Anda di halaman 1dari 18

UNIVERSITAS PANCASILA

ETIKA PROFESI
Etika dapat didefinisikan secara luas sebagai seperangkat prinsip-prinsip moral atau nilainilai. Masing-masing kita memiliki seperangkat nilai; meskipun kita belum meyakininya secara nyata. Kebutuhan akan etika dalam bermasyarakat cukup penting sehingga banyak nilai-nilai etika umum yang di jadikan aturan hukum. Perilaku beretika merupakan hal yang penting bagi masyarakat agar kehidupan berjalan dengan tertib. Hal ini sangat beralasan karena etika merupakan perekat untuk menyatukan masyarakat. Bayangkan, apa yang akan terjadi bila kita tidak dapat mempercayai orang lain yang berhubungan dengan kita untuk berlaku jujur. Mengapa Orang-Orang Berlaku Tidak Etis Kebanyakan orang mendefinisikan perilaku tidak etis sebagai perilaku yang menyimpang. Masing-masing menentukan bagi diri sendiri mana yang merupakan perilaku tidak etis, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Dengan demikian penting untuk memahami apa yang menyebabkan orang-orang yang berperilaku tidak etis. Ada dua alasan utama yang menjadi penyebab orang berperilaku tidak etis. Kedua alasan tersebut adalah standar etika orang tersebut berbeda dari etika masyarakat secara umum, atau orang tersebut memilih untuk berlaku egois. Standar Etika Seseorang Berbeda dari Masyarakat umum Orang-orang yang perilakunya menyimpang tersebut tidak merasa menyesal ketika mereka dihukum akibat melakukan perbuatan menyimpang, karena memang standar etika mereka berbeda dengan etika masyarakat umum. Banyak pula contoh perilaku menyimpang lainnya. Misalnya, ketika ada orang yang tidak jujur dalam melaporkan pajak mereka, memperlakukan orang lain dengan tidak baik, berbohong ketika melamar

Auditing I - 1

UNIVERSITAS PANCASILA pekerjaan, atau karyawan yang tidak menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, yang pada umumnya mayoritas orang akan menganggap hal tersebut sebagai perilaku tidak etis. Orang yang Memilih untuk Berlaku Egois Sebagian besar perilaku tidak etis adalah hasil dari sikap yang egois. Skandal-skandal politik berasal dari keinginan untuk memiliki kekuatan untuk memiliki kekuatan politik; kecurangan dalam melaporkan pajak dan pelaporan biaya didorong oleh keserakahan finansial; ketika mengikuti ujian biasanya muncul karena kemalasan. Rumusan Prinsip-Prinsip Etika Berikut ini adalah enam nilai etika utama menurut Josephson Institute dengan perilaku etis Dapat Dipercaya termasuk kejujuran, integritas, keandalan dan kesetiaan. Kejujuran memerlukan suatu keyakinan baik yang untuk menyatakan kebenaran. Integritas berarti seseorang bertindak bedasarkan kesadaran, dalam situasi apapun. Rasa Hormat termasuk nilai-nilai kesopanan, kepatuhan, penghormatan, toleransi dan penerimaan. Orang yang penuh sikap hormat akan memperlakukan orang lain dengan hormat dan menerima perbedaan individu dan perbedaan keyakinan tanpa prasangka buruk. Tanggung Jawab berarti bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukannya dan memberikan batasan. Tanggung jawab juga berarti melakukan yang terbaik dan memimpin dengan memberikan teladan yang baik. Kewajaran dan keadilan termasuk masalah kesetaraan, objektivitas,

proporsionalitas, keterbukaan dan ketetapan. Auditing I - 2

UNIVERSITAS PANCASILA

Kepedulian berarti secara tulus memperhatikan kesejahteraan orang lain, termasuk berlaku empati dan menentukan kasih saying.

