ORGANEL SEL
Disusun Oleh;
Devi Ramadina
Bismillahirrahmanirrahim
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh karena itu, makalah ini dibuat supaya pembaca lebih memahami
tentang organel sel dan menambah wawasan . Maka dari itu penulis dan
pembaca dapat membedakan berbagai macam teori yang akan kami bahas,
diantaranya teori-teori struktur fungsi sel. Selain itu penulis juga berharap
makalah ini berguna bagi penulis dan pembaca dalam mempelajari dan
memahami tentang organel sel ini.
4
BAB II
LANDASAN TEORITIS
1. Membran Sel
Membran sel tersusun atas molekul lemak dan protein. Molekul lemak
tersusun atas dua lapis, terdapat di bagian tengah membran. Di sebelah luarnya
terdapat lapisan protein perifer (protein tepi), yang menyusun tepi luar dan dalam
membran. Selain protein perifer, terdapat pula molekul-molekul protein tertentu
yang masuk ke dalam lapisan lemak. Bahkan ada yang masuk hingga menembus
dua lapisan lemak. Protein yang masuk ke lapisan lemak itu disebut protein
integral. Pada tempat-tempat tertentu, terbentuk pori yang dibatasi pleh molekul
protein. Tebal membran plasma antara 5-10 nm.
5
Molekul protein dan lemak tidak bersifat statis, melainkan senantiasa
bergerak. Bayangkan molekul lemak sebagai benda cair yang diatasnya dan di
dalamnya terdapat molekul protein yang berenang-renang. Itulah sebabnya
struktur membran yang demikian disebut sebagai membran mosaik cair (fluid
mosaic membrane).
6
2. Sitoplasma
Fungsi Sitoplasma :
7
terletak di tengah sel dan berbentuk bulat atau oval. Setiap sel mempunyai satu
inti, kecuali beberapa organisme yang berinti dua (dikarotik), misalnya
Paramecium. Ada juga organisme berinti banyak (polikariotik), misalnya
jamur. Di dalam inti sel terdapat matriks yang disebut nukleoplasma,
nukleolus, RNA, dan kromosom. Kromosom tersusun atas protein dan DNA.
DNA berfungsi untuk menyampaikan informasi genetik dan sintesis protein.
RNA berfungsi untuk sintesis protein.
1) Membran Nukleus
Membran rangkap nukleus terdiri atas membran luar dan membran
dalam. Membran luar berhubungan langsung dengan retikulum
endoplasma dan akhirnya ke membran sel. Jadi, antara membran sel
dengan membran nukleus terdapat hubungan secara langsung melalui
membran retikulum endoplasma.
2) Nukleoplasma
Matriks nukleus disebut nukleoplasma. Nukleoplasma tersusun
atas air, protein, ion, enzim, dan asam inti. Nukleoplasma bersifat gel.
Didalamnya terdapat benang-benang kromatin (benang penyerap warna).
Pada proses mitosis, benang kromatin itu tampak memendek dan disebut
kromosom. Benang kromatin tersusun atas protein dan DNA. Di dalam
benang DNA inilah tersimpan informasi kehidupan. DNA akan
mentranskripsi diri (mengopi diri) menjadi RNA, yang selanjutnya akan
dikeluarkan ke sitoplasma.
3) Nukleolus
Nukleolus (anak inti) terbentuk pada saat terjadi proses transkripsi
(sintesis RNA) di dalam nukleus. Jika proses transkripsi berhenti,
nukleolus menghilang atau mengecil. Jadi, nukleolus bukan merupakan
organel yang tetap, melainkan suatu tanda bahwa sel sedang melakukan
transkripsi untuk menghasilkan RNA.
8
Fungsi Nukleolus :
2) Retikulum Endoplasma
Retikulum berasal dari kata reticular yang berarti anyaman benang atau
jala. Oleh karena letaknya memusat pada bagian dalam sitoplasma (endoplasma),
maka disebut sebagai retikulum endoplasma (disingkat RE). RE hanya dijumpai
di dalam sel eukariotik, baik sel hewan maupun sel tumbuhan. Sel-sel kelenjar
mengandung lebih banyak RE dibandingkan dengan sel bukan kelenjar.
9
ditempeli ribosom, sehingga tampak berbintil-bintil. RE halus yaitu RE yang tidak
ditempeli ribosom. Karena ribosom merupakan tempat sintesis protein, maka RE
kasar merupakan penampung protein yang dihasilkan. Protein yang dihasilkan
masuk ke dalam lumen (terowongan) RE.
3) Ribosom
Ribosom tersusun atas RNA- ribosom (RNA-r) dan protein. Ribosom tidak
memiliki membran. Menurut bentuknya, ribosom terdiri dari unit besar dan unit
kecil yang masing-masing berbentuk bulat. Jika keduanya bergabung, akan
terbentuk ribosom yang mirip angka delapan.
Ribosom ada yang menempel pada membran RE ada pula yang melayang-
layang di dalam sitoplasma. Fungsi kedua ribosom itu sama, yaitu untuk
mensintesis protein. Hanya saja umumnya, ribosom yang menempel pada RE
yang berfungsi mensintesis protein untuk dibawa ke luar sel melalui RE dan
10
kompleks golgi. Sedangkan ribosom yang melayang mensintesis protein untuk
keperluan di dalam sel. Ribosom disintesis oleh nukleolus.
4) kompleks Golgi
Kompleks golgi sering disebut golgi saja. Pada sel tumbuhan, kompleks
golgi disebut diktiosom. Organel ini terletak diantara RE dan membran plasma.
Jumlahnya beragam, dari satu sampai ratusan untuk tiap se, cenderung
bersambung-sambungan pada sel hewan namun tidak pada sel tumbuhan.
Komplels golgi merupakan organel polimorfik, tersusun atas membran berbentuk
kantong pipih (disebut sisterna), berupa pembuluh, gelembung kecil, atau
bentukan seperti mangkuk.
11
5) Lisosom
1) Pembentukan lisosom
12
Proses pencernaan oleh lisosom dapat diuraikan sebagai berikut,
misalnya sel menelan benda asing berupa bakteri secara fagositosis, maka
bakteri itu dimasukkan ke dalam vakuola. Vakuola berisi bakteri itu segera
didatangi lisosom. Membran lisosom dan membran vakuola
bersinggungan, kemudian membran tersebut bersatu. Enzim dari lisosom
masuk ke dalam vakuola, kemudian segera mencerna bakteri. Enzim
lisosom tidak aktif mencerna jika membran lisosom utuh (tidak pecah).
Apabila membran pecah, maka enzim lisosom akan keluar dari membran
dan mencerna sel itu sendiri. Kegagalan dalam proses pencernaan oleh
lisosom dapat menyebabkan penyakit silikosis, rematik, dan penyakit tay-
sachs.
Fungsi lisosom :
Disebut badan mikro karena ukurannya kecil, hanya bergaris tengah 0,3-
1,5 μm. Badan mikro terdiri atas peroksisom dan glioksisom.
13
1) Peroksisom
Peroksisom terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan. Sel yang
banyak mengandung peroksisom adalah sel yang banyak melakukan
oksidasi, misalnya sel hati, ginjal dan sel otot. Peroksisom mengandung
enzim katalase. Enzim katalase berfungsi menguraikan hidrogen peroksida
(H2O2) menjadi oksigen dan air. Hidrogen peroksida merupakan senyawa
hasil sampingan dari proses pernapasan (oksidasi) sel yang bersifat
meracuni sel. Di samping itu, enzim katalase juga berperan dalam
metabolisme lemak dan fotorespirasi.
2) Glioksisom
Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, terutama pada
jaringan yang mengandung lemak, seperti biji-bijian berlemak. Glioksisom
menghasilkan enzim katalase dan enzim oksidase yang keduanya berperan
dalam proses metabolisme lemak, yaitu mengubah lemak menjadi gula.
Proses metabolisme lemak menghasilkan energi yang diperlukan untuk
perkecambahan biji.
