Anda di halaman 1dari 34

Modul 3

JARINGAN DAN JARINGAN PENYUSUN ORGAN


TANAMAN

Oleh
Denny Sobardini Sobarna dkk.

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2019
Modul 3
JARINGAN DAN JARINGAN PENYUSUN ORGAN TANAMAN

1.1. Pendahuluan
Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk, ukuran dan fungsi yang sama.
Pada tumbuhan tingkat tinggi umumnya jaringan dibagi dalam dua golongan yaitu jaringan
muda (meristem) dan jaringan dewasa (permanen). Jaringan muda, sel-selnya selalu muda
(meristematis), sedangkan jaringan dewasa, sel-selnya telah terdiferensiasi serta telah
mempunyai bentuk dan susunan yang tetap, selain itu juga telah mempunyai fungsi yang
khusus. Fungsi jaringan meristem yang utama ialah memperbanyak sel, yang
menyebabkan terjadinya pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan meristem dalam
perkembangannya dapat berdiferensiasi membentuk macam-macam jaringan dewasa
dengan fungsi-fungsi yang khusus. Berdasarkan asal dan jaringan yang dihasilkan,
jaringan meristem dibagi menjadi meristem primer dan meristem sekunder, sedangkan
berdasarkan posisi/letaknya dalam organ tumbuhan dibagi menjadi meristem apical,
meristem interkalar dan meristem samping. Berdasarkan tipe sel penyusunnya, jaringan
permanen dibagi menjadi jaringan sederhana dan jaringan kompleks, sedangkan
berdasarkan fungsinya dibagi menjadi jaringan dasar, jaringan pelindung, jaringan
mekanik, jaringan pembuluh dan jaringan idioblas. Beberapa jaringan membentuk satu
kesatuan dalam susunan, bentuk dan fungsi-fungsinya membentuk Organ. Organ (alat-alat
tumbuhan) merupakan bagian dari suatu tumbuh-tumbuhan, yang tersusun dari jaringan-
jaringan tertentu, sehingga merupakan suatu kesatuan yang mempunyai bentuk dan fungsi
yang khusus. Misal : akar (radix), batang (caulis), daun (folium), bunga (flos), buah
(fructus) dan lain-lain.

1.2. Identitas Modul


Modul 3 ini akan membahas tentang Jaringan, mulai dari jaringan meristem
sampai dengan jaringan permanen atau dewasa. Jaringan-jaringan tersebut akan
membentuk satu kesatuan yang akan membentuk sistem organ. Organ (alat-alat
tumbuhan) merupakan bagian dari suatu tumbuh-tumbuhan, yang tersusun dari jaringan-
jaringan tertentu, sehingga merupakan suatu kesatuan yang mempunyai bentuk dan
fungsi yang khusus. Misal : akar (radix), batang (caulis), daun (folium), bunga (flos),
buah (fructus) dan lain-lain.
1.3. Kajian Pembelajaran
1.3.1. Jaringan

Jaringan adalah suatu rangkaian kesatuan (kumpulan) sel-sel yang mempunyai bentuk dan
fungsi yang sama. Sel-sel dalam jaringan tertentu mempunyai bentuk, ukuran dan fungsi yang
khusus. Jaringan hanya terdapat dalam tumbuhan tingkat tinggi, sedangkan pada tumbuhan
tingkat rendah hanya berupa jaringan semu.

Jaringan semu adalah Sekelompok atau sekumpulan sel-sel atau individu tumbuhan tingkat
rendah tang bentuknya mirip jaringan.

Jaringan Muda (Meristem) :

Jaringan yang sel-selnya selalu muda (meristematis) dan belum mengadakan diferensiasi. Pada

taraf awal perkembangan embrio, semua sel menjalaani pembelahan diri (pembelahan sel).

Pada tahap pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut, pembelahan sel dan perlipat

gandaannya menjadi terbatas di bagian-bagian khusus tumbuhan yang menunjukkan

diferensiasi sangat sedikit  jaringan tetap bersifat embrionik dan sel-sel tersebut

mempertahankan kemampuannya membelah diri. Jaringan embrionik pada tumbuhan dewasa

disebut meristem. Sel meristem melakukan pembelahan diri secara tidak terbatas  sel-sel

baru terus menerus bertambah pada tubuh tumbuhan. Sel meristem dapat juga ditemukan dalam

fase istirahat sementara.

Misal : Tumbuhan yang menjadi dorman pada musim tertentu.

Kuncup aksilar yang tetap dorman walaupun selama fase aktif tumbuhan tersebut. Proses

pertumbuhan dan spesialisasi secara morfo-fisiologi sel yang dihasilkan oleh meristem disebut

diferensiasi.

KARAKTERISTIK JARINGAN MERISTEM :

 Sel meristem mempunyai dinding sel yang sangat tipis (berupa membran)  belum
mengalami penebalan dinding sel

 Ruang sel (lumen) masih penuh berisi protoplasma dengan vakuola-vakuola sangat
kecil yang tersebar dalam protoplasma
 Dalam protoplasma tidak mengandung bahan makanan cadangan atau kristal dan
plastidanya berupa proplastid

 Nukleus relatif besar

 Bentuk sel masih teratur : kubus, balok

 Selalu membelah diri dengan cara mitosis, belum mengadakan diferensiasi

Fungsi jaringan meristem yang utama ialah memperbanyak sel, menyebabkan terjadinya
pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan meristem dalam perkembangannya dapat
berdiferensiasi membentuk macam-macam jaringan dewasa, yang selanjutnya menjadi
jaringan-jaringan dewasa dengan fungsi khusus. Tanaman selama pertumbuhannya sering
mengalami kerusakan jaringan yang disebabkan oleh pertumbuhan, gangguan mekanis , hama
dan penyakit. Jaringan meristem akan mengganti sel-sel atau jaringan-jaringan yang rusak.

Berdasarkan Posisi/Letaknya pada Organ Tumbuhan :

a) Meristem Apikal/Meristem Ujung (Apical Meristem) : yaitu jaringan meristem yang


letaknya di ujung-ujung organ tumbuhan
 ujung akar, ujung batang, ujung cabang, ujung ranting. Seperti terlihat dalam gambar
1 dan gambar 2

b) Meristem Interkalar (Intercalary Meristem) : yaitu jaringan meristem yang letaknya di


antara jaringan-jaringan dewasa pada tumbuhan.
 bagian dekat buku / pangkal ruas batang rumput-rumputan

c) Meristem Lateral/Meristem Samping (Lateral Meristem) : yaitu jaringan yang letaknya


di bagian perifer/pinggir organ tumbuhan dan sejajar dengan lingkaran organ tempat
ditemukannya
 kambium pembuluh, kambium gabus.

Melihat asalnya jaringan meristem terdiri dari meristem primer dan meristem sekunder.

Meristem primer :
Meristem primer adalah jaringan meristem berasal dari sel-sel embrio (lembaga). Jaringan
meristem primer pada tanaman yang telah dewasa terdapat pada ujung akar utama (radix
primaria) dan ujung batang utama. Meristem primer dibentuk oleh sel-sel pemula yang disebut
sel-sel initial (promeristem).

Promeristem terdiri dari tiga bagian yaitu :

1. Protoderm : merupakan bakal sistem epidermis


2. Procambium (provascular tissue) : merupakan bakal sistem jaringan pengangkut primer
3. Meristem dasar (ground meristem) : merupakan bakal sistem jaringan dasar primer
(parenkhim primer).
Jaringan meristem pada ujung akar dan ujung batang menyebabkan akar dan batang dapat
bertambah panjang, karena terjadinya pertumbuhan apikal.

Meristem Sekunder :

Jaringan meristem yang berasal dari sel-sel jaringan dewasa yang kemudian berubah menjadi
meristematis atau Jaringan meristem yang berasal dari sisa-sisa meristem primer. Meristem
sekunder baru terbentuk bila tanaman menjelang dewasa, yang termasuk meristem sekunder
antara lain kambium pembuluh (vaskular cambium) dan kambium gabus (cork cambium) atau
phellogen. Meristem sekunder umumnya terdapat pada batang tanaman dari golongan
Dicotyledoneae. Meristem sekunder menyebabkan batang tumbuh melebar ke samping.

Jaringan permanen atau jaringan dewasa terdiri dari sel-sel yang telah berdiferensiasi dan telah
mempunyai bentuk dan susunan yang tetap serta telah mempunyai fungsi yang khusus.
Tanaman tingkat tinggi telah memiliki macam-macam jaringan dewasa, yang terdiri dari
jaringan parenkhim, jaringan pelindung, jaringan mekanik, jaringan pembuluh (pengangkutan)
dan jaringan idioblast.

Jaringan parenkhim :
Jaringan parenkhim disebut juga jaringan dasar merupakan bagian terbesar dari seluruh
organ tanaman, tersusun dari sel-sel yang hidup, dinding selnya tipis, dan apabila ada
penebalan, hanya penebalan primer yang dibentuk oleh selulosa. Pada dinding selnya terdapat
noktah sederhana (simple pit) sehingga hubungan sel dengan sel tetap berlangsung. Dalam
sitoplasmanya terdapat vakuola yang besar dan sering berisi zat-zat makanan cadangan. Juga
terdapat plastida-plastida berupa leukoplas, kloroplas, amiloplas, khromoplas, dan
proteinoplas. Bentuk sel-selnya kebanyakan bersegi banyak (polihedra). Di antara sel-sel yang
berbatasan terdapat ruang-ruang antar sel, yang berguna untuk pertukaran gas-gas.
Berdasarkan fungsinya, parenkhim dapat dibedakan dalam bermacam-macam yaitu :
1) Parenkhim asimilasi : terdiri dari sel-sel yang banyak mengandung kloroplas, yang penting
dalam proses fotosintesis. Letak jaringan ini perifer supaya mudah menerima sinar matahari.
Bagian ini tampak berwarna hijau karena adanya klorofil dalam kloroplasnya. Umumnya
terdapat di daun dan bagian tanaman yang berwarna hijau.
2) Parenkhim makanan : terdiri dari sel-sel yang banyak mengandung makanan cadangan seperti
amilum, protein, lemak. Biasanya parenkhim ini tidak berwarna dan letaknya di bagian dalam
dari organ tanaman. Dalam sitoplasmanya terdapat plastida seperti amiloplas, proteinoplas dan
elaioplas. Makanan cadangan ini ada yang bersifat cair dan ada yang padat. Yang bersifat cair
larut dalam cairan sel dari vakuolanya. Misalnya : macam-macam gula, amide-amide dan
protein. Parenkhim makanan banyak terdapat dalam akar, umbi, buah, batang dan lain-lainnya.
3) Parenkhim air : terdiri dari sel-sel berukuran besar dengan dinding selnya relatif tipis dan
memiliki vakuola yang besar. Dasar vakuola tersebut penuh berisi air yang merupakan air
cadangan.Parenkhim air sering merupakan deretan sel-sel dan berlapis-lapis di bawah
epidermis. Parenkhim air banyak ditemukan pada golongan Xerofit, seperti macam-macam
kaktus.
4) Parenkhim tannin (zat penyamak) : terdiri dari sel-sel yang menyendiri atau berkelompok
dalam organ tanaman. Mengandung zat penyamak yang terdapat dalam vakuola khusus disebut
vakuola tannin. Vakuola tannin banyak terdapat dalam daun dan batang. Tannin berguna untuk
mencegah masuknya penyakit.
5) Parenkhim udara (aerenkhim) : terdiri dari parenkhim yang mempunyai ruang-ruang antar sel
yang sangat besar. Dalam ruang-ruang antar sel tersebut penuh berisi udara. Ruang-ruang antar
sel tersebut berhubungan satu sama lain dan berhubungan dengan ruang-ruang antar sel lainnya,
sehingga merupakan suatu sistim ruang antar sel (intercellular space system). Parenkhim udara
biasanya terdapat pada golongan tanaman yang hidup terapung di permukaan air, yaitu
golongan hidrofit. Maka tanaman menjadi lebih ringan adanya parenkhim udara tersebut.
6) Parenkhim pengangkut : terdiri dari sel-sel yang bentuknya memanjang dan sering letaknya
dalam organ tanaman menurut arah pengangkutan horizontal, yang menghubungkan bagian
luar dengan bagian dalam organ tanaman. Misalnya parenkhim jari-jari empulur pada batang
tanaman.

