Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Mitosis Pada Sel Darah Merah

Memenuhi tugas matakuliah Biologi Sel dan Genetika

Yang dibina oleh Bapak Ardi Panggayuh, S.Kp, M.Kes

Disusun Oleh:

Mochammad Ramadhani Raihan Al-Ghifari (P17440223039)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KESEHATAN TERAPAN

PRODI TEKNOLOGI BANK DARAH


September 2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan
kemudahan kepada saya untuk menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Mitosis pada Sel
Darah Merah” dengan tepat waktu. Tak lupa shalawat dan salam kita tujukan kepada
Rasulullah SAW.  Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Bapak Ardi Panggayuh, S.Kp,
M.Kes pada mata kuliah Biologi Sel dan Genetika di Politeknik Kesehatan Kemenkes
Malang prodi Teknologi Bank Darah. Saya berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca khususnya mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ardi Panggayuh, S.Kp, M.Kes selaku
dosen mata kuliah Biologi Sel dan Genetika. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kepada dosen Mata Kuliah Biologi Sel dan Genetika dan para
pembaca, saya meminta saran serta kritik demi perbaikan pembuatan makalah saya saat ini
maupun yang akan datang.

Malang, 2 September 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................ 1

Daftar isi .......................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ….................................................................................................... 3

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................. 3

1.3. Tujuan ...................................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Mitosis .......................................................................................................... 4

2.2 Tahapan Mitosis ......................................................................................................... 4

2.3 Definisi Sel Darah Merah .......................................................................................... 5

2.4 Struktur dari Sel Darah Merah .................................................................................. 5

2.5 Proses Mitosis pada Sel Darah Merah ...................................................................... 6

2.6 Proses Pembuatan Sel Darah Merah ......................................................................... 6

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan ................................................................................................................ 7

3.2. Saran …...................................................................................................................... 7

3.3. Daftar Pusaka …......................................................................................................... 8

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sel dibagi menjadi dua jenis, yaitu eukariot dan prokariot. Perbedaan utama keduanya
terletak pada ada atau tidaknya membran inti yang membatasi inti sel dan sitoplasma.
Organisme prokariot tidak mempunyai membran inti sedangkan eukariot memiliki membran
inti. Organisme prokariot tidak mengalami pembelahan sel, ia hanya mengalami pembelahan
sel berupa amitosis. Organisme eukariot mengalami pembelahan sel secara mitosis pada sel
somatisnya dan meiosis pada sel gametnya. Organisme eukariot membutuhkan kemampuan
untuk dapat tumbuh, dan proses ini dapat terjadi melalui pembelahan sel dan pertumbuhan
sel.

Darah merupakan suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang
warnannya merah. Warna merah itu keadaannya tidak tetap tergantung pada banyaknya kadar
oksigen dan karbondioksida didalamnya. Darah selamanya beredar di dalam tubuh oleh
karena adanya kerja atau pompa jantung. Selama darah beredar dalam pembuluh maka darah
akan tetap encer, tetapi kalau ia keluar dari pembuluhnya maka ia akan menjadi beku.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa itu mitosis?
b. Bagaimana tahapan dari mitosis?
c. Apa definisi sel darah merah?
d. Apa saja bagian sel darah merah?
e. Bagaimana proses mitosis pada sel darah merah?
f. Bagaimana proses pembuatan sel darah merah?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui mitosis.
b. Mengetahui tahapan dari mitosis.
c. Mengetahui definisi sel darah merah.
d. Mengetahui bagian dari sel darah merah.
e. Mengetahui proses mitosis pada sel darah merah.
f. Mengetahui proses pembuatan sel darah merah.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Mitosis

Definisi mitosis, mitosis juga disebut kariokinesis, adalah proses pembelahan sel
secara tidak langsung, karena pembelahan inti didahului dengan pembentukan benang
kumparan sperma. Ini berlangsung pada sel somatic dan sel nutfah (germ cell). Mitosis
diawali dengan hilangnya inti sebagian benda definitive (real) kemudian disusul
pembagian dari bagian-bagian sel utamanya.

2.2. Tahapan Mitosis

Pembelahan mitosis merupakan proses pembelahan sel secara tidak langsung,


pembelahan yang menghasil-kan sel-sel tubuh (sel somatik). Secara garis besar, pembelahan
sel secara mitosis terdiri dari fase profase, fase metaphase, fase anafase dan fase telofase.
Berikut penjelasan mengenai fase – fase dari proses mitosis.

1. Profase

Tahap ini merupakan fase pembelahan mitosis yang paling banyak memakan waktu
dan banyak memerlukan energi. Berikut adalah proses yang terjadi pada fase profase:

 Benang kromatin menjadi kromosom, lalu kromosom mengganda menjadi dua


kromatid tetapi masih melekat dalam satu sentromer
 Membran inti dan nukleolus lenyap
 Sentrosom memisah menjadi dua sentriol, dan diantaranya terbentang benang spindle

2. Metafase

Metafase merupakan tahap/fase yang memerlukan waktu dan energi yang paling
sedikit. Pada tahap/fase ini kromosom terletak berjajar pada bidang ekuator. Bagian
sentromer kromosom berikatan dengan kinetokor yang berhubungan dengan benang spindel.
Pada fase ini kromosom tampak jelas terlihat sehingga jumlahnya mudah diidentifikasi.

4
3. Anafase

Pada fase anafase sentromer yang membelah diri, lalu benang spindel menarik
kromosom menuju kutub sel yang berlawanan. Pergerakan kromosom tersebut dipengaruhi
oleh enzim dynein.

4. Telofase

Datangnya kromosom anakan di kutub spindel adalah tanda dimulainya telofase. Pada
tahap ini terjadi peristiwa sebagai berikut:

 Kromosom berubah menjadi benang kromatin


 Membran inti dan nukleolus terbentuk kembali
 Terjadi sitokinesis (pembagian sitoplasma) sehingga dihasilkan dua sel yang identik
dengan sel semula

2.3. Definisi Sel Darah Merah

Eritrosit merupakan bagian utama dari sel-sel darah. Setiap mm kubiknya darah pada
seorang laki-laki dewasa mengandung kira-kira 5 juta sel darah merah dan pada seorang
perempuan dewasa kira-kira 4 juta sel darah merah. Sel darah merah (eritrosit) memiliki
bentuk yang seperti cakram/ bikonkaf serta tidak mempunyai inti sel. Setiap sel darah merah
mengandung 200 juta molekul hemoglobin. Hemoglobin (Hb) adalah protein yang
mengandung senyawa besi hemin. Hemoglobin memiliki fungsi untuk mengikat oksigen di
paru-paru dan mengedarkan ke seluruh jaringan tubuh

2.4. Bagian-Bagian atau Struktur Sel Darah Merah

Eritrosit memliki bentuk bikonkaf, seperti cakram dengan garis tengah 7,5 uM dan
tidak berinti sel. Warna eritrosit kekuning-kuningan dan dapat berubah menjadi warna merah
karena dalam sitoplasmanya terdapat pigmen warna merah berupa hemoglobin. Sel darah
merah (eritrosit) diproduksi di dalam sumsum tulang merah, limpa dan hati.

Awalnya bentuknya besar dan berisi nukleus dan tidak berisi hemoglobin kemudian
dimuati hemoglobin dan akhirnya kehilangan nukleusnya dan siap diedarkan dalam sirkulasi
darah yang kemudian akan beredar di dalam dan memiliki usia 114 - 115 hari, setelah itu
akan mati. Hemoglobin yang dikeluarkan dari eritrosit yang mati akan terurai menjadi dua zat

5
yaitu hematin yang mengandung Fe yang berfungsi untuk membuat eritrosit baru dan
hemoglobin yaitu suatu zat yang ada dalam eritrisit yang berfungsi untuk mengikat oksigen
dan karbon dioksida.

