Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ORGANEL-ORGANEL SEL PADA HEWAN


Dosen Pengampu: Prof.Dr.Ir.H.Takdir Saili, M.Si

HALAMAN SAMPUL

Oleh :

NAMA : DEVI SUSANTI


NIM : L1A123025
KELAS : A

PROGRAM STUDI PETENAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas karunia tuhan yang maha esa yang mana berkat tuntunan
dan kemuduhanan darinya lah penulis dapat manyelesaikan makalah berjudul
“Organel-Organel Sel Pada Hewan” tanpa halangan yang berarti.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu mata
kuliah Biologi selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang
organel-organel sel sebagai dasar nilai pengembangan limu.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Prof.Dr.Ir.H.Takdir Saili,


M.Si. Selaku dosen pengampu mata kuliah Biologi. berkat tugas yang di berikan ini
dapat menambah wawasan kami terkait dengan topik yang diberikan. kami juga
mengucapkan terimah kasih yang sebenarnya kepada semua pihak yang membantu
dalam prosese penyusunan makalah

Penulis menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna.oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik serta saran apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini berharap agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Kendari, 13 November 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1

C. Manfaat Penulisan .......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2

A. Organel-Organel Sel ....................................................................................... 2

B. Bagian-Bagian Sel Hewan dan Fungsinya ................................................... 11

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 14

A. Kesimpulan ................................................................................................... 14

B. Saran ............................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sel merupakan inti struktural dan fungsional pada makhluk hidup. Bentuk
sel ada yang pipih, memanjang, sangat panjang dan bikonkaf. Sedangkan ukuran
dari sel umumnya mikroskopis. Tumbuhan termasuk organisme multiseluler yang
terdiri dari berbagai jenis sel terspesialisasi yang bekerjasama melakukan
fungsinya. Sel tumbuhan meiputi berbagai organel dan penyusun-penyusun lainnya
seperti dinding sel, sitoplasma, membrane plasma, reticulum endoplasma badan
golgi, vakuola, peroksisom, glioksisom, rangka sel, ribosom, mitokondria, plastid
dan nucleus. Masing-masing organel memiliki struktur dan fungsi yang berbeda.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu organel-organel sel?
2. Apa sajakah bagian-bagian dari sel hewan?
3. Apa saja fungsi dari setiap bagian sel pada hewan?

C. Manfaat Penulisan
1. Agar dapat mengetahui organel-organel sel
2. Agar dapat mengetahui bagian-bagian dari sel hewan
3. Agar dapat mengetahui fungsi dari setiap bagian sel pada hewan

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Organel-Organel Sel

1. Nukleus

Nukleus atau inti sel adalah satu bagian sel di antara beberapa bagian
penyusun seluruh bangunan sel. Nukleus atau Inti sel merupakan bagian sel yang
berfungsi sebagai pusat perintah atau pengendali aktivitas sel karena adanya
benang-benang kromosom di dalam nukleus. Pada umumnya, sel-sel memiliki satu
nukleus inti. Namun, sesuai dengan fungsinya, ada juga sel yang memiliki dua atau
lebih inti. Nukleus adalah bagian sel yang ukurannya lebih besar dibandingkan
dengan organel sel pada umumnya, yaitu berukuran antara 10 - 20 nm. Letak
nukleus kadang di tengah atau di bagian tepi, berbentuk bulat atau lonjong
menyerupai cakram. Nukleus dibatasi olehmembran inti (selaput inti) yang
mengontrol sesuatu yang bisa masuk dan keluar nukleus. Nukleus diperlukan untuk
mengontrol reaksi-reaksi kimia, pertumbuhan, pembelahan sel. Nukleus juga
bertugas untuk membawa perintah sintesis di inti DNA karena didalamnya
mengandung sandi DNA (DNA code) untuk menentukan urutan asam amino
protein.

➢ Bagian-Bagian Nukleus

Dari gambar nukleus sel di atas, bisa kita lihat bahwa di dalam nukleus terdapat
bagian-bagian penyusun yang penjelasannya seperti berikut ini:

a. Nukleolus (anak inti) yang berfungsi menyintesis berbagai macam


molekul RNA (asam ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan
ribosom.
b. Nukleoplasma (cairan inti) merupakan zat yang tersusun atas protein.
Butiran kromatin terdapat pada nukleoplasma, tampak jelas pada saat
sel membelah. Pada saat membelah, butiran kromatin menebal menjadi

2
struktur seperti benang yang disebut kromosom. Kromosom
mengandung DNA (asam deoksiribonukleat) yang berfungsi
menyampaikan informasi genetik melalui sintesis protein.

➢ Fungsi Nukleus
Seperti yang kami uraikan di atas, nukleus memegang fungsi yang sangat penting
dalam sel. Mengenai fungsi nukleus sel, dapat kita rangkum menjadi:

a. Nukleus berfungsi sebagai pengendali seluruh kegiatan sel


b. Nukleus berfungsi untuk mengatur pembelahan sel
c. Nukleus berfungsi sebagai pembawa informasi genetik (DNA) yang akan
mewariskan sifat-sifatnya melalui pembelahan sel.

2. Mitokondria

Mitokondria adalah bagian dari badan energi sel yang mana di dalamnya
berisi protein dan berfungsi untuk mengubah energi menjadi ATP. Mitokondria ini
juga bisa dibilang sebagai sebuah sel tunggal yang berfungsi sebagai tempat
terjadinya respirasi pada makhluk hidup baik manusia, tumbuhan dan juga hewan.
Bagian dari sel ini juga tersusun dari struktur-struktur tertentu seperti.

3
Struktur dan Fungsi Mitokondria :

a. Membran Luar
Seperti namanya, struktur ini berada di bagian paling luar dari sel
tunggal ini. Pada bagian membran luar ini banyak mengandung enzim-
enzim tertentu yang nantinya sangat berperan dalam membantu proses
biosintesis makhluk hidup.
b. Membran Dalam
Struktur mitokondria satu ini memiliki bentuk yang berkerut, dan
punya banyak lipatan di dalamnya. Lipatan-lipatan mitokondria ini juga
memiliki fungsi khusus yaitu untuk membantu dalam pembuatan energi.

3. Ruang Antar Membran


Struktur penyusun mitokondria selanjutnya adalah ruang antar membran.
Bagian ini berada diantara membran dalam dan membran luar. Fungsinya adalah
sebagai tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting untuk sel. Di dalam
bagian yang juga dikenal dengan nama matriks ini terdapat bagian-bagian yang
penting seperti materi genetik (DNA), ribosom dan ion-ion penting lainnya.

Sama seperti bagian lain dari tubuh, sel tunggal ini juga memiliki fungsi khusus.
Fungsi mitokondria ini tergolong sangat penting, karena jika dilihat dari
strukturnya, di dalamnya terdapat bagian yang sangat penting yaitu DNA dan
ribosom yang merupakan materi genetik bagi makhluk hidup. Berdasarkan
pengertian mitokondria seperti yang dijelaskan di atas, sebagai sebuah bagian di
dalam sel, mitokondria ini memiliki fungsi tertentu. Sel tunggal ini memiliki fungsi
yang banyak dan berperan penting di dalam tubuh makhluk hidup. Fungsi
mitokondria yang utama adalah sebagai pabrik yang memproduksi energi sel dalam
bentuk ATP. Sel tunggal ini juga berperan penting untuk mematikan sel-sel tertentu
dalam tubuh yang tidak dibutuhkan. Proses ini secara alamiah sudah diprogram oleh
tubuh. Jadi ketika ada sel-sel yang tidak dibutuhkan seperti sel yang mengandung
racun atau penyakit akan secara otomatis dimatikan oleh mitokondria ini.Beberapa
diantaranya, mitokondria berfungsi dalam sistem metabolisme di dalam tubuh, baik
untuk menghasilkan energi yang digunakan dalam metabolisme serta mengelola
setiap aktivitas metabolisme di dalam sel.

a. Plastida
Plastida adalah organel (benda di dalam sel) sel tumbuhan yang bersifat hidup.
Plastida umum terdapat pada sel-sel tumbuhan yang masih muda. Letaknya di
dalam sitoplasma di luar inti sel (nukleus).Plastida adalah organel sitoplasma yang
tersebar pada sel tumbuhan dan terlihat jelas di bawah mikroskop sederhana.
Plastida sangat bervariasi ukuran dan bentuknya, pada sel-sel tumbuhan berbunga

