baik ekspektasi yang
sesungguhnya maupun yang diakui oleh stakeholder, dengan
menawarkan akun IC yang tidak wajib diungkapkan? Pertanyaan
ini telah memperoleh perhatian, namun kajian lebih dalam
diperlukan untuk menghasilkan opini yang konklusif (Guthrie et
al., 2006).
89
Dalam konteks untuk menjelaskan hubungan VAIC™ dengan
kinerja keuangan perusahaan, teori stakeholder harus dipandang
dari kedua bidangnya, baik bidang etika (moral) maupun bidang
manajerial. Bidang etika berargumen bahwa seluruh stakeholder
memiliki hak untuk diperlakukan secara adil oleh organisasi, dan
manajer harus mengelola organisasi untuk keuntungan seluruh
stakeholder (Deegan, 2004). Ketika manajer mampu mengelola
Kaitan teori organisasi secara maksimal, khususnya dalam upaya penciptaan
dengan topik nilai bagi perusahaan, maka itu artinya manajer telah memenuhi
penelitian aspek etika dari teori ini. Penciptaan nilai (value cretion) dalam
konteks ini adalah dengan memanfaatkan seluruh potensi yang
dimiliki perusahaan, baik karyawan (human capital), aset fisik
(physical capital), maupun structural capital. Pengelolaan yang
baik atas seluruh potensi ini akan menciptakan value added bagi
perusahaan (dalam hal ini disebut dengan VAIC™) yang kemudian
dapat mendorong kinerja keuangan perusahaan untuk
kepentingan stakeholder.
1) Jumlah penelitian yang direviu minimal 3 judul, bisa untuk topik yang sama
dengan objek yang berbeda, atau objek yang sama dengan topik yang
berdekatan.
2) Tiap satu penelitian dirangkum dalam 1-2 paragraph. Peneliti harus mampu
merangkum sebuah penelitian dan menyajikannya hanya dalam 1-2 paragraph.
3) Hal-hal yang perlu dirangkum dalam reviu sebaiknya memuat antara lain:
a. Nama peneliti;
90
b. Judul (optional – boleh tidak dicantumkan);
c. Tahun dan tempat penelitian;
d. Objek atau sampel penelitian;
e. Teknik analisis data yang digunakan, dan
f. Hasil penelitian.
Penyajian hasil reviu atas penelitian terdahulu bisa dalam bentuk narasi
(paragraph) atau tabel. Contoh penyajian dalam bentuk paragraph adalah sebagai
berikut (Ulum et al. 2008):
91
perusahaan di masa mendatang. Penelitian ini juga membuktikan bahwa rata-
rata pertumbuhan IC (VAIC™) suatu perusahaan berhubungan positif dengan
kinerja perusahaan di masa mendatang. Selain itu, penelitian ini mengindikasikan
bahwa kontribusi IC (VAIC™) terhadap kinerja perusahaan berbeda berdasarkan
jenis industrinya.
Hampir seluruh penelitian tersebut menguji
hubungan VAIC™ dengan kinerja keuangan perusahaan.
Hanya Chen et al. (2005) yang menambahkan variabel
R&D (research and development) dan advertising
expenditure dalam penelitiannya. Penelitian-penelitian
tersebut telah membuktikan adanya pengaruh IC
Rangkuman
terhadap kinerja keuangan, baik kinerja saat ini maupun
dari penelitian
kinerja masa depan. Artinya, IC (VAIC™) dapat digunakan
yang direviu
sebagai alat untuk memprediksi kinerja keuangan
perusahaan pada periode ke depan. Selain itu, Tan et al.
(2007) juga telah membuktikan bahwa ketika IC (VAIC™)
dapat berpengaruh terhadap kinerja keuangan
perusahaan, maka secara logika rata-rata pertumbuhan IC
(rate of growth of IC – ROGIC) juga dapat digunakan untuk
memprediksi kinerja keuangan masa depan.
Sedangkan contoh hasil reviu penelitian terdahulu dalam bentuk tabel
adalah sebagai berikut (Ulum 2015):
92
2 White et al. Drivers of voluntary Objek: Perusahaan publik Umur perusahaan,
(2007) intellectual capital sektor bioteknologi di leverage, ukuran
disclosure in listed Australia perusahaan, dan
biotechnology Variabel: DV = ICD. IV = keberadaan komisaris
companies". Journal umur perusahaan, independen
of Intellectual Capital. leverage, ukuran berpengaruh terhadap
Vol. 8 (3) pp. 517-537 perusahaan, dan luas pengungkapan IC.
keberadaan komisaris
independen.
Metode: IC disclosure
index, correlation,
multiple-regression
C. Tinjauan Pustaka
Salah kaprah! Sub bab “Tinjauan Pustaka” biasanya menjadi ‘senjata’ bagi
mahasiswa untuk mempertebal jumlah halaman skripsinya. Skripsi yang total
halamannya 60 lembar, 40 halamannya adalah sub bab ‘Tinjauan Pustaka’. Satu
buku penuh dipindah di bagian ini untuk mengesankan ketebalannya….atau ada
juga yang sedikit lebih rapi dengan memindahkan sangat banyak buku di bagian
ini.
93
Disclosure
Mandatory Disclosure
Voluntary Disclosure
ICD
a. Disclosure (pengungkapan)
b. Mandatory Disclosure (pengungkapan wajib)
c. Voluntary Disclosure (pengungkapan sukarela)
d. intellectual capital disclosure (ICD)
Catatan:
94
* hati-hati dan hindari menggunakan kalimat yang ‘mubadzir’. misalnya, sudah
menggunakan kata “menurut”, masih juga pakai kata “menyatakan”. contoh:
menurut Ulum (2009) menyatakan….. – kalimat ini tidak efektif. silahkan pilih
salah satu: Ulum (2009) menyatakan …<bla blab la>. ataukah: menurut Ulum
(2009)…… <bla blab la>
D. Pengembangan Hipotesis
Upaya peneliti untuk mengungkapkan beberapa pernyataan (jawaban
sementara) yang mungkin benar dan mungkin salah, karena skeptisme atau
keraguan terhadap teori yang sudah ada disebut dengan proposisi. Adapun
proposisi yang diformulasikan sedemikian rupa sehingga bisa diuji secara empiris
disebut dengan hipotesis. Dengan demikian, hipotesis adalah pernyataan tentang
variabel yang akan diuji kebenarannya secara empiris.
95
Sebenarnya, hipotesis bisa juga dirumuskan dalam studi diskriptif, bila
peneliti mempunyai tolok ukur yang ideal yang akan dijadikan bandingan untuk
menilai hasil amatan apakah sesuai dengan tolok ukur yang distandarkan atau
tidak. Perlu dipahami bahwa hipotesis merupakan upaya untuk memperjelas
permasalahan yang dirumuskan dan akan mempermudah dalam melakukan uji
empiris, sehingga peneliti dapat melakukan inferensi (penyimpulan) yang
representatif.
H8
PROFIT
ICD
H2 (+) H3 (+)
H7
ICP MCAP
H1 (+)
Sumber: Ulum (2015d)
96
Perumusan kalimat hipotesis bisa langsung menjawab rumusan masalah.
Berikut ini sejumlah contoh kalimat rumusan masalah (RM) dan hipotesisnya (H):
1. RM: Apakah Kinerja Modal Intelektual Berpengaruh
terhadap Kapitalisasi Pasar?
H: Kinerja Modal Intelektual Berpengaruh Positif terhadap
Kapitalisasi Pasar
2. RM: Apakah Kinerja Modal Intelektual Berpengaruh Kalimat Hipotesis,
terhadap Pengungkapan Modal Intelektual? langsung
H: Kinerja Modal Intelektual Berpengaruh positif terhadap menjawab
Pengungkapan Modal Intelektual rumusan masalah
~~oo~~
97
BAB 6
MENYUSUN BAB “METODE PENELITIAN”
Dalam penelitian survei, hal-hal yang biasanya disajikan pada bab ini
adalah sebagai berikut (secara berurutan):
A. Jenis Penelitian
~~oo~~
A. Jenis Penelitian
Pada sub bagian ini, tentukan jenis penelitian yang Anda lakukan. Ada
banyak ragam pembagian jenis penelitian. Namun untuk memudahkan cara
berpikir, saya menawarkan untuk memilih jenis penelitian berdasarkan tujuannya.
Dalam hal ini, penelitian dibedakan dalam 3 jenis, yaitu (1) penelitian deskriptif,
(2) penelitian asosiatif, dan (3) penelitian komparatif.
98
mendeskripsikan saja, tidak melihat hubungan atau membandingkan. Berikut
adalah contoh judul penelitian deskriptif:
Penelitian jenis ini bertujuan untuk membandingkan antara satu dengan yang
lain. Berikut adalah contoh judul penelitian komparatif:
99
1) Perbandingan keakuratan model arus kas metoda langsung dan tidak
langsung dalam memrediksi arus kas dan deviden masa depan
Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minta
yang ingin peneliti investigasi (Sekaran 2003). Populasi dapat didefinisikan
sebagai berikut:
4) Sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau
beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus.
100
3) Sampel: miniatur (mikrokosmos) populasi
4) Sampel yang memiliki ciri karakteristik yang sama atau relatif sama dengan
ciri karakteristik populasinya disebut sampel representatif.
Mengapa Sampling?
Syarat sampel
101
simpangan baku yang diperoleh dari sampel (S) dengan simpangan baku dari
populasi (s), makin tinggi pula tingkat presisinya.
Ukuran sampel
102
5) Rasio antara jumlah subjek dan jumlah variabel independen dalam analisis
multivariat dianjurkan sekitar 15 sampai 20 subjek per variabel independen.
Menurut (Gay dan Diehl 1992), ukuran minimum sampel yang dapat
diterima bedasarkan pada desain penelitian yang digunakan, yaitu :
103
Teknik Sampling
Simple Random
Sampling
Disproportionate Stratified
Random Sampling
Probability
Sampling Proportionate Stratified
Random Sampling
Cluster Sampling
Teknik Sampling
Sampling Purposif
Sampling Kuota
Non Probability
Sampling Aksidental
Sampling
Sampling Jenuh
Snowball Sampling
Populasi Sampel
104
Merupakan cara pengambilan sampel dimana sampel pertama ditentukan secara
acak sedangkan sampel berikutnya diambil berdasarkan satu interval tertentu
Adakalanya populasi yang ada memiliki strata atau tingkatan dan setiap tingkatan
memiliki karakteristik sendiri
Cluster Sampling
Pada prinsipnya teknik cluster sampling hampir sama dengan teknik stratified.
Hanya yang membedakan adalah jika pada stratified anggota populasi dalam satu
105
strata relatif homogen sedangkan pada cluster sampling anggota dalam satu
cluster bersifat heterogen
Lamongan
Paciran
Brondong Lamongan
Ngimbang Paciran
Sukodadi Sekaran
Solokuro
Sekaran
Convenience Sampling
Purposive Sampling
106
pemanufakturan yang terdaftar di BEI, maka cara menyajikan purposive
sampling-nya adalah (angka jumlah perusahaan adalah contoh):
Quota Sampling
Snow ball sampling adalah teknik pengambilan sampel yang pada mulanya
jumlahnya kecil tetapi makin lama makin banyak berhenti sampai informasi yang
didapatkan dinilai telah cukup. Teknik ini baik untuk diterapkan jika calon
responden sulit untuk diidentifikasi.
B1 B2 B3
C1 C2 C3 C4 C5 C6
107
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
108
gambar arah hubungan antar variabel, variabel pemoderasi menuju anak panah
yang menghubungkan antara variabel independen dengan variabel dependen.
4. Intervening variable (variabel antara): adalah variabel yang menjadi perantara
dalam hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Dalam
gambar arah hubungan antar variabel, variabel intervening berada di tengah-
tengah antara variabel independen dengan variabel dependen.
109
Contoh 4: hubungan antara variabel independen, variabel dependen,
variabel pemoderasi, dan variabel intervening
110
Contoh 6: hubungan antara beberapa variabel independen, variabel
dependen, dan variabel pemoderasi
111
DESAIN PENGUKURAN
1. Skala Likert
2. Skala Guttman
3. Skala Semantic Deferential
4. Skala Rating
Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang
tentang fenomena sosial.
Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa yang saudara harapkan
a. Sangat setuju skor 5
b. Setuju skor 4
c. Tidak ada pendapat skor 3
d. Tidak setuju skor 2
e. Sangat tidak setuju skor 1
Skala Guttman
Skala Guttman akan memberikan respon yang tegas, yang terdiri dari dua
alternatif.
Misalnya :
Ya Tidak
Baik Buruk
112
Pernah Belum Pernah
Punya Tidak Punya
1. 5.
Sangat Buruk Sangat Baik
Skala Rating
Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif kemudian
peneliti baru mentransformasikan data kuantitatif tersebut menjadi data kualitatif.
Contoh:
Kenyaman ruang loby Bank CBA:
5 4 3 2 1
DESAIN SKALA
1. Skala Nominal
2. Skala Ordinal
3. Skala Interval
4. Skala Rasio
113
Skala Nominal
Skala nominal adalah skala yang hanya digunakan untuk memberikan kategori
saja
Contoh:
Wanita 1
Laki-laki 2
Skala Ordinal
Skala ordinal adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan, akan tetapi jarak atau interval antar
tingkatan belum jelas.
Contoh:
Berilah peringkat supermarket berdasarkan kualitas pelayanannya !
Sri Ratu 1
Moro 3
Matahari 5
Rita I 2
Rita II 4
Super Ekonomi 6
Skala Interval
Skala interval adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval antar tingkatan
sudah jelas, namun belum memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak.
Contoh:
1. Skala Pada Termometer
114
2. Skala Pada Jam
3. Skala Pada Tanggal
Skala Rasio
Skala rasio adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval antar tingkatan
sudah jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak .
Contoh:
1. Berat Badan
2. Pendapatan
3. Hasil Penjualan
115
Kategori Peringkat Jarak Perbandingan
Nominal Ya Tidak Tidak Tidak
Ordinal Ya Ya Tidak Tidak
Interval Ya Ya Ya Tidak
Rasio Ya Ya Ya Ya
116
a. Data harus akurat. Data dibilang akurat jika data tersebut dapat
dipertanggungjawabkan. Diperoleh dengan cara yang benar dari sumber yang
tepat. Bukan data yang hasil olahan sesuai kebutuhan peneliti.
b. Data harus relevan. Data yang diperoleh harus relevan dengan topik penelitian.
Percuma memeroleh banyak data, jika tidak sesuai dengan tema penelitian.
Misalnya: penelitiannya tentang CSR tetapi data yang diperoleh tentang
perubahan harga sembako. Ini tidak relevan!
c. Data harus up-to-date. Data penelitian juga harus terbaru. Penelitian yang
dilakukan pada tahun 2016 misalnya, jangan hanya menggunakan data tahun
2000-an, kecuali untuk riset-riset tertentu yang memang perlu data masa lalu
yang panjang.
1. Data Primer. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti
langsung dari sumber pertama.
2. Data Sekunder. Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan
oleh organisasi yang bukan pengolahnya
1. Data Internal. Data internal adalah data yang berasal dari dalam instansi
mengenai kegiatan lembaga dan untuk kepentingan instansi itu sendiri.
2. Data Ekternal. Data eksternal adalah data yang berasal dari luar instansi.
117
1. Data Kualitatif. Data kualitatif adalah data yang berupa pendapat atau
judgment sehingga tidak berupa angka akan tetapi berupa kata atau kalimat.
Contoh:
Pelayanan Rumah Sakit Enggal Waras sangat baik
Tingkat kesejahteraan masyarakat Lamongan tinggi
2. Data Kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berupa angka atau bilangan.
Contoh:
Tingkat kepuasan pasien di Rumah Sakit Enggal Waras mencapai
92%
Tingkat pendapatan masyarakat Lamongan mencapai
Rp.1.800.000,00/bulan
Sumber Data
Sumber data merupakan asal darimana Anda memeroleh data-data penelitian.
Misalnya: penelitian tentang efektivitas pengelolaan dana desa. Jenis data yang
dibutuhkan adalah data sekunder berupa catatan dan laporan pengelolaan dana
desa. Sumbernya darimana? Darimana data tersebut diperoleh? Dari Kantor Desa
x misalnya. Contoh lain: penelitian tentang pengaruh pengungkapan modal
intelektual terhadap nilai perusahaan. Sumber data untuk penelitian ini adalah
(website) bursa efek indonesia dan website perusahaan. Intinya, bagian tentang
sumber data menjawab pertanyaan tentang darimana data-data penelitian Anda
akan diperoleh?
Teknik perolehan data, sangat terkait dengan jenis dan sumber data
penelitian. Lazimnya, untuk data-data sekunder, teknik perolehan data yang
118
digunakan pasti dokumentasi. Sedangkan untuk data-data primer teknik perolehan
data yang digunakan antara lain: kuesioner, wawancara, dan observasi.
a) Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan untuk memeroleh data-data yang sudah jadi dan
sudah diolah oleh orang lain. Peneliti tinggal memanfaatkan data tersebut.