Jaringan Pelindung :
Jaringan pelindung adalah jaringan yang fungsi utamanya melindungi tanaman dari
pengaruh-pengaruh lingkungan yang merugikan tanaman. Misalnya melindungi tanaman
terhadap kehilangan air yang terlalu besar, kerusakan-kerusakan mekanis, temperatur yang
terlalu tinggi atau terlalu rendah, serangan hama dan penyakit, dan terhadap kehilangan zat-zat
makanan. Jaringan pelindung mempunyai sifat-sifat yang khusus, biasanya letaknya perifer
pada organ-organ tanaman, merupakan satu lapisan sel atau beberapa lapisan sel. Yang
termasuk jaringan pelindung antara lain : epidermis, eksodermis, endodermis dan periderm.
1) Epidermis : terdiri dari satu lapisan sel yang letaknya perifir pada organ tanaman
dan menutupi seluruh permukaan organ-organ tanaman. Letak sel-selnya satu sama
lain sangat rapat tanpa ada ruang-ruang antar sel. Sel-sel epidermis adalah sel-sel
yang tetap hidup, tetapi dengan protoplasma relatif tinggal sedikit yang melekat
pada dinding selnya. Di tengah-tengah selnya terdapat vakuola yang besar dan
berisi cairan sel. Sering cairan sel itu mengandung zat warna antosian, sehingga
epidermis itu berwarna ungu, merah, kuning, biru dan warna lain seperti sering
terdapat pada daun-daun mahkota bunga dan daun. Pada dinding sel-sel epidermis
terdapat penebalan primer dari sellulosa. Di samping itu sering pada dinding sel
yang berbatasan dengan udara luar terdapat penebalan-penebalan dari kutikula atau
zat lilin.
2) Eksodermis : terdiri dari satu lapisan sel yang letaknya tepat di bawah epidermis.
Sel-selnya tetap hidup waktu masih muda, tetapi bila telah dewasa sering mati,
karena terbentuknya penebalan suberin (zat gabus). Letak sel-selnya satu sama lain
sangat rapat tanpa ada ruang-ruang antar sel. Eksodermis umumnya terdapat pada
akar tanaman, yang fungsinya sebagai jaringan pelindung menggantikan fungsi
epidermis akar. Sebab sel-sel epidermis akar sering mengalami kerusakan waktu
menembus tanah , karena gesekan dengan bagian-bagian tanah.
3) Endodermis : terdiri dari satu lapisan sel yang terletak di sebelah dalam
eksodermis. Sel-selnya tetap hidup waktu masih muda, bila sudah dewasa sering
menjadi mati karena terbentuknya penebalan dari suberin. Letak sel-selnya sangat
rapat satu sama lain tanpa ada ruang-ruang antar sel. Sel-sel endodermis sering
memiliki penebalan-penebalan khusus dari suberin, yang merupakan pita atau garis
pada dinding selnya dan disebut penebalan Caspary. Endodermis berfungsi untuk
melindungi jaringan-jaringan yang terletak di sebelah dalamnya, yang ada dalam
silinder pusat (stele). Endodermis terdapat pada akar seperti eksodermis.
4) Periderm : terdiri dari beberpa lapisan sel yang letaknya perifir, tersusun dari sel-
sel yang telah mati, karena hampir seluruh dinding selnya telah bergabus (suberin).
Sel-sel letaknya sangat rapat satu sama lain tanpa ada ruang-ruang antar sel.
Periderm biasanya terdapat di bagian batang dari tanaman golongan
Dicotyledoneae. Periderm tersusun dari tiga bagian yaitu :
- Phellem : bagian paling luar, terdiri dari beberapa lapisan sel-sel bergabus,
karena dinding selnya mengandung suberin dan mati.
- Phellogen : bagian tengah, terdiri dari satu lapisan sel meristematis dan
merupakan meristem sekonder. Phellogen ini akan membelah-belah ke arah luar
membentuk lapisan-lapisan phellem.
- Phelloderm : bagian paling dalam, terdiri dari satu lapisan sel semacam
parenkhim dan tetap hidup, karena dinding selnya tidak mengandung suberin.

Jaringan Mekanik :
Jaringan mekanik adalah jaringan yang fungsi utamanya memberi kekuatan pada
tanaman, sehingga tanaman dapat ditunjang dalam pertumbuhan dan perkembangan organ-
organnya. Tanaman tidak mudah patah, tidak mudah rontok, dapat menahan gangguan-
gangguan mekanik (pukulan, desakan, tumbukan, gesekan dan lain-lain), dapat menahan
goyangan oleh angin yang kencang dan lain-lain. Jaringan mekanik dapat dibedakan dalam dua
macam yaitu jaringan kollenkhim dan jaringan sklerenkhim.
1. Jaringan kollenkhim : terdiri dari sel-sel yang mempunyai penebalan-penebalan
setempat, yang dibangun oleh sellulosa dan zat pektin. Sel-selnya tetap hidup tetapi
dapat memberikan kekuatan. Kollenkhim umumnya terdapat pada organ-organ
tanaman yang masih mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Berdasarkan
letak penebalan-penebalannya kollenkhim dibedakan dalam tiga macam, yaitu :
- Kollenkhim sudut : letak penebalannya di sudut-sudut dari sel-selnya.
- Kollenkhim papan : letak penebalannya pada salah satu dindingnya
- Kollenkhim lakuna : letak penebalannya pada permukaan ruang-ruang antar
selnya.
2. Jaringan sklerenkhim : terdiri dari sel-sel yang mempunyai penebalan-penebalan
pada seluruh dinding selnya, yang dibangun oleh sellulosa dan zat kayu (lignin).
Adanya lignin pada dinding sel tersebut menyebabkan sel-sel tersebut menjadi
keras dan kaku, karena itu selsel tersebut kemudian mati, dan akan memberi
kekuatan yang besar. Jaringan sklerenkhim terdapat pada organ-organ tanaman
yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Berdasarkan bentuk
sel-selnya, sklerenkhim dibedakan dalam dua macam, yaitu :
- Serat sklerenkhim : sel-selnya relatif sangat panjang berupa serat-serat, lumen
menjadi sempit, bersifat elastis. Serat sklerenkhim umumnya terdapat pada
organ-organ yang ada di atas tanah (batang, cabang, ranting, daun dan lain-lain).
Jaringan serat sklerenkhim ini berfungsi untuk menahan gangguan angin dan
lentingan.
- Sklereid : sel-selnya pendek-pendek, lumen selnya sangat sempit karena
dinding selnya telah mempunyai penebalan-penebalan tertier dari lignin.
Karena itu sel-sel tersebut sangat keras, dan sering juga disebut sel batu.
Jaringan sklereid berfungsi untuk melindungi jaringan-jaringan yang lunak.
Tempurung kelapa dan tempurung kenari merupakan jaringan sklereid yang
dapat menahan gangguan-gangguan luar seperti tumbukan, pukulan, desakan,
gesekan dan lain-lain. Bentuk selnya dapat bermacam-macam, misalnya :
bentuk pasir (grit cells), bentuk insang ikan (brachysklereid), bentuk tulang
(osteosklereid), bentuk bintang (astrosklereid) dan lain-lain.

Jaringan Pembuluh (Pengangkut) :


Jaringan pembuluh adalah yang fungsi utamanya mengangkut bahan-bahan yang
penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Terutama mengangkut air, hara
mineral, zat-zat makanan dan hasil-hasil metabolisme lainnya ke bagian-bagian yang
memerlukannya atau ke tempat-tempat penimbunan makanan cadangan. Umumnya jaringan
pembuluh itu dalam organ tanaman dibentuk oleg deretan sel-sel yang saling berhubungan satu
sama lain, sehingga dalam organ tanaman itu terdapat pembuluh-pembuluh dalam arah
pengangkutan, terutama dalam arah vertikal. Jaringan pembuluh berdasarkan fungsinya
dibedakan dalam dua macam, yaitu :
1) Xylem : adalah bagian dari jaringan pembuluh yang fungsi utamanya mengangkut
air dan hara mineral, yang diabsorpsi akar dari tanah ke daun dan puncak-puncak
batang. Jadi pengangkutan berlangsung dari bawah ke atas. Xylem merupakan
jaringan yang kompleks, terdiri dari bermacam-macam tipe sel (unsur). Adapun
tipe-tipe sel (unsur) yang menyususn xylem, antara lain :
- Unsur-unsur trakheal (tracheary elements) : merupakan bagian yang berfungsi
dalam pengangkutan. Karena itu bagian ini tersusun dari deretan-deretan sel
yang memanjang ke arah pengangkutan (vertikal) dalam organ-organ tanaman.
Unsur tracheal ini ada dua tipe yaitu trachea dan tracheid. Trachea tersusun dari
deretan sel-sel ke arah pengangkutan dan dinding-dinding sel melintangnya
telah hilang, sel-selnya telah mati. Karena itu trachea berupa pembuluh-
pembuluh kapiler yang sempurna. Tracheid tersusun dari sel-sel yang relatif
panjang-panjang, tetapi terpisah-pisah satu sama lain dan tidak merupakan
pembuluh-pembuluh yang sempurna. Unsur tracheal memiliki dinding sel yang
tebal oleh zat kayu (lignin), karena itu unsur tracheal terdiri dari sel-sel yang
sudah mati.
- Serat xylem : merupakan serat sklerenkhim yang ada dalam xylem dan berfungsi
sebagai jaringan penguat untuk xylem. Terdiri dari sel-sel sklerenkhim yang
telah mati.
- Parenkhim xylem : merupakan parenkhim yang ada dalam xylem, terdiri dari
sel-sel parenkhim yang hidup. Fungsi dari parenkhim xylem diduga berperan
dalam membantu pengangkutan (transportasi) oleh unsur-unsur tracheal.
2) Phloem : adalah bagian dari jaringan pembuluh yang fungsi utamanya mengangkut
zat-zat makanan (terutama hasil fotosintesis) dari daun ke bagian-bagian yang
memerlukannya atau ke tempat-tempat penimbunan makanan cadangan (akar,
umbi, buah dan lain-lain). Jadi pengangkutan dianggap berjalan dari atas ke bawah.
Phloem juga merupakan jaringan kompleks, karena terdiri dari macam-macam tipe
sel (unsur) antara lain :
- Unsur-unsur kribral (sieve elements) merupakan bagian yang berfungsi dalam
pengangkutan. Karena itu bagian ini tersusun dari deretan sel-sel yang
memanjang ke arah pengangkutan dalam organ-organ tanaman. Unsur-unsur
kribral merupakan sel-sel yang tetap hidup, terdiri dari dua tipe sel yaitu sel
tapis (sieve cells) dan komponen buluh tapis (sieve-tube members). Buluh tapis
merupakan pembuluh kapiler, tetapi pembuluh yang tidak sempurna. Hal ini
disebabkan dinding-dinding melintangnya dari sel-sel buluh tapis masih ada
yang merupakan tapisan/saringan.
- Sel kawan (companion cells) : merupakan sel-sel yang mendampingi sel-sel
buluh tapis. Ukurannya lebih kecil dari sel-sel buluh tapis dan di dalam
lumennya masih penuh berisi protoplasma. Fungsi dari sel kawan diduga
sebagai pembawa hormon-hormon dan zat makanan bagi buluh-buluh tapis.
- Serat phloem : merupakan serat sklerenkhimyang ada dalam phloem. Terdiri
dari sel-sel yang mati karena dinding selnya mengandung lignin. Serat phloem
berfungsi untuk memberi kekuatan pada phloem.
- Parenkhim phloem : merupakan parenkhim yang ada dalam phloem. Terdiri dari
sel-sel yang tetap hidup dan fungsinya diduga untuk menyimpan makanan
cadangan dan membantu dalam pengangkutan zat-zat makanan.
- Sel albumen (albuminous cells) : adalah sel parenkhim phloem tertentu yang
mengandung protein yaitu golongan albumen.

Jaringan Idioblas :
Idioblas adalah suatu sel atau kumpulan sel yang terdapat dalam suatu jaringan yang
mempunyai bentuk, susunan dan fungsi yang berbeda dengan jaringan sekitarnya. Umumnya
idioblas menghasilkan zat-zat tertentu berupa cair atau kristal padat. Idioblas dapat dibedakan
dalam dua macam yaitu jaringan sekresi dan jaringan ekskresi (kelenjar).
1) Jaringan sekresi : adalah idioblas yang menghasilkan suatu zat, tetapi zat tersebut
tidak dikeluarkan oleh tanaman tersebut. Yang termasuk jaringan sekresi, antara
lain :
- Saluran getah : merupakan sel yang sangat panjang atau deretan sel yang berisi
cairan getah. Saluran getah ini dalam organ-organ tanaman menembus jaringan-
jaringan dan merupakan suatu sistim saluran getah. Getah yang dihasilkannya
untuk tiap jenis tanaman berbeda susunan dan komposisinya, tergantung kepada
jenis (species) tanamannya. Cairan getah umumnya merupakan campuran
antara larutan molekuler dengan larutan koloidal. Zat-zat yang terkandung
didalamnya dapat berupa : karbohidrat, asam-asam organik, garam-garam,
alkaloid, sterol, lemak, tannin, lendir, protein, enzim-enzim, rubber, gom, damar
dan lain-lain.
- Sel resin dan minyak : sel-sel yang menghasilkan resin (damar atau minyak-
minyak eteris. Sel-sel resin biasanya lebih besar dari sel-sel sekitarnya. Atau
sering sel-sel yang menghasilkan resin menjadi larut oleh zat-zat yang
dihasilkan, sehingga akan terbentuk rongga-rongga yang berisi resin atau
minyak eteris.
- Sel lendir : merupakan deretan sel atau kelompok sel dalam organ tanaman.
Sering pula dinding selnya oleh lendir yang dihasilkannya dilarutkan, sehingga
terbentuk ruang-ruang lendir di dalam organ tanaman.
- Sel penyamak : merupakan sel tersendiri atau deretan sel dan menghasilkan zat
penyamak (tannin). Banyak terdapat pada buah pinang (Areca catechu), pohon
gambir (Uncaria gambir) dan lain-lain.
- Sel mirosin : adalah sel-sel yang mengandung protein berupa mirosin. Sel-sel
mirosin banyak terdapat pada tanaman lobak (Raphanus sativus), kubis
(Brassica oleraceae).
- Sel kristal : sel-sel yang mengandung kristal-kristal terutama kristal Ca-oksalat.
Kristal Ca-oksalat mempunyai bentuk kristal bermacam-macam, misalnya
bentuk pasir pada daun bayam (Amaranthus sp.), bentuk prisma pada daun jeruk
(Citrus spp.), bentuk jarum pada daun Mirabilis jalapa, bentuk rafida pada
endocarp buah aren (Arenga pinnata), bentuk kelenjar (druse) pada tangkai
daun pepaya (Carica papaya). Sel kristal yang mempunyai bentuk khusus yaitu
disebut litosis. Litosis adalah sel epidermis yang tumbuh membesar menembus
jaringan dibawahnya. Kristal yang terbentuk didalam selnya disebut sistolit.
Sistolit berbentuk sarang tawon dan tersusun oleh zat pektin, sellulosa dan Ca-
carbonat dan ada bagian yang merupakan tangkai dari kristal dibentuk oleh
kersik (silikat). Litosis misalnya terdapat pada epidermis daun karet munding
(Ficus elastica).
2) Jaringan ekskresi (kelenjar) : adalah idioblas yang menghasilkan suatu zat,
kemudian zat tersebut dikeluarkan dari tanaman yang bersangkutan. Yang termasuk
jaringan ekskresi antara lain :
- Kelenjar epitel : merupakan lapisan sel-sel yang banyak terdapat pada epidermis
dari organ-organ tanaman.
- Kelenjar rambut : merupakan kelenjar yang menjorok ke luar permukaan organ,
berupa rambut-rambut (trichomata) yang dibentuk oleh sel-sel epidermis dan
sel-sel di bawah epidermis. Kelenjar rambut ada yang bersel satu dan ada yang
bersel banyak.
- Hidatoda rambut : merupakan rambut-rambut (trichomata) dan zat yang
dikeluarkannya hanya air saja.
- Hidatoda epidermis : merupakan sel-sel epidermis suatu organ yang
mempunyai celah-celah, yang selalu terbuka dan zat yang dikeluarkannya hanya
air saja.
- Nectaria floral : merupakan kelenjar yang banyak mengeluarkan zat gulayang
disebut nectar (madu) dan biasanya terdapat pada bunga. Cairan nectar ini dapat
menarik serangga dan menyebabkan terjadinya penyerbukan (pollinasi).
Kelenjar nektar ini dibentuk oleh sekelompok sel epidermis dan banyak
menghasilkan amilium. Amilum tersebut kemudian dirubah menjadi gula
(nektar).
- Nectaria extrafloral : merupakan kelenjar nektar yang terdapt di luar bunga dari
tanaman. Misalnya pada daun, ranting dan lain-lain. Nectaria extrafloral
berfungsi juga untuk menarik serangga, tetapi tidak menyebabkan terjadinya
penyerbukan. Serangga yang datang malah ditangkapnya dengan suatu alat
(perangkap) pada tanaman. Dalam perangkap tersebut terdapat kelenjar-
kelenjar yang mengeluarkan enzim-enzim proteolitik, yang dapat
menghancurkan tubuh serangga. Kelenjar macam ini terdapat pada golongan
tumbuhan insectivora (tumbuhan pemakan serangga), misal kantung semar
(Nepenthes sp.), rumput gelembung (Drosera sp.), Utricularia sp..

1.3.2. Jaringan penyusun organ tanaman


Jaringan yang menyusun akar :
Akar dapat tumbuh memanjang pada ujungnya karena ada titik tumbuh yang terdiri dari
sel-sel meristematis. Sel-sel meristematis aktif mengadakan mitosis dan berdiferensiasi
membentuk macam-macam jaringan dewasa. Sel-sel meristematis (sel-sel initial) ini dilindungi
oleh jaringan lain yaitu tudung akar (calyptra). Dalam akar umumnya terdapat macam-macam
jaringan yaitu : meristem, epidermis, eksodermis, endodermis, korteks dan stele.
1) Jaringan Meristem : mempunyai sifat sebagai berikut : sel-selnya selalu muda
(embryonal =meristematis), dinding sel relatif tipis, bentuk sel masih teratur (kubus,
balok, kerucut), lumen penuh berisi protoplas dengan vakuola kecil-kecil, nukleus
relatif besar, belum mengadakan diferensiasi, sel-sel selalu aktif melakukan mitosis,
dibentuk oleh sel-sel initial (pemula), bila telah berdiferensiasi akan membentuk
macam-macam jaringan dewasa.
1.1) Teori struktur titik tumbuh akar :
a) Teori sel apikal (The Apical Cell Theory) : pada akar tumbuhan Cryptogamae yang
tidak berpembuluh titik tumbuhnya terdiri dari sebuah sel initial yaitu sel initial
tersebut merupakan sel apikal berbentuk persegi empat; sel initial tersebut
mengadakan mitosis membentuk jaringan-jaringan akar.
b) Teori Histogen (The Histogen Theory) dari Hanstein. Pada akar tumbuhan
Spermatophyta titik tumbuhnya terdiri dari lapisan-lapisan initial : histogen.
Histogen tersebut dibedakan dalam 3 lapisan yaitu : dermatogen : satu lapisan sel
initial paling luar akan membentuk sistim epidermis; periblem : beberapa lapisan
sel initial di sebelah dalamnya akan membentuk sistim jaringan korteks; plerom :
kelompok sel initial dibagian tengah akan membentuk sistim silinder pusat (stele).
c) Teori Tubuh dan Tudung (The Korper – Kappe Theory) dari Schuep. Pada titik
tumbuh akar terdapat daerah tubuh (Korper) dan tudung (Kappe) : selama akar
tumbuh diameternya berubah-ubah; sel-sel initial ini mula-mula membelah
transversal, kemudian salah satu sel anak membelah longitudinal sehingga
terbentuk pembelahan T.
d) Teori Korpus-Tunika (The Tunica-Corpus Theory) dari Schmidt. Tiap titik tumbuh
terdiri dari dua daerah (zone) yaitu tunika terdiri dari satu lapis sel paling luar akan
membentuk epidermis; korpus terdiri dari beberapa lapis sel sebelah dalam akan
membentuk korteks dan stele.
1.2) Tudung akar (Calyptra) : merupakan jaringan parenkhimatis yang melindungi
sel-sel initial (titik tumbuh) akar; sering mengeluarkan zat lendir yang
memudahkan akar menembus tanah; terdapat pada ujung radix primaria, sedang
pada ujung akar cabang yang merupakan pelindung disebut kantong akar;
kantong akar berasal dari sel-sel endodermis dan sel-sel parenkhim korteks;
tudung akar pada golongan Monocotyledoneae, terutama Gramineae, dibentuk
oleh sel-sel initial khusus yaitu calyptrogen; Bagian tengah calyptra terdiri dari
sekelompok sel yang mengandung amilum disebut columella; amilum dalam
columella disebut amilum statolith diduga berfungsi mempengaruhi gerak
geotropisme akar.
1.3) Promeristem : merupakan bagian dari ujung akar yang dapat tumbuh terus
membentuk jaringan-jaringan akar; tersusun dari sel-sel meristematis (sel-sel
initial); Pada Gymnospermae promeristem terdiri dari dua kelompok yaitu
bagian dalam akan membentuk plerom, bagian luar akan membentuk periblem
dan dermatogen, tidak memiliki calyptrogen; Pada Dicotyledoneae
promeristem terdiri dari tiga kelompok yaitu bagian dalam akan membentuk
plerom, bagian tengah akan membentuk periblem, bagian luar akan membentuk
dermatogen dan calyptra; Pada Monocotyledoneae promeristem terdiri dari
empat kelompok yaitu bagian dalam akan membentuk plerom, bagian tengah
akan membentuk periblem, bagian luar akan membentuk dermatogen dan
bagian ujung akan membentuk calyptrogen.
1.4) Quiescent centre : merupakan bagian tengah dari promeristem yang sel-selnya
tidak membelah-belah (inaktif); sel-selnya tidak aktif membentuk DNA dan
jarang atau tidak pernah mengadakan mitosis; sel-selnya mengandung kadar
DNA, RNA dan protein relatif rendah; sel-selnya mempunyai nukleus,
nukleolus dan diktiosom relatif kecil; mitokhondria dan retikulum endoplasmik
jumlahnya relatif sedikit; sel-selnya kurang sensitif terhadap radiasi.
2) Epidermis : mempunyai sifat : hanya dijumpai pada bagian akar yang masih muda ;
pada bagian akar yang telah dewasa tidak terdapat epidermis karena rusak waktu
menembus tanah; Allen (1947) memberi nama pada epidermis yaitu rhizodermis
(epiblem); merupakan jaringan primer karena berasal dari meristem primer; sel-selnya
sangat rapat satu sama lain, tanpa ruang-ruang antar sel; sel-sel hidup dengan protoplas
tinggal sedikit melekat pada dinding selnya; dalam lumennya terdapat vakuola besar
berisi cairan sel; dinding selnya tipis dan tidak mempunyai lapisan kutikula; satu lapis
sel dan umurnya relatif pendek; biasanya mempunyai alat tambahan yaitu trichomata
(rambut-rambut) pada bulu akar (pilus radicalis) yang berperan dalam absorpsi air dan
garam tanah; bulu akar dibentuk oleh sel epidermis khusus yaitu trichoblast.
Fungsi epidermis yaitu sebagai jaringan pelindung untuk bagian ujung akar; membantu
absorpsi air dan garam-garam daritanah, terutama dekat ujung akar.
Epidermis yang tersusun dari beberapa lapis sel disebut velamen, sering disebut juga
multiseriate epidermis, terdiri dari dua bagian yaitu uniseriate epidermis terdiri dari
satu lapis sel paling luar; dan hypodermis terdiri dari beberapa lapis sel sebelah dalam
yang sering digunakan tempat menyimpan air; terdapat pada golongan Orchidaceae,
Araceae, Liliaceae, Amaryllidaceae.
3) Excodermis : merupakan jaringan pelindung yang bergabus, karena dinding selnya
mengandung suberin di samping sellulosa; tersusun dari satu lapis sel yang letaknya
satu sama lain sangat rapat tanpa ruang-ruang antar sel; hanya terdapat pada akar yang
letaknya tepat sebelah dalam epidermis; kebanyakan sel-selnya hidup yaitu protoplas;
bersifat sekonder karena berasal dari meristem sekonder; terdapat pada golongan
Gymnospermae dan Angiospermae.
4) Korteks : terletak sebelah dalam eksodermis; biasanya tersusun dari beberapa lapis sel;
sel-selnya terdiri dari sel-sel parenkhim dengan ruang-ruang antar sel.; sering
digunakan tempat menyimpan cadangan makanan terutama amilum, contoh : ketela
pohon adanya parenkhim makanan; dapat pula merupakan parenkhim udara
(aerenkhim) pada padi; atau mengandung kloroplas jadi dapat berfotosintesis disebut
parenkhim asimilasi contohnya pada anggrek.
5) Endodermis : sifat-sifatnya antara lain : terdiri dari satu lapis sel yang berasal dari
lapisan korteks paling dalam; hanya terdapat pada akar; letak sel-selnya sangat rapat
satu sama lain tanpa ruang-ruang antar sel; bentuk sel-selnya seperti sel parenkhim yang
bergabus; dinding sel memilikipenebalan khusus yaitu penebalan Caspary; penebalan
Caspary ini terdiri dari lignin dan suberin; waktu akar masih muda, sel-sel endodermis
memiliki dinding sel yang terdiri dari sellulosa saja; dalam pertumbuhan selanjutnya
terbentuk penebalan Caspary pada dinding radial dan transversal; penebalan Caspary
ini dapat berupa titik atau garis disebut Casparian strip dan seperti pita disebut
Casparian band; sel-selnya hidup mengandung sitoplasma yang bersifat selektif
permeabel; sel-sel tertentu ada yang tidak mempunyaipenebalan disebut passage cell
(sel peresap); passage cells penuh berisi protoplas dan letaknya berhadapan dengan sel-
sel pembuluh kayu disebut protoxylem yang ada dalam stele; pada akar yang tua
penebalan Caspary meluas sampai dinding tangential, sehingga bentuk sel rndodermis
seperti U.
Fungsi endodermis : merupakan batas antara korteks dengan stele; jaringan pelindung
bagi jaringan-jaringan dalam stele; mengatur masuknya air dan ion-ion yang diabsorpsi
akar dari tanah ke dalam stele; diduga mengontrol gerakan material dalam sel-sel akar
oleh penebalan Caspary; diduga mengatur distribusi berbagai substansi seperti auxin
dan lain-lain; diduga dapat memperlancar translokasi air dan garam-garam mineral oleh
passage cells.

6) Stele (Silinder Pusat) : merupakan bagian tengah akar di sebelah dalam endodermis.
Jaringan dalam stele terdiri dari : pericycle, berkas pembuluh dan empulur.
- Pericycle : terdiri dari satu lapis sel yang bersifat parenkhimatis; letaknya tepat
di bawah endodermis dan merupakan bagian paling luar dari stele; bersifat
primer karena berasal dari meristem primer; sel-sel pericycle tertentu dapat
berubah menjadi meristematis sehingga membelah-belah membentuk primordia
akar cabang, jadi seperti kambium disebut pericambium.
- Berkas pembuluh (Vascular bundle) : terdapat di sebelah dalam pericycle,
terdiri dari phloem dan xylem; phloem dan xylem letaknya bergantian
merupakan jari-jari disebut tipe radial; tersusun dalam phloem primer dan
xylem primer karena berasal dari meristem primer disebut procambium; phloem
primer dibedakan dalam protophloem dan metaphloem; protophloem
merupakan phloem yang pertama kali terbentuk di bagian akar yang sedang giat
tumbuh; metaphloem merupakan phloem yang terbentuk kemudian di bagian
akar yang kurang giat tumbuh; pada bagian akar dewasa protophloem sering
tinggal sisanya saja atau hilang sama sekali; xylem primer dibedakan dalam
protoxylem dan metaxylem; protoxylem merupakan xylem yang pertama kali
terbentuk pada permulaan terjadinya bakal jaringan pembuluh; metaxylem
merupakan xylem yang terbentuk kemudian setelah pertumbuhan membentang;
pada berkas pembuluh yang tua, protoxylem tetap ada dan sel-selnya lebih
sempit dari sel-sel metaxylem; protoxylem letaknya di sebelah luar metaxylem
disebut exarch; menurut jumlah jari-jari kelompok (strand) xylem atau phloem,
dapat dibedakan akar yang monarch, diarch, triarch, tetrarch; akar yang diarch
mempunyai dua strand xylem dan dua strand phloem; jumlah strand xylem atau
phloem dalam akar beberapa jenis tumbuhan selalu konstan; misal Cruciferae,
Umbelliferae, Caryophyllaceae, Chenopodiaceae, Compositae; adapula yang
tidak konstan misal : Ricinus communis dapat pentarch atau hexarch; pada
irisan melintang akar, stele menunjukkan bentuk seperti bintang : Actinostele
merupakan akar yang pentarch, misal : Allium cepa.
- Empulur : merupakan bagian paling tengah dari akar, sebelah dalam berkas
pembuluh; tersusun dari sel-sel parenkhim yaitu parenkhim empulur ; biasanya
dalam empulur terdapat idioblas yaitu sel atau kumpulan sel dalam suatu
jaringan yang mempunyai bentuk dan fungsi yang berbeda dengan jaringan
tersebut; idioblas dapat berupa alat sekresi atau alat ekskresi (kelenjar).
7) Jaringan sekonder akar : umumnya terdapat pada golongan Gymnospermae dan
Dicotyledoneae; pada golongan Monocotyledoneae tidak mempunyai jaringan
sekonder, kecuali pada jenis tertentu yaitu Agave, Aloe, Jucca, Dracaena; dibentuk oleh
meristem sekonder yaitu kambium (kambium pembuluh dan kambium gabus);
kambium pembuluh (vascular cambium) kemudian berkembang membentuk xylem dan
phloem sekonder; kambium gabus (phellogen) membentuk jaringan gabus disebut
periderm, tetapi jarang terjadi kecuali pada bagian akar yang telah tua dan terletak di
atas tanah; kambium pembuluh berasal dari procambium yang tidak berdiferensiasi,
terletak antara xylem dan phloem primer; kelompok sel-sel tersebut mula-mula
terpisah-pisah, kemudian bersambung-sambungan dengan sel-sel pericycle membenuk
kambium yang kontinuesehingga terjadi lingkaran kambium yang bergelombang; sel-
sel kambium pembuluh yang berasal dari procambium membelah-belah membentuk
phloem sekonder ke arah luar dan xylem sekonder ke arah dalam; sel-sel kambium
pembuluh yang berasal dari pericycle membentuk deretan sel-sel parenkhimatis yang
dapat berubah menjadi jari-jari empulur (ray) disebut parenkhim pengangkut.