4
biasanya berbentuk piringan kecil bikonveks. Fungsi plastida adalah sebagai
berikut: Fotosintesis. Fungsi plastida ini dilakukan oleh kloroplas sebagai unit yang
mengandung banyak pigmen klorofil untuk melakukan fotosintesis. Perubahan
warna. Fungsi plastida ini sangat erat pengaruhnya dalam proses penyerbukan dan
penyebaran biji pada tumbuhan. Dengan terjadinya perubahan warna, organisme
seperti serangga akan berminat untuk melakukan penyerbukan. Oleh karena itu
banyak juga ditemukan plastida jenis kromoplas pada bunga. Meningkatkan
penyimpanan cadangan makanan. Fungsi plastida ini diperankan oleh kromoplas
dan leukoplas. Perubahan kloroplas menjadi kromoplas mengakibatkan
peningkatan kemampuan jaringan dan sel dalam menyerap bahan bahan yang larut
dalam air seperti karbohidrat. Penyimpanan makanan. Fungsi plastida ini
diperankan oleh kromoplas dalam jumlah sedikit dan leukoplas seperti amiloplas
untuk penyimpanan amilum, elaioplas untuk lipid atau lemak dan proteinoplas
untuk protein. Produksi asam amino dan protein. Fungsi plastida ini dilakukan oleh
leukoplas. Tempat terjadinya reaksi terang yang penting dalam proses pembentukan
makanan. Fungsi ini tentu saja terjadi utamanya di kloroplas.

4. Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma merupakan salah satu organel sel dengan bentuk
seperti benang benang yang kemudian bermuara pada nukleus atau inti sel.
Retikulum Endoplasma memiliki struktur yang sama seperti membran sel yaitu
terdiri dari dua lapisan lipid. Retikulum Endoplasma sendiri memiliki ketebalan
sekitar 4 nm. Ada berbagai macam zat yang terkandung pada Retikulum
Endoplasma, diantaranya ialah protein, lemak dan berbagai enzim yang membantu
dalam proses metabolisme lemak, detoksifikasi dan juga sintesa protein.

5
a. Struktur Retikulum Endoplasma

Retikulum Endoplasma terbagi kedalam dua kategori yakni Retikulum


Endoplasma halus dan juga Retikulum Endoplasma kasar. Kedua macam dari
Retikulum Endoplasma ini menyusun suatu sistem membran yang melingkupi
suatu ruang. Retikulum Endoplasma kasar merupakan organel yang berhubungan
atau berbatasan dengan membran yang memiliki susunan seperti kantong pipih
yang disebut dengan sisterna. Sisterna sendiri merupakan bagian dalam dari suatu
menbran, sedangkan bagian luar dari suatu membran disebut dengan sitosolik.

5. Ribosom
Salah satu bagian yang terdapat dalam struktur dasar suatu sel adalah
ribosom. Ribosom adalah organel yang terdiri dari protein ribosom (riboproteins)
dan asam ribonukleat (ribonucleoproteins). Kata ribosom terbuat dari mengambil
‘Ribo’ dari asam ribonukleat dan menambahkannya ke ‘soma’, kata latin untuk
tubuh. Ribosom terikat oleh membran tetapi mereka tidak berselaput. Ribosom
terdapat dalam sitoplasma dan mempunyai fungsi yang amat penting dalam suatu
sel. Sebuah ribosom adalah organel sel. Ini berfungsi sebagai mikro-mesin untuk
membuat protein. Ribosom terdiri dari protein khusus dan asam nukleat.

6
Ribosom yang terdapat dalam sitoplasma dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu
ribosom bebas dan juga ribosom terikat. Meskipun berbeda satu sama lain,
keduanya memiliki fungsi yang sama dalam mensintesis protein yang bermanfaat
untuk membantu sel dalam menjalankan aktivitas.

6. Lisosom

Lisosom adalah organel yang banyak ditemukan pada sel-sel hewan.


Lisosom merupakan organel yang berbentuk bulat yang dibatasi oleh sistem
membran tunggal. Pada umumnya, lisosom berdiameter sekitar 1,5 mikron, terletak
berdekatan dengan badan Golgi. Dalam sel, lisosom diproduksi oleh badan Golgi
yang penuh dengan protein. Lisosom menghasilkan beberapa enzim hidrolitik
seperti, fosfatase, proteolitik, dan fosfatase. Makanan yang masuk secara
fagositosis ke dalam sel akan dicerna oleh jenis enzim hidrolitik ini. Pada sel yang
berfungsi dalam sekresi, seperti pankreas, leukosit, sel hati, dan sel ginjal, jumlah
lisosom relatif lebih banyak. Lisosom banyak juga ditemukan pada sel darah putih,
hal ini terkait dengan fungsinya dalam menghasilkan zat kekebalan tubuh. Di
samping itu, lisosom bersifat aufagi, autolisis, dan menghancurkan makanan secara
eksositosis.