Dokumentasi bisa dilakukan dengan cara mencatat ulang, memotret, foto copy,
atau membeli. Data-data laporan keuangan dan harga saham adalah contoh data
yang diperoleh dengan cara dokumentasi.
b) Kuesioner
Definisi
Merupakan metode pengumpulan data dengan cara membagi daftar
pertanyaan/pernyataan kepada responden.
Kapan bisa menggunakan kuesioner?
a. Pada saat peneliti tahu persis informasi apa yang dia butuhkan
b. Ketika jumlah responden yang akan diteliti berada pada wilayah geografis yang
berbeda
c. Ketika jumlah sampel penelitian sangat banyak
Keuntungan penggunaan kuesioner
a. Membantu peneliti untuk memberoleh data secara benar dan mudah
b. Informasi dari kuesioner sangat mudah untuk dirangkum
c. Dapat menjangkau responden dalam wilayah geografis yang sangat luas
d. Dapat dijawab dimanapun, kapanpun
e. Tidak memerlukan pertemuan langsung antara peneliti dengan responden
f. Seringkali, responden lebih suka menjawab pertanyaan melalui kuesioner
Kerugian penggunaan kuesioner
a. Rendahnya tingkat pengembalian
b. Tidak bisa melakukan klarifikasi secara langsung terhadap isian/jawaban
c. Responden tidak dapat diobservasi secara menyeluruh
d. Komposisi sampel sering tidak representatif ketika tingkat pengembaliannya
rendah
Panduan penyusunan kuesioner untuk meminimalkan bias
119
1. Tetapkan tujuan: apakah untuk mendapatkan fakta yang objektif ataukah
perasaan dan persepsi subjektif dari responden?
2. Perumusan kalimat:
a. Apakah responden memahami kalimat di dalam kuesioner?
b. Apakah terdapat pertanyaan yang ambigu?
c. Apakah terdapat pertanyaan ganda (yang sama)?
d. Apakah terdapat pertanyaan kunci?
e. Apakah terdapat pertanyaan yang terkait dengan pertanyaan lain?
f. Apakah kalimat pertanyaan yang digunakan terlalu panjang?
3. Jenis pertanyaan: pertanyaan terbuka versus tertutup
Pertanyaan terbuka: Dalam kuesioner ini responden diberi kesempatan untuk
menjawab sesuai dengan kalimatnya sendiri. Jenis ini memberikan kebebasan
kepada responden untuk menjawab pertanyaan.
Contoh:
Bagaimanakah pendapat Anda tentang harga barang di supermarket ini ?
……………………………………………………
Pertanyaan tertutup: responden dapat langsung menjawab pertanyaan dari
pilihan jawaban yang disediakan. Lebih mudah untuk
diinterpretasikan dan dirangkum. Dalam kuesioner ini
jawaban sudah disediakan oleh peneliti, sehingga
responden tinggal memilih saja.
Contoh:
Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket ini ?
Sangat mahal Murah Cukup
Mahal Sangat murah
4. Formulasi pertanyaan: sebaiknya menggunakan baik kalimat positif maupun
negatif untuk untuk mengurangi respon yang bias (respon bias) atau efek halo
(halo effects).
5. Urutan pertanyaan: gunakan pendekatan Funnel (Funnel Approach).
- Dari pertanyaan umum ke pertanyaan khusus
120
- Dari pertanyaan yang mudah ke pertanyaan yang sulit
121
48
c) Wawancara/interview
Keuntungan penggunaan wawancara dalam penelitian:
a. Dapat mengubah/mengadaptasi/mengadopsi pertanyaan
b. Dapat menangkap pesan non-verbal dari responden
c. Dapat secara langsung mengklarifikasi jawaban
Kerugian penggunaan wawancara dalam penelitian:
a. Perlu biaya yang mahal
b. Keterbatasan jangkauan geografik
c. Kemungkinan adanya bias dari penanya (interviewer), misalnya perbedaan
interpretasi
d. Potensi adanya perbedaan interpretasi diantara sesame penanya
(interviewer)
e. Kondisi interviewer dan pengalihan suara (misalnya kegaduhan) dapat
menyebab respon bias.
Tips bagi interviewer
1. Proses wawancara dapat direkam dengan ijin dari responden yang
diwawancarai
2. Kamera dapat digunakan untuk menangkap pesan non-verbal selama
wawancara, tentu saja dengan seijin responden. Selain itu, rekaman
tersebut juga dapat dipelajari di waktu yang berbeda dari saat wawancara.
d) Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan indra
jadi tidak hanya dengan pengamatan menggunakan mata saja. Mendengarkan,
mencium, mengecap, meraba termasuk salah satu bentuk dari observasi.
Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah panduan pengamatan dan
lembar pengamatan.
Contoh: jika Anda melakukan penelitian tentang dampak penggunaan
Christiano Ronaldo sebagai bintang iklan shampo Clear terhadap tingkat
penjualan di sebuah mal, Anda dapat memeroleh data dari administratur mal atau
langsung dari konsumen. Jika Anda memeroleh data penjualan dari administratur
103
mal, maka cara Anda memeroleh data tersebut adalah dokumentasi. Namun jika
Anda mendapatkan data penjualan itu dengan cara melakukan pengamatan
langsung di mal tersebut setiap hari dan membuat catatan sendiri setiap ada
transaksi penjualan shampoo Clear, maka cara yang Anda lakukan itu adalah
observasi.
Keuntungan penggunaan observasi
1. Dapat memeroleh informasi secara lebih detil
2. Mendapatkan data dari sumber pertama
3. Bias dari responden dapat dihindari
4. Baik aspek perilaku maupun reaksi non-verbal dapat dipelajari
Kerugian penggunaan observasi
1. Bias dari pengamat (observer bias)
2. Masalah reliabilitas diantara para observer
3. Biaya untuk pelatihan obsevasi bisa saja mahal
Sub bab ini menjadi titik paling penting dalam bab metode penelitian.
Sebab, sub bab inilah yang akan mengarahkan Anda dalam mengerjakan dan
menyusun bab berikutnya (hasil penelitian dan pembahasan). Salah satu titik
rawan kegagalan penyusunan skripsi adalah sesaat setelah memeroleh data.
Setelah data dimiliki, mahasiswa akan memulai tahapan analisis data. Nah, jika
sub bab teknik/tahapan analisis data tidak bisa menjelaskan bagaimana langkah-
langkah dalam menganalisis data, maka biasanya mahasiswa akan menyerah dan
kemudian berpura-pura istirahat dulu setelah memeroleh data.
PENTING bagi peneliti untuk menuliskan secara detil tahap per tahap
dalam melakukan analisis data. Dalam hal ini, tuliskan segala hal yang akan
dilakukan mulai dari setelah memeroleh data. Jangan hanya ditulis misalnya:
analisis data dilakukan dengan SPSS!!
104
b. Menjadi panduan bagi peneliti untuk melakukan analisis data
c. Memudahkan peneliti dalam menyusun laporan penelitian
d. Menjadi pemicu ‘gagalnya’ penelitian – karena kebingungan setelah
memeroleh data
Teknik Analisis
1. Teknik analisis deskriptif: kualitatif dalam bentuk uraian; kuantitatif dalam
bentuk perhitungan, distribusi frekuensi (mean, median, varian, dan standar
deviasi)
2. Teknik analisis komparatif: uji beda, analisis varian, uji t, anova, analisis
selisih
3. Analisis asosiatif: analisis korelasi, regresi, diskriminan, analisis jalur
Contoh 1:
Analisis data dilakukan melalui proses sebagai berikut:
1. Tabulasi Data; data yang terkumpul dilakukan tabulasi menurut tingkatan
posisi pekerjaannya, antara lain; partner, manajer, senior auditor, dan
junior auditor;
2. Distribusi Frekuensi; setelah data ditabulasi kemudian dilakukan proses
distribusi frekuensi dari masing-masing kelompok jawaban responden;
3. Analisis Deskriptif Kualitatif; proses analisis terhadap data yang telah
ditabulasi berdasarkan frekuensi tertentu yang kemudian digunakan
untuk menjelaskan permasalahan yang diteliti.
Contoh 2 (Ulum 2006):
Proses analisis data dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Analisis Deskriptif. Tahapan dalam analisis ini adalah:
a) Mendeskripsikan jumlah DAU dan Belanja Pembangunan tahun 2001 dan
2002
b) Menganalisis prosentase perubahan jumlah DAU dan Belanja
Pembangunan tahun 2001 dan 2002
2. Analisis Statistik. Analisis statistik yang digunakan adalah statistik regresi
sederhana (simple regression). Regresi sederhana dipakai untuk melihat
pengaruh jumlah DAU terhadap jumlah Belanja Pembangunan secara cross-
section dengan persamaan Y = a + bX + e; dimana Y adalah jumlah belanja
pembangunan atau perubahan jumlah belanja pembangunan; a adalah
konstanta; b adalah koefisien regresi; X adalah jumlah DAU. Sebelum
105
dilakukan regresi, dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi autokorelasi,
multikolinearitas, dan heteroskediasitas.
3. Untuk mengetahui tingkat signifikansi digunakan uji T.
Contoh 3 (Ulum 2005):
Proses analisis data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan gambaran isi dari PSAP No. 1 tentang Penyajian Laporan
Keuangan;
2. Mendeskripsikan gambaran isi dari IPSAS No. 1 tentang Presentation of
Financial Statements;
3. Menganalisis kesesuaian antara PSAP No. 1 dengan IPSAS No. 1; dan
4. Mengkaji perbedaan-perbedaan substantif antara PSAP No. 1 dengan
IPSAS No. 1.
Contoh 4 (Ulum et al. 2008):
Analisis data dilakukan dengan metode Partial Least Square (PLS). PLS adalah
metode penyelesaian structural equation modelling (SEM) yang dalam hal ini
(sesuai tujuan penelitian) lebih tepat dibandingkan dengan teknik-teknik SEM
lainnya. Jumlah sample yang kecil, potensi distribusi variabel tidak normal, dan
penggunaan indikator formative dan refleksive membuat PLS lebih sesuai untuk
dipilih dibandingkan dengan misalnya, maximum likelihood SEM (Anderson dan
Gerbing, 1988; Marsh et al., 1988; Chin dan Gopal, 1995; Chin, 1997; Cassel et
al., 2000 sebagaimana dikutip Tan et al., 2007).
Pemilihan metode PLS didasarkan pada pertimbangan bahwa dalam
penelitian ini terdapat dua variabel laten yang dibentuk dengan indikator
formative, dan bukan refleksif. Model refleksif mengasumsikan bahwa konstruk
atau variabel laten memengaruhi indikator, dimana arah hubungan kausalitas
dari konstruk ke indikator atau manifes (Ghozali, 2006). Lebih lanjut Ghozali
(2006) menyatakan bahwa model formatif mengasumsikan bahwa indikator-
indikator memengaruhi konstruk, dimana arah hubungan kausalias dari indikator
ke konstruk.
Dalam penelitian ini, baik variabel independen (VAIC™) maupun variabel
dependen (kinerja keuangan), keduanya dibangun dengan indikator formative.
Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan PLS karena program analisis
lainnya (misalnya AMOS, Lisrel, dsb.) tidak mampu melakukan analisis atas laten
variable dengan indikator formative (Ghozali, 2006).
Terdapat dua bagian analisis yang harus dilakukan dalam PLS, yaitu:
1. Menilai outer model atau measurement model
Oleh karena diasumsikan bahwa antar indikator tidak saling berkorelasi, maka
ukuran internal konsistensi reliabilitas (cronbach alpha) tidak diperlukan
106
untuk menguji reliabilitas konstruk formatif (Ghozali 2006). Hal ini berbeda
dengan indikator refleksif yang menggunakan tiga kriteria untuk menilai outer
model, yaitu convergent validity, composite reliability dan discriminant
validity.
Lebih lanjut Ghozali (2006) menyatakan bahwa karena konstruk formatif pada
dasarnya merupakan hubungan regresi dari indikator ke konstruk, maka cara
menilainya adalah dengan melihat nilai koefisien regresi dan signifikansi dari
koefisien regresi tersebut. Jadi, kita melihat nilai weight masing-masing
indikator dan nilai signifikansinya. Nilai weight yang disarankan adalah di atas
0.50 dan T-statistic di atas 1.645 untuk α = 0.05 (one tailed).
2. Menilai Inner Model atau Structural Model.
Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk
dependen, Stone-Geisser Q-square test untuk predictive relevance dan uji t
serta signifikansi dari koefisien parameter jalur structural (Ghozali, 2006).
Dalam menilai model dengan PLS dimulai dengan melihat R-square untuk
setiap variabel laten dependen. Perubahan nilai R-square dapat digunakan
untuk menilai pengaruh variabel laten independen tertentu terhadap variabel
laten dependen apakah memunyai pengaruh yang substantif. Pengaruh
besarnya f2 dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Ghozali, 2006):
f2 = R2 included – R2 excluded
1 - R2 included
Dimana R2 included dan R2 excluded adalah R-square dari variabel laten dependen
ketika prediktor variabel laten digunakan atau dikeluarkan di dalam
persamaan struktural.
Di samping melihat nilai R-square, model PLS juga dievaluasi dengan melihat
Q-Square predictive relevance untuk model konstruk. Q-Square predictive
relevance mengukur seberapa baik nilai observasi dihasilkan oleh model dan
juga estimasi parameternya. Nilai Q-Square predictive relevance lebih besar
dari 0 menunjukkan bahwa model memunyai nilai predictive relevance,
sedangkan nilai Q-Square predictive relevance kurang dari 0 menunjukkan
bahwa model kurang memiliki predictive relevance (Ghozali, 2006).
Pengambilan keputusan atas penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan
dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Melihat nilai outer weight masing-masing indikator dan nilai
signifikansinya. Nilai weight yang disarankan adalah di atas 0.50 (positif)
dan T-statistic di atas 1.282 untuk p < 0.10; 1.645 untuk p < 0.05; dan 2.326
untuk p < 0.01 (one tailed). Indikator yang memiliki nilai di bawah
107
ketentuan tersebut harus didrop dari model dan kemudian dilakukan
pengujian ulang.
2. Melihat nilai inner weight dari hubungan antar variabel laten. Nilai weight
dari hubungan tersebut harus menunjukkan arah positif dengan nilai T-
statistic di atas 1.282 untuk p < 0.10; 1.645 untuk p < 0.05; dan 2.326 untuk
p < 0.01 (one tailed).
3. Hipotesis alternatif (Ha) diterima jika nilai weight dari hubungan antar
variabel laten menunjukkan arah positif dengan nilai T-statistic di atas
1.282 untuk p < 0.10; 1.645 untuk p < 0.05; dan 2.326 untuk p < 0.01.
Sebaliknya, H0 gagal untuk ditolak jika nilai weight dari hubungan antar
variabel laten menunjukkan arah negatif dan nilai T-statistic di bawah
1.282 untuk p < 0.10; 1.645 untuk p < 0.05; dan 2.326 untuk p < 0.01.
~~oo~~
108
BAB 7
MENYAJIKAN HASIL PENELITIAN
Secara umum, isi dan urutan Bab IV adalah sebagai berikut (penomoran,
apakah menggunakan A-B-C-D atau menggunakan 1-2-3-4 menyesuaikan dengan
pedoman penyusunan di masing-masing universitas):
109
saham-saham yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI)
berdasarkan kapitalisasi pasarnya (market
capitalization).
Contoh 2
Penyajian gambaran umum objek penelitian dapat pula dibuat dengan lebih
detil untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang objek. Contoh
berikut mungkin bisa memberikan ilustrasi [objek penelitian adalah
perusahaan perbankan] (Ulum 2009):
110
Akibatnya, tingkat kesehatan bank-bank di Indonesia sangat rendah dan
tidak kompetitif di tingkat regional. Rasio kecukupan modal atau capital
adequacy ratio (CAR) sejumlah bank pada saat terjadi krisis ekonomi tahun
1997 bahkan ada yang minus 25%. Kondisi inilah yang kemudian mendorong
pemerintah untuk mengamandemen UU yang berlaku sebelumnya dengan
UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan. Kebijakan lainnya yang
diterapkan pemerintah (atas rekomendasi IMF) pada waktu adalah
melikuidasi beberapa bank yang tidak dapat lagi diselamatkan dan
menetapkan status bank beku operasi (BBO) terhadap sejumlah bank.
Jenis bank di Indonesia sebagaimana disebutkan dalam UU No. 10 tahun
1998 meliputi Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Bank umum
dapat memberikan jasa lalu lintas pembayaran karena bank umum antara
lain diperbolehkan menerima simpanan masyarakat dalam bentuk rekening
giro, yang penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau alat
pembayaran lalu lintas giral lainnya dan dapat ikut serta dalam kegiatan
kliring. Sementara BPR tidak diperkenankan menerima simpanan
masyarakat dalam bentuk rekening giro dan juga tidak dapat ikut serta
kegiatan kliring, sehingga BPR disebut sebagai bank yang tidak memberikan
jasa lalu lintas pembayaran. Dengan adanya pembedaan ini, maka yang
termasuk dalam sistem moneter di Indonesia hanyalah bank umum.
