Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

JARINGAN TUMBUHAN

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Morfologi dan fisiologi Tumbuhan

Dosen Pengampu : Muhammad Fathan N.U.,S,Si., M.Farm.,Apt

DISUSUN OLEH :
Fairuz Allyza 03422119108
Harum Andini P.N 03422119131
Ninda Firdania Ananda 03422119206
Reyfana Erzania 03422119245
Stefani Permatasari 03422119288
Sucy Lorrain Situmorang 03422119289
Tasya Fitri Camila 03422119296
Ulfa Siti Q.S 03422119315
Yoshita Rachma Suwaryo 03422119332

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


AKADEMI FARMASI IKIFA
Jl Buaran II No. 30A, Klender, Duren Sawit
Jakarta Timur - DKI Jakarta 2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan
makalah pendidikan agama islam dengan judul " Jaringan Tumbuhan" tepat pada
waktunya.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan


berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu
tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam merampungkan makalah ini. 

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh
karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para
pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah
ini. 

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini


dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para
pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-
makalah selanjutnya. 

Jakarta, Desember 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................i

Daftar Isi...........................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan...........................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................1


1.2 Rumusan Makalah....................................................................1
1.3 Tujuan Makalah........................................................................1

Bab II Isi..........................................................................................................2

2.1 Pengertian Jaringan Tumbuhan...............................................2


2.2 Jenis – Jenis Jaringan Tumbuhsn..............................................3
A. Jaringan Meristem..............................................................3
B. Jaringan Permanen..............................................................4
1.Jaringan Pelindung...........................................................4
2. Jaringan Dasar................................................................10
3.Jaringan Penunjang..........................................................11
4. Jaringan Pengangkut.......................................................15
5. Jaringan Idioblas dan Rongga Antar Sel........................19

Bab III Penutup................................................................................................22

3.1 Kesimpulan...............................................................................22

3.2 Saran.........................................................................................22

Daftar Pustaka...................................................................................................23

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tubuh tumbuhan terdiri atas kumpulan sel-sel , yang mempunyai


asal,fungsi serta struktur yang sama dan disebut jaringan. Berdasarkan
sifatnya, ada dua macam jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan yaitu
jaringan muda dan jaringan dewasa. Jaringan muda mempunyai sifat
membelah, sehingga mempunyai fungsi menambah panjang akar maupun
batang, karena biasanya terdapat pada bagian ujung. Pertumbuhan yang
diawali oleh jaringan yang letaknya dibagian ujung dikenal sebagai
pertumbuhan primer
Semua sel yang menyusun tubuh tumbuhan dewasa berasal dari
kegiatan sel-sel jaringan muda. Pada proses pencapaian dewasa sel-sel
tersebut tidak hanya bertambah volumenya tetapi strukturnya lebih
termodifikasi untuk memenuhi fungsi fisiologis tertentu pada tumbuhan
dewasa

1.2 Rumusan Makalah


Membahas beberapa pokok materi mengenai sistem jaringan pada
tumbuhan dan apa saja jaringan yang ada pada sebuah tumbuhan.

1.3 Tujuan Makalah


Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk memahami
tentang sisteem jaringan pada tumbuhan. Disamping itu juga untuk
menambah wawasan kita tentang berbagai jaringan pada tumbuhan.
Sehingga kita lebih mengerti bagaimana tumbuhan itu hidup di alam.

iv
BAB II

ISI

1.1 Pengertian Jaringan Tumbuhan

Jaringan adalah kumpulan beberapa sel yang sama, dalam hal ini
sel tersebut akan saling bekerja sama untuk tujuan tertentu. Jaringan
tumbuhan adalah sel-sel yang memiliki tujuan yang sama untuk
membentuk suatu energi pada tumbuhan. Berbeda dengan jaringan hewan,
jaringan ini terdiri dari sel-sel meristem, suatu analog dari sel-sel punca
(stem cells) hewan.
Histologi adalah ilmu yang berkaitan dengan struktur jaringan.
macam sel penyusun jaringan, terdapat 2 jenis jaringan, yaitu:
1. Jaringan sederhana, yaitu kumpulan sel yang mirip dengan fungsi sama
dan
homogen, contoh epidermis, kolenkim.
2. Jaringan sederhana, jaringan yang terdiri dari kumpulan sel yang
ditampilkan bentuk dan fungsinya sama . Tapi tersusun dari macam -
macam sel yang sifatnya heterogen. Misalnya jaringan vaskuler
(pengangkut).

5
1.2 Jenis – Jenis Jaringan

Berdasarkan sifat dan ontogeni jaringan, dikenal 2 jenis jaringan, yaitu:

1. Jaringan meristem, yaitu jaringan muda yang memiliki ciri - ciri


antara lain: aktif membelah, tipis dan elastis, inti besar ditengah,
sitoplasma penuh, menyediakan bahan yang berguna untuk
pembelahan, vakuola sedikit atau belum ada, jarang memiliki ruang
antar sel.
2. Jaringan permanen, yaitu jaringan yang tidak bersifat meristem,
dengan ciri - ciri antara lain: dinding tebal, vakuola besar, tidak
membelah, bentuk memanjang, inti kecil, sitoplasma sedikit, dan
mengandung banyak rongga antar sel.

A. JARINGAN MERISTEM

Berdasarkan pembentukkannya jaringan meristem terbagi atas:

1. Promeristem, yaitu jaringan yang telah ada sejak embrio.


2. Meristem primer, yaitu terbentuk dari promeristem, membentuk
cabang daun atau untuk pembentukan bagian tubuh tumbuhan,
membentuk jaringan tubuh.

6
3. Meristem sekunder, yaitu jaringan meristem yang aktif lagi setelah
pembentukan primer selesai, terbentuk dari jaringan meristematis.
Prokambium membentuk jaringan meristem sekunder, disebut
kambium dan kambium gabus (Phellogen).

Berdasarkannya, jaringan meristem dikenal 3 jenis yaitu:

1. Meristem Apikal
Pada jaringan promeristem dan meristem primer, jaringan ini akan
membentuk organ baru berbentuk daun dan modifikasinya seperti
bunga, buah dan biji.
2. Meristem Axillaris
Pada jaringan meristem primer yang membentuk kuncup baru
membentuk cabang, ranting daun serta modifikasinya.
3. Meristem Lateral
Pada meristem sekunder yang jika telah membelah diri akan terbentuk
xylem dan floem sekunder serta korteks sekunder dan lapisan gabus
yang dibentuk oleh kambium dan phellogen.

B. JARINGAN PERMANEN
Menurut fungsinya, jaringan permanen dibagi atas: jaringan
pelindung, jaringan dasar, jaringan penunjang, jaringan pengangkut,
dan jaringan laticifer.

1. Jaringan Pelindung
jaringan berfungsi sebagai pelindung, diterletak paling luar dari
tubuh tumbuhan (epidermis). Umumnya tersusun dari satu lapis sel,
dapat mengalami modiifikasi, membentuk lapisan lilin, kutikula,
rambut, trikom, stomata dan lain - lain. Sel epidermis pada tumbuhan
dikotil dindingnya berlekuk, sedangkan pada monokotil lurus.

7
Jaringan pelindung memiliki sifat seperti sel parenkim, tidak
mengandung klorofil, kecuali sel penjaga (guard cell) dan stomata.
Epidermisi mencegah penguapan yang berlebihan. Pada akar,
epidermis tidak berkutikula dan tidak berstomata, dinding tipis untuk
menyerap air. Sel epidermis dapat bermodifikasi menjadi trikoma,
emergensia, stomata.

a. Stomata (Sel penutup)


Pada epidermis tedapat lubang kecil yang dibatasi oleh dua
sel khusus (guard cell) dengan lubangnya disebut stomata. Guard
cell berbentuk seperti ginjal mengandung banyak klorofil. Stomata
terdapat pada bagian tumbuhan yang terletak diatas tanah, yang
terbnyak dijumpai pada bagian bawah daun. Jumlah stomata
dipengaruhi oleh kelembapan atau lingkungan lainnya.

8
Stomata Pada  Monokotil  A.  Tipe Halter; B. Tipe Berdasarkan
Jumlah Dan Susunan Sel   Tetangga (Fahn, 1991)

 Macam-macam Stomata antara lain:


1. Menurut arah pergerakan jaringan guard cell terhadap
permukaan epidermis yaitu bergerak ke arah kanan dan kiri (ke
samping), bergerak ke arah atas dan bawah, dan tepi guard cell
tidak bergerak sama sekali, seperti cerobong yang selalu
terbuka.

