Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

KEWARGANEGARAAN
KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI
GEOSTRATEGI

DOSEN PENGAMPU :

Marsanul, S.Sos., MM

DISUSUN OLEH :

Muhammad Suhi Govanni

190304060

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penullis panjatkan ke hadirat Allah SWT berkat rahmat dan
hidayah-Nya, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
karena keterbatasan kemampuan yang ada pada penulis.

Dalam penyusunan makalah ini penulis mendapatkan banyak dukungan baik


secara moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Allah swt, yang menjadi sumber inspirasi penulis.


2. Orang tua, yang senantiasa memberikan yang terbaik.
3. Dosen pengajar, yang telah menuntun dalam penulisan karya tulis ini.

Teman-teman, yang selalu memberikan motivasi dan inovasi.

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi para pembaca.

Pekanbaru, Februari 2021

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1..Latar Belakang......................................................................................................1
1.2..Tujuan ..................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Ketahanan Nasional...........................................................................4

2.2. Azas-azas dari Ketahanan Nasional ................................................................... 6

2.3. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional pada Kehidupan Berbangsa dan


Bernegara....................................................................................................................8

2.4. Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia.................................................... 10

2.5. Pengertian Politik Strategi dan Polstranas.........................................................12

2.6. Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Nasional............................. 15

2.7. Stratifikasi Politik Nasional...............................................................................16

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan Dan Saran...................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................21

II
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan


seluruh bangsa. Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain,
karena potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan
kekayaan alam yang banyak. Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah
dapat diatasi bangsa Indonesia dengan adanya tekad bersama menggalang
kesatuan dan keutuhan bangsa. Kekuatan bangsa dalam menjaga keutuhan
Negara Indonesia tentu saja harus selalu didasari oleh segenap landasan baik
landasan ideal, konstitusional dan juga wawasan visional.

Setelah perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI,


ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul, dari yang bersifat kegiatan
fisik sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa Indonesia memegang
satu komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia. Dorongan
kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan
dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan
motivasi dlam menciptakan suasana damai. Sejak merdeka negara Indonesia
tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan kelangsungan
hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia mampu mempertahankan
kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu menegakkan
wibawa pemerintahan dari gerakan separatis.

Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa


Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi,
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan

1
mengembangkan kekuatan nasional, dalam menggapai dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar dan
dari dalam untuk menjamin identitas, integrasi, kelangsungan hidup bangsa
dan Negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.

1.2. Tujuan Nasional, Falsafah Bangsa dan Ideologi Negara

Tujuan nasional menjadi pokok pikiran dalam ketahanan nasional


karena suatu organisasi apapun bentuknya dalam proses kegiatan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkannya akan selalu berhadapan dengan
masalahmasalah yang internal dan ekternal, demikian pula dengan negara
dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu situasi dan
kondisi yang siap untuk menghadapinya.

Untuk Indonesia, falsafah dan ideologi menjadi pokok pikiran ket


ahanan nasional diperoleh dari Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi sebagai
berikut :

1. Alinea Pertama, menyebutkan bahwa ”sesungguhnya kemerdekaan itu hak


segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus
dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”
mempunyai makna: ”merdeka adalah hak semua bangsa”, ”penjajahan
bertentangan dengan hak asasi manusia”.
2. Alinea Kedua, menyebutkan ”dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah
sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan
rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang
merdeka, berdaulat adil dan makmur” mempunyai makna : ”adanya masa
depan yang harus diraih (cita-cita).
3. Alinea Ketiga, menyebutkan ”atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa
dan dengan didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan

2
yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”
mempunyai makna :”bila negara ingin mencapai cita-cita maka kehidupan
berbangsa dan bernegara harus mendapat ridho Allah yang merupakan
dorongan spiritual”
4. Alinea Keempat, menyebutkan ”kemerdekaan dari pada itu untuk membentuk
suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu
dalam susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dan
berdasarkan kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan
beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawatan/perwakilan, serta dengan mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Alinea itu mempunyai makna
yaitu mempertegas cita- cita yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia melalui
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Ketahanan Nasional

Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang


terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan
bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari
dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang
mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup
bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan
nasional. Dalam perjuangan mencapai cita- cita/tujuan nasionalnya bangsa
Indonesia tidak terhindar dari berbagai ancaman- ancaman yang kadang-
kadang membahayakan keselamatannya.

Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa


Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang
dinamakan ketahanan nasional. Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan
sikon bangsa kita ini selalu berubah- ubah tidak statik. Ancaman yang
dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya. Karena itu
ketahanan nasional harus selalu dibina dan ditingkatkan, sesuai dengan
kondisi serta ancaman yang akan dihadapi. Dan inilah yang disebut dengan
sifat dinamika pada ketahanan nasional.

Untuk mengetahui ketahanan nasional, sebelumnya kita sudah tau arti


dari wawasan nusantara. Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik
yang dimiliki suatu bangsa, yang didalamnya terkandung keuletan dan
ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional.Ketahanan

4
nasional juga dapat diartikan sebagai kondisi yang harus diwujudkan agar
proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh
karena itu, diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional yang sesuai dengan
karakteristik bangsa Indonesia.

1. UUD 1945 Sebagai Landasan Konstitusional

Undang-undang Dasar 1945 merupakan keputusan politik nasional yang


dituangkan ke dalam norma-norma konstitusional dalam rangka menentukan
system Negara dan pemerintahan Negara dengan bentuk-bentuknya secara
spesifik.

Dengan demikian seluruh bangsa dan negara pada dasarnya tercakup


dalam lingkup yang tertuang melalui pranata- pranata yang disusun dalam bentuk
peraturan perundang-undangan berdasarkan norma-norma konstitusional tersebut.

1. Wawasan Nusantara Sebagai Landasan Visional Filosofis

Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara


diaktualisasikan dengan mempertimbangkan wujud konstelasi dan posisi geografi
maupun isi dan potensi yang dimiliki wilayah nusantara, serta sejarah perjuangan
bangsa.

Hal tersebut menimbulkan rangsangan dan dorongan kepada bangsa


Indonesia untuk membina dan mengembangkan potensi dari segala aspek
kehidupan nasionalnya secara dinamis, utuh dan menyeluruh agar mampu
mempertahankan identitas, integritas dan kelangsungan hidup pertumbuhan dalam
perjuangan mewujudkan cita-cita nasional.

5
2.2 Azas-azas Ketahanan Nasional Indonesia

Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku yang didasari nilai-
nilai yang tersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nasional yang
terdiri dari :

1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan. Kesejahteraan dan keamanan dapat


dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia
yang mendasar dan esensial, baik sebagai perorangan maupun kelompok
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dengan demikian kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam


sistem kehidupan nasional dan merupakan nilai intrinsik yang ada padanya.
Dalam realisasinya kondisi kesejahteraan dan keamanan dapat dicapai dengan
menitikberatkan pada kesejahteraan tetapi tidak mengabaikan keamanan.
Sebaliknya memberikan prioritas pada keamanan tidak boleh mengabaikan
kesejahteraan. Oleh karena itu, keduanya harus selalu ada, berdampingan pada
kondisi apapun sebab keduanya merupakan salah satu parameter tingkat
ketahanan nasional sebuah bangsa dan negara.

2. Asas komprehensif intergral atau menyeluruh terpadu. Sistem kehidupan


nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh menyeluruh
dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang
seimbang, serasi dan selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

Dengan demikian, ketahanan nasional mencakup ketahanan segenap


aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif
integral)

6
3. Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar. Sistem kehidupan nasional
merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling
berinteraksi. Disamping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi
dengan lingkungan sekelilingnya.

Dalam prosesnya dapat timbul berbagai dampak baik yang bersifat


positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam dan ke
luar.

1. Mawas ke dalam.

Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi


kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilainilai kemandirian yang
proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang
ulet dan tangguh. Hal itu tidak berarti bahwa ketahanan nasional mengandung
sikap isolasi dan atau nasionalisme sempit (chauvinisme).

2. Mawas ke luar.

Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan ikut berperan


serta menghadapi dan mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri,
serta menerima kenyataan adanya saling interaksi dan ketergantungan dengan
dunia internasional. Untuk menjamin kepentingan nasional, kehidupan
nasional harus mampu mengembangkan kekuatan nasional, agar memberikan
dampak keluar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar. Namun demikian,
interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang saling
menguntungkan.

3. Azas mawas ke dalam dan ke luar

7
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspekkehidupan
bangsa yang saling berinteraksi.
4. Asas kekeluargaan.

Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan,


kesamaan, gotong-royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dalam asas ini diakui adanya perbedaan yang harus dikembangkan


secara serasi dalam hubungan kemitraan serta dijaga agar tidak berkembang
menjadi konflik yang bersifat antagonistik yang saling menghancurkan.

2.3 Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional pada Kehidupan Berbangsa dan


Bernegara

Jika dilihat dari pengertian ketahanan nasional dan kondisi kehidupan


nasional Indonesia sesungguhnya ketahanan nasional merupakan gambaran dari
kondisi sistem (tata) kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu.

a. Pengaruh Aspek Ideologi


Ideologi adalah suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran
yang memberikan motivasi. Dalam ideologi juga terkandung konsep dasar
tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa. Keampuhan suatu
ideologi tergantung kepada rangkaian nilai yang dikandungnya yang dapat
memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia baik
sebagai perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat.
b. Pengaruh Aspek Politik
Politik berasal dari kata politics dan atau policy artinya berbicara politik akan
mengandung makna kekuasaan (pemerintahan) atau juga kebijaksanaan.
Pemahaman itu berlaku di Indonesia dengan tidak memisahkan antara politics

8
dan policy sehingga kita menganut satu paham yaitu politik. Ketahanan
Nasional ini yang meliputi dua bagian utama yaitu politik dalam negeri dan
politik luar negeri.
c. Pengaruh Aspek Ekonomi
Perekonomian adalah salah satu aspek kehidupan nasional yang berkaitan
dengan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat , meliputi produksi, distribusi
serta konsumsi barang dan jasa. Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat secara individu maupun kelompok serta cara-cara yang dilakukan
dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan. Sistem
perekonomian yang dianut oleh suatu negara akan memberi corak dan warna
terhadap kehidupan perekonomian dari negara itu. Sistem perekonomian
liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap
pengaruh-pengaruh yang datang dari luar. Di sisi lain, sistem perekonomian
sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian penuh oleh pemerintah,
kurang peka terhadap pengaruh dari luar.
d. Pengaruh Aspek Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya
seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem pertahanan dan keamanan dalam
mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan
kehidupan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pertahanan dan
keamanan dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan dan mengerakkan
seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat di seluruh bidang
kehidupan nasional secara terintegasi dan terkoordinasi, yang diadakan oleh
pemerintah dan negara Indonesia dengan TNI dan Polri sebagai inti pelaksana.
Ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi
dinamik kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional didalam menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan
tantangan yang datang dari luar maupun dari dalam baik langsung maupun

9
tidak langsung yang membahayakan identitas, integritas dan kelangsungan
hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945.

2.4. Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia

Keberhasilan ketahanan nasional


sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang
membahayakan kelangsungan hidup bangsa.Tetapi bangsa Indonesia mampu
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan
mampu menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis.Ditinjau dari
geopolitik dan geostrategi dengan posisi geografis, sumber dayaalam dan jumlah
serta kemampuan penduduk telah menempatkan Indonesia menjadi ajang
persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh antar negara besar. Hal ini
secara langsung maupun tidak langsung memberikan dampak negatif terhadap
segenap aspek kehidupan sehingga dapat mempengaruhi dan membahayakan
kelangsungan hidup daneksitensi NKRI. Untuk itu bangsa Indonesia harus
memiliki keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil mengatasi setiap bentuk
tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapun datangnya. Hal inilah
yang dinamakan ketahanan nasional.Ketahanan Nasional mempunyai aspek
utama, yaitu:

a. Kesejahteraan dan Keamanan.


