Anda di halaman 1dari 24

BOTANI FARMASI

"Pendahuluan Jaringan Meristematik, Permanen, Jaringan Dermal, Fundamental,


Vasikuler"

Dosen Pengampu: Tetty Noverita Khairani S,S.Si.,M.Si

Disusun Oleh:

Maya Angelina Siahaan (2201011153)

Kelas: II D

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN

INSTITIT KESEHATAN HELVETIA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah Saya yang berjudul "PENDAHULUAN JARINGAN MERISTEMATIK, PERMANEN,
JARINGAN DERMAL, FUNDAMENTAL, VASIKULER" dapat tersusun sampai selesai.Tidak
lupa Saya mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi. Saya sangat berharap semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami
berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa dipahami oleh pembaca.

Bagi Saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu Saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan,23 Maret 2023

DAFTAR ISI

Judul ................................................................................................................................ i
Kata pengantar ................................................................................................................ ii

Daftar isi.......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................

1.1 Latar belakang .......................................................................................................

1.2 Tujuan ....................................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................

BAB III PEMBAHASAN ..............................................................................................

3.1 Jaringan meristem .............................................................................................

3.1.1 Jaringan meristem primer .............................................................................

3.1.2 Jaringan meristem sekunder .........................................................................

3.1.3 Jaringan promeristem.........................................................................................

3.2 Jaringan dewasa/permanen ................................................................................................

3.2.1 Jaringan epidermis .......................................................................................

3.2.2 Jaringan parenkim/fundamental ........................................................................................

3.2.3 Jaringan penguat/penyokong........................................................................

3.2.4 Jaringan pengangkut/vaskuler ...................................................................

BAB IV PENUTUP .......................................................................................................

4.1 Kesimpulan ............................................................................................................

4.2 Saran ......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pada awal perkembangan tumbuhan, semua sel melakukan pembelahan diri. Akan tetapi, pada
pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, pembelahan sel menjadi terbatas hanya di bagian
khusus dari tumbuhan. Jaringan khusus tersebut tetap bersifat embrionik dan selalu membelah
diri. Jaringan embrionik ini disebut meristem Pada dasarnya, pembelahan sel dapat pula
berlangsung pada jaringan hain selain meristem, seperti pada korteks batang, tetapi
pembelahannya sangat terbatas. Pada proses pembelahan, sel-sel meristem akan tumbuh dan
mengalami spesialisasi membentuk berbagai macam jaringan yang tidak lagi mempunyai
kemampuan membelah diri Jaringan inilah jaringan dewasa.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk memahami tentang sistem jaringan pada
tumbuhan yaitu jaringan Meristematik, Permanen, Jaringan Dermal, Fundamental, Vasikuler.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Jaringan tubuh tumbuhan adalah sekelompok sel yang memiliki struktur dan fungsi sama yang
membentuk organ tumbuhan. semua sel-sel tumbuhan melakukan pembelahan diri,tetapi degan
adanya pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut, pembelahan sel tumbuhan menjadi terbatas
dibagian khusus dari tumbuhan. Jaringan ini tetap bersifat embrionik danselalu membelah diri.
Tumbuhan embrionik tumbuhan disebut meristem. Pembelahan sel pada dasarnya dapat
berlangsung pada jaringan selain meristem, contohnya pada jaringan korteks batang, namun
jumlah pembelahan ini sangat terbatas.

Sel-sel meristem tumbuhan akan tumbuh dan mengalami spesialisasi secara morfologidan
fisiologi membentuk berbagai macam jaringan dan tidak mempunyai kemampuan untuk
membelah diri, jaringan ini disebut jaringan dewasa.

jaringan meristem, Berdasarkan asal terbentuknya, jaringan meristem dapat dikelompokkan


menjadi dua macam, yaitu meristem primer dan meristem sekunder.

- Meristem primer adalah jaringan meristem pada tumbuhan yang sel-selnya aktif membelah.

- Meristem sekunder berasal dari sel-sel dewasa yang berubah sifatnya menjadi meristematik
kembali (aktif membelah kembali).

Sedangkan Jaringan dewasa atau disebut juga jaringan permanen merupakan jaringan yang
bersifat non-meristematik atau tidak aktif membelah. Berdasarkan fungsinya jaringan dewasa
dibedakan menjadi empat, yaitu jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan penyokong, dan
jaringan pengangkut.

-jaringan pelindung, contoh dari jaringan pelindung yaitu jaringan epidermis.


-jaringan dasar, contoh dari jaringan dasar ini yaitu jaringan parenkim.
- Jaringan penyokong (penguat), Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
- Jaringan pengangkut (vaskuler), terdiri atas dua jenis, yaitu xilem dan floem

BAB III

PEMBAHASAAN

3.1. JARINGAN MERISTEM/MUDA

Merupakan jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya mampu terus menerus
membelah diri untuk menambah jumlah sel dalam tubuh. Ciri-ciri sel meristem, yaitu ukuran sel
kecil dan kaya akan sitoplasma, serta selnya berbentuk kuboid atau prismatis. Jaringan meristem
dapat berubah menjadi jaringan permanen / dewasa melalui peristiwa diferensiasi dan
spesialisasi. Diferensiasi adalah perubahan bentuk sel yang disesuaikan dengan fungsinya,
sedangkan spesialisasi jaringan tumbuhan adalah pengkhususan sel-sel tumbuhan untuk
mendukung fungsi sel tertentu.

