Anda di halaman 1dari 15

PENGERTIAN PRODUKSI

Produksi adalah suatu proses mengubah bahan baku menjadi barang jadi atau
menambah nilai suatu produk (barang dan jasa) agar dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat. Pelaku kegiatan produksi ini disebut dengan istilah produsen (baik itu
individu maupun organisasi), sedangkan barang yang dihasilkan disebut dengan produk
(barang atau jasa).
Secara etimologis, kata “Produksi” berasal dari bahasa Inggris, yaitu “To Produce” yang
artinya menghasilkan. Jadi, arti kata produksi adalah suatu kegiatan menghasilkan atau
menambah nilai guna suatu barang atau jasa melalui proses tertentu.
Semua produk, baik itu barang atau jasa, yang dikonsumsi oleh masyarakat setiap
harinya berawal dari proses produksi. Setelah proses produksi, ada beberapa tahapan
lagi sebelum akhirnya produk yang dihasilkan sampai ke konsumsi untuk digunakan.

Adapun faktor-faktor produksi adalah sebagai berikut:


1. Faktor Sumber Daya Alam/ Fisik
Dalam hal ini sumber daya alam (Physical Resources) adalah faktor produksi yang
bersumber dari kekayaan alam. Sumber daya alam dapat memenuhi kebutuhan
manusia untuk hidup. Adapun beberapa sumber daya alam tersebut diantaranya:
Udara, tanah, air, sinar matahari,Hewan, tumbuhan, mineral dan bahan tambang
lainnya.
Sebagai ilustrasi, para petani memproduksi padi untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Faktor produksinya adalah tanah, air, iklim, dan hal lainnya yang dapat mendukung
produksi padi.

2. Faktor Sumber Daya Manusia/ Tenaga Kerja


Tenaga kerja (labor) adalah faktor produksi yang melakukan kegiatan produksi, baik
secara langsung ataupun tidak langsung. Di dalam faktor ini terdapat beberapa unsur
penting, seperti unsur fisik, pikiran, serta kemampuan dan keahlian.

Faktor tenaga kerja dapat dibagi lagi menjadi dua, yaitu:


- Berdasarkan Kualitas
Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan formal untuk
dapat melaksanakan pekerjaannya. Misalnya dokter, arsitek, dosen, dan lain-lain.
Tenaga kerja terampil, yaitu tenaga kerja yang memerlukan keterampilan khusus agar
bisa melaksanakan pekerjaannya. Misalnya penjahit, tukang, supir, kapster salon, dan
lain-lain.
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih, yaitu tenaga kerja yang tidak
membutuhkan pendidikan atau pelatihan tertentu agar bisa melakukan pekerjaannya.
Misalnya asisten rumah tangga, kuli bangunan, petugas kebersihan, dan lain-lain.

- Berdasarkan Sifat Pekerjaan


Tenaga kerja jasmani, yaitu tenaga kerja yang lebih mengandalkan tenaga untuk
melaksanakan pekerjaannya. Misalnya petugas kebersihan, tukang becak, kuli angkut,
dan lain-lain.
Tenaga kerja rohani, yaitu tenaga kerja yang lebih mengandalkan pikiran dan perasaan
dalam melaksanakan pekerjaannya. Misalnya dosen, guru, seniman, psikolog, dan lain-
lain.