Kesejahteraan dan Keamanan adalah dua aspek dari Ketahanan Nasional
yang dapat dibedakan tetapi tak dapat dipisahkan. Sebab itu, mengusahakan
terwujudnya Ketahanan Nasional hakikatnya merupakan satu proses
membentuk Kesejahteraan danKeamanan buat negara dan bangsa. Ada

10
kalanya bangsa berada dalam tingkat perjuanganyang memerlukan titik berat
pada Kesejahteraan, sedangkan pada tingkat perjuangan lain mungkin juga
titik berat harus pada Keamanan . Namun sekalipun titik berat diletakkan
pada salah satu aspek, aspek yang lain tidak boleh hilang sama sekali. Sebab
seperti dalam ilmu hitung apabila kita kalikan satu angka dengan nol,
hasilnya menjadi nol pula.
b. Ancaman-ancaman di Bidang Ideologi.
 Campur tangan asing yang menyebabkan disintegrasi
Tak dapat dipungkiri, diintegrasi selalu menjadi ancaman yang harus
diwaspadai oleh Indonesia. Tidak jarang muncul intervensi Negara
asing,dengan maksud tertentu, yang turut mendorong terjadinya
diintergrasiini.
 Pada era globalisasi ini, penyebaran pengaruh suatu kebudayaan
menjadi semakin mudah dilakukan melalui berbagai media yang ada.
Pengaruhkebudayaan asing ini memberikan banyak keuntungan dari
budaya- budayanya yang positif, namun tidak jarang pula yang masuk
justru adalah budaya yang negatif.Salah satu contoh budaya yang
negatif ini adalah seks bebas
 Pengaruh paham liberalisme dalam bidang ekonomi
Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, kita menganut ekonomi
pancasila, namun pada kenyataannya semakin lama
perekonomianIndonesia semakin condong ke paham liberal,yang salah
satu pahamnyaadalah persaingan bebas dimana yang kuatlah yang akan
bertahan. Hal ini bertentangan dengan sila kedua dan sila kelima dari
Pancasilayaitu,”Kemanusiaan yang adil dan beradab” dan “Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

11
2.5. Pengertian Politik Strategi dan Polstranas

1. Pengertian Politik

Kata “politik” secara etimologis berasal dari bahasa Yunani Politeia,


yang akar katanya adalah polis yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri
sendiri, yaitu Negara dan teia berarti urusan. Dalam bahasa Indonesia politik
mempunyai makna kepentingan umum warga Negara suatu bangsa. Politik
merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara dan alat yang
digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang dikehendaki.

Politik secara umum menyangkut proses penentuan tujuan Negara dan


cara melaksanakannya. Pelaksanaan tujuan itu memerlukan kebijakan-kebijakan
umum yang menyangkut pengaturan, pembagian, atau alokasi sumber-sumber
yang ada. Penentuan kebijakan umum, pengaturan, pembagian, maupun alokasi
memerlukan kekuasaan dan wewenang (authority). Kekuasaan dan wewenang ini
memainkan peran yang sangat penting dalam pembinaan kerjasama dan
penyelesaian konflik yang mungkin muncul dalam proses pencapaian tujuan.

 Negara.

Negara merupakan suatu organisasi dalam suatu wilayah yang


memiliki kekuasaan tertinggi yang ditaati oleh rakyatnya.

 Kekuasaan

Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk


mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan
kemampuannya.

 Pengambilan Keputusan

12
Pengambilan keputusan adalah aspek utama politik. Dalam
pengambilan keputusan perlu diperhatikan siapa pengambil keputusan itu dan
untuk siapa keputusan itu dibuat, dan keputusan yang diambil menyangkut
sektor publik dari suatu Negara.