Jaringan meristem memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Terdiri atas sel-sel muda yang aktif membelah dan berukuran kecil.
2. Susunan selnya sangat rapat sehingga tidak memiliki ruang antarsel.
3. Bentuk selnya bulat, lonjong, poligonal, kuboid, atau prismatik, dengan dinding sel yang tipis.
4. Sel-selnya memiliki banyak protoplasma yang memenuhi isi sel.
5. Sel-selnya memiliki satu atau dua inti sel yang berukuran besar.
6. Vakuola selnya sangat kecil atau tidak ada sama sekali, dengan plastida yang belum matang
atau berupa proplastida.
7. Sel-selnya belum mengalami diferensiasi atau spesialisasi dalam mendukung fungsi tertentu
pada tumbuhan.
8. Beberapa berfungsi sebagai jaringan penyimpan makanan.

 Jaringan meristem berdasarkan asal terbentuknya dibagi menjadi 3 yaitu: meristem


primer, meristem sekunder dan promeristem

3.1.1 meristem primer

Meristem yang berasal dari sel–sel embrio, misalnya terdapat pada ujung akar yang biasanya
disebut dengan titik tumbuh apikal sehingga mampu tumbuh memanjang. meristem primer
merupakan jaringan lanjutan dari promeristem yang sel-selnya masih aktif membelah. Meristem
apikal mempunyai sel-sel yang berkembang langsung dari sel-sel embrionik yang terdapat di
ujung pucuk utama dan pucuk lateral serta ujung akar. Berdasarkan fungsinya, meristem pada
ujung akar pada daerah diferensiasi dibagi menjadi tiga sistem jaringan yaitu protoderm yang
akan menjadi epidermis, meristem dasar yang akan berkembang menjadi jaringan dasar dan
prokambium yang akan berkembang menjadi silinder pusat.

3.1.2. Meristem sekunder


Meristem yang jaringan (sel-selnya) telah berdiferensiasi dan berfungsi sebagai jaringan dewasa
dan dapat membelah-kembali menjadi meristem lagi. Meristem sekunder meliputi kambium dan
kambium gabus (felogen). Aktivitas meristem sekunder dalam proses pertumbuhan berdampak
kepada beberapa hal yaitu :

-Terbentuknya lingkaran tahun pada batang tanaman


-Bertambahnya diameter batang tanaman
-Terbentuknya jaringan berkas angkut sekunder
-Terbentuknya jari-jari empelur

3.1.3. promeristem

Sudah ada sejak tumbuhan masih berbentuk sebagai embrio. Jaringan promeristem adalah
pembentuk bagi jaringan meristem primer. Berdasarkan teori Harbelendt, Jaringan promeristem
akan berkembang menjadi tiga system,

1.Jaringan protoderm, yaitu jaringan yang akan segera berkembang menjadi epidermis.
Epidermis adalah jaringan paling luar pada tumbuhan. Lapisan epidermis hanya tersusun atas
satu lapisan sel saja. Didalam sel epidermis terdapat vakuola yang berukuran besar dan tidak
terdapat plastida
2. Jaringan meristem dasar, yaitu kemudai berkembang menjadi jaringan dasar atau jaringan
parenkim. Jaringan parenkim terletak di sebelah dalam jaringan epidermis. Berbeda dengan
jaringan meristem yang padat, jaringan parenkim cendrung berongga karna terdapat ruang antara
sel satu dengan yang lainnya.

3. Prokambium, yaitu jaringan yang akan berkembang menjadi silider pusat pada batang
tumbuhan

 Berdasarkan letaknya pada batang, jaringan meristem dibedakan menjadi tiga sebagai
berikut:

1. Meristem apikal (meristem ujung)

Jaringan meristem apikal atau juga disebut jaringan meristem ujung adalah jaringan meristem
yang terletak di ujung-ujung tanaman seperti pucuk atau pokok batang dan cabang, maupun
ujung-ujung akar. Fungsi jaringan meristem satu ini adalah sebagai jaringan penunjang
pertumbuhan tinggi tanaman, penyebaran kanopi cabang dan ranting, serta jaringan yang dapat
memperpanjang jangkauan penyerapan akar.

Jaringan meristem apikal memiliki sel-sel yang terus untuk tumbuh memanjang. Adapun
pertumbuhan memanjang yang diakibatkan oleh aktivitas jaringan meristem apikal lazim disebut
pertumbuhan primer. Oleh karena itu, jaringan yang dibentuk oleh meristem apikal ini juga
sering disebut jaringan primer.