3. Faktor Modal
Modal (capital) punya peranan penting dalam percepatan dan kelancaran kegiatan
produksi. Modal dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
A. Berdasarkan Sumbernya
 Modal sendiri, yaitu modal yang sumbernya berasal dari perusahaan sendiri.
 Modal asing, yaitu modal yang sumbernya beraal dari luar perusahaan. Misalnya
pinjaman dari lembaga keuangan.
B. Berdasarkan Sifatnya
 Modal tetap, yaitu modal yang dapat dipakai secara berulang-ulang. Misalnya
bangunan, mesin, dan peralatan.
 Modal lancar, yaitu modal yang akan habis digunakan dalam setiap proses
produksi. Misalnya bahan baku untuk produksi.
C. Berdasarkan Bentuknya
 Modal konkret, yaitu modal yang dapat dilihat secara nyata dalam kegiatan
produksi. Misalnya bangunan, mesin, peralatan, kendaraan, dan lainnya.
 Modal abstrak, yaitu modal yang tidak terlihat secara nyata tapi bernilai bagi
perusahaan. Misalnya hak merek, hak paten, nama baik perusahaan, dan lainnya.
D. Berdasarkan Kepemilikannya
 Modal individu, yaitu modal yang berasal dari perorangan dimana hasilnya akan
menjadi sumber penghasilan bagi pemiliknya.
 Modal publik, yaitu modal yang berasal dari pemerintah dimana hasilnya akan
digunakan untuk kepentingan masyarakat umum. Misalnya jembatan, rumah
sakit, jalan raya, pelabuhan, bandara udara, dan lainnya.

4. Faktor Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan yang ada di dalam diri seseorang dalam
menggunakan faktor-faktor produksi sehingga mendapatkan hasil yang diinginkan.
Beberapa hal penting yang dimiliki oleh seorang wirausaha adalah:
 Perencanaan (Planning)
 Pengorganisasian (Organizing)
 Penggerakan (Actuating)
 Pengawasan (Controling)

Tujuan produksi:
1. Menghasilkan barang atau jasa
2. Meningkatakan nilai guna barang atau jasa
3. Memperluas lapangan kerja
4. Menigkatkan kemakmuran masyarakat
5. Meningkatkan keuntungan
6. Menjaga kesimbangan usaha perusahaan
Dampak positif produksi :
1. Untuk mendapatkan keuntungan
2. Mempertahankan kelanjutan usaha dengan cara meningkatkan proses produksi
secara terus menerus
3. Memenuhi kebutuhan/permintaan konsumen
4. Meningkatkan modal usaha
5. Mengurangi jumlah pengangguran, terutama di sekitar pabrik. Karena
perusahaan mampu menciptakan lapangan kerja yang cukup besar untuk
menyerap tenaga kerja terutama yang berasal dari lingkungan pabrik atau
perusahaan.
6. Meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar pabrik. Meningkatnya
penghasilan masyarakat berarti meningkatnya tarap hidup ekonomi masyarakat
sehingga hidup menjadi sejahtera, hidup menjadi layak, tingginya tingkat
pendidikan dan kesehatan.
7. Membantu pemerintah dalam percepatan pembangunan. Karena pemerintah
mendapatkan devisa dari kegiatan produksi tersebut.

Sedangkan dampak-dampak negatif dari kegiatan produksi antara lain:


1. Pencemaran udara karena asap pabrik dan material seperti serpihan debu
selama proses produksi berlangsung, terutama pada pabrik semen.
Pencemaran udara ini dapat menyebabkan timbulnya berbagai gangguan
pernapasan, seperti sesak nafas dan asma. Di samping itu asap dan debu-debu
yang keluar dari cerobong pabrik menyebabkan meningkatnya suhu udara.
2. Pencemaran suara
Pencemaran ini berasal dari mesin-mesin pabrik selama kegiatan produksi
dilaksanakan, sehingga menimbulkan kebisingan yang dapat menyebabkan
terjadinya gangguan pendengaran penduduk yang berada di lingkungan pabrik.
3. Pencemaran air
Kualitas air menurun karena limbah cair pabrik yang dibuang ke sungai. Limbah
juga bisa berupa material lepas dari bahan baku yang terbuang ke sungai
sehingga menyebabkan pendangkalan pada sungai. Limbah-limbah ini dapat
mengganggu ekosistem air dan meimbulkan penyakit gatal-gatal pada penduduk
yang bertempat tinggal di bantaran sungai.
Seorang petani mengelolah ladangnya untuk menghasilkan singkong

Petani singkong sedang panen


Kegiatan yang dikerjakan oleh seorang petani tersebut merupakan salah satu contoh
dari kegiatan produksi. Karena seorang petani tersebut mengelola ladangnya sehingga
menghasilkan singkong yang bermanfaat untuk orang banyak atau konsumsi sehari-
hari.