2. Menurut letak guard cell


 Anomocytic (Ranunculaceus), guard cell langsung
dikelilingi epidermis, tidak ada sel tetangga (accecories
cell). Tipe ini biasa terdapat pada family ranunculaceae,
geraniaceae, capparidaceae, cucurbitaceae, malvaceae,
tamaricaceae, schorphulariacea dan papaveraceae. Contoh :
Cucurbita pepo.
 Anisocytic (Cruciferous), guard cell dikelilingi 3-4 sel
tetangga, dimana sel yang satu lebih kecil dari sel lain.
Tep ini antara lain terdapat pada cruciferae, Nicotiana,
Solanum dan sedum. Contoh: Petunia sp.
 Diacytic (Caryophillaceus), guard cell dikeliingi 2 sel
tetangga, letaknya memotong stomata. Tipe ini antara lain
terdapat pada caryophilaceae dan achantaceae. Contoh:
Canna hybrida.
 Paracytic (Rubiaceus), guard cell dikeliingi 2 sel tetangga
yang letaknya sejajar dengan sumbu memanjang. Tipe ini
biasanya terdapat pada Rubiaceae, Magnoliaceae,
Convolvulaceae dan Mimosaceae, beberapa genus dari
papillionaceae seperti Ononis, Arachis, Phaseolus dan
Psoralea.

9
3. Menurut asal terbentuknya sel penjaga dan sel tetangga
 Mesogenous, sel penjaga dan sel tetangga berasal dari satu
sel Induk
 Perigenous. Guard cell dan sel tetangga tidak berasal dari
satu sel induk.
 Mesoperigenous, sel tetangga berasal dari beberapa sel
induk yang berbeda, tetapi ada satu yang berasal dari sel
induk yang sama dengan sel induk guard cell.
4. Menurut letak terhadap permukaan epidermis antara lain
eryptopore (tersembunyi) dan phanerophore (rata dengan
permukaan epidermis)

 Fungsi Stomata

Fungsi stomata pada tumbuhan antara lain:

1. Proses fotosintesis
Fotosintesis merupakan proses pembuatan bahan makanan
dengan bantuan sinar matahari. karbondioksida dan air.
Tumbuhan diperoleh karbondioksida dari atmosfer yang
diambil melalui stomata. Hasil sampingan fotosintesis berupa
oksigen keluar melalui stomata. Dapat disetujui sebagai
stomata yang disetujui sebagai media pengiriman gas.
2. Proses transpirasi
Transpirasi adalah proses penguapan udara dari permukaan
tanaman. Penguapan dilakukan melalui stomata.
3. Mencegah kehilangan air
Fungsi lain dari stomata adalah untuk membatasi kehilangan
air. Hal ini dilakukan dengan mekanisme membuka dan
menutup stomata

10
 Mekanisme membuka dan menutupnya stomata

Membuka menutupnya stomata tergantung pada perubahan


turgor sel penjaga (sel stomata). Turgor yang tinggi menyebabkan
stomata membuka sebaliknya turgor yang rendah akan menyebabkan
stomata atu sel menutup.

Stomata akan membuka jika tekanan turgor kedua sel penjaga


meningkat disebabkan oleh masuknya air ke dalam sel penjaga
tersebut. Sel- sel penjaga pada umumnya mengandung amilum. Pada
waktu malam persennya lebih tinggi dari pada waktu siang, di mana
sebagian telah atu sel nduk yang bah menjadi glukosa. Dengan
terbentuknya glukosa ini, maka nilai ie isi sel-sel penjaga kemudian
menyebabkan masuknya air dari sel- dain gan uetangga ke dalam
sel-sel penjaga. Tambahan volume ini menimbulkan turgor dan
karenanya mengembanglah dinding-dinding sel penutup di bagian
yang tipis, maka membukalah stoma.
Jika sel penjaga tidak terkena sinar, maka menurunlah pH dan
ini merupakan faktor baik bagi enzim fosforilase untuk mengadakan
kegiatan vang berlawanan, yaitu mengubah glukosa menjadi amilum.
Hal ini menyebabkan turunnya nilai osmosis dan oleh karena itu
berkurangnya turgor, sedang berkurangnya turgor ini mengakibatkan
menutupnya stoma.
Tumbuhan tidak dapat membuat makanan di malam hari karena
tidak adanya sinar matahari, sehingga pada malam hari stomata
menutup untuk menghindari penguapan air yang tidak perlu. Pada
pagi hari setelah sinar matahari mengenai daun, terjadi perubahan
tekanan turgor (tekanan yang ditimbulkan pada saat vakuola dan
protoplasma mengabsorbsi air). Tekanan turgor akan membuat sel
penjaga berbentuk seperti sabit yang kemudian membuka pori-pori
stomata. Terbukanya stomata berarti proses fotosintesis, transpirasi
dan respirasi akan berlangsung

11
b. Trichoma

Trichoma merupakan tonjolan epidermis yang berbentuk


rambut berasal dari modifikasi sel epidermis. Fungsi trichoma
antara lain : membantu melindungi dari kerusakan dan pengaruh
penguapan yang berlebihan dan menambah luas permukaan
epidermis.
Bentuk - bentuk trichoma antara lain :

a. Rambut penutup, contoh begonia sp.


b. Rambut kelenjar, terdiri dari sel tangkai dan sel kepala
yang khusus contoh Nicotiana tobacum. Terdapat 2 tipe,
yaitu :
Tipe labiatae/lamiaceae
Tipe compositae
c. Rambut sisik (scale hair), contoh nya Durio zibethinus
d. Rambut sengat (stingging hair), conotohh famili
urticaceae
e. Rambut akar (trichoblast)

Gambar: trikom non glandular A  dan B trikom pada olea dilihat dari
atas dan samping C. trikoma pada Quercus; D. trikoma bercabang pada
Platanus; E dan F. trikoma pada sida dilihat dari atas dan samping; G dan

12
H. dua lengan trikoma pada Lobularia; I. trikoma pada Chenopodium; J.
trikoma multiseluler pada Portulaca (Esau, 1977)

Contoh trikoma terdapat pada beberapa simplisia seperti daun


saga, daun sembung, daun kumis kucing. daun jámbu biji, daun
kejibeling, daun oleander, daun digitalis dan lain-lain

c. Emergensia
1. Papilla
``Papilla adalah emergensia yang merupakan tonjolan pada
epidermis yang tampak sebagai bukit yang halus sehingga
permukaan epidermis dapat dirasakan sebagai beludru.
Contoh Clitoria ternatea, Coca Folium
a. Duri
Duri merupakan tonjolan yang diliputi oleh lapisan sub
epidermis, dinamakan duri palsu. Jika jaringan corteks turut
membentuk penonjolan dinamakan duri sejati

Contoh simplisia dengan fragmen papila antara lain daun koka,


bunga mawar dan lain-lain

2. Jaringan Dasar (Parenkim)

13
Parenkim merupakan jaringan terbesar yang terdapat pada
tumbuhan, baik pada akar, batang, daun, buah, biji dan sebagainya,
oleh karena itu parenkim disebut juga jaringan pengisi.

Parenkim mempunyai sifat - sifat antara lain : dinding tipis, hidup


dan mengandung kloroplas, mempunyai rongga antar sel, mempunyai
banyak vakuola, bentuk sel bervariasi; bulat, isodiametris, poligonal,
dan sebagainya, sebagian besar berfungsi sebagai tempat cadangan
makanan, maka vakuola banyak mengandung bahan - bahan hasil
metabolisme dan sekresi, seperti kristal, tanin, pati, minyak dan hasil
sekresi lainnya seperti butir aleuron dan plastida. Parenkim yang
mengandung kloroplast untuk fotosintesa, dinamakan klorenkim

Macam - macam parenkim berdasarkan fungsinya yaitu :

1. Untuk fotosintesa, yaitu klorenkim terdiri dari palisade dan bunga


karang
2. Untuk transport karbondioksida, yaitu aerenkim, actinenkim
3. Untuk penyimpanan air, yaitu vilamen
4. Untuk pengangkutan bahan makanan, yaitu jaringan pengangkut,
jaringan empulur
5. Untuk tempat penyimpanan makanan cadangan, yaitu empulur

3. Jaringan Penunjang

Jaringan penunjang disebut juga jaringan mekanik (mechanical


tissue), berfungsi menunjang tanaman, menguatkan tanaman supaya
dapat tegak. Terdapat dua macam jaringan, yaitu kolenkim dan
sklerenkim

14
Kolenkim

Ciri - ciri jaringan kolenkim yaitu terdapat pada tumbuhan muda


atau organ tumbuhan yang sedang tumbuh dan berkembang,
tumbuhan yang batangnya tidak berkayu, contohnya seledri. Ciri ciri
sel penyusunnya antara lain : bentuk bulat, memanjang atau silindris,
banyak mengandung rongga antar sel, sel hidup kadang mengandung
kloroplast, dinding sel lebih tebal, elastis dan tersusun dari selulosa
dan pektin, kadang - kadang pada corteks terdapat kolenkim yang
mengandung klorofil, dan dapat aktif berfotosintesa
Menurut bentuk dan penyisipan bahan selulosa dan pektin pada
dinding sel, dikenal 3 bentuk sel kolenkim, yaitu

1. Collenchym angular = kolenkim sudut, mengalami penebalan pada


sudut - sudutnya, contohnya pada kecubung, suku umbelliferae.
2. Collenchym lamellar = kolenkim papan, kolenkim yang mengalami
penyisipan selulosa dan pektin pada sisi tangensial, contoh Quercus
suber (gabus)
3. Collenchym lakuna = kolenkim lakuna penyisipan selulosa dan
pektin hanya di dinding, mengandung rongga antar sel (penebalan
pada ruang - ruang antar sel). Contohnya pada famili compositae
Bentuk tambahan, Collenchym anular = kolenkim cincin

15
Skelerenkim

Sklerenkim mempunyai dinding sel yang tebal terdiri dari


lignin/zat kayu sehingga tidak bersifat elastis (kaku). Lumen kecil
karena dinding tebal dan penyisipan terjadi di bagian dalam sel
sklerenkim membentuk sel batu (sklereid). Biasanya terdapat pada
tanaman yang sudah tua, baik pada corteks maupun pada jaringan
pembuluhnya.
Menurut bentuknya, sklerenkim dikenal 2 macam, yaitu : sklereid
dan serabut sklerenkim (serat sklerenkim)

a. Sklereid

Sklereid berbentuk isodiametris, berkelompok/tunggal, yang


mempunyai bentuk berbeda dengan sel sekelilingnya dari bentuk,
ukuran dan tebal dindingnya dinamakan idioblast. Sel batu merupakan
sklerenkim bentuk bulat, dinding sangat keras, lumen sangat kecil,
pada dinding banyak mengandung saluran pit pit kanal, contohnya
Cocos nucifera. Banyak dijumpai pada batang, yang biasanya tampak
sebagai suatu silinder dan terdapat pada bagian tepi/perifer
Pada daun bentuk sklereid bermacam - macam, ada yang berbentuk
cabang, bintang/ tulang dan lain - lain. Pada buah sklereid umumnya
tersebar pada kulit buah, kadang kadang juga pada dinding buah,

16
misalnya apel (sklereid bintang pada dinding buah). Pada biji, sklereid
terdapat pada kulit biji yaitu dengan terbentuknya dinding sekunder
yang mengalami penebalan ketika buah akan masak, misalnya sel
sklereid terletak dibawah sel -sel epidermis, misalnya pada tempurung
kelapa dan biji kacang kedelai (Glycine max).

Sklereid dibagi menjadi 4 macam, yaitu :

1. Brakisklereid, yaitu sel batu yang bentuknya hampir isodiametrik,


misalnya floem kulit kayu pohon
2. Makrosklereid, berbentuk batang. misalnya kulit biji leguminosae,
kopi
3. Osteosklereid, berbentuk tulang dengan ujungnya yang membesar,
kadang sedikit bercabang
4. Asterosklereid, yang bercabang dan berbentuk bintang, sering
terdapat pada daun, contohnya pada daun teh, Camelia sinenis

b. Serabut Sklerenkim

Serabut sklerenkim terdapat pada bermacam - macam bagian dari


umbuhan. Pada tumbuhan monokotil, serabut sklerenkim terdapat
dalam lapisan yang mengelilingi ikatan pembuluhnya. Pada tumbuhan
dikotil rerabut sklerenkim kadang - kadang menjadi bagian dari ikatan
pembuluh vang disebut serabut xylem/floem. Karena sebagai
penunjang sel, serabut sklerenkim lebih panjang dari sklereid dan
ujungnya lancip atau runcing. tetapi dindingnya tidak setebal sklereid.
Serabut sklerenkim memiliki nilai ekonomis yang tinggi sebagai serat
untuk tali, karung, pakaian dan sebagainya.
Contoh simplisia dengan fragmen serat sklerenkim yaitu kulit kina,
kulit kayu manis, ketumbar, kemukus, jahe dan lain-lain

17
4. Jaringan Pengangkut ( Conducting Tissue)

Jaringan pengangkut terdiri dari xylem dan flem yang membentuk


jaringan kompleks. Xylem merupakan jaringan pengangkut dan
kompleks tersusun dari bermacam - macam sel yang mempunyai
fungsi dan bentuk tertentu. Floem berguna untuk mengangkut hasil
fotosintesa sel - sel parenkim dari daun ke bagian lain tumbuhan.

Xylem

Sel - sel yang menyusun xylem antara lain : tracheid, trachea/vesel,


serabut xylem, dan parenkim xylem.

a. Tracheid
Sel - selnya berbentuk seperti pembuluh, bentuknya
memanjang, ujungnya lancip dan miring Sel biasanya telah
mati, dindingnya tebal, banyak nokatah (pit), tersusun dari
lignin, Pada Valerianae radix trakeida memiliki bentuk paling
bagus. Pada tumbuhan gymnospermae dan pteridophyta, sel
tracheid merupakan bagian terbesar penyusun kayu (dominan).

18
Pada angiospermae bagian kayunya sel - sel xylem sebagian
besar terdiri dari tracheid dan trachea (sudah seimbang).
Karena sel - sel tracheid biasanya telah berdinding tebal karena
lignin, maka berfungsi juga sebagai sel - sel penunjang.
Berdasarkan bentuk dari penebalan dinding sekunder, tracheid
dibagi menjadi : annular (cincin), spiral, scalari form
(tanggga), Bordered pitted tracheid (noktah)

b. Trachea
Trakea tidak terdapat pada tumbuhan gymnospermae. Pada
xylem, sel - sel trakea merupakan sekelompok sel yang
bentuknya memanjang. karena dinding melintangnya telah
larut sehingga membentuk pembuluh yang berguna untuk
pengangkutan air dan garam mineral. Mula - mula sel hidup,
tetapi setelah dinding berubah penebalan dan berubah menjadi
bentuk pipa, maka sel - sel mati. Pada angiospermae, trakea
merupakan jaringan utama penyusun bagian kayunya seperti
tracheid. Trakea juga berfungsi sebagai jaringan penunjang.
Berdasarkan bentuk dari penebalan dinding sekunder, trakea
dibagi menjadi cincin annular (cincin / lingkaran), spiral
(spiral), skalari bentuk trakea (tangga), reticulate trakea (jala),
dan berbatasan trakea diadu (noktah)

c. Serabut Xylem
Serabut xylem berbentuk serabut sklerenkim, Terdapat pada
kayunya tanaman dikotil, bekerja untuk memperkuat jaringan
pembuluh (serabut sklerenkim yang ada pada xylem)

d. Parenkim Xylem
Parenkim xylem merupakan bagian parenkim yang terdapat
pada jaringan pembuluh, tersusun atas sel-sel hidup dan

19
berdinding tipis berfungsi untuk mrmbantu pengangkutan air
dan untuk tempat cadangan makanan.

Floem

Floem berguna untuk mengangkut hasil fotosintesa sel - sel


parenkim dari daun ke bagian lain tanaman. Floem merupakan
jaringan kompleks yang tersusun dari bermacam - macam sel antara
lain : pembuluh tapis (Sieve tissue) / Sel tapis (Sieve cell),
companion cell (sel penyerta), serabut floem dan parenkim floem.

a. Pembuluh tapis (Sieve tissue/Sieve cell)


Pembuluh tapis merupakan sel floem yang bentuknya seperti
pembuluh memanjang, dinding melintang antar sel telah
melarut, kadang - kadang menjadi bagian yang berlubang-
lubang seperti tapis, dinamakan sel tapis (seperti saringan).
Sel tapis biasanya terdapat pada pteridophyta dan
gymnospermae.

b. Companion cell
Companion cell merupakan sel yang bentuknya memanjang,
berdinding tipis, terdapat pada angiospermae, terbentuk dari sel
induk yang sama dengan buluh tapisnya .

20
c. Serabut floem
Serabut floem merupakan sel yang bentuknya memanjang
seperti serabut dan bersifat seperti sel sklerenkim, berfungsi
sebagai jaringa mekanik, jarang dijumpai pada pertumbuhan
primer.

d. Parenkim floem
Parenkim floem merupakan sel - sel floem yang bersifat
parenkim, tidak dijumpai pada ikatan pembuluh pada
tumbuhan monocotyl, selnya hidup dan berbentuk silindrik.

Pada jaringan pengangkut dikotil, umumnya dijumpai pula


sel - sel meristematik (terus membelah) yang terletak diantara
masing – masing ikatan pembuluh/ diantara xylem dan floem
dalam ikatan pembuluh. Sel - sel ini membelah diri ke arah
luar membentuk floem, ke arah dalam membentuk xylem.
Jaringan ini disebut kambium yang merupakan jaringan
meristem sekunder. Biasanya tersusun dari beberapa lapisan
meristematik yang tipis, bentuknya persegi panjang

Berdasarkan letaknya, kambium dibagi menjadi dua


macam, yaitu :
1. Kambium fasciculair, yang terletak antara xylem dan
floem
2. Kambium interfasciculair, terletak antara dua ikatan
pembuluh Jaringan pembuluh.

Sel - sel yang membentuk jaringan pengangkut


berkelompok dalam suatu kumpulan yang dinamakan ikatan
pembuluh (vasculair bundle), biasanya merupakan jaringan
kompleks yang terdiri dari bermacam - macam sel xylem,
floem dan kambium.

e. Ikatan Pembuluh

Berdasarkan letak dan kedudukan xylem dan floem yang


menyusun ikatan pembuluh dikenal 4 macam ikatan
pembuluh, yaitu :

21
1. Ikatan pembuluh kolateral (Collateral vasculair bundle)
Paling umum terdapat pada tumbuhan yaitu pada batang,
cabang dan daun. Pada tipe ini, xylem dan floem berada
dalam satu jari - jari , xylem di sebelah dalam dan floem
di sebelah luar. Tipe ini dibagi 2 yaitu kolateral terbuka,
antära xylem dan floem terdapat kambium dan kolateral
tertutup, antara xylem dan floem tidak terdapat kambium.
2. Ikatan pembuluh bikolateral (Bicollateral vasculair bundle)
Pembuluh xylem diapit oleh 2 pembuluh floem, terdapat
pada famili cucurbitaceae, contoh pada Cucurbita pepo dan
Sechium edale.
3. Ikatan pembuluh konsentris (Concentris vasculair bundle)
Ikatan pembuluh berupa lingkaran, terdiri dari dua macam,
yaitu : konsentris amfikribal (paku-pakuan) dan konsentris
amfivasal (tanung - suji).
4. Ikatan pembuluh radial (Radial vasculair bundle)
Ikatan pembuluh yang terdapat pada akar. Terdapat pada
akar tumbuhan monokotil (polyarh), lebih dari 5 kumpulan
berkas pembuluh (xylem bundles) dan pada tumbuhan
dikotil: 2 - 6 (diarch sampai tetraarch), tidak dalam bentuk
jari - jari empulur.

5. Jaringan Idioblas dan Rongga Antar Sel

Jaringan Idioblas

Idioblas merupakan jaringan yang ada pada tumbuhan yang


tersusun atas sel-sel yang mempunyai fungsi berbeda dengan sel yang
ada disekitarnya. Jaringan idioblas bisa berupa kelenjar ataupun
berupa alat sekresi dalam jaringan makanan.

1. Kelenjar

Kelenjar merupakan jaringan yang tersusun dari


sekumpulan sel-sel yang mampu menghasilkan suatu zat. Zat
tersebut kemudian dikeluarkan oleh sel penghasilnya. Terdapat dua

22
macam sel kelenjar pada tumbuhan yakni kelenjar epitel dan
kelenjar rambut.

 Kelenjar epitel, merupakan kelenjar dengan sel-sel yang


hidup secara berdampingan antara satu dengan yang
lainnya sehingga menghasilkan suatu lapisan sel.

 Kelenjar rambut ,merupakan sekumpulan sel yang mampu


menghasilkan zat yang dapat ditemukan pada permukaan
epidermis tumbuhan. Kelenjar ini juga disebut sebagai
koleter serta daoat menghasilkan zat yang disebut dengan
blastokola..

2. Jaringan Laticifer
Umumnya tersusun dari kelompok sel - sel yang
menghasilkan sesuatu sebagai akibat proses metabolisme
protoplasma sel. Yang dihasilkan oleh protoplasma itu dapat
berupa getah, lateks, minyak, madu, dan lain - lain. Jika yang
dihasilkan protoplasma sel tidak disimpan dalam sel kemudian
dikeluarkan dalam suatu saluran, maka hasil tersebut dinamakan
ekskresi.

Ekskresi ini kemungkinan dihasilkan juga oleh kelompok


sel, yang juga menghasilkan zat tertentu, misalnya madu/nektar,
maka jaringan yang menghasilkan ekskresi tersebut sering disebut
kelenjar (kelenjar madu). Jika yang dihasilkan protoplasma sel
tidak dikeluarkan, tetapi disimpan dalam selnya sendiri dan
kemungkinan dipakai oleh sel itu sendiri dinamakan sekresi. Sel -
sel yang menghasilkan bahan tersebut, misalnya getah/lateks,
dinamakan jaringan sekresi. Jaringan sekresi dan ekskresi sering
juga disebut jaringan laticifer.