Meristem apikal yang berada pada ujung akar memungkinkan akar untuk menghasilkan sel-sel
baru agar akar tanaman semakin panjang sehingga bisa menembus tanah dan memperoleh air dan
mineral yang dibutuhkan dari dalam tanah. Meristem apikal merupakan daerah pusat pembelahan
sel yang akan menghasilkan sel-sel meristem primer untuk menggantikan sel-sel tudung akar
yang tanggal. Meristem apikal yang terdapat diujung batang memungkinkan dihasilkannya sel-
sel pembentuk daun.

Menurut Schmidt dalam teori tunika, terdapat dua daerah pada jaringanmeristem apical yaitu
tunika dan corpus.
a.Tunika adalah bagian paling terluar pada titik tumbuhan dan terdiriatas beberapa lapisan sel
yang tersusun dan kumpulan sel denganukuran yang relative kecil. Tunika mengalmi
pembelahan kearahlateral dan akan berdiferensiasi menjadi epidermis.

b. Korpus, adalah bagian pusat titik tumbuhan. Araea kurpus luas dantersusun dari kumpulan sel
yang relative besar. Korpus membelah dengan tidak beraturan ke segala arah dan akan
berdiferensasi membentuk jaringan-jaringan yang bukan jaringan epidermis.

2. Meristem interkalar/aksilar (meristem antara)

Meristem interkalar/aksilar (meristem antara) terdapat di antara jaringan meristem primer dan
jaringan dewasa, misalnya pada pangkal ruas batang. meristem antara adalah meristem yang
terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang
memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel
meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.
contoh pada pangkal ruas suku rumput-rumputan.

3. Meristem lateral (meristem samping)

Meristem lateral (meristem samping) merupakan meristem yang menyebabkan pertumbuhan


skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah
besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium
terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk
jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang. misalnya kambium dan
kambium gabus
3.2. JARINGAN PERMANEN /DEWASA

Merupakan jaringan tidak aktif yang membelah dan memiliki sel-sel teridentifikasi. Ketika
proses diferensiasi,sel-sel pada jaringan permanen memiliki bentuk dan fungsi khusus sesuai
dengan fungsinya bagi tanaman. jaringan permanen ini juga Merupakan hasil pembelahan sel
primer dan sekunder yang sudah berdiferensiasi,biasa juga disebut dengan jaringan dewasa.

Jaringan dewasa/permanen dibagi menjadi:

 Jaringan epidermis
 jaringan parenkim
 jaringan penyokong
 jaringan pengangkut

jaringan-jaringan tersebut kemudian digolongkan menjadi 3 sistem jaringan yaitu:


 Sistem jaringan dermal yang terdiri atas: jaringan epidermis
 Sistem jaringan dasar yang terdiri atas: jaringan parenkim, penyokong kolenkim dan
sklerenkim
 Sistem jaringan pembuluh/vaskuler yang terdiri atas Xylem dan floem.

3.2.1. Sistem Jaringan Dermal

Sifat dan Fungsi Jaringan Dermal Jaringan Dermal adalah : suatu lapisan tunggal sel-sel yang
terbungkus rapat yang menutupi dan melindungi semua bagian kulit tumbuhan tersebut.

Sifat Jaringan Dermal Pada jaringan dermal terdiri atas epidermis dan periderm. Jaringan dermal
mempunyai sifat yang khusus, antara lain : dindingnya berisi zat lilin, kitin, dan siberin yang ada
hubungannya dengan letak bagian diluar tubuh. Namun, sifat-sifat tersebut tidak bisa mewakili
sifat jaringan di bawahnya seperti epidermis dan periderm.

1. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis terletak pada bagian paling luar disetiap organ tumbuhan. Lapisan Ini
berfungsi untuk melindungi bagian dalam organ yang bersangkutan dari berbagai keadaan.
Keadaan-keadaan tersebut diantaranya adalah hilangnya air akibat penguapan, perubahan suhu,
kerusakan mekanik serta hilangnya zat-zat pada makanan.
Untuk membedakan jaringan ini dari beberapa jaringan lainya, epidermis memiliki beberapa ciri-
ciri. Diantaranya adalah terdiri dari sel hidup, memiliki sel yang rapat tanpa ruangan tarsel,
berbentuk persegi panjang.

Selain itu, jaringan ini juga tidak memiliki klorofil kecuali pada sel penjaga stomata dan yang
terakhir adalah mampu membentuk modifikasi jaringan epidermis. Beberapa modifikasi tersebut
tersebar dalam beberapa bagian yaitu sebagai berikut:

Pada daun: stomata,trachoma,kutikula


Pada batang: lentisel dan duri palsu
Pada akar: calypta dan rambut akar

- Stomata (mulut daun )

a. Stomata adalah lubang pada lapisan epidermis daun


b. Sekitar stomata terdapat sel yang berklorofil disebut sel penutup
c. Stomata berfungsi sebagai tempat memasukan CO2 dan keluarnya O2 sewaktu berfotosintesis
d. Selain itu stomata juga berfungsi untuk pengapan air
e. Pada semua tumbuhan yang berwarna hijau, lapisan epidermismengandung stomata
paling banyak pada daun
f. Stomata terdiri atas bagian yaitu sel penutup, sel tetangga, dan ruanganudara dalam
g. Sel tetangga berperan dalam perubahan osmotic yang menyebabkangerakan sel
h. penutup yang mengatur lebar celah.