KEGIATAN DISTRIBUSI
Kegiatan distribusi merupakan suatu kegiatan ekonomi yang dilakukan manusia
dalam menyalurkan barang dari pihak produsen kepada pihak konsumen.
Sedangkan istilah bagi orang atau badan usaha yang menyalurkan barang dagang
tersebut adalah distributor.

Dalam prakteknya, sampainya barang dagang kepada konsumen dilakukan dengan


menggunakan dua cara. Kedua cara itu adalah distribusi langsung dan distribusi tidak
langsung, dan berikut ini adalah penjelasan dari kedua cara tersebut
1. Distribusi Langsung
Pada distribusi langsung, barang hasil produksi dapat disalurkan ke tangan konsumen
secara langsung tanpa melalui perantara.
Contohnya : Penjual Somai yang menjual barang dagangannya secara langsung kepada
konsumen, dengan cara berkeliling mendorong gerobak somainya dari satu gang ke
gang lainnya. Sebuah warung yang menjual makanan dan minuman di depan
rumahnya.

2. Distribusi Tidak Langsung


Dapat kita simpulkan bahwa dalam distribusi tidak langasung hasil produksi suatu
barang dapat disalurakan kepada konsumen dengan menggunakan perantara, seperti
misalnya agen, pedagang besar, dan pedagang eceran.
Contoh : Suatu pabrik properti mengekspor barang nya ke negara lain seperti Malaysia,
China, Amarika dan sebagainya, dapat dipastikan pabrik tersebut menggunakan agen
tertentu. Contoh lainnya pabrik baju menjual hasil produksinya menggunakan
pedagang eceran.

Tujuan Distribusi
Tujuan kegiatan distribusi baik yang dilakukan oleh individu atau lembaga yaitu sebagai
berikut ini :
 Kelangsungan kegiatan produksi dapat terjamin
Produsen atau perusahaan membuat barang untuk dijual dan mendapatkan suatu
keuntungan dari hasil penjualan yang kembali digunakan untuk sebuah proses produksi
dimana keuntungan tersebut didapatkan bila terdapat distributor.
 Barang atau Jasa Hasil Produksi dapat bermanfaat bagi konsumen
Barang atau jasa produksi tidak akan ada artinya bila tetap berada di tempat produsen.
Barang atau jasa bisa bermanfaat bagi konsumen bila sudah ada kegiatan distribusi.
 Konsumen Memperoleh Barang dan Jasa dengan Mudah
Tidak semua barang atau jasa bisa dibeli langsung konsumen dari produsen dimana hal
ini membutuhkan penyalur atau distribusi dari produsen ke konsumen.

Fungsi Distribusi
Fungi distribusi bisa dikelompokkan menjadi dua yakni fungsi pokok dan fungsi
tambahan.
1. Fungsi Pokok Distribusi
Fungsi pokok distribusi yaitu sebagai berikut.

 Pengangkutan (transportasi)
Pada umumnya tempat kegiatan produksi berbeda dengan tempat konsumen.
Perbedaan tempat ini harus diatasi dengan suatu kegiatan pengangkutan. Seiring
dengan bertambahnya jumlah penduduk dan makin majunya sebuah teknologi,
kebutuhan manusia makin banyak. Hal ini mengakibatkan barang yang
disalurkan semakin besar sehingga membutuhkan alat transportasi
(pengangkutan)

 Penjualan (Selling)
Di dalam pemasaran barang, selalu ada aktivitas menjual yang dilakukan oleh
produsen. Pengalihan hak dari tangan produsen kepada konsumen bisa
dilakukan dengan penjualan. Dengan adanya kegiatan ini maka konsumen bisa
menggunakan barang tersebut.

 Pembelian (Buying)
Setiap ada penjualan berarti ada aktivitas pembelian. Bila penjualan barang
dilakukan oleh produsen maka pembelian dilakukan oleh orang yang
membutuhkan barang tersebut.
 Penyimpanan (Stooring)
Sebelum barang-barang disalurkan kepada konsumen, biasanya disimpan
terlebih dahulu. Dalam menjamin kesinambungan, keselamatan, dan keutuhan
barang-barang, perlu adanya suatu penyimpanan (pergudangan).

 Pembakuan standar kualitas barang


Dalam setiap transaksi jual beli, banyak penjual ataupun pembeli selalu
menghendaki adanya ketentuan mutu, jenis, dan ukuran barang yang akan
diperjual belikan.

Oleh sebab itu, perlu adanya pembakuan standar, baik jenis, ukuran, ataupun
kualitas barang yang akan diperjual belikan tersebut. Pembakuan
(Standardisasi) barang ini dimaksudkan supaya barang yang akan dipasarkan
atau disalurkan sesuai dengan harapan.

 Penanggung risiko
Seorang distributor menanggung risiko, baik kerusakan ataupun penyusutan
barang.

2. Fungsi Tambahan Distribusi


Fungsi Tambahan distribusi, yaitu sebagai berikut ini :
 Menyeleksi
Suatu kegiatan ini biasanya diperlukan untuk distribusi hasil pertanian dan
produksi yang dikumpulkan dari beberapa pengusaha

 Mengepak/ mengemas
Untuk menghindari adanya suatu kerusakan atau hilang dalam pendistribusian
maka barang harus dikemas dengan baik.

 Memberi Informasi
Untuk memberi kepuasan yang maksimal kepada konsumen, produsen harus
memberi informasi secukupnya kepada perwakilan daerah atau kepada
konsumen yang dianggap perlu informasi, informasi yang paling tepat bisa
melalui iklan.

Dampak Positif Kegiatan Distribusi :


Bergeraknya roda perekonomian dan bertambahnya kesejahteraan masyarakat.

Dampak Negatif Kegiatan Distribusi :


Membuat harga barang/jasa naik, karena distributor mengambil keuntungan dari
konsumen.
Penjual mie ayam menjual langsung mie ayamnya kepada konsumen dengan cara
berkeliling kampung, sebuah warung yang menjual makanan dan minuman di suatu
kampung.

KEGIATAN KONSUMSI
Kegiatan konsumsi ialah suatu kegiatan yang dilakukan manusia untuk menghabiskan
atau menggunakan barang dan jasa guna mencapai kemakmuran hidupnya.

Ciri-Ciri Kegiatan Konsumsi


Ciri-ciri kegiatan konsumsi secara umum adalah sebagai berikut:
- Ditujukan langsung untuk memenuhi kebutuhan.
- Barang yang digunakan dalam kegiatan konsumsi merupakan barang konsumsi.
- Barang yang dipergunakan akan habis atau berkurang.

Tujuan Kegiatan Konsumsi


Tujuan kegiatan konsumsi ada empat, yaitu :

1. Menghabiskan nilai guna barang sekaligus.


2. Mengurangi nilai guna barang atau jasa secara bertahap.
3. Memuaskan kebutuhan rohani.
4. Memuaskan kebutuhan secara fisik.

Dampak kegiatan konsumsi terbagi 2 yakni dampak positif dan negatif :


Dampak Positif
Terdapat tiga dampak positif didalam kegiatan konsumsi yakni sebagai berikut :
1. Memberikan kepuasan kepada seseorang dalam memenuhi kebutuhannya.
2. Konsumsi yang dilakukan seseorang atau masyarakat suatu negara akan
menggerakan roda perekonomian negara.
3. Memberikan keuntungan bagi para produsen.

