Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“Protoplasma, Struktur dan Fungsi Inti Sel, Sitoplasma, Organel


dan
Zat Ergastik ”

Disusun oleh:

Maharani Efendy
NIM : 2201011151

Dosen Pengampu : Tetty Noverita Khairani S.Si,M.Si

PROGRAM STUDI S1- FARMASI


FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
nikmat hidayat-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah tugas mata kuliah BOTANI FARMASI. Kami
berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan khusunya dalam bidang
BOTANI FARMASI serta pembaca dapat mengetahui tentang “Protoplasma,
Struktur dan Fungsi Inti Sel, Sitoplasma, Organel dan Zat Ergastik”.

Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Karena itu,


Kami mengharapkan kritikan dan saran dari pada pembaca untuk melengkapi
segala kekurangan dan kesalahan dari makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
selama proses penyusunan makalah ini.

Medan, 22
Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................2


A. Protoplasma.........................................................................................................2
B. Struktur dan Fungsi Inti Sel...............................................................................3
C. Sitoplasma............................................................................................................5
D. Organel.................................................................................................................6
E. Zat Ergastik..........................................................................................................8

BAB III PENUTUP.......................................................................................................10


A. Kesimpulan.........................................................................................................10
B. Saran...................................................................................................................10
C. Daftar Pustaka...................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia hewan atau tumbuhan sebagai organisme terdapat suatu unit-unit. Unit
terkecil dalam suatu organisme adalah sel.Beberapa referensi menyebutkan
bahwasanya sel adalah segumpal protoplasma yang berinti, sebagai individu yang
berfungsi menyelenggarakan seluruh aktivitas untuk kebutuhan hidupnya. Sel
sendiri sebagai dasar menyusun suatu organisme yang terdiri dari inti (nukleus)
yang terbungkus olehmembran atau struktur serupa tanpa membran.Tidak ada
kehidupan dalam satuan yang lebih kecil dari pada sel.

Maka dari itu, sel punya peran yang cukup urgent bagi mobilitas suatu
organisme. Meskipun ia merupakan unit terkecil dalam suatu organisme, namun ia
juga mempunyai sebuah ruang yang disebut dengan ruang sel. Ruang sel adalah
tempat organel-organel yang lain yang berada didalam sel. Ruang sel ini meliputi
bagian-bagian dalam sel yang mencakupnya protoplasma atau cairan sel.
Sedangkan ruang antar sel adalah penghubung antar sel yang satu dengan yang
lainnya.Karena perannya yang cukup krusial, maka kita harus mengkajinya lebih
lanjut.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana tentang protoplasma?


2. Bagaimana tentang struktur dan fungsi inti sel?
3. Bagaimana tentang sitoplasma?
4. Bagaimana tentang organel?
5. Bagaimana tentang zat ergastik?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang protoplasma
2. Untuk mengetahui tentang struktur dan fungsi inti sel
3. Untuk mengetahui tentang sitoplasma
4. Untuk mengetahui tentang organel
5. Untuk mengetahui tentang zat ergastik

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Protoplasma

Protoplasma adalah bagian hidup dari sebuah sel yang dikelilingi oleh
membran plasma.Terdapat dua bagian yang menyusun protoplasma yaitu
sitoplasma yang berada di dalam sel dan neuklopasma yang ada di inti sel.
Protoplasma terdiri dari campuran molekul kecil seperti ion, asam amino,
monosakarida dan air, dan makromolekul seperti asam nukleat, protein, lipid dan
polisakarida. Dalam prokariota bahan di dalam membran plasma adalah
sitoplasma bakteri, sementara di bakteri gram negatif wilayah di luar membran
plasma tetapi di dalam membran luar periplasma tersebut.

"Protoplasma" berasal dari Bahasa Yunani protos yang berarti pertama,


dan plasma yang berarti hal terbentuk. Ini pertama kali digunakan pada tahun
1846 oleh Hugo von Mohl untuk menggambarkan suatu zat yang "tangguh,
berlendir, granular, semi-fluida" dalam sel tumbuhan, untuk membedakannya dari
dinding sel, inti sel dan sel getah dalam vakuola. Thomas Huxley kemudian
disebut sebagai "dasar fisik dari kehidupan" dan menganggap bahwa sifat
kehidupan dihasilkan dari distribusi molekul dalam zat ini.

Ada 2 kandungan utama dari protoplasma yaitu kandungan organik dan


anorganik. Pada sel hewan dan tumbuhan, protoplasma mengandung sekitar 75-
85% air, 10-20% protein, 2-3% lipid, 1% karbohidrat, dan 1% zat-zat anorganik
lainnya.

Jadi air terlihat merupakan komponen utama. Dan bila semua senyawa
senyawa organik itu diurai menjadi unsur unsurnya maka terlihat Karbon,
Hidrogen, Oksigen dan Nitrogen (CHON) merupakan empat unsur utama yang
ada di dalam protoplasma/Unsur Makro.

2
B. Struktur dan Fungsi Inti Sel

Inti sel atau nukleus adalah struktur di dalam sel yang mengandung nukleolus
dan sebagian besar DNA sel. Fungsi inti sel adalah sebagai pusat komando sel,
yang mengirimkan petunjuk ke sel untuk tumbuh, matang, membelah atau mati.

Struktur ini juga menampung DNA (asam deoksiribonukleat), bahan herediter


sel. Inti sel dikelilingi oleh membran yang disebut selubung nukleus, yang
melindungi DNA dan memisahkan nukleus dari bagian sel lainnya. Inti sel
terdapat di setiap sel tubuh manusia kecuali beberapa sel, seperti sel darah merah.
Yuk, ketahui fungsi inti sel dan bagian-bagiannya di sini.

Fungsi Inti Sel


Inti sel atau nukleus memiliki beberapa fungsi penting dalam sel. Tiga fungsi
inti sel yang utama, yaitu:

 Menyimpan materi herediter sel atau DNA


Salah satu fungsi inti sel yang utama adalah menyimpan materi herediter
dalam bentuk asam deoksiribonukleat (DNA) atau kromosom. Dengan demikian,
struktur ini juga mengontrol pertumbuhan dan multiplikasi sel. Inti sel juga
merupakan tempat replikasi DNA, yaitu pembentukan salinan DNA yang identik.

3
 Mengatur metabolisme sel
Inti sel juga mengatur metabolisme sel agar sel tetap hidup dengan cara
mensintesis berbagai enzim.

 Tempat sintesis RNA


Inti sel juga merupakan tempat untuk sintesis asam ribonukleat atau RNA,
yang bertindak sebagai contoh untuk sintesis berbagai protein dalam sel. Struktur
tersebut juga merupakan tempat untuk sintesis pabrik protein sel yang disebut
ribosom.

Bagian-bagian Inti Sel


Inti sel atau nukleus adalah organel terbesar dalam tubuh manusia yang
menempati sekitar 25 persen dari volume sel. Struktur nukleus bisa dibagi
menjadi empat bagian utama, yaitu:

 Selubung nukleus
Nukleus diikat oleh dua lapisan membran yang membentuk kapsul atau
selubung. Kedua lapisan selubung ini tetap terpisah satu sama lain oleh ruang
yang dikenal sebagai ruang perinuklear. Selubung nukleus memisahkan isi bagian
dalam nukleus dari bagian sel lainnya.

Lapisan luar selubung nukleus bertekstur kasar karena adanya ribosom pada
permukaannya. Membran luar dapat bersambungan dengan organel lain, seperti
aparatus Golgi dan retikulum endoplasma. Membran inti memiliki celah kecil
yang disebut pori-pori. Pori-pori ini memungkinkan lewatnya zat secara selektif
antara nukleus dan sitoplasma (matriks yang mengandung berbagai organel di
dalam sel).