Selain didasarkan pada jenisnya, pengelompokan bank di Indonesia juga
dapat dilakukan berdasarkan kepemilikan dan ruang lingkup operasinya.
Berdasarkan kepemilikan, bank umum dibedakan menjadi bank milik
pemerintah (bank persero), bank milik pemerintah daerah (BPD), bank
asing, bank campuran, dan bank milik swasta nasional. Sedangkan
berdasarkan ruang lingkup operasinya, bank umum dibedakan menjadi bank
yang dapat melakukan kegiatan transaksi devisa (bank devisa) dan bank
yang tidak dapat melakukan kegiatan transaksi devisa (bank non-devisa).
Penelitian ini menggunakan seluruh bank umum sebagai objek penelitian
(metode sensus). Data Bank Indonesia yang secara resmi dipublikasi pada
Pebruari 2007 menunjukkan bahwa sistem perbankan Indonesia terdiri dari
6 jenis bank umum dengan jumlah total 130 bank (Bank Indonesia, 2007),
yaitu: Bank Persero (5 bank), BUSN Devisa (35 bank), BUSN Non-Devisa (36
bank), BPD (26 bank), Bank Campuran (17 bank), dan Bank Asing (11 bank).
Pada bagian ini dapat pula disajikan gambar atau tabel untuk
memperjelas nasari dalam gambaran umum objek penelitian. Misalnya untuk
contoh di atas adalah sebagai berikut:
111
Bank Asing, Bank
Bank 11 Persero, 5
Campuran, BUSN
17 Devisa, 35
BPD, 26
BUSN Non-
Devisa, 36
Ditinjau dari segi kepemilikan aset, bank persero memiliki nilai aset
terbesar pada tahun 2004, disusul BUSN Devisa, bank asing dan kemudian
BPD. Namun pada tahun 2005 dan 2006, nilai aset BUSN Devisa sedikit lebih
besar daripada bank persero. Nilai aset BPD juga relatif lebih besar daripada
bank asing pada tahun 2006. Rangking bank berdasarkan jumlah aset pada
tahun 2006 dimulai dari BUSN Devisa dengan total aset mencapai Rp 650
triliun, bank persero dengan aset lebih dari Rp 600 triliun, disusul BPD dan
kemudian bank asing dengan aset sekitar Rp 150 triliun, bank campuran
memiliki aset lebih dari Rp 50 triliun, dan terakhir BUSN Non-Devisa yang
hanya memiliki aset kurang dari Rp 35 triliun.
Gambar xx menjelaskan nilai aset bank umum di Indonesia secara
keseluruhan selama 2004-2006. Dari gambar tersebut terlihat bahwa terjadi
peningkatan nilai aset yang cukup signifikan pada keseluruhan bank. Tahun
2004, nilai aset keseluruhan bank baru mencapai Rp 1.272.081 miliar.
Namun pada tahun 2006, nilainya telah mencapai Rp 1.693.851 miliar.
2006
2,000,000
2005
2004
1,500,000
1,000,000
500,000
112
Gambar xx: Nilai aset bank umum di Indonesia (dalam miliar rupiah)
2004
30,000 2006
28,000
2005
26,000
24,000
22,000
Gambar xxx: Nilai net income bank umum di Indonesia (dalam miliar rupiah)
113
Keamanan; (2) Potensi ekonomi; (3) Sumber Daya Manusia (SDM); (4)
Budaya daerah; (5) Infrastruktur; (6) Peraturan Daerah (Perda); dan (7)
Keuangan daerah. Penentuan tujuh (7) indikator utama tersebut didasarkan
pada studi literatur dan masukan dari para pengusaha nasional dan
pengamat ekonomi.
Secara global, hasil pemeringkatan daya tarik investasi kabupaten/kota
pada tahun 2001 adalah: Urutan pertama diduduki oleh Kabupaten Badung
yang diperoleh dengan skor tinggi hampir di semua indikator, kecuali untuk
indicator potensi ekonomi, yang ditempati Kab. Kutai di peringkat pertama.
Untuk indikator ini Kab. Badung berada di peringkat 61. Hal ini karena jika
dibandingkan daerah-daerah lain, seperti Kabupaten Kutai, Fak Fak, Kampar,
Indramayu, Pasir, Barito Utara, Muara Enim, Luwu Utara, Musi Rawas, dan
beberapa daerah lainnya yang kaya potensi ekonomi berbasis sumber daya
alam asli maupun buatan (pertambangan, kehutanan, perikanan dan
perkebunan); Kab. Badung jauh dibawah daerah-daerah tersebut.
Untuk indikator SDM, Kab. Badung juga masih kalah bila dibandingkan
dengan Kabupaten Gianyar, Kota Bekasi dan Kota Surabaya yang menempati
peringkat pertama dengan skor sama; sementara Badung menempati urutan
kedua dengan skor sama dengan Kota Denpasar, Kab. Kutai, Kab. Kampar,
Kab. Buol Toli Toli, dan Kota Medan. Hal ini menunjukkan indikasi kuatnya
kesiapan SDM Kabupaten Badung terhadap investasi di daerahnya, baik dari
segi ketersediaan maupun ketrampilan SDM. Semakin besar rasio anggaran
pembangunan dibandingkan anggaran rutin menunjukan bahwa dana yang
dimiliki oleh daerah lebih banyak dibelanjakan untuk kegiatan pembangunan
ekonomi produktif yaitu membangun infrastruktur daripada untuk kegiatan
rutin pemerintahan, seperti gaji pegawai, biaya perjalanan dinas dan
sebagainya.
10 kabupaten/kota yang menempati posisi teratas dalam pemeringkatan
tahun 2001 adalah:
Rangking 1 : Kabupaten Badung
Rangking 2 : Kabupaten Gianyar
Rangking 3 : Kota Denpasar
Rangking 4 : Kota Bekasi
Rangking 5 : Kabupaten Kampar
Rangking 6 : Kabupaten Tabanan
Rangking 7 : Kabupaten Musi Rawas
Rangking 8 : Kabupaten Indramayu
Rangking 9 : Kabupaten Musi Banyuasin
Rangking 10 : Kabupaten Bogor
Pada tahun 2002, KPPOD kembali melakukan pemeringkatan. Kali ini
jumlah kabupaten/kota yang menjadi sample meningkat menjadi 134.
Indikator utama/varibel pemeringkatan dibuat menjadi lima (5), yaitu: (1)
114
Kembagaan; (2) Sosial politik dan budaya; (3) Ekonomi daerah; (4) Tenaga
kerja & produktivitas; dan (5) Infrastuktur fisik.
10 kabupaten/kota yang menempati posisi teratas dalam pemeringkatan
tahun 2002 adalah:
Rangking 1 Kota Semarang
Rangking 2 : Kota Balikpapan dan Kota Sawah Lunto
Rangking 3 : Kota Tegal
Rangking 4 : Kabupaten Dairi
Rangking 5 : Kota Batam
Rangking 6 : Kota Tangerang
Rangking 7 : Kabupaten Bekasi
Rangking 8 : Kota Kediri
Rangking 9 : Kota Pekanbaru
Rangking 10 : Kabupaten Kendal
Daerah-daerah yang menempati peringkat 10 besar teratas bukan
berarti tidak ada kekurangan. Walaupun sebagai peringkat pertama, Kota
Semarang perlu memperhatikan secara khusus dalam hal produktivitas,
karena meskipun lebih unggul dibandingkan banyak daerah lainnya, namun
masih kalah dibandingkan daerah-daerah di Jawa Barat dan Jawa Timur yang
sektor manufakturnya sudah lebih berkembang.
Sementara itu, Kota Sawahlunto di peringkat ke-2 serta Kota
Semarang harus berupaya keras untuk mendatangkan investasi riil ke
daerahnya, karena dari indikasi pertumbuhan ekonomi kedua daerah ini
menunjukkan pertumbuhan yang rendah dibandingkan dengan rata-rata
daerah lainnya terutama daerah-daerah industri di Jawa Barat, Kota Batam,
Kabupaten Dairi, Kabupaten Kutai, dll. Bahkan untuk variabel Ekonomi
Daerah kedua daerah tersebut masih kalah dibandingkan Kota Balikpapan.
Artinya pada tahun-tahun mendatang sangat mungkin terjadi Kota
Balikpapan dapat menggeser kedudukan kedua daerah ini. Kedua daerah
tersebut (Semarang dan Sawahlunto) perlu memfokuskan diri pada sektor
yang masih potensial dikembangkan, serta tidak perlu menghabiskan banyak
energi untuk mengejar investasi dari sektor yang sudah jenuh di daerahnya.
Hal ini tidak hanya berlaku bagi kedua daerah itu, namun juga bagi daerah
lain dalam fokus pengembangan ekonomi daerahnya.
Sedangkan pada tahun 2003, dengan tetap menggunakan lima (5)
indikator utama/variable yang sama dengan tahun 2002, KPPOD melakukan
pemeringkatan terhadap 200 kabupante/kota di Indonesia (156 kabupaten
dan 44 kota) di 29 propinsi dari 416 daerah (328 Kabupaten dan 88 Kota) di
seluruh Indonesia. 10 besar dalam pemeringkatan kali ini adalah sebagai
berikut:
115
Rangking 1 : Kabupaten Purwakarta
Rangking 2 : Kabupaten Magelang
Rangking 3 : Kabupaten Bulungan
Rangking 4 : Kota Batam
Rangking 5 : Kabupaten Jembrana
Rangking 6 : Kabupaten Kuningan
Rangking 7 : Kabupaten Enrekang
Rangking 8 : Kabupaten Barito Utara
Rangking 9 : Kabupaten JenePonto
Rangking 10 : Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Cirebon
Tabel xx: Peringkat Daya Tarik Investasi Kab/Kota yang Menjadi Sample Penelitian
Tahun/ Rangking
Kabupaten/kota
2001 2002 2003
Kabupaten Badung, Bali 1 23 33
Kabupaten Gianyar, Bali 2 16 29
Kota Denpasar, Bali 3 26 21
Kota Bekasi, Jabar 4 22 43
Kabupaten Kampar, Riau 5 74 49
Kabupaten Tabanan, Bali 6 52 20
Kabupaten Musi Rawas, Sumsel 7 88 86
Kabupaten Indramayu, Jabar 8 74 11
Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel 9 70 75
Kabupaten Bogor, Jabar 10 47 99
Sumber: www.kppod.org., diolah.
116
Tabel xx menyajikan hasil perhitungan statistik deskriptif untuk seluruh
variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel tersebut menunjukkan
bahwa nilai VAIC terendah adalah -55 (PT. Bank Lippo Tbk) dan tertinggi
55.612 (PT. Bumi Resources Tbk). Nilai rata-rata skor VAIC untuk perusahaan
sampel adalah 2.939, artinya masih cukup positif meskipun tergolong
rendah.
Tabel xx. Statistik Deskriptif
3. Analisis Data
Pada bagian ini, uraikan hasil analisis data yang Anda lakukan. Cata/tahapan
analisis data yang disajikan pada bagian ini harus sama dengan sub bagian
“teknik analisis data” di bab “metode penelitian”. Pada bagian ini Anda hanya
menyajikan hasil analisis data dan menjelaskan apa arti dari output analisis
Anda, tanpa memberikan interpretasi lebih lanjut atas output tersebut.
Hasil pengujian dengan WarpPLS 3.0 disajikan dalam gambar 4.6, tabel 4.5
dan 4.6. Berdasarkan output ‘model fit indices and P value’ diketahui bahwa
nilai APC=0.281, P<0.001, ARS=0.213, P=0.006, dan AVIF=1.362, Good if < 5
(lihat tabel 4.5). Ketentuan WarpPLS menyatakan bahwa nilai ρ untuk APC
dan ARS harus lebih kecil dari 0.05 (signifikan). Selain itu, AVIF sebagai
indikator multikolinearitas harus lebih kecil dari 5. Mengacu pada ketentuan
tersebut, dapat disimpulkan bahwa model penelitian ini fit.
PROFIT
117
-0,101
0,546*** 0,310***
ICD
Keterangan: *** p<0.01; ** p<0.05; * p<0.10
Gambar xx dan tabel xx menunjukkan koefisien jalur dan nilai ρ dari setiap
hubungan langsung (direct effect) dalam model penelitian. Jalur ICP-MCAP
menunjukkan nilai koefisien 0,289 signifikan pada ρ 0,05 (**), jalur ICP-ICD
menunjukkan nilai koefisien -0179 signifikan pada ρ 0,10 (*), jalur ICD-
MCAP menunjukkan nilai koefisien 0,262 signifikan pada ρ 0,015 (***),
jalur ICP-PROFIT menunjukkan nilai koefisien 0,546 signifikan pada ρ 0,01
(***), jalur PROFIT-MCAP menunjukkan nilai koefisien 0,310 signifikan
pada ρ 0,01 (***), sementara jalur PROFIT-ICD menunjukkan nilai koefisien
-0,101 dan tidak signifikan.
Tabel 4.6 menyajikan output nilai koefisien dari indirect effect dan total
effect lengkap dengan nilai signifikansinya (ρ). Ini adalah salah satu
kelebihan WarpPLS 3.0 sehingga peneliti tidak perlu menghitung secara
manual untuk mengetahui nilai koefisien dari hubungan tidak langsung
sebagaimana formula yang diusulkan oleh Sobel (1986), Baron dan Kenny
(1986), maupun Preacher dan Hayes (2004).
118
Keterangan Path Coefficients and P value
Indirect effect ICP – MCAP 0.123, P=0.095
PROFIT – MCAP -0.026, P=0.069
ICP – ICD -0.055, P=0.270
ICP-PROFIT-ICD-MCAP -0.014, P=0.282
Total effect ICP-MCAP 0.397, P<0.014
ICP-ICD -0.234, P=0.020
PROFIT-MCAP 0.284, P=0.002
Effect size ICP-MCAP 0.158
ICP-ICD 0.055
ICP-PROFIT 0.298
ICD-MCAP 0.035
PROFIT-MCAP 0.118
PROFIT-ICD 0.020
Tabel xxx menyajikan data R-squared, Q-squared dan Full collinearity VIF. R-
squared menunjukkan berapa persentase variansi konstruk endogen dapat
dijelaskan oleh konstruk eksogen. Q-squared (biasanya disebut Stoner-
Geisse coefficient) analog dengan R-squared namun hanya dapat diperoleh
melalui resampling (Sholihin dan Ratmono 2013). Sedangkan Full
collinearity VIF merupakan hasil pengujian kolinearitas penuh yang meliputi
multikoliearitas vertikal dan lateral. Kriteria untuk full collinearity test
adalah nilainya harus lebih rendah dari 3,3 (Kock 2013).
4. Pembahasan
119
Pembahasan adalah ruh dari hasil penelitian. Lakukan pembahasan atas hasil
analisis data (mengacu pada upaya untuk menjawab rumusan masalah). Dalam
menyusun sub bagian pembahasan, Anda perlu mengajukan pertanyaan
“WHY/MENGAPA” terhadap output hasil analisis data. Dalam menjawab
pertanyaan tersebut, Anda sebaiknya mengkaitkan hasil analisis data dengan
minimal salah satu dari empat hal berikut:
2) Teori/kajian pustaka.
Contoh (Ulum 2015):
Hasil penelitian ini konsisten, searah, dan mendukung perspektif teori
pensinyalan (signaling theory) bahwa kinerja IC yang baik adalah sinyal
positif bagi pasar. Hasil ini juga konsisten mendukung RBT (resources based
theory) yang menyatakan bahwa perusahaan memiliki sumber daya yang
dapat menjadikan perusahaan memiliki keunggulan bersaing dan mampu
mengarahkan perusahaan untuk memiliki kinerja jangka panjang yang baik.
Resources yang berharga dan langka dapat diarahkan untuk menciptakan
keunggulan bersaing, sehingga resources yang dimiliki mampu bertahan
lama dan tidak mudah ditiru, ditransfer atau digantikan. Barney dan Arikan
(2001) menyatakan bahwa sumber daya terdiri dari tangible dan intangible
assets yang digunakan oleh perusahaan untuk memahami dan
mengimplementasikan strateginya.
120
Barney (1991) menyatakan bahwa dalam perspektif RBT, firm resources
meliputi seluruh aset, kapabilitas, proses organisasional, atribut-atribut
perusahaan, informasi, knowledge, dan lain-lain yang dikendalikan oleh
perusahaan yang memungkinkan perusahaan untuk memahami dan
mengimplementasikan strategi guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas
perusahaan. Dalam perspektif IC, aset takberwujud perusahaan
diklasifikasikan dalam tiga kategori utama yaitu human capital, structural
capital, dan customer capital (Bontis 1998).
3) Logika/rasionalisasi/asumsi.
Contoh (Ulum et al. 2012):
Variabel umur perusahaan menyajikan hasil yang cukup menarik. Dalam
konteks Indonesia, age ternyata menjadi pemicu praktik pengungkapan IC
dalam laporan tahunan (sig = 0.025). Temuan ini bertentangan dengan hasil
kajian Bukh et al. (2005) dan White et al. (2007) yang tidak menemukan
adanya hubungan antara age dengan ICD. Namun demikian, mereka
mengemukakan dalam telaah teoritisnya bahwa variabel ini adalah pemicu
ICD. Bukh et al., (2005) misalnya, menyatakan bahwa semakin tua umur
perusahaan, maka nilai reputasi dan aktivitas sosialnya pun akan semakin
tinggi pula.
Menariknya, ternyata perusahaan-perusahaan yang berumur kurang dari
lima tahun di pasar modal (seperti PT. Bakrie Telecom Tbk dan PT. Bank
Rakyat Indonesia) justru mengungkapkan lebih banyak informasi tentang IC
dibandingkan perusahaan yang berumur lebih lama. Hal ini bisa jadi karena
semangat reputation driven, yaitu motivasi untuk mendongkrak citra
perusahaan dan menjadi perusahaan ternama dalam perdagangan pasar
saham meskipun perusahaan mereka baru di kancah pasar modal. Temuan
ini tidak hanya bertentangan dengan hasil penelitian Bukh et al. (2005) dan
White et al. (2007), namun bahkan membantah ekspektasi mereka tentang
umur perusahaan dalam kaitannya dengan voluntary disclosure.
4) Kondisi makro.
Contoh (Ulum et al. 2008)
Jika dilihat dalam perspektif yang pesimis, temuan penelitian ini mendukung
sinyalemen beberapa kelompok buruh (misalnya Serikat Pekerja Nasional -
SPN, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia - SPSI, dsb.) bahwa telah terjadi
eksploitasi terhadap tenaga kerja di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan
rendahnya gaji tenaga kerja Indonesia dibandingkan dengan tenaga kerja di
negara lain. Bahkan, gaji tenaga kerja Indonesia dihargai jauh lebih rendah
dibandingkan dengan tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia. Sebagai
contoh, berdasarkan hasil survei perusahaan konsultan internasional HK
121
Kearney Consulting pada maret 2007, yang mensurvei indeks ranking 50
negara di dunia termasuk Indonesia, dalam hal teknologi informasi (TI)
menunjukkan bahwa penghasilan tenaga kerja TI Indonesia terendah kedua
di dunia, lebih rendah dari Ghana dan Filipina, dan hanya setingkat lebih
tinggi dari Vietnam (detiknet, 26 Juni 2007).
Bukti lainnya menunjukkan bahwa gaji profesional asli Indonesia digaji 30-
50% lebih rendah dibandingkan dengan gaji profesional asing yang bekerja di
perusahaan di Indonesia (Investor Daily, 30 Juni 2007). Untuk level direktur
pada perusahaan minyak dan gas (migas) misalnya, profesional asing bisa
memperoleh gaji sampai dengan Rp 245,8 juta per bulan, sedangkan direktur
lokal ‘hanya’ Rp 104,4 juta.
Berdasarkan data-data empiris, sistem upah yang umumnya diberlakukan di
perusahaan-perusahaan menempatkan pekerja pada posisi yang kurang
menguntungkan (Antoni, 2007). Dalam pembagian keuntungan misalnya,
kelompok kerja menempati posisi yang marginal. Penetapan upah kerja
didasarkan pada prinsip keuntungan yang sebesar-besarnya bagi
perusahaan, dan dinamika upah kerja tidak berkaitan langsung dengan
produktivitas. Artinya tinggi rendahnya upah riil banyak tergantung pada
manajer perusahaan, atau bahkan pada pemilik perusahaan (Hikam, 1996;
Wiranta, 1998). Dalam penetapan upah, pekerja merupakan kelompok yang
tidak perlu dilibatkan dan mereka kurang menikmati keuntungan
perusahaan yang seharusnya mereka peroleh. Kondisi inilah yang antara lain
mendorong pemerintah untuk ikut campur tangan dan memberlakukan
sistem upah minimum regional (UMR) (Masduqi, 1996; Hikam, 1998).
1. Simpulan.
122
Simpulkan hasil pembahasan Anda (poin per poin mengacu pada upaya
untuk menjawab rumusan masalah). Dalam hal ini, Anda bisa menyajikannya
dalam bentuk numbering atau paragraph.
Contoh 1 – simpulan dalam bentuk numbering (Ulum 2005):
123
yang lebih konkrit. Dengan demikian maka hipotesis 1 (a, b, c) diterima
dan hipotesis nul ditolak.
Customer capital berhubungan positif dengan business performance.
Artinya, customer capital perusahaan-perusahaan di Malang mampu
meningkatkan atau memperbaiki business performance secara signifikan.
Perusahaan mampu mendayagunakan pengetahuan eksternal untuk
meningkatkan business performance-nya secara signifikan. Dalam hal ini
kajian ini berbeda dengan kajian Astuti (2004) yang menunjukkan bahwa
hubungan CC – BP adalah positif tidak signifikan.
2. Keterbatasan
Tidak ada sesuatu yang sempurna, karena kesempurnaan hanya milik
Allah SWT. Oleh karena itu, dalam setiap penelitian pasti peneliti memahami
keterbatasan dari hasil penelitiannya. Nah, sebagai sebuah kejujuran akademik,
peneliti harus mengungkapkan keterbatan dari penelitiannya. Berikut adalah
contoh penyajian keterbatasan penelitian (Ulum et al. 2008):
Sebagaimana lazimnya suatu penelitian empiris, hasil penelitian ini juga
mengandung beberapa keterbatasan, antara lain:
1. Bukti yang disajikan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dari 3
ukuran kinerja keuangan yang digunakan, hanya profitabilitas ROA
yang secara statistik signifikan untuk menjelaskan konstruk kinerja
perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa ukuran kinerja ATO dan
GR tidak tepat untuk digunakan sebagai proksi atas kinerja keuangan
yang dalam hal ini berposisi sebagai variabel dependen, dimana
variabel independen-nya adalah IC. Terkait dengan hal tersebut,
maka perlu dicari ukuran kinerja lain yang lebih sesuai.
2. Pemilihan objek penelitian yang melibatkan baik perusahaan publik
(listed) maupun perusahaan non-publik (unlisted) telah membatasi
penelitian ini untuk memilih ukuran kinerja keuangan yang berbasis
pada market value. Proksi market to book value ratio (MB), market
capitalization, ataupun earning per share (EPS) membutuhkan data
yang hanya disajikan oleh perusahaan-perusahaan yang terdaftar di
bursa efek, sebab ukuran-ukuran kinerja tersebut merupakan ukuran
yang berbasis pada penilaian pasar atas suatu perusahaan (Firer dan
Williams, 2003; Chen et al., 2005; Abdolmohammadi, 2005; dan Tan
et al., 2007).
3. Penelitian ini hanya melakukan pengujian dengan lag 1 tahun,
artinya, IC tahun 2004 diuji dengan PERF tahun 2005, dan IC tahun
2005 diuji dengan PERF tahun 2006 sebagaimana dilakukan Tan et al.
124
(2007). Padahal, bisa saja pengaruh IC terhadap kinerja perusahaan
tidak dalam selisih 1 tahun , tetapi 2 atau 3 tahun berikutnya.
3. Saran
Berikan saran-saran untuk penelitian berikutnya dan upaya perbaikan
terkait dengan hasil penelitian Anda. Saran biasanya terkait dengan upaya untuk
menutup keterbatasan penelitian. Jangan membuat saran yang tidak ada
hubungannya dengan hasil penelitian Anda. Berikut adalah contoh saran yang
dapat diberikan untuk contoh keterbatasan penelitian di atas (Ulum et al. 2008):
Saran yang didasarkan pada beberapa keterbatasan sebagaimana telah
disebutkan di atas adalah:
1. Penelitian selanjutnya mungkin dapat mempertimbangkan untuk
menggunakan ukuran kinerja yang berbasis market value. Chen et al.
(2005) menggunakan market to book value ratio (MB),
Abdolmohammadi (2005) memilih market capitalization, sedangkan
Tan et al. (2007) menggunakan earning per share (EPS) sebagai proksi
atas kinerja pasar. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa IC
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
2. Penggunaan ukuran kinerja yang berbasis market value
mengharuskan untuk memilih sampel yang sesuai. Hal ini karena
untuk dapat memperoleh data tentang kinerja pasar, maka
perusahaan yang menjadi objek penelitian harus merupakan
perusahaan publik. Terkait dengan hal tersebut, maka untuk
penelitian selanjutnya disarankan menggunakan perusahaan publik
sebagai sampel. Perusahaan publik tersebut dapat dikelompokkan
berdasarkan jenis industrinya sehingga sekaligus dapat menguji
kontribusi IC terhadap kinerja perusahaan dilihat dari kelompok
industri yang berbeda sebagaimana telah dilakukan oleh Bontis
(1998), Bontis et al. (2000), Firer dan Williams (2003), dan Tan et al.
(2007).
3. Hasil pengujian tahunan menunjukkan bahwa untuk tahun 2006,
terdapat konsistensi penelitian ini dengan temuan Mavridis (2005)
dan Kamath (2007) yang menyatakan bahwa untuk kasus industri
perbankan, komponen VAIC yang relevan adalah VACA dan VAHU.
Hal ini juga sesuai dengan Pulic (1998). Dengan demikian dapat
diduga bahwa untuk tahun-tahun terakhir, kondisi industri di
Indonesia akan relatif sama dengan industri di Taiwan (Chen et al.,
2005), Singapura (Tan et al., 2007), dan Amerika (Abdolmohammadi,
125
2005) dalam hal pengelolaan IC. Penelitian selanjutnya dapat menguji
masalah yang sama untuk tahun-tahun berikutnya (2007 dst.).
4. Karena ada kemungkinan bahwa pengaruh IC terhadap kinerja
perusahaan tidak dalam selisih 1 tahun , tetapi 2 atau 3 tahun
berikutnya, maka penelitian selanjutnya disarankan untuk menguji
pengaruh IC terhadap kinerja perusahaan dengan lag 2-3 tahun.
Artinya, IC tahun ke-n diuji dengan kinerja tahun ke-n+2 atau ke-n+3.
Sehingga dengan demikian periode pengamatannya juga perlu
ditambah, tidak hanya 3 tahun, tetapi setidaknya 4 atau 5 tahun.
~~oo~~
126
BAB 8
“METODE PENELITIAN” DALAM STUDI KASUS
A. Jenis Penelitian
B. Lokasi Penelitian
C. Unit Analisis
D. Jenis dan Sumber Data
E. Teknik Perolehan Data
F. Tahapan Analisis Data
Beberapa sub bab pada bagian metode penelitian ini sudah dibahas pada bab
penelitian survei, sehingga tidak perlu dijelaskan kembali pada bab ini. Bab ini
membahas tiga hal yang relatif berbeda dengan penelitian survei, yaitu tentang
Objek/Lokasi Penelitian dan Unit Analisis
C. Objek/Lokasi Penelitian
Dalam penelitian studi kasus, Anda harus secara eksplisit menuliskan
siapa yang menjadi objek penelitian Anda. Jika Anda melakukan penelitian pada
suatu organisasi (perusahaan/UKM/desa/sekolah/dsb.), maka Anda harus
menuliskan secara jelas nama organisasi tersebut dan alamat lengkapnya.
Misalnya, Anda melakukan penelitian tentang pengelolaan keuangan desa
di suatu desa. Maka pada bagian metode penelitian, Anda harus sebutkan nama
desa, kecamatan, kabupaten, dan provinsi dari tempat penelitian Anda. Jika
misalnya Anda melakukan penelitian di suatu perusahaan/UKM, maka yang
harus ditulis adalah nama perusahaan/UKM tersebut plus alamat lengkapnya.
Sub bab Objek/Lokasi Penelitian ini berbeda dengan pada penelitian
survei. Pada penelitian survei, bagian ini menggunakan judul Populasi dan Teknik
127
Pengambilan Sampel. Pada penelitian studi kasus kita tuliskan nama dan alamat
objek penelitian secara jelas. Sementara pada penelitian survei kita perlu
memperjelas kelompok populasi dan bagaimana cara kita mengambil sampel dari
populasi tersebut, tanpa menyebutkan alamat dari masing-masing calon sampel.
D. Unit Analisis
Dalam Bahasa Indonesia, kata unit (Inggris) adalah satuan. Istilah satuan
lazimnya tidak berdiri sendiri, terlepas dari sesuatu yang ditunjuk olehnya
(lazimnya akan berbunyi “satuan . . .”). Maka selain kata (sebutan) unit (satuan)
analisis dan unit (satuan) amatan seperti baru disebutkan di atas, kita kenal pula
ada sebutan unit (satuan) organisasi.
Kompleks perumahan, contoh lain, terdiri atas sekian banyak unit rumah.
Oleh karena itu sering kita dengar perkataan semisal “di lahan tersebut akan
dibangun sebanyak tiga ratus unit rumah.” Jadi, jelasnya, dalam “menghitung” isi
kompleks perumahan, maka yang menjadi satuan hitungannya adalah rumah.
Berapa kamar tidur tersedia di dalam setiap rumah? “Satuan hitungannya” adalah
kamar tidur. Berapa titik lampu (listrik) disediakan di setiap rumah, “satuan
hitungannya” titik lampu. Jika analisis data penelitian akan berupa menghitung
juga seperti contoh “menghitung rumah” di atas, maka sesuatu yang dijadikan
“satuan hitungan” itu jadilah sebagai “unit analisis.”
Misal, jika yang dianalisis (dihitung) berapa orang “ibu rumah tangga”
yang bekerja dan tidak bekerja dari penghuni sesuatu kompleks perumahan, maka
yang menjadi unit analisisnya adalah ibu rumah tangga. Jika yang dianalisis
tingkat pendidikan yang sedang atau sudah ditempuh oleh warga perumahan
tersebut, maka yang menjadi unit analisisnya adalah orang per orang (individu)
penghuni perumahan. Objek yang diteliti adalah tingkat pendidikan (dari orang-
orang tersebut).
Ini akan berbeda jika yang dianalisis (masih di kompleks perumahan yang
sama) adalah pemilikan kendaraan bermotor oleh sesuatu rumah tangga
(keluarga). Dalam hal ini yang menjadi unit analisisnya adalah rumah tangga
128
(keluarga), bukan orang per orang lagi, karena kendaraan bermotor itu merupakan
“milik keluarga” (hitungannya berdasarkan sesuatu keluarga). Objek
penelitiannya adalah pemilikan kendaraan bermotor oleh sesuatu keluarga (rumah
tangga).
Anda butuh beberapa butir kristal untuk membuat gelang? Silahkan beli,
per butir kristal sekian rupiah. Satuan hitungan pembeliannya, jadinya, kristal, per
kristal. Anggap tidak dijual kiloan, gitu. Anda suka sebuah gelang? Jangan beli
per kristal, walau gelang ini dibuat dari beberapa butir kristal, tapi beli per gelang.
Satuan hitungan jual-belinya gelang, bukan kristal lagi.
Jika seseorang peneliti akan menganalisis siapa yang lebih berprestasi,
murid-murid Sekolah A ataukah murid-murid Sekolah B, yang menjadi satuan
analisisnya bisa orang per orang murid, bisa kesatuan seluruh murid sesekolah
(disingkat menjadi “sekolah”). Contoh kecil, perbandingkan (analisis) banyaknya
murid yang lulus UAN dari kedua sekolah tersebut. Yang dihitung (satuannya)
adalah (orang) murid. Misal dari Sekolah A lulus 90 orang murid dari 100 orang
murid (lulus 90% murid). Dari Sekolah B lulus 87 orang murid dari 100 orang
murid (87% murid). Jadi, satuan hitungan perbandingannya individu murid
(jumlah orang murid berbanding jumlah orang murid), bukan “sekolah”. Jika yang
diperbandingkan rerata hasil (skor) UAN Sekolah A dan Sekolah B, maka yang
menjadi unit analisisnya sekolah, bukan individu murid, sebab rerata skor UAN
itu bukan lagi “milik” orang per orang murid, melainkan milik “satu kesatuan
murid se (satu) sekolah”.
129
2) kelompok (keluarga atau rumah tangga, kelas/murid sekelas, dsb); yang
menjadi objek penelitiannya misalnya mengenai kekerapan terjadinya
kekerasan terhadap anggota/warganya;
3) organisasi (sekolah, perguruan tinggi, pemerintah daerah, organisasi profesi,
dsb); yang menjadi objek penelitiannya misalnya mengenai standar layanan
minimalnya, efektivitasnya, dan sebagainya;
4) satuan geografis (kota, desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten, propinsi,
negara); yang menjadi objek penelitiannya misalnya mengenai rerata
penghasilan warganya, iklim politiknya, dan sebagainya;
5) interaksi sosial (perceraian, komunikasi layanan publik, pertukaran email,
pengasuhan anak, dsb); yang menjadi objek penelitian misalnya polanya,
intensitasnya, dan sebagainya;
6) artifak sosial (program tayangan tv, artikel majalah/koran, blog, dsb); yang
menjadi objek penelitiannya misalnya mutunya, peminatnya, dan sebagainya.
