Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

KETAHANAN NASIONAL
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah Kewarganegaraan

DISUSUN OLEH :
HANIF ABDURRAHMAN
FEBRIANDI
MARWAN ANSHORY
HASNI DARTI
ANGGI LOLO BORUIDA BR. SIREGAR
MELARIA SITOHANG

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Ketahanan
Nasional” ini dapat selesai dengan tepat waktu.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Irwandi Syahputra, S.H.,


M.H.selaku dosen pengantar mata kuliah Kewarganegaraan yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan mata
kuliah yang telah diajarkan.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Tanjungpinang, 25 Maret 2022

Kelompok 5

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa.
Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena
potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang
banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam.
Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan
gangguan dari dalam juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang idiologis.
Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya
negara kesatuan Indonesia. Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan
letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah akan
memberikan motivasi dlam menciptakan suasana damai.
Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang
membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia mampu
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu
menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis.
Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang
meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi , berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam
menggapai dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang
dating dari luar dan dari dalam untuk menjamin identitas, integrasi, kelangsungan hidup
bangsa dan Negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Ketahanan Nasional?
2. Apa itu sifat-sifat Ketahanan Nasional?
3. Apa-Apa saja Asas ketahanan Nasional?
4. Apa itu filasafah Ketahanan Nasional?
5. Bagaimana pengaruh aspek ketahanan nasional terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara?
6. Bagaimana upaya menjaga ketahanan nasional?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari Ketahanan Nasional
2. Mengetahui sifat-sifat dari Ketahanan Nasional
3. Mengetahui asas-asas Ketahanan Nasional
4. Mengetahui filsafah Ketahanan Nasional
5. Mengetahui pengaruh aspek ketahanan nasional terhadap kehidupan berbangsa
dan bernegara.
6. Mengetahui upaya menjaga ketahanan nasional tetap berdiri untuk memperkokoh
bangsa Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ketahanan Nasional

Sebagai konsepsi, Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa,


berisi keulatan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan, dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar, yang langsung
maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa
dan negara serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasionalnya.

Dari defenisi tersebut ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan artinya agar tidak
menimbulkan perbedaan penafsiran. Isitlah-istilah tersebut adalah:

1. Daya tahan : Kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat


bertahan, kuat menderita, atau kuat menanggung beban.
2. Keulatan : Suatu usaha yang terus-menerus secara giat dengan kemauan keras di
dalam menggunakan segala kemampuan dan kecakapan untuk mencapai tujuan
dan cita-cita.
3. Identitas : ciri khas suatu negara sebagai suatu totalitas yaitu negara yang dibatasi
oleh wilayah, penduduk, sejarah, pemerintahan dan tujuan nasional.
4. Integritas : kesatuan yang menyeluruh di dalam kehidupan bangsa baik sosial
maupun alamiah, potensial maupun real.
5. Tantangan, Ancaman, Hambatan dan Gangguan : Tantangan merupakan usaha
yang bersifat menggugah kemampuan, Ancaman merupakan usaha yang bersifat
mengubah atau merombak kebijakan secara konsepsional, dari sudut kriminal
atau politis. Hambatan merupakan usaha yang bersifat atau bertujuan
melemahkan kebijakankebijakan yang tidak bersifat konsepsional.

Persatuan dan Kesatuan merupakan perpaduan yang sangat erat untuk


menggambarkan makna yang tergantung dalam keberagaman yang ada di indonesia.
Indonesia salah satu negara yang kaya, kaya akan budaya,suku dan agama.persatuan
berarti perkumpulan dari berbagai komponen yang membentuk menjadi satu. Sedangkan
kesatuan hasil perkumpulan tersebut yang telah menjadi satu dan utuh. Sehingga kesatuan
erat hubungannya dengan keutuhan.