 Kromatin
Inti sel menampung kromosom yang mengandung DNA. DNA
menyimpan informasi dan instruksi hereditas untuk pertumbuhan, perkembangan,
dan reproduksi sel. Ketika sel “beristirahat”, atau tidak membelah, kromosomnya
diatur menjadi struktur terjerat panjang yang disebut kromatin.

Kromatin adalah superstruktur yang dibentuk oleh pemadatan DNA sel dan
protein terkait yang sangat terorganisir. Protein utamanya adalah histon. Kromatin
selanjutnya mengembun untuk membentuk kromosom. Sel manusia memiliki 23
pasang kromosom.

 Nukleoplasma
Nukleoplasma atau disebut juga karioplasma atau getah inti adalah zat
granular semi-padat yang mengandung banyak protein. Serat protein membentuk
matriks silang di dalam inti sel atau nukleus. Ini membantu mempertahankan
bentuk dan struktur nukleus.

4
Nukleoplasma merupakan tempat utama aktivitas enzim di dalam nukleus.
Penampilan nukleoplasma dapat bervariasi selama fase yang berbeda dari siklus
sel. Selain protein, nukleoplasma juga mengandung zat lain, seperti DNA, RNA,
dan mineral.

 Nukleolus
Di dalam inti sel, terdapat struktur padat tanpa membran yang terdiri dari
RNA dan protein yang disebut nukleolus. Ini adalah tempat untuk sintesis dan
perakitan ribosom. Nukleolus mengandung pengatur nukleolar, bagian kromosom
yang membawa gen untuk sintesis ribosom.

Struktur ini membantu mensintesis ribosom dengan cara menyalin dan merakit
subunit RNA ribosom. Subunit ini bergabung bersama untuk membentuk ribosom
selama sintesis protein. Ribosom bertindak sebagai tempat sintesis protein di
dalam sel.

C. Sitoplasma

Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran plasma. Sitoplasma


terdiri dari air, protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin. Sitoplasma
berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan kimia sel yang penting bagi
metabolisme sel, seperti enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak dan protein. Pada sel
eukariota, sitoplasma adalah bagian non-nukleus dari protoplasma. Pada
sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli, serta sitosol yang
berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya. Sitosol mengisi
ruang sel yang tidak ditempati organel dan vesikula dan menjadi tempat banyak
reaksi biokimiawi serta perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti
sel. Sitoplasma bersifat koloid. Ukuran partikel yang terlarut adalah 0,001-0,1
mikron dan bersifat transparan. Sitoplasma terdapat di dalam sel tapi berada di
luar nukleus dan organel-organel sel.

Di dalam sitoplasma terdapat oraganel-organel sel berikut ini:


 Mitokondria, berfungsi dalam proses oksidasi dan mualisasi.

 Plastida, di dalamnya terkandung klorofil, berfungsi dalam fotosintesis.

 Vakuola, berfungsi menyimpan zat makanan.

5
 Ribosom, sebagai tempat berlagsungnya sintesis protein.

 Retikulum endoplasma, dibedakan menjadi dua:


 Retikulum endoplasma kasar, sebagai tempat melekatnya ribosom.
 Retikulum endoplasma halus.

 Badan Golgi, berfungsi secara aktif dalam sekresi dan sintesis


polisakarida.

 Lisosom, berperan dalam proses matinya sel-sel.

D. Organel

Dalam biologi sel, organel adalah subunit khusus, biasanya di dalam sel, yang
memiliki fungsi tertentu. Nama organel berasal dari gagasan bahwa struktur ini
adalah bagian dari sel, seperti halnya organ bagi tubuh. Akhirnya, nama yang
diberikan adalah organel, dengan akhiran -el yang menjelaskan sifat diminutif
(kecil). Organel merupakan unit yang tertutup secara terpisah dalam lapisan ganda
lipidnya sendiri (juga disebut organel terikat membran) atau merupakan unit
fungsional yang berbeda secara spasial tanpa lapisan ganda lipid di sekitarnya
(organel terikat nonmembran). Meskipun sebagian besar organel merupakan unit
fungsional di dalam sel, beberapa unit fungsional yang meluas ke luar sel sering
disebut organel, seperti silia, flagel dan arkaelum, dan trikokista.

