KEWARGANEGARAAN
KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI
GEOSTRATEGI
DOSEN PENGAMPU :
Marsanul, S.Sos., MM
DISUSUN OLEH :
190304060
Puji dan syukur penullis panjatkan ke hadirat Allah SWT berkat rahmat dan
hidayah-Nya, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
karena keterbatasan kemampuan yang ada pada penulis.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi para pembaca.
Penulis
I
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1..Latar Belakang......................................................................................................1
1.2..Tujuan ..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................21
II
BAB I
PENDAHULUAN
1
mengembangkan kekuatan nasional, dalam menggapai dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar dan
dari dalam untuk menjamin identitas, integrasi, kelangsungan hidup bangsa
dan Negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
2
yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”
mempunyai makna :”bila negara ingin mencapai cita-cita maka kehidupan
berbangsa dan bernegara harus mendapat ridho Allah yang merupakan
dorongan spiritual”
4. Alinea Keempat, menyebutkan ”kemerdekaan dari pada itu untuk membentuk
suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu
dalam susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dan
berdasarkan kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan
beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawatan/perwakilan, serta dengan mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Alinea itu mempunyai makna
yaitu mempertegas cita- cita yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia melalui
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
nasional juga dapat diartikan sebagai kondisi yang harus diwujudkan agar
proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh
karena itu, diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional yang sesuai dengan
karakteristik bangsa Indonesia.
5
2.2 Azas-azas Ketahanan Nasional Indonesia
Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku yang didasari nilai-
nilai yang tersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nasional yang
terdiri dari :
6
3. Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar. Sistem kehidupan nasional
merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling
berinteraksi. Disamping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi
dengan lingkungan sekelilingnya.
1. Mawas ke dalam.
2. Mawas ke luar.
7
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspekkehidupan
bangsa yang saling berinteraksi.
4. Asas kekeluargaan.
8
dan policy sehingga kita menganut satu paham yaitu politik. Ketahanan
Nasional ini yang meliputi dua bagian utama yaitu politik dalam negeri dan
politik luar negeri.
c. Pengaruh Aspek Ekonomi
Perekonomian adalah salah satu aspek kehidupan nasional yang berkaitan
dengan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat , meliputi produksi, distribusi
serta konsumsi barang dan jasa. Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat secara individu maupun kelompok serta cara-cara yang dilakukan
dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan. Sistem
perekonomian yang dianut oleh suatu negara akan memberi corak dan warna
terhadap kehidupan perekonomian dari negara itu. Sistem perekonomian
liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap
pengaruh-pengaruh yang datang dari luar. Di sisi lain, sistem perekonomian
sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian penuh oleh pemerintah,
kurang peka terhadap pengaruh dari luar.
d. Pengaruh Aspek Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya
seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem pertahanan dan keamanan dalam
mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan
kehidupan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pertahanan dan
keamanan dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan dan mengerakkan
seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat di seluruh bidang
kehidupan nasional secara terintegasi dan terkoordinasi, yang diadakan oleh
pemerintah dan negara Indonesia dengan TNI dan Polri sebagai inti pelaksana.
Ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi
dinamik kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional didalam menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan
tantangan yang datang dari luar maupun dari dalam baik langsung maupun
9
tidak langsung yang membahayakan identitas, integritas dan kelangsungan
hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945.
10
kalanya bangsa berada dalam tingkat perjuanganyang memerlukan titik berat
pada Kesejahteraan, sedangkan pada tingkat perjuangan lain mungkin juga
titik berat harus pada Keamanan . Namun sekalipun titik berat diletakkan
pada salah satu aspek, aspek yang lain tidak boleh hilang sama sekali. Sebab
seperti dalam ilmu hitung apabila kita kalikan satu angka dengan nol,
hasilnya menjadi nol pula.
b. Ancaman-ancaman di Bidang Ideologi.
Campur tangan asing yang menyebabkan disintegrasi
Tak dapat dipungkiri, diintegrasi selalu menjadi ancaman yang harus
diwaspadai oleh Indonesia. Tidak jarang muncul intervensi Negara
asing,dengan maksud tertentu, yang turut mendorong terjadinya
diintergrasiini.
Pada era globalisasi ini, penyebaran pengaruh suatu kebudayaan
menjadi semakin mudah dilakukan melalui berbagai media yang ada.
Pengaruhkebudayaan asing ini memberikan banyak keuntungan dari
budaya- budayanya yang positif, namun tidak jarang pula yang masuk
justru adalah budaya yang negatif.Salah satu contoh budaya yang
negatif ini adalah seks bebas
Pengaruh paham liberalisme dalam bidang ekonomi
Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, kita menganut ekonomi
pancasila, namun pada kenyataannya semakin lama
perekonomianIndonesia semakin condong ke paham liberal,yang salah
satu pahamnyaadalah persaingan bebas dimana yang kuatlah yang akan
bertahan. Hal ini bertentangan dengan sila kedua dan sila kelima dari
Pancasilayaitu,”Kemanusiaan yang adil dan beradab” dan “Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
11
2.5. Pengertian Politik Strategi dan Polstranas
1. Pengertian Politik
Negara.
Kekuasaan
Pengambilan Keputusan
12
Pengambilan keputusan adalah aspek utama politik. Dalam
pengambilan keputusan perlu diperhatikan siapa pengambil keputusan itu dan
untuk siapa keputusan itu dibuat, dan keputusan yang diambil menyangkut
sektor publik dari suatu Negara.
