Oleh:
JOSHUA REYHAN LOURENSIUS SILAM
Nim :
203030404114
Kelompok :
12
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2023
Daftar Isi
BAB I Pendehuluan
Latar belakang
Tujuan Praktik
BAB II Metode praktik
Tempat dan waktu
Bahan dan peralatan
Pelaksanan Praktik
BAB III Pembahasan Dan Hasil
3
I. Pendahuluan
Hutan memiliki banyak manfaat untuk kita semua. Hutan merupakan paru-
paru dunia (planet bumi) sehingga perlu kita jaga karena jika tidak maka hanya
akan membawa dampak yang buruk bagi kita di masa kini dan masa yang akan
datang. Hutan dapat menampung air hujan di dalam tanah, mencegah intrusi air
laut yang asin, menjadi pengatur tata air tanah mencegah erosi dan banjir,
menjaga dan mempertahankan kesuburan tanah juga sebagai wilayah untuk
melestarikan keanekaragaman hayati.
Mengingat banyaknya manfaat dari hutan maka pengelolaan hutan yang
baik merupakan tindakan yang harus dilakukan. Sistem silvikultur merupakan
serangkaian kegiatan terencana mengenai pengelolaan hutan dan sebagai sistem
budidaya hutan atau teknik bercocok tanam hutan yang dimulai dari pemilihan
bibit, pembuatan tanaman, penanaman, pemeliharaan, sampai pada pemanenan
atau penebangannya.
Pengukuran dimensi pohon guna menentukan potensi hutan merupakan
kegiatan pokok dalam inventarisasi hutan. Kualitas hasil inventarisasi hutan yang
dilakukan sangat ditentukan oleh ketelitian dalam pengukuran dimensi pohon baik
diameter maupun tinggi pohon. Karena itu dibutuhkan pengetahuan yang benar
tentang cara kerja alat dan pemakaian alat ukur pohon dengan baik. Hal ini dapat
dilakukan dengan melakukan praktik pengukuran di lapangan dan dilakukan
secara berulang.
4
dilakukan secara manual dengan menggunakan cangkul atau cetok pada sekitar
tanaman dengan radius 25-50 cm tergantung pada jarak tanamnya.
d. penyiraman
penyiraman dilakukan dengan cara manual yaitu dengan mengangkut air
menggunakan ember kemudian mulai menyiram tanaman.
Lythracea
32 Bungur Lagerstroemia e 32 1.3
Tanaman yang diukur berjumlah 12 tanaman, dengan jenis ulin dan bungur. Hasil
pengukuran tinggi pohon yang tertinggi yaitu diperoleh oleh nomor tanaman 40
dengan jenis bungur, sedangkan hasil pengukuran tinggi tanaman terendah didapat
pada nomor pohon 30 dan 32 dengan jenis bungur. Kemudian hasil pengukuran
diameter yang terbesar yaitu pada nomor pohon 25 dan 31 dengan jenis bungur,
sedangkan hasil pengukuran diameter terkecil didapat pada nomor pohon 29
dengan jenis bungur.
Gambar 1. Pembersihan
10
Gambar 2. Penyiangan
Penyiangan/perumputan dengan tujuan kegiatan dalam menghilangkan
rumput atau tumbuh-tumbuhan lain (liar) yang tidak diinginkan tumbuh bersama
semai dalam upaya membebaskan tanaman dari persaingan dengan tumbuhan
liar dalam hal memperoleh cahaya, udara, air dan penyerapan unsur-unsur hara.
Sehingga, tanaman harus dibebaskan dari gulma, paling tidak dilakukan selama
dua tahun pertama. Penyiangan harus dilakukan secara rutin pada dua bulan
pertama, setelah masuk secara periodic 3 bulanan.
c. Pendangiran Tanaman
Gambar 3. Pendangiran
11
d. Penyiraman
Gambar 4. Penyiraman
Penyiraman dilakukan dengan cara manual yaitu dengan mengangkut air
menggunakan ember dan gayung kemudian mulai menyiram pada tanaman pada
setiap areal jalur yang telah diberikan pupuk NPK.
Lampiran