Anda di halaman 1dari 5

HUKUM MENDEL II

Mendel menggunakan persilangan dengan dua


sifat beda atau disebut persilangan dihibrid.
Mendel menggunakan dua sifat beda dari
tanaman ercis, yaitu bentuk dan warna biji.
Oleh Mendel, tanaman ercis biji bulat-kuning
disilangkan dengan tanaman ercis biji
berkerut-hijau. Hasilnya, semua keturunan F1
berupa tanaman ercis biji bulat-kuning. Pada
persilangan antarindividu F1 didapatkan 16
kombinasi gen dengan empat fenotip, yaitu
tanaman ercis biji bulatkuning, biji bulat-hijau,
biji berkerut-kuning, dan biji berkerut-hijau
Misalnya diketahui gen-gen yang menentukan
sifat biji tanaman ercis sebagai berikut.
1.B = gen yang menentukan biji bulat.
b = gen yang menentukan biji berkerut.
2.K = gen yang menentukan biji berwarna
kuning.
3.k = gen yang menentukan biji berwarna
hijau.
Berdasarkan hasil percobaan di atas, Mendel
menarik kesimpulan bahwa gen-gen dari
sepasang alel memisah secara bebas (tidak
saling mempengaruhi) ketika terjadi meiosis
selama pembentukan gamet.
Prinsip ini dikenal sebagai hukum II Mendel
atau dikenal dengan The Law of Independent
Assortmen of Genes atau hukum
Pengelompokan Gen secara Bebas. Oleh
karena itu, pada contoh dihibrid tersebut
terjadi 4 macam pengelompokan dari dua
pasang gen sebagai berikut.

1. Gen B mengelompok dengan gen K,


terdapat dalam gamet BK.
2. Gen B mengelompok dengan gen k,
terdapat dalam gamet Bk.
3. Gen b mengelompok dengan gen K,
terdapat dalam gamet bK.
4.Gen b mengelompok dengan gen k,
terdapat dalam gamet bk.
Contoh persilangan dihibrid yang lain misalnya
pada tanaman bunga pukul empat. Tanaman
bunga pukul empat ada yang berdaun lebar
(LL) dan ada yang berdaun sempit (II), dan
yang berdaun sedang bersifat heterozigot (Ll).
Bunganya ada yang berwarna merah (MM),
ada yang putih (mm), dan ada yang merah
muda (Mm). Jika tanaman berdaun sempit-
bunga putih disilangkan dengan tanaman
berdaun lebar-bunga merah, tanaman F1
bersifat intermediate berdaun sedang dan
berbunga merah muda. Tanaman F2 akan
memperlihatkan 16 kombinasi genotip
maupun fenotip dengan perbandingan 1 : 2 : 1
: 2 : 4 : 2 : 1 : 2 : 1.

Anda mungkin juga menyukai