Ada dua macam jaringan laticifer, yaitu :

 Saluran laticifer

Saluran laticifer tersusun dari sekelompok sel berderet yang


dinding melintangnya telah melarut, membentuk suatu saluran

23
yang mengandung getah/lateks, dinamakan saluran laticifer
beruas/ articulate latex duct.

 Saluran lateks tidak beruas (Non articulate latex duct) = sel


lateks

Sel lateks seperti ini banyak dijumpai pada jaringan primer atau
sekunder, dimana jaringan ini membentuk suatu sistem
penyaluran lateks di dalam protoplasmanya, mengandung
banyak hasil metabolisme dalam bentuk cairan atau padat dari
bahan - bahan seperti lendir, getah, minyak atsiri, alkaloid dan
lain - lain.

Sel lateks merupakan sel individual yang terbentuk dari sel lateks
yang tumbuh memanjang dan bercabang - cabang mengikuti pertumbuhan
tanaman, sehingga bentuknya merupakan suatu saluran tanpa dinding
pemisah. Sel - sel lateks ini tidak berhubungan, oleh karena itu disebut sel
lateks yang tidak beruas.

Rongga Antar Sel

Pada saat sel masih muda, hampir tidak terdapat ruang - ruang
antar sel, tetapi ketika tumbuh, dinding selnya akan menjauh. Pada titik
tertentu membuat rongga - rongga kecil atau ruang - ruang kosong. Ini
yang disebut ruang – ruang antar sel yang dapat terisi oleh air dan udara.

 Rongga - rongga schizogenous :

Schizogenous dari kata schigin = tosplit, merupakan rongga - rongga yang


lebih besar, terkadang terbentuk karena memisahnya atau menjauhnya
dinding sel dan memisahnya massa sel satu dengan yang lainnya
membentuk rongga schizogenous. Rongga ini berguna untuk supaya gas
dan cairan dapat saling berhubungan dari satu bagian tanaman dengan
bagian lainnya. Umumnya jaringan- jaringan resin pada tanaman adalah
rongga schizogenous.

 Rongga lysigenous

Selama pertambahan massa sel, terkadang dindingnya rusak dan melarut


membentuk ronga yang tidak beraturan, disebut rongga lysigenous.
Rongga ini digunakan untuk menyimpan air, gas, minyak atsiri dan
sebagainya, dan berfungsi sebagai kelenjar. Contoh : kulit jeruk nipis,

24
flavedo mengandung minyak atsiri, albedo = kulit bagian dalam (bunga
karang) kulit luar mengandung hesperidin

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jaringan adalah kumpulan beberapa sel yang sama, dalam hal ini
sel tersebut akan saling bekerja sama untuk tujuan tertentu. Histologi
adalah ilmu yang berkaitan dengan struktur jaringan.

Berdasarkan sifat dan ontogeni jaringan, dikenal 2 jenis jaringan


yaitu:
 Jaringan meristem, yaitu jaringan muda yang memiliki ciri - ciri
antara lain: aktif membelah, tipis dan elastis, inti besar ditengah,
sitoplasma penuh, menyediakan bahan yang berguna untuk
pembelahan, vakuola sedikit atau belum ada, jarang memiliki
ruang antar sel.
 Jaringan permanen, yaitu jaringan yang tidak bersifat meristem,
dengan ciri - ciri antara lain: dinding tebal, vakuola besar, tidak
membelah, bentuk memanjang, inti kecil, sitoplasma sedikit, dan
mengandung banyak rongga antar sel.

3.2 Saran

Dengan segala kekurangan isi dari makalah ini kami berharap agar
pembaca dapat memperbaiki dan mengisi kekurangan tersebut. Selain
itu kami berharap semoga makalah ini bermanfaat dalam ilmu
pengetahuan maupun praktiknya, sehingga membantu menjelaskan
lebih jelas mengenai jarigan tumbuhan. Kami menyarankan supaya

25
pembaca juga membaca buku atau artikel remi lainnya sebagai sumber
referensi terpercaya.

DAFTAR PUSTAKA

Elianoor, Benbasyar M.Farm, Apt.,2016. Buku Ajar Morfistum_


Jurusan Farmasi Politeknik Kemenker Jakarta II.

https://www.yuksinau.id/jaringantumbuhan/#G_Jaringan_Idioblas_T
umbuhan

https://rumus.co.id/jaringan-tumbuhan/

26

Anda mungkin juga menyukai