Kewarganegaraan termasuk mematuhi hikum dan menjalankan kewajiban sebagai bagian dari masyarakat sebagai bagian dari masyarakat, seperti memilih dalam pemilu dan menjaga kelestarian sumber daya. DILEMA ETIKA Merupakan situasi yang di hadapi oleh seseorang dimana ia harus membuat keputusan mengenai perilaku yang patut. Sebuah contoh sederhana dari dilema etika adalah ketika seseorang menemukan sebuah cincin berlian, ia harus memutuskan apakah akan mencari pemiliknya atau akan mengambil cincin tersebut. Para auditor, akuntan dan pebisnis lainnya, menghadapi banyak dilema etika dalam karier bisnis mereka. Terlibat dengan klien yang mengancam akan mencari auditor baru jika tidak diberikan opini unqualified akan menimbulkan dilema jika opini unqualified tersebut ternyata tidak tepat untuk diberikan. Memutuskan apakah akan menentang supervisor yang telah merkayasa pendapatan divisi sebagai cara untuk memperoleh bonus yang lebih besar merupakan sebuah dilema etika, terrlebih bila orang tersebut memiliki keluarga yang harus ia nafkahi dan persaingan dalam mendapatkan pekerjaan sangat tinggi. Pembenaran atas Perilaku Tidak Etis Terdapat beberapa cara untuk menyelesaikan dilema etika. Berikut ini adalah metode metode pembenaran yang umumnya digunakan yang akan mengakibatkan munculnya perilaku tidak etis.

Auditing I - 3

UNIVERSITAS PANCASILA Semua Orang Melakukannya Alasan yang mendasari bahwa memalsukan laporan pajak, berlaku curang saat ujian, atau menjual produk yang cacat, merupakan tindakan yang dapat diterima, umumnya berdasarkan alasan bahwa semua orang juga melakukan hal itu, sehingga perilaku tersebut dapat di terima. Jika Ini Legal, Maka ini Etis Menggunakan argumen yang mengatakan bahwa semua perilaku legal merupakan perilaku yang etis, sangat bergantung pada kesempurnaan. Kemungkinan Terbongkar dan Konsekuensi filosofi ini tergantung pada evaluasi kemungkinan bahwa orang lain akan membongkar perilaku tesebut. Biasanya orang tersebut juga akan menilai keparahan dari hukuman yang akan dihadapi jika perilaku tidak etis tersebut terbongkar. Dalam tahun - tahun belakangan ini, kerangka formal telah dikembangkan untuk membantu orang - orang mengatasi masalah dilema etika. Pendekatan enam langkah berikut dimaksudkan sebagai pendekatan sederhana untuk menyelesaikan dilema etika. Memperoleh fakta - fakta yang relevan. Mengindentifikasikan masalah etika yang muncul dari fakta - fakta tersebut. Memutuskan siapa yang akan kena dampak dari dilema tersebut dan bagaimana setiap orang atau kelompok dapat terkena dampaknya. Mengindentifikasikan alternatif - alternatif yang tersedia bagi individu yang harus menyelesaikan dilemma tersebut. Mengindentifikasikan konsekuensi yang mungkin muncul dari setiap alternative. Memutuskan tindakan yang tepat.

Auditing I - 4

UNIVERSITAS PANCASILA Sebuah ilustrasi digunakan untuk menunjukan bagaimana seseorang dapat menggunakan pendekatan enam langkah ini untuk menyelesaikan masalah dilema etika. KEBUTUHAN KHUSUS AKAN PERILAKU ETIS DALAM PROFESI Masyarakat kita telah memberikan pengertian khusus atas istilah professional. seorang professional diharapkan dapat berperilaku pada tingkat yang lebih tinggi dari yang dilakukan oleh sebagian besar anggota masyarakat lain. Sebagai contoh, ketika pers memberitakan bahwa seorang dokter, biarawan, senator, atau akuntan public telah didakwa melakukan suatu kejahatan, mayoritas masyarakat akan merasa lebih baik kecewa ketimbang jika hal yang sama terjadi pada seorang yang bukan professional. Arti istilah professional adalah tanggung jawab untuk bertindak lebih jauh dari sekedar memenuhi tanggung jawab diri sendiri maupun ketentuan hukum dan peraturan masyarakat . akuntan publik , sebagai professional , mengakui adanya tanggung jawab terhadap masyarakat, klien, serta rekan praktisi, termasuk perilaku yang terhormat, meskipun itu berarti pengorbanan diri. Perbedaan antara Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan Para Profesional lainnya KAP memiliki hubungan yang berbeda dengan para pengguna laporan keuangan dibandingkan dengan hubungan mayoritas profesi lainnya terhadap klien meraka. KAP ditugaskan oleh manajemen untuk perusahaan perorangan atau oleh komite komite audit untuk perusahan publik, dan dibayar oleh perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan, namun penerima manfaat utama dari jasa audit tersebut adalah para pengguna laporan keuangan. Sering kali, seorang auditor tidak mengetahui atau memiliki hubungan dengan para pengguna laporan keuangan, namun melakukan pertemuan pertemuan rutin dan hubungan berkelanjutan dengan pegawai klien.