130
BAB 9
KAIDAH PENULISAN KARYA ILMIAH
Skripsi adalah karya akademik yang formal, maka penulisannya juga harus
mengikuti kaidah penulisan ilmiah. Salah satu hal penting yang harus dipahami
adalah penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini seringkali
terabaikan, sehingga proses bimbingan menjadi bertele karena (ada) dosen
pembimbing yang begitu peduli dengan bahasa. Kan tidak enak, udah antri lama2
untuk bimbingan, eh….malah cuma bahas tata tulis, tidak bicara konten!
Nah, jika setelah antri panjang itu Anda hanya menerima coretan di draft
skripsi terkait dengan salah ketik, salah tata bahasa, salah kutip, dan sebagainya,
maka sungguh rugilah Anda! Jadi, modal penting dalam hal ini adalah
pemahaman yang memadai tentang tata bahasa Indonesia…jangan anggap enteng
matakuliah Bahasa Indonesia.
131
Hal-hal kecil dalam kebahasaan bisa ‘mengganggu’ naskah skripsi Anda.
Misalnya tentang bagaimana membedakan antara awalan dan kata depan.
Bagaimana menulis kata “di” ketika ia berfungsi sebagai awalah dan ketika ia
berfungsi sebagai kata depan. Atau tentang kaidah penggunaan huruf kapital dan
pemenggalan kata.
B. Glosarium
Ada yang beranggapan bahwa sebuah tulisan dianggap semakin tinggi
nilai akademiknya kalau banyak menggunakan istilah asing. Sehingga di dalam
naskah tersebut akan ditemukan banyak sekali tulisan yang dicetak miring (italic).
Anggapan ini sama sekali salah. Nilai akademik dari sebuah naskah tidak diukur
dari banyak tidaknya istilah asing yang digunakan. Justru penggunaan istilah
asing harus diminimalkan.
132
memuat istilah-istilah baku Bahasa Indonesia yang merupakan hasil penyerapan
dari bahasa/istilah asing.
133
pengembangan istilah ini diharapkan dapat mengangkat bahasa Indonesia sejajar
dengan bahasa utama dunia.
Sebagai ‘bonus’ dan sedekah dari saya, Anda dapat mengunduh master file
program GLOSARIUM ini di: http://ihyaul.staff.umm.ac.id/2010/03/menulis-
wajib-pake-glosarium/ secara gratisss!!
Tabel
Penulisan judul tabel menggunakan angka arab (1,2,3, dst.) berdasarkan
urutan kemunculannya di dalam naskah dan diletakkan di atas tabel (biasanya
dicetak tebal dan diletakkan di tengah, tetapi hal ini tergantung ketentuan masing-
masing institusi). Garis pada tabel hanya menggunakan tiga (3) garis horisontal
tanpa garis vertikal. Tabel sedapat mungkin tidak dari hasil scan. Informasi
singkat dan penting tentang isi tabel diperkenankan. Setiap tabel harus
mencantumkan sumber dan dicantumkan di bawah tabel. contoh:
134
Tabel xx: Kronologi Kontribusi Signifikan terhadap Pengidentifikasian,
Pengukuran dan Pelaporan IC
Period Progress
Akhir 1980-an Awal usaha para konsultan (praktisi) untuk membangun
laporan/akun yang mengukur intellectual capital (Sveiby, 1988).
Awal 1990-an Prakarsa secara sistematis untuk mengukur dan melaporkan
persediaan perusahaan atas intellectual capital kepada pihak
eksternal (misalnya: Celemi and Skandia; SCSI, 1995)
Kaplan dan Norton memperkenalkan konsep tentang balanced
scorecard (1992).
Pertengahan Nonaka dan Takeuchi (1995) mempresentasikan karya yang sangat
1990-an berpengaruh terhadap “penciptaan pengetahuan perusahaan”.
Meskipun buku ini berkonsentrasi pada ‘knowledge’, pembedaan
antara pengetahuan dan intellectual capital dalam buku ini cukup
menunjukkan bahwa mereka fokus pada intellectual capital.
Pada tahun 1994, suplemen laporan tahunan Skandia dihasilkan.
Suplemen ini fokus pada penyajian dan penilaian Persediaan
perusahaan atas intellectual capital. Visualisasi IC menarik minat
perusahaan lain untuk mengikuti petunjuk Skandia.
Sumber: (Ulum 2015b)
GAMBAR
Setiap gambar harus diberi nomor urut berdasarkan kemunculannya di dalam
naskah dengan menggunakan angka arab (1,2,3, dst.). Judul gambar diletakkan di
bawah gambar dan posisinya di tengah. Informasi singkat dan penting tentang isi
ilustrasi diperkenankan. Setiap ilustrasi harus mencantumkan sumber dan
dicantumkan di bawah gambar. Sebaiknya tidak perlu diberi bingkai (border).
Contoh 1:
135
Companies
Contoh 2:
The People
Motivation
Culture
Education & training
Development
Sumber:
Danish Confederation of Trade Unions (1999)
Gambar xx: Three Categories of ‘Knowledge’
Standar pengutipan dan penulisan daftar pustaka yang paling populer dan
banyak digunakan dalam penyusunan skripsi dan karya ilmiah yang lain adalah
sistem HARVARD (author-date style). Sistem Harvard menggunakan nama
136
penulis dan tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan nama penulis
secara alfabetis. Publikasi dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama
ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat di
belakang tahun publikasi (baik penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi
dalam naskah tulisan).
Contoh 2:
Seringkali IC didefinisikan sebagai sumber daya pengetahuan Sumber kutipan
dalam bentuk karyawan, pelanggan, proses atau teknologi di akhir kalimat.
yang mana perusahaan dapat menggunakannya dalam Penulis lebih dari
proses penciptaan nilai bagi perusahaan (Bukh et al., 2005) 2 orang
Contoh 3:
Kebanyakan definisi IC yang dikemukakan para ahli Sumber kutipan
memandang bahwa kemanfaatan dari IC tidak perlu dengan di akhir kalimat.
segera diidentifikasi, namun cenderung akan diakrualkan Penulis 1 orang
melalui periode long-term (Abeysekera, 2006).
137
Urutan penulisannya: nama (nama) penulis, tahun, judul (ditulis
miring/italic), penerbit, kota. Nama penulis ditulis dari nama belakang,
sedangkan nama depannya disingkat (untuk penulis pertama atau sendirian).
Sedangkan untuk penulis kedua dan seterusnya, singkatan dari nama depan
ditulis di depan nama belakang.
Urutan penulisannya: nama (nama) penulis, tahun, judul (dengan tanda petik
dan tidak ditulis miring/italic), nama jurnal (ditulis miring/italic),
edisi/volume/nomor terbitan.
Contoh (sumber kutipan dari jurnal):
Bontis, N. and J. Fitz-enz. 2002. “Intellectual capital ROI: a causal map of
human capital antecedents and consequents”. Journal of Intellectual
Capital. Vol. 3 No. 3. pp. 223-47.
Contoh (sumber kutipan dari majalah):
Abidin. 2000. “Upaya Mengembangkan Ukuran-ukuran Baru”. Media
Akuntansi. Edisi 7. Thn. VIII. pp. 46-47.
Contoh (sumber kutipan dari koran):
Ulum, I. 2001. “Superioritas Sekolah”. Malang Pos, edisi tanggal 10 Juli 2001.
c. Referensi dari internet
Urutan penulisannya: nama (nama) penulis, tahun, judul (dengan tanda petik
dan tidak ditulis miring/italic), alamat website (ditulis miring/italic), tanggal
unduh.
138
Contoh:
Pulic, A. 2000. “VAICTM – an accounting tool for IC management”. available
online at: www.measuring-ip.at/Papers/ham99txt.htm (diakses pada 2
November 2006).
d. Referensi dari prosiding, skripsi, thesis, disertasi, laporan penelitian,
makalah seminar, dsb. (unpublished)
Urutan penulisannya: nama (nama) penulis, tahun, judul (dengan tanda petik
dan tidak ditulis miring/italic), nama sumber kutipan (ditulis miring/italic),
penyelenggara/kota.
E. Gunakan EndNote
Secara umum terdapat tiga jenis model penulisan bibliografi yang lazim
digunakan, yaitu Harvard, Vancouver, dan Chicago style. Berdasarkan ketiga
gaya inilah kemudian berkembang ratusan bahkan ribuan gaya penulisan daftar
pustaka yang digunakan di berbagai penjuru dunia.
HARVARD style merupakan gaya pengutipan dan penyusunan daftar pustaka
yang paling populer dan banyak digunakan oleh jurnal-jurnal ilmiah – baik
nasional maupun internasional – dan oleh perguruan tinggi dalam pedoman
penulisan tugas akhir (skripsi, thesis, disertasi). Pada dasarnya Harvard style
memiliki ciri author-date, yaitu bahwa referensi disajikan berdasarkan nama akhir
penulis (diurutkan berdasarkan alfabetik A-Z) dan tahun.
Turunan dari Harvard style sangat luar biasa banyaknya. Ada ratusan jenis
bibliographic style yang sesungguhnya adalah Harvard style. Berikut ini contoh
139
gaya pengutipan dan penulisan daftar pustaka Indonesian Journal Of Banking And
Finance (JBB) yang pada dasarnya adalah Harvard style.
140
Book
Elements of the citation
Author(s) of book – family name and initials Year of publication, Title of book – italicised, Edition, Publisher, Place of publication.
… optics defined (eds Pike & Sarkar 1986) Pike, ER & Sarkar, S (eds) 1986, Frontiers in quantum optics,
Adam Hilger, Bristol.
Book Series In defining permutation groups Bhattacharjee Bhattacharjee, M 1998, Notes of infinite permutation groups, Book
(1998) … Lecture notes in mathematics no.1698, Springer, New York.
Chapter in a book
Elements of the citation
Author(s) of chapter – family name and initials Year of publication, ‘Title of chapter – in single quotation marks’, in Editor(s) of book (eds), Title of book –
italicised, Edition, Publisher, Place of publication, Page numbers.
Conference paper
Elements of the citation
Author(s) of paper – family name and initials Year of publication, ‘Title of paper – in single quotation marks’, Title of published proceedings which may
include place held and date(s) – italicised, Publisher, Place of Publication, Page number(s), (viewed date-in-full, URL – if accessed electronically).
Report
Elements of the citation
Author(s) of report – (person or organisation) Year of Publication, Title of report - italicised, Report number (if available), Publisher/ Institution, Place of
publication, (viewed date-in-full, URL - if accessed electronically).
Web page
Elements of the citation
Author(s) of page – (person or organisation) Year (page created or revised), Title of page - italicised, description of document (if applicable), name of the
sponsor of the page (if applicable), viewed date-in-full, URL.
Patent
Elements of the citation
Author(s) of patent – family name and initials Year of issue, Title of patent- italicised, Number of patent including country of issue.
Standard
Elements of the citation
Corporate body issuing standard Year of publication, Title of standard- italicised, Number of standard including identifier of issuing country or body,
Publisher of standard, Place of publication.
Personal communication
Elements of the citation
Information obtained by interview, telephone call, letter or email should be documented in the text, but should NOT be included in the list of
References.
~~oo~~
Bab 10
TIPS “HEMAT, CEPAT & SELAMAT”
BER-SKRIPSI
Skripsi itu MUDAH!! Skripsi itu TIDAK SUSAH! Skripsi itu TIDAK
BOLEH LAMA….
Yang membuat skripsi itu lama, atau bahkan gagal menyusun skripsi dan
akhirnya ‘kabur’ dari kampus tanpa dapat gelar apa-apa, seringkali adalah
“kebingungan”. Bingung mencari tema, bingung mencari judul, dan bingung
mencari contoh.
Oleh karena itu, maka (menurut saya), pada saat sudah memrogram untuk
mengambil skripsi....mendaftar dan kemudian dapat jatah dosen pembimbing…
yang pertama harus dilakukan adalah: CARI CONTOH PENELITIAN! baik dari
jurnal, artikel-artikel simposium, atau dari skripsi-skripsi pilihan.
Kemudian, bawa dan tunjukkan contoh itu kepada dosen pembimbing, dan
tentukan di bagian mana Anda akan mereplikasinya…misalnya: “ini Pak/Bu
paper yang akan saya contoh…saya akan menambah/mengubah variabelnya, atau
mengganti objeknya, atau menambah tahun pengamatannya, atau…atau…” tentu
saja harus disertai dengan dasar teori yang jelas, mapan dan argumentatif.
Dengan cara seperti itu, setidaknya ada dua manfaat: Pertama, Anda tidak
akan mengalami kebingungan dalam menyusun skripsi, mulai dari proposal
hingga simpulan…karena sudah punya contohnya…tentu saja jangan plagiat!!
Kedua, potensi untuk ‘ditolak’ oleh dosen pembimbing menjadi minimal, karena
mereka (dosen pembimbing) melihat kesiapan Anda. Tentu saja asal tema yang
Anda contoh tidak jadul-jadul amat!…jadi dalam memilih contoh pun harus
selektif…cari yang masih anget, up-to-date…kontroversial…dan belum banyak
yang menelitinya.
Berikut ini saya rangkumkan beberapa tips untuk membuat Anda sukses
melewati masa-masa akhir studi itu….
1. Jangan pernah takut dengan skripsi. Kalau ada anggapan/cerita dari senior
bahwa skripsi itu susah, menakutkan, dan sejenisnya… Abaikan!!
Skripsi tidak untuk ditakuti, tapi untuk dihadapi, ditulis, dikerjakan, selesaikan.
Semakin Anda termakan dengan ketakutan-ketakutan tidak jelas yang
bersumber dari pengalaman-pengalaman personal kakak tingkat (gagal) tentang
skripsi, maka semakin dalam Anda akan terjerumus dalam kegelapan.
Solusinya? Tinggalkan mereka yang gagal itu. berkawanlah dengan mereka
yang berada pada jalur sukses menyusun skripsi.
2. Jangan percaya cerita senior tentang dosen pembimbing yang jelek-jelek atau
yang mengerikan, karena pada dasarnya tidak ada dosen yang mengerikan itu!!.
Jadi kalalu ada yang bilang: “kamu dapat pembimbing bu A, atau pak S?
waahhh.....siap-siap saja lama skripsimu.... bisa 2 tahun!!”. Jangan percayai
itu!! Itu cuma gosip!
3. Fokuslah pada skripsi. Abaikan yang lain dulu, mulai dari usaha PDKT (baca:
pendekatan), pacaran, kerja sampingan di luar kuliah, bahkan FB-an/twitter-an
bila perlu (kalau dirasa hal itu dapat mengganggu fokus skripsi). Fokus hanya
pada skripsi!
4. Pilihlah tema yang memungkinkan Anda untuk bisa memeroleh data secara
independen. Artinya Anda tidak tergantung pada orang lain terkait dengan data
penelitian itu. Misalnya, cari tema-tema yang datanya sudah ready di internet
(data sekunder)….hindari menggunakan kuesioner yang respondennya tersebar
luas dan tidak dapat “dikendalikan”, karena itu akan menghambat skripsi Anda.
Jikalau memang penelitian Anda harus menggunakan data primer, pastikan
bahwa Anda memiliki kemampuan untuk ‘mengendalikan’ para responden
yang akan mengisi kuesioner atau Anda wawancarai.
5. Jika penelitian Anda studi kasus, pastikan Anda memiliki akses ke objek
penelitian. Karena jika tidak, maka waktu Anda akan habis hanya untuk
menunggu jawaban ijin penelitian…
Untuk menghindari hal seperti itu terjadi, maka ketika Anda memutuskan
untuk melakukan penelitian studi kasus, pastikan bahwa Anda memiliki akses
ke objek penelitian. Dengan kata lain, Anda punya ‘orang dalam’ di calon
objek penelitian.
Hal ini penting karena kadang ada dosen pembimbing yang sangat fokus pada
aspek bahasa. Sementara, rujukan kebahasaan yang digunakan kadang juga
berbeda. Contoh paling populer misalnya: dosen pembimbing 1 meminta untuk
menggunakan kata METODE, sementara pembimbing 2 keukeh dengan kata
METODA. Bagaimana menyikapi hal seperti ini? Satu-satunya cara adalah
dengan menunjukkan kata serapat yang sudah dibakukan oleh pusat bahasa
Indonesia, Glosarium!
Contoh lain misalnya: Anda melakukan penelitian dengan rujukan PSAK 19.
Saat menulisnya di naskah, Anda menulis “PSAK 19 tentang Aset
takberwujud”. Tetapi dosen pembimbing bilang bahwa harusnya Anda menulis
“Aset Tidak Berwujud”. Sebenarnya Anda yang benar, karena memang PSAK
19 bilang seperti itu. Namun dosen pembimbing juga bisa benar karena seolah-
olah harusnya demikian. Saat seperti itu, tidak usah berbantah dengan
pembimbing. Besok, bawa dan tunjukkan saja buku PSAK 19 kepada dosen
pembimbing, biar beliau sendiri yang mengoreksi kesalahannya.
Bagaimana? sudah siap skripsi? 2 bulan itu cukup untuk menyelesaikan skripsi!!
tidak percaya?? silahkan dicoba…. Selamat ber-skripsi…..