Kebijakan Umum
Distribusi
2. Pengertian Strategi
13
Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan
kebijakan untuk ,encapai suatu cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian
definisi politik nasional adalah asas, haluan, usaha serta kebijakan Negara
tentang pembinaan (perencanaan, pemeliharaan, dan pengendalian) serta
penggunaan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional. Strategi
nasional disusun untuk pelaksanaan politik nasional, misalnya strategi jangka
pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Jadi strategi nasional adalah
cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang
ditetapkan oleh politik nasional.
Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun
berdasarkan system kenegaraan menurutUUD 1945. Sejak tahun 1985 telah
berkembang pendapat yang mengatakan bahwa jajaran pemerintah dan
lembaga-lembaga yang tersebut dalam UUD 1945 merupakan “suprastruktur
politik”. Lembaga-lembaga tersebut adalah MPR, DPR. Presiden, Dewan
Pertimbangan Agung (DPA), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan MA.
Sedangkan badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut sebagai
“infrastruktur politik” yang mencakup pranata politik yang ada dalam
14
masyarakat, seperti partai politik, organisasi masyarakat, media massa,
kelompok kepentingan (interest group), dan kelompok penekan (pressure
group). Suprastruktur dan Infrastruktur harus bekerja sama dan memiliki
kekuatan yang seimbang.
15
Otonomi Daerah
Kewenangan Daerah
1. Pengertian Stratifikasi
16
tertentu. Sedangkan politik adalah proses pembentukan dan pembagian
kekuasaan dalam masyarakat yang melaksanakan proses pembuatan keputusan
demi kebaikan dalam suatu negara. Pengertian lainnya, politik adalah seni dan
ilmu untuk meraih kekuasaan secara kosntitusional maupun nonkonstutisional.
17
Kebijakan khusus merupakan penggarisan terhadap suatu bidang
utama (major area) pemerintah sebagai penjabaran terhadap kebijakan
umum guna merumuskan strategi, administrasi, sistem dan prosedur
dalam bidang utama tersebut.Wewenang kebijakan khusus terletak pada
Menteri, berdasarkan dan sesuai dengan kebijakan pada tingkat
diatasnya.Hasilnya dirumuskan dalam bentuk Peratuan Menteri atau
Instruksi Menteri dalam bidang pemerintahan yang
dipertanggungjawabkan kepadanya.Dalam keadaan tertentu dapat
dikeluarkan pula Surat Edaran Menteri.
c. Tingkat Penentu Kebijakan Teknik
Kebijakan teknis meliputi penggarisan dalam suatu sektor dibidang
utama tersebut diatas dalam bentuk prosedur dan teknis untuk
mengimplementasikan rencana, program dan kegiatan.Wewenang
pengeluaran kebijakan teknis terletak ditangan Pimpinan Eselon Pertama
Departemen Pemerintahan dan Pimpinan Lembaga-Lembaga Non
Departemen.Hasil penentuan kebijakan dirumuskan dalam bentuk
Peraturan, Keputusan atau Instruksi Pimpinan Lemabaga Non
Departemen atau Direktorat Jenderaldalam masing-masing sektor atau
segi administrasi yang dipertanggungjawabkan kepadanya.Didalam tata
laksana pemerintahan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) sebagai pembantu
utama Menteri bertugas untuk mempersiapkan dan merumuskan
kebijakan khusus Menteri dan Pimpinan Rumah Tangga
Departemen.Selain itu Inspektur Jenderal dalam suatu Departemen
berkedudukan sebagai Pembantu Utama Menteri dalam penyelenggaraan
pengendalian ke dalam Departemen.Ia mempunyai wewenang pula untuk
mempersiapkan kebijakan khusus Menteri.
d. Kekuasaan Membuat Aturan di Daerah
18
1. Penentuan kebijakan mengenai pelaksanaan Pemerintahan Pusat di
daerah yang wewenang pengeluarannya terletak pada Gubernur, dalam
kedudukannya sebagai Wakil Pemerintahan Pusat Di Daerah
yuridiksinya masing-masing, bagi daerah tingkat I pada Gubernur dan
bagi daerah tingkat II pada Bupati atau Wali Kota. Perumusan hasil
kebijakan tersebut dikeluarkan dalam keputusan dan instruksi
Gubernur untuk propinsi dan instruksi Bupati atau Wali Kota untuk
kabupaten atau kota madya.
2. Penentuan kebijakan pemerintah daerah (otonom) yang wewenang
pengeluarannya terletak pada Kepala Daerah dengan persetujuan
DPRD.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kesimpulan Dari pembahasan masalah diatas dapat disimpulkan bahwa
Geostrategi Indonesia yang dirumuskan dalam wujud konsepsi ketahanan
nasional,merupakan strategi Indonesia dalam memanfaatkan konstelasi geografi
negara Indonesia untuk menentukan kebijakan,tujuan,dan sarana sarana untuk
mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia.Geostrategi Indonesia memberi
arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan guna mewujudkan
masa depan yang lebih baik,aman,dan sejahtera.Oleh karena itu,geostrategi
Indonesia bukanlah merupakan geopolitik untuk kepentingan politik dan
perang,tetapi untuk kepentingan kesejahteraan dan keamanan.Ketahanan nasional
tidak hanya diartikan sebagai konteks militer saja melainkan lebih luas
lagi,seperti nonmiliter;perdagangan,lingkungan hidup,sosial budaya,dan
lainnya.Tidak hanya berasal dari luar negeri,melainkan juga dari dalam
negeri.Untuk itu adanya Ketahanan nasional agar Indonesia tetap eksis dalam
politis,ideologis,ekonomis,sosial budaya dan hankam.
3.2 SARAN
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak
berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna
bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
20
DAFTAR PUSTAKA
21