Dampak Negatif
Selain dampak positif diatas, ada pula dampak negatif didalam kegiatan konsumsi.
Terdapat tiga dampak negatif didalam kegiatan konsumsi yang antara lain adalah
sebagai berikut :
1. Dapat mengakibatkan pola hidup boros pada seseorang.
2. Konsumsi yang tidak seimbang mengakibatkan ketimpangan pola konsumsi.
3. Harga-harga barang akan naik akibat dari pola konsumsi yang secara berlebihan.

Gambar

Contohnya : mengonsumsi makanan dan minuman, memakai pakaian, menggunakan


kendaraan, dan lain sebagainya.

HARGA
Pengertian Harga adalah nilai uang yang harus dibayarkan oleh konsumen kepada
penjual atas barang atau jasa yang dibelinya. Dengan kata lain, harga adalah nilai suatu
barang yang ditentukan oleh penjual.
Tujuan Penetapan Harga
Mengacu pada pengertian harga diatas, adapun beberapa tujuan penetapan harga
adalah sebagai berikut:

1. Untuk Mendapatkan Pangsa Pasar


Tujuan penetapan harga sangat berhubungan dengan target penjualan barang dan jasa.
Sebagian bisnis menetapkan harga yang murah dan kualitas yang baik pada barang
yang dijualnya dengan tujuan untuk mendapatkan pangsa pasar atau market
share yang lebih besar.
Umumnya konsumen lebih memilih barang dengan harga yang murah dan kualitas
terjamin. Namun produsen tentunya tetap memperhitungkan keuntungan dari
penjualan tersebut.

2. Meningkatkan Keuntungan
Penetapan harga juga bertujuan untuk meningkatkan atau memaksimalkan keuntungan
yang diperoleh. Semakin tinggi harga maka potensi keuntungan akan semakin besar.
Namun tentu saja strategi penetapan harga harus memperhatikan daya beli konsumen,
dan faktor-faktor lainnya.

3. Menjaga Loyalitas Konsumen


Penetapan harga dilakukan dengan berbagai pertimbangan, salah satunya adalah untuk
menjaga loyalitas konsumen agar terus membeli dari produsen tertentu.
Tidak cukup hanya mendapatkan pangsa pasar, pebisnis juga harus menjaga loyalitas
para konsumennya. Dan salah satu caranya adalah dengan menetapkan harga yang
bersaing, yaitu harga yang murah dan kualitas produk yang baik.

4. Menjaga Daya Saing


Suatu perusahaan umumnya selalu berusaha untuk menjaga persaingan dengan para
market leader atau pemimpin di pasar tertentu. Salah satu cara untuk menjaga daya
saing dengan kompetitor adalah dengan penetapan harga yang tepat, misalnya
menawarkan harga sedikit lebih murah atau memberikan harga yang sama dengan
layanan tambahan.

Fungsi Harga
Sesuai dengan pengertian harga yang dijelaskan, berikut ini adalah beberapa fungsi
harga secara umum:
 Menjadi acuan dalam memperhitungkan nilai jual suatu barang atau jasa.
 Untuk membantu aktivitas transaksi, dimana harga yang sudah terbentuk akan
mempermudah proses jual-beli.
 Penetapan harga yang tepat akan memberikan keuntungan bagi penjual atau
produsen.
 Menjadi salah satu acuan bagi konsumen dalam menilai kualitas suatu barang
atau jasa.
 Membantu konsumen dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan manfaat
produk dan daya beli konsumen.
Jenis-Jenis Harga
Ada beberapa jenis harga didalam aktivitas perekonomian yaitu :
1. Harga Subjektif
Harga subjektif adalah harga yang ditetapkan berdasarkan taksiran atau opini
seseorang. Penjual dan pembeli memiliki taksiran harga yang berbeda untuk suatu
produk dan biasanya berbeda dengan harga pasar.

