KETAHANAN NEGARA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu Nadziroh, S.Pd., M.Pd.
Di Susun Oleh
Kelompok 3 :
Ade Yogi Ferawan (2020008160)
Apit Hendriawan (2019008159)
Eva Latifatul Hazizah (2020008157)
Rya Febi Mahanani (2019008141)
Tiara Dwi Anisya Putri (2020008159)
Wahyu Goesty Perdana (2020008154)
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Ketahanan Negara” Kami
juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Nadziroh S.Pd. M.Pd selaku
Dosen mata kuliah PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN yang sudah memberikan
kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini.
Kami juga menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi
perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun. Mudah-mudahan maklah sederhana ini dapat
dipahami oleh semua orang khususnya bagi pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya
jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan.
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................................... 13
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terbentuknya negara Indonesia dilator belakangi oleh seluruh bangsa. Sudah sejak
lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensi yang besar
dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak. Beberapa ancaman
dalam dan luar negeri telah dapat diatasi bangsa Indonesia dengan adanya tekad bersama
menggalang kesatuan dan keutuhan bangsa. Kekuatan bangsa dalam menjaga keutuhan
negara Indonesia tentu saja harus didasari oleh segenap landasan baik landasan ideal,
konstitusional, dan juga wawasan visional.
Landasan ini akan memberi kekuatan konseptual filosofis untuk merangkum,
mengarahkan, dan mewarnai segenap kegiatan hidup msyarakat, berbangsa dan berngara.
Dorongan kesadran bangsa yang dipegaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan
pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dalam menciptakan
suasana damai.
Beberpa ancaman dalam dan luar negri telah dapat diatasi bangsa Indonesia dengan
adanya tekad bersama menggalang kesatuan dan keutuhan bangsa. Sejak proklamasi
kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa dan negara. Indonesia tidak luput dari
gejolak dan anacaman dari dalam negeri maupun luar negeri yang nyaris membahayakan
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Manusia berbudaya sebagai salah satu makhluk
Tuhan, manusia dikatakan sebagai makhluk yang sempurna karena memiliki naluri,
kemampuan berpikir, akal dan berbagai keterampilan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari ketahanan negara?
2. Bagaimana pokok pokok pikiran dasar ketahanan negara?
3. Bagaimana ancaman bagi negara Indonesia?
4. Apa saja asas asas ketahanan negara?
5. Apa saja ciri ciri ketahanan negara?
6. Bagaimana sifat sifat ketahanan negara?
1
7. Bagaimana kedudukan dan fungsi ketahanan negara?
8. Bagaimana mewujudkan keberhasilan ketahanan negara?
C. Tujuan
Pentingnya mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dan dalam mencapai tujuan
nasional. Seluruh warga negara suatu bangsa harus mempunyai kesadaran bahwa
pentingnya hal tersebut. Diharapkan dengan pembuatan makalah ini pembaca dapat :
1. Menumbuhkan rasa cinta tanah air,
2. Memiliki kesadaran tentang pentingnya mempertahankan dan mengisi
kemerdekaan,
3. Mempunyai keinginan untuk selalu mencapai atau mewujudkan apa yang menjadi
tujuan nasional,
4. Menambah wawasan dan ilmu tentang ketahanan nasional,
5. Penulisan makalah ketahanan negara secara obyektif dan sistematik, bertujuan agar
dimengerti dan dimanfaatkan dalam penyelenggaraan kehidupan nasional suatu
bangsa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Pokok – Pokok Pikiran Dasar Ketahanan Nasional
Hakikat Ketahanan Negara Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, untuk dapat menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan Negara dalam mencapai tujuan nasional. Sedangkan
hakikat Konsepsi Ketahanan Negara Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek
kehidupan nasional. Keuletan dan ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan negara
yang disebut Ketahanan Negara itu didasari pada pokok – pokok pikiran berikut :
1. Manusia Berbudaya
Sebagai salah satu makhluk Tuhan, manusia dikatakan sebagai makhluk yang
sempurna karena memiliki naluri, kemampuan berpikir, akal dan berbagai
keterampilan. Manusia senantiasa berjuang mempertahankan eksistensi,
pertumbuhan, dan kelangsungan hidupnya serta berupaya memenuhi kebutuhan
materi maupun spiritualnya. Karena itu manusia berbudaya akan selalu
mengadakan hubungan :
a. Dengan Tuhan, disebut Agama
b. Dengan cita – cita, disebut Ideologi
c. Dengan kekuatan/kekuasaan, disebut Politik
d. Dengan pemenuhan kebutuhan, disebut Ekonomi
e. Dengan manusia, disebut Sosial
f. Dengan pemanfaatan alam, disebut Ilmu Penegtahuan Teknologi, dan
g. Dengan rasa aman, disebut Pertahanan dan Keamanan.
4
a. Alinea pertama menyebutkan: “Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu
ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia
harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan.” Maknanya: Kemerdekaan adalah hak asasi manusia.
b. Alinea kedua menyebutkan: "… dan perjuangan pergerakan kemerdekaan
Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat
sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur." Maknanya: adanya masa depan yang harus diraih (cita-cita).
c. Alinea ketiga menyebutkan: “Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa
dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya.” Maknanya: bila Negara ingin mencapai cita – cita maka
kehidupan berbangsa dan bernegara harus mendapat ridho Allah yang
merupakan dorongan spiritual.
d. Alinea keempat menyebutkan: “Kemudian daripada itu untuk membentuk
suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan
Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Alinea ini mempertegas cita – cita
yang harus digapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
5
C. Beberapa Ancaman Dalam dan Luar Negeri
1. Dalam Negeri
a) Pemberontakan bersenjata. Contoh sejumlah aksi pemberontakan
bersenjata di Indonesia yang dilakukan oleh gerakan radikal, yaitu :
Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia(DI/TII),
Pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia
(PRRI)/Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta), Pemberontakan Kahar
Muzakar, Pemberontakan Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia
(G-30-S/PKI).
b) Perang saudara: perang yang terjadi antara kelompok masyarakat
bersenjata dengan kelompok bersenjata lainnya.
c) Aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh jaringan terorisme dalam negeri
yang bereskalasi tinggi sehingga membahayakan kedaulatan Negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa.
d) Sabotase dari dalam negeri: merusak instalasi penting militer dan obyek
vital nasional yang membahayakan keselamatan bangsa oleh oknum dalam
negeri.
e) Konflik horizontal: konflik yang terjadi antara mereka yang memiliki
kedudukan sama atau setingkat dalam organisasi.
2. Luar Negeri
a) Agresi : penggunaan kekuatan bersenjata oleh Negara lain terhadap
kedaulatan Negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
Bentuk-bentuk/cara-cara agresi:
Invasi adalah serangan oleh kekuatan bersenjata negara lain
terhadap wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bombardemen adalah penggunaan senjata lainnya yang dilakukan
oleh angkatan bersenjata negara lain terhadap wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Blokade atau pengepungan terhadap pelabuhan atau pantai atau
wilayah udara Negara Kesatuan Republik Indonesia oleh angkatan
bersenjata Negara lain.
6
Serangan unsur angkatan bersenjata Negara lain terhadap unsur
satuan darat atau satuan laut atau satuan udara Tentara Nasional
Indonesia.
Unsur kekuatan bersenjata asing dalam wilayah udara atau seluruh
wilayah Negara berdasarkan perjanjian yang tindakan atau
keberadaannya bertentangan dengan ketentuan perjanjian.
Tindakan suatu Negara yang mengizinkan penggunaan wilayahnya
oleh Negara lain sebagai daerah persiapan untuk melakukan agresi
terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pengiriman kelompok bersenjata atau tentara bayaran oleh Negara
lain untuk melakukan tindakan kekerasan di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
7
merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu
maupun masyarakat atau kelompok.
3. Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa
dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan
kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan
dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.
5. Mawas ke Dalam
Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan
nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk
meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal ini
tidak berarti bahwa Ketahanan Nasional mengandung sikap isolasi atau
nasionalisme sempit
6. Mawas ke Luar
Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisifasi dan berperan serta mengatasi
dampak lingkungan strategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi
8
dan ketergantungan dengan dunia internasional. Kehidupan nasional harus mampu
mengembangkan kekuatan nasional untuk memberikan dampak ke luar dalam
bentuk daya tangkal dan daya tawar. Interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam
bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.
7. Asas Kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan,
gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Asas ini mengakui adanya perbedaan.
Perbedaan tersebut harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan
agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat saling menghancurkan.
9
F. Sifat – Sifat Ketahanan Nasional
Berikut merupakan sifat – sifat ketahanan negara, antara lain :
1. Mandiri
Ketahanan negara bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan dengan keuletan
dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu
pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian ini berfungsi untuk
menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global.
2. Dinamis
Ketahanan negara bersifat tidak tetap, melainkan dapat meningkat ataupun
menurun bergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta kondisi
lingkungan strategisnya. Sesuai dengan hakikat dan pengertian ketahanan nasional
bahwa segala sesatu di dunia ini senantiasa berubah. Oleh sebab itu, upaya
peningkatan ketahanan nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan
dinamikanya di arahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih
baik.
3. Manunggal
Ketahanan negara memiliki sifat integratif yang tercermin pada terwujudnya
kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara seluruh aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Wibawa
Ketahanan negara sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal dapat
mewujudkan kewibawaan nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak lain
sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu negara. Semakin tinggi daya tangkal
suatu negara, semakin besar pula kewibawaannya di hadapan negara lain.
10
lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama serta saling menghargai dengan
mengandalkan kekuatan, moral dan kepribadian bangsa.
2. Fungsi
Ketahanan negara dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami
untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja
dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter –regional (wilayah), inter –
sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara
berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila
penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana,
yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga
berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional.
11
Sistem pemerintah berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan yang
bersifat absolut, kedaulatan ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh
MPR sebagai penjelmaan seluruh rakyat.
Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat
Mekanisme politik memungkinkan adanya perbedaan pendapat, namun
perbedaan pendapat tidak menyangkut nilai dasar sehingga tidak
bersebrangan yang dapat menjurus kepada konflik fisik. Kepemimpinan
nasional mampu mengakomodasi pada Pancasila, UUD 1945, dan wawasan
nusantara.
Terjalin Komunikasi politik timbak balik antara pemerintah dan masyarakat
Komunikasi politik bertimbal balik antara pemerintah dengan masyarakat
dan antar kelompok atau golongan masyarakat terjalin dengan baik untuk
mencapai tujuan nasional dan kepentingan nasional.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan bangsa,
terdiri dari banyak pulau – pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai warga negara ingin
mempertahankan daerah kita dari gangguan bangsa/negara lain, maka kita harus
memperkuat ketahanan negara kita. Ketahanan negara adalah cara paling ampuh, karena
mencakup banyak landasan seperti Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai
landasan konstitusional dan wawasan nusantara sebagai landasan visional, jadi dengan
demikian ketahanan negara kita sangat solid.
B. Saran
Ketahanan negara adalah hal mutlak yang harus dimiliki setiap bangsa. Jika bangsa
Indonesia ingin mempertahankan Negara dari gangguan/negara lain, maka harus
memperkuat Ketahanan Negaranya. Dengan memperkuat Ketahanan Negara merupakan
cara paling ampuh, karena mencakup banyak landasan seperti Pancasila sebagai landasan
ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan wawasan nusantara sebagai landasan
visional.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/283718561/Kedudukan-Dan-Fungsi-Dari-Ketahanan-Nasional
https://www.slideshare.net/wbcoolboy/tugas-makalah-ketahanan-nasional-35811217
14