Auditing I - 5

UNIVERSITAS PANCASILA Cara Cara yang dilakukan Oleh Akuntan Publik untuk Berlaku Profesional Mengikhtisarkan cara-cara yang penting dimana para akuntan public dapat berlaku secara patut dan melakukan jasa audit dan jasa atestasi lainnya dengan kualitas tinggi. Prinsip Prinsip Dasar Etika Profesional Kelima prinsip etika dalam bagian A kode etik professional dimaksudkan untuk diterapkan pada seluruh anggota dan bukan hanya mereka yang melakukan praktik public. Kelima prinsip yang harus diterapkan auditor adalah sebagai berikut : 1) Integritas 2) Objektivitas 3) Kompetensi professional dan kecermatan 4) Kerahasian 5) Perilaku professional

Prinsip prinsip umum Kode Etik Akuntan Profesional mengadopsi prinsip prinsip umum, karena tidak mungkin untuk mengantisipasi setiap kemungkinan situasi yang akan menimbulkan masalah etika bagi akuntan profesional. Dengan demikian, prinsip prinsip umum ini akan memberikan dasar untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap prinsip prinsip utama.

Auditing I - 6

UNIVERSITAS PANCASILA

Ancaman Umumnya muncul akibat darii salah satu sebab berikut : Kepentingan pribadi, ketika kepentingan keuangan dari auditor atau kerabatnya terlibat. Penelaahan pribadi, ketika seorang auditor menelaah suatu situasi yang merupakan konsekuensi penilaian sebelumnya atau nasihat dari auditor atau perusahaan tempat sang auditor bekerja. Advokasi, ketika auditor mendukung suatu posisi atau opini yang mengakibatkan berkurangnya objektivitas auditor tersebut. Kesepahaman, ketika seorang auditor menjadi sangat perhatian terhadap kepentingan pihak lain disebabkan karena hubungan dekat dengan pihak tersebut. Intimidasi, ketika tindakan yang akan dilakukan auditor dapat dinegosiasikan dengan menggunakan ancaman nyata atau ancaman palsu.

Pengamanan Kode etik mengidentifikasikan dua kategori pengamanan yang mampu mengurangi ancaman sampai pada tingkat yang dapat diterima. Berikut ini adalah hal hal yang terkait dengan pengamanan. Profesi, legislasi, dan regulasi mencakup pendidikan, pelatihan dan ketentuan pendidikan profesi berkelanjutan, peraturan tata kelola perusahaan, standar profesi, pengawasan hukum atau profesi dan penegakan hukum. Lingkungan kerja sangat bergantung pada kultur dan proses yang diterapkan pada kantor akuntan publik tersebut.

Auditing I - 7

UNIVERSITAS PANCASILA Resolusi Konflik Ada enam pendekatan untuk mengatasi masalah yang muncul dari proses penyelesaian etika, yaitu : Fakta fakta terkait Masalah etika yang terkait Prinsip prinsip umum yang terkait dengan masalah yang dipertanyakan, termasuk identifikasi ancaman terhadap prinsip prinsip tersebut Melakukan prosedur internal yang mencerminkan pengamanan terhadap ancaman yang telah diidentifikasikan Alternatif tindakan yang dilakukan

Independensi Dalam audit independensi berarti mengambil sudut pandang yang tidak bias dalam melakukan pengujian audit, evaluasi atas hasil pengujian dan penerbitan laporan audit. Independensi juga merupakan salah satu karakteristik terpenting bagi auditor dan merupakan dasar dari prinsip integritas dan objektivitas. Jika auditor merupakan advokat, atau dipengaruhi oleh karyawan atau manajemen klien, maka kreditor atau individu individu yang berkepentingan tersebut akan memandang auditor tidak memiliki independensi atau objektivitas. Persyaratan umum bagi independensi auditor melarang para auditor untuk terlibat dalam aktivitas audit di suatu entitas bilamana terdapat konflik kepentingan yang belum terselesaikan terkait dengan entitas tersebut. KAP diharuskan memiliki sistem pengendalian mutu dan menerapkannya, sehingga akan menjadikan auditor waspada terhadap adanya konflik kepentingan maupun potensi konflik kepentingan yang mungkin muncul.