Prinsip-prinsip persatuan dan kesatuan dari keberagaman di Indonesia adalah


sebagai berikut:

a. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika


Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia merupakan
bangsa yang terdiri dari berbagai suku, bahasa agama, dan adat kebiasaan yang
majemuk. Hal ini mewajibkan kita bersatu sebagai bangsa Indonesia.
b. Prinsip Nasionalisme Indonesia
Kita mencintai bangsa kita, tidak berarti bahwa kita mengagungagungkan bangsa
kita sendiri. Nasionalisme Indonesia tidak berarti bahwa kita merasa lebih unggul
daripada bangsa lain. Kita tidak boleh memaksakan kehendak kita kepada bangsa
lain, sebab pandangan semacam ini hanya mencelakakan kita.
c. Prinsip kebangsaan yang Bertanggung Jawab Manusia Indonesia adalah makhluk
ciptaan Tuhan yang Maha Esa yang memiliki kebebasan dan bertanggung jawab
tertentu terhadap dirinya, terhadap sesamanya dan dalam hubungannya dengan
Tuhan Yang Maha Esa.

d. Prinsip Wawasan Nusantara


Melalui wawasan nusantara, kedudukan manusia ditempatkan dalam rangka
kesatuan politik, sosial, budaya, ekonomi, serta pertahanankeamanan. Melalui
wawasan nusantara manusia Indonesia menjadi satu, sebangsa dan setanah air,
serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita pembangunan nasional.
e. Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi Melalui
semangat persatuan Indonesia kita harus dapat mengisi Kemedekaan serta
melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang adil dan makmur.

Ketahanan Nasional pada hakikatnya merupakan suatu konsepsi dalam


pengaturan dan penyelenggaraannya kesejahteraan dan kemakmuran serta pertahannan
dan keamanan dalam kehidupan Nasional. Untuk dapat mencapai tujuan Nasionalnya
suatu bangsa harus memiliki kekuatan, kemampuan, dayatahan dan keulatan. Inilah yang
dinamakan Ketahanan Nasional.
B. Sifat-Sifat Ketahanan Nasional
1. Sifat-sifat Manunggal.
Setiap bangsa yang berusaha mencapai cita-citanya tidak dapat lepas dari
segenap aspek kehidupan Nasionalya, baik alamiah maupun yang sosial. Setiap
aspek kehidupan tadi saling pengaruhmempengaruhi dan saling berkaitan,
sehingga dengan sendirinya terdapat hubungan interdepensi dan korelasi.
Dari uraian di atas, maka sifat manunggang di dalam ketahanan Nasional
itu adalah tepat, karena sifat integrati/kemanunggalan merupakan syarat bagi
terbentuknya kekuatan Nasional.
2. Sifat Mawas kedalam
Mawas kedalam bararti bahwa suatu bangsa harus lebih memperhatikan
kedalam dirinya daripada keluar, oleh karena Ketahanan Nasional terutama
diarahkan kepada diri bangsa negara itu sendiri dengan tujuan mewudjukkan
hakekat dan sifat nasionalnya sendiri.
Jadi mawas ke dalam merupakan kemampuan dan sanggupan untuk terus-
menerus meneliti kekuatan dan kemampuannya yang kongkrit selanjutnya
bersedia/berusaha untuk menghilangkan atau setidaknya-tidaknya mengurangi
kelemahan-kelemahan atau kerawanan-kerawanan yang ada serta memanfaatkan
dan meningkatkan kekuatannya demi Ketahanan Nasionalnya.
3. Sifat Berwibawa
Seperti diuraikan di atas, bahwa Ketahanan Nasional akan terwujud
apabila suatu bangsa dapat mengembangkan semua unsur kekuatan nasionalnya
yang mencakup aspek alamiah maupun sosial, menjadi suatu kesatuan yang bulat.
Ketahanan Nasional suatu bangsa yang mampu menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari maupun dari
dalam, yang langsung maupun tidak langsung,akan menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan negara tersebut.
4. Sifat Berubah Menurut Waktu
Konsepsi Ketahanan Nasional adalah bersifat objektif umum, maka secara
teoritis konsepsi tersebut harus dapat diterapkan dinegara manapun saja. Bagi
bangsa-bangsa yang dalam pengetranan Konsepsi Ketahanan Nasional
mempunyai salah satu sifat/ciri yang cukup kenyal dn dinamis di dalam
menghadapi perubahan-perubahan situasi dan kondisi baik yang berasal dari
dalam maupun luar, maka bangsabangsa tersebut akan dapat mempertahankan
eksistensinya.