- Trachoma
a.Rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan luar dari epidermis daundan batang
b.Terdiri atas sel tunggal dan banyak sel
c. Struktur yang menyerupai trikhoma, tetapi tidak besar dan terbentuk dari jaringan epidermis
atau di bawah disebut emergensia
d.Sedangkan apabila terbentuk dari jaringan stele disebut spina

- Kutikula

merupakan lapisan berlilin yang terdapat pada permukaan batang serta daun yang dapat
mencegah terjadinya kekeringan pada tumbuhan darat. Lapisan kutikula terletak pada bagian
terluar sel-sel epidermis, khususnya pada bagian tumbuhan yang tumbuh di atas tanah seperti
batang dan daun.
Pada lapisan bawah dari kutikula terdapat zat kutin yang memiliki fungsi untuk menahan
terjadinya penguapan air atau transpirasi. Hal ini berkebalikan dengan bagian tumbuhan yang
berada di dalam tanah seperti akar yang ujung akarnya terdapat dinding yang dapat dilewati oleh
air sehingga akar dapat menyerap air. Dengan demikian pada akar tidak terdapat kutikula.

- Lentisel

adalah lubang-lubang pada tumbuhan yang terletak di bagian batang. Sebagai salah satu alat
pernapasan pada tumbuhan, lentisel memiliki fungsi untuk menjadi komponen pertukaran gas
dan mendukung daya tumbuh pada tumbuhan.

- Emergensia atau duri palsu merupakan tonjolan epidermis berbentuk duri. Karena emergensia
berasal dari bagian epidermis, maka tidak mengandung jaringan pengangkut dan hal ini
menyebabkan emergensia jadi mudah dilepaskan. Emergensia berfungsi untuk melindungi
tumbuhan dari serangan pemangsa, termasuk herbivora.

- Tudung akar (calyptra)

Merupakan bagian akar paling ujung. Terdiri dari jaringan yang berguna untuk melindungi ujung
akar muda.

- Rambut akar merupakan penjuluran dari epidermis. Di mana fungsinya untuk memperluas
daerah penyerapan air dan zat makanan.

3.2.2. Jaringan dasar atau fundamental( parenkim)


Jaringan parenkim adalah jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi
dan fisiologi bervariasi dan beranekaragam. Jaringan parenkim juga melakukuan seluruh
aktivitas proses fisiologis. Meskipun memiliki struktur dan morfologi bervariasi, namun pada
dasarnya jaringan parenkim memiliki sifat-sifat yang sama.

Jaringan parenkim terbentuk dari sel-sel parenkim, karena itulah sel-sel parenkum disebut juga
dengan massa (sel-sel) yang menyebar luas diseluruh organ tumbuhan.

Jaringan parenkim merupakan jaringan heterogen karena disebabkan dengan terjadinya asosiasi
diantara sel-sel parenkim yang meluas. Umumnya, jaringan parenkim terdapat pada empulur
serta korteks, batang, akar, mesofil, daun, jaringan-jaringan fotosintesis, daging daun dan
endosperm biji dalam buah.

Sel-sel pada jaringan parenkim adalah sel berdinding tipis yang membentuk bagian dalam
banyak struktur tanaman non kayu, seperti bagian batang, akar dan daun. Jaringan parenkim
disebut juga dengan ground tissu atau jaringan dasar yaitu hampir disetiap bagian tumbuhan
terdapat jaringan perenkim.

Aerenkim petiolus Zantedeschia. Aerenkim daun Canna. Parenkim endosperm Secale.


Persimmon. 23 Maret Anatomi Tumbuhan – Thin S. Sesuai dengan fungsinya, struktur internal
jaringan parenkim sangat beragam. Sel parenkim yang berperan dalam proses fotosintesis
mengandung kloroplas dan membentuk jaringan klorenkim yaitu pada mesofil daun, bagian
korteks batang dan empulur.

Selain itu, sel parenkim juga memiliki peran dalam menyimpan makanan cadangan seperti:

 Larutan dalam vakuola: gula terlarut dan senyawa N dalam akar Beta vulgaris.
 Cairan dalam plasma: protein dan minyak dalam endosperm biji Ricinus communis.
 Kristal: pati dalam endosperm, kotiledon, umbi, buah.
Sel parenkim tersebut berfungsi juga sebagai tempat menyimpan air, seperti pada tumbuhan
sukulen. Banyak sel parenkim yang mengandung tanin dan vakuolanya.
Ciri-Ciri Jaringan Parenkim
B
eberapa ciri jaringan parenkim pada tumbuhan antara lain:
-Jaringan parenkim memiliki dinding sel tipis, dan akan mengalami penebalan jika terdiri dari
selulosa yang masih lentur.
- Dinding sel parenkim jarang mengandung lignin, kecuali pada organ yang sudah tua.
- Jaringan parenkim memiliki sel yang masih hidup.
- Dibagian tengah ruang sel terdapat sentra vakuola besar yang berisi cadangan makanan.
- Pada protoplasma terdapat plastida baik itu leukoplas, kloroplas, ataupun kromoplas.
- Sel parenkim memiliki bentuk segi banyak (polihedral).

