Anda di halaman 1dari 3

Pindah Silang

Pindah silang atau crossing over dalam genetika adalah proses penukaran
segmen dari kromatid-kromatid bukan kakak beradik (sister cromatid) dari
sepasang kromosom homolog.
Peristiwa pindah silang umum terjadi pada setiap gametogenesis pada
kebanyakan makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan dan manusia. Pindah
silang terjadi ketika meiosis I (akhir dari profase I atau permulaan metafase
I), yaitu pada saat kromosom telah mengganda menjadi dua.
Pada waktu kromosom-kromosom hendak memisah (yaitu pada anafase I),
kromatid-kromatid yang bersilang itu melekat dan putus di bagian kiasma,
kemudian tiap-tiap potongan itu melekat pada kromatid sebelahnya secara
timbal balik. Berhubung dengan itu gen-gen yang terletak pada bagian yang
pindah itu akan berpindah pula tempatnya ke kromatid sebelah.
Pindah silang atau crossing over dibedakan atas:
Pindah silang tunggal, ialah pindah silang yang terjadi pada satu tempat.
• 1. Pindah silang yang terjadi akan menghasilkan 4 macam gamet.
2 macam gamet disebut tipe parental artinya sesuai dengan gen
pada induknya (parental) dan dua macam lainnya merupakan tipe
rekombinasi yang merupakan akibat adanya pindah silang
(crossing over). Umumnya gamet tipe parental yang terbentuk
pada eksperimen yang ada memiliki jumlah lebih banyak dari pada
gamet-gamet tipe rekombinasi.
• 2. Pindah silang ganda, ialah pindah silang yang terjadi pada dua
tempat atau titik. Terdapat beberapa kemungkinan yang akan
terjadi pada pindah silang ganda. Kemungkinan pertama apabila
terjadi hanya diantara dua gen yang terangkai maka terjadinya
pindah silang tidak akan tampak pada fenotip. Kemungkinan
kedua yaitu apabila pindah silang terjadi pada tiga gen yang
terangkai, misalnya terdapat gen C selain A dan B maka akan
terjadi perbedaan fenotip.
• Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pindah silang. Pada tulisan
kali ini akan dijelaskan 6 faktor yaitu:
• Temperatur. Temperatur atau suhu yang melebihi atau kurang dari temperatur biasa
dapat memperbesar kemungkinan terjadinya pindah silang.
• Umur. Semakin tua seseorang, individu tersebut semakin rentang terjadi pindah
silang.
• Zat kimia tertentu dapat memperbesar kemungkinan pindah silang. Zat kimia yang
menyebabkan mutagen serta perubahan struktur DNA contohnya zat karsinogenik,
rokok, minuman keras, Psikotropika, narkotika dan zat kimia sintetik lainnya yang
dapat masuk kedalam sistem tubuh manusia.
• Penyinaran dengan sinar -X dapat memperbesar kemungkinan pindah silang. Hal ini
disebabkan terjadinya kerusakan terhadap zat hereditas yaitu DNA / kromosom pada
manusia.
• Jarak antara gen-gen yang terangkai. Menurut hasil penelitian oleh para ahli, semakin
jauh gen yang terangkai, akan memperbesar kemungkinan terjadinya pindah silang.
• Jenis kelamin, Pada spesies tertentu seperti Ulat Sutera Bombix mori yang betina
tidak pernah terjadi pindah silang, demikian pula pada lalat Drosophila jantan.
Kesimpulan ini diambil berdasarkan penelitian T.H. Morgan dan C.B. Bridges.

Anda mungkin juga menyukai