6
Organel diidentifikasi secara mikroskopis, dan juga dapat dimurnikan dengan
fraksinasi sel. Ada banyak jenis organel, terutama pada sel eukariota. Mereka
termasuk struktur yang membentuk sistem endomembran internal (seperti
selubung inti, retikulum endoplasma, dan badan Golgi), serta struktur lain seperti
mitokondria dan plastida. Meskipun prokariota tidak memiliki organel eukariotik,
beberapa memang mengandung mikrokompartemen bakteri berkulit protein, yang
dianggap bertindak sebagai organel prokariotik primitif dan ada juga bukti
mengenai struktur lain yang dibatasi membran. Selain itu, flagela prokariotik yang
menonjol keluar sel, dan motoriknya, serta sebagian besar pilus ekstraseluler,
sering disebut sebagai organel.

Dalam biologi, organ didefinisikan sebagai unit fungsional terbatas dalam


suatu organisme. Analogi organ tubuh dengan substruktur seluler mikroskopis
sudah jelas, bahkan dari karya-karya awal, penulis buku teks masing-masing
jarang menguraikan perbedaan antara keduanya.

Pada tahun 1830-an, Félix Dujardin membantah teori Ehrenberg yang


menyebutkan bahwa mikroorganisme memiliki organ yang sama dengan hewan
multiseluler, hanya berukuran lebih kecil.

Orang pertama yang diketahui menggunakan istilah organ diminutif (yaitu


organ kecil) untuk struktur seluler adalah ahli zoologi Jerman Karl August
Möbius (1884), yang menggunakan istilah organula (bentuk jamak dari
organulum, bentuk diminutif dari bahasa Latin organum ). Dalam catatan kaki
yang diterbitkan sebagai koreksi dalam jurnal edisi berikutnya, ia membenarkan
pendapatnya untuk menyebut organ pada organisme uniseluler sebagai
"organella" karena mereka hanya merupakan bagian yang berbeda dari satu sel,
berbeda dengan organ multiseluler pada organisme multiseluler.

Meskipun sebagian besar ahli biologi sel menganggap istilah organel identik
dengan kompartemen sel, yaitu sebuah ruang yang sering dibatasi oleh satu atau
dua lapisan ganda lipid, beberapa ahli biologi sel memilih untuk membatasi istilah
tersebut untuk hanya memasukkan kompartemen sel yang mengandung asam
deoksiribonukleat (DNA), yang berasal dari dari organisme mikroskopis otonom
sebelumnya, yang diperoleh melalui endosimbiosis.

Menurut definisi tersebut, hanya akan ada dua kelompok besar organel (yaitu
yang mengandung DNA mereka sendiri, dan yang berasal dari bakteri
endosimbiotik): mitokondria (di hampir semua eukariota), dan plastida (misalnya
pada tumbuhan, alga, dan beberapa protista).

7
E. Zat Ergastik

Zat ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik,
sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan
struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di baigan
sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola.

Zat Ergastik Pada Tumbuhan

Di dalam sel terdapat bagian-bagian yang tidak hidup atau biasa disebut
dengan istilah benda ergastik. Benda ergastik dibagi menjadi dua jenis, yaitu
benda ergastik padat dan benda ergastik cair. Yang termasuk kedalam benda
ergastik padat, yaitu amilum, aleuron, kristal Ca-Oksalat. Sedangkan yang
termasuk kedalam benda ergastik cair, yaitu asam organik, karbohidrat, lemak,
protein, zat penyamak, antosianin, alkaloid, minyak atsiri, dan terpentin.