Di dalam tubuh jumlah sel darah merah ini bisa berkurang, demikian juga jumlah
hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila keduanya berkurang maka keadaan ini disebut
anemia, hal ini biasa disebabkan oleh perdarahaan yang hebat, penyakit yang melisis eritrosit,
dan tempat pembuatan eritrosit terganggu.

2.5. Mitosis pada Sel Darah Merah

Proses Mitosis tidak dapat terjadi pada sel darah merah. Hal itu terjadi karena sel
darah merah tidak memiliki inti dan juga kromosom. Sel darah merah juga tidak dapat
memperbanyak diri karena sel darah merah dihasilkan oleh sumsum tulang. Selain itu, sel
darah merah juga memiliki batas umur tertentu dan pada saat sudah tua sel darah merah akan
diuraikan oleh tubuh untuk menjadi zat sisa metabolisme.

2.6. Proses Pembuatan Sel Darah Merah

Proses pembentukan eritrosit disebut eritropoisis . Proses pembentukan sel darah


merah berawal dari pronormoblas atau proeritroblas. Pronormoblas akan membelah diri
beberapa kali, kemudian membentuk banyak sel darah merah yang matang. Sel-sel generasi
pertama yang dihasilkan disebut basophil normoblas, karena dapat diwarnai dengan pewarna
dasar atau basic dyes. Pada tahap ini, sel telah membentuk sedikit hemoglobin untuk
mengikat oksigen dan membentuk bulatan pada sel darah.

Pada generasi selanjutnya, yaitu polikromatofilik normoblast dan ortokromatik


normoblast, sel-sel menjadi penuh dengan hemoglobin hingga konsentrasi sekitar 34%.
Selanjutnya, inti sel atau nucleus terkondensasi atau menjadi ukuran kecil, dan sisa inti sel
akhirnya diserap atau diekstrusi dari sel. Pada saat yang sama, retikulum endoplasma juga
diserap. Sel-sel pada tahap ini disebut retikulosit, karena masih mengandung sejumlah kecil
bahan basofilik. Selama tahap retikulosit, sel-sel berpindah dari sumsum tulang masuk ke
dalam pembuluh darah kapiler dengan cara diapedesis. Bahan basofilik yang tersisa di
retikulosit akan menghilang dalam 1–2 hari, dan sel kemudian menjadi sel darah merah atau
eritrosit yang matang. Pada tahap akhir, sel sudah tidak mengandung inti sel yang disebut
eritrosit. (CHL).

6
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari materi diatas kita dapat mengetahui bahwa mtosis merupakan proses
pembelahan sel secara tidak langsung, karena pembelahan inti didahului dengan
pembentukan benang-benang kumparan sperma. Mitosis juga terdiri dari beberapa tahapan
atau bisa disebut juga fase.

Selain itu dapat disimpulkan dari materi – materi yang telah disebutkan diatas bahwa
sel darah merah tidak dapat melakukan proses mitosis maupun proses meiosis dikarenakan
sel darah merah tidak memiliki inti dan juga tidak memiliki kromosom. Sel darah merah
dihasilkan oleh sumsum tulang.

3.2. Kritik dan Saran

Kami berharap makalah ini dapat membantu pembaca memahami bagaimana proses
mitosis pada sel darah. Selain daripada itu, pembaca diharapkan memahami kenapa proses
mitosis tidak terjadi pada sel darah merah.
Akan tetapi makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna sehingga kritik
dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan guna pembuatan makalah kami berikutnya
yang lebih baik lagi.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://google.com/wikipedia/pengertian-mitosis
http://google.com/wikipedia/tahapan-mitosis
www.sentra-edukasi.com/.../pengertian-pembentukan-fungsi-eritrosit....
www.ebookkedokteran.com/.../makalah-anatomi-fisiologi-sel-darah-...

Anda mungkin juga menyukai