Berdasarkan fungsinya, terdapat dua macam lisosom, yaitu lisosom primer


dan lisosom sekunder. Lisosom primer adalah lisosom yang bertugas untuk
memproduksi enzim yang belum aktif. Berfungsi sebagai vakuola makanan.
Sedangkan, lisosom sekunder adalah lisosom yang aktif dalam kegiatan pencernaan
sel. Berfungsi sebagai autofagosom.

7
Secara singkat, lisosom memiliki fungsi sebagai berikut:

- Mencerna zat makanan hasil pinositosis dan fagositosis.


- Mencerna makanan cadangan jika kekurangan makanan.
- Autolisis, yakni dalam keadaan fisiologis tertentu, lisosom dapat
menghancurkan organel sel yang rusak.
- Peristiwa ini disebut juga autofagi.
- Menghacurkan benda yang ada di luar sel, misalnya sperma mengeluarkan
enzim untuk menghancurkan dinding sel telur ketika fertilisasi.
- Menetralkan zat yang bersifat karsinogen, yakni zat yang dapat menyebabkan
kanker.
7. Sferosom
Beberapa peneliti berpendapat bahwa sferosom dibatasi oleh membran,
sedangkan peneliti lain menganggap bahwa batas membran luar organel ini terdiri
selapis molekul lipid yang dibentuk sebagai tanggapan terhadap sitoplasma
sekelilingnya mengandung air.Sferosom berbentuk bulat dan diselimuti oleh
membran unit yang berasal dari ER, berisi bahan berlemak, dan menjadi pusat
sintesis dan penyimpanan lemak (Hasnunidah, 2007).

8.Mikrotubulus
Mikrotubulus adalah salah satu komponen yang paling penting dari
sitoskeleton sel. Mikrotubulus memiliki diameter 25 nanometer dan panjang yang
bervariasi dari 200 nanometer sampai 25 mikrometer.Mikrotubulus berfungsi
sebagai komponen struktural dalam sel dan terlibat dalam banyak proses seluler
yang penting bagi kelangsungan hidup sel, termasuk mitosis, sitokinesis, dan
transportasi vesikuler.

8
a. Struktur Mikrotubulus

Mikrotubulus hanyalah polimer dari α dan β dimer tubulin. Dalam protofilamen,


dimer tubulin ini berpolimerisasi ujung ke ujung. Protofilamen kemudian
membentuk bundel filamen silinder berongga.Biasanya, protofilamen tersusun
dalam helix tidak sempurna, dimana satu putaran heliks berisi 13 dimer tubulin,
yang masing-masing berasal dari protofilamen berbeda. Sebuah fitur mencolok
yang membantu dalam mikrotubulus adalah fungsi polaritas yang khas.Tubulin
yang berpolimerisasi ujung ke ujung dengan subunit α satu tubulin dimer
bersentuhan dengan subunit β dari depan. Oleh karena itu, dalam sebuah
protofilamen, salah satu ujung akan memiliki α subunit, sementara di ujung lain
akan ada β subunit. Ujungnya ini ditunjukan dengan akhir (-) dan (+). Protofilamen
bundel dengan cara paralel satu sama lain, sehingga dalam mikrotubula, ada salah
satu ujungnya, yang (+) akhir, dengan hanya subunit β terkena sedangkan ujung
yang lain, (-) akhir, hanya memiliki subunit α terbuka. The (-) akhir dibatasi,
sehingga, meninggalkan hanya (+) akhir dari mana pemanjangan mikrotubulus
dapat terjadi.

b. Fungsi Mikrotubulus
Ketika datang ke mitosis, proses ini difasilitasi oleh subkelompok mikrotubulus
yang dikenal sebagai mikrotubulus astral, dimana mikrotubulus yang berasal dari
Sentrosom tidak terhubung ke kinetokor.Mikrotubulus Astral mengembang dalam
kerangka aktin dan berinteraksi dengan korteks sel untuk membantu dalam orientasi
spindle selama pembelahan sel. Mereka diorganisir sekitar sentrosom ke array
radial.

Mikrotubulus Astral fungsi bersama-sama dengan motor dynein khusus, yang


berorientasi dengan bagian rantai ringan yang melekat pada membran sel dan
bagian dinamis yang melekat pada mikrotubula. Hal ini memungkinkan untuk
dynein kontraksi untuk menarik Sentrosom menuju membran sel, sehingga
membantu dalam sitokinesis pada tanaman dan hewan.