Sel hidup harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel ada di bagian dalam
dinding sel. Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan non
protoplasma. Komponen protoplasma yaitu terdiri atas membran sel, inti sel, dan
sitoplasma (terdiri dari organel- organel hidup). Komponen non protoplasma
dapat pula disebut sebagai benda ergastik.
Zat ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik,
sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan

8
struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di baigan
sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat
berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan
suberin), dan Kristal (Kristal ca- oksalat dansilika).

Pengertian Benda dalam Sel Non- Protoplasma (Zat Ergastik) Benda ergastik
adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik, sebagai hasil
metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan juga
sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di bagian sitoplasama, dinding
sel, maupun di vakuola.

Suatu sel dikatakan mati apabila di dalam lumen sel itu tidak terkandung lagi
protoplas. Di dalam protoplas terkandung protoplasma yaitu zat-zat kehidupan.
Dengan demikian, maka benda-benda dalam sel yang nonprotoplasmik berarti
adalah benda-benda yang tanpa adanya zat-zat kehidupan atau disebut pula benda
mati. Benda-benda mati yang terdapat dalam sel-sel tumbuhan disebut benda
ergastik (Ergastic Substances).

ZAT ERGASTIK PADA TUMBUHAN

 PATI
Pati merupakan zat ergastik yang bentuknya macam-macam. Ada yang
tunggal dan ada yang majemuk. Kebanyakan pati disusun oleh dua komponen
amilose dan amilopektin. Dimana yang amilose merupakan unit glukosa yang
tidak bercabang. Pati tidak larut dalam air dan harus diubah dulu sebelum
digunakan/diangkut dalam jaringan tumbuhan.

 PROTEIN
Pada beberapa tanaman protein disimpan dalam bentuk padat yang disebut
butir-butir aleuron. Butir aleuron dapat terdiri dari beberapa komponen termasuk
massa protein. Ada yang berbentuk globoid dan ada yang berbentuk kristaloid.
Keduanya jika dibungkus oleh membran berbentuk lipoid. Pada biji-biji dari
gandum, jagung ataupun Ricinus communis butir-butir aleuron mudah didapatkan.
Protein disimpan dalam vakuola sel.

 GULA
Di dalam sel tumbuhan terdapat juga gula sebagai cadangan makanan seperti
sukrosa, glukosa atau fruktosa. Diantaranya anggota compositae, terdapat inulin
yang merupakan polimerisasi dari fruktosa. Inulin tidak larut dalam alkohol.

9
 KRISTAL
Kristal yang paling umum terdapat pada sel tumbuhan adalah kalsium oksalat.
Kristal mempunyai bentuk bermacam-macam. Ada yang berbentuk kristal jarum,
kristal pasir, kristal drus, kristal prisma dan sebagainya

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam biologi, organ didefinisikan sebagai unit fungsional terbatas dalam


suatu organisme. Analogi organ tubuh dengan substruktur seluler mikroskopis
sudah jelas, bahkan dari karya-karya awal, penulis buku teks masing-masing
jarang menguraikan perbedaan antara keduanya.

Dalam biologi sel, organel adalah subunit khusus, biasanya di dalam sel, yang
memiliki fungsi tertentu. Nama organel berasal dari gagasan bahwa struktur ini
adalah bagian dari sel, seperti halnya organ bagi tubuh. Akhirnya, nama yang
diberikan adalah organel, dengan akhiran -el yang menjelaskan sifat diminutif
(kecil). Organel merupakan unit yang tertutup secara terpisah dalam lapisan ganda
lipidnya sendiri (juga disebut organel terikat membran) atau merupakan unit
fungsional yang berbeda secara spasial tanpa lapisan ganda lipid di sekitarnya
(organel terikat nonmembran). Meskipun sebagian besar organel merupakan unit
fungsional di dalam sel, beberapa unit fungsional yang meluas ke luar sel sering
disebut organel, seperti silia, flagel dan arkaelum, dan trikokista.