 Kebijakan Umum

Kebijakan (policy) merupakan suatu kumpulan keputusan yang


diambil oleh seseorang atau kelompok politik dalam memilih tujuan dan cara
untuk mencapai tujuan tersebut.

 Distribusi

Yang dimaksud dengan distribusi adalah pembagian dan


pengalokasian nilai-nilai dalam masyarakat

Dari berbagai sudut pandang pemahaman politik, pengertian-


pengertian tersebut dapat saling melengkapi dan memperluas wawasan kita
tentang politik.

2. Pengertian Strategi

Stratergi berasal dari bahasa Yunani strategia yang diartikan sebagai


“the art of general” atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan
dalam peperangan. Dalam abad modern sekarang ini pengguanaan kata
strategi tidak lagi terbatas pada konsep atau seni dalam peperangan, tetapi
sudah digunakan secara luas, termasuk dalam ilmu ekonomi maupun bidang
olahraga. Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mendapatkan
kemenangan atau pencapaian tujuan.

3. Politik dan strategi Nasional

13
Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan
kebijakan untuk ,encapai suatu cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian
definisi politik nasional adalah asas, haluan, usaha serta kebijakan Negara
tentang pembinaan (perencanaan, pemeliharaan, dan pengendalian) serta
penggunaan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional. Strategi
nasional disusun untuk pelaksanaan politik nasional, misalnya strategi jangka
pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Jadi strategi nasional adalah
cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang
ditetapkan oleh politik nasional.

4. Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Nasional

Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-


pokok pikiran yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang
berdasarkan ideologi Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara dan
Ketahanan Nasional. Landasan pemikiran dalam sistem manajemen nasional
ini sangat penting sebagai kerangka acuan dalam penyusunan politik dan
strategi nasional, karena didalamnya terkandung dasar Negara, cita-cita
nasional, dan konsep strategis bangsa Indonesia.

5. Penyusunan politik dan strategi nasional

Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun
berdasarkan system kenegaraan menurutUUD 1945. Sejak tahun 1985 telah
berkembang pendapat yang mengatakan bahwa jajaran pemerintah dan
lembaga-lembaga yang tersebut dalam UUD 1945 merupakan “suprastruktur
politik”. Lembaga-lembaga tersebut adalah MPR, DPR. Presiden, Dewan
Pertimbangan Agung (DPA), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan MA.
Sedangkan badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut sebagai
“infrastruktur politik” yang mencakup pranata politik yang ada dalam

14
masyarakat, seperti partai politik, organisasi masyarakat, media massa,
kelompok kepentingan (interest group), dan kelompok penekan (pressure
group). Suprastruktur dan Infrastruktur harus bekerja sama dan memiliki
kekuatan yang seimbang.

2.6. Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Nasional

Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok


pikiran yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berlandaskan
ideologi Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional .
Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun
berdasarkan sistem kenegaraaan menurut UUD 1945 . sejak tahun 1985 telah
berkembang pendapat yang mengatakan bahwa jajaran pemerintah dan lembaga-
lembaga yang tersebut dalam UUD 1945 merupakan “suprastruktur politik” .
Lebaga-lembaga tersebut adalah MPR, DPR, Presiden, DPA, BPK, MA .
Sedangkan badan- badan yang ada dalam masyarakat disebut sebagai
“infrastruktur politik”, yang mencakup pranata politik yang ada dalam
masyarakat, seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, media massa,
kelompok kepentingan (interest group), dan kelompok penekan (pressure group) .
Suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat bekerja sama dan memiliki
kekuatan yang seimbang . Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional di
tingkat suprastruktur politik diatur oleh presiden/mandataris MPR . Sedangkan
proses penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur politk
dilakukan setelah presiden menerima GBHN .Strategi nasional dilaksanakan oleh
para menteri dan pimpinan lembaga pemerintah non departemen berdasarkan
petunjuk presiden, yang dilaksanakan oleh presiden sesungguhnya merupakan
politik dan strategi nasional yang bersifat pelaksanaan . Salah satu wujud
pengapilikasian politik dan strategi nasional dalam pemerintahan adalah sebagai
berikut :