Mikrotubulus bertindak sebagai sabuk conveyer dalam sel. Mereka membantu


untuk memindahkan vesikel, butiran dan organel mitokondria seperti, dan
kromosom melalui protein lampiran khusus. Vesikel mendapatkan melekat pada
mikrotubulus terkait protein dan bergerak sepanjang sabuk conveyer
mikrotubulus.Protein mikrotubulus terkait termasuk kinesins dan dynein yang
bergerak sepanjang mikrotubulus dalam arah yang berlawanan. Kinesins bergerak
vesikel bersama menuju ditambah akhir dan dynein bergerak menuju akhir
dikurangi. Ini adalah bagaimana vesikel dipindahkan dari satu daerah ke daerah
lain.Ini adalah transpor aktif dan karenanya, membutuhkan pemecahan ATP,

9
meskipun belum diketahui bagaimana energi dari ATP kerusakan diubah menjadi
transportasi vectorial.Juga, itu adalah mikrotubulus yang bergabung dengan protein
lain untuk membentuk struktur yang lebih kompleks yang disebut silia, flagela atau
sentriol. Mikrotubulus juga berperan dalam mempertahankan sitoskeleton, yaitu,
struktur dasar sel. Hal ini karena, secara struktural, mereka adalah polimer linier
dari tubulin yang merupakan protein globular hadir dalam sitoplasma.

9. Badan Golgi
Badan golgi memiliki naman sebutan yang bermacam-macam, yaitu: aparatus
golgi, komplek golgi, dan diktiosom. Badan golgi adalah sebuah organel yang
masih berkaitan/berhubungan dengan fungsi eksresi sel dan struktur yang dapat
dilihat dengan menggunakan alat mikroskop dengan cahaya biasa.

Organel yang terdapat di hampir semua sel eukariotik banyak ditemukan di


berbagai organtubuh yang melaksanakan tugasnya sebagai fungsi ekresi. Setiap sel
hewan memiliki 10-20 badan golgi, dan tumbuhan memiliki ratuhan badan golgi.
Untuk penemu dari badan golgi ini berasal dari Italia yang bernama Camillo Golgi
seorang ahli histologi dan patologi.

a. Struktur Badan Golgi

Struktur badan golgi berupa berkas kantung yang berbentuk cakram bercabang
yang memiliki serangkaian pembuluh yang kecil dibagian ujung. Struktuk badan
golgi memiliki hubungan yang sangat erat dengan fungsi dari pengeluaran sel.
Selain itu pembulu berfungsi sebagai pengumpul dan membungkus karbohidrat
serta zat/senyawa lain untuk diangkut kepermukaan sel dan sebagai penyumbang
dalam pembentukan dinding sel.

Badan golgi terdiri dari beberapa lapisan yang ditutupi oleh membran dan badan
golgi memiliki bagian sel yang hampir menyerupai Retikulum Endoplasma. Badan

10
golgi memiliki dua bagian yaitu ci dan trans. Cis bagian yang menerima vesikel-
vesikel yang berasal dari Retikulum endoplasma kasar. Bagian trans merupakan
lanjutan dari cis yang akan membantu membentuk vesikel-vesikel, pemecahan, dan
membantu menyiapkan penyaluran kebagian sel lainnya.

Fungsi Badan Golgi

- Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi, terutamanya bagian sel


kelenjar kantung kecil yang berisi enzim dan bahan-bahan lain.
- Membentuk membran plasma, terutamanya kantung yang akan dilepas akan
menjadi/membentuk bagian dari membran plasma.
- Membentuk dinding sel tumbuhan.
- Tempat terjadinya modifikasi protein.
- Membantu untuk penyeleksi, mensortir dan memaket molekul-molekul
untuk sekresi sel.
- Membantu transpor lipid (lemak).
- Membantu membentuk lisosom.
- Membantu membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim yang
digunakan untuk memecah dinding sel telur.
B. Bagian-Bagian Sel Hewan dan Fungsinya
1. Membran Sel

Membran sel merupakan bagian yang memiliki struktur lembaran tipis.


Membran sel terdiri dari molekul protein, lipid atau lemak, dan sedikit karbohidrat.
Membran sel bersifat dinamis dan asimetri. Bersifat dinamis karena memiliki
struktur seperti fluida (zat cair) sehingga molekul lipid dan protein dapat bergerak.
Sementara itu, membran sel bersifat asimetri karena komposisi lipid dan protein
dibagian luar dan dalam tidak sama.

Fungsi membran sel di antaranya:

- Sebagai sekat pembatas antara isi sel dan lingkungan di luar sel
- Sebagai tempat terjadinya reaksi kimia
- Sebagai pelindung sel
- Sebagai reseptor
- Sebagai pengontrol transportasi zat dari dalam dan keluar sel maupun
sebaliknya
- Menjaga kestabilan pH, menjaga konsentrasi ion, dan membuang sisa
metabolisme yang bersifat racun

2. Sitoplasma

11
Sitoplasma merupakan bagian sel yang ada di dalam membran sel. Pada sel
eukariotik, sitoplasma yakni bagian non-nukleus dari protoplasma. Didalam
sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli, serta sitosol yang
berupa cairan tempat organel melayang-layang. Semua sel pasti memiliki
sitoplasma. Namun, setiap jaringan atau spesies memiliki ciri-ciri sitoplasma yang
jauh berbeda antara satu dengan yang lain.

Sitoplasma terdiri dari organel-organel sel beserta fungsinya seperti di bawah


ini:

- Retikulum endoplasma (RE), fungsinya sebagai penghubung antara inti sel


dengan sitoplasma, serta berfungsi dalam pembentukan protein
- Mitokondria, fungsinya untuk respirasi sel atau pernapasan
- Badan golgi, fungsinya untuk proses ekskresi sel
- Ribosom, fungsinya sebagai tempat sintesis protein
- Lisosom, fungsinya menghasilkan enzim untuk mencerna makanan
- Sentrosom, fungsinya sebagai tempat menggantungnya kromosom pada
saat pembelahan sel. Sentrosom terdapat pada sel manusia dan hewan
- Vakuola, fungsinya sebagai tempat menyimpan makanan dan mengeluarkan
sisa metabolisme. Biasanya terdapat pada sel tumbuhan
- Plastida, biasanya hanya ada pada sel tumbuhan. Mengandung zat hijau
daun yang disebut kloroplas
- Mikrotubulus, berbentuk benang silindris dan kaku. Fungsinya untuk
mempertahankan bentuk sel sebagai rangka sel
- Mikrofilamen, seperti mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terdiri dari
komponen utama berupa protein aktin dan miosin (seperti pada otot).
Fungsinya untuk pergerakan sel

3. Intisel (Nukleus)

Intisel atau nukleus biasanya ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini
mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linier
panjang.

Fungsi nukleus di antaranya:

- Menjaga integritas gen-gen dan mengontrol aktivitas gen dengan mengelola


ekspresi gen
- Mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel
- Memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein

12
- Sebagai tempat sintesis ribosom
- Tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA
- Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, atau
diakhiri

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kita tarik dari makalah ini yaitu:

1. Organel-organel sel terdiri dari 9 sel yaitu nukleus, mitokondria, ruang antar
membran, plastisida, reticulum endoplasma, ribososm, lisososm, sferosom,
mikrotubulus, serta badan golgi
2. Bagian-bagian pada sel hewan terdiri dari 3 yaitu, membran sel, sitoplasma
dan inti sel (nukleus) yang memiliki fungsi sebagai berikut
➢ Fungsi membran sel diantaranya
- Sebagai sekat pembatas antara isi sel dan lingkungan di luar sel
- Sebagai tempat terjadinya reaksi kimia
- Sebagai pelindung sel
- Sebagai reseptor, dll
➢ Sitoplasma terdiri dari organel-organel sel beserta fungsinya seperti di
bawah ini:
- Retikulum endoplasma (RE), fungsinya sebagai penghubung antara inti sel
dengan sitoplasma, serta berfungsi dalam pembentukan protein
- Mitokondria, fungsinya untuk respirasi sel atau pernapasan
- Badan golgi, fungsinya untuk proses ekskresi sel, dll
➢ Fungsi nukleus di antaranya:
- Menjaga integritas gen-gen dan mengontrol aktivitas gen dengan mengelola
ekspresi gen
- Mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel
- Memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, dll

B. Saran
Saran dari penulis diharapkan dosen pengampu mata kuliah Biologi untuk
lebih luas memberikan materi kepada kami.

14
DAFTAR PUSTAKA

Medcom.id. 10 November 2023. Mengenal Struktur Sel Hewan beserta Fungsinya.


https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/zNPX2eVN-
mengenal-struktur-sel-hewan-beserta-fungsinya.

Ruangguru.com. 2 November 2022. 9 Macam Organel Sel Tumbuhan dan Sel


Hewan serta Fungsinya. https://www.ruangguru.com/blog/organel-sel-dan-
fungsinya

15

Anda mungkin juga menyukai