B. Saran

Adapun saran penulis kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui


protoplasma, struktur dan fungsi inti sel, sitoplasma, organel dan zat ergastik bagi
kehidupan kita. Selain dari pada itu, penulis memohon maaf apabila terdapat
kesalahan karena kami masih dalam proses pembelajaran. Dan yang kami
harapkan dengan adanya makalah ini,dapat menjadi wacana yangmembuka pola
pikir pembaca dan memberi saran yang sifatnya tersirat maupun tersurat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Cammack, Richard; Teresa Atwood; Attwood, Teresa K.; Campbell, Peter Scott;
Parish, Howard I.; Smith, Tony; Vella, Frank; Stirling, John (2006),
Oxford dictionary of biochemistry and molecular biology, Oxford
[Oxfordshire]: Oxford University Press, ISBN 0-19-852917-1
Susilawati dan Bachtiar, N. (2018). Biologi Dasar Terintegrasi (PDF). Pekanbaru:
Kreasi Edukasi. hlm. 14. ISBN 978-602-6879-99-8.
Arthur C. Guyton, John E. Hall, Textbook of Medical Physiology, Eleventh
Edition, Saunders, "Protoplasm is composed mainly of five basic
substances: water, electrolytes, proteins, lipids and carbohydrates."
Later J. E. Purkinje coined the term for Cytoplasm + Nucleoplasm in animal cell.
1911 Edition of blob:https://web.whatsapp.com/a7501be4-d3a3-4f83-
b4db-ac90e219e133the Encyclopaedia Britannica.
Harvey, E. N. (2004), "Some Physical Properties of Protoplasm", Journal of
Applied Physics 9 (2): 68, doi:10.1063/1.1710397
Lazcano, A.; Capone, S.; Walde, P.; Seebach, D.; Ishikawa, T.; Caputo, R. (2008),
"What Is Life? A Brief Historical Overview", Chemistry & Biodiversity 5
(1): 1–15, doi:10.1002/cbdv.200890001, PMID 18205130
Protoplasma di Biologi Gonzaga,
http://biologigonz.blogspot.com/2009/12/penyusun-protoplasma-sel.html,
diakses 30 Desember 2011
Amelia, Rizky. "Struktur Sel". sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id. Diakses
tanggal 11 November 2020.
Sunarto, Eko Susilowati, S. Pd dan Drs Wagino (2020-10-05). Pewarisan Sifat
pada Manusia, Hewan dan Tumbuhan. Semarang: Alprin. hlm. 9. ISBN
978-623-263-562-3.
Kerfeld CA, Sawaya MR, Tanaka S, Nguyen CV, Phillips M, Beeby M, Yeates
TO (August 2005). "Protein structures forming the shell of primitive
organelles". Science. 309 (5736): 936–8. Bibcode:2005Sci...309..936K.
doi:10.1126/science.1113397. PMID 16081736.
Murat, Dorothee; Byrne, Meghan; Komeili, Arash (2010-10-01). "Cell Biology of
Prokaryotic Organelles". Cold Spring Harbor Perspectives in Biology.
doi:10.1101/cshperspect.a000422. PMC 2944366 alt=Dapat diakses gratis.
PMID 20739411. Diakses tanggal 2020-07-11.
Peterson, Lynsey (April 17, 2010). "Mastering the Parts of a Cell". Lesson Planet.
Diakses tanggal 2010-04-19.
Di Gregorio MA (2005). From Here to Eternity: Ernst Haeckel and Scientific
Faith. Gottingen: Vandenhoeck & Ruprecht. hlm. 218.
Bütschli O (1888). Dr. H. G. Bronn's Klassen u. Ordnungen des Thier-Reichs
wissenschaftlich dargestellt in Wort und Bild. Erster Band. Protozoa.
Dritte Abtheilung: Infusoria und System der Radiolaria. hlm. 1412. Die
Vacuolen sind demnach in strengem Sinne keine beständigen Organe oder
O r g a n u l a (wie Möbius die Organe der Einzelligen im Gegensatz zu
denen der Vielzelligen zu nennen vorschlug).

12

Anda mungkin juga menyukai