Fungsi Jaringan Parenkim:


 Jaringan perankim berfungsi sebagai jaringan penghasil serta menyimpan cadangan
makanan.
 Jaringan perankim menghasilkan makanan yang digunakan sebagai tempat melakukan
fotosintesis yang disimpan dalam parenkim. Contoh pada mesofil daun.
 Jaringan parenkim pada batang dan akar berfungsi untuk menyimpan pati sebagai
cadangan makanan. Contohnya pada tanaman ubi jalar.

Letak Jaringan Parenkim


Jaringan parenkim terletak hampir diseluruh bagian organ tumbuhan, meliputi bagian:

 Akar
 Batang
 Empelur Batang
 Dalam Daun (Mesofil)
 Daging buah
 Endosperma (jaringan sel untuk menyimpan cadangan makanan)

Sifat Jaringan Parenkim


 Jaringan berbentuk segi enam
 Bersifat meristematik
 Memiliki sel yang hidup ,berdinding tipis dan berukuran besar
 Banyak memiliki vakuola
 Memiliki ruang antar sel sehingga letak tidak terlalu padat
 Susunan dan Bentuk Sel Jaringan Parenkim
 Umumnya, sel parenkim memiliki bentuk isodiametris, namun terdapat beberapa bentuk
sel jaringan lainnya seperti:
 Prismatik atau silinder parenkim memiliki bentuk memanjang pada daun palisade mesofil
dikotil.
 Memiliki bentuk bercabang-cabang, misalnya bintang parenkim/aktinenkim sp daun
canna mesofil.
 Parenkim yang memiliki ruang besar di antara sel, misalnya parenkim
 pada tanaman air mengapung alat (eichornia crassiper).
Sel parenkim dengan bentuk tidak beraturan dengan banyak ruang antar sel yang ditemukan pada
mesofil daun

Berikut ini akan dipaparkan macam-macam jaringan parenkim, yakni:

1. Parenkim asimilasi

Menurut hasil penelitian parenkim asimilasi ini terdiri dari sel-sel yang banyak mengandung
klorofil. Parenkim ini sangat bermanfaat bagi berlangsungnya fotosintesis/sintesis karbohidrat
yang tentunya pula akan terletak pada bagian tepi dari alat-alat tumbuhan, mengingat bahwa bagi
keperluan fotosintesis sangat dibutuhkan radiasi. Parenkim asimilasi ini mengandung kloroplas
dan dalam kloroplas sering berisi butir-butir tepung asimilasi. Karena banyak berisi klorofil,
maka parenkim asimilasi ini biasa disebut juga klorenkhim.

2. Parenkim makanan

Parenkim ini adalah tempat penyimpanan cadangan makanan yang berbentuk zat-zat yang dapat
larut dalam cairan sel dalam vakuola dan berwujud bahan-bahan padat. bahan-bahan ini
merupakan bahan-bahan ergastik mati seperti butir-butir tepung, kristalloid,, protein, lemak,
ataupun tetes-tetes minyak.

3. Parenkim air

Parenkim air digunakan sebagai jaringan penyimpan air, dimana air ini terikat dalam vakuola
dari sel-selnya secara aktif. Pada beberapa tumbuh-tumbuhan tertentu seperti: actae sel-sel
parenkim yang terdapat dalam alat-alat fotosintesanya tidak mengandung klorofil, melainkan
dipenuhi oleh air sehingga tampak sebagai jaringan air. Jaringan air ini terdiri dari sel-sel yang
aktif yang berukuran besar dan biasanya mempunyai dinding sel yang tipis. Sel-selnyasering
tampak berupa serangkaian sel yang memanjang bagaikan sel-sel pagar palisade.

4. Parenkim tanin

Parenkim tanin terdiri dari sel-sel parenkim yang berisi zat penyamak.berdasarkan hasil
penelitian, bahwa sel-sel yang berisi zat-zat penyamak dalam alat-alat tumbuhan dapat merupaka
suatu sistem, sehingga terselenggaranya hubungan antara sel-sel satu sama lainnya. Sel-sel tanin
dalam daun misalnya selalu tersebar pada zona-zona tertentu, sehingga dengan demikian dapat
menyebabkan kurangnya/tidak adanya hubungan di antara sel-sel yang satudengan yang lainnya.
Sedangkan dalam batang tumbuhan, sel-sel tanin tampak terpusat pada zona tertentu.

5. Parenkim udara

Parenkim ini disebut aerenchym yang mempunyai ruang-ruang antar sel intercellular spaces yang
cukup besar. Dalam ruang ini terdapat udara=Parenkim pengangkut. Parenkim pengangkut ini
terdiri dari sel-sel memanjang dengan letak menurut arah pengangkutan. Dalam hal ini kita
mengenal adanya parenkim jari-jari empulur yang berguna sebagai alat pengangkut yang
menghubungkan jaringan- jaringan sebelah luar dan dalam yang dimaksud dengan parenkim jari-
jari empulur ini ialah sel-sel parenkim yang bentuknya panjang dan terdapat pada jari- jari
empulur.

3.2.3.Jaringan penyokong

adalah jaringan tumbuhan yang berfungsi untuk menyokong tubuh tumbuhan. Fungsinya
membuat tumbuhan memiliki bentuk dan mempertahankan bentuknya walau terjadi gangguan
dari lingkungan luar.

 Menegakkan batang dan menguatkan daun


 Melindungi embrio biji
 Melindungi tumbuhan dari gangguan mekanis
 Memperkuat jaringan aerenkim (parenkim penyimpan udara)
 Melindungi jaringan pengangkut
Pada dasarnya, tumbuhan memiliki 2 macam jaringan penyokong, yaitu kolenkim dan
sklerenkim.

a. Jaringan Kolenkim

Jaringan kolenkim adalah jaringan yang berfungsi sebagai jaringan penguat atau penyokong pada
tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan ini tersusun
atas sel-sel hidup yang mengalami penebalan dinding sel tidak merata. Dinding sel jaringan ini
terdiri dari senyawa selulosa dan pektin.
Karena sifatnya yang elastis, jaringan kolenkim ditemukan pada berbagai bagian tumbuhan yang
masih mengalami pertumbuhan seperti batang yang sedang tumbuh, tangkai daun, dan tanaman
herba.

Jenis-jenis jaringan kolenkim yaitu sebagai berikut:


Berdas
arkan letak penebalannya, jaringan kolenkim dapat dibedakan menjadi empat yaitu: kolenkim
angular, kolenkim lamellar, kolenkim annular, dan kolenkim lakunar.

jenis jaringan kolenkim jaringan penyokong:


 Kolenkim sudut (angular), penebalan berlangsung pada bagian-bagian sudutnya, dan
memanjang mengikuti sumbu sel. Contohnya, pada tangkai daun Vitis sp, Begonia sp,
Solanum tuberosum.
 Kolenkim papan (lamellar), penebalan terjadi pada dinding sel yang tangensial (sejajar
permukaan organ), sehingga pada irisan melintang terlihat seperti papan yang berderet-
deret. Contohnya, pada korteks batang Sambucus javanica.
 Kolenkim tubular (lacunar), terdapat pada kolenkim yang mempunyai ruang-ruang
antarsel dan penebalan-penebalannya terjadi pada permukaan ruang-ruang antara sel
tersebut. Contohnya, pada tangkai daun Salvina, Malva, dan Althaea
 Kolenkim tipe cincin (annular), merupakan jaringan kolenkim yang dinding selnya
menebal secara merata. Tipe kolenkim ini hanya ditemmukan pada daun wortel dan
beberapa tumbuhan merambat.

b. Jaringan Skelerenkim
Skelerenkim merupakan jaringan penyokong yang ditemukan pada bagian tumbuhan yang telah
dewasa atau tua. Jaringan skelerenkim terdiri dari sel-sel mati yang mengalami penebalan
sekunder secara merata oleh lignin.

Terdapat dua tipe jaringan skelerenkim yaitu serat dan sklereid (sel batu). Sklereid memiliki
dinding sel terlignifikasi dan sangat tebal. Sklereid membuat kulit kenari, tempurung kelapa
memiliki struktur yang keras dan kuat. Sklereid juga ditemukan pada buah pir sehingga
strukturnya seperti pasir. Sementara itu, serat memiliki bentuk berupa serabut memanjang.

Berdasarkan bentuk sel penyusunnya, sklerenkim dibedakan menjadi dua macam, yaitu sklereid
(sel batu) dan serabut (serat).
1) Sklereid (sel batu)

Sklereid adalah sel-sel yang mati saat dewasa, tetapi protoplasnya tetap aktif sepanjang hidup
organ tersebut. Sel sklereid umumnya berbentuk bulat atau bentuk lain, lebih pendek dari serat,
soliter, atau berkleompok.

Berdasarkan bentuknya, sklereid dibagi menjadi lima macam. yaitu barakisklereid,


makrosklereid, osteosklereid, asterosklereid, dan trikosklereid.

 Brakisklereid, merupakan sklereid yang berbentuk seperti insang, misalnya pada daging
buah pir.
 Makrosklereid, merupakan sklereid yang berbentuk seperti tongkat misalnya pda kulit
buah kacang-kacangan.
 Osteosklereid, merupakansklereid yang berbentuk seperti tulang dengan bagian ujung
membesar, misalnya pada daun dan kulit biji dikotil.
 Asterosklereid, merupakan sklereid yang bercabang-cabang seperti bintang, biasanya
terdapat pada daun.
 Trikosklereid, merupakan sklereid yang berbentuk memanjang seperti benang.

2) Serabut (serat)
Serat-serat sklerenkim terdiri atas sel-sel yang berukuran panjang ± 2 mm dan samping yang
ujungnya runcing. Serat-serat sklerenkim merupakan sel-sel yang sudah mati. Dinding selnya
mengalami penebalan dari zat kayu dan mengandung lamela-lamela selulosa sehingga lumen
selnya sempit.

Serat ini berbentuk poligon, yaitu segi lima atau segi enam. Noktah-noktahnya sempit yang
berbentuk bagai saluran-saluran sempit miring. Serat-serat sklerenkim pada tumbuh-tumbuhan
terbentuk bersamaan dengan saat-saat terhentinya pertumbuhan organ-organ pada tumbuhan.
Ada dua macam jenis serat sklerenkim, yaitu sebagai berikut.

-Serat di Luar Xilem (Ekstraxilari)

Serat ekstraxilari ada yang berlignin dan ada pula yang tidak. Serat ini dapat digunakan untuk
membuat tali, karung goni, dan bahan dasar tekstil untuk pakaian.
-Serat Xilem (Xilari)

Jenis serat ini merupakan komponen utama kayu karena dindingnya mengandung lignin yang
menyebabkan dindingnya keras dan kaku.

3.2.4.Jaringan Pengangkut/Vaskuler

Jaringan Pengangkut Jaringan pengangkut atau vascular tissue adalah jaringan khusus untuk
mengangkut zat mineral yang diserap oleh akar dari tanah atau zat makanan yang telah
dihasilkan pada daun untuk disalurkan ke bagian yang lain. Jaringan pengangkut pada
tumbuhan terdiri dari xilem yang merupakan jaringan pengangkut air dan floem sebagai
jaringan pengangkut bahan organik (bahan makanan).

Tipe jaringan pengangkut

 Tipe kolateral Xilem dan floem terletak berdampingan, dan floem ada di bagian luar
xilem.
 Tipe konsentris Jika berkas pengangkutan melingkar, xilem dikelilingi floem atau
sebaliknya.
 Tipe radial Jika letak xilem dan floem bergantian sesuai dengan jari-jari lingkaran.

a. Xylem
Xilem Unsurnya berupa:

-Trakeid, bertugas dalam pendistribusian air dan zat terlarut yang ada di dalamnya.
- Trakea, mempunyai tugas yang sama dengan trakeid. Bedanya, distribusi terjadi pada
trakea berlangsung di antara sel yang satu dengan yang lain menggunakan perforasi yang ada.
-Serat xilem, tersusun dari sel dengan dinding tebal. Ada 2 serat pada xilem, yaitu serat trakeid
dan serat libriform.
- Parenkim, berperan sebagai gudang penyimpan cadangan makanan serta sebagai bagian
pendukung dari sel trakeid maupun trakea yang mati.
Ciri-cirinya:
 Sel mati
 Dinding sel tebal akibat dari lignifikasi
 Sebagai sekat lenyap akibat adanya perforasi
 Mengalami penebalan
 Dinding sel punya noktah
 Punya bentuk sel yang bervariasi
Macam dari xilem:

-Pembuluh xilem primer, pembuluh yang terbentuk dari prokambium. Berdasarkan prosea
terbentuknya, xilem dibagi menjadi dua, yaitu protoxilem dan metaxilem.
- Pembuluh xilem sekunder, pembuluh yang tebentuk dari kambium. Xilem sekunder
memiliki parenkim yang berasal dari kambium yang berbentuk fusiform atau bentuk sel jari-jari.
Pembentukan xilem:
- Protoxilem, terbentuk sebelum dan selama pertumbuhan memanjang terjadi. Xilem ini
akan mengalami penebalan dinding berbentuk cincin atau spiral dan dapat melakukan
penumbuhan memanjang.
-Metaxilem terjadi setelah pertumbuhan memanjang terjadi, sehingga xilem jenis ini jelas tidak
dapat melakukan pertumbuhan memanjang. Penebalan dari xilem jenis ini akan berbentuk
spiral, tangga, jala dan bernoktah.

Fungsi dari xilem: Dapat ditemukan nyaris di semua bagian dari akar, batang dan daun.
Sehingga, xilem berfungsi untuk mengangkut air yang berasal dari akar ke seluruh bagian
tumbuhan lain yang berada di atas.

b. Floem
Floem adalah jaringan pembuluh berfungsi untuk mengangkut, dan mendistribusikan zat
makanan hasil fotosintesis, dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Floem tersusun dari komponen
sel-sel hidup, dan sel-sel mati.

Komponen penyusun floem adalah:

Unsur tapis

Unsur tapis adalah bagian yang terdiri sel-sel panjang, dengan ujung berpori disebut lempeng
tapis. Sel-sel yang saling berdekatan, akan membentuk pembuluh pada bagianya. Pori-pori pada
lempeng tapis akan dilewati oleh plasmodesmata yang menghubungkan unsur tapis dengan
lainnya.

1. Sel Pengiring (Sel Tetangga)

Sel pengiring atau sel tetangga adalah untaian sel-sel hidup bentuknya yang menyerupai
parenkim. Sel pengiring berfungsi dalam proses masuk dan keluarnya makanan melalui
pembuluh tapis. Sel pengiring memiliki plastida, nukleus, dan plasmodesmata yang bercabang.

2.Serat floem

Serat floem dapat berupa sel hidup maupun sel mati. Sel hidup akan berfungsi sebagai cadangan
makanan.

3.Parenkim floem

Parenkim floem adalah sel hidup yang terletak di bagian buluh tipis. Parenkim floem berfungsi
sebagai tempat untuk penyimpanan lemak, zat tepung, dan zat-zat organik lainnya.
4.Sel Albumin

Sel albumin adalah sel jari-jari empulur, dan parenkim buluh tipis. Dalam sel ini banyak
mengandung albumin (zat putih telur), yang fungsinya seperti sel pengiring. Sel albumin terdapat
pada tumbuhan Gymnospermae.

BAB IV

PENUTUP

4.1.Kesimpulan

Dari pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: jaringan tumbuhan secara umum dibagi menjadi
jaringan muda/meristem dan jaringan dewasa/permanen. Jaringan muda meristem adalah
jaringan yang sel-selnya terus aktif membelah atau bersifat embrional meristematik. Sedangkan,
jaringan dewasa /permanen adalah jaringan yang sel-selnya tidak membelah lagi atau bersifat
nonmeristematik. Jaringan muda/meristem berdasarkan asal terbentuknya dibagi menjadi 3 yaitu:
pomeristem, meristem primer, dan meristem sekunder. Sedangkan berdasarkan letaknya,
jaringan meristem dibagi menjadi: meristem apikal,meristem lateral, dan meristem interkalar.
jaringan dewasa/permanen dibagi menjadi jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan
penyokong, jaringan pengangkut, dan jaringan gabus.jaringan-jaringan tersebut kemudian
digolongkan menjadi 5 sistem jaringan, yaitu: sistem jaringan dermal yang terdiri atas jaringan
epidermis dan gabus, sistem jaringan dasar yang terdiri atas jaringan parenkim dan penyokong
kolenkim dan sklerenkim, serta sistem jaringan pembuluh/vaskuler yang terdiri atas Xylem dan
floem.

4.2. Saran

Materi jaringan tumbuhan ini akan mudah dipahami jika didukung dengan sumber referensi yang
memadai, dalam artian kualitas dan kuantitasnya. Untuk pembuatan makalah selanjutnya, kami
menyarankan untuk lebih banyak menambah referensi. Selainitu, kami siap menerima kritik dan
saran yang membangun dari pembaca agar makalah ini bisa lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Meristem%20-%20BPSMG/
materi1.html#:~:text=meristem%20primer%20merupakan%20jaringan%20lanjutan,pucuk
%20lateral%20serta%20ujung%20akar.

https://www.scribd.com/document/402956295/jaringan-docx

https://informasains.com/edu/post/2021/12/definisi-fungsi-dan-macam-macam-jaringan-
penyokong-penguat/

https://images.app.goo.gl/bePPiF5cwc6q8pk47

https://images.app.goo.gl/bePPiF5cwc6q8pk47

https://web.syekhnurjati.ac.id/labmipa/anatomi-tumbuhan-jaringan-parenkim-dan-streom-pada-
berbagai-organ-tanaman/

https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fwww.gurupendidikan.co.id%2Fwp-
content%2Fuploads
%2F2016%2F04%2FScreenshot_3.jpg&tbnid=xQWpnX7smPmLjM&vet=1&imgrefurl=https
%3A%2F%2Fwww.gurupendidikan.co.id%2Fjaringan-kolenkim-dan-sklerenkim
%2F&docid=U4GGLTMh3aw6IM&w=457&h=260&hl=id-ID&source=sh%2Fx%2Fim

https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fstorage.pahamify.com
%2FDoubtSolving%2Fproduction%2FCourseId-79%2FChapId-655%2FLessonId-
1579%2FModuleId-2%2FQuestionCode-21IUSDFCID3%2Fjaringan%2520meristem
%2520berdasarkan%2520asalnya.png&tbnid=njh8eM20xWfrkM&vet=1&imgrefurl=https%3A
%2F%2Fmipi.ai%2Fresult%2Fsolution%2F1-a-Protoderm-prokambium-dan-meristem-dasar-
pada-dikotil-berkem!d873a7d9-cd3e-43f2-b0f5-
d9158fb6f699&docid=Lw3DHkcXHay3qM&w=624&h=454&hl=id-ID&source=sh%2Fx
%2Fim
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Meristem%20-%20BPSMG/
materi2.html

https://belajargiat.id/jaringan-permanan-di-tumbuhan/

Anda mungkin juga menyukai