C. Asas-Asas Ketahanan Nasional


a. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan Ketahanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat
dipisahkan dan merupakan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan
esensial, baik sebagai perorangan maupun kelompok dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian kesejahteraan dan
keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional dan merupakan nilai
intrinsik yang ada padanya.
b. Asas komprenshif integral atau menyeluruh terpadu
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa
secara utuh menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan
perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras dari seluruh aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
c. Asas Mawas ke dalam dan ke luar
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek
kehidupan bangsa yang saling berinteraksi.
d. Asas Kekeluargaan
Asas Kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan,
kesamaan, gotong royong, tenggang rasa, dan tanggung jawab, dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam asas ini diakui adanya perbedaan
yang harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan serta dijaga
agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat antagonistik yang saling
menghancurkan.

D. Filsafah Ketahanan Nasional


Filsafah Ketahanan Nasional adalah menjadi pokok pikiran. Hal ini tampak pada
pembukaan UUD 1945 yang berbunyi:
a. Alinea Pertama : “ bahwa sesungguhnya kehidupan itu ialah hak segala bangsa
dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak
sesuai dengan peri kemanusian dan peri keadilan”.
Maknanya : “ kemerdekaan indonesia itu adalah hak asasi manusia.
b. Alinea Kedua : “ dan perjuangan kemerdekaan Indonesia itu telah sampailah
kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat
indonesia itu kedalam gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang Merdeka,
berdaulat, Adil dan Makmur”.
Maknanya : “ adanya masa depan yang harus diraih (di citacitakan).
c. Alinea Ketiga : “ atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan
didorongkan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas,
maka rakyat indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya”
Maknanya : “ bila Negara ingin mencapai cita-cita maka kehidupan berbangsa dan
bernegara harus mendapat ridho allah yang maha kuasa yang merupakan
dorongan spritual.
d. Alinea Keempat : “ kemudian dari pada itu untuk memebentuk suatu
pemerintahan negara indonesia yang melindungi segenap bangsa indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan kadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan Indonesia itu dalam
suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat berdasarkan
kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusian yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebujaksanaan dal
permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewudjudkan suatu keadilan bagi
seluruh rakyat indonesia.

E. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Terhadap Kehidupan Berbangsa dan


Bernegara

Berdasarkan rumusan pengertian tannas dan kondisi kehidupan nasional


Indonesia. Tannas sesungguhnya merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata)
kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap aspek,
terutama aspek-aspek dinamis, didalam tata kehidupan nasional relatif berubah
menurut waktu, ruang, dan lingkungan sehingga interaksinya menciptakan kondisi
umum yang sangat kompleks dan amat sulit di pantau. Dalam rangka pemahaman
dan pembinaan tata kehidupan nasional tersebut, diperlukan penyederhanaan dari
berbagai aspek kehidupan nasional. Penyederhanaan tersebut berbentuk model dari
hasil pemetaan keadaan nyata melalui analisis mendalam yang dilandasi oleh teori
hubungan antara manusia dan Tuhan, manusia dan manusia atau masyarakat, dan
antara manusia dan lingkungan.

Dari pemahaman tentang hubungan tersebut timbul gambaran bahwa


Konsepsi Ketahanan Nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang
mendukung kehidupan, yaitu :
1. Aspek yang berkaitan dengan alam bersifat statis, yang meliputi aspek
Geografi, aspek Kependudukan dan aspek Sumber Kekayaan Alam.
2. Aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis, yang meliputi
aspek Ideologi, aspek Politik, aspek Sosial Budaya dan aspek Pertahanan
dan Keamanan.
1) Aspek Geografi
Posisi letak geografis Indonesia terletak pada posisi silang dunia, antara
dua benua, yaitu Asia dan Australia, serta dua samudra, yaitu Samudra hindia
dan Samudra Pasifik. Dengan demikian, Indonesia terletak pada jalur lalu lintas
perdagangan. Namun, aspek geografis Indonesia juga menggambarkan negara
Indonesia sebagai negara kepulauan yang berkisar 17.000 pulau kecil yang
dipisahkan oleh laut.
Dengan ditetapkannya Indonesia sebagai negara kepulauan, maka
karakteristik setiap pulau satu dengan lainnya mempunyai ciri khas, budaya,
adat-istiadat, keindahan yang berbeda-beda. Dengan kondisi yang demikian
diperlukan adanya ketahanan nasional untuk menjaga kesejahteraan dan
keamanan bangsa. Dari kondisi tersebut, melahirkan adanya geopolotik dan
geografis. Geopolitik merupakan kebijakan politik suatu negara yang
memperhitungkan posisi geografis, sedangkan geografis merupakan pelaksanaan
dari geopolitik.