2. Harga Objektif (Harga Pasar)


Harga objektif adalah harga yang telah disepakati oleh penjual dan pembeli. Nilainya
dijadikan patokan bagi para penjual dalam memasarkan produknya.

3. Harga Pokok
Harga pokok adalah nilai riil suatu produk, atau jumlah nilai yang dikeluarkan untuk
menghasilkan produk tersebut.

4. Harga Jual
Harga jual adalah harga pokok ditambah dengan besarnya keuntungan yang diharapkan
oleh produsen atau penjual. Umumnya harga jual pada masing-masing penjual berbeda,
namun tetap berpatokan pada harga pasar.

Dampak dari harga terbagi dua yakni :


Dampak Positif kenaikan harga
Bagi penjual kenaikan harga di pasaran merupakan suatu keuntungan karena mereke
dapat memperoleh pendapatan yang lebih besar dari biasanya.

Dampak negative kenaikan harga:


Bagi pembeli/konsumen kenaikan harga dipasaran merupakan suatu hal yang tidak
mengenakan karena biaya yang akan dikeluarkan untuk membeli tentunya akan lebih
banyak.

Dampak positif penurunan harga:


Bagi pembeli penurunan harga di pasaran merupakan suatu keuntungan karena mereke
dapat memperoleh barang lebih banyak dengan harga yang lebih murah.

Dampak negative penurunan harga:


Bagi penjual penurunan harga dipasaran merupakan suatu hal yang dapat
menyebabkan kerugian.
Sebagai contoh, dapat dilihat pada kurva di bawah ini. Pada saat harga bakso
Rp20.000,00 jumlah bakso yang diminta adalah sebesar 120 mangkok (titik A pada
kurva permintaan). Ketika harganya turun menjadi Rp18.000, mengakibatkan
bertambahnya jumlah bakso yang diminta dari 120 mangkok menjadi 140 mangkok
(titik A pada kurva permintaan bergerak ke kanan yaitu titik B), dan seterusnya. Jadi
kesimpulannya, yang membuat kurva permintaan bergerak hanyalah harga barang
tersebut atau harga barang itu sendiri.

Sebagai contoh, dapat dilihat pada kurva penawaran di bawah ini. Pada saat harga
bakso Rp16.000,00 jumlah bakso yang ditawarkan adalah sebesar 160 mangkok (titik C
pada kurva penawaran). Ketika harganya naik menjadi Rp18.000, mengakibatkan
bertambahnya jumlah bakso yang ditawarkan dari 160 mangkok menjadi 180 mangkok
PASAR

Pasar adalah suatu tempat bertemunya antara penjual dan pembeli dalam melakukan

transaksi jual beli baik produk barang maupun jasa.

Ciri-Ciri Pasar
Setiap hal selalu mempunyai ciri-cirinya sendiri dan begitu pula dengan pasar, adapun
ciri-ciri pasar adalah sebagai berikut:

1. Adanya calon penjual dan pembeli


2. Adanya barang yang diperjualbelikan
3. Adanya interaksi antara penjual dan pembeli baik baik dalam bertemu secara
langsung maupun tidak langsung
4. Adanya proses permintaan barang dan juga tawar menawar
5. Adanya transaksi antara penjual dan pembeli jika sudah terjadi kesepakatan
harga