15
Otonomi Daerah

Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang


merupakan salah satu wujud politik dan strategi nasional secara teoritis telah
memberikan dua bentuk otonomi kepada dua daerah, yaitu otonomi terbatas bagi
daerah propinsi dan otonomi luas bagi daerah Kabupaten/Kota. Perbedaan
Undang-undang yang lama dan yang baru ialah:

1. Undang-undang yang lama, titik pandang kewenangannya dimulai dari pusat


(central government looking).
2. Undang-undang yang baru, titik pandang kewenangannya dimulai dari
daerah (local government looking).

Kewenangan Daerah

1. Dengan berlakunya UU No. 22 tahun 1999tenang Otonomi Daerah,


kewenagan daerah mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan,
kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan,
peradilan, moneter dan fiskal, agama, serta kewenangan bidang lain.

2. Kewenagnan bidang lain, meliputi kebijakan tentang perencanaan nasional dan


pengendalian pembangunan secara makro.

3. Bentuk dan susunan pemerintahan daerah,

2.7. Stratifikasi Politik Nasional

1. Pengertian Stratifikasi

Stratifikasi berasal dari kata statum yang berarti lapisan.Stratifikasi


adalah pembedaan suatu unsur berdasarkan kriterianya ke dalam kelas-kelas

16
tertentu. Sedangkan politik adalah proses pembentukan dan pembagian
kekuasaan dalam masyarakat yang melaksanakan proses pembuatan keputusan
demi kebaikan dalam suatu negara. Pengertian lainnya, politik adalah seni dan
ilmu untuk meraih kekuasaan secara kosntitusional maupun nonkonstutisional.

Dalam arti kepentingan umum politik adalah segala usaha untuk


kepentingan umum, baik yang berada dibawah kekuasaan negara di pusat
maupun di daerah, dalam kata lain politik adalah suatu rangkaian azas/prinsip,
keadaan serta jalan, cara dan alat yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
tertentu atau suatu keadaan yang kita kehendaki disertai dengan jalan, cara dan
alat yang akan kita gunakan untuk mencapai keadaan yang kita inginkan.

2. Berdasarkan Stratifikasi dari Politik Nasional dalam Negara RI


a. Tingkat Penentu Kebijakan Pucuk
Undang-Undang yang kekuasaan pembuatannya terletak ditangan
Presiden dengan persetujuan DPR (UUD 1945 pasal 5 (1))atau Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) dalam hal ihwal
kegentingan yang memaksa.
Peraturan Pemerintah untuk mengatur pelaksanaan Undang-
Undang yang wewenang penerbitannya berada di tangan Presiden (UUD
1945 pasal 5 (2)).

Keputusan atau Instruksi Presiden yang berisi kebijakan-kebijakan


penyelenggaraan pemerintahan yang wewenang pengeluarannya berada di
tangan Presiden dalam rangka pelaksanaan kebijakan nasional dan
perundang-undangan yang berlaku (UUD 1945 pasal 4 (1)).

Dalam keadaan tertentu dapat pula dikeluarkan Maklumat Presiden.


