BIOMEDIK
KONSEP DASAR SEL
Kelompok 2
Kelas B
Fasilitator: drg. Margaretha Herawati, M.Biomed
Disusun Oleh:
1. Nabila Athayazahra Putri (2020-11-031)
2. Niken Amalia Gandi (2020-11-032)
3. Nashita Azzahra S. (2020-11-033)
4. Maritza Puteri Susetya (2020-11-034)
5. Archie Khairy Majid (2020-11-035)
6. Kurnia Sendy Agil (2020-11-036)
7. Fanny Larasati (2020-11-037)
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sel merupakan unit dasar dari sebuah organisme dan merupakan struktur makhluk hidup paling kecil dan
lebih sederhana. Sejarah sel sendiri dimulai Ketika Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari mikroskop
sederhana pada tahun 1665-1703. Sel-sel yang ditemukannya adalah sel-sel gabus yang telah mati. Robert
Hooke menamai penemuannya ini dengan nama cellulae yang artinya sel.
Sel mempunyai ukuran yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Di dalam sel
terdapat bagian-bagian yang disebut sebagai “organel” yang memiliki peranan yang penting dan bermacam-
macam agar sel dapat bekerja secara optimal.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis membuat makalah ini agar dapat memahami tentang sel-sel
prokariotik secara detail dan mendalam.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang akan menjadi pokok
pembahasaan dari makalah ini, yakni
1. Bagaimana ciri-ciri / struktur dari sel prokariotik serta fungsi komponen / organel-organelnya ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. 1 Dinding Sel
Berfungsi untuk mempertahankan bentuk,memberi perlindungan bentuk,memberi perlindungan
fisik,dan mencegah sel pecah di dalam lingkungan hipotonik.
Sebagian bagian sel mengandung peptidoglikan. Struktur molekular ini menyelubungi seluruh
bakteri dan mengikat molekul-molekul lain menjulur dari permukaanya.
Komposisi dinding (gram stain) terdapat positif dan negatif.
Bakteri gram positif memiliki dinding yang lebih sederhana dengan jumlah peptidoglikan yang banyak.
Bakteri gram negatif memiliki peptidoglikan yang lebih sedikit.
(sumber: Campbell NA, Reece JB, Cain ML, Wasserman SA, Minorsky PV, Jackson RB.Biologi.Edisi
kedelapan.Jilid 2.Alih bahasa:Wulandari DT.Jakarta:Penerbit Erlangga.2008:118-119).
Berfungsi sebagai perintang selektif yang memungkinkan lalu-lintas oksigen, nutrient, dan zat buangan
yang cukup untuk melayani keseluruhan sel. Untuk setiap mikrometer persegi membrane, hanya sejumlah
kecil zat tertentu dapat melintasi setiap detik. Sehingga rasio luas permukaaan terhadap volume merupakan
hal yang kritis.
(sumber: https://apayangdimaksud.com/membran-plasma/)
2.1.3 Sitoplasma
Sitoplasma merupakan sebuah matriks atau sitosol dimana terdapat organel sitoskeleton dan
simpanan karbohidrat. Sitoplasma dikelilingi oleh membran plasma dan terbungkus dalam
dinding sel kaku.
Struktur Sitoplasma:
Sumber: science prof online, cell biology
cytoplasm prokaryotic.
2.1.4 Ribosom
Ribosom merupakan kompleks yang terbuat
dari RNA ribosom dan protein. Ribosom juga
memiliki fungsi yang merupakan komponen seluler yang melakukan sintesis protein. Sel yang
memiliki tingkat sintesis protein yang tinggi memiliki ribosom dalam jumlah yang sangat besar.
Ribosom membangun protein di dua lokasi sitoplasma. Pada waktu tertentu, ribosom bebas
tersuspensi dalam sitosol, sedangkan ribosom terikat melekat pada bagian luar retikulum
endoplasma atau selubung inti. Sebagian besar protein yang dibuat pada ribosom bebas berfungsi
di dalam sitosol.
Struktur Ribosom:
Fungsi :Prokariotik tidak memiliki inti yang terdefinisi terikat membran, sehingga fungsi
nukleoid sebagai cara yang kurang terstruktur bagi mereka untuk mengatur materi genetik
mereka. Nukleoid sangat penting untuk mengendalikan aktivitas sel dan reproduksi Beberapa
DNA yang terkandung di daerah lain sel juga, tergantung pada organisme, tetapi nukleoid adalah
pusat utama untuk transkripsi dan replikasi DNA.
Struktur :
Sumber : dan Campbell NA, Urry, Reece JB, Cain ML, Wasserman SA, Minorsky PV, Jackson
RB.Biologi.Edisi kedelapan Jilid 9 dan
https://www.kompasiana.com/ilga/599f535a11962651a6525d72/sel-prokaritik-mudah-
mempertahankan-eksistensinya-dari-kepunahan?page=all
2.1.6 Endospora
Endospora merupakan sebuah fase yang dilakukan oleh beberapa bakteri, seperti Bacillus dan
Clostridium memproduksi bentuk pertahanan hidup pada kondisi yang tidak menguntungkan.
Endospora merupakan sebuah fase yang dilakukan oleh beberapa bakteri, seperti Bacillus dan
Clostridium memproduksi bentuk pertahanan hidup pada kondisi yang tidak menguntungkan.
Ciri-ciri Endospora adalah memiliki sifat impermeable, maka sanggup bertahan lebih baik
terhadap kekeringan, disinfektan, daerah bersuhu tinggi, bersuhu rendah, dan lingkungan yang
tidak menguntungkan lainnya. Sewaktu kondisi lingkungan sudah membaik, endospora akan
berkecambah menjadi sel vegetatif baru.
Exosporium : dinding terluar endospora yang terdiri dari lapisan protein tipis
Mantel : Beberapa lapis protein khusus yang membentuk mantel endospora
Korteks : Lapisan yang terdiri dari peptidoglikan
Inti (core) : Bagian yang terdiri dari dinding inti, membran sitoplasma, sitoplasma, ribosom,
kromosom sirkuler dan organel vital lain