2) Aspek Kependudukan
Merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan dan
perkembangan suatu negara. Jumlah penduduk yang besar juga sering dikatakan
sebagai salah satu modal dasar pembangunan nasional. Ungkapan seperti itu
memang ada benarnya, namun harus diingat bahwa penduduk dapat menjadi
modal dasar pembangunan apabila penduduk tersebut memiliki kualitas tertentu,
sehingga dapat mendukung kualitas tertentu,sehingga dapat mendukung
pembangunan.
Ketahanan nasional sangat dipengaruhi oleh kondisi kependudukan. Oleh
sebab itu, dalam rangka pembangunan kita harus dapat melihat persoalan-
persoalan apa yang ada dalam kependudukan kita dan bagaimana pengaruhnya
dalam terhadap ketahanan nasional. Persoalan-persoalan tersebut kalau tidak
ditangani secara tepat akan menimbulkan masalah-masalah sosial, seperti
pengangguran, kekurangan pangan/gizi, munculnya kawasan kumuh, dan
sebagainya. Kondisi yang demikian itu pada akhirnya akan memicu timbulnya
sikap dan perilaku yang menyimpang seperti kekerasan sosial, kejahatan,
prostitusi dan semacamnya yang akan mengganggu ketahan nasional. Untuk itu,
kita sebagai generasi penerus bangsa harus memikirkan pemecahan masalah dari
masalah-masalah yang di atas.
3) Aspek Sumber Kekayaan Alam
Sebagaimana kita ketahui bahwa kekayaan alam yang terdapat di muka
bumi tidak tersebar secara merata. Dalam artian bahwa kekayaan alam antara
daerah satu dengan daerah lainnya berbeda-beda. Oleh karena itu, diperlukan
adanya pengelolaan pemanfaatan alam agar kekayaan alam yang ada dapat
termanfaatkan secara merata dan optimal. Adapun pemanfaatan kekayaan alam
tersebut sebaiknya dimanfaatkan berdasarkan asas maksimal, lestari, dan
berdaya saing. Maksimal memiliki arti memberi manfaat yang optimal untuk
pembangunan dan menjaga ketimpangan antar daerah. Lestari berarti
pemanfaatan kekayaan alam harus didasari kebijakan yang memperhatikan
aspek kelestarian alam demi kepentingan generasi yang akan datang dan
kesinambungan pembangunan.
4) Aspek Ideologi
Ideologi adalah suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang
memberikan motivasi. Ideologi juga mengandung konsep dasar tentang
kehidupan yang dicita- citakan oleh suatu bangsa. Keampuhan suatu ideologi
tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya, yang dapat memenuhi serta
menjamin segala aspirasi dan kehidupan manusia. Secara teoritis, suatu ideologi
bersumber dari suatu falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah
itu sendiri.
Ideologi mengandung konsep dasar tentang kehiduan yang dicita-citakan
oleh suatu bangsa. Keampuhan tergantung pada rangkaian nilai yang dapat
memenuhi serta menjamin segala aspirasi kehidupan mausia baik sebagai
individu maupun anggota masyarakat.
Ketahanan Ideologi diartikan sebagi kondisi dinamik kehidupan ideologi
bangsa Indonesia. Ketahanan ini mengandung keuletan dan kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta
gangguan dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung
dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara
Republik Indonesia.
Perwujudan ketahanan ideologi memerlukan kondisi mental bangsayang
berlandaskan keyakinan akan keberanian ideologi Pancasila sebagai Ideologi
bangsa dan negaraserta berlandaskan pengalaman Pancasila secara konsisten dan
berlanjut.
Pancasila merupakan ideologi nasional, dasar negara , sumber hukum, dan
pandangan hidup bangsa Indonesia. Pencapaian Ketahanan Ideologi memerlukan
penghayatan dan pengalaman Pancasilasecara murni dan kosekuen, baik objektif
maupun subjektif. Pelaksanaan objektif adalah pelaksanaan nilai-nilai yang
secara tersurat terkandung dalam ideologi atau paling tidak tersirat dalam UUD
1945 serta segala peraturan perundang-undangan dibawahnya dan segala
kegiatan penyelenggaraan negara. Pelaksanaan subjektif adalah pelaksanaan
nilai-nilai tersebut oleh masing-masing individu dalam kehidupan sehari-hari,
sebagai pribadi , anggota masyarakat, dan warga negara. Pancasila mengandung
sifat idealistik, realistik dan fleksibel, sehingga terbuka terhadap perkembangan
yang terjadi. Tetapi keterbukaan itu sesuai dengan dealisme yang terkandung
didalamnya.
5) Aspek Politik
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamika
kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan, ketangguhan dalam menghadapi
dan mengatasi tantangan, anacaman, hambatan serta gangguan yang datang dari
luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk
menjamin kelangsungan hidup politik bangsa dan negara republik Indonesia
berdasakan pncasila dan UUD 1945 . perwujudan ketahanan pada aspek politik
memerlukan kehidupan politik bangsa yang sehat, dinamis, dan mampu
memelihara stabilitas politik .
 Ketahanan pada Aspek Politik Dalam Negeri
 Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum , tidak berdasarkan
kekuasaan yang bersifat absolut , dimana kedaulatan berada di tangan
rakyat dan di lakukan sepenuhnya oleh MPR sebagai penjelmaan seluruh
rakyat.
 Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat.
Namun perbedaan tersebut tidak menyangkut nilai dasar , sehingga tidak
menjurus pada konflik fisik. Di samping itu , timbulnya diktator
mayoritas dan tirani minoritas harus dicegah.
 Kepemimpinan nasional mampu mengkomodasikan aspirasi yang hidup
dalam masyarakat dan tetap berada dalm lingkup pancasila, UUD 1945 ,
dan wawasan nusantara.
 Terjalin komunikasi politik timbal balik antara pemerintah dan
masyarakat , dan antarkelompok/golongan dalam masyarakat dalam
rangka mencapai tujuan nasional dan kepentingan nasional.