Klasifikasi Pasar
Berdasarkan pengertian diatas, secara umum pasar dibagi menjadi dua jenis yaitu pasar
tradisional dan juga pasar modern.
1. Pasar Tradisional
Pengertian pasar tradisional adalah sebuah tempat dimana bertemunya penjual dan
pembeli secara langsung dan terjadi proses jual beli yang melalui proses tawar
menawar. Biasanya bentuk bangunan pasar tradisional ini bisa berupa kios-kios, gerai,
outlet dan lain-lain. Barang yang dijual di pasar tradisional ini adalah barang-barang
kebutuhan sehari-hari atau kebutuhan primer. Pasar ini sangat mudah ditemukan
karena hampir semua daerah di Indonesia ini pasti terdapat pasar tradisional ini.
2. Pasar Modern
Pengertian pasar modern adalah tempat dimana interaksi penjual dan pembeli dalam
melakukan transaksi namun tidak ada proses tawar menawar karena barang yang dijual
sudah tertulis label harga dengan jelas. Bentuk pasar modern ini juga sekarang sudah
sangat mudah diketahui, dan bahkan juga sudah menyebar juga di hampir semua
daerah di Indonesia. Dalam pasar modern ini produk yang dijual ditempatkan di dalam
bangunan dimana para pelayanannya dilakukan secara mandiri ataupun juga bisa
dilayani oleh seorang pramuniaga.
Umumnya barang-barang yang dijual di pasar modern ini juga barang-brang kebutuhan
sehari-hari dan juga barang lain yang tahan lama. Contoh dari pasar modern ini yakni
seperti minimarket (hypermart, alfamart, indomart), swalayan, mall dan lain
sebagainya.

BENTUK-BENTUK PASAR
1.Pasar persaingan sempurna
2.Pasar persaingan tidak sempurna (Pasar Monopoli, Pasar Oligopoli dan
PasarMonopolistic)

Dampak Pasar
1. Dampak Positif
 Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk dalam negeri.
 Hambatan perdagangan cenderung menurun dan bahkan menjadi tidak ada.
 Peningkatan ekspor sehingga dapat meningkatkan pendapatan nasional
 Indonesia.
 Tingkatkan peluang investor yang berinvestasi dan membangun basis produksi
di Indonesia.
 Meningkatkan devisa melalui bea masuk dan biaya ekspor dan impor lainnya.
 Melalui impor, kebutuhan dalam negeri dapat dipenuhi.
 Peningkatan lapangan kerja.
 Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
 Nyalakan sektor pariwisata sehingga meningkatkan jumlah wisatawan ke
Indonesia.

2. Dampak Negatif
 Produk dalam negeri cenderung kurang kompetitif dengan masuknya barang
asing yang lebih murah dan berkualitas.
 Meningkatnya kemungkinan eksploitasi sumber daya alam oleh perusahaan.
 Munculnya ketergantungan pada negara maju.
 Jika tidak mampu bersaing, itu akan berdampak pada penurunan pertumbuhan
ekonomi negara dan meningkatkan jumlah pengangguran.
 Munculnya sifat konsumerisme.

Dampak Pasar Bebas Terhadap Indonesia


1. Dampak Positif
 Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk dalam negeri.
 Hambatan perdagangan cenderung menurun dan bahkan menjadi tidak ada.
 Peningkatan ekspor sehingga dapat meningkatkan pendapatan nasional
 Indonesia.
 Tingkatkan peluang investor yang berinvestasi dan membangun basis produksi
di Indonesia.
 Meningkatkan devisa melalui bea masuk dan biaya ekspor dan impor lainnya.
 Melalui impor, kebutuhan dalam negeri dapat dipenuhi.
 Peningkatan lapangan kerja.
 Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
 Nyalakan sektor pariwisata sehingga meningkatkan jumlah wisatawan ke
Indonesia.

2. Dampak Negatif
 Produk dalam negeri cenderung kurang kompetitif dengan masuknya barang
asing yang lebih murah dan berkualitas.
 Meningkatnya kemungkinan eksploitasi sumber daya alam oleh perusahaan.
 Munculnya ketergantungan pada negara maju.
 Jika tidak mampu bersaing, itu akan berdampak pada penurunan pertumbuhan
ekonomi negara dan meningkatkan jumlah pengangguran.
 Munculnya sifat konsumerisme.

Gambar pasar segar


TUGAS MAKALAH IPS
KELAS IX F

NAMA KELOMPOK :

ADHELYAH ISTHIQOMAH
ALWAN DWI PERMANA
ALGIFARI
FITRI RAMLA
MOH. ALI AKBAR

Anda mungkin juga menyukai