Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TEORI HISTOGEN

Disusun oleh :
Joshua Reyhan Lourensius Silam
203030404117

Dosen pengampu Mata kuliah :


Ir. Yudha, M.Sc.

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA FAKULTAS


PERTANIAN

JURUSAN KEHUTANAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat- Nya sehingga makalah mata kuliah Pertumbuhan Dan kualtias Kayu
diselesaikan dengan baik.
Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak Ir. Yudha, M.Sc.
.selaku dosen pengampu mata kuliah Pertumbuhan Dan kualtias Kayu.
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan membawa
dampak yang positif bagi kalangan yang membutuhkan. Penulis juga menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran
yang membangun sangat dibutuhkan demi kebaikan makalah ini. Akhir kata
menyampaikan terimakasih.

Palangka Raya, 12 Febuari 2023

JOSHUA REYHAN L.S


203030404117

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

i
KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah………….………………………………… 2
1.3 Tujuan ……………..…………………………………………. 2
.
II. Pembahsaan
2.1 Teori histogen menurut J .henstain…...………………..………...3
2.2 Teori hetogen Johannes Ludwig Emil Robert von Hanstein .....3
2.3 Jaringan Meristem Primer ………………………………………4
2.4 Jaringan Meristem Skunder ………………………………….4

III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan……………………………………………5
3.2. Saran……………………………………………5
Daftar pustaka

ii
I. PENDAHULUAN
1.1 latar Belakang
Setiap makhluk hidup tentu mengalami proses tumbuh dan berkembang . Pada saat itu,
sel-sel yang menyusun tubuh menjadi terspesialisasi  untuk menjalankan berbagai fungsi
hidup. Beberapa sel di antaranya bergabung menjadi satu kesatuan membentuk  jaringan.
Jaringan merupakan sekelompok sel yang memiliki  bentuk, susunan dan fungsi yang
sama. Pada umumnya, dikenal dua tipe jaringan, yaitu jaringan sederhana (tersusun dari
satu tipe sel).Berbagai macam jaringan dapat ditemukan pada organ tubuh makhluk
hidup, baik tumbuhan maupun hewan. Berikut ini kita akan membahas tentang macam
jaringan  yang dapat pada tumbuhan dan hewan.
Pada dasarnya, tubuh tumbuhan multiseluler merupakan  satu unit morfologi. Dikatakan
demikian karena  tubuh  tumbuhan tersusun dari sel-sel yang berlekatan dengan sel-sel
lain melalui dinding selnya. Penyatuan  sel-sel  terseb ut  dimungkinkan karena adanya
zat-zat perekat antarsel. Beberapa tipe sel dengan ciri yang serupa membentuk suatu
kelompok sel yang dikenal  sebagai jaringan tumbuhan. Berbagai jaringan tumbuhan.
Berbagai jaringan tumbuhan dapat ditemukan pada organ tumbuhan, misalnya pada akar,
batang, dan daun.
Ahli botani membedakan jaringan tumbuhan atas beberapa macam, yaitu jaringan
meristem, epidermis, parenkim, kolenkim, sklerenkim, dan pengangkut.

1.2 Rumusan Masalah

2. Apa yang dimaksud dengan Jaringan Meristem?


3. Sebutkan ciri-ciri Jaringan Meristem?
4. Sebutkan dan jelaskan macam-macam Jaringan Meristem berdasarkan asal  usul
pembentukannya?
5. Sebutkan dan Jelaskan macam – macam Jaringan Meristem berdasarkan posisi dalam
tubuh tumbuhan?

1.3 Tujuan makalah ini


menginformasikan suatu hal, menganalisis suatu ide dan membujuk pembaca untuk ikut
berpikir secara kritis tentang ide atau topik yang dibahas dalam makalah Membantu
mahasiswa menyampaikan, menggunakan, mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang
diperoleh menjadi suatu sistem yang terpadu untuk pengembangan ilmu.

1. Untuk mengetahui pengertian Jaringan Meristem.


2. Untuk mengetahui ciri-ciri Jaringan Meristem.
3. Untuk mengetahui Jaringan Meristem berdasarkan asal usul pembentukannya.
II. PEMBAHASAN

2.1 Teori Hestogen menurut J.Henstein


Teori histogen digagas oleh J. Hanstein pada tahun 1868. Teori ini menyatakan bahwa
meristem apikal tersusun atas tiga histogen, yaitu dermatogen, periblem, dan plerom.
Setiap histogen tersebut nantinya akan berkembang menjadi jaringan yang berbeda-beda.

2.2 Teori hetogen Johannes Ludwig Emil Robert von Hanstein ( 15 mei 1822 – 27
Agustus 1880)
Teori Histogen klasik yang diutarakan Hanstein pada 1868 menyatakan bahwa ada sejenis
stratifikasi (=pengelompokan, keadaan yang bertingkat–seperti pada kata “strata sosial“) pada
ujung batang tumbuhan angiospermae. Hanstein menyatakan adanya bagian pusat tanaman
yang diselimuti oleh beberapa lapisan yang tersusun rapi, yang saling menyelubungi dengan
ketebalan yang konstan (kamsud gw, kalo misalnya lapisan X setebal 1 mm, maka lapisan X
itu akan dan hanya akan setebal itu di seluruh bagian meristem apikal).
Masing-masing lapisan dipercaya terdiri dari beberapa sel meristematis yang saling
bertumpukan, yang terletak pada bagian paling pucuk dari batang.Beberapa tahun kemudian,
interpretasi teori Hanstein terhadap peran masing-masing lapisan sudah tidak digunakan lagi,
tapi konsep dasar tentang adanya lapisan meristem yang bertingkat pada ujung batang tetap
digunakan. Berikut ringkasan teori histogennya Hanstein:
Meristem primer terdiri dari 3 lapisan sel pembentuk jaringan, yaitu:
1) Dermatogen (pembentukan epidermis),
2) Periblem (pembentukan korteks), dan
3) Plerom (pembentukan silinder pusat).

2.3 Jaringan Meristem Primer


Jaringan meristem primer merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan
embrio.Contoh jaringan meristem primer adalah ujung batang dan ujung akar. Meristem yang
terdapat diujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal. Kegiatan jaringan meristem
primer menimbulkan batang dan akar semakin bertambah panjang. Pertumbuhan jaringan
meristem primer disebut pertumbuhan primer.

2.4 Jaringan Meristem Skunder

Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa dan
selanjutnya berubah menjadi meristematis.Sel –sel meristem sekunder berbentuk pipih atau
prisma yang di bagian tengahnya terdapat vakuola.Contohnya, kambium dan kambium gabus.
Kambium dijumpai di dalam batang dan akar da tumbuhan golongan dikotil dan
Gymnospermae, serta beberapa tumbuhan dari golongan monokotil ( Agave,Aloe, Jucca, dan
Draceana).  Kambium gabus terdapat pada kulit batang tumbuhan dan dapat membentuk
jaringan gabus yang sukar dilalui air. Kambium biasa dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

a) Kambium Vasikuler
Kambium Vasikuler adalah cambium yang berada di dalam berkas pengangkut, yaitu di antara
floem dan xylem.
b) Kambium Intervasikuler

Kambium Intervasikuler  adalah  kambium yang berada  di antara berkas pengangkut.


Kesatuan antara  kambium  vasikuler dengan cambium intervasikuler membentuk lingkaran
cambium atau lingkaran vaskuler.
Pada meristem apeks primer dapat dibedakan antara promeristem dan daerah meristematis
dibawahnya dimana sel telah mengalami diferensiasi sampai taraf tertentu.Promeristem terdiri
dari pemula-pemula apeks bersama dengan sel derivatnya yang masih berdekatan dengan
pemula. Daerah meristematik di bawahnya yang telah sebagian terdiferensiasi terdiri dari :

1) Protoderm yang menghasilkan epidermis


2) Prokambium yang membentuk jaringan pembuluh primer
3) Meristem dasar yang membentuk jaringan dasar seperti parenkim.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari makalah diatas dapat k simpulkan, Jaringan meristem adalah jaringan yang sel –
selnya mampu membelah diri dengan cara mitosis secara terus menerus ( bersifat
embrional) untuk menambah jumlah sel – sel tubuh pada tumbuhan.
Jaringan meristem memiliki ciri-ciri sebagai berikut, Bentuk dan ukurannya selnya sama
(kubus), Dinding Selnya Tipis, Selnya penuh dengan protoplasma, Isi sel tidak
mengandung zat makanan, Sel muda dan belum mengalami diferensiasi dan spesialisasi,
berdinding tipis, protoplasma banyak, vakuola kecil, inti besar, plastida belum matang
dan berbentuk sama ke segala arah.
Jaringan meristem bermacam-macam, yaitu jaringan Promeristem, Jaringanmeristem
primer, Jaringan meristem sekunder. Jika dilihat dari posisi jaringan meristem dalam
tubuh tumbuhan maka jaringan meristem dibagi menjadi jaringan meristem apikal,
intekalar, dan lateral.

3.2 Saran

Sebaiknya kepada para pembaca memahami isi makalah tersebut, sehingga para pembaca
dapat mengerti apa isi makalah tersebut, tapi tidak hanya mengerti akan isi makalah ini
tetapi pembaca juga akan mendapatkan suatu ilmu yang sangat bermanfaat yang nantinya
dapat digunakan dalam proses balajar mengajar
DAFTAR PUSTAKA
Jati, W.2007.Aktif Biologi Pelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas XI.Jakarta:Ganeca
Exact

Ridhawati.2009.Biologi Umum.Universitas Cokroaminoto Palopo

Campbell,N.A.,J.B.Reece & L.G.Mitchell.2002.Biologi.Jakarta:Erlangga

Wahyu S,I.2006.Biologi untuk SMA/MA Kelas XI.Bogor:CV Duta Grafika


Verkasalo, E .2001. Development of procurement and sawmilling of Scots pine from
thinnings. Finnish Forest Research Institute (Metla).

Anda mungkin juga menyukai