Jaringan yang menyusun Batang :


Batang dapat tumbuh memnajang pada ujungnya, karena ada titik tumbuh (titik initial)
yang terdiri dari sel-sel meristematis. Sel-sel initial tersebut mengadakan pembelahan cara
mitosis dan kemudian berdiferensiasi membentuk macam-macam jaringan primer. Titik
tumbuh batang tidak mempunyai calyptra.
1) Titik tumbuh batang :
- Titik tumbuh batang merupakan titik tumbuh apikal yang tidak tampak langsung
oleh mata, karena selalu tertutup oleh daun, trikhomata dan lain-lain.
- Merupakan sel initial pada ujung batang
- Sesuai dengan teori Histogen, tetapi batas antara dermatogen, periblem dan
plerom tidak jelas, lebih sesuai dengan teori Korpus-Tunika
- Sel-sel tunika lebih kecil daripada sel-sel korpus, sel-sel tunika membelah-belah
ke arah antiklinal sehingga memperluas permukaan titik tumbuh
- Sel-sel korpus membelah-belah ke segala arah memperbesar volume titik
tumbuh
- Jumlah sel initial tergantung pada jenis tumbuhan, pada golongan Equisetinae
hanya satu sel initial berbentuk kerucut terbalik (tetraeder), pada golongan
Gramineae : satu sampai dua sel initial bagian tunika dan dua sel initial bagian
korpus.
2) Kuncup (Gemma) :
- Merupakan titik tumbuh batang beserta primordia daun yang belum
berkembang, di bawah kuncup keluar primordia daun dan primordia cabang
- Biasanya tertutup oleh daun yang masih muda atau daun penumpu (stipula)
untuk melindungi pengaruh luar, bila tumbuh menjadi tunas, daun penumpu
gugur, bila tidak tumbuh menjadi tunas dalam waktu lama disebut kuncup tidur
(dorman).
- Menurut tempat keluarnya kuncup dibedakan menjadi :
 Gemma terminalis terdapat di ujung batang atau ranting
 Gemma axillaris terdapat pada ketiak daun
 Gemma serialis merupakan deretan kuncup arah vertikal
 Gemma lateralis merupakan deretan kuncup arah horizontal
 Gemma adventicia keluar dari tempat lain : daun, akar.
3) Epidermis :
Epidermis pada batang terdiri dari satu lapis sel yang letaknya sangat rapat, tanpa
ruang-ruang antar sel, sering memiliki alat tambahan berupa squama (sisik), trichomata
(rambut-rambut). Letaknya selalu perifer dan bersifat primer. Pada batang muda sering
mempunyai stomata, bila jaringan parenkhim di sebelah dalamnya mengandung
klorofil. Pada tumbuhan darat sel-sel epidermis tersebut mempunyai penebalan
kutikula, terutama dinding sel yang berhadapan dengan udara luar pada Xerofit. Pada
tumbuhan air tidak mempunyai penebalan kutikula, hanya sellulosa saja.
4) Korteks :
Korteks pada batang terletak di sebelah dalam epidermis, terdiri dari satu atau beberapa
lapis sel yang sempit, jadi berbeda dengan akar, tersusun dari jaringan parenkhim yang
sering berklorofil disebut klorenkhim, dapat pula berupa jaringan mekanik disebut
hypoderma. Pada irisan melintang merupakan lingkaran yang kontinue atau terputus-
putus yang dipisahkan oleh klorenkhim. Hypoderma dapat berupa serat sklerenkhim
(pada Pteridophyta), berupa sklereid (pada Ficus elastica) atau berupa kolenkhim (pada
Solanum nigrum). Hypoderma dibagian dalam dari korteks terdiri dari parenkhim biasa,
sel-selnya berdinding tipis, mempunyai ruang-ruang antar sel dan sering berisi
makanan cadangan, sering pula mengandung idioblast berupa kristal oksalat dan lain-
lain.
5) Phloeoterma :
Phloeoterma merupakan jaringan yang identik dengan endodermis pada akar, terdiri
dari satu lapis sel, yang sel-selnya sangat rapat satu sama lain dan berdinding tipis.
Phloeoterma terdiri dari sel-sel yang tidak mempunyai penebalan Caspary, kecuali pada
tanaman air, paku-pakuan dan rhizoma. Dalam lumen sel-selnya sering berisi butir-
butir amilum, sehingga phloeoterma merupakan suatu seludang yang mengelilingi
stele, dan disebut seludang amilum (Starch sheath), terutama terdapat pada bagian
hypocotyl batang. Phloeoterma terdapat pada golongan Spermatophyta, sedangkan
pada golongan Gymnospermae jarang atau tidak ada. Pada bagian batang yang telah
mempunyai pertumbuhan sekonder, phloeoterma itu menjadi hilang karena terdesak
oleh pertumbuhan.
6) Stele (silinder pusat) :
Stele terletak di sebelah dalam phloeoterma di tengah-tengah batang. Bagian terbesar
dari stele batang terdiri dari jaringan parenhkim. Umumnya stele batang tersusun dari
pericycle, berkas pembuluh dan empulur.
- Pericycle merupakan lapisan sel yang berbatasan dengan phloeoterma.
Tersusun dari sel-sel parenkhimatis atau kadang-kadang berupa sklerenkhim
yang merupakan lingkaran kontinue atau diskontinue atau berkelompok.
Pericycle yang terdiri dari sklerenkhim kontinue dapat merupakan batas antara
korteks dengan stele.
- Berkas pembuluh : terletak di sebelah dalam pericycle, yang merupakan bagian
paling penting dari stele. Terdiri darixylem dan phloem primer. Berdasarkan
posisi xylem terhadap phloem ada dua tipe berkas pembuluh yaitu :
 Kollateral : bila letak xylem terhadap phloem berdampingan
 Konsentris : bila letak xylem terhadap phloem saling mengelilingi satu
sama lain.
- Tipe kollateral dibagi dalam tiga tipe yaitu :
- Kollateral terbuka : bila antara xylem dan phloem terdapat
kambium. Tipe ini umum terdapat pada Dicotyledoneae
- Kollateral tertutup : bila antara xylem dan phloem tidak terdapat
kambium. Tipe ini biasanya terdapat pada Monocotyledoneae.
- Bikollateral : bila terdapat dua strand (kelompok) phloem dan
satu strand xylem diantaranya. Antara phloem luar dan xylem
terdapat kambium. Tipe ini terdapat pada beberapa familia
tanaman, antra lain familia : Cucurbitaceae, Solanaceae,
Convolvulaceae, Malastomataceae, Apocynaceae dan
Asclepiadaceae.
- Tipe konsentris dibagi dalam dua tipe yaitu :
- Konsentris amphivasal : bila strand phloem terdapat di tengah-
tengah dan strand xylem mengelilinginya. Tipe ini misalnya
terdapat pada hanjuang (Cordylin sp)
- Konsentris amphikribral : bila strand xylem terdapat di tengah-
tengah dan strand phloem mengelilinginya. Tipe ini umumnya
terdapat pada batang Pteridophyta.
Xylem primer dan phloem primer dibentuk oleh meristem primer yaitu
procambium. Xylem primer terdiri dariprotoxylem dan metaxylem,
sedangkan phloem primer terdiri dari protophloem dan metaphloem.
Prtoxylem batang lebih banyak memiliki pembuluh trachea dari
protoxylem akar. Protoxylem batang letaknya di sebelah dalam
metaxylem disebut xylem endarch.

- Empulur merupakan bagian tengah dari stele, yang tersusun oleh sel-sel
parenkhim. Di bagian empulur ini sering terdapat macam-macam idiobls dan
ruang-ruang antar sel yang besar dan terjadi dengan cara rexigen (robeknya
dinding sel). Di bagian empulur terdapat pula parenkhim jari-jari empulur
dengan bentuk sel-selnya memanjang dari korteks ke arah empulur yang disebut
parenkhim pengangkut. Pada bagian batang yang telah tua sering sel-sel
parenkhim empulur ini mengayu (berlignin).