Auditing I - 8

UNIVERSITAS PANCASILA Kepemilikan Finansial yang Signifikan Kepemilikan finansial dalam perusahaan yang diaudit termasuk kepemilikan dalam instrumen utang dan modal(misalnya pinjaman dan obligasi) dan kepemilikan dalam instrumen derivatif(misalnya opsi). Kepemilikan keuangan dibahas lebih lanjut dalam subbagian 290.104 290.134 Kode Etik IAPI. Instrumen modal (termasuk opsi) di perusahaan klien khususnya, dilarang oleh aturan kepemilikan dalam kode etik subbagian 290. Tidak ada praktik yang dapat menerima atau mempertahankan sebuah perusahaan sebagai klien audit jika ada seseorang (atau kerabat dekatnya) yang kenyataannya memiliki proposi kepemilikan yang signifikan di perusahaan tersebut. Pelarangan ini dituangkan dalam Bagian B dan C Kode Etik, subbagian 290.113 Jika ada sebuah KAP, atau jaringan KAP, memiliki kepentingan finansial langsung di klien auditnya, maka ancaman pribadi yang muncul akan sangat signifikan, maka tidak ada tindakan pengamanan yang dilakukan untuk menurunkan ancaman tersebut sampai mencapai tingkat yang diterima. Sehingga, melepaskan kepemilikan finansial di klien audit tersebut merupakan satu satunya tindakan yang paling tepat agar memungkinkan KAP tersebut menjalankan tugas Direktur, Eksekutif, Manajemen, atau Karyawan dari Sebuah Perusahaan Jika seorang auditor merupakan anggota dewan direksi atau komisaris atau pegawai di perusahaan klien, maka kemampuan auditor untuk melakukan evaluasi independen atas kewajaran penyajian laporan keuangan akan mudah dipengaruhi. Meskipun jika memegang salah satu dari posisi tersebut tidak akan mempengaruhi independensi auditor, keterlibatan yang sering dengan manajemen dan keputusan keputusan yang diambilnya akan mempengaruhi persepsi para pengguna laporan keuangan terhadap independensi auditor tersebut. Oleh karena itu, Kode Etik subbagian 290.149 melarang auditor menjadi pegawai, direksi ataupun komisaris di perusahaan kliennya.

Auditing I - 9

UNIVERSITAS PANCASILA

Masalah kepegawaian, jasa yang baru saja diberikan dan bertindak sebagai pegawai di perusahaan klien dibahas dalam Kode Etik subbagian 290.143- 290.152. Keterlibatan auditor dalam bisnis dan pengambilan keputusan di perusahaan klien dibahas lebih lanjut di bagian tersebut, terkait dengan ketentuan pemberian jasa non-audit kepada klien. Pemberian Jasa Non audit kepada Klien Baik manajemen maupun perwakilan dari manajemen, seperti bankir investasi, sering kali berkonsultasi dengan akuntan lainnya dalam penerapan prinsip akuntansi. Sebagai contoh, anggaplah satu KAP menggantikan auditor yang ada untuk memperkuat saran saran akuntansi yang ditawarkan, namun kemudian menemukan fakta dan kondisi yang mengharuskan KAP tersebut untuk mengubah opininya. Akan menjadi sulit bagi auditor yang baru untuk menetapkan independen dalam situasi semacam itu. Penelitian dalam profesi akuntan di Amerika Serikat di akhir 1970-an oleh senator Metcalf dan anggota kongres Moss menyimpulkan bahwa jasa manajemen dapat membahayakan kinerja audit independen. Mereka merekomendasikan pembatasan bagi para auditor dalam melakukan jasa manajemen ini. Konflik kepentingan yang paling nyata bagi KAP dalam memberikan jasa non-audit bagi kliennya terus menerus menjadi perhatian penting bagi para pembuat regulasi dan pengamat. Selama tahun 1990-an, kepentingan finansial atas jasa non-audit yang diberikan oleh KAP meningkat secara dramatis, dan pertumbuhan divisi konsultasi atau perusahaan yang terlibat dengan KAP terbesar di pandang sangat mungkin membahayakan independensi partner audit. Jasa Penilaian Penilaian memerlukan estimasi atas nilai atau rentang nilai, untuk suatu aset, sebuah liabilitas atau bisnis itu secara keseluruhan. Hal ini melibatkan penerapan metode metode dan tehnik tertentu beserta asumsi yang terkait dengan perkembangan dimasa