 Ketahanan pada Aspek Politik Luar Negeri


 Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama
internasional di berbagai bidang atas dasar sikap saling menguntungkan ,
meningkatkan citra positif Indonesia di luar negeri , dan memantapkan
persatuan bangsa serta keutuhan NKRI.
 Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka
meningkatkan persahabatan dan kerjasama antar negara berkembang dan
negara maju sesuai kemampuan demi kepentingan nasional. peran
Indonesia dalam membina dan mempererat persahabatan dan kerjasama
antarbangsa yang saling menguntungkan perlu terus diperluas dan
ditingkatkan. kerjasama dengan negara–negara anggota ASEAN,
terutama dibidang ekonomi, iptek dan sosial budaya terus dilanjutkan dan
dikembangkan. peran aktif Indonesia dalam gerakan Non Blok dan OKI
serta mengembangkan hubungan demi kerjasama antarnegara di kawasan
Asia Pasifik perlu terus ditingkatkan.
 Citra positif Indonesia terus ditingkatkan dan diperluas antara lain
melalui promosi, peningkatan diplomasi, lobi internasional, pertukaran
pemuda, pelajar, dan mahasiswa, serta kegiatan olahraga.
 Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti dn dikaji
dengan seksama agar terjadinya dampak negatif yang dapat
mempengaruhi stabilitas nasional dan menghambat kelancaran
pembangunan dan pencapaian tujuan nasional dapat diperkirakan secara
dini.
 Langkah bersama negara berkembang dengan negara industri maju untuk
memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan perlu
ditingkatkan melalui perjanjian perdagangan internasional serta kerja
sama dengan lembaga–lembaga keuangan internasional.
 Perjuangan mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial melalui
penggalangan, pemupukan solidaritas, kesamaan sikap, serta kerjasama
internasional dalam berbagai forum regional dan global. peran aktif
Indonesia dalam perluncutan senjata, pengiriman serta perlibatan
pasukan perdamaian, dan penyelesaian konflik antarbangsa perlu terus
ditingkatkan. Upaya restrukturisasi PBB terutama dewan keamanan agar
efektif, efisien, dan demokratis harus terus dilaksanakan.
 Peningkatan kualitas sumber daya manusia perlu dilaksanakan dengan
pembenahan sistem pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan calon
diplomat secara menyeluruh agar mereka dapat menjawab tantangan
tugas yang mereka hadapi. selain itu, aspek – aspek kelembagaan dan
sarana penunjang lainnya perlu ditingkatkan.
 Perjuangan bangsa Indonesia yang menyangkut kepentingan nasional,
seperti melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif
negara lain dan melindungi hak – hak warga negara Republik Indonesia
di luar negeri perlu ditingkatkan.