b. Tingkat Penentu Kebijakan Khusus

17
Kebijakan khusus merupakan penggarisan terhadap suatu bidang
utama (major area) pemerintah sebagai penjabaran terhadap kebijakan
umum guna merumuskan strategi, administrasi, sistem dan prosedur
dalam bidang utama tersebut.Wewenang kebijakan khusus terletak pada
Menteri, berdasarkan dan sesuai dengan kebijakan pada tingkat
diatasnya.Hasilnya dirumuskan dalam bentuk Peratuan Menteri atau
Instruksi Menteri dalam bidang pemerintahan yang
dipertanggungjawabkan kepadanya.Dalam keadaan tertentu dapat
dikeluarkan pula Surat Edaran Menteri.
c. Tingkat Penentu Kebijakan Teknik
Kebijakan teknis meliputi penggarisan dalam suatu sektor dibidang
utama tersebut diatas dalam bentuk prosedur dan teknis untuk
mengimplementasikan rencana, program dan kegiatan.Wewenang
pengeluaran kebijakan teknis terletak ditangan Pimpinan Eselon Pertama
Departemen Pemerintahan dan Pimpinan Lembaga-Lembaga Non
Departemen.Hasil penentuan kebijakan dirumuskan dalam bentuk
Peraturan, Keputusan atau Instruksi Pimpinan Lemabaga Non
Departemen atau Direktorat Jenderaldalam masing-masing sektor atau
segi administrasi yang dipertanggungjawabkan kepadanya.Didalam tata
laksana pemerintahan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) sebagai pembantu
utama Menteri bertugas untuk mempersiapkan dan merumuskan
kebijakan khusus Menteri dan Pimpinan Rumah Tangga
Departemen.Selain itu Inspektur Jenderal dalam suatu Departemen
berkedudukan sebagai Pembantu Utama Menteri dalam penyelenggaraan
pengendalian ke dalam Departemen.Ia mempunyai wewenang pula untuk
mempersiapkan kebijakan khusus Menteri.
d. Kekuasaan Membuat Aturan di Daerah

Kekuasaan membuat aturan di daerah dikenal dua macam:

18
1. Penentuan kebijakan mengenai pelaksanaan Pemerintahan Pusat di
daerah yang wewenang pengeluarannya terletak pada Gubernur, dalam
kedudukannya sebagai Wakil Pemerintahan Pusat Di Daerah
yuridiksinya masing-masing, bagi daerah tingkat I pada Gubernur dan
bagi daerah tingkat II pada Bupati atau Wali Kota. Perumusan hasil
kebijakan tersebut dikeluarkan dalam keputusan dan instruksi
Gubernur untuk propinsi dan instruksi Bupati atau Wali Kota untuk
kabupaten atau kota madya.
2. Penentuan kebijakan pemerintah daerah (otonom) yang wewenang
pengeluarannya terletak pada Kepala Daerah dengan persetujuan
DPRD.

19
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kesimpulan Dari pembahasan masalah diatas dapat disimpulkan bahwa
Geostrategi Indonesia yang dirumuskan dalam wujud konsepsi ketahanan
nasional,merupakan strategi Indonesia dalam memanfaatkan konstelasi geografi
negara Indonesia untuk menentukan kebijakan,tujuan,dan sarana sarana untuk
mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia.Geostrategi Indonesia memberi
arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan guna mewujudkan
masa depan yang lebih baik,aman,dan sejahtera.Oleh karena itu,geostrategi
Indonesia bukanlah merupakan geopolitik untuk kepentingan politik dan
perang,tetapi untuk kepentingan kesejahteraan dan keamanan.Ketahanan nasional
tidak hanya diartikan sebagai konteks militer saja melainkan lebih luas
lagi,seperti nonmiliter;perdagangan,lingkungan hidup,sosial budaya,dan
lainnya.Tidak hanya berasal dari luar negeri,melainkan juga dari dalam
negeri.Untuk itu adanya Ketahanan nasional agar Indonesia tetap eksis dalam
politis,ideologis,ekonomis,sosial budaya dan hankam.

3.2 SARAN
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak
berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna
bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Ms,Kaelan.2010.Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan


Tinggi.Paradigma.Yogyakarta
http://www.academia.edu/9554965/ISI_PKN
http;//selimarselina.wordpress.com/2012/04/23/pengaruh-dan-keberhasilan-
ketahanan-nasional/
Ms,Kaelan.2010.Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Paradigma.
Yogyakarta

21

Anda mungkin juga menyukai