Auditing I - 10

UNIVERSITAS PANCASILA mendatang. Jasa penilaian mungkin dapat diterima jika tindakan pengamanan berikut telah dilakukan. Memiliki akuntan profesional tambahan yang bukan merupakan bagian dari tim audit, yang bertugas untuk menelaah pekerjaan yang telah dilakukan, atau memberikan masukan masukan bila diperlukan Konfirmasi dengan klien audit mengenai pemahaman mereka terhadap asumsi yang mendasari penilaian dan metode metode yang digunakan serta mendapatkan persetujuan untuk menggunakannya. Mendapatkan pengakuan dari klien atas tanggung jawab dari hasil pekerjaan yang dilakukan oleh KAP Menjamin bahwa personel yang memberikan jasa penilaian tidak ikut berpartisipasi dalam kontrak kerja audit. Tingkat pengetahuan klien audit, pengalaman dan kemampuan untuk

mengevaluasi isu isu yang penting dan tingkat keterlibatan mereka dalam menentukan dan menyetujui hal hal penting. Tingkat penerapan metode dan panduan profesional telah diterapkan ketika menjalankan jasa penilaian tertentu. Untuk penilaian yang melibatkan standar atau metode tertentu, tingkat subjektivitas melekat pada hal yang menjadi perhatian tersebut. Keandalan dan cakupan data. Tingkat independensi atas kejadian kejadian di masa mendatang yang akan menimbulkan volatilitas yang melekat dalam jumlah yang terlibat. Cakupan dan kejelasan dalam pengungkapan laporan keuangan.

Jasa Audit Internal Audit internal menjalankan fungsinya dibawah kebijakan yang di tetapkan oleh dewan direksi dengan tujuan untuk membantu manajemen dalam memenuhi tanggung jawabnya. Prinsip prinsip yang harus diterapkan oleh para audit internal adalah :

Auditing I - 11

UNIVERSITAS PANCASILA

Auditor internal tidak boleh menerima begitu saja peran manajemen ketika memberikan jasa audit internal Setiap rekomendasi yang diberikan oleh auditor adalah untuk dijalankan oleh manajemen, bukan untuk auditor. Auditor eksternal tidak boleh menerina kontrak kerja audit internal yang akan menjadikan auditor bagian dari struktur pengendalian internal klien terkait dengan penyusunan informasi laporan keuangan.

Auditor eksternal harus mendapatkan bukti audit yang memadai dengan melakukan prosedur audit yang tepat ketika akan menyusun opini atas laporan keuangan.

Aturan etika secara umum melarang memberikan jasa pembukuan pada klien audit, kecuali dalam situasi darurat. Etika tidak mendefinisikan apa yang dimaksud dengan situasi darurat, namun dapat disimpulkan bahwa situasi darurat terjadi bilamana terjadi situasi yang mengakibatkan klien kehilangan hampir seluruh pencatatannya, sehingga harus mengandalkan pencatatan auditor agar dapat membantu klien merekonstruksi pencatatannya. Imbalan Jasa Audit dan Independensi Landasan alternatif atas kontrak kerja audit dan pembayaran imbal jasa audit adalah dengan menggunakan auditor pemerintah atau semi-pemerintah. Sebuah mekanisme yang dapat meningkatkan independensi auditor dalam kenyataan dan penampilan-hubungan manajemen, termasuk kaitannya dengan imbal jasa, terletak pada komite audit. Cara auditor untuk berkompetisi mendapatkan klien dan menetapkan imbalan jasa audit dapat memberikan implikasi penting bagi kemampuan auditor untuk menjaga independensi auditnya. Pembahasan selanjutnya akan difokuskan pada tiga isu penting. Auditing I - 12

UNIVERSITAS PANCASILA Yaitu, ketergantungan atas imbalan jasa audit, imbalan jasa audit yang belum dibayar sebagai utang dan penentuan imbalan jasa audit.

