Disusun Oleh:
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan
kemudahan kepada saya untuk menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Mitosis pada Sel
Darah Merah” dengan tepat waktu. Tak lupa shalawat dan salam kita tujukan kepada
Rasulullah SAW. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Bapak Ardi Panggayuh, S.Kp,
M.Kes pada mata kuliah Biologi Sel dan Genetika di Politeknik Kesehatan Kemenkes
Malang prodi Teknologi Bank Darah. Saya berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca khususnya mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ardi Panggayuh, S.Kp, M.Kes selaku
dosen mata kuliah Biologi Sel dan Genetika. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kepada dosen Mata Kuliah Biologi Sel dan Genetika dan para
pembaca, saya meminta saran serta kritik demi perbaikan pembuatan makalah saya saat ini
maupun yang akan datang.
Penulis
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Sel dibagi menjadi dua jenis, yaitu eukariot dan prokariot. Perbedaan utama keduanya
terletak pada ada atau tidaknya membran inti yang membatasi inti sel dan sitoplasma.
Organisme prokariot tidak mempunyai membran inti sedangkan eukariot memiliki membran
inti. Organisme prokariot tidak mengalami pembelahan sel, ia hanya mengalami pembelahan
sel berupa amitosis. Organisme eukariot mengalami pembelahan sel secara mitosis pada sel
somatisnya dan meiosis pada sel gametnya. Organisme eukariot membutuhkan kemampuan
untuk dapat tumbuh, dan proses ini dapat terjadi melalui pembelahan sel dan pertumbuhan
sel.
Darah merupakan suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang
warnannya merah. Warna merah itu keadaannya tidak tetap tergantung pada banyaknya kadar
oksigen dan karbondioksida didalamnya. Darah selamanya beredar di dalam tubuh oleh
karena adanya kerja atau pompa jantung. Selama darah beredar dalam pembuluh maka darah
akan tetap encer, tetapi kalau ia keluar dari pembuluhnya maka ia akan menjadi beku.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi mitosis, mitosis juga disebut kariokinesis, adalah proses pembelahan sel
secara tidak langsung, karena pembelahan inti didahului dengan pembentukan benang
kumparan sperma. Ini berlangsung pada sel somatic dan sel nutfah (germ cell). Mitosis
diawali dengan hilangnya inti sebagian benda definitive (real) kemudian disusul
pembagian dari bagian-bagian sel utamanya.
1. Profase
Tahap ini merupakan fase pembelahan mitosis yang paling banyak memakan waktu
dan banyak memerlukan energi. Berikut adalah proses yang terjadi pada fase profase:
2. Metafase
Metafase merupakan tahap/fase yang memerlukan waktu dan energi yang paling
sedikit. Pada tahap/fase ini kromosom terletak berjajar pada bidang ekuator. Bagian
sentromer kromosom berikatan dengan kinetokor yang berhubungan dengan benang spindel.
Pada fase ini kromosom tampak jelas terlihat sehingga jumlahnya mudah diidentifikasi.
4
3. Anafase
Pada fase anafase sentromer yang membelah diri, lalu benang spindel menarik
kromosom menuju kutub sel yang berlawanan. Pergerakan kromosom tersebut dipengaruhi
oleh enzim dynein.
4. Telofase
Datangnya kromosom anakan di kutub spindel adalah tanda dimulainya telofase. Pada
tahap ini terjadi peristiwa sebagai berikut:
Eritrosit merupakan bagian utama dari sel-sel darah. Setiap mm kubiknya darah pada
seorang laki-laki dewasa mengandung kira-kira 5 juta sel darah merah dan pada seorang
perempuan dewasa kira-kira 4 juta sel darah merah. Sel darah merah (eritrosit) memiliki
bentuk yang seperti cakram/ bikonkaf serta tidak mempunyai inti sel. Setiap sel darah merah
mengandung 200 juta molekul hemoglobin. Hemoglobin (Hb) adalah protein yang
mengandung senyawa besi hemin. Hemoglobin memiliki fungsi untuk mengikat oksigen di
paru-paru dan mengedarkan ke seluruh jaringan tubuh
Eritrosit memliki bentuk bikonkaf, seperti cakram dengan garis tengah 7,5 uM dan
tidak berinti sel. Warna eritrosit kekuning-kuningan dan dapat berubah menjadi warna merah
karena dalam sitoplasmanya terdapat pigmen warna merah berupa hemoglobin. Sel darah
merah (eritrosit) diproduksi di dalam sumsum tulang merah, limpa dan hati.
Awalnya bentuknya besar dan berisi nukleus dan tidak berisi hemoglobin kemudian
dimuati hemoglobin dan akhirnya kehilangan nukleusnya dan siap diedarkan dalam sirkulasi
darah yang kemudian akan beredar di dalam dan memiliki usia 114 - 115 hari, setelah itu
akan mati. Hemoglobin yang dikeluarkan dari eritrosit yang mati akan terurai menjadi dua zat
5
yaitu hematin yang mengandung Fe yang berfungsi untuk membuat eritrosit baru dan
hemoglobin yaitu suatu zat yang ada dalam eritrisit yang berfungsi untuk mengikat oksigen
dan karbon dioksida.
Di dalam tubuh jumlah sel darah merah ini bisa berkurang, demikian juga jumlah
hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila keduanya berkurang maka keadaan ini disebut
anemia, hal ini biasa disebabkan oleh perdarahaan yang hebat, penyakit yang melisis eritrosit,
dan tempat pembuatan eritrosit terganggu.
Proses Mitosis tidak dapat terjadi pada sel darah merah. Hal itu terjadi karena sel
darah merah tidak memiliki inti dan juga kromosom. Sel darah merah juga tidak dapat
memperbanyak diri karena sel darah merah dihasilkan oleh sumsum tulang. Selain itu, sel
darah merah juga memiliki batas umur tertentu dan pada saat sudah tua sel darah merah akan
diuraikan oleh tubuh untuk menjadi zat sisa metabolisme.
6
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari materi diatas kita dapat mengetahui bahwa mtosis merupakan proses
pembelahan sel secara tidak langsung, karena pembelahan inti didahului dengan
pembentukan benang-benang kumparan sperma. Mitosis juga terdiri dari beberapa tahapan
atau bisa disebut juga fase.
Selain itu dapat disimpulkan dari materi – materi yang telah disebutkan diatas bahwa
sel darah merah tidak dapat melakukan proses mitosis maupun proses meiosis dikarenakan
sel darah merah tidak memiliki inti dan juga tidak memiliki kromosom. Sel darah merah
dihasilkan oleh sumsum tulang.
Kami berharap makalah ini dapat membantu pembaca memahami bagaimana proses
mitosis pada sel darah. Selain daripada itu, pembaca diharapkan memahami kenapa proses
mitosis tidak terjadi pada sel darah merah.
Akan tetapi makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna sehingga kritik
dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan guna pembuatan makalah kami berikutnya
yang lebih baik lagi.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://google.com/wikipedia/pengertian-mitosis
http://google.com/wikipedia/tahapan-mitosis
www.sentra-edukasi.com/.../pengertian-pembentukan-fungsi-eritrosit....
www.ebookkedokteran.com/.../makalah-anatomi-fisiologi-sel-darah-...