6) Aspek Sosial Budaya


Social budaya mencakup dua segi utama kehidupan bersama manusia,
yaitu segi social di mana manusia harus mengadakan kerjasama demi
kelangsungan hidupnya dan segi budaya yang merupakan keseluruhan tata nilai
dan cara hidup yang manisfestasinya tampak dalam tingkah dan hasil tingkah
laku yang terlembagakan.
Yang di sebut “social” disini pada hakikatnya adalah pergaulan hidup
manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan,
senasib, sepenanggungan dan solidaritas yang merupakan unsur pemersatu.
Sementara “budaya” adalah system nilai yang merupakan hasil cipta, rasa dan
karsa manusia yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama dan menjadi
kekuatan pendukung dalam menggerakan kehidupan.
Ketahanan dibidang sosial budaya atau ketahanan sosial budaya diartikan
sebagai kondisi dinamis budaya bangsa Indonesia yang berisi keuletan,
ketangguhan, dan kemampuan unuk mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tangtangan, acaman, hambatan serta
gangguan dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsan dan negara
Republik Indonesia.
Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kehidupan sosial budaya
bangsa yang mampu membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya
manusia dan masyarakat indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, Rukun, Besatu, Cinta Tanah Air, Berkualitas, Maju, dan
Sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta mampu
menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan
nasional. Esensi pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya
bangsa Indonesia dengan demikian adalam pengembangan kondisi sosiala
budaya segenap potensi manusiawinya berdasarkan nilai-nilai Pancasila yang
akan diwujudkan sebagai ukuran tuntutan sikap dan tingkah laku bagi dan
negara Indonesia akan memberikan landasan, Semangat, dan Jiwa yang menjadi
ciri elemen-elemen sosial budaya bangsa dan negara Republik Indonesia.
7) Aspek Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamana Indonesia adalah kesemestara daya upaya
seluruh rakyat Indonesia dalam mempertahankan dan mengamankan negara
demi kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pertahanan dana Kemanan Negera Republik Indonesia dilaksanaan dengan
menyusun, Mengerahkan dan menggerakan seluruh potensi nasional, termasuk
kekuatan mayarakat disuruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan
terkoordinasi. Penyelenggaraan pertahanan dan keamanan secara nasional
merupakan salah satu fungsi utama pemerinta dan Negara Republik Indonesia
dengan TNI dan Polri sebagai intinya. Tujuannya adalah untuk menciptakan
keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan Nasional
Indonesia.
Wujudkan ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi
dinamik kehidupan oertahanan dan keamanan bangsa indonesia yang
mengandung keuletan, ketangguhan, dan kemampuan dalam mengembangkan
menghadapi dan mengatasi segala tantang dan hambatan yang datang dari luar
maupun dari dalam, yang secara langsung mauoun tidak langsung
membahayakan idenitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Wujud ketahanan pertahanan dan keamanan tercermin dalam kondisi daya
tangkal bangsa yang dilandasi oleh kesadaran bela negara seluruh rakyat.
Kondisi ini mengandung kemampuan bangsa dalam memeliharan stabilitas
pertahanan dan keamanan negara, mengamanakan pembangunan dan hasil-
hasilnya, serta mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk
ancaman.
Analog dengan pengertian ketahan nasional, ketahanan pertahanan dan
keamanan pada hakikatnya adalah keuletan dan ketangguhan bangsa dalam
mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara. Ini merupakan perjuangan
rakyat semesta, di mana seluruh potensi dan kekuatan ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, militer dan kepolisian disusun dan dikerahkan secara terpimpin,
terintegrasi dan koordinasi untuk menjamin penyelenggara sistem keamanan
nasional (dahulu sishankamrata) dan menjamin kesinambungan pembangunan
nasional serta kelangsungan hidup bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945, yang ditandai sebagai berikut :
 Pandangan bangsa indonesia tentang perang dan damai. Bangsa
Indonesia cinta damai dan ingin bersahabat dengan semua bangsa di
dubia serta tidak menghendaki terjadinya sengketa bersenjata atau
perang. Bangsa Indonesia berhasrat untuk selalu mengutamakan cara-
cara damai dalam setiap penyelesaian pertingkaian nasional maupun
internasional. Walaupun cinta damai, namun bangsa indonesia lebih
cinta kemerdekaan dan kedaulatan. Bag bangsa indonesia, perang
adalah jalan terakhir yang terpaksa harus ditempuh untuk
mempertahankan ideologi dan dasar negara pancasila, kemerdekaan,
dan kedaulatan negara Republik Indonesia serta keutuhan bangsa.
 Penyelenggaraan pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Dilandasi oleh landasan idiil Pancasila, landasan
konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan Nusantara,
Bangsa Indonesia Berhak dan Kewajiban mempertahankan
Kemerdekaan dan kedaulatan negara, keutuhan bangsa dan wilayah,
terpeliharanya keamanan nasional, dan tercapainya tujuan Nasional.
 Pertahanan dan Keamanan Negara merupakan Upaya Nasional
Terpadu.. Hal ini melibatkan segenap potensi dan kekuatan nasional.
Setiap warga berhak dan kewajiban ikut serta dalam usaha pembeaan
negara yang dlaksanakan penuh kesadaran dan tanggungjawab, dan
kerelaan berujung serta berkorban bagi bangsa dan negara tanpa kenal
menyerah. Upaya pertahanan dan keamanan negara yang melibatkan
segenap potensi dan kekuatan nasional tersebut dirumuskan dalam
doktrin yang selama ini didoktrin pertahanan dan Kemanan Negara
Republik Indonesia.
 Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia diselenggarakan
dengan siskamnas (Sishankamrata). Hal ini bersifat total, kerakyatan,
dan kewilayahan. Pendayagunaan potensi nasional dalam pertahanan
dan kemanan negara yang menyeimbangkan dan menyerasikan
kepentingan kesejahteraan dengan keamanan.
 Segenap kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan rakyat
semesta diorganisasikan dalam satu wadah tunggal yang dinamakan
Tentara Negara Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia
(POLRI). Pembangunan Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI)
yang memiliki jadi diri sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, dan
tentara nasional tetap mengabdi kepada kepentingan bangsa dan negara
kesatuan Republik Indonesia.
F. Upaya Mewujudkan Keberhasilan Ketahanan Nasional

Kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan nasional


yang mencakup aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan, sehingga ketahanan nasional adalah kondisi yang harus dimiliki dalam
semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wadah
NKRI yang dilandasi oleh landasan idiil Pancasila, landasan konstitusional UUD
1945, dan landasan visional Wawasan Nasional. Untuk mewujudkan keberhasilan
ketahanan nasional diperlukan kesadaran setiap warga negara Indonesia, yaitu :
1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik
yang berupa keuletan dan ketangguhan yang tidak mengenal menyerah yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka
menghadapi segala ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan baik yang
datang dari luar maupun dari dalam, untuk menjamin identitas, integritas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan
nasional.
2. Sadar dan peduli terhadap pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan,
sehingga setiap warga negara Indonesia baik secara individu maupun
kelompok dapat mengeliminir pengaruh tersebut, karena bangsa Indonesia
cinta damai akan tetapi lebih cinta kemerdekaan. Hal itu tercermin akan
adanya kesadaran bela negara dan cinta tanah air.
3. Apabila setiap warga negara Indonesia memiliki semangat perjuangan
bangsa dan sadar serta peduli terhadap pengaruh yang timbul dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta dapat mengeliminir pengaruh-
pengaruh tersebut, maka akan tercermin keberhasilan ketahanan nasional
Indonesia. Untuk mewujudkan ketahanan nasional diperlukan suatu
kebijakan umum dari pengambil kebijakan yang disebut Politik dan Strategi
Nasional (Polstranas).
Masalah-masalah dan kasus tentang Ketahanan Nasional

1. Gerakan Aceh Merdeka (GAM)

GAM lahir karena kegagalan gerakan Darul Islam pada masa sebelumnya. Darul Islam
muncul sebagai reaksi atas ketidakberpihakan Jakarta terhadap gagasan formalisasi Islam
di Indonesia. Darul Islam adalah sebuah gerakan perlawanan dengan ideologi Islam yang
terbuka. Bagi Darul islam, dasar dari perlawanan adalah Islam, sehingga tidak ada
sentimen terhadap bangsa-bangsa lain, bahkan ideologi Islam adalah sebagai perekat dari
perbedaan yang ada. Gagasan ini juga berkembang dalam gerakan Darul Islam di Aceh.

Akan tetapi, paska berhentinya perlawanan Darul Islam Aceh, keinginan Aceh
untuk melakukan Islamisasi di Indonesia menjadi lebih sempit hanya kepada Aceh.
Perubahan ini terjadi disebabkan karena kegagalan Darul Islam diseluruh Indonesia,
sehingga memaksa orang Aceh lebih realistis untuk mewujudkan cita-cita. Yang menjadi
menarik adalah, GAM yang melanjutkan tradisi perlawanan Aceh, ternyata tidak
melanjutkan ideologi Islam yang terlebih dahulu digunakan oleh Darul Islam.
Sebagaimana yang disebutkan bahwa GAM lebih memilih nasionalisme Aceh sebagai isu
populisnya.

Kemunculan GAM pada masa awalnya langsung mendapat respon oleh


pemerintah Orde Baru dengan melakukan operasi militer yang represif, sehingga
membuat GAM kurang bisa berkembang. Walau demikian, GAM juga melakukan
pelebaran jaringan yang membuat mereka kuat, baik pada tingkat internasional maupun
menyatu dengan masyarakat dan GAM bisa terus bertahan.Pada masa Orde Baru GAM
memankan dua wajah; satu wajah perlawanan (dengan pola-pola kekerasan yang
dilakukan), dan strategi ekonomi-politik yang dimainkan (dengan mengambil uang pada
proyek-proyek pembangunan).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa
Indnonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi.
Ketahanan nasional berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar maupun
dari dalam dan untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan
Negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
Konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras
dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan Pancasila dan
UUD 1945 dan wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional
merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan
kesejahteraan dan keamanan.
Hakikat ketahanan nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan
bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk
dapat menjamin kelangsungan bangsa dan negara untuk mencapai tujuan nasional.
Asas ketahanan nasional adalah tata laku berdasarkan nilai – nilai pancasila,
UUD 1945, dan wawasan Nusantara, yang terdiri dari: Asas Kesejahteraan Dan
Keamanan, Asas komprehensif integral atau meneyeluruh ,Asas mawas ke dalam dan
mawas ke luar dan Asas Kekeluargaaan. Ketahanan nasional memiliki sirat yang
terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung dalam landasan dan asas-asanya, yaitu :
Mandiri, Dinamis, Wibawa, Konsultasi dan kerjasama.
Dengan demikian, berdasarkan rumusan pengertian tannas dan kondisi
kehidupan nasional Indonesia. Tannas sesungguhnya merupakan gambaran dari
kondisi sistem (tata) kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu.
Tiap- tiap aspek, terutama aspek-aspek dinamis, didalam tata kehidupan nasional
relatif berubah menurut waktu, ruang, dan lingkungan sehingga interaksinya
menciptakan kondisi umum yang sangat kompleks dan amat sulit di pantau. Dalam
rangka pemahaman dan pembinaan tata kehidupan nasional tersebut, diperlukan
penyederhanaan dari berbagai aspek kehidupan nasional. Penyederhanaan tersebut
berbentuk model dari hasil pemetaan keadaan nyata melalui analisis mendalam yang
dilandasi oleh teori hubungan antara manusia dan Tuhan, manusia dan manusia atau
masyarakat, dan antara manusia dan lingkungan.

B. Saran
Dari hasil bahan yang telah kami bahas, kami memberikan saran kepada
semua pihak, khususnya para generasi Indonesia untuk lebih meningkatkan rasa
kesatuan terhadap bangsa indonesia agar tercapai kehidupan yang aman dan tentram.
Karena kita sebagai bangsa indonesia sebagai penerus perjuangan dan
menjaga nama baik negara kita tercinta ini. Dan kita harus memiliki sikap yang
menjaga ketahaanan dan keutuhan negara Indonesia kita tercinta ini.
Dari adanya uraian di atas, kita sebagai warga Negara Indonesia menjadi tahu
apa arti penting ketahanan nasional, maka dari itu kita khususnya sebagai penerus
bangsa harus menjaga ketahanan nasional dengan baik,selalu ada sehingga ketahanan
nasional tidak mengalami kepunahan.
DAFTAR PUSTAKA

https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/1744390002/11Tugas
%20Makalah_Kewarganegaraan_Sitti%20Halimatus%20Sadiyah_1744390002.pdf

https://adoc.tips/download/makalah-ketahanan-nasional.html

https://osf.io/hrcx9/download/?format=pdf

https://www.slideshare.net/wbcoolboy/tugas-makalah-ketahanan-nasional-35811217

Anda mungkin juga menyukai