- Pertumbuhan sekonder pada batang :


Pertumbuhan sekonder pada batang terdapat pada tanaman golongan
Gymnospermae dan Dicotyledoneae. Pertumbuhan sekonder disebabkan oleh
aktivitas meristem sekonder, yang merupakan meristem samping (lateral
meristem) yaitu kambium pembuluh (vascular cambium) dan kambium gabus
(cork cambium = phellogen). Meristem sekonder menyebabkan batang
bertambah lebar diameternya dan sering jaringan-jaringan primer yang lebih
dulu terbentukdi sebelah luarnya, seperti epidermis menjadi mengelupas.
- Kambium pembuluh : membentuk xylem sekonder ke arah dalam dan phloem
sekonder ke arah luar. Kambium pembuluh terdiri dari dua bagian yaitu :
 Kambium fasikuler adalah kambium yang terletak antara xylem primer
dan phloem primer, yang dibentuk oleh prokambium
 Kambium interfasikuler adalah kambium yang terletak dalam jaringan
parenkhim primer di antara berkas-berkas pembuluh. Kambium
fasikuler dan kambium interfasikuler saling berhubungan secara
kontinue, sehingga pada irisan melintang merupakan lingkaran yang
sempurna. Kambium fasikuler dan kambium interfasikuler mengadakan
aktivitas cara mitosis yaitu membentuk xylem sekonder ke arah dalam
dan membentuk phloem sekonder ke arah luar. Sifat kambium yang
mempunyai aktivitas ke dua arah disebut dipleuris. Kambium fasikuler
di samping membentu xylem sekonder, juga membentuk parenkhim
jari-jari empulur yang berguna untuk alat pengangkut ke arah horizontal.
- Kambium gabus (phellogen) : terdiri dari satu lapis sel, yang letaknya di
sebelah luar dari kambium pembuluh di sebelah dalam epidermis batang.
Kambium gabus ini membentuk jaringan gabus yang disebut periderm.
Kambium gabus pada batang bersifat dipleuris juga yaitu ke arah dalam
membentuk satu lapisan sel-sel korteks sekonder yang disebut phelloderm dan
ke arah luar membentuk beberapa lapisan sel-sel gabus yang disebut phellem.
Bagian phellem ini terdiri dari sel-sel yang mati, karena itu seringbagian ini
mengelupas.
- Xylem sekonder : terdapat pada tanaman golongan Gymnospermae dan
Dicotyledoneae yang dibentuk oleh kambium fasikuler. Xylem sekonder
tersusun dari sel-sel yang beraturan dalam arah radial. Xylem sekonder
merupakan jaringan yang kompleks dan tersusun dari berbagai tipe sel, yaitu
unsur-unsur tracheal (trachea dan tracheid), parenkhim xylem, serat xylem dan
jari-jari empulur xylem (xylem ray).
- Phloem sekonder terdapat pada tanaman Gymnospermae dan Dicotyledoneae
yang dibentuk oleh kambium pembuluh. Phloem sekonder juga merupakan
jaringan yang kompleks dan tersusun dari berbagai tipe sel, yaitu unsur-unsur
kribral (sel tapis dan komponen buluh tapis), parenkhim phloem, serat phloem
dan jari-jari empulur phloem (phloem ray). Xylem ray dan phloem ray
berhubungan dalam arah radial. Semua jaringan dalam batang yang terjadi
karena aktivitas kambiumdan phellogen disebut jaringan sekonder. Karena itu
pertumbuhan yang terjadi oleh kambium dan phellogen disebut pertumbuhan
sekonder. Umumnya pertumbuhan sekonder ini pada batang akan menghasilkan
kayu sekonder dan kulit kayu sekonder.
- Kayu (wood) hampir seluruhnya terdiri dari xylem sekonder, karena hasil
aktivitas kambium pembuluh. Kayu terbagi dalam dua macam yaitu :
- Softwood : kayu yang sebagian besar atau seluruhnya tersusun oleh
trakheid, pada Gymnospermae yaitu Ciniferae.
- Hardwood : kayu yang tersusun dari trakheid dan sejumlah komponen
trakhea (vessel members) pada Angiospermae pada Dicotyledoneae.
Dalam batang kayu mempunyai sistim-sistim jaringan dalam arah vertikal dan
horizontal. Adanya sistim-sistim jaringan tersebut dapat dilihat dalam tiga arah

- Transverse-section (TS) : irisan batang dalam arah melintang atau


horizontal
- Radial-longitudinal-section (RLS) : irisan batang dalam arah vertikal
melalui garis tengah batang.
- Tangential-longitudinal-section (TLS) : irisan batang dalam arah
vertikal tegak lurus pada arah RLS.
Kayu pada Gymnospermae bersifat uniform yaitu tersusun oleh trakheid dengan
beberapa tipe sel lain (serat trakheid, epitelium, parenkhim), pada
Angiospermae tidak uniform yaitu tersusun oleh trakheid, trakhea, serat
sklerenkhim, parenkhim dan lain-lain.
Adanya pengaruh musim dan iklim aktivitas kambium pembuluh menentukan
pertumbuhan pembuluh-pembuluh kayu disebut cincin-cincin tahun (annual
ring).
Pada jenis tertentu dari Angiospermae : pembuluh-pembuluh kayu dalam dalam
satu musim hampir sama besarnya disebut diffuse porous. Pada jenis lainnya
pembuluh kayu yang dibentuk awal musim hujan mempunyai diameter lebih
lebar daripada yang dibentuk kemudian menjelang kemarau disebut ring porous.
Pada kayu ring porous yaitu pembuluh kayu dengan diameter lebar disebut
early-wood (spring-wood), pembuluh kayu dengan diameter sempit disebut
late-wood (summer-wood = autumn-wood).
- Parenkhim aksial yaitu parenkhim dalam kayu yang tersusun dalam arah
horizontal, sering sel-selnya berisi amilum atau kristal. Menurut letaknya
terhadap pembuluh-pembuluh kayu dapat dibagi menjadi :
a)paratracheal parenchyma : parenkhim yang berasosiasi dengan unsur-unsur
trakhea atau trakheid diantaranya :
- vasicentric yaitu parenkhim merupakan lingkaran mengelilingi unsur trachea
- aliform yaitu parenkhim vasicentric, tetapi meluas ke samping dan merupakan
sayap-sayap.
- banded confluent yaitu parenkhim aliform tetapi sayap-sayapnya memanjang
dan berhubungan dengan sayap-sayap aliform disampingnya merupakan pita-
pita yang memanjang.
b)apotracheal parenchyma : parenkhim yang tidak berasosiasi dengan unsur-
unsur trakhea atau trakheid diantaranya :
- diffuse yaitu parenkhim aksial merupakan strands yang terpisah-pisah.
- diffuse aggregate yaitu parenkhim diffuse yang strands parenkhimnya bersatu.
- metatracheal (concentric) yaitu parenkhim yang tidak berasosiasi dan
merupakan pita-pita yang meluas ke arah tangential.
c)boundary parenchyma : parenkhim aksial yang terjadi pada permulaan atau
akhir suatu pertumbuhan pembuluh-pembuluh kayu diantaranya :
- initial yaitu parenkhim yang terbentuk pada awal pembentukan pembuluh
kayu.
- terminal yaitu parenkhim yang terbentuk pada akhir pembentukan pembuluh
kayu.

- Sapwood dan Heartwood


Pada kayu yang telah tua dapat dibedakan dua bagian yaitu suban (sapwood)
dan galih (heartwood).
Sapwood yaitu bagian xylem sekonder yang letaknya sebelah luar dimana sel-
selnya aktif dalam translokasi air, hara mineral dan zat makanan. Sel-sel
parenkhimnya masih hidup dan sering digunakan untuk menyimpan makanan
cadangan.
Heartwood yaitu bagian xylem sekonder sebelah dalam sapwood dimana sel-
selnya inaktif dan seluruhnya mati, sering mengandung bahan-bahan pengawet
(gom, tannin, damar) sehingga warnanya gelap. Unsur trakhea yang inaktif
sering tersumbat oleh tilosis (sel parenkhim yang tumbuh masuk ke dalam
trakhea).
Makin tua umur batang, bagian sapwood akhirnya mati menjadi heartwood.
Pada waktu pembentukan heartwood terjadi kehilangan air dan zat makanan,
maka ke dalam sel-selnya terjadi infiltrasi senyawa-senyawa organik (minyak,
gom, damar, tannin dll). Dalam sel-sel heartwood terjadi oksidasi phenol,
lenyapnya amilum dan terhentinya aktifitas enzim-enzim.
Pada Gymnospermae torus pada noktah ladam (bordered-pit) dapat melekat
pada tepi-tepi noktah sehingga menutupi lubang-lubang noktah disebut
aspirated-pit. Pada aspirated-pit torus menjadi mengayu menyebabkan
pengeringan pada heartwood.
Heartwood sifatnya lebih awet, tahan serangan mikroorganisme dan susah
ditembus air. Pada Gymnospermae kadang-kadang pembentukan kayu sekonder
terjadi pada bagian bawah dari cabang yang miring atau lengkung disebut
compression wood. Pada Angiospermae kadang-kadangpembentukan kayu
sekonder terjadi pada bagian atas dari cabang-cabang yang miring atau lengkung
disebut tension wood. Compression wood dan tension wood disebut kayu reaksi
(reaction wood).