Ketergantungan pada Imbalan jasa audit Independensi auditor dalam kenyataan dan penampilan akan diragukan jika imbalan jasa audit dari satu klien merupakan bagian yang signifikan dari total pendapatan kantor akuntan publik tersebut. Hanya KAP tersebut yang bisa menilai dengan seksama posisinya terkait dengan hal ini. Secara khusus, auditor harus menghindari ketergantungan ekonomi tanpa batas pada pendapatan dari setiap klien. Auditor disarankan mampu menunjukan bahwa ketergantungan ekonomi tidak mengganggu independensi, dengan memastikan imbalan jasa audit dari seorang klien audit atau grup audit tidak melebihi batas wajar. Kondisi-kondisi yang ada juga membuatnya susah untuk menyusun batasan umum, namun tindakan perlindungan dibutuhkan ketika biaya total dari seorang klien audit lebih dari 15% biaya kotor seluruhnya yang diterima kantor akuntan publik. Imbalan Jasa Audit yang Belum Dibayar Ketika ada imbalan jasa audit yang signifikan besarnya belum dibayar untuk pekerjaan yang telah selesai sebelumnya oleh auditor, imbalan jasa audit yang belum dilunasi tersebut dapat dianggap memiliki karakteristik yang sama seperti pinjaman setelah jatuh tempo dalam periode piutang normal. Dalam kondisi seperti itu auditor harus mempertimbangkan apakah independensi audit dapat menurun dan jika hal ini diyakini benar, maka harus dilakukan segala langkah yang memungkinkan untuk menarik diri dari penugasan audit ini.

Auditing I - 13

UNIVERSITAS PANCASILA Penetapan Imbalan Jasa Audit Imbalan jasa audit atas kontrak kerja audit merefleksikan nilai wajar atas pekerjaan yang telah dilakukan, dengan mempertimbangkan hal-hal dibawah ini. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk setiap jenis pekerjaan yang dilakukan. Tingkat pendidikan dan pengalaman personel yang melakukan pekerjaan tersebut. Tingkat tanggung jawab yang terkandung dalam pekerjaan tersebut. Waktu yang dibutuhkan oleh semua personel yang mengerjakan pekerjaan tersebut. Hal ini menandakan bahwa jasa pengauditan tidak boleh dilakukan jika imbalan jasa audit yang telah disepakati tersebut belum mempertimbangkan faktor-faktor diatas. Praktik Lowballing muncul ketika auditor menetapkan imbalan jasa audit yang murah dengan tujuan untuk memenagkan kontrak, dan berharap untuk menutup imbalan jasa audit awal dengan periode mendatang. Tindakan Hukum antara KAP dan Klien, serta Independensi Ketika terdapat tindakan hukum atau niat memulai tindakan hukum antara sebuah KAP dengan klien auditnya, maka kemampuan KAP dan kliennya untuk tetap objektif dipertanyakan. Tindakan hukum oleh klien maupun KAP oleh pihak lain tidak akan menurunkan independensi dalam pekerjaan audit. Pertimbangan utama adalah kemungkinan dampak terhadap kemampuan klien, manajemen dan personel KAP untuk tetap objektif dan memberikan opini dengan bebas. Pergantian Auditor Keputusan untuk mengganti auditor dalam rangka mendapatkan akses pada pelayanan jasa yang lebih baik, dengan sendirinya tidak akan mengancam independensi auditor. Auditing I - 14

UNIVERSITAS PANCASILA Perlindungan terbaik bagi auditor terhadap ancaman independensi yang dapat muncul dari pergantian auditor ini adalah komunikasi. Komunikasi antar KAP Auditor yang baru harus berkomunikasi dengan auditor sebelumnya sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan, apakah akan menerima atau menolak penugasan. Fokus utama dalam komunikasi ini adalah informasi yang dapat membantu auditor yang baru untuk menentukan apakah keputusan klien untuk mengganti auditornya akan berdampak pada independensi auditor yang baru. Ketentuan BAPEPAM-LK Dengan Independensi Auditor Alasan banyaknya pengguna laporan keuangan yang bersedia mengandalkan laporan akuntan publik adalah karena adanya ekspektasi mereka terhadap auditor yang mampu memberikan pendapat yang tidak bias. Jasa - Jasa Non - audit Aturan-aturan Bapepam - LK lebih jauh lagi membatasi, tapi tidak sepennuhnya menghapuskan, jenis-jenis jasa non-audit yang bisa diberikan kepada klien - klien audit yang merupakan perusahaan publik. Sembilan jasa yang dilarang dalam jasa-jasa nonaudit : 1. Jasa pembukuan dan jasa-jasa akuntansi lainnya 2. Desain sistem informasi keuangan dan implementasinya 3. Penaksiran atau jasa penilaian 4. Jasa aktuaria 5. Jasa audit internal 6. Fungsi manajemen dan sumber daya manusia 7. Jasa pialang atau dealer atau penasehat investasi atau jasa bankir investasi

Auditing I - 15

UNIVERSITAS PANCASILA 8. Jasa hukum dan pakar yang tidak terkait dengan audit 9. Jasa-jasa lain yang tidak diizinkan Komite Audit Komite audit adalah komite dibawah dewan komisaris yang terdiri dari sekurangnya seorang komisaris independen dan para profesional independen dari luar perusahaan, yang tanggung jawabnya termasuk membantu para auditor tetap independen dari manajemen. Konflik-konflik yang Timbul dari Hubungan Kerja Bekerjanya seseorang bekas tim audit di dalam perusahaan klien audit bisa menimbulkan sejumlah persoalan independensi. Rotasi Partner dan KAP Seperti diminta oleh PMK 17/2008, aturan independensi Bapepam-LK menyaratkan partner audit untuk merotasi tim audit setelah 3 tahun dan KAP setelah 6 tahun. Kepentingan Kepemilikan Dalam aturan Bapepam - LK melarang kepemilikan oleh orang-orang yang terkait audit dan keluarganya, termasuk (a) anggota dari Tim audit ; (b) mereka yang ada dalam posisi bisa memengaruhi kontrak kerja audit dalam hierarki pimpinan perusahaan; (c) partner dan manajer yang menyediaan jasa non - audit untuk klien; dan (d) partner di dalam kantor partner yang bertanggung jawab utama untuk pelaksanaan audit.

Auditing I - 16

UNIVERSITAS PANCASILA Bantuan-Bantuan Untuk Menjaga Independensi dan Integritas Audit Perlindungan Kertas Kerja Ada 3 hal yang terkait dengan kertas kerja seorang auditor yaitu : 1) Integritas audit 2) Keuntungan pribadi 3) Kerahasiaan klien Integritas Audit Adalah akses untuk mengaudit kertas kerja akan memberikan pegawai dari klien sebuah kesempatan untuk mengubah informasi di dalam kertas atau mencampuri data uji atau elemen - elemen penting untuk menjaga independensi dan objektivitas. Keuntungan Pribadi Aktivitas yang tidak dapat diterima seperti praktik insider trading juga menjadi perhatian penting. Kerahasiaan Klien Adalah sejumlah informasi rahasia termasuk gaji pegawai, harga produk, rencana periklanan, dan data biaya produksi. Pengecualian penting dari persyaratan kerahasiaan, yaitu : 1) Kewajiban Hukum 2) Menjaga kualitas audit

Auditing I - 17

UNIVERSITAS PANCASILA Pengunduran Diri Terlepas dari aturan yang dibuat badan-badan profesi, adalah penting bagi auditor untuk menjaga hubungan yang tidak bias dengan manajemen dan berbagai pihak yang terpengaruh dengan apa yang menjadi tanggung jawab dari auditor itu. Kontrak Kerja dan Pembayaran Imbalan Jasa Audit oleh Manajemen Alternatif untuk kontrak kerja KAP adalah dengan komite audit dan pembayaran imbalan jasa pengauditan oleh manajemen kemungkinan melalui auditor pemerintah atau semi pemerintah.

Auditing I - 18

Anda mungkin juga menyukai