5. Dan sebagainya
Mereka tidak hanya dapat dana dari Dikti untuk itu, tapi jauh lebih penting
adalah….. proposal PKMP itu dipake untuk skripsinya sekarang. Dosen
pembimbing PKMP itupun otomatis menjadi dosen pembimbing
skripsinya…merekapun memunyai peluang untuk tidak perlu menghadapi sidang
ujian skripsi jika PKMP nya lolos dan memenangi Pimnas.
Jadi, pada saat temannya yang lain masih sibuk dengan tema, judul, dan
proposal, bahkan juga masih berteka-teki tentang siapa dosen
pembimbingnya…mereka yang lolos PKMP itu sudah punya proposal (lengkap
dengan dosen pembimbing yang mereka pilih sendiri) dan siap mengerjakan bab
4-5. Pas besok teman-temannya baru seminar proposal, mereka akan seminar
hasil penelitian!!
Hasilnya? Masa penyusunan skripsi mereka akan tercatat hanya dua bulan!
Jadi, ayo bikin proposal PKM…pasti beruntung ….tidak hanya berpeluang dapat
dana, tapi juga keuntungan yang lain….
D. Tips menghadapi ujian skripsi
1. Paling penting tentu saja kuasai betul skripsi Anda, mulai dari isunya, teori-
teorinya, metodologinya, dan data-data serta hasilnya.
3. Jangan grogi! Tentu tidak mudah untuk tidak grogi di hari ujian. Tetapi, ada
cara untuk setidaknya mengurangi bahkan menghilangkan grogi saat ujian
skripsi. Yakinlah bahwa Anda yang paling mengerti dan menguasai isi skripsi
Anda. Dosen pembimbing dan penguji tidak lebih paham skripsi Anda.
Kenapa? Karena Anda yang melakukan penelitian, Anda yang menyusunnya!
4. Istirahat yang cukup pada malam hari sebelum ujian, jangan belajar mpe
terlalu malam, karena itu akan membuat Anda tampak lusuh dan tidak fresh
waktu ujian.
7. Jangan menjawab pertanyaan dari penguji jika beliau belum selesai bertanya,
karena itu akan membuat beliau tersinggung dan juga Anda belum memahami
betul maksud pertanyaannya.
8. Pastikan Anda paham arah pertanyaan dosen penguji. Jika tidak paham,
konfirmasikan kepada beliau, tetapi jangan bilang: “tolong diulang
pertanyaan Bapak/Ibu”….itu tidak sopan!
9. Jawab pertanyaan “seperlunya” saja dan to the point. Jangan terlalu banyak
ngelantur dan jangan panjang lebar. Karena logikanya: kalau orang paham
atas sesuatu, maka dia akan langsung menjawab ke arah pertanyaan. Jika
muter-muter, itu tanda-tanda bahwa dia tidak paham dan tidak mengerti
jawaban dari pertanyaan.
10. Jika penguji bilang, ada konsep yang salah dengan skripsi Anda,
konfirmasikan dahulu pemahaman Anda atas konsep tersebut kepada beliau.
Jika mentok, jangan pernah bilang: “ini disuruh pembimbing A”, karena hal
itu justru akan memosisikan Anda sebagai pengadu domba antar dosen.
11. Di akhir sesi ujian, jangan lupa bilang terima kasih dan bersalaman dengan
pembimbing dan penguji…ciptakan kesan sopan dan tawadzu’ untuk
memengaruhi emosional penguji sebelum memberikan nilai akhir.
Semoga bermanfaat……
BAB 11
NASKAH (DAN) PUBLIKASI
E. Abstrak
Menurut American National Standards Institute (1979), definisi abstrak
adalah representasi dari isi dokumen yang singkat dan tepat. Abstrak merupakan
bentuk ringkas dari isi suatu dokumen yang terdiri atas bagian-bagian penting dari
suatu tulisan, dan mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan.
Dua konsep utama dalam membuat abstrak adalah (1) Conciseness, dan (2)
Significance. Artinya, abstrak harus ditulis dengan ringkas dan hanya memuat hal-
hal yang penting saja. Singkat, padat, berisi.
Fungsi atau tujuan abstrak diantaranya adalah (a) current awareness:
memudahkan para pembaca untuk mendapatkan informasi terbaru tentang suatu
bidang yang diminati, tanpa harus membaca seluruh isi dokumen; (b) Menghemat
waktu pembaca; (c) Melanjutkan membaca atau tidak? (d) Menghindari terjadi
duplikasi tulisan (e) Keyword: memudahkan dalam penyimpanan secara
elektronis.
Abstrak biasanya berisi:
a. Tujuan (Purpose): Apa alasan penulis?; Apa ide utama (main idea) dari
penulis?
b. Cakupan (Scope): Apa yang menjadi fokus penulis? Dimana yang menjadi
konsentrasi dari penulis?
c. Metode (Method): Jenis-jenis temuan yang ditampilkan penulis?; Bagaimana
penulis meyakinkan pembaca tentang validitas dari ide utamanya?
d. Hasil (result): Apa konsekuensi dari permasalahan atau isu yang didiskusikan
penulis?
e. Rekomendasi (recommendations): Apa solusi yg ditawarkan penulis?; Apakah
penulis merekomendasikan perubahan atau aksi tertentu?
f. Kesimpulan (conclusions): Apakah penulis menggambarkan hubungan “cause
& effect”?; Apa kesimpulan yang dibuat oleh penulis dari studi yang
dilakukannya?
Ada dua tipe abstrak, yaitu (1) deskriptif dan (2) informatif. Descriptive
Abstract berisi informasi yang terdapat pada tulisan. Berisikan tujuan, metode,
dan cakupan dari tulisan. Descriptive Abstract tidak mencakup hasil, kesimpulan
dan rekomendasi. Biasanya sangat pendek dan ingin nemperkenalkan kepada
pembaca tentang subjek dari tulisan.
Contoh descriptive abstract:
PENELITIAN SURVEI
JUDUL
Judul naskah disusun tidak lebih dari 20 kata. Penggunaan singkatan
tidak diperbolehkan. Judul naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau
bahasa Inggris sesuai dengan ini naskah. Judul naskah ditulis dengan
ukuran huruf 14pt dalam format tebal (bold). Judul naskah diikuti nama
penulis dan nama-nama dosen pembimbing, institusi, dan alamat email
penulis.
ABSTRACT
Abstract ditulis dalam bahasa Inggris dengan kalimat present tense dan
tidak lebih dari 150 kata dalam satu paragraf dengan spasi 1 (single
space). Abstract dimulai dengan pernyataan tentang tujuan, kemudian
diikuti dengan metode, hasil, dan simpulan penting. Referensi tidak
boleh dikutip di dalam abstract. Singkatan yang digunakan di dalam
abstract harus dijelaskan definisinya ketika singkatan itu pertama kali
digunakan. Di akhir abstract, tulis 3-5 kata-kata kunci (keywords)
dengan urutan sesuai alfabet.
PENDAHULUAN
Pendahuluan harus menyajikan informasi yang dibutuhkan untuk
memahami naskah yang disajikan. Pendahuluan dimulai dengan
pernyataan tentang isu yang dikaji, kemudian dilanjutkan dengan
ringkasan teori dan simpulan beberapa riset yang pernah dilakukan
tentang isu tersebut (baik oleh penulis maupun peneliti lain). Di akhir
bagian pendahuluan harus dinyatakan dengan jelas tujuan penelitian
yang dilakukan.
TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Uraikan teori yang digunakan dalam penelitian. Tambahkan sejumlah
definisi/pengertian dari istilah-istilah penting yang dirujuk dalam
penelitian. Hipotesis harus dikembangkan berdasarkan teori dan
sejumlah penelitian terdahulu yang relevan dan up-to-date.
METODE
Pada bagian metode, harus dituliskan secara jelas bagaimana penelitian
dilakukan. Penjelasan tentang teknik analisis data harus disusun secara
detil, termasuk diskusi tentang alat analisis statistik jika digunakan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan pembahasan disajikan dalam satu bagian yang sama dan tidak
dipisahkan. Uraikan seluruh tahapan analisis data. Sajikan output olah
data (jika menggunakan aplikasi statistik), kemudian diskusikan hasil
analisis data. Pembahasan dilakukan dengan merujuk kepada teori,
penelitian terdahulu, data, dan atau logika peneliti untuk menjustifikasi
hasil penelitian.
SIMPULAN
Simpulan harus ditulis tidak lebih dari 150 kata dalam bentuk narasi,
bukan numbering. Setelah bagian simpulan, uraikan “keterbatasan” dan
“saran” yang relevan.
DAFTAR PUSTAKA
Semua referensi yang dikutip di dalam naskah harus disajikan di daftar
pustaka dengan urutan sesuai abjad (A-Z) dari nama terakhir, nama
depan disingkat (untuk penulis kedua dan ketiga dimulai dari nama
depan yang disingkat kemudian nama terakhir). Penulisan daftar
pustaka menggunakan metode Harvard (nama, tahun) dengan pemisah
tanda titik.
~~~ooOoo~~~
TABEL
Penulisan judul tabel menggunakan angka Arab (1,2,3 dst) dan diletakkan di
atas tabel. Garis pada tabel hanya menggunakan tiga (3) garis horisontal
tanpa garis vertikal. Tabel sedapat mungkin tidak dari hasil scan. Informasi
singkat dan penting tentang isi tabel diperkenankan. Setiap tabel harus
mencantumkan sumber dan dicantumkan di bagian bawah tabel.
GAMBAR
Judul gambar/grafik/ilustrasi lainnya diletakkan di bawah ilustrasi dan
posisinya di tengah. Informasi singkat dan penting tentang isi ilustrasi
diperkenankan. Setiap ilustrasi harus mencantumkan sumber dan dicantumkan
di bawah.
Contoh penyajian tabel:
Intellectual Structural
Capital Capital (SC) SCE ICE
Relational MVAIC
Capital (RC) RCE
Capital
Employed (CE) CEE
5. Update profile
6. Jika semua tahapan telah dilakukan, maka akun baru di google scholar akan
muncul.
Bahwa hanya artikel yang di-online-kan saja yang bisa dideteksi oleh google
scholar. Semakin banyak artikel kita yang online, semakin besar kemungkinan
artikel kita untuk “dikenal” oleh google scholar. Paper yang mengutip artikel kita,
dipublikasi di jurnal, bisa kita taruh di sini. Ini penting, karena kadang jurnal-
jurnal yang memuat artikel kita tidak cukup ‘terkenal’ alamat websitenya. Atau,
lebih parah lagi kalau website jurnal tersebut berbayar sehingga tingkat
kita menjadi jauh lebih mudah dideteksi oleh mesin pencari (seperti google,
analitik yang cukup keren, yang meliputi analisis overview, document, keywords,
Analisis: Documents
Analisis: Countries
WEBOMETRICS
Webometrics adalah organisasi yang selama bertahun-tahun melakukan
perangkingan terhadap website universitas di seluruh dunia. Sejak 2014,
webometrics melakukan perangkingan terhadap ilmuan di seluruh dunia yang
didasarkan pada h-index dari sitasi karya-karya mereka di akun google scholar.
Bulan Oktober 2015 webometrics telah memuplikasikan edisi ke-4 dari hasil kerja
mereka.
Berikut ini adalah para ilmuan di Indonesia yang masuk dalam
perangkingan webometrics pada edisi ke-4, Oktober 2015.
~~ooOoo~~
DAFTAR PUSTAKA
Amirin, T. M. 2009. Unit analisis (unit of analysis) dan unit amatan (unit of
observation) dalam penelitian. Diunduh tanggal 12 November 2009.
[http://tatangmanguny.wordpress.com/2009/05/27/unit-analisis-unit-of-analysis-dan-
unit-amatan-unit-of-observation-dalam-penelitian/]
Ball, R., dan P. Brown. 1968. "An empirical evaluation of accounting income
numbers". Journal of Accounting Research, Vol. 6, No., hlm 159-177.
Chen, M. C., S. J. Cheng, dan Y. Hwang. 2005. "An empirical investigation of the
relationship between intellectual capital and firms’ market value and
financial performance". Journal of Intellectual Capital, Vol. 6, No. 2, hlm 159-
176.
Fama, E. F. 1980. "Agency problems and the theory of the firm". The journal of
political economy, Vol., No., hlm 288-307.
Fitria, S., dan D. Hartanti. Year. "Islam dan tanggung jawab sosial: Studi
perbandingan pengungkapan berdasarkan global reporting initiative
indeks dan islamic social reporting indeks". Artikel dipresentasikan pada
Simposium Nasional Akuntansi 13, di Purwokerto.
Gay, L. R., dan P. L. Diehl. 1992. Research method for business and management. New
York: Macmillan Coll Div.
Kam, dan Vernon. 1986. Accounting theory. New York: John Wiley & Sons.
Paton, W. A. 1922. Accounting theory, with special reference to the corporate enterprise:
Ronald Press.
Pratt, J. 1988. "A classification sheme for financial accounting research". Juornal For
Accounting Education, Vol. 6, No., hlm 213-223.
Preacher, K. J., dan A. F. Hayes. 2004. "Spss and sas procedures for estimating
indirect effects in simple mediation models". Behavior Research Methods,
Instruments, & Computers, Vol. 36, No. 4, hlm 717-731.
Roscoe, J. T. 1975. Fundamental research statistics for the behavioral sciences. New York.
Sekaran, U. 2003. Research method for business, 4th ed. New York: John Wiley & Sons
Inc.
Singarimbun, M., dan S. Effendi. 1989. Metode penelitian survai. Yogyakarta: LP3ES.
Sobel, M. E. 1986. "Some new results on indirect effects and their standard errors
in covariance structure models". Sociological methodology, Vol. 16, No. 159-
186, hlm 159-186.
Sprouse, R. T., dan M. Moonitz. 1962. A tentative set of broad accounting principles for
business enterprises: American institute of CPAs.
———. 2006. "Analisis hubungan peringkat daya tarik investasi dengan pad
kabupaten/kota di indonesia". Jurnal Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik
(JAKSP), Vol. 7, No. 1, hlm 122-135.
———. 2009b. Intellectual capital; konsep dan kajian empiris. Yogyakarta: PT. Graha
Ilmu.
———. 2015b. Intellectual capital: Model pengukuran, framework pengungkapan, dan kinerja
organisasi. Malang: UMM Press.
Ulum, I., I. Ghozali, dan A. Chariri. 2008. "Intellectual capital dan kinerja
keuangan perusahaan; sebuah analisis dengan pendekatan partial least
squares.". Artikel dipresentasikan pada Simposium Nasional Akuntansi XI, di
Universitas Tanjung Pura, Pontianak.
Watts, dan Z. Watts. 1978. Toward a positive a theory of the determination of accounting
standards, the accounting review.
———. 1979. The demand for and supply of accounting theori : The market for excuses, the
accounting review.
Watts, dan Z. Watts. 1986. Toward a positive a theory of the determination of accounting
standards, the accounting review.
~~oo~~
Lampiran 1:
Daftar Jurnal Nasional Terakreditasi Dikti (Sumber: www.dikti.go.id)
Daftar Predatory Publishers dipublikasikan oleh Jeffrey Beall. Jumlah jurnal yang
dikategorikan sebagai predator oleh Jeffrey Beall selalu mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Pada tahun 2011, jumlahnya baru 18, meningkat menjadi 23 di tahun
2012, dan kemudian naik drastis ke 225 pada tahun 2013, tahun 2014 jumlahnya
mencapai 477, dan pada awal tahun 2015 naik sangat signifikan menjadi 724.
Daftar stand alone journal yang dianggap predator oleh Jeffrey Beall dipublikasikan
kali pertama tahun 2013. Saat itu, jumlahnya baru 126. Tahun 2014 jumlah tersebut
naik menjadi 341, dan tahun 2015 naik ke angka 548.