- Lingkaran tumbuh dibentuk oleh xylem sekonder sebagai aktivitas kambium


pembuluh ke arah radial. Pada irisan melintang lingkaran tumbuh ini
memperlihatkan susunan kayu yang berlapis-lapis. Pembentukan lapisan-
lapisan kayu ini sangat dipengaruhi musim. Oleh pengaruh musim pembentukan
unsur-unsur tracheal menyebabkan besar dan volume sel-selnya tidak sama.
Xylem yang dibentuk dalam satu periode musim merupakan satu lapisan
tumbuh. Lapisan tumbuh yang dipengaruhi satu musim disebut lingkaran tahun
atau cincin tahun (annual ring).
Cincin tahun tersusun oleh unsur-unsur xylem yang dibentuk pada awal
musim penghujan disebut early wood terdiri dari sel-sel berukuran besar dengan
dinding selnya relatif tipis. Banyak menyerap air sehingga hormon auksin akan
mempergiat aktivitas kambium. Menjelang musim kemarau akan dibentuk
unsur-unsur xylem yang disebut late wood terdiri dari sel-sel berukuran relatif
kecil, karena kekurangan air dan pada musim kemarau kambium menjadi
inaktif. Akhirnya akan terjadi batas cincin tahun yang disebut batas tahun. Bila
musim penghujan datang, kambium kembali aktif dan membentuk early wood
yang baru dan seterusnya menjelang kemarauterbentuk lagi late wood yang
berikutnya. Lapisan kayu antara dua batas tahun disebut lingkaran tahun atau
cincin tahun (annual ring).
Lingkaran tahun sangat bervariasi, karena mudah terpengaruh oleh
faktor-faktor lingkungan, terutama faktor musim. Pada batang yang lurus
lingkaran tahun akan konsentris, bila tidak ada faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Tetapi dapat ekssentris bila terjadi perubahan-perubahan
kimia, mekanik atau fisiologis. Lingkaran tahun umumnya lebih jelas pada
tanaman di daerah dingin (temperate), karena adanya perbedaan yang jelas
antara musim panas dan musim dingin. Sedangkan lingkaran tahun pada
tanaman daerah tropis sering tidak jelas karena musim yang tidak menentu,
maka sering terbentuk lingkaran tahun palsu yaitu terdiri dari beberapa lapisan
tumbuh atau beberapa batas tahun pada satu musim. Lingkaran tahun ini disebut
lingkaran tahun majemuk (multiple annual ring).
- Periderm merupakan jaringan pelindung yang menggantikan fungsi epidermis
batang, karena epidermis batang sering mati atau mengelupas terdesak oleh
pertumbuhan sekonder. Periderm umumnya terdapat pada batang tanaman
golongan Gymnospermae dan Dicotyledoneae. Periderm tersusun dalam tiga
bagian yaitu :
- Phellogen adalah kambium gabus merupakan meristem sekonder, terdiri
dari satu lapisan sel meristematis yang berasal dari sel-sel parenkhim
korteks.
- Phellem (gabus = cork) dibentuk oleh aktivitas phellogen ke arah luar.
Sel-selnya teratur ke arah radial dan tersusun dari beberapa lapisan sel
yang telah mati, yang sering mengelupas. Sel-selnya sangat rapat tanpa
ada ruang-ruang antar sel dan dindingselnya tidak memiliki noktah-
noktah. Penebalan dinding selnya sebelah dalam dibangun oleh sellulosa
dan bagian luarnya dibangun oleh lamella-lamella suberin.
- Phelloderm dibentuk oleh aktivitas phellogen ke arah dalam. Terdiri dari
satu lapis sel yang tetap hidup berupa sel-sel parenkhim. Jadi phellogen
ini bersifat dipleuris.
- Cara pembentukan gabus :
1) Gabus monogen dibentuk oleh phellogen yang terdiri dari satu lapisan sel
yang tetap, lapisan ini akan terus membelah-belah, ke arah luar membentuk
phellem dan ke arah dalam membentuk phelloderm disebut phellogen
dipleuris.
2) Gabus poligen dibentuk oleh phellogen yang tidak tetap atau berganti-ganti,
mula-mula terbentuk satu lapis sel-sel phellogen, kemudian membelah ke
arah tangential menjadi dua lapisan sel. Satu lapisan sel menjadi lapisan
gabus (phellem) dan lapisan ke dua tidak aktif akhirnya mati. Kemudian
terbentuk lagi satu lapisan phellogen baru di bawah lapisan phellogen
pertama, membelah ke arah tangential membentuk dua lapisan sel. Satu
lapisan sel membentuk lapisan gabus (phellem) ke dua dan lapisan sel ke
dua tidak aktif akhirnya mati dan seterusnya disebut phellogen monopleuris.
- Lentisel adalah organ pada batang tanaman merupakan lubang-lubang kecil
(pori), yang berfungsi untuk pertukaran gas-gas antara bagian dalam batang
dengan udara luar. Tanaman yang batangnya telah bergabus maka pertukaran
gas-gas antara bagian dalam batang dengan udara luar akan terhambat. Tetapi
tidak demikian halnya, karena permukaan batang terbentuk lentisel-lentisel.
Karena itu hubungan tersebut tetap terselenggara dan tanaman akan tetap hidup.
Pada lentisel terdapat sekelompok sel yang disebut khoriphelloid atau jaringan
komplementer (complementary tissue) yang mengisi pori lentisel. Khoriphelloid
terdiri dari sel-sel berbentuk bundar, berdinding tipis yang tidak mengandung
suberin dan mempunyai tuang-ruang antar sel yang besar, terletak di sebelah
dalam jaringan penutup (closing layer). Jaringan penutup terdiri dari deretan
sel-sel yang berdinding tebal dari suberin, lebih kompak dan berbentuk seperti
pita. Pada akar napas (pneumatophorus) juga mempunyai pori berupa bintik-
bintik yang fungsinya sama dengan lentisel, tetapi bukan lentisel dan disebut
pneumatoda.
- Hubungan Akar-Batang : menurut poros longitudinal antara akar dengan
batang terdapat bagian yang merupakan pertemuan jaringan-jaringan akar
dengan batang.
- Epidermis, korteks, endodermis, pericycle dan pembuluh sekonder
langsung berhubungan dari akar sampai batang tanpa mengalami
perubahan.
- Jaringan pembuluhprimer juga berhubungan antara akar dengan batang,
tetapi tidak langsung dan mengalami perubahan struktur
- Akar memiliki berkas pembuluh primer tipe radial dengan xylem
bersifat exarch
- Batang memiliki berkas pembuluh primer tipe kollateral (terbuka,
tertutup atau bikollateral) dengan xylem bersifat endarch, maka antara
akar dengan batang terdapat tipe peralihan di bagian leher akar (collum
radicis) merupakan daerah transisi (transition region).
- Daerah transisi ini biasanya sangat pendek (1 – 3 mm), dan terjadi
penambahan jaringan pembuluh oleh pecahnya strand xylem dan
phloem serta oleh perputaran dan penggabungan strand xylem atau
phloem. Di daerah transisi tersebut berkas pembuluhnya merupakan tipe
peralihan yang kompleks yaitu dari tipe radial ke tipe kollateral.
- Perubahan tipe berkas pembuluh ini adalah strand xylem selalu berputar
180o pada sumbu longitudinal akar sehingga xylem exarch menjadi
endarch. Strand phloem berjalan terus, kadang-kadang pecah atau
membagi tetapi letaknya selalu perifir.
- Tipe peralihan berkas pembuluh :
1) Tipe-a : berkas pembuluh radial yang tetrarch yaitu strand xylem pecah
dalam dua strand dengan arah radial, tiap belahan strand xylem berputar ke
samping (satu ke kanan, satu kekiri) dengan sudut 180o. Strand phloem tidak
berubah dan masuk lurus dari akar ke batang. Tiap strand phloem
mendapatkan dua belahan strand xylem (dari kanan dan kiri), dalam batang
terbentuk empat berkas pembuluh kollateral (tetrarch).
2) Tipe-b : berkas pembuluh radial yang diarch yaitu strand xylem dan phloem
pecah, membagi dalam dua strand xylem dan dua strand phloem, semua
belahan strand xylem berputar 180o, satu ke kanan satu ke kiri, tiap belahan
strand xylem mendapatkan satu belahan strand phloem, akhirnya dalam
batang terbentuk empat berkas pembuluh kollateral (tetrarch).
3) Tipe-c : berkas pembuluh radial yang diarch yaitu strand xylem tidak pecah,
secara kontinue terus berkembang sampai batang dan berputar 180 o. Tiap
strand phloem pecah menjadi dua strand, kedua belahan strand phloem
tersebut bergerak ke samping dengan arah berlawanan, kemudian masing-
masing belahan strand phloem bersatu (belahan dari kiri dengan belahan
dari kanan). Akhirnya strand phloem berdampingan dengan strand xylem
yang telah berputar 180o dan dalam batang terbentuk dua berkas pembuluh
(diarch).
4) Tipe-d : berkas pembuluh radial yang tetrarch yaitu dua strand xylem yang
berhadapan pecah dan berputar 180o, dua strand xylem lainnya yang
berhadapan tidak dan hanya berputar 180o, sluruh strand phloem tidak
pecah, tetapi tiap dua strand phloem bersatu dan berdampingan dengan tiga
strand xylem, karena itu tiap berkas pembuluh dalam batang dibentuk oleh
lima strand yang bersatu, akhirnya dalam batang terbentuk dua berkas
pembuluh (diarch).

Jaringan yang menyusun Daun :


Daun dibentuk oleh titik tumbuh batang berupa primordia daun. Primordia daun ini keluar di
bawah titik inisial batang berupa tonjolan-tonjolan. Daun yang telah dewasa tersusun dari
beberapa jaringan antara lain : epidermis atas, epidermis bawah, mesofil dan berkas pembuluh.
- Epidermis : umumnya terdiri dari satu lapis sel, tetapi ada juga yang terdiri dari
beberapa lapis sel (multiple epidermis). Misalnya terdapat pada daun karet munding
(Ficus elastica), daun oleander (Nerium oleander). Epidermis daun bersifat primer
karena berasal dari meristem primer yaitu protoderm. Epidermis daun terdiri dari
epidermis atas (adaxial epidermis) dan epidermis bawah (abaxial epidermis). Pada
permukaan daun sering terdapat alat-alat tambahan berupa stomata (mulut daun) dan
trikhomata (rambut-rambut).
- Stomata (mulut daun) berasal dari sel-sel epidermis yang telah berubah bentuk
dan susunannya. Umumnya stomata paling banyak terdapat pada epidermis
bawah. Sebuah stoma (mulut daun) tersusun dari : sel penutup (guard cells)
terdiri dari sepasang sel yang simmetris, biasanya berbentuk ginjal atau bentuk
lainnya; celah (porus) merupakan lubang kecil antara kedua sel penutup, yang
terjadi karena dinding selnya mengalami retakan (sisogen); sel-sel tetangga
(subsidiary cells) berupa sel-sel epidermis yang mengelilingi kedua sel penutup;
ruang udara (substomatal chamber) berupa ruang antar sel yang besar di
sebelah dalam porus dan berhubungan dengan ruang-ruang antar sel dari
jaringan di sebelah dalamnya. Berdasarkan letaknya sel-sel penutup, stomata
dibedakan dua macam terdiri dari :
- stomata phaneropore yaitu stomata bila sel penutupnya terletak pada
permukaan epidermis satu garis dengan dengan sel-sel epidermisnya.
Stomata demikian umumnya terdapat pada golongan tanaman yang
hidup di air atau tempat lembab (Higrofit dan Hidrofit)
- stomata cryptopore yaitu stomata bila sel-sel penutupnya terletak di
bawah permukaan daun, berada di bawah epidermisnya. Stomata
demikian umumnya terdapat pada golongan tanaman yang hidup di
tempat-tempat kering atau kekurangan air (xerofit).
Stomata terdiri dari empat tipe yaitu :
- Amaryllidaceae mempunyai sel penutup berbentuk ginjal bila dilihat
pada sayatan permukaan, sel penutup langsung dikelilingi sel-sel
tetangga, dinding sel penutup tidak sama tebal, terdapat pada
Dicotyledoneae.
- Helleborus mempunyai sel penutup berbentuk ginjal bila dilihat pada
sayatan permukaan, dinding selnya lebih banyak bagian yang tipis,
terdapat pada Dicotyledoneae.
- Gramineae mempunyai sel penutup berbentuk halter, dinding selnya
menebal di bagian tengah dan bagian lainnya lebih tipis terdapat pada
Monocotyledoneae (Gramineae, Cyperaceae).
- Mnium mempunyai sel penutup berbentuk ginjal, bagian dinding selnya
lebih banyak yang menebal terdapat pada Bryophyta dan Pteridophyta.
- Trickhomata (rambut-rambut) berasal dari sel-sel epidermis daun yang
mempunyai bentuk dan susunan bermacam-macam. Trikhomata ada yang
terdiri dari satu sel (uniselluler) dan ada yang terdiri dari banyak sel
(multiselluler), dapat bercabang-cabang. Sel-sel trikhomata ada yang mati dan
ada yang tetap hidup. Trikhomata yang hidup dapat berupa alat sekresi atau alat
ekskresi yang menghasilkan zat-zat tertentu. Dinding selnya terdiri dari
sellulosa dan Ca-pektat, kadang-kadang lignin, kutikula, karbonat atau silikat.
Bentuk-bentuk trikhomata diantaranya :
- Uniselluler, kebanyakan berupa rambut-rambut dan terdapat pada
kebanyakan daun.
- Seperti daun kecil dan sempit, misalnya pada daun golongan
Pteridophyta
- Seperti sisik bercabang, misalnya pada daun durian (Durio zibethinus).
- Bentuk bintang, misalnya terdapat pada daun waru (Hibiscus tiliaceus)
- Bentuk gelembung merupakan alat sekresi atau ekskresi, misalnya
pada daun tembakau (Nicotiana tabacum)
- Fungsi trikhomata yaitu :
- Mencegah transpirasi yang terlalu besar karena dengan adanya
trikhomata, uap air dari jaringan daun dapat ditahan.
- Melindungi dari gangguan-gangguan luar, seperti hama-hama yang akan
memakannya. Misalnya dengan mengeluarkan zat-zat racun, rambut
yang menjadi keras.
- Sebagai alat untuk meneruskan perangsang dari luar, biasanya terdiri
dari rambut-rambut yang tetap hidup.
- Sebagai alat sekresi atau alat ekskresi.