7) Mitokondria
14
Mitokondria baru terbentuk dari pertumbuhan dan dari pembelahan
mitokondria yang telah ada sebelumnya (seperti pembelahan pada bakteri).
Penyebaran dan jumlah mitokondria di dalam tiap sel tidak sama, dari hanya satu
sampai beberapa ribu. Pada sel sperma, mitokondria tampak berderet-deret pada
bagian ekor yang digunakan untuk bergerak. Mitokondria memiliki dua membran,
yaitu membran luar dan membran dalam. Struktur membran luar mirip dengan
membran plasma. Pada membran dalam terjadi pelekukan ke arah dalam
membentuk krista. Dengan adanya krista ini, permukaan membran dalam menjadi
semakin luas sehingga proses respirasi sel semakin efektif. Proses respirasi
berlangsung pada membran dalam mitokondria (pada krista) dan matriks. Matriks
adalah cairan yang berada di dalam mitokondria dan bersifat sebagai gel. Matriks
tersusun atas air, protein, enzim respirasi, garam, DNA, dan ion-ion. Enzim-enzim
respirasi itu sangat penting bagi proses pembentukan ATP, reaksi respirasi ang
berlangsung di dalam mitokondria adalah reaksi dekarboksilasi oksidatif, daur
krebs, dan transfer elektron.
8) Sentriol
15
9) Mikrotubulus
10) Mikrofilamen
16
Mikrofilamen juga merupakan ciri-ciri yang penting dalam sel yang berubah-ubah
bentuknya. Serabut sitoskeleton yang terdiri atas bola-bola molekul protein
disebut mikrofi lamen. Serabut ini dinamakan pula filamen aktin. Sebab, mikrofi
lamen tersusun dari protein aktin, meskipun sebagian kecil juga terbuat dari
miosin. Fungsi utama mikrofilamen adalah sebagai penahan tegangan (gaya tarik)
saat sel bergerak dan bermanfaat saat proses pengaliran sitoplasma.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
1. Membran Sel
Merupakan membran sel atau selaput yang letaknya paling luar yang
terbentuk dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan protein dan lemak)
dengan perbandingan 50:50. Lipid penyusun membran yaitu pospolid.
2. Sitoplasma
Bagian cair dalam sel disebut dengan Sitoplasma yang ada dalam dua
bentuk yaitu Fase Sol (padat) dan Fase Gel (cair) dan khusus cairan yang
berada di dalam inti sel disebut Nukleoplasma. Sitoplasma disusun oleh
90% air dimana air menjadi penyusun utamanya, dan berfungsi melarutkan
zat-zat kimia dan tempat reaksi kimia sel. Dan didalamnya terdapat
organel-organel sel.
3. Nukleus
Nukleus merupakan bagian sel yang berukuran lebih besar dibandingkan
dengan organel sel seperti biasanya, mempunyai ukuran 10 – 20 nm.
Letak inti sel (nukleus) terkadang di bagian tepi atau di tengah,
mempunyai bentuk bulit atau lonjong seperti cakram.Inti sel atau Nukleus
merupakan bagian sel yang mempunyai fungsi sebagai pusat pengendali
18
aktivitas atau pusat perintah sel karena adanya benang-benang kromosom
di dalam nukleus. Umumnya sel-sel mempunyai satu nukelus inti.
3.2 SARAN
Struktur dan fungsi organel-organel dalam sel akan mudah dipelajari jika
ditunjang oleh banyak literatur , baik dari buku-buku penunjang atau internet .
Sehingga kita dapat mengetahui hubungan antara struktur dan fungsi dari masing-
masing organel dengan jelas . Selain itu kita juga dapat memahami hubungan
antara organel-organel tersebut di dalam sel . Tanpa organel sel, sebuah sel tidak
akan memiliki aktivitas kehidupan sehingga bisa dikatakan sel mati. Secara
umum, fungsi dari suatu organel sel adalah untuk menunjang kehidupan sel itu
sendiri.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://artianryuzaki.wordpress.com
20