1. Academic Exchange Quarterly
2. Academy of Contemporary Research Journal (AOCRJ)
3. ACME Intellects
4. Acta de Gerencia Ciencia (CAGENA)
5. Acta Advances in Agricultural Sciences (AAAS)
6. Acta Medica International
7. Advances in Forestry Letter
8. Afrasian Journal of Humanities and Social Sciences (AAJHSS)
9. Al Ameen Journal of Medical Sciences (AJMS)
10. Aloy Journal of Soft Computing and Applications (AJSCA)
11. American Based Research Journal (ABRJ)
12. American International Journal of Contemporary Research (AIJCR)
13. American International Journal of Contemporary Scientific Research
14. American Journal of Advanced Agricultural Research (AJAAR)
15. American Journal of Advanced Drug Delivery
16. American Journal of Advances in Medical Science (ARNACA)
17. American Journal of Engineering Research
18. American Journal of Pharmacy and Health Research (AJPHR)
19. American Journal of PharmTech Research (AJPTR)
20. American Journal of Phytomedicine and Clinical Therapeutics
21. American Journal of Scientific Research
22. American Journal of Social issues and Humanities
23. American Research Journal
24. American Research Thoughts
25. Anglisticum: International Journal of Literature, Linguistics & Interdisciplinary
Studies
26. Annals of Medical and Biomedical Sciences (AMBS)
27. Archives Des Sciences Journal
28. ARNACA American Journal of Advances in Medical Science
29. Asia-Pacific Journal of Research
30. Asian Journal of Biomedical and Pharmaceutical Sciences
31. Asian Journal of Chemistry
32. Asian Journal of Health and Medical Sciences
33. Asian Journal of Humanities and Social Sciences
34. Asian Journal of Business and Management Sciences (AJBMS)
35. Asian Journal of Multidisciplinary Studies
36. Asian Journal of Pharmaceutical and Health Sciences
37. Asian Journal of Pharmacy and Life Science
38. Asian Journal of Pharmaceutical Research and Health Care (AJPRHC)
39. Australasian Journal of Herpetology
40. Australian Journal of Basic and Applied Sciences
41. Australian Journal of Business and Management Research (AJBMR)
42. Ayupharm: International Journal of Ayurveda and Allied Sciences
43. Ayushdhar
44. Bioinformation
45. The Bioscan
46. Bioresearch Bulletin
47. Bioscience Discovery
48. Biosciences, Biotechnology Research Asia (BBRA)
49. British Biomedical Bulletin
50. British Journal of Economics, Finance and Management Sciences
51. British Journal of Interdisciplinary Studies
52. British Journal of Science
53. Bulletin of Mathematical Sciences & Applications
54. Bulletin of Pharmaceutical Research
55. Bulletin of Society for Mathematical Services and Standards
56. Calodema
57. Canadian Chemical Transactions
58. Canadian Journal of Pure and Applied Sciences
59. Cancer Research Frontiers
60. Case Studies Journals
61. Chemical Science Transactions
62. Computer Science Chronicle
63. Computer Science Journal
64. The Criterion: An International Journal in English
65. Current Biotica
66. Current Discovery
67. Current Trends in Technology and Sciences (CTTS)
68. The Dawn Journal
69. Direct Research Journals
70. E-Library Science Research Journal
71. ExcelingTech Publishing Company, Ltd.
72. Elixir International Journal (formerly Elixir Online Journal)
73. Engineering & IT Journal (EIT Journal)
74. Euro-Afro Journal of Arts and Social Sciences (EAJASS)
75. European Academic Research
76. European Environmental Sciences and Ecology Journal
77. European International Journal of Applied Science and Technology (Centre for
Promoting Knowledge [CPK], UK)
78. European International Journal of Science and Humanities (EIJSH)
79. European Journal of Academic Essays (EJAE)
80. European Journal of Advanced Computer Science (EJACS)
81. European Journal of Advances in Engineering & Technology (EJAET)
82. European Journal of Biotechnology and Bioscience
83. European Journal of Business and Social Sciences (EJBSS)
84. European Journal of Chemistry (EurJChem)
85. European Journal of Contemporary Economics and Management (EJCEM, EJEM)
86. European Journal of Economics, Finance and Administrative Sciences (Revue
Européenne d’Economie, Finance et Sciences de l’Administration)
87. European Journal of Educational Research (EUJER)
88. European Journal of Educational Sciences (EJES)
89. European Journal of Natural History (EJNH)
90. European Journal of Scientific Research
91. European Journal of Sustainable Development
92. European Law and Politics Journal (ELPJ)
93. European Online Journal of Natural and Social Sciences
94. European Scientific Journal
95. FLUIDS: International Journal of Medical Fluid Management
96. FOREX Technical Journal Library
97. Frontiers in Aerospace Engineering
98. Galaxy: International Multidisciplinary Research Journal
99. Geodynamics Research International Bulletin (GRIB)
100. Global Journal of Advanced Engineering Technologies and Sciences (GJAETS)
101. Global Journal of Advanced Research (GJAR)
102. Global Journal of Animal Scientific Research (GJASR)
103. Global Journal of Engineering Science and Research Management (GJESRM)
104. Global Journal of Management Science and Technology
105. Global Journal of Medical and Health Sciences (GJM)
106. Global Journal of Medicine and Public Health
107. Global Journal of Multidisciplinary Studies (GJMS)
108. Golden Research Thoughts
109. Hygeia: Journal for Drugs and Medicines
110. Indian Journal of Advanced Nursing (IJAN)
111. Indian Journal of Applied-Basic Medical Sciences
112. Indian Journal of Applied Research
113. Indian Journal of Pharmaceutical and Biological Research (IJPBR)
114. Indian Journal of Research Anvikshiki
115. Indian Journal of Research in Pharmacy and Biotechnology (IJRPB)
116. Indian Journal of Scientific Research (IJSR)
117. Indian Research Journal of Pharmacy and Science
118. Indian Streams Research Journal
119. Indo American Journal of Pharmaceutical Research
120. Indo-Global Journal of Pharmaceutical Sciences
121. Innovations in Pharmaceuticals and Pharmacotherapy (IPP)
122. Integrated Journal of British (IJBRITISH)
123. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business
124. Interdisciplinary Journal of Research in Business (IDJRB)
125. Interdisciplinary Toxicology (interTOX)
126. International Advanced Research Journal in Science, Engineering and
Technology (IARJSET)
127. International Ayurvedic Medical Journal (IAMJ)
128. The International Asian Research Journal (TIARJ)
129. International Bulletin of Business Administration (Bulletin International
d’Administration des Entreprises)
130. International Design Journal
131. International Educational E-Journal
132. The International Interdisciplinary Journal of Education (IIJE)
133. International Interdisciplinary Journal of Scientific Research (IIJSR)
134. International Journal Advances in Social Science and Humanities (IJASSH)
135. International Journal for Innovative Research in Science and Technology (IJIRST)
136. International Journal for Pharmaceutical Research Scholars (IJPRS)
137. International Journal for Research & Development in Technology (IJRDT)
138. International Journal for Research in Emerging Science and Technology (IJREST)
139. International Journal for Scientific Research & Development
140. International Journal of Abdominal Research (IJAR)
141. International Journal of Advance Research, Ideas and Innovations in Technology
(IJARIIT)
142. International Journal of Advance Research in Science and Engineering (IJARSE)
143. International Journal of Advanced Computer Technology (IJACT)
144. An International Journal of Advanced Computer Technology (COMPUSOFT)
145. International Journal of Advanced Engineering and Nano Technology (IJAENT)
146. International Journal of Advanced Engineering Applications
147. International Journal of Advanced Information Science and Technology (IJAIST)
148. International Journal of Advanced Life Sciences
149. International Journal of Advanced Networking and Applications (IJANA)
150. International Journal of Advanced Research
151. International Journal of Advanced Research in Computer and Communication
Engineering (IJARCCE)
152. International Journal of Advanced Research in Computer Science and Electronics
Engineering (IJARCSEE)
153. International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software
Engineering (IJARCSSE)
154. International Journal of Advanced Research in Computer Science & Technology
(IJARCST)
155. International Journal of Advanced Research in Education & Technology (IJARET)
156. International Journal of Advanced Research in Electrical, Electronics and
Instrumentation Engineering (IJAREEIE)
157. International Journal of Advanced Research in Mechanical Engineering &
Technology (IJARMET)
158. International Journal of Advanced Technology in Engineering and Science
(IJATES)
159. International Journal of Advanced Technology and Engineering Research
(IJATER)
160. International Journal of Advanced Technology and Science (IJATS)
161. International Journal of Advancement in Engineering Technology, Management
& Applied Science (IJAETMAS)
162. International Journal of Advancements in Mechanical and Aeronautical
Engineering
163. International Journal of Advancements in Research & Technology (IJOART)
164. International Journal of Advances in Engineering & Technology (IJAET)
165. International Journal of Advances in Management and Economics (IJAME)
166. International Journal of Advances in Power Systems (IJAPS)
167. International Journal of Aerospace and Medical Engineering
168. International Journal of Agriculture and Crop Sciences (IJACS)
169. International Journal of Agriculture Innovations and Research (IJAIR)
170. International Journal of Agricultural Management & Development
171. International Journal of Agronomy & Plant Production
172. International Journal of Application or Innovation in Engineering & Management
(IJAIEM)
173. International Journal of Applied Biology and Pharmaceutical Technology
(IJABPT)
174. International Journal of Applied Economic Studies
175. International Journal of Applied Linguistics & English Literature
176. International Journal of Applied Research & Studies (iJARS)
177. International Journal of Applied Research & Studies (iJARS)
178. International Journal of Applied Sciences and Biotechnology (IJASBT)
179. International Journal of Artificial Intelligence and Mechatronics
180. International Journal of Art and Humanity Science (IJAHS)
181. International Journal of Arts and Entrepreneurship (IJAE)
182. International Journal of Ayurveda and Pharma Research
183. International Journal of Basic and Applied Science (IBJAS)
184. International Journal of Basic Medical Sciences and Pharmacy (IJBMSP)
185. International Journal of Basic Sciences and Applied Research (IJBSAR)
186. International Journal of Bio (IJOBIO)
187. International Journal of Bioassays
188. International Journal of Biology, Pharmacy and Allied Sciences (IJBPAS)
189. International Journal of Biomedical Science
190. International Journal of Biosciences and Nanosciences (IJBSANS)
191. International Journal of Business and Commerce
192. The International Journal of Business & Management
193. International Journal of Business and Management Invention
194. International Journal of Business and Social Research
195. International Journal of Business Tourism & Applied Sciences
196. International Journal of Chemical and Pharmaceutical Sciences (IJCPS)
197. International Journal of Collaborative Research on Internal Medicine & Public
Health (IJCRIMPH)
198. International Journal of Communication Networks and Information Security
(IJCNIS)
199. International Journal of Comprehensive Research in Biological Sciences (IJCRBS)
200. International Journal of Computational Engineering Research
201. International Journal of Computer & Electronics Research (IJCER)
202. International Journal of Computer and Information Technology (IJCIT)
203. International Journal of Computer Applications
204. International Journal of Computer Application and Engineering Technology
(IJCAET)
205. International Journal of Computer Applications in Engineering Sciences (IJCAES)
206. International Journal of Computer Networks and Communications Security
(IJCNCS)
207. International Journal of Computer Science and Business Informatics
208. International Journal of Computer Science and Information Security
209. International Journal of Computer Science and Information Technologies
210. International Journal of Computer Science and Network (IJCSN)
211. International Journal of Computer Science and Network Security (IJCSNS)
212. International Journal of Computer Science Engineering (IJCSE)
213. International Journal of Computer Science, Information Technology, & Security
(IJCSITS)
214. International Journal of Computer Science Issues
215. International Journal of Computer Systems (IJCS)
216. International Journal of Computing Academic Research (IJCAR)
217. International Journal of Computing Science and Information Technology (IJCSIT)
218. International Journal of Current Business and Social Sciences (IJCBSS)
219. International Journal of Current Innovation Research (IJCIR)
220. International Journal of Current Microbiology and Applied Sciences
221. International Journal of Current Research
222. International Journal of Current Research and Academic Review (IJCRAR)
223. International Journal of Current Research and Review
224. International Journal of Current Science
225. International Journal of Dental and Health Sciences
226. International Journal of Development Research
227. International Journal of Digital Communication and Networks (IJDCN)
228. International Journal of Digital Library Services (IJODLS)
229. International Journal of Drug Development and Research (IJDDR)
230. International Journal of E-Computer Science Evolution
231. International Journal of Economics and Finance (IJEF)
232. International Journal of Economics and Research
233. International Journal of Economics, Commerce and Management (IJECM)
234. International Journal of Education and Social Science (IJESS)
235. The International Journal of Educational and Psychological Assessment
236. International Journal of Electrical and Electronics Engineers (IJEEE)
237. International Journal of Electrochemical Science
238. International Journal of Electronics and Computer Research (IJECR)
239. International Journal of Electronics Communication and Computer Engineering
240. International Journal of Electronics Communication and Computer Technology
(IJECCT)
241. International Journal of Emerging Science and Engineering (IJESE)
242. International Journal of Emerging Sciences (IJES)
243. International Journal of Emerging Technology & Research (IJETZR)
244. International Journal of Emerging Technology and Advanced Engineering
245. International Journal of Energy & Technology
246. International Journal of Engineering & Science Research (IJESR)
247. International Journal of Engineering and Advanced Technology (IJEAT)
248. International Journal of Engineering and Applied Sciences
249. International Journal of Engineering and Computer Science (IJECS)
250. International Journal of Engineering and Innovative Technology (IJEIT)
251. International Journal of Engineering and Management Research (IJEMR)
252. The IJES: The International Journal of Engineering and Science
253. International Journal of Engineering and Science Invention (IJESI)
254. International Journal of Engineering Development and Research (IJEDR
255. International Journal of Engineering Innovations and Research (IJEIR)
256. International Journal of Engineering Inventions
257. International Journal of Engineering Research
258. International Journal of Engineering Research and Applications
259. International Journal of Engineering Research and Development (IJERD)
260. International Journal of Engineering Research and Science & Technology
(IJERST)
261. International Journal of Engineering Researches and Management Studies
(IJERMS)
262. International Journal of Engineering Science & Advanced Technology
263. International Journal of Engineering Science and Innovative Technology (IJESIT)
264. International Journal of Engineering, Science and Technology
265. International Journal of Engineering Sciences & Research Technology (IJESRT)
266. International Journal of Engineering Sciences & Management (IJESMR)
267. International Journal of Engineering Trends and Technology (IJETT)
268. International Journal of English and Education
269. International Journal of English Language & Translation Studies (IJ-ELTS)
270. International Journal of English Language , Literature & Humanities (IJELLH)
271. International Journal of Farming and Allied Sciences
272. International Journal of Fundamental & Applied Sciences
273. International Journal of Governance
274. International Journal of Health Research
275. International Journal of Health Sciences and Research
276. International Journal of Human Resource and Procurement (IJHRP)
277. International Journal of Human Sciences
278. International Journal of Humanities and Social Science Invention (IJHSSI)\
279. The International Journal of Humanities & Social Studies
280. International Journal of Humanities, Engineering and Pharmaceutical Sciences
281. International Journal of Information and Communication Research
282. International Journal of Information and Communication Technology Research
283. International Journal of Information and Communication Technology Trends
(IJICTT)
284. International Journal of Information Sources and Services: A Research Journal in
Library Science (IJSS)
285. International Journal of Information Technology & Business Management
286. International Journal of Information Technology & Computer Science (IJITCS)
287. International Journal of Innovation and Research in Educational Sciences (IJIRES)
288. International Journal of Information Technology and Electrical Engineering
(ITEE)
289. International Journal of Innovation in Science and Mathematics (ISISM)
290. International Journal of Innovative Ideas
291. International Journal of Innovative Research and Development
292. International Journal of Innovative Research and Studies
293. International Journal of Innovative Research in Advanced Engineering (IJRAE)
294. International Journal of Innovative Research in Engineering & Multidisciplinary
Physical Sciences (IJIRMPS)
295. International Journal of Innovative Research in Science and Engineering (IJIRSE)
296. International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and
Technology (IJIRSET)
297. International Journal of Innovative Science and Modern Engineering (IJISME)
298. International Journal of Innovative Technology and Exploring Engineering
(IJITEE)
299. International Journal of Innovative Technology and Research
300. International Journal of Integrated Computer Applications & Research (IJICAR)
301. International Journal of Interdisciplinary and Multidisciplinary Studies (IJIMS)
302. International Journal of Inventions in Pharmaceutical Sciences (IJIPS)
303. International Journal of Inventive Engineering and Sciences (IJIES)
304. The International Journal of Knowledge, Innovation and Entreprenurship
305. International Journal of Language Learning and Applied Linguistics World
306. International Journal of Latest Research in Engineering and Computing (IJLREC)
307. International Journal of Latest Trends in Engineering, Science and Technology
(IJLTEST)
308. International Journal of Law and Legal Jurisprudence Studies (IJllJS)
309. International Journal of Learning, Teaching and Educational Research
310. International Journal of Life science and Pharma Research
311. International Journal of Life Sciences Biotechnology and Pharma Research
(IJLBPR)
312. The International Journal of Management
313. International Journal of Management and Business Studies (IJMBS)
314. International Journal of Management and Social Science Research Review
(IJMSRR)
315. International Journal of Management, Economics and Social Sciences (IJMESS)
316. International Journal of Management Research and Business Strategy (IJMRBS)
317. International Journal of Management Research and Review (IJMRR)
318. International Journal of Management Sciences and Business Research (IJMSBR)
319. International Journal of Mathematical Research & Science
320. International Journal of Mathematics and Soft Computing (IJMSC)
321. International Journal of Medical Science and Education (IJMSE)
322. International Journal of Medical Science Research and Practice (IJMSRP)
323. International Journal of Medical Sciences and Health Care (IJMSHC)
324. International Journal of Medical Research & Health Sciences (IJMRHS)
325. International Journal of Medicine and Biomedical Research
326. International Journal of Medicine and Biosciences
327. International Journal of Medicobiologial Research
328. International Journal of Modern Engineering Research (IJMER)
329. International Journal of Modern Sciences and Engineering Technology (IJMSET)
330. International Journal of Mosquito Research
331. International Journal of Multidisciplinary and Current Research (IJMCR)
332. International Journal of Multidisciplinary and Scientific Emerging Research
(IJMSER) also here
333. International Journal of Multidisciplinary Educational Research (IJMER)
334. International Journal of Multidisciplinary Health Sciences
335. International Journal of Multidisciplinary Sciences and Engineering (IJMSE)
336. International Journal of New Trends in Arts, Sports & Science Education (IJTASE)
337. International Journal of Novel Drug Delivery Technology
338. International Journal of Nursing
339. International Journal of Pharma and Bio Sciences (IJPBS)
340. International Journal of Pharmaceutical & Research Science (IJPRS Journal)
341. International Journal of Pharmaceutical and Biomedical Research
342. International Journal of Pharmaceutical and Phytopharmacological Research
(eIJPPR)
343. International Journal of Pharmaceutical Research and Development (IJPRD)
344. International Journal of Pharmaceutical Science Invention (IJPSI)
345. International Journal of Pharmaceutical Sciences and Business Management
346. International Journal of Pharmaceutical Sciences and Drug Research
347. International Journal of Pharmaceutical Sciences and Research (IJPSR)
348. International Journal of Pharmacognosy (IJP)
349. International Journal of Pharmacy
350. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences (Int J Pharm
Pharm Sci)
351. International Journal of Pharmacy and Technology (IJPT)
352. International Journal of Plant, Animal and Environmental Sciences
353. International Journal of Power Electronics Engineering
354. International Journal of Research GRANTHAALAYAH
355. International Journal of Recent Development in Engineering and Technology
(IJRDET)
356. International Journal of Recent Scientific Research
357. International Journal of Recent Technology and Engineering (IJRTE)
358. International Journal of Recent Trends in Electrical & Electronics Engineering
(IJRTE)
359. International Journal of Research and Development in Pharmacy & Life Sciences
(IJRDPL)
360. International Journal of Research and Innovation in Computer Engineering
(IJRICE)
361. International Journal of Research Development (IJORD)
362. International Journal of Research in Aeronautical and Mechanical Engineering
(IJRAME)
363. International Journal of Research in Agricultural Sciences (IJRAS)
364. International Journal of Research in Agriculture and Forestry (IJRAF)
365. International Journal of Research in Ayurveda and Pharmacy
366. International Journal of Research in Business Studies and Management (IJRBSM)
367. International Journal of Research in Computer and Communication Technology
368. International Journal of Research in Computer Science
369. International Journal of Research in Computer Technology
370. International Journal of Research in Electronics & Communication Technology
(IJRECT)
371. International Journal of Emerging Engineering Research and Technology
(IJEERT)
372. International Journal of Research in Engineering and Advanced Technology
(IJREAT)
373. International Journal of Research in Engineering and Science
374. International Journal of Research in Engineering and Science (IJREAS)
375. International Journal of Research in Engineering and Technology (IJRET)
376. International Journal of Research in Humanities and Social Sciences (IJRHSS)
377. International Journal of Research in Management & Business Studies (IJRMBS)
378. International Journal of Research in Medical and Dental Sciences
379. International Journal of Research in Pharmacy and Biosciences (IJRPB)
380. International Journal of Research in Wireless Systems (IJRWS)
381. International Journal of Research Science and Management (IJRSM)
382. International Journal of Reviews in Computing
383. International Journal of Science and Advanced Technology (IJSAT)
384. The International Journal of Science & Technoledge
385. International Journal of Science and Research
386. International Journal of Science and Technology
387. International Journal of Science Commerce and Humanities (IJSCH)
388. International Journal of Science Innovations and Discoveries
389. International Journal of Science Technology and Engineering
390. International Journal of Sciences (IJSciences)
391. International Journal of Scientific & Technology Research
392. International Journal of Scientific and Engineering Research (IJSER)
393. International Journal of Scientific and Research Publications (IJSRP)
394. International Journal of Scientific Engineering and Technology
395. International Journal of Scientific Research (IJScR)
396. International Journal of Scientific Research and Application (IJSRA Publishing)
397. International Journal of Scientific Research in Education
398. The International Journal of Social and Applied Sciences
399. The International Journal of Social Sciences (TIJOSS)
400. International Journal of Social Sciences and Education (IJSSE)
401. International Journal of Social Sciences and Entrepreneurship (IJSSE)
402. International Journal of Soft Computing and Engineering
403. International Journal of Sport Studies (IJSS)
404. International Journal of Sustainable Development SEE OIDA International
Journal of Sustainable Development
405. International Journal of Technical Research and Applications (IJTRA)
406. International Journal of Technical Research and Innovation (IJTRI)
407. International Journal of Trends in Economics Management and Technology
(IJTEMT)
408. International Journal of Universal Pharmacy and Bio Sciences (IJUPBS)
409. International Journal of Wisdom Based Computing
410. International Journal of World Research
411. International Journal on Recent and Innovation Trends in Computing and
Communication (IJRITCC)
412. International Journal on Recent Technologies in Mechanical and Electrical
Engineering (IJRTMEE)
413. International Journal on Recent Trends in Life Science and Mathematics
(IJRTLSM)
414. International Journal on Research Methodologies in Physics and Chemistry
(IJRMPC)
415. International Journal Online of Humanities (IJOHMN)
416. International Letters of Chemistry, Physics and Astronomy
417. International Letters of Natural Sciences
418. International Letters of Social and Humanistic Sciences
419. International Online Journal of Primary Education (IOJPE)
420. International Refereed Journal of Engineering and Science (IRJES)
421. International Research Journal of Applied and Basic Sciences (IRJABS)
422. International Research Journal of Applied Finance
423. International Research Journal of Finance and Economics
424. International Research Journal of Pharmaceutical and Applied Sciences (IRJPAS)
425. International Researchers
426. International Review of Basic and Applied Sciences (IRBAS)
427. International Review of Management and Business Research (IRMBR)
428. International Review of Social Sciences and Humanities
429. International Technical Sciences Journal (ITSJ)
430. Journal der Pharmazie Forschung (RAPSR)
431. The Journal of Academic Social Science Studies (JASSS)
432. Journal of Advances in Internal Medicine
433. Journal of American Physicians and Surgeons (JPANDS)
434. Journal of Animal and Plant Sciences (Nairobi, Kenya)\
435. Journal of Applicable Chemistry
436. Journal of Applied Pharmacy
437. Journal of Applied Pharmaceutical Science
438. Journal of Ayurveda and Holistic Medicine (JAHM)
439. Journal of Behavioral Sciences in Asia
440. Journal of Bio Innovation
441. Journal of Biomedical and Pharmaceutical Research
442. Journal of Business Management and Applied Economics
443. Journal of Business Research-Turk (İşletme Araştırmaları Dergisi0)
444. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research
445. Journal of Chemical and Pharmaceutical Sciences
446. Journal of Chemical, Biological and Physical Sciences (JCBPSC)
447. Journal of Computing
448. Journal of Contemporary Issues in Business Research
449. Journal of Coastal Life Medicine
450. Journal of Cosmology
451. Journal of Current Pharma Research
452. Journal of Current Trends in Big Data Analytics
453. Journal of Economics and Political Economy
454. Journal of ELT and Applied Linguistics (JELTAL)
455. Journal of Electrical Engineering
456. Journal of Emerging Trends in Computing and Information Sciences
457. Journal of Environmental Hydrology
458. Journal of Environmental Nanotechnology
459. Journal of Evidence Based Medicine and Healthcare (JEBMH)
460. Journal of Experimental Sciences
461. Journal of Global Research in Computer Science (JGRCS)
462. Journal of Innovations in Pharmaceuticals and Biological Sciences (JIPBS)
463. Journal of International Academic Research for Multidisciplinary (JIARM)
464. Journal of International Environmental Application & Science
465. Journal of International Management Studies
466. Journal of Knowledge Management, Economics and Information Technology
467. Journal of Medical Biomedical and Applied Sciences
468. Journal of Medical Research and Practice (JMRP)
469. Journal of Microbiology and Antimicrobial Agents (JMAA)
470. Journal of Modern Science And Technology
471. Journal of Multidisciplinary Engineering Science and Technology (JMEST)
472. Journal of Pharmaceutical and Bioanalytical Science (JPB Science)
473. Journal of Pharmaceutical and Biomedical Sciences (JPBMS)
474. Journal of Pharmacy Research (JPR)
475. Journal of Research in Computers and Technology (JRCT)
476. Journal of Science
477. Journal of Science Editing
478. Journal of Scientific and Engineering Research
479. Journal of Scientific Research and Development also here
480. Journal of Scientific Research in Physical & Mathematical Sciences
481. Journal of Scientific Theory and Methods
482. Journal of Telecommunications
483. Journal of Theoretical and Applied Information Technology (JATIT)
484. Kashmir Economic Review
485. Letters in Applied NanoBioScience
486. Lingua: International Journal of Linguistics, Literature and Culture (Lingua- IJLLC)
487. Lokavishkar International E-Journal
488. The Macrotheme Review
489. Mathematical and Computational Applications (MCA)
490. Modern Behavioral Science
491. The Modern Journal of Applied Linguistics (MJAL)
492. Multidisciplinary Scientific Reviewer
493. National Journal of Basic Medical Sciences
494. National Journal of Medical and Dental Research
495. OIDA International Journal of Sustainable Development
496. Online International Interdisciplinary Research Journal
497. Open Access Journal of Science and Technology
498. Oriental Journal of Computer Science and Technology
499. Pattern Recognition in Physics
500. People’s Journal of Scientific Research
501. The Pharma Research (Journal)
502. Pharmacologia
503. PharmacologyOnline (PhOL)
504. PHARMANEST: An International Journal of Advances in Pharmaceutical Sciences
505. Plant Digest
506. Progress in Physics
507. Reef Resources Assessment and Management Technical Paper
508. Research | Research (French version)
509. Research Directions: International Multidisciplinary Research Journal (Research
Directions Journal
510. Research in Biotechnology
511. Research Inventy: International Journal of Engineering and Science
512. Research Journal of Pharmaceutical, Biological and Chemical Sciences (RJPBCS)
513. Research Revolution
514. ResearchDesk
515. Researchers World – Journal of Arts Science & Commerce
516. Review of Research
517. Reviews of Progress
518. Revista Iberoamericana de Ciencas
519. Romanian Biotechnological Letters
520. Science International
521. Science International (Lahore)
522. Science Park
523. Science Postprint (SPP)
524. Science Research Reporter
525. Science Reuters
526. Scientific Research Journal (Scirj)
527. Scientific World
528. The Scitech Journal
529. Scottish Journal of Arts, Social Sciences and Scientific Studies (SJASS)
530. Sensors & Transducers Journal
531. Seventh Sense Research Group Journal
532. Smart Nanosystems in Engineering and Medicine
533. South Asian Journal of Mathematics
534. Swiss Journal of Research in Business and Social Science (SJRBSS)
535. Tactful Management Research Journal (TMRJ)
536. Technics Technologies Education Management
537. Translational Medicine and Biotechnology (TMB)
538. Universal Journal of Applied Computer Science and Technology
539. Universal Journal of Computer Science and Engineering Technology (UniCSE)
540. Universal Journal of Pharmacy (UJP Online)
541. Universe of Emerging Technology and Science (UNIETS)
542. Visi Jurnal Akademik
543. Weekly Science International Research Journal
544. World Applied Sciences Journal
545. World Essays Journal (WEJ)
546. World Journal of Pharmaceutical Research (WJPR)
547. World Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences (WJPPS)
548. World Journal of Science and Technology (WJST)
Lampiran 8: Misleading Metrics versi Jeffrey Beall
Misleading Metrics dibuat oleh Jeffrey Beall untuk mengelompokkan
perusahaan/organisasi/lembaga yang menyusun metrik (atau indeks) terhadap peneliti,
artikel, atau jurnal yang patut dipertanyakan
1. Advanced Science Index
2. African Quality Centre for Journals
3. American Standards for Journals and Research (ASJR)
4. CiteFactor
5. Directory of Indexing and Impact Factor (DIIF)
6. Directory of Journal Quality Factor
7. Einstein Institute for Scientific Information (EISI)
8. General Impact Factor
9. Global Impact Factor
10. IndexCopernicus
11. Institute for Science Information (ISI)
12. International Impact Factor Services
13. International Institute for Research
14. International Scientific Indexing (ISI)
15. International Scientific Institute (ISI) (scijournal.org)
16. International Society for Research Activity (ISRA) Journal Impact Factor (JIF)
17. Journal Impact Factor
18. Journals Impact Factor (JIFACTOR)
19. Journal Influence Factor
20. Journals Consortium. Journal Influence Factor (JIF)
21. JPR Impact Factor
22. Open Academic Journals Index
23. Pubicon Science Index
24. Scientific Indexing Services (SIS)
25. Scientific Jornal Impact Factor
26. SCIJOURNAL.ORG (International Scientific Institute)
27. Universal Impact Factor
Lampiran 9: Hijacked Journals versi Jeffrey Beall
Hijacked Journals adalah daftar beberapa jurnal (abal-abal) yang dibuat dengan nama
yang sama, atau hampir sama dengan jurnal-jurnal ‘asli’. Dalam beberapa kasus,
jurnal-jurnal yang ‘asli’ hanya diproduksi dalam versi cetak dan tidak memiliki website,
kemudian hijacked journals-nya membuat versi online dari jurnal tersebut.
Hijacked Journal Authentic Journal
Afinidad Afinidad
Anais da Academia Brasileira de Ciências Anais da Academia Brasileira de Ciências
Archives des Sciences Archives des Sciences
Baltica Journal Baltica
Bothalia – African Biodiversity &
Bothalia Journal
Conservation
Bradleya Bradleya
CADMO JOURNAL CADMO
CAHIERS DE PAIOLIVE Les Cahiers de Païolive
Chemical and Process Engineering Chemical and Process Engineering
Ciência e técnica Ciência e técnica vitivinícola
Comptes rendus de l’Académie bulgare des Comptes rendus de l’Académie bulgare des
Sciences Sciences
Emergencias Emergencias
Epistemologia Epistemologia
Iheringia Série Botânica Iheringia. Série botânica
Interciencia Association Interciencia
Journal of Technology Journal of Technology
Jokull Journal Jökull
Kasmera Journal (Revista Kasmera) Kasmera
MAGNT Research Report MAGNT Research Report
Martinia: bulletin de liaison des
Martinia
Odonatologues de France
Nationalpark Berchtesgaden Nationalpark Berchtesgaden:
Forschungsbericht Forschungsberichte
Nationalpark-Forschung in der Schweiz Nationalpark-Forschung in der Schweiz
Nautilus Journal The Nautilus
Mitteilungen Klosterneuburg Mitteilungen Klosterneuburg
Odonatological Abstract Service Odonatological abstract service
Pensee La Pensée
Research-Technology Management (Res Tech
Research-Technology Management (RTM)
Manag)
Scientia Guaianae : a series on natural
Scientia Guaianae
sciences of the Guayana region
Scientific Khyber Scientific khyber
Sylwan (English ed.) Sylwan
TERAPEVTICHESKII ARKHIV Terapevticheskiĭ arkhiv
VITAE-REVISTA DE LA FACULTAD DE QUIMICA Vitae, la revista de la Facultad de Química
FARMACEUTICA Farmacéutica
Walia, journal of the Ethiopian Wildlife
Walia Journal
and Natural History Society
Wulfenia, Wulfenia Wulfenia
Tentang Penulis:
Dr. Ihyaul Ulum, SE., M.Si., Ak., CA. Dosen tetap Fakultas
Ekonomi & Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang. Lahir di desa
Paciran, pesisir utara kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Menyelesaikan
pendidikan dasar dan menengah di Madrasah Ibtida’iyah (MI) hingga
Madrasah ‘Aliyah (MA) Mazro’atul Ulum Paciran, Lamongan. S1
(Akuntansi) di UMM (1996-2000), S2 di Magister Akuntansi Undip (2006
–2007), Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) di Unisbank Semarang
(2014), dan S3 di PDIE Undip (2012- 2015). Fokus pada kajian tentang
Intellectual Capital, Akuntansi Sektor Publik, dan Metodologi Penelitian.
Peraih predikat ‘Dosen Berprestasi’ FEB UMM tahun 2010 & 2015 ini aktif sebagai narasumber
seminar dan pelatihan di sejumlah perguruan tinggi. Buku dan diktat yang telah ditulis antara lain:
Akuntansi Sektor Publik (Diktat-Cahaya Press, 2002); Akuntansi Sektor Publik; Sebuah Pengantar
(UMM-Press, 2004, 2005, 2008), Audit Sektor Publik; Suatu Pengantar (PT. Bumi Aksara Jakarta,
2009), Intellectual Capital; Konsep dan Kajian Empiris (PT. Graha Ilmu Yogyakarta, 2009), Gerakan
Ekonomi Muhammadiyah; Kajian dan Pengalaman Empiris – editor. (UMM Press. 2010), Klinik
Skripsi; Jurus-jurus jitu menyusun skripsi dan PKM (PT. AM Publishing Yogyakarta, 2011), Riset
Akuntansi – coathor (PT. AM Publishing Yogyakarta, 2012), Enjoy Mengelola Sitasi dan Bibliografi
dengan Endnote X7 (PT. AM Publishing Yogyakarta, 2014, 2015), dan INTELLECTUAL CAPITAL:
Model Pengukuran, Framework Pengungkapan, dan Kinerja Organisasi (UMM Press, 2015).