- Mesofil adalah semua jaringan yang terletak antara epidermis atas dengan epidermis
bawah dari daun. Pada golongan Dicotyledoneae mesofil terdiri dari dua macam
jaringan parenkhim asimilasi yaitu palisade dan sponsa. Pada golongan
Monocotyledoneae mesofil terdiri dari sel-sel parenkhim yang hampir sama bentuk dan
besarnya, juga merupakan parenkhim asimilasi.
- Palisade terdiri dari sel-sel parenkhim berbentuk silindris memanjang. Di
dalam sel-selnya banyak mengandung kloroplas yang berperan dalam proses
fotosintesis. Sel-selnya rapat dan letaknya sejajar satu sama lain seperti pagar.
Karena itu sering disebut juga jaringan pagar. Palisade terletak pada bagian
adaxial, yaitu di bawah epidermis atas daun dan tegak lurus pada lapisan
epidermis atas, daun demikian disebut daun dorsiventral. Palisade umumnya
terdiri dari satu lapisan sel, tapi ada juga yang terdiri dari dua lapisan sel seperti
dijumpai pada karet munding (Ficus elastica). Palisade ada pula yang terletak
di bagian adaxial dan bagian abaxial daun, daun demikian disebut daun bilateral
simmetris, juga terdapat pada daun Ficus elastica.
- Sponsa terdiri dari sel-sel parenkhim yang bentuknya tidak teratur. Juga
didalamnya mengandung kloroplas, sehingga berperan juga dalam proses
fotosintesis. Sponsa memiliki ruang-ruang antar sel yang besar sehingga
memungkinkan berlangsungnya pertukaran gas-gas. Sponsa terletak di sebelah
bawah palisade, di atas epidermis bawah yaitu pada bagian abaxial dari daun.
Sponsa merupakan jaringan seperti bunga karang, maka sering disebut jaringan
bunga karang. Palisade dan sponsa mengandung kloroplas maka disebut juga
klorenkhim.
- Seludang pembuluh (bundle sheath) termasuk juga bagian mesofil dan terdiri dari
sel-sel parenkhim yang mengelilingi jaringan pembuluh. Seludang pembuluh terdapat
pada golongan Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae. Sel-selnya lebih besar dari sel-
sel mesofil disekitarnya dan mempunyai dinding sel relatif tebal dan berisi kloroplas
lebih banyak. Pada tanaman tertentu seludang pembuluh ini sering meluas sampai
permukaan daun, sehingga merupakan seludang pembuluh yang besar. Seludang
pembuluh diduga sebagai jaringan penghubung dan tempat menyimpan cadangan
makanan, terutama amilum. Seludang pembuluh juga dianggap sebagai endodermis
daun, karena sering mempunyai penebalan Caspary pada dinding selnya. Hatch dan
Slack (1966) telah menemukan adanya dua golongan tanaman yang berbeda struktur
anatomi dan fisiologi sel-sel seludang pembuluh yaitu
- Tanaman C4 umumnya merupakan tanaman daerah tropika, seperti jagung,
tebu, rumput tropis. Kloroplas sel seludang pembuluh umumnya relatif besar,
mempunyai grana yang berisi amilum. Sedangkan kloroplas dalam sel-sel
palisade relatif kecil dan mengandung sedikit amilum. Mitokhondrianya lebih
besar dari mitokhondria sel-sel palisade. Mitokhondria dapat memberikan
sejumlah energi yang digunakan dalam translokasi hasil-hasil asimilasi
(asimilat). Sel-sel seludang pembuluhaktivitasnya dalam metabolisme lebih
besar dari sel-sel sekitarnya.
- Tanaman C3 umumnya merupakan tanaman daerah subtropis, seperti gandum,
kedele, padi. Sel-sel seludang pembuluh umumnya tidak mempunyai kloroplas,
maka aktivitas metabolismenya sangat rendah dari sel-sel palisade dan sponsa.
Mitokhondria kurang memberikan energi dalam translokasi hasil-hasil asimilasi
(asimilat).
- Berkas pembuluh pada daun umumnya dibentuk oleh meristem primer yaitu
procambium. Procambium dibentuk pada primordia daun yang merupakan suatu sistim
dengan procambium batang, yang disebut jendela daun (leaf trace). Jendela daun
terbentuk pada tempat hubungan antara daun dengan batang. Sel-sel procambium
batang berdiferensiasi, mula-mula membentuk phloem (sel-sel buluh tapis) yang
berkembang ke dalam primordia daun. Kemudian terbentuk xylem dalam primordia
daun. Phloem dan xylem daun terletak dalam tulang-tulang daun bila daun telah
dewasa, phloem terletak di sebelah bawah tulang daun (abaxial phloem) dan xylem
terletak di sebelah atas phloem (adaxial xylem). Jaringan pembuluh pada daun
merupakan kelanjutan dari jaringan pembuluh dalam batang.
- Transfer cells merupakan sel kawan (companion cells) yang sudah terspesialisir dalam
fungsinya. Berfungsi dalam pengambilan dan pengiriman zat-zat melalui vena helaian
daun atau keping biji, sel-selnya berisi penuh dengan sitoplasma berikut organella :
polyribosom, kloroplas dengan grananya, mitokhondria dengan cristaenya yang
berkembang, pada dinding selnya terdapat penebalan berupa pembesaran yang masuk
ke dalam lumennya disebut wall ingrowth yang menyebabkan luas dinding sel pada
permukaan dalam bertambah. Plasmolemma yang menempel pada dinding selnya
bertambah luas. Sel-sel tersebut lebih efisien dalam absorpsi zat-zat dari mesofil dan
dari vena-vena sehingga mudah masuk ke dalam pembuluh tapis.

1.4. Evaluasi Capaian Pembelajaran

1. Fungsi jaringan meristem yang utama adalah memperbanyak sel, artinya selnya selalu
membelah-belah diri, tetapi dalam keadaan tertentu sel meristem dapat bersifat
dorman. Jelaskan dengan disertai contohnya!
2. Jelaskan penggolongan jaringan meristem berdasarkan posisi/letaknya dalam organ
tumbuhan! Disertai contoh-contohnya!
3. Jelaskan secara singkat penggolongan jaringan parenkhim berdasarkan fungsinya!
4. Gambarkanlah setiap fungsi jaringan parenkhim tersebut dan sebutkan bagian-bagian
yang menyusunnya!
5. Jelaskan perbedaan antara parenkhim pengangkut dengan jaringan pengangkut!
6. Jelaskan tentang karakteristik jaringan pelindung !
7. Jelaskan 2 macam jaringan pelindung yang dinding selnya mengandung zat gabus
(suberin)!
8. Jelaskan penggolongan jaringan kollenkhim berdasarkan letak penebalannya dan
lengkapi dengan gambar!
9. Jelaskan fungsi dari jaringan pembuluh dalam kaitannya dengan proses fotosintesis dan
tulis reaksi kimia dari proses fotosintesis tersebut!
10. Apa yang dimaksud dengan jaringan idioblas?
Ada berapa macam jaringan idioblas? Berikan masing-masing 2 macam contohnya!
11. Jelaskan jaringan apa saja yang menyusun organ akar !
12. Jelaskan jaringan yang menyusun organ batang !
13. Jelaskan jaringan yang menyusun organ daun !
14. Bagaimanakah perbedaan tanaman C3, C4 dan CAM dilihat dari struktur yang
menyusun organ daun ?
15. Berikan minimal 5 contoh tanaman yang termasuk ke dalam tanaman C3, C4 dan
CAM.

1.5. Deskripsi Tugas


1. Pertanyaan-pertanyaan dalam evaluasi pencapaian pembelajaran dijawab dengan
benar, ditulis dalam kertas polio bergaris dan dikumpulkan !
2. Untuk dapat dipahami modul 3 ini mahasiswa difasilitasi dengan mikroskop dan
seperangkat peralatan, bahan-bahan tanaman, reagen dan buku gambar
3. Membuat preparat untuk melihat berbagai macam jaringan dan struktur bagian dalam
yang menyusun organ tanaman! kemudian di gambar dalam buku gambar yang telah
disediakan dengan menggunakan pencil 2B

1.6. Pemberian Feedback


Ulangi kembali baca kajian pembelajarannya dengan seksama, untuk dapat tercapainya
pembelajaran modul 3 ini.

1.7. Pustaka Acuan

Beck, C.B. 2010. An Introduction to Plant Structure and Development. Second edition.
Cambridge University Press. New York..

Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan. Terjemahan Ahmad Sudiarto, Trenggono


Koesoemaningrat, Machmud Natasaputra dan Hilda Akmal. Gajah Mada
University Press. Yogyakarta.

Komariah. Jaringan Tumbuhan.Dalam: Komariah, H. Andi A.S. Sumir’at, Denny


Sobardini, Anne Nuraini, Intan Ratna Dewi, dan Moch. Arief Soleh. 2007.
Hand Out Mata Kuliah Botani: Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran.

Yayan Sutrian. 1996. Biologi Tanaman. Program Diploma III Agribisnis Fakultas
Pertanian Universitas Padjadjaran.

Anda mungkin juga menyukai