Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan
DOSEN PEMBIMBING :
OLEH :
MANDAILING NATAL
T.A 2021
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT, shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan rahmat-Nya penulis
mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah
Pancasila dan Kewarganegaraan. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak
sedikit hambatan yang penulis hadapi, namun penulis menyadari bahwa
kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan
bimbingan orang tua serta Ibu Ardina Khoirun Nisa, M.H. selaku dosen mata
kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan sehingga kendala-kendala yang penulis
hadapi dapat teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa
Politeknik Negeri Semarang. Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pengampu, penulis
meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah penulis di masa yang
akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN .........................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
c) Wawasan Nusantara Landasan Konseptual
C. Asas – Asas Ketahanan Nasional
Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang disadari nilai-nilai yang
tersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara.
Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut:
a. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi
bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan
nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan
ini biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan
nasional.
b. Asas Komprehensif/Menyeluruh Terpadu
Artinya, ketahanan nasioanal mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-
aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara
selaras, serasi, dan seimbang.
c. Asas Kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong,
tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Dalam hal ini hidup dengan asas kekeluargaan
ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan
secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang
bersifat merusak/destruktif.
d. Asas Mawas ke Dalam dan ke Luar
Setiap bangsa suatu negara pasti saling berinterksi, baik interaksi antar
sesama warga negara itu sendiri ataupun interaksi antar negara. Untuk
menjaga ketahanan nasional maka diperlukan sikap mawas (menjaga
diri) ke dalam dan mawas ke luar.
1) Mawas ke Dalam
Mawas ke dalam memiliki tujuan untuk menjaga ketahanan negara
dari ancaman internal negaranya sendiri agar menjaga ketahanan
nasional.
3
2) Mawas ke Luar
Mawas ke luar bertujuan untuk menjaga ketahanan negara dari
ancaman negara lain. Dengan adanya kerjasama dari internal
bangsa negara tersebut maka dengan mudah suatu negara dapat
mejaga negaranya dari ancaman negara lain.
1. Tujuan
Ketahanan nasional diperlukan dalam menunjang keberhasilan
tugas pokok pemerintahan, seperti tegaknya hukum dan ketertiban,
terwujudnya kesejahteran dan kemakmuran, terselenggaranya
pertahanan dan keamanan, terwujudnya keadilan hukum dan keadilan
sosial, serta terdapatnya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasi
diri.
2. Kedudukan
Konsepsi Ketahanan Nasional merupakan suatu ajaran yang
diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan
cara terbaik yang perlu diimplementasikan dalam kehidupan nasional
yang ingin diwujudkan. Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
berkedudukan sebagai landasan konseptual yang didasari oleh
Pancasila sebagai landasan ideal dan UUD 1945 sebagai landasan
konstitusional dalam paradigma pembangunan nasional.
3. Fungsi
a. Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar
nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola
pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan
langkah bangsa yang bersifat inter–regional (wilayah), inter–
sektoral maupun multidisiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya
tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan
adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul
4
pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi
dalam cita-cita nasional.
b. Konsepsi Ketahanan Nasional dalam fungsi sebagai pola dasar
pembangunan, pada hakekatnya merupakam arah dan pedoman
dalam pelaksanaan pembangunan nasional di segala bidang secara
terpadu dan dilakukan sesuai rencana program.
c. Konsepsi Ketahan Nasional dalam fungsi sebagai pembinaan
Kehidupan Nasional pada hakekatnya merupakan suatu metode
integral yang mencakup seluruh aspek yang terdiri dari aspek
alamiah dan aspek sosial.
a. Mandiri
5
Percaya kepada kemampuan dan kekuatan diri sendiri, keuletan dan
ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta
bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa.
Kemandirian merupakan syarat untuk menjalin kerjasama yang saling
menguntungkan dalam perkembangan global.
b. Dinamis
Ketahanan nasional dapat meningkat atau menurun tergantung pada
situasi dan kondisi bangsa dan negara serta lingkungan strateginya. Hal
ini sesuai dengan hakekat dan pengertian bahwa yang ada di dunia ini
selalu berubah dan perubahan itu sendiri senantiasa berubah pula. Upaya
peningkatan ketahanan nasional harus senantiasa diorientasikan kemasa
depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan
nasional yang baik.
c. Wibawa
Keberhasilan pembinaan nasional secara berlanjut dan
berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan
bangsa. Makin tinggi tingkat ketahanan nasional Indonesia berarti makin
tinggi daya tangkap yang dimiliki bangsa dan Negara Indonesia.
d. Konsultasi dan Kerjasama
Konsultasi dan kerjasama berarti tidak mengutamakan sifat konfrontatif
dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik
semata, tetapi lebih bersikap konsultatif dan kerjasama serta saling
menghargai dan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian
bangsa.
6
otoritarianisme untuk menjaga ketahanan nasional namun hasilnya
mengecewakan karena ancaman disintegrasi di zaman demokratis ini.
Bahkan, ancaman disintegrasi Aceh dapat diselesaikan dengan baik di era
demokratis.
7
alam agar kekayaan alam yang ada dapat termanfaatkan secara
merata dan optimal. Adapun pemanfaatan kekayaan alam tersebut
sebaiknya dimanfaatkan berdasarkan asas maksimal, lestari, dan
berdaya saing. Maksimal memiliki arti memberi manfaat yang
optimal untuk pembangunan dan menjaga ketimpangan antar
daerah. Lestari berarti pemanfaatan kekayaan alam harus didasari
kebijakan yang memperhatikan aspek kelestarian alam demi
kepentingan generasi yang akan datang dan kesinambungan
pembangunan.
c. Kependudukan
Merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan dan
perkembangan suatu negara. Jumlah penduduk yang besar juga
sering dikatakan sebagai salah satu modal dasar pembangunan
nasional. Ungkapan seperti itu memang ada benarnya, namun harus
diingat bahwa penduduk dapat menjadi modal dasar pembangunan
apabila penduduk tersebut memiliki kualitas tertentu, sehingga
dapat mendukung kualitas tertentu, sehingga dapat mendukung
pembangunan.
Ketahanan nasional sangat dipengaruhi oleh kondisi
kependudukan. Oleh sebab itu, dalam rangka pembangunan kita
harus dapat melihat persoalan-persoalan yang ada dalam
kependudukan kita dan bagaimana pengaruhnya dalam terhadap
ketahanan nasional. Persoalan-persoalan tersebut kalau tidak
ditangani secara tepat akan menimbulkan masalah-masalah sosial,
seperti pengangguran, kekurangan pangan/gizi, munculnya
kawasan kumuh, dan sebagainya. Kondisi yang demikian itu pada
akhirnya akan memicu timbulnya sikap dan perilaku yang
menyimpang seperti kekerasan sosial, kejahatan, prostitusi dan
semacamnya yang akan mengganggu ketahanan nasional. Untuk
itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus memikirkan
pemecahan masalah dari masalah-masalah yang di atas.
8
2. Aspek Sosial
a. Ideologi
Ketahanan Nasional di bidang ideologi dapat diartikan sebagai
kondisi dinamik suatu bangsa, berisi keuletan dan keteguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari
dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan
kelangsungan kehidupan ideologi suatu bangsa dan negara.
b. Politik
Ketahanan aspek politik dalam negeri = Sistem pemerintahan
yang berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan
adanya perbedaan pendapat. Kepemimpinan nasional yang
mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat
Ketahanan pada aspek politik luar negeri yaitu meningkatkan
kerjasama internasional yang saling menguntungkan dan
meningkatkan citra positif Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai
dengan kemampuan dan demi kepentingan politik. Perkembangan,
perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji dengan
seksama. Memperkecil ketimpangan dan mengurangi
ketidakadilan dengan negara industri maju. Mewujudkan tatanan
dunia baru dan ketertiban dunia. Peningkatan kualitas sumber daya
manusia. Melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan
diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri
perlu ditingkatkan.
c. Ekonomi
Peranan Negara dalam sistem ekonomi kerakyatan sesuai
dengan pasal 33 lebih ditekankan bagi segi penataan kelembagaan
melalui pembuatan peraturan perundang-undangan. Penataan itu
baik menyangkut cabang-cabang produksi yang menguasai hajat
hidup orang banyak, maupun sehubungan dengan pemanfaatan
9
bumi, air, dan segala kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya. Tujuannya adalah untuk menjamin agar kemakmuran
masyarakat senantiasa lebih diutamakan daripada kemakmuran
orang seorang, dan agar tampuk produksi tidak jatuh ke tangan
orang seorang yang memungkinkan ditindasnya rakyat banyak
oleh segelintir orang yang berkuasa.
Ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Upaya untuk
memenuhi kebutuhan hidup meliputi kegiatan produksi barang dan
jasa serta mendistribusikannya kepada konsumen atau pemakai.
d. Sosial Budaya
Manusia mengembangkan kebudayaan tidak lain sebagai upaya
mempertahankan kelangsungan hidupnya menghadapi berbagai
tantangan yang muncul dari lingkungannya untuk kemudian
mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Karena itulah dapat
dikatakan bahwa kebudayaan merupakan wujud tanggapan aktif
manusia terhadap tantangan yang datang dari lingkungan.
Aspek sosial biasanya mengacu pada masalah struktur sosial dan
pola hubungan sosial yang ada di dalamnya, sedangkan kalau kita
bicara aspek budaya, mengacu pada kondisi kebudayaan yang ada
dalam masyarakat yang bersangkutan.
e. Pertahanan Keamanan
Pertahanan keamanan adalah daya upaya rakyat semesta dengan
angkatan bersenjata sebagai inti dan merupakan salah satu fungsi
utama pemerintah dalam menegakkan ketahanan nasional dengan
tujuan mencapai keamanan bangsa dan negara serta keamanan
perjuangannya. Hal itu dilaksanakan dengan menyusun,
mengerahkan dan menggerakkan seluruh potensi dan kekuatan
masyarakat dalam seluruh bidang kehidupan nasional secara
terintegrasi dan terkoordinasi.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
http://gokilgila.blogspot.com/2012/01/implementasi-ketahanan-nasional
dalam.html
http://clemensbudip.wordpress.com/2012/06/14/ketahanan-nasional-dalam-
bidang-politik/
http://nakruten.blogspot.com/2013/05/ketahanan-nasional-pada-aspek-politik.html
http://zuhdiachmad.blogspot.com/2010/05/ketahanan-nasional-dalam-aspek.html
http://ririsyukriati.blogspot.com/2012/04/contoh-kasus-ketahanan-nasional.html
https://nasional.tempo.co/read/1152753/akui-serang-pekerja-di-papua-opm-kami-
menuntut-kemerdekaan/full&view=ok
12