Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRATIKUM

PENYEDIAAN HIJAUAN /SISTEM TIGA STRATA


PERTUMBUHAN TANAMAN TELANG (Clitoria ternatea),
INDIGOFERA(Indigofera tinctoria), DAN LAMTORO (Leucaena
leucocephala)
DENGAN DUA PERLAKUAN BERBEDA

Dosen Pengampu:
Ni Made Witariadi, S.Pt., MP.

Oleh:
Sang Made Krisna Swantika
2103511021
A

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

Latar belakang
Hijauan Pakan Ternak merupakan salah satu bahan makanan ternak
yang sangat diperlukan dan besar manfaatnya bagi kehidupan dan
kelangsungan populasi ternak ruminansia. Oleh karena itu hijauan
makanan ternak sebagai salah satu bahan makanan merupakan dasar
utama untuk mendukung peternakan yang setiap harinya
membutuhkan cukup banyak hijauan pakan ternak (Hesti Rahasia et
al., 2021). Pakan ternak ruminansia secara umum dapat dibagi
menjadi pakan berserat tinggi dan rendah. Pakan berserat tinggi
antara lain rumput, legum, jerami dan brangkasan, sedangkan pakan
berserat redah, yaitu konsentrat. Konsentrat merupakan pakan ternak
yang dibuat dari limbah pertanian, industri, dan perkebunan. Limbah
pertanian, seperti dedak padi, dedak jagung, janggel jagung dan
pollard. Limbah industri antara lain ampas kecap dan tahu, sedang
limbah perkebunan, yaitu bungkil inti sawit. Rumput dan legum
merupakan pakan berserat tinggi dengan kandungan nutrien yang
baik (Agung Prabowo et al.,2020). Sistem Tiga Strata (STS) adalah
suatu tata cara penanaman dan pemangkasan rumput. leguminosa
sebagai stratum I. semak sebaga1 stratum 2. dan pohon sebagai
stratum 3, sehingga tersedia pakan hijauan yang bermutu sepanjang
tahun. Pemeliharaan ternak dengan STS telah dilaporkan dapat
meningkatkan berat hidup anak dan induk sapi bali serta
penggunaan pakan ternak lebih efisien daripada pemeliharaan secara
tradisional. Pemberian pakan STS mampu menyediakan jumlah
yang cukup juga kualitanya sesuai dengan kebutuhan ternak untuk
aktivitas fisiologis berikutnya. Ketersediaan pakan pegang peranan
penting dalam kelangsungan suatu peternakan ruminansia.
Ketersediaan Hijauan pakan Ternak (HPT) disepanjang tahun
merupakan masalah pada peternakan di Indonesia terutama di lahan
sub optimal, disaat musim kemarau yang merupakan musim
kesulitan dalam ketersediaan pakan ternak. Rendahnya sebaran dan
ketersediaan hijauan pakan sepanjang tahun menjadi salah satu
penyebab sulit berkembangnya populasi dan produktivitas ternak,
karena peternak tidak dapat mempertahankan ternakya untuk
dipelihara (terutama musim kemarau) akibat kurangnya sumber
pakan utama tersebut. Pada saat musim penghujan, produksi hijauan
pakan ternak akan melimpah, sebaliknya pada sat musim kemarau
tingkat produksinya akan rendah, atau bahkan dapat
berkurang sama sekali.
Rumusan masalah
1. Berapa jumlah produksi lahan sts di fakultas peternakan
universitas udayana
2. Bagaimana proses penanaman dan germinasi benih

Tujuan
1. Untuk mengetahui jumlah produksi lahan sts di fakultas
peternakan universitas udayana
2. Untuk mengetahui proses penanaman dan germinasi benih
BAB II
MATERI METODA

Materi

Pratikum I
Alat dan bahan
• Arit
• Gunting
• Plastik
• Besi bujur sangkar
• Buku alat tulis
• Timbangan elektrik

Pratikum II
• Poly bag
• Tanah subur
• Air
• Bibit lamtoro (Leucaena Leucocephala CV. Tarramba)
• Bibit tarum (Indigofera tinctoria)
• Bibit bunga telang (Clitoria ternatea)

Metode

Pratikum I

1. Untuk mengukur jumlah produksi rumput pada strata satu, lakukan 1-3 kali
pengulangan dengan meletakkan besi berbentuk bujur sangkar pada rumput
dengan 100% permukaan tertutupi oleh rumput. Kemudian rumput dipangkas dan
diletakkan pada plastik lalu ditimbang.

2. Untuk mengukur jumlah produksi leguminosa pada strata dua, lakukan


pemotongan pada cabang pohon leguminosa, pada praktikum ini menggunakan
lamtoro, kemudian hitung jumlah daun pada cabang tersebut lalu simpan pada
plastik dan ditimbang.

3. Untuk mengukur jumlah produksi pohon pada strata tiga, lakukan pemotongan
pada cabang pohon santan kemudian dihitung jumlah daun pada cabang tersebut
lalu disimpan pada plastic bag dan ditimbang.
Pratikum II

1. Tanah dihancurkan terlebih dahulu agar tidak menggumpal,


2. Tanah dimasukkan dalam polybag, masukkan secara perlahan dan jangan
sampai polybag penuh,
3. Siram polybag yang telah terisi tanah, siram secukupnya lalu
4. Tanam 10 benih/biji pada masing-masing polybag pada kedalaman ± 5cm.
Atur jarak penanaman agar jarak tidak terlalu mepet atau berdekatan satu
sama lain,
5. Pertahankan agar